Disusun oleh:
Dokter Pembimbing:
Berkeringat adalah respons fisiologis normal yang bisa menjadi beban fisik
dan psikologis bila berlebihan. Hyperhidrosis adalah penyakit yang ditandai dengan
homeostasis termal (1). Hiperhidrosis dapat bersifat lokal yang biasanya primer,
sering dimulai pada masa remaja dan sebagian didasarkan genetik. Hiperhidrosis
sekunder yang disebabkan oleh penyebab lain yang harus diselidiki seperti endokrin
(misalnya, Hipertirod dan Diabetes), kanker, neurologi dan infeksi (2) Kelainan
juga dapat menginduksi perubahan fungsi kelenjar keringat yang tidak dapat
dipulihkan (4). Kelainan tiroid juga bisa meningkatkan suhu tubuh. Peningkatan
suhu tubuh ini yang disebabkan oleh karena thermogenesis, aktivitas otot yang
berlebihan dan juga ditambah dengan peningkatan suhu kulit misalnya karena
20% (Drysol) selama 3-4 malam kemudian setiap malam sesuai kebutuhan. Iritasi
kulit ringan bisa terjadi akibat pemakaian. Jika keluhan tidak berkurang akibat
pengobatan topikal atau gejala bertambah parah, maka dapat dipertimbangkan obat
antikolinergik oral yang memblokir reseptor kolinergik, sedangkan untuk
namun bisa menjadi beban fisik dan psikologis bagi pasien bila dianggap
termal. Hyperhidrosis adalah penyebab potensial dari tekanan fisik dan psikologis
Hiperhidrosis dapat bersifat lokal yang biasanya primer, sering dimulai pada
masa remaja dan sebagian didasarkan pada genetik. Hiperhidrosis sekunder yang
disebabkan oleh penyebab lain yang harus diselidiki seperti endokrin (misalnya,
umumnya terkait dengan faktor lingkungan atau gaya hidup, dan terkadang faktor
fisiologis. Pada kasus yang baru terjadi dengan penyebab yang tidak jelas, mungkin
hipoglikemia, asam urat, dan menopause. Banyaknya keringat yang keluar tidak
kualitas hidup penderita dan bisa menimbulkan perasaan malu, stres, depresi, dan
gelisah. (3)
Perkiraan prevalensi hiperhidrosis primer adalah 4,8% pada sekitar 15,3 juta
orang di Amerika Serikat dengan 70% di setidaknya satu area tubuh. Hanya 51%
yang pernah konsultasi ke tenaga kesehatan terkait kondisi mereka. (6) Penelitian
yang berlebihan dan diikuti intoleransi terhadap panas, sedangkan pada pasien
dengan diabetes hanya 2,8% saja yang mengeluhkan keringat yang berlebihan. (7)
Obesitas.
Menopause.
beberapa tempat dari tubuh lebih sering tangan, kaki, ketiak atau
a. Hiperhidrosis Lokalisata
Tempat-tempat predileksi pada telapak tangan, telapak kaki, dan
emosional.
b. Hiperhidrosis Generalisata
atau latihan yang berlebihan. Hal ini mungkin juga terjadi pada
c. Hiperhidrosis Gustatorik
setelah makan makanan panas dan pedas. Hal ini bersifat fisiologi
Tetesan keringat pada telapak tangan atau telapak kaki bersifat lebih
lengket
2.2. Patofisiologi
menurunkan panas tubuh ketika suhu tubuh menjadi sangat tinggi (9) :
suhu meningkat di atas nilai kritis 37°C. Peningkatan suhu tubuh tambahan
Tubuh manusia memiliki sekitar 4 juta kelenjar keringat, dimana 75% adalah
eccrine. Kelenjar keringat ekskrin adalah pelengkap epidermis yang diinervasi oleh
serat kolinergik dari sistem saraf simpatik, yang fungsinya utamanya adalah
menghasilkan keringat yang tidak berbau, tidak berwarna, dan bertanggung jawab
untuk mengatur suhu tubuh. Mereka ada di seluruh permukaan tubuh, terutama di
bagian sekretori yang terdiri dari sel cuboidal di endodermis, yang saluran
pengaktifan ion dan air. Keringat terdiri dari natrium klorida, air, 2-methylphenol,
hipotonik sehubungan dengan plasma (10). Tidak ada temuan histopatologis yang
pasien hiperhidrosis tidak berbeda secara histopatologis pada pasien normal, juga
tidak ada peningkatan jumlah atau ukuran kelenjar. Data ini menunjukkan bahwa
ada kelainan kompleks pada sistem saraf otonom yang melibatkan jalur simpatik
hipertrofi. (11).
