Makalah Pancasila Pilkada
Makalah Pancasila Pilkada
A. Latar Belakang
NKRI merupakan negara yang terdiri atas daerah-daerah provinsi.
Masing-masing provinsi terdiri atas beberapa daerah kabupaten/kota. Masing-
masing provinsi dan kabupaten/kota memiliki sistem pemerintahan. Sistem
pemerintahan pada daerah-daerah provinsi, juga kabupaten/kota ini disebut
Pemerintah daerah. Bersamaan dengan itu, Gubernur juga Bupati/Walikota
merupakan kepala pemerintahan daerah.
Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sejak berlakunya Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara
langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
atau disingkat Pilkada. Pilkada pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni
2005.
Dan pada tahun 2015 terbit Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang
Pilkada yang diadakan serentak. Penyelenggraan Pilkada serentak dilakukan
secara bertahap. Untuk tahun 2015, Pilkada serentak akan digelar pada 9
1
Desember 2015 di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 36 kota. Selanjutnya, Pilkada
serentak tahap kedua akan digelar pada Februari 2017 di 7 provinsi, 76 kabupaten,
dan 18 kota. Dan pada tahap ke tiga pada Juni 2018 digelar Pilkada di 17 provinsi,
115 kabupaten, dan 39 kota. Secara Nasional, Pilkada serentak akan digelar pada
tahun 2027, di 541 daerah..
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Pilkada?
Mengapa Pilkada diadakan serentak?
Apakah permasalahan yang muncul bila diadakan Pilkada serentak?
Apa keuntungan dan kelemahan Pilkada serentak?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pilkada
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu cara dalam sistem
demokrasi untuk memilih kepala-kepala daerah seperti Gubernur,
Bupati/Walikota. Pilkada atau pemilihan kepala daerah merupakan sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat di daerah. Hal ini merupakan bagian dari
perkembangan sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara Republik Indonesia
yang mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah prinsip
otonomi yang berarti keleluasaan untuk mengatur daerahnya sendiri pada setiap
daerah.
2
B. Alasan Diadakan Pilkada Serentak
1. Efisiensi anggaran
Kerja lembaga pemilihan umum dalam pilkada serentak akan jauh lebih
mudah. Ketika pilkada masih sendiri-sendiri, KPU harus selalu berhadapan
dengan “sebentar-sebentar pilkada”. Namun, dengan disatukannya berbagai
tingkat pemilihan kepala daerah menjadi satu waktu akan membuat kerja KPU
lebih sederhana. Meskipun tidak bisa dipungkiri, perhatian ekstra juga harus
dicurahkan benar-benar untuk menghadapi banyak event pilkada yang
digabungkan menjadi satu.
3
Demi prinsip demokrasi “dari rakyat untuk rakyat”, keterlibatan langsung rakyat
Indonesia untuk memilih pemimpinnya menjadi begitu banyak, mulai dari
pemilihan umum presiden dan wakil presiden, gubernur, wali kota, bupati. Kalau
mau dihitung, jumlah frekuensi rakyat ke tempat pemungutan suara (TPS) bisa
mencapai empat kali dalam 5 tahun. Hal ini belum termasuk pemilihan kepala
desa.
Kesamaan atau masa jabatan antara satu daerah dengan daerah yang lain, baik itu
antara daerah tingkat yang sama maupun deerah tingkat yang berbeda, akan
membawa nilai positif dalam sinergi program kerjanya. Kerjasama antara daerah
akan lebih mudah diwujudkan karena program kerja bisa disusun untuk saling
berkaitan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.
4
C. Permasalahan dalam Penyelenggaraan Pilkada Serentak
D. Keuntungan dan Kelemahan Pilkada Serentak
Keuntungan dan kelemahan Pilkada serentak menurut Direktorat Jenderal
Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
Djohermansyah Johan antara lain:
C.1 Keuntungan
1) Adanya Pilkada serentak maka perencanaan pembangunan lebih sinergi antara
pusat dan daerah.
2) Rakyat tidak perlu berulang kali ke bilik suara.
3) Efisiensi biaya dan waktu.
4) Tidak banyak tim sukses.
5) Bila ada sengketa, untuk dibatasi waktu jika sengketa melalui pengadilan,
sehingga tahapan tidak terganggu.
6) Penyelenggara hanya sekali atau dua kali melaksanakan Pilpres dan Pilkada
pelantikan dapat dilakukan serentak oleh presiden dan atau MDN (Menteri Dalam
Negeri) atau oleh Gubernur.
C.2 Kelemahan
5
6
7
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pilkada merupakan singkatan dari pemilihan kepala daerah yang dilakukan
secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang memenuhi
syarat. Pemilihan kepala daerah dilakukan satu paket bersama dengan wakil
kepala daerah. Pilkada serentak yang dipayungi Undang-undang nomor 8 tahun
2015 itu dirancang supaya lebih efektif, efisien, lebih murah dan mudah ditangani
ketika terjadi permasalahan.
Pilkada serentak dilaksanakan pada bulan Desember 2015 dan tahap ke dua
akan diadakan Februari 2017 mendatang. Banyak pihak yang setuju dan tidak
setuju, masih banyak kendala yang harus diselesaiakan seperti calon tunggal
Pilkada serentak yang secara otomatis tidak dapat mengikuti Pilkada Desember
2015 yang lalu. Di sisi lain Pilkada serentak yang masih mempunyai kelemahan
diimbangi dengan beberapa keuntungan.
B. Saran
Pada saat Pilkada sebelum dan sesudah penyelenggaraan Pilkada yang
penting harus ada kesiapan yang sangat matang dan menyeluruh. Pertama, dari
kesiapan pengamanannya, yang menjadi tanggung jawab utama oleh Kepolisian
RI. Kedua, dari persiapan peserta pilkadanya, yang dimaksudkan disini adalah
persiapan mental dan sikap para calon kepala daerah. Ketiga, koordinasi antara
KPU, Bawaslu, dengan KPK, PPATK, Kejaksaan, Polri, masyarakat di daerah,
juga lembaga swadaya masyarakat di daerah, terutama dalam pencegahan
terjadinya praktek-praktek uang yang dilakukan oleh politisi peserta pilkada.
Keempat, kesiapan Partai politik dalam mempersiapkan kadernya yang terbaik
sebagai calon pemimpin di daerah yang jujur, bersih, dan bekerja keras untuk
rakyat, bukan mempersiapkan pemimpin atau politisi korup, hanya mementingkan
pribadinya.
8
Walaupun pilkada serentak masih banyak kelemahan, hendaknya
diminimalisirkan kelemahan itu dan diperbaiki sehingga dapat dijadikan salah
satu implemetasi demokrasi dengan baik. Serta sebagai warga negara yang baik
hendaknya selalu berfikir positif kepada negaranya.