Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI ATAS STRATEGI YANG DILAKUKAN PT BANK MANDIRI DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PORTOFOLIO PRODUK KREDIT USAHA MIKRO


(KUM) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
(Studi Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Leces Probolinggo)
Nerissa Arviana Fadhila
Siti Ragil Handayani
M.G. Wi Endang NP
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan kredit yang sangat penting untuk menggerakkan
perekonomian rakyat salah satunya kredit mikro dan banyak lembaga keuangan yang memperluas pasar di
segmen mikro salah satunya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank dalam setiap penyaluran kreditnya
dibutuhkan strategi-strategi khusus agar kredit yang disalurkan tersebut berkualitas yang nantinya juga
akan memperbaiki kualitas portofolionya. Secara umum kinerja dan tingkat pencapaian portofolio kredit
pada Bank Mandiri Leces Probolinggo belum sepenuhnya maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan implikasi strategi yang dapat digunakan melalui model analisis SWOT. Hasil penelitian
diperoleh bahwa posisi perusahaan dalam kuadran SWOT berada pada kuadran III. Dimana peluang yang
tersedia sangat menyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
mengelolanya. Strategi yang direkomendasikan adalah mengatasi kelemahan yang diuraikan dalam
pembahasan untuk menggarap peluang yang ada..

Kata Kunci: Portofolio Kredit, Strategi, Optimalisasi

1. PENDAHULUAN d. Sebagai lembaga yang mengatur peredaran


Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga uang. Bank sebagai lembaga yang
keuangan yang kegiatan utamanya menerima mempunyai wewenang mencetak dan
Simpanan Giro, Tabungan dan Deposito. Selain mengedarkan uang perlu menjaga
itu, Bank juga dikenal juga sebagai tempat untuk keseimbangan peredaran uang agar tidak
meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang terjadi inflasi atau deflasi.
membutuhkannya. Lebih jauh, fungsi Bank e. Sebagai lembaga yang mengatur peredaran
semakin berkembang dengan diversifkasi layanan uang. Bank sebagai lembaga yang
pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, mempunyai wewenang mencetak dan
air, pajak, uang kuliah dan sebagainya mengedarkan uang perlu menjaga
Fungsi utama Bank secara umum ada lima keseimbangan peredaran uang agar tidak
yaitu sebagai berikut: terjadi inflasi atau deflasi.
a. Sebagai tempat menghimpun dana dari f. Sebagai lembaga yang menjaga kestabilan
masyarakat. Bank bertugas mengamankan nilai uang. Bank bertugas mengatur peredaran
uang tabungan masyarakat dan deposito uang, menyediakan jaminan uang emas untuk
berjangka serta simpanan dalam rekening setiap mata uang yang baru dicetak dan
koran atau giro. diedarkan.
b. Sebagai penyalur dana atau pemberi kredit. Berdasarkan pengertian di atas dapat
Bank bertugas memberikan kredit bagi dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa Bank
masyarakat yang membutuhkan, terutama merupakan perusahaan yang bergerak dalam
untuk usaha-usaha produktif. bidang keuangan, artinya aktivitas perBankan
c. Sebagai pemberi jasa pelayanan. Bank selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga
memberikan jasa pelayanan pembayaran, membahas mengenai Bank tidak lepas dari
pertukaran, pembiayaan, perdagangan luar masalah keuangan. Aktivitas perbankan yg
negeri, dan lain-lain. pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, Probolinggo, KUM pertama kali diperkenalkan
tabungan, dan deposito. Kegiatan penghimpunan pada tahun 2005 dan berlaku efektif pada tahun
dana ini sering disebut dengan istilah funding. 2007. Akan tetapi, kualitas kredit dari tahun ke-
Setelah memperoleh dana, Bank menyalurkan tahun semakin memburuk, meski terkadang ada
dana tersebut kepada masyarakat yang peningkatan kualitas portofolio.
membutuhkan terutama untuk usaha-usaha
produktif. Pengertian menyalurkan dana Tabel 1.1 Pencapaian Kualitas Portofolio
maksudnya adalah mendistribusikan kembali dana PT Bank Mandiri Cabang Leces, Probolinggo
yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan,
Baki Debet
dan deposito ke masyarakat dalam bentuk Periode
(Rp juta)
KOL Lancar

