Anda di halaman 1dari 7

NOTULEN PRESENTASI POSTER

Hari, Tanggal: Jumat, 11 November 2016


Waktu : 08.00-selesai
Tempat : Lt.10 Ruang BPPK

Sesi 1
Reviewer
1. Drs. Paulus Hidayat Prasetya, M.Si., Psikolog
2. Dr. Jacqueline Mariae Tjandraningtyas, M.Si., Psikolog
Nama : Kristania Ruth Pratiknyo
NRP : 1332015
Majoring : Klinis Dewasa
Review :
1. Dimana letak "klinis"nya? Jika hanya intensi, tetap belum kena aspek psikologisnya.
2. Bagaimana teori planned behavior?
3. Determinan-determinan intensi saling berhubungan, kurang tanda panah dari ATB ke PBC dan
begitu sebaliknya.
4. Dalam KP harus ada dinamika. Intervensi perlu digambarkan TIU dan TIK, serta dikaitkan dengan
DV-nya.
5. Seberapa jauh program diet ini diperlukan?
6. Hanya mau mengukur intensi atau sampai perilaku?
7. Usia sampel.
8. Tambahkan di LBM aspek psikologis yang dominan yang mana (kondisi pasien DM-nya).
9. Modul pelatihan harus menyentuh 3 determinan, tidak mungkin hanya 1 determinan.
10. Kesembilan langkah dikaitkan pada teori di dinamikanya seperti apa.
11. Korelasi hubungan program manajemen diri dengan planned behavior?

Nama : Stella Sriwulandari


NRP : 1332004
Majoring : Klinis Anak
Review :

1
1. Apa yang dimaksud dengan soal tambahan pada pre-test dan post-test?
2. Apa kekhasan jika program ini diterapkan?
3. Apakah perlu pemberian reward dan punishment? Jika diperlukan, akan masuk pda bagian mana?
4. Evaluasi program tidak dapat dilakukan di akhir sesi.

Nama : Esthri Antonius


NRP : 1332009
Majoring : Klinis Dewasa
Review :
1. Perjelas mengenai CBT kelompok karena dari yang disampaikan terkesan CBT individual.
2. Putuskan teknik apa saja yang harus digunakan (modeling, relaksasi, dll.), dalam menentukan harus
dilihat mana yang sesuai dengan CBT kelompok.
3. Dalam fenomena perlu diarahkan pada hal apa kecemasan berpengaruh? Hal ini berkaitan dengan
klinis dan arahnya harus jelas.
4. Pada setiap fase bertujuan untuk komponen yang mana.
5. Perlu dimasukan faktor eksternal karena CBT kelompok bahwa sangat tinggi pengaruh dari
kelompok.
6. CBT berhubungan dengan distorsi kognitif, pada penelitian fenomena apa yang muncul berkaitan
dengan distorsi kognitif agar tujuan pada CBT jelas.

Nama : Milka Nathania


NRP : 1332010
Majoring : Klinis Anak
Review :
1. Seperti apa keterkaitan antara teori dan intervensi?
2. Perhatikan prinsip intervensinya dan masukan pada KP.
3. Kesulitan atensinya terjadi dalam hal apa?
4. Apa artinya tidak selektif? Ini perlu ditentukan terlebih dahulu manayang penting dan tidak.
5. External validity-nya harus diperhatikan. Sebaiknya dilaksanakan di ruangan yang tetap ada distraksi
karena nantinya anak akan berada pada lingkungan tersebut.
6. Permainan kartu sulit untuk digeneralisasi.
7. Baca lagi mengenai teori behavior.

2
Nama : Stephanie D. Lesmana
NRP : 1332002
Majoring : Klinis Dewasa
Review :
1. Masukan jenis-jenis coping resources pada KP dan didinamikakan dengan individu
(external/internal), sehingga tau apa yang dapat ditingkatkan dalam pelatihan atau intervensi.
2. TIU dan TIK pada intervensi baru disebutkan domainnya saja.
3. Tujuan akhir intervensi yaitu insight atau pemahaman sampel tentang coping resources.

