Anda di halaman 1dari 2

Koagulase test

Pemeriksaan ini bertujuan untuk membedakan Staphylococcus aureus dengan


staphylococcus dari jenis lain. Staphylococcus aureus menghasilkan enzim
koagulase sedang staphylococcus dari spesies lain tidak. Enzim ini mengubah
fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin ini akan melapisi Staphylococcus aureus dan
akan melindungi kuman dari fagositosis.
Bahan:
 Plasma EDTA kelinci, dibagi dalam tabung screw cap, setiap tube berisi
0,5 ml plasma.
 Tabung bisa disimpan di lemari es 10 hari atau freezer untuk beberapa
bulan.
 Jangan ambil kuman dari manitol salt agar (hasil bisa negatip) tapi dari
media netral seperti Mueller Hinton
Cara:
1. Tanamkan satu koloni staphylococcus pada 0,5 ml plasma kelinci
2. Inkubasi 37°C selama 4 jam. Bila ada gumpalan berarti positip
3. Bila tidak ada gumpalan, inkubasi pada temperatur ruangan selama 24
jam
4. Positip: bila ada gumpalan (walaupun sedikit) pada 4 jam atau 24 jam
5. Negatip: bila tidak ada gumpalan (setelah 24 jam)

Uji koagulase dilakukan dengan 2 metode, yaitu

uji slide dan uji tabung. Uji slide atau clumping factor digunakan untuk mengetahui adanya ikatan
koagulase. Uji slide dikerjakan dengan cara setetes aquadest atau NaCl fisiologis steril diletakkan
pada kaca benda, kemudian satu usa biakan yang diuji, disuspensikan. Setetes plasma diletakkan di
dekat suspensi biakan tersebut, keduanya dicampur dengan menggunakan usa dan kemudian
digoyangkan. Reaksi positif terjadi apabila dalam waktu 2-3 menit terbentuk presipitat granuler
(Brückler et al., 1994). Uji tabung digunakan untuk mengetahui adanya koagulase bebas dengan cara
200 µl plasma dimasukkan secara aseptis ke dalam tabung reaksi steril. Sebanyak 3-4 koloni biakan
Staphylococcus sp. yang diuji ditambahkan ke dalam tabung reaksi kemudian dicampur hati-hati.
Selanjutnya, tabung o dimasukkan ke dalam inkubator pada suhu 37C. Pengamatan dilakukan pada 4
jam pertama, dan sesudah 18-24 jam. Reaksi positif akan terjadi apabila terbentuk clot atau jelly dan
ketika tabung dimiringkan jelly tetap berada di dasar tabung (Lay, 1994).

Uji koagulase bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri menghasilkan enzim koagulase.
Produksi koagulase

adalah kriteria yang paling umum digunakan untuk identifikasi sementara S. aureus (Abrar, 2001).
Reaksi koagulase positif sangat penting untuk membedakan S. aureus dengan spesies staphylococcus
yang lain (Bruckler et al., 1994).

Uji Koagulase
a. Inokulasi koloni terduga Staphylococcus aureus ke dalam 2ml BHI broth dan inkubasi 18 jam-
24 jam pada suhu (35 + 1)oC
b. Pindahkan 0,2 ml-0,3 ml inokulum tersebut ke dalam tabung steril dan tambahkan 0,5 ml
koagulase plasma kemudian diaduk. Inkubasi pada suhu (35 + 1)oC. Amati tiap jam untuk 4
jam pertama dan lanjutkan hingga 24 jam untuk melihat terbentuknya koagulan
c. Koagulan yang terbentuk secara padat/solid tidak jatuh apabila tabung dibalik dinyatakan
positif (reaksi 4+) Staphylococcus aureus. Koagulan yang menunjukkan reaksi 2+ dan 3+
harus dilakukan uji tambahan. Tipe reaksi uji koagulase dapat dilihat pada gambar 1

Anda mungkin juga menyukai