pinjaman (kredit). Dalam dunia perbankan,


T Rp
penyaluran kredit disebut dengan lending. ahun
Total
(juta)
%
Bank mempunyai cara tersendiri dalam 2008
108,97 99
91.27%
8.31 ,462.34
mengelola portofolio kredit agar kualitas kredit 122,77 108
yang disalurkan mempunyai kualitas yang terus 2009 88.16%
4.34 ,241.37
membaik. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa 2010
132,30
3.79
117
,628.59
88.91%
tingkat kegagalan bayar atau NPL (Non 142,111 124
2011 87.53%
Performing Loan) akan dijumpai dalam setiap .79 ,384.19
148,94 126
pemberian kredit. Artinya, dalam pemberian 2012
8.00 ,462.37
84.90%

kredit, pasti ada NPL (Non Performing Loan) dan


agar kualitasnya tetap terjaga dengan baik,
tentunya dilakukan maintaining terhadap debitor NPL DPD 30+ Fl Fl
owrate owrate
itu sendiri sehingga diharapkan dapat To-X To-30
mendatangkan return yang tinggi terhadap Rp (juta) %
Rp
(juta) %
perusahaan. Kegiatan kredit merupakan suatu 3, 5
3.45% 5.44% 3.61% 32.06%
kegiatan yang penting untuk menggerakkan 761.40 ,923.63
4, 9
perekonomian rakyat. Salah satu jenis kredit yang 857.33
3.96%
,117.54
7.43% 5.00% 47.70%
yang mulai banyak dilirik oleh lembaga keuangan 6,
5.12%
10
7.89% 3.60% 41.29%
777.44 ,444.27
yaitu kredit mikro. Banyak lembaga keuangan 6, 11
4.32% 8.13% 4.96% 50.53%
yang mulai memperluas pasar di dunia mikro. Hal 141.85 ,560.36
9, 15
ini dikarenakan Usaha Mikro, Kecil dan 454.03
6.35%
,496.77
10.40% 5.14% 58.01%
Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha Sumber: data internal Bank Mandiri 2013
yang paling banyak di geluti oleh masyarakat.
Lembaga keuangan yang mulai masuk dalam Dari tabel 1.1, dapat diketahui bahwa
segmen mikro salah satunya adalah PT Bank penyaluran yang diberikan PT Bank Mandiri
Mandiri (Persero) Tbk. Jenis kredit mikro yang Leces Probolinggo dari tahun ke tahun mengalami
terdapat pada Bank Mandiri ada dua macam, yaitu kenaikan yaitu 108,978 miliar pada tahun 2008
Kredit Serbaguna Mikro (KSM) dan Kredit Usaha hingga 148,948 miliar pada tahun 2012. Akan
Mikro (KUM). Dalam hal pengelolaan portofolio, tetapi, kenaikan tersebut tidak diimbangi dengan
Kredit Serbaguna Mikro (KSM) tidak meningkatnya tingkat kolektibilitas lancar, NPL
membutuhkan maintaining yang lebih (Non Performing Loan), dan DPD 30+ (Due Past
dikarenakan pembayaran kreditnya langsung Days 30). Hal ini terbukti bahwa dari tahun ke
dipotongkan dari gaji pegawai yang mempunyai tahun besarnya persentase kolektibilitas lancar
penghasilan tetap. Hal ini berbeda dengan Kredit selalu menurun, yaitu 91.27% pada tahun 2008
Usaha Mikro (KUM). Kredit Usaha Mikro dan terus menurun hingga sebesar 84.90% pada
membutuhkan maintaining yang lebih karena tahun 2012. Apabila dilihat dari kol lancar,
penyaluran kreditnya kepada para pengusaha besarnya persentase kol lancar tidak bisa lebih
mikro dengan karakter, kemampuan, latar dari 95%. Selain tingkat kolektibilitas lancar yang
belakang, dan kapasitas yang berbeda-beda. semakin menurun, besarnya NPL (Non
Pebedaan karakter inilah yang mendorong Performing Loan) pun juga semakin tinggi. Hal
dibutuhkannya strategi-strategi dan tata kelola ini terbukti bahwa NPL (Non Performing Loan)
yang tepat. Pada PT Bank Mandiri Leces pada tahun 2008 sebesar 3.45% dan terus