yang lebih tinggi dari keadaan hipertiroid dapat menyebabkan keringat meningkat,
tingkat keringat yang meningkat secara signifikan tidak terlihat pada tirotoksikosis
(10). Seperti pada pasien dengan kelainan tiroid, hormon tiroid mempotensiasi
reseptor alfa dan beta adrenergik di beberapa jaringan di seluruh tubuh. Kondisi
kerusakan saraf perifer, yang disebabkan oleh neuropati diabetes. Hal tersebut
Kelainan tiroid juga bisa meningkatkan suhu tubuh. Peningkatan suhu tubuh
ini yang disebabkan oleh karena thermogenesis, aktivitas otot yang berlebihan dan
juga ditambah dengan peningkatan suhu kulit misalnya karena radiasi sinar
matahari. Reseptor panas dan dingin terletak di kulit dan bagian dalam, yang
Fungsinya untuk mengatur suhu tubuh sampai level 37 derajat celcius (lebih tinggi
jika suhu tubuh dinaikkan). Bergantung pada tingkat suhu target dan suhu aktual,
thermogenesis dibuat melalui tremor otot dan vasokonstriksi kutaneous yang salah
pelepasan panas melalui keringat dan kutaneous. Tingkat berkeringat juga turun
dengan SSR yang terus meningkat meskipun pengobatan dan penyembuhan klinis
telah ditempuh. Pada pasien GHD, SSR berkurang pada laki-laki tetapi tidak pada
wanita, yang bersama-sama dengan perbedaan jenis kelamin yang ditetapkan dalam
nampaknya lebih rentan terhadap kekurangan hormon pada masa kanak-kanak dan
2.3. Diagnosis
biasanya dengan jumlah kelenjar kelenjar yang tinggi di kulit termasuk telapak
tangan, telapak kaki, wajah, kepala dan/atau aksila. Hiperhidrosis primer lebih
sering terlihat pada populasi yang lebih muda, pasien yang memiliki gejala lebih
dari enam bulan, mereka yang memiliki riwayat keluarga mengalami gangguan
tersebut, dan pasien dengan keterlibatan bilateral. Gejala yang muncul di usia
Tanda dan gejala hyperhidrosis antara lain: biasanya pasien terlihat sering
yang basah; bahkan ada yang abnormal seperti keringat yang berlebihan sampai
mengganggu di bagian kaki, ketiak, kepala atau wajah; dan tetesan keringat pada
telapak tangan atau telapak kaki bersifat lebih lengket. Didapatkan keluhan
badan gemetaran, lemah, lapar dan mual. Hipoglikemia juga bisa terjadi setelah
makan, terutama pada orang-orang yang telah menjalani pembedahan lambung atau
Penggunaan obat diabetes yang tidak teratur juga dapat menyebabkan keringat
berlebih akibat dari neuropati maupun hipoglikemi. Diagnosis biasanya dibuat dari
penilaian klinis, jadi inspeksi visual dari situs umum dianjurkan. Ada skala visual
yang ada yang mengukur tingkat keparahan keringat palmar, dan lokasi lain (3).
pemeriksaan darah lengkap, kimia klinik, fungsi tiroid, rontgen dada, ANA, dan
jaringan ikat yang semuanya dapat dikaitkan dengan hiperhidrosis (3). Tes fungsi
pheochromocytoma.
20% (Drysol) selama 3-4 malam kemudian setiap malam sesuai kebutuhan. Iritasi
kulit ringan bisa terjadi akibat pemakaian. Jika keluhan tidak berkurang akibat
pengobatan topikal atau gejala bertambah parah, maka dapat dipertimbangkan obat
optimal untuk setiap agen ini masih dalam penelitian, namun dosis yang sering kali
digunakan: glycopyrrolate 1-2 mg dua kali sehari, oxybutinin 5-7,5 mg dua kali
sehari, dan methantheline bromide 50 mg dua kali sehari. Clonidine diberikan 0,1
mg dua kali sehari adalalah agen antihipertensi yang meningkatkan fungsi reseptor
alfa adrenergik (α2 agonist) menghambat output simpatik. Agen oral memiliki
penggunaan untuk semua subtipe hiperhidrosis (axilla, palmoplantar, craniofacial/
gustatori) (14). Selain itu, Jika penyebab sekunder dicurigai, pengobatan gangguan
Hyperhidrosis adalah penyebab potensial dari tekanan fisik dan psikologis yang
primer yang tidak ada penyebab utamanya dan biasanya dari kanak-kanak,
hiperhidrosis sekunder yang disebabkan oleh penyakit lainnya dan harus dicari
pertumbuhan.
20% (Drysol) selama 3-4 malam kemudian setiap malam sesuai kebutuhan. Iritasi
kulit ringan bisa terjadi akibat pemakaian. Jika keluhan tidak berkurang akibat
pengobatan topikal atau gejala bertambah parah, maka dapat dipertimbangkan obat