Nama : Vinsensius Christovani


NRP : 1332003
Majoring : Klinis Anak
Review :
1. Batasan yang dimaksud kategori "secara berlebihan" itu apa? Ketika diturunkan dari DSM seperti
apa sehingga sebagai preventif jangan sampai adiksi.
2. Behavior modification, berarti ada perilaku khas yang diharapkan berubah, bagaimana hal tersebut
dikuatkan, lalu bagaimana dipertahankan? Setting-nya juga harus jelas.
3. Apa tidak terlalu kompleks? Mungkin untuk self-control bukan terapi behavior modification.
4. Ini adalah individual terapi, meski ada sesi kelompok. Oleh karena itu, cari jurnal-jurnal bahwa
masalah ini lebih cocok pakai intervensi individual atau kelompok.
5. Pada KP lebih rinci lagi dibuatnya, bukan langkah-langkah karena langkah-langkah dimasukan dalam
Bab III.
6. Game online atau games saja?
7. Jika individual, apa tidak lebih baik yang sudah adiksi?

Nama : Devy Sekar Arum


NRP : 1332011
Majoring : Klinis Anak
Review :
1. Apa permasalahan yang mau diangkat? Harus dilihat lagi agar jelas arah penelitiannya. Variabel
penelitiannya apa? Lihat lagi judulnya "coping", belum terllalu tergambar di LBM.
2. Intervensi untuk orang tua atau anak? Atau dibagi dalam dua sesi?

3
3. Anak mental retardation memungkinkan atau tidak untuk diajarkan?
4. DV adalah coping ibu dalam menghadapi anak, berkaitan dengan problem solving. Intervensi
mengarah pada emotional coping?
5. Sasaran intervensi adalah ibu, perhatikan latar belakang dan faktor-faktor lainnya. Apakah bisa
mengikuti pelatihan ini?

Nama : Gian Frissilia


NRP : 1332008
Majoring : Industri dan Organisasi
Review :
1. Work engagement dan gejalanya diketahui dari 3 faktor. Diuraikan!
2. Kenapa work engagement ditangani dengan pelatihan self-efficacy? Kenapa tidak langsung ke work
engagement? Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai efek dari pelatihan self-efficacy.
3. Perjelas kembali untuk pelatihan work engagement.
4. Bagaimana teori model atau desain work engagement? Lihat dulu teorinya, baru ubah bagannya.
5. Permasalahan yang dikeluhkan adalah perilaku. Apakah work engagement merupakan perilaku?
6. Perhatikan lagi antara fenomena yang mau diteliti dengan intervensi.
7. Referensi self-efficacy terhadap work engagement.
8. Hal yang menjadi permasalahan hanya sebagian kecil dari work engagement, apakah akan dapat
mengubah seluruh work engagement.
9. Apa yang mau dilatih dari self-efficacy?
10. Self-efficacy hanya sampai belief .
11. Baca kembali mengenai work engagement berkaitan dengan hal apa saja?
12. Self-efficacy akan mengubah apa dari work engagement?

Nama : Ayudia Sasmaya Nazwar


NRP : 1332016
Majoring : Industri dan Organisasi
Review :
1. Mau mengubah persepsi atau sampai pada komitmen? agar lebih bermanfaat.
2. Apa hasil akhir penelitiannya?
3. Apakah feedback mungkin digunakan sebagai intervensi?

4
4. Perhatikan lagi judul penelitiannya.
5. Persepsi hanya sebagian kecil dari POS.
6. Pada siapa masalah ditemukan? Pada atasan atau pada bawahan?
7. Perusahaan diuntungkan dengan komitmen salah satunya POS.
8. Tujuang untuk menyenangkan karyawan?
9. Banyak intervening variable (dilatih atasan, yang diukur bawahan). Hati-hati jangan “jumping”.