2
meningkat hingga sebesar 6.35% pada tahun menggunakan metode penelitian deskriptif
2012. Semakin tinggi tingkat kegagalan bayar / analisis dengan mengumpulkan data-data yang
NPL (Non Performing Loan) maka akan semakin dibutuhkan, diolah, disajikan dan kemudian
buruk pencapaian portofolio kredit Bank tersebut. dianalisis. Populasi dalam penelitian ini adalah
Sama halnya dengan DPD 30+ (Due Past Days PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor
30), jika semakin tinggi besarnya persentase DPD Wilayah 01 Medan yang terdiri dari 20 kantor
30+ (Due Past Days 30) maka semakin buruk pula cabang. Sensus diperoleh dari angka agregat 20
tingkat pencapaian portofolio kredit Bank kantor cabang dengan time series selama 3 tahun
tersebut. Tingkat DPD 30+ (Due Past Days 30) yakni dari tahun 2006 sampai dengan 2008. Hasil
yang tidak dikelola dengan baik maka akan turun uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear
menjadi NPL (Non Performing Loan) atau berganda, dengan uji secara simultan (uji F) dan
kegagalan bayar sehingga dapat meningkatkan parsial (uji t) pada á = 5%. Hasil uji F, variabel
NPL (Non Performing Loan). kredit whosale, middle dan retail berpengaruh
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan secara simultan dan sangat signifikan terhadap
bahwa secara umum kinerja dan tingkat Non Performing Loan. Hasil uji R2 sebesar 0.341.
pencapaian portofolio kredit pada PT Bank Hal ini menunjukkan bahwa 34,1% variabel kredit
Mandiri (persero) Leces Probolinggo belum whosale, middle dan retail menjelaskan terhadap
sepenuhnya maksimal. Hal ini dikarenakan variabel Non Performing Loan. Hasil uji t
kualitas kredit yang menurun dari tahun ke tahun diperoleh bahwa variabel kredit retail
seperti kolektibilitas lancar, NPL (Non berpengaruh terhadap variabel No Performing
Performing Loan), dan DPD 30+ (Due Past Days Loan, sedangkan variabel kredit whosale dan
30) meskipun adanya peningkatan penyaluran middle tidak berpengaruh terhadap variabel Non
kredit. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi untuk Performing Loan.
meningkatkan kinerja dan pencapaian portofolio Selanjutnya adalah penelitian yang
kredit tersebut. Dalam merumuskan suatu strategi, berjudul “Analisis Strategi dalan Meningkatkan
perusahaan dapat menggunakan model analisis Penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Kediri”
SWOT dimana analisis ini mengidentifikasikan dilakukan oleh Nugraha, Universitas Brawijaya
faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan (2011). Dalam penelitian tujuannya adalah untuk
ancaman berdasarkan situasi dan kondisi yang menganalisis mengenai strategi dalam
terjadi di lapangan. Sesuai latar belakang yang meningkatkan penerimaaan pajak daerah. Metode
telah diuraikan di atas, maka dilakukan sebuah yang dipakai adalah deskriptif kualitatif dan
penelitian dan menuliskan dalam skripsi dengan teknik pengumpulan data adalah dokumentasi,
judul observasi, wawancara, dan survei. Yang diteliti
“Evaluasi atas Strategi yang Dilakukan PT adalah faktor internal dan eksternal yang dihadapi
Bank Mandiri dalam Meningkatkan Kualitas oleh pemerintah Kabupaten Kediri. Hasil dari
Portofolio Produk Kredit Usaha Mikro (KUM) penelitian ini adalah bahwa pemerintah Kabupaten
dengan Menggunakan Analisis SWOT”. Kediri mempunyai peluang lingkungan ekternal
yang lebih baik dibanding ancamannya, tetapi
2. KAJIAN PUSTAKA mempunyai kelemahan internal yang cukup
Penelitian terdahulu tentang bahasan ini banyak dibandingkan dengan kekuatan
digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap internalnya sehingga perlu strategi untuk
penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang memanfaatkan peluang. Pada hasil analisa SWOT
berjudul “Analisis Pengaruh Portofolio Kredit menempatkan posisi pada sel III, yaitu pada
terhadap Non Performing Loan pada PT. Bank berbenah diri. Alternative yang dapat dilakukan
Negara Indonesia (persero) Tbk. Kantor Wilayah adalah pada membenahi SDM, efisiensi
01 Medan” dilakukan oleh Febriyanti, Universitas penyelenggaraan dan promosi.
Sumatera Utara (2009). Dalam penelitian Dari paparan penelitian terdahulu di atas,
tujuannya untuk mengetahui pengaruh portofolio terdapat beberapa relevansi dengan penelitian
kredit (kredit whosale, middle dan retail) terhadap yang akan dilakukan. Persamaan penelitian ini
Non Performing Loan pada PT. Bank Negara dengan penelitian pertama adalah tema yang
Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 diambil yaitu pengelolaan portofolio
Medan secara parsial maupun simultan. Penelitian kredit.Perbedannya yaitu pada teknik analisis data,

