Anda di halaman 1dari 3

Topik: GBS (Guillain-Bare Syndrome)

Tanggal (kasus): Presenter: dr. Yulia Djatiwardani


02 Januari 2017
Tanggal presentasi: Pendamping:
05 Januari 2017 dr. Widodo Santoso
dr. Ari Sastikawati
Tempat presentasi: Ruang Pertemuan Dokter RSUD dr. Sayidiman, Kabupaten Magetan
Obyektif presentasi:
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi: Wanita, 35 tahun, mengeluh mengalami kelemahan pada kedua kaki dan tangan. Kelemahan muncul pertama kali pada
kaki secara tiba-tiba 1 minggu yang lalu disertai sedikit rasa baal. Kemudian kelemahan berlanjut pada tangan 3 hari SMRS. Pasien
sering mengeluh kesemutan pada kedua kaki dan tangannya sebelum merasakan lemas. Pasien kesulitan untuk berdiri lama,
berjalan jauh, maupun naik turun tangga dan harus dituntun tidak kuat berdiri dan berjalan. Terdapat riwayat diare ± 2 minggu yang
lalu.
Diagnosis: Paraparese ec susp Gullain Barre Syndrome (GBS)
 Tujuan: mendiagnosis, melakukan edukasi untuk menangani Gullain Barre Syndrome (GBS)
Bahan bahasan:  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara membahas:  Diskusi  Presentasi dan diskusi  Email  Pos
Data pasien: Nama: Ny. Y Nomor Registrasi: 239xxx
Nama klinik: Telp: - Terdaftar sejak: 2 Januari 2017
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran Klinis:
Primary survey: Airway paten; Breathing spontan, simetris, RR 20x/m; Circulation N 120x/m.
Secondary survey: Pasien datang dengan keluhan mengalami kelemahan pada kedua kaki dan tangan. Kelemahan pada kaki
dirasakan mulai 1 minggu yang lalu disertai sedikit rasa baal. Kelemahan pada tangan dirasakan 3 hari terakhir. Pasien mengalami
diare disertai nyeri perut 2 minggu yang lalu. Riw HT (+) tidak rutin minum obat. DM (-) .Riw trauma/jatuh (-)
Keadaan umum tampak sakit sedang. GCS 456
Status Neurologis:
N. Cranialis Deffect : kelemahan m. orbicularis oris (+). cadel/pelo (+)
Refleks Fisiologis : BPR +2/+2 TPR +2/+2 KPR +2/+2 APR +2/+2
MMT (Lovet) :4 4
3 3
Pemeriksaan EKG: sinus takikardi
Diagnosis: Paraparese e.c susp Gullain Barre Syndrome
2. Riwayat Pengobatan: berobat ke mantri 7 hari yang lalu, di beri obat penenang injeksi (pasien lupa namanya). Tidak membaik.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit:
Pasien mengalami Hipertensi sejak lama, tidak rutin berobat
Riwayat alergi obat (-).
4. Riwayat Keluarga:
Keluarga pasien tidak pernah mengalami keluhan atau penyakit yang sama.
5. Riwayat Pekerjaan:
Pasien merupakan seorang pegawai swasta namun tidak aktif bekerja seminggu terakhir karena sakitnya.
6. Lain-lain:
Ambulasi: membutuhkan bantuan
sangat mengganggu aktifitas sehari-hari
Daftar Pustaka:
Gilman, Sid, William J. Herdman, Hadi Manji, Sean Connolly, Neil Dorward, Neil Kitchen, et al. 2010. Oxford American Handbook of
Neurology. Medical E-book. Oxford University Press: New York. p 96-98
Guillain-Barré Syndrome. [update 2009]. Available from: http://bodyandhealth.canada.com/condition_info_popup.asp
channel_id=0&disease_id=325&section_name=condition_info.
Haghigi, Afshin Borhani et all. 2012. Vol :12. Seasonal Variation of Guillain-Barré Syndrome Admission in a Large Tertiary Referral
Center in Southern Iran: A 10 Year Analysis. Iran : Acta Neural Taiwan
Lumbantobing. 2012. Neurologi Klinik Pemeriksaan dan Mental. Jakarta : FKUI
Perdossi. 2008. Buku Ajar Neurologi Klinis. Gajah Mada University Press: Jakarta. Hal 307-310
Maurice, Ropper Allan H. Adams and Victor’s Principles of neurology. 11th ed. USA: the McGraw-Hill Companies; 2011. p.1380-87

Hasil Pembelajaran:
1.Deskrpsi Guillain Bare Syndrome (GBS)
2. Faktor risiko dan penyebab terjadinya Guillain Bare Syndrome (GBS)
3. Klasifikasi Guillain Bare Syndrome (GBS)
4. Gejala dan tanda klinis Guillain Bare Syndrome (GBS)
5. Penegakan diagnosis Guillain Bare Syndrome (GBS)
6. Pemeriksaan penunjang laboratorium
7. Tatalaksana Guillain Bare Syndrome (GBS)

Anda mungkin juga menyukai