Nama : Wayan Sukartiasih


NRP : 1332012
Majoring : Industri dan Organisasi
Review :
1. Belum ada gambaran tentang kemampuan leadership, gejala-gejala variabel.
2. Hanya memberi satu bagian pada permasalahan yang besar.
3. Pastikan fenomena yang ada berkaitan dengan leadership dan mengapa interpersonal skillnya.
4. Permasalahan yang diungkapkan lebih ke task oriented bukan people oriented. Jadi lebih baik
pelatihannya berkaitan dengan task oriented.
5. Spesifikasikan interpersonal skill apa yang dibutuhkan oleh leadership.

Sesi 2
Reviewer
1. Dr. Carolina Nitimihardjo, M.Si., Psikolog
2. Dr. Irene Prameswari Edwina, M.Si., Psikolog
Nama : Rusli Winata
NRP : 1332007
Majoring : Industri dan Organisasi
Reviewer
1. Apakah posisi tersebut memungkinkan untuk OCB. Analisis apakah ada risiko jika jabatan tersebut
ada OCB dan karakteristik jabatan tersebut apakah sesuai atau tidak.
2. Kaitkan intervensi dengan OCB. Bagaimana bisa intervensi memenuhi semua OCB dan harus bisa
dijelaskan bahwa intervensi dapat meningkatkan semua aspek OCB, secara teori harus ada.

5
Nama : Kartika W. Ayuningtyas
NRP : 1332006
Majoring : Industri dan Organisasi
Review
1. Harus diperjelas mengenai program mentoring yang sedang berlangsung.
2. Apakah sama antara program mentoring yang sedang berlangsung dengan konsep teori mentoring.
3. Untuk mentor yang diukur, 12 dimensi sosialisasinya seperti apa?

Nama : Linda Oktavia


NRP : 1332005
Majoring : Industri dan Organisasi
Review
1. Pelajari lagi fenomena yang akan diteliti. Lakukan TNA terlebih dahulu.
2. LBM harus dipertajam.

Nama : Diangga Yobi Anggoro


NRP : 1332013
Majoring : Industri dan Organisasi
Review
1. Periksa kembali judul, apakah tingkah laku yang dilatih bisa mengarahkan agent supaya job
insecurity-nya menurun.
2. Akan ada dua hal yang diukur awal. Pertama, tingkah laku situasional leadership-nya seperti apa.
Kedua, job insecurity agent-nya seperti apa.
3. Harus diperhatikan apakah tingkah lakunya akan melakukan situasional leadership atau tidak.
4. Job insecurity sumbernya darimana? Karena pekerjaannya yang banyak (harus dari sumbernya yang
ini) atau karena status kontraknya?
5. Apa fenomena yang ada dilapangan?

Nama : Andika Tirayana


NRP : 1434004
Magister Sains
Review

6
1. LBM sudah baik karena banyak jurnal, hanya terlihat ada kesulitan menggabungkan keduanya.
2. Apa yang dimaksud konformitas? Bagaimana cara mengukur konformitasnya?
3. Kenapa agresi? Kenapa bukan perilaku prososial? Karena konformitas adalah sesuatu yang positif.
4. Kalau mau masukan di LBM bahwa kelompok yang diukur adalah kelompok tawuran.

Nama : Vicky Natasha Edison


NRP : 1434005
Magister Sains
Review
1. Mengapa memilih anak SD kelas IV dan V?
2. Jika kuantitatif, identifikasi masalahnya bukan "bagaimanakah".
3. Kalimat hipotesa: semakin tinggi X maka Y akan semakin tinggi juga.
4. Statistiknya nanti akan menggunakan apa?
5. Dukungan sosial akan memperkuat school engagement. Baca kembali teorinya!

Nama : Recky Hendrik Mandias


NRP : 1534005
Magister Sains
Review
1. Apa hubungannya dengan PWB?
2. Apakah mengukur religiusitas cukup dengan mengukur dimensi konsekuensialnya saja?
3. Mengapa muncul PWB?

Anda mungkin juga menyukai