3
alat analisis, dan lokasi penelitian. Sedangkan direncanakanakan didirikan unit Bank Mandiri
pada penelitian yang kedua, penelitian ini mikro di setiap kecamatan, sehingga
memiliki relevansi pada alat analisis yang diproyeksikan akan menyaingi “raksasa biru”.
digunakan yaitu menggunakan metode analisis
SWOT untuk mengidentifikasi strategi organisasi. 4.2 Analisis Kinerja Portofolio Kredit Bank
Perbedaannya terlatak pada unit organisasi yang Mandiri Cabang Leces Probolinggo
diteliti. Analisis kinerja portofolio Bank Mandiri
Kantor Cabang Leces Probolinggo merupakan
3. METODE PENELITIAN gambaran dari tingkat kinerja yang telah
Penelitian ini bersifat studi deskriptif dilakukan selama kurun waktu tertentu.
kualitatif. Alasan menggunakan jenis penelitian Berdasarkan hal itu, diharapkan akan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena meningkatkan kinerja di masa yang akan datang
penelitian ini mengungkapkan apa yang terjadi di berdasarkan kinerja di masa sebelumnya namun
lapangan, data yang disimpulkan berupa kata-kata, pada kenyataannya tidak mudah untuk
gambar, bukan angka-angka. Sampel data dipilih mengoptimalkan dan memaksimalkannya.
secara purposive dan bersifat snowball sampling. 1. Perkembangan Pencapaian Target Unit
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan Pencapaian target pada setiap unit kerja
dalam pengumpulan data untuk penelitian ini menunjukkan gambaran atas tingkat
adalah Observasi, wawancara, dan dokumentasi. produktivitas dari unit itu sendiri. Setiap unit
Untuk menjawab rumusan masalah, penelitian ini ditentukan target-target tersendiri, dimana
menggunakan metode analisis SWOT. Analisis target tersebut didasarkan pada usia cabang
SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara tersebut mulai di buka, jumlah marketing, dan
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. lokasi area.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat 2. Perkembangan Kolektibilitas Bank
memaksimalkan strength dan opportunity, namun Data kolektibilitas menggambarkan akan
secara bersamaan dapat meminimalkan weakness kualitas kredit dalam unit dimana kredit yang
dan threat. SWOT dijadikan sebagai suatu model telah disalurkan kepada masyarakat harus
dalam menganalisis suatu organisasi yang berkualitas. Dalam setiap penyaluran kredit,
berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan pasti terjadi kegagalan bayar. Sangat mustahil
utama untuk mengetahui keadaan organisasi apabila setiap kredit yang disalurkan tersebut
tersebut secara lebih komprehensif (Fahmi, lancar 100%. Namun kegagalan bayar
2011:265). tersebut dibatasi pada angka tertentu dengan
tujuan menjaga agar kualitas kredit tersebut
4. HASIL DAN PEMBAHASAN tetap baik.
4.1 Profil Bank Mandiri Cabang Leces
Probolinggo 4.3 Analisis Faktor Internal Bank Mandiri
Bank Mandiri Leces Probolinggo pertama Cabang Leces Proboliggo
kali dibuka pada Desember 2005. Pada awal mula Analisis faktor internal dari suatu perusahaan
berdiri, sistem yang digunakan masih sangat merupakan suatu kajian deskriptif mengenai
sederhana mulai dari informasi teknologi, sarana kondisi internal Bank Mandiri Leces Probolinggo.
dan prasarana hingga pegawai dan struktur
organisasinya masih belum terorganisir dengan Faktor Internal
baik. Setelah berjalan sekitar 1 tahun Bank Strength
Mandiri Leces Probolinggo mulai menemukan jati 1 Visi Misi Bank Mandiri
dirinya untuk mulai masuk ke segmen mikro 2 Budaya Kerja dan Peraturan Bank
sehingga terjadi perubahan secara besar-besaran 3 Mekanisme Insentif
dari struktur organisasi sampai dengan sarana 4 Team work di lingkungan kerja
yang dimiliki. Pada tahun 2007 di Probolinggo 5 Monitoring Kantor Pusat
masih terdapat 1 unit cabang mikro. Namun pada
Faktor Eksternal
tahun 2012 total keseluruhan unit di cabang
Opportunity
Probolinggo terdapat 12 kantor cabang mikro
1 Pengurangan Denda
(http://www.bankmandiri.co.id ). Pada tahun 2014
2 Restrukturisasi Kredit
4
3 Aplikasi Sistem IT
4 Perkembangan Mikro dan Produk Baru
5 Metode Collection Sms Blast

4.4 Analisis Faktor Eksternal Bank Mandiri


Tabel 4.1 Matrik IFE Implementasi
Cabang Leces Proboliggo Peningkatan Kualitas Portofolio KUM
Analisis faktor Eksternal dari suatu
perusahaan merupakan suatu kajian deskriptif
mengenai kondisi eksternal Bank Mandiri Leces
Probolinggo dan selanjutnya digunakan sebagai
acuan dalam perumusan strategi peningkatan
kualitas portofolio.

