Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
2015-31-999
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
269 tahun 2008 pasal 1 terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis,
pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
Autentifikasi dilakukan pada nama, gelar, tanggal, waktu dan tanda tangan,
sedangkan pencatatan yang baik harus mempunyai baris tetap dan koreksi yang
benar (bila ada). Pada proses autentifikasi, penulisan nama terang dokter atau
pelayanan kesehatan kepada pasien juga harus dicatat, terutama tanggal dan jam
pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan .Tanda
tangan dari dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
rekam medis tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan petugas tentang
nilai guna rekam medis. Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis menjadikan
1
3
Menurut Russo (dalam Widjaja, 2014) pengetahuan tentang nilai guna rekam
tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan. Aspek legal membuat rekam medis
perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Aspek riset membuat rekam medis
berguna untuk penelitian. Aspek edukasi membuat rekam medis dapat digunakan
perencanaan dan pemasaran membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar
Di Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis
sudah cukup memadai karena sebagian besar petugas adalah lulusan pendidikan
kesehatan yang telah mempelajari rekam medis. Secara periodik, di Rumah Sakit
Medika juga memberikan informasi kepada para petugas, terutama informasi yang
diberikan oleh pimpinan Unit Rekam Medis, diantaranya informasi tentang nilai
perilaku yang sesuai dalam bekerja, terutama dalam pengisian dokumen rekam
medis yang pada umumnya dibuat oleh para tenaga medis dan para medis. Namun
4
pendahuluan, banyak ditemui dokumen rekam medis yang tidak diisi lengkap
terutama pada kolom gelar petugas yang memberikan pelayanan dan kolom waktu
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut juga terkait dengan perilaku petugas
dokumen rekam medis seharusnya lebih baik dibandingkan dengan kaum laki-
laki, namun di Rumah Sakit Medika keduanya, baik laki-laki ataupun perempuan
pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik pula. Di
Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis relatif
semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal
baru itu. Petugas medis maupun paramedis di Rumah Sakit Medika, baik para
kemampuan yang baik dalam pengisian dokumen rekam medis, namun banyak
dalam pengisian dokumen rekam medis, namun di Rumah Sakit Medika tidak
masalah yang dihadapi di masa lalu. Pengalaman bekerja di Rumah Sakit Medika
menjadi lebih baik, namun para petugas tidak mempu memecahkan masalah
yang serupa.
2. Pembatasan Masalah
sangat menentukan kualitas pengisian dokumen rekam medis, namun ada salah
satu faktor yang sangat menonjol dan sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam
dalam penelitian ini. Faktor yang dimaksud adalah faktor pengetahuan, khususnya
memadai. Mereka bukan saja berasal dari lulusan pendidikan kesehatan, namun
secara rutin juga mendapatkan pengarahan teknis tentang rekam medis, termasuk
tentang nilai guna rekam medis. Kendati demikian, dokumen rekam medis yang
menjadi tanggung jawab mereka tidak memiliki kualitas seperti yang diharapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka variabel independent yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah pengetahuan petugas tentang nilai guna rekem medis.
3. Perumusan masalah
medis, namun hal ini seperti tidak terjadi di Rumah Sakit Medika. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka akan dilakukan suatu penelitian untuk menjawab
nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam
C. Tujuan Penelitian
7
1. Tujuan Umum
guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam
2. Tujuan Khusus
a. Mengukur pengetahuan tentang nilai guna rekam medis pada petugas medis
Medika.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
nilai guna rekam medis dan pengisian dokumen rekam medis di sebuah rumah
sakit.
dalam hal pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dan perilaku pengisian
medis serta perbaikan pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika.
9
BAB II
organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak
langsung. Seorang petugas harus mengisi dokumen rekam medis dengan lengkap
sehingga apa yang dikerjakan oleh petugas dalam pengisian dokumen rekam
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi yang mencakup
nama terang dan gelar profesional dokter yang memberikan pelayanan, serta
tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan. Pada penulisan dokumen rekam
medis, perlu diperhatikan aturan penulisan yang dimulai pada dari baris teratas
dan turun secara bertahap. Demikian pula bila ada koreksi, maka harus dilakukan
yang memakai skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan
pertanyaan atau pernyataan : ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak
Skala Guttman pada umumnya dibuat dalam bentuk daftar cek atau chek-list
dengan interpretasi penilaian, apabila sekor benar nilainya 1 dan apabila salah
nilainya 0 dan analisanya dapat dilakukan seperti skala likert (Aziz, 2007:103).
Menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008, rekam medis yang lengkap
terdiri dari :
pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien
minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur
pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya
e. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif
Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi dan pencatatan
setingkat demi setingkat hingga baris terbawah sehingga tidak ada baris
yang kosong (baris tetap). Bila ada baris yang kosong maka ditutup
lurus diatas tulisan yang salah dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau
atau disetip.
pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum
laki-laki.
b. Menurut Notoatmojo (2007), semakin tua umur seseorang maka
akan mempunyai pengetahuan yang tinggi dan luas. Notoatmojo (2007) juga
hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal baru itu. Seseorang
pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik. Seseorang
yang mempunyai pengetahuan tentang nilai guna rekam medis yang baik akan
memiliki kemampuan yang baik pula dalam pengisian dokumen rekam medis.
13
bahwa perilaku pengisian dokumen rekam medis adalah suatu kegiatan atau
aktivitas dari tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi
perlu mengetahui nilai guna rekam medis. Dalam buku petunjuk teknis
14
penyelenggaraan rekam medis rumah sakit tahun 1997 juga dikemukakan bahwa
kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain: aspek
Menurut Russo (dalam Widjaja, 2014), rekam medis yang merupakan data
dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai
b. Aspek legal : Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena
dokter dan rumah sakit, sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien
yang telah diberikan kepada pasien, maka dokumentasi rekam medis akan
medis sebagai alat bukti keterangan ahli (Pasal 186 KUHP) dan sebagai
alat bukti surat (Pasal 187 KUHP), atau untuk membuktikan bahwa telah
pelayanan rawat inap dan rawat jalan yang meliputi jasa pelayanan medis
rekam medis.
kepada masyarakat.
sebagai lahan untuk praktek pendidikan bagi calon tenaga kesehatan dari
17
laporan rumah sakit. Karena berkas rekam medis mempunyai nilai medis
pelayanan kesehatan. Dengan adanya data dan laporan dari rekam medis
mengungkapkan hal yang diketahuinya dalam bentuk jawaban, baik lisan maupun
tulisan. Jawaban tersebut merupakan reaksi dari stimulus yang berupa pertanyaan
yang disampaikan baik lisan maupun tulisan, uji yang digunakan untuk mengukur
penilai, melainkan dapat dinilai secara pasti dan sama oleh setiap penilai
Dari beberapa pengertian dan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan
E. Kerangka Berpikir
19
Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan
akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis dapat berguna untuk
Seseorang yang mengetahui aspek legal dapat menjawab dengan benar bahwa
mengetahui aspek financial akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam
yang mengetahui aspek riset dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis
berguna untuk penelitian. Seseorang yang mengetahui aspek edukasi akan dapat
menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai bahan edukasi tenaga
kesehatan.
perilaku seseorang. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat
pengetahuan yang baik tentang nilai guna rekam medis akan memiliki
kemampuan yang lebih baik pula dalam pengisian dokumen rekam medis.
dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi
lain yang telah diberikan kepada pasien serta harus dibubuhi nama, waktu, dan
yang baik.
pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal
terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis
fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik
terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap terutama pemeriksaan fisik.
Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk
penyembuhan pasien. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan
non operatif yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan.
Pelayanan lainnya, maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga
tanggal, waktu, dan tanda tangan serta pencatatan yang dilakukan dengan aturan
Jenis kelamin
21
Umur
Pengalaman
Perilaku pengisian
Pendidikan dokumen rekam
medis
Pengetahuan
Penghasilan
Lingkungan pergaulan
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
pengisian dokemen medis juga dipengaruhi oleh faktor predisposisi lainnya dan
medis.
22
orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami
poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek
F. Kerangka Konsep
7. Kesehatan 6. Autentifikasi
masyarakat
G. Hipotesis 7. Pencatatan yang baik
8. Perencanaan dan
pemasaran
23
Ada hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengna perilaku
BAB III
METODA PENELITIAN
1. Tempat penelitian
Penelitian diselenggarakan di Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap dan Unit
Rekam Medis Rumah Sakit Medika, Jl. Pejuang Jaya No. 77, Bekasi, Jawa
2. Waktu Penelitian
a. Penyusunan proposal
d. Pengumpulan data
e. Pengklasifikasian
f. Penyajian data
g. Interpretasi data
h. Pelaporan
B. Disain Penelitian
1. Jenis Penelitian
mencari hubungan satu variabel penelitian dengan variabel penelitian yang lain
23
25
pengetahuan nilai guna rekam medis dan perilaku pengisian dokumen rekam
medis yang dilakukan oleh petugas rekam medis di Rumah Sakit Medika,
2. Pendekatan Penelitian
dependent) diukur secara simultan pada waktu yang bersamaan (Arikunto, 2006).
