Anda di halaman 1dari 2

Sinta Bella

NIM 161431028

Pada praktikum kali ini, kami menentukan konsentrasi TDS (Total Dissolved Solids) dalam
larutan NaCl.TDS (Total Dissolved Solids) adalah suatu ukuran jumlah zat yang terlarut dalam cairan
baik yang bersifat organic maupun anorganik yang terperangkap dalam bentuk molekul yang terionkan
maupun molekul yang berbentuk mikrogranula. Pengukuran TDS ini sangat penting untuk mengetahui
seberapa besar konsentrasi zat yang terlarut dalam larutan. Sistem kerja pengukuran TDS pada praktikum
kali ini yaitu dengan konduktivitas arus listrik pada air, garam-garam yang dilarutkan dalam aquadest
akan terionisasi lalu memberikan kemampuan bagi air untuk menimbulkan arus listrik, arus yang timbul
itulah yang diukur oleh TDS-meter yang dikonversi menjadi total zat terlarut dalam satuan ppm (part per
million) . Biasanya TDS digunakan untuk menguji kelayakan air yang dipergunakan untuk kehidupan
sehari-hari.

Praktikum ini kami menggunakan larutan dengan konsentrasi 4 g/L. Kemudian dilakukan
pengenceran beberapa kali. Dilakukan pengukuran dengan menggunakan TDS-meter dengan pengukuran
naik dan turun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat dan presisinya alat TDS meter yang
digunakan. TDS meter harus memiliki keakuratan dan kepresisian yang baik, untuk itu harus dilakukan
kalibrasi secara rutin dengan larutan standar yang sesuai dengan tipe TDS meter tersebut.

Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan pada pengukuran konsentrasi larutan NaCl secara naik
nilai rata-rata akurasinya adalah 7,3%. Artinya pada pengukuran konsentrasi larutan NaCl secara naik
hanya menimbulkan persen kesalahan dari nilai sebenarnya sebesar 7,3%. Menurut saya, nilai atau hasil
ini masih bisa ditolerir, karena saya mengetahui bahwa tidak ada instrument alat ukur yang sangat akurat
atau sangat tepat dalam hal pengukurannya. Hal ini sudah tercantum dalam dasar teori bahwa pembacaan
ukuran oleh suatu alat ukur tidaklah mudah yang bergantung pada fungsional dari masing-masing elemen
alat ukur. Jadi akurasinya pada pengukuran konsentrasi larutan NaCl secara naik cukup baik.

Kemudian dilakukan perhitungan pada presisinya, didapatkan presisi pada pengukuran


konsentrasi NaCl secara naik adalah ±5,0. Artinya ketidaktelitian intsrumen ukur menunjukan angka 5,0
ppm diatas atau dibawah nilai pengukuran.

Pada pengukuran konsentrasi NaCl secara turun didapatkan keakurasiannya adalah 7,7%. Nilai
ini tidak jauh berbeda dengan pada saat dilakukan pengukuran secara naik terhadap konsentrasinya.
Artinya pada pengukuran konsentrasi NaCl secara turun akan menimbulkan persen kesalahan pada semua
pengukuran naik sebesar 7,7%. Nilai ini cukup baik, mengingat pada semua pengukuran akan menibulkan
galat acak yang penyebabnya tidak dapat dikendalikan oleh praktikan. Kemudian pada pengukuran turun
juga dihitung besar presisinya. Didapatkan nilai presisi/ketelitian pengukuran turun (konsentrasi NaCl)
adalah ±4,1. Artinya ketidaktelitian instrument ukur adalah 4,1 ppm diatas atau dibawah nilai
pengukuran. Dapat diperhatikan bahwa kepresisian pada pengukuran turun (±4,1) lebih kecil daripada
pengukuran naik (±5,0). Hal ini berarti bahwa kepresisian pada pengukuran konsentrasi Nacl secara turun
lebih baik dibandingkan saat pengukuran naik.

Membandingkan keakurasian juga dapat dilihat dari kurva linieritas kedua pengukuran (naik dan
turun). Pada pengukuran konsentrasi NaCl secara naik persamaan linieritasnya y=0,8132x + 39,26
sedangkan pada pengukuran konsentrasi NaCl secara turun persamaannya y=0,8217x + 40,09. Dapat
dilihat bahwa intercept yang lebih kecil menunjukan lebih akurat. Maka pengukuran naik akan lebih
akurat daripada pengukuran yang dilakukan secara menurun konsentrasinya.

Pada praktikum ini juga terdapat konsentrasi NaCl yang tidak terbaca oleh instrument ukur. Yaitu
pada konsentrasi 4000 ppm (larutan yang tidak diencerkan). Hal ini dikarenakan range konsentrasi TDS
meter yang digunakan adalah 0-2000 ppm. Sehingga konsentrasi diatas itu tidak dapat dibaca oleh alat.
Kemudian pada pengukuran aquadess (air) yang konsentrasi NaCl nya 0 ppm, terbaca oleh alat
mempunyai nilai yg bukan nol (lihat pada data pengamatan). Hal ini bisa saja disebabkan aquadest yang
digunakan mengandung ion-ion terlarut yang kemudian terbaca oleh instrument ukur sehingga instrument
menampilkan nilai TDS air tersebut.

Galat pengukuran pada praktikum kali ini disebabkan galat acak maupun galat sistemik. Namun
kami meminimalisir galat sistemik yang terjadi sehingga akan mempengaruhi hasil pengukuran. Galat
sistemik bisa berupa pembilasan TDS meter yang kurang merata sehingga masih terdapat sisa-sisa ion
larutan sebelumnya yang tertinggal di alat, larutan satu menetes ke larutan yang lain sehingga
konsetrasinya sedikit berubah, dan lain sebagainya. Galat acak yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh
fungsional masing-masing elemen dalam alat ukur yang kurang berfungsi dengan baik, perubahan suhu,
dan lain-lain yang tak bisa kami perkirakan.

Anda mungkin juga menyukai