Weakness
1 Kapabilitas Pegawai
2 Mapping Area
3 Approval Limit Credit Over Finance
4 Pengikatan Jaminan KB
5 Pemilihan Debitor
Threats
1 Lemahnya Jaminan untuk TA
2 Resiko Karakter
3 Terjadinya Fraud
4 Penurunan Kapasitas Usaha
5 Penyelewengan Kredit oleh Debitor

4.5 Perumusan Strategi Peningkatan Kualitas


Portofolio Kredit Bank Mandiri
Perumusan strategi diawali dengan input 4.5.2 Matrik EFE Implementasi Peningkatan
data faktor internal dan faktor eksternal melalui Kualitas Portofolio Kredit Usaha Mikro
IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (KUM)
(Eksternal Factor Evaluation). Matrik EFE digunakan untuk mengevaluasi
faktor-faktor eksternal berkaitan dengan
4.5.1 Matrik IFE Implementasi Peningkatan peluang dan ancaman dalam implementasi
Kualitas Portofolio Kredit Usaha Mikro peningkatan kualitas portofolio kredit KUM.
(KUM)
Matrik IFE digunakan untuuk
mengevaluasi fakor-faktor internal yang berkaitan
dengan kekuatan dan kelemahan dalam
implementasi strategi peningkatan kualitas
portofolio Kredit Usaha Mikro (KUM). Hasil
pembobotan dan peratingan faktor-faktor internal
implementasi peningkatan kualitas portofolio
kredit KUM disajikan dalam tabel 4.1 berikut:

5
Table 4.4 Hasil Kombinasi Matrik SWOT Portofolio
Tabel 4.2 Matrik EFE Implementasi Kredit KUM di Bank Mandiri Leces Probolinggo
Peningkatan Kualitas Portofolio KUM

Keterangan:
Bobot ditentukan sebagai berikut:
Bobot Keterangan
0,20 tinggi atau kuat Berdasarkan pada matrik IFE dan EFE
0,15 di atas rata-rata yang dijelaskan, bahwa selisih antara kekuatan
0,10 rata-rata dan kelemahan adalah -0,55 sedangkan pada
0,05 di bawah rata-rata peluang dan ancaman mempunyai selisih sebesar
0,00 tidak berpengaruh 0,25. Dalam penentuan kuadran, faktor kekuatan
Rating ditentukan sebagai berikut: dan kelemahan berada pada sumbu X sedangkan
Rating Keterangan peluang dan ancaman berada pada sumbu Y.
4 Responden superior terhadap faktor Sehingga berdasarkan hasil selisih tersebut, maka
tersebut posisi kuadran SWOT berada pada kuadran III.
3 Reasponden di atas rata-rata terhadap Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada
faktor tersebut situasi yang kurang jelas. Peluang yang tersedia
2 Responden rata-rata terhadap faktor sangat meyakinkan namun tidak dimanfaatkan
tersebut karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
1 Responden di bawah rata-rata terhadap menggarapnya. Gambar posisi kuadran SWOT
faktor tersebut ditinjukkan seperti berikut:

4.5.3 Matrik SWOT Implementasi


Peningkatan Kualitas Portofolio Kredit
Usaha Mikro (KUM)
Matrik SWOT merupakan matching tool
yang penting untuk membantu perumusan strategi
peningkatan kualitas portofolio kredit usaha mikro
di Bank Mandiri. Dalam matrik SWOT terdapat
empat strategi yaitu SO, WO, ST dan WT seperti
yang disajikan pada table 4.4 berikut ini:

Gambar 4.1 Kuadran Analisis SWOT

6
4.5.4 Implikasi Strategi Peningkatan Kualitas lebih teliti. Hal yang harus dilakukan yaitu dengan
Portofolio Kredit KUM Bank Mandiri melakukan investigasi dan verifikasi terhadap
Kantor Cabang Leces Probolinggo. calon debitor. Apabila pihak Bank tidak dapat
Metode SWOT yang digunakan dalam mendeteksi hal tersebut, maka di khawatirkan
penelitian ini berusaha untuk merumuskan strategi akan menjadi bumerang bagi Bank itu sendiri.
dengan memasukkan faktor internal dan faktor Tingginya tingkat NPL (Non Performing Loan)
eksternal yang berpengaruh terhadap dan DPD 30+ (Due Past