Variabel pengetahuan tentang nilai guna rekam medis yang termasuk faktor risiko
(penyebab) dan variabel perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis
yang termasuk efek (akibat) akan diobservasi sekaligus pada waktu yang
bersamaan.
1. Populasi
mendokumentasikan rekam medis di Rumah Sakit Medika, yakni para dokter dan
terdiri dari dokter sebanyak 15 orang dan perawat sebanyak 133 orang. Perawat
yang berasal dari Unit Rawat Jalan sebanyak 49 orang dan Unit Rawat Inap
sebanyak 84 orang.
26
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 1998). Sampel penelitian ini adalah sebagian dokter dan
N 148
n = ---------------- = ----------------------- = 59,7 = 60
1 + N (d)2 1 + 148 (0,1)2
Keterangan :
n = jumlah sempel
N = jumlah populasi
sampling ini dilakukan dengan mengambil sampel dari setiap sub populasi dengan
sampling ini, maka jumlah sampel dokter adalah 6 orang, perawat di Unit Rawat
Jalan sebanyak 20 orang dan perawat di Unit Rawat Inap sebanyak 34 orang.
D. Instrumen Penelitian
1. Definisi Konseptual
a. Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan
atau aktivitas dari tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis
2. Definisi Operasional
a. Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis (X) adalah skor yang
tentang nilai guna rekam medis dengan kuesioner dan disajikan dalam
b. Perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis (Y) adalah skor
3. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.1
benar akan diberi sekor 3 dan jawaban yang salah diberi sekor 1 sesuai
Tabel 3.2
dalam pengisian dokumen rekam medis berupa daftar cek (check-list) yang
Tabel 3.3
Data yang terkumpul diberi sekor 1 bila dokumen rekam medis terisi
dengan benar (ya) dan diberi sekor 0 bila tidak terisi dengan benar (tidak)
Tabel 3.4
Pengisian Sekor
Ya 1
Tidak 0
dengan sekor total yang dibantu dengan alat komputer. Hasil perhitungan
korelasi yang dinilai valid adalah butir pertanyaan yang mempunyai nilai r
(Sugiyono, 2006).
E. Analisis Univariat
1. Pengumpulan Data
ke objek yang diteliti untuk mendapatkan data perilaku petugas dalam pengisian
dokumen rekam medis. Pada observasi tersebut juga dilakukan pengumpulan data
31
pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan cara menyebar kuesioner
2. Klasifikasi Data
Penelitian ini menggunakan data primer berupa data pengetahuan tentang nilai
guna rekam medis sebagai data yang berasal dari variabel independent dan
perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis sebagai data yang
berasal dari variabel dependent. Selain kedua jenis data utama tersebut
berikut :
tidak ada data yang tidak memenuhi syarat, melengkapi data dengan
rekam medis dan data hasil pengukuran perilaku petugas dalam pengisian
b. Coding : Semua data yang telah disunting dalam proses editing dilakukan
termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama dalam bentuk
3. Penyajian Data
Data yang terkumpul dan sudah diklasifikasi disajikan dalam bentuk narasi
tersebut.
4. Interpretasi Data
deskriptif, seperti nilai rata-rata (mean), titik tengah (median), modus, standar
F. Analisis Bivariat
Value > ɑ = 0,05 dan dikatakan tidak berdistribusi normal bila P Value < ɑ = 0,05.
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov, yaitu pengujian
tentang nilai guna rekam medis) dan variabel Y (perilaku pengisian dokumen
Hasil uji normalitas data ini akan menentukan jenis uji statistik yang akan
dipilih saat menganalisis data. Uji normaltas, selanjutnya akan digunakan pula
sebagai dasar untuk melakukan interpretasi data, terutama dalam analisis data
univariat.
2. Uji Hipotesis
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah uji
apabila data tidak berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah
uji korelasi Spearman Rank (Sunyoto, 2011). Dalam penelitian ini, peneliti akan
Sakit Medika)
3. Interpretasi data
nilai guna rekam medis dengan variabel dependent yaitu perilaku petugas dalam
korelasi sesuai dengan pedoman yang terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.5
Interval nilai Koefisien dan Kekuatan Hubungan
DAFTAR PUSTAKA
33