Model Penelitian Agama
Model Penelitian Agama
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Lismania
FAKULTAS TARBIYAH
PALEMBANG
2011
MODEL PENELITIAN AGAMA
Lingkup penelitian agama, khususnya agama Islam menurut Juhaya S. Praja dapat
diabstraksikan sebagai berikut:
1
H. M Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), cetakan ke-2,
hlm 142
2
Fitri Oviyanti, Daras Metodologi Study Islam, (Palembang: IAIN Raden Fatah, 2005), hlm 6
e. Penelitian bahasa Arab atau bahasa lain yang dominan dalam sejarah perkembangan
Islam, sehingga dapat membantu pengembangan ilmu-ilmu agama secara umum.
f. Penelitian ajaran-ajaran Islam dan aplikasinya dalam masyarakat tertentu yang hingga
kini masih “hidup”.
Dalam penelitian agama terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh
peneliti, yaitu pendekatan teologis normatif, antropologis, sosiologis, psikologis, historis,
kebudayaan, dan filosofis.
3
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), hlm 214-229
sumber yang digunakan adalah bahan-bahan bacaan atau kepustakaan yang ditulis para ulama
tafsir terdahulu.
Menurut Abuddin Nata4, terdapat beberapa model penelitian hadits pada periode
belakangan ini, antara lain:
4
Ibid., hlm. 241-244
5
Ibid., hlm. 258
Penelitian yang dilakukan Otto Horrassowitz merupakan penelitian kualitatif yang
sumbernya literatur (kajian pustaka). Metodenya deskriptif analitis, sedangkan
pendekatannya historis dan tokoh.
Penelitian Majid Fakhry menggunakan pendekatan campuran, yaitu selain
menggunakan pendekatan historis juga menggunakan pendekatan kawasan dan pendekatan
substansi.
Harun Nasution juga melakukan penelitian filsafat dengan menggunakan pendekatan
tokoh dan pendekatan historis. Bentuk penelitiannya deskriptif dengan menggunakan bahan-
bahan bacaan, baik sumber primer maupun sekunder. Dengan demikian, penelitiannya
bersifat kualitatif..