Referat Gangg - Kepribadian Ambang
Referat Gangg - Kepribadian Ambang
PENDAHULUAN
Seorang manusia dalam menjalani kehidupannya sejak kecil, remaja, dewasa hingga
lanjut usia memiliki kecenderungan yang relatif serupa dalam menghadapi suatu masalah.
Apabila diperhatikan, cara atau metode penyelesaian yang dilakukan seseorang memiliki pola
tertentu dan dapat digunakan sebagai ciri atau tanda untuk mengenal orang tersebut. Hal ini
dikenal sebagai karakter atau kepribadian.
Kepribadian adalah totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter
atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-hari, dalam kondisi yang biasa. Sifatnya stabil
dan dapat diramalkan1 .
Karakter adalah ciri kepribadian yang dibentuk oleh proses perkembangan dan
pengalaman hidup. Temperamen dipengaruhi oleh faktor genetik atau konstitusional yang
terbawa sejak lahir, bersifat sederhana, tanpa motivasi, baru stabil sesudah anak berusia
beberapa tahun.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Kelompok A
• Kelompok B
• Kelompok C
2.2 Etiologi1
• Faktor Genetik
• Faktor Temperamental
2
Contohnya adalah seorang anak yang pencemas dibesarkan oleh ibu yang juga
seorang pencemas maka anak tersebut lebih rentan mengalami gangguan kepribadian
dibandingkan dengan anak yang pencemas dibesarkan oleh ibu yang tenang.
Lingkungan fisik juga mungkin memiliki peran, contohnya yaitu seorang anak kecil
yang aktif mungkin tampak hiperaktif jika tinggal di apartemen kecil yang tertutup tetapi
tampak normal di ruang kelas yang besar dengan lapangan yang berpagar.
• Faktor Biologis
Pada beberapa orang dengan gangguan kepribadian ambang dan orang yang menderita
depresi, kadar DST nya normal.
Monoamin oksidase (MAO) trombosit juga berperan. Pelajar dengan MAO trombosit
yang rendah melaporkan menggunakan lebih banyak waktu dalam aktivitas sosial
dibandingkan pelajar dengan MAO trombosit yang tinggi.
• Faktor Psikososial
Cap kepribadian yang unik pada masing-masing individu sangat ditentukan oleh
mekanisme pertahanan karakteristik orang tersebut. Masing-masing gangguan
kepribadian memiliki kelompok mekanisme pertahanan yang membantu klinisi mengenali
tipe patologi karakter yang ada. Sebagai contoh, orang dengan gangguan kepribadian
skizoid berhubungan dengan penarikan diri.
3
2.3 Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil1,2
Gangguan kepribadian ini terdiri dari dua tipe, yaitu tipe impulsif dan tipe ambang
(borderline).
• Wanita : Pria = 2 : 1
4
sebagai teman mereka. Mereka seringkali mengeluh perasaan kekosongan dan kebosanan
yang kronis dan tidak memiliki rasa identitas yang konsisten, jika ditekan maka mereka
seringkali mengeluh betapa depresinya mereka. Penderita gangguan kepribadian ambang
memasukkan setiap orang dalam kategori baik atau jahat sehingga orang yang baik
diidealkan dan orang yang jahat direndahkan.
1) Usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata atau khayalan. Catatan:
tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5
2) Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang ditandai oleh perubahan
antara idealisasi ekstrem dan devaluasi
3) Gangguan identitas: citra diri atau perasaan diri sendiri yang tidak stabil secara jelas
dan persisten
4) Impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang potensial membahayakan diri sendiri
(misalnya berbelanja, seks, penyalahgunaan zat, ngebut gila-gilaan, pesta makan).
Catatan: tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam
kriteria 5
5) Perilaku, isyarat atau ancaman bunuh diri yang berulang kali, atau perilaku mutilasi
diri
6) Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya, disforia
episodik kuat, iritabilitas atau kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan
jarang lebih dari beberapa hari)
7) Perasaan kekosongan yang kronis
8) Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam mengendalikan
kemarahan (misalnya sering menunjukkan temper, marah terus-menerus, perkelahian
fisik berulang kali)
9) Ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres, atau gejala disosiatif yang
parah
5
2.8 Diagnosis Banding Gangguan Kepribadian Tipe Ambang1,2,3
Perbedaan dari skizofrenia yaitu pada gangguan kepribadian ambang tidak ada
episode psikotik, gangguan pikiran atau tanda skizofrenia klasik lainnya yang
berkepanjangan namun dapat terjadi episode psikotik yang singkat, terbatas dan
meragukan yang disebut episode mikropsikotik.
Psikoterapi
1) Cognitive Behavioral Therapy (CBT): CBT dapat membantu orang dengan BPD
mengidentifikasi dan mengubah keyakinan dan / atau perilaku yang mendasari
persepsi tidak akurat dari diri mereka sendiri dan orang lain dan masalah berinteraksi
dengan orang lain inti. CBT dapat membantu mengurangi berbagai gejala mood dan
kecemasan dan mengurangi jumlah perilaku bunuh diri atau merugikan diri
2) Terapi Perilaku dialektis (DBT): Jenis terapi menggunakan konsep kesadaran, atau
menjadi sadar dan penuh perhatian dengan situasi saat ini dan suasana hati. DBT juga
mengajarkan keterampilan untuk mengontrol emosi yang intens, mengurangi perilaku
merusak diri sendiri, dan meningkatkan hubungan. DBT berbeda dari CBT dalam hal
mengintegrasikan elemen CBT tradisional dengan kesadaran, penerimaan, dan teknik
untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk mentolerir stres dan mengendalikan
emosinya. DBT mengakui ketegangan dialektis antara kebutuhan untuk penerimaan
dan kebutuhan untuk perubahan.
6
3) Terapi Skema-Terfokus: Jenis terapi memadukan unsur CBT dengan bentuk-bentuk
psikoterapi yang berfokus pada reframing skema, atau cara orang melihat diri mereka
sendiri. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa BPD berasal dari
disfungsional citra diri-mungkin disebabkan oleh pengalaman-yang kecil negatif
mempengaruhi bagaimana orang bereaksi terhadap lingkungan mereka, berinteraksi
dengan orang lain, dan mengatasi masalah atau stres
Farmakoterapi
Farmakoterapi seperti antipsikotik dapat digunakan untuk mengendalikan kemarahan,
permusuhan dan episode psikotik singkat, antidepresan dapat memperbaiki mood
pada penderita gangguan kepribadian ambang yang sedang merasa depresi, inhibitor
monoamin oksidase (MAOI) efektif untuk memodulasi perilaku impulsif,
benzodiazepine khususnya alprazolam dapat membantu mengatasi kecemasan dan
depresi, antikonvulsan seperti carbamazepine dapat meningkatkan fungsi global pada
penderita dan dapat juga diberikan obat serotonergik.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tatalaksana terdiri dari 2 jenis, yaitu psikoterapi (terapi dengan prinsip menyadarkan
pasien mengenai dampak gangguan kepribadian yang ia derita) dan farmakoterapi
(penggunaan psikotropika yang bersifat pengobatan simptomatis).
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Mangindaan, Lukas. Ed: Elvira, S. D., & Hadisukanto, G. 2013. Buku Ajar Psikiatri:
Gangguan Kepribadian. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Hal 343-358.
2. Sadock, B. J., & Sadock, V. A. 2007. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. New York: Lippincott
William&Wilkins
3. Maslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III.
Jakarta
4. Antisocial Personality Disorder among Prison Inmates: The Mediating Role of
Schema-Focused Therapy. International Journal of Emergency Mental Health and
Human Resilience. 2015;17(1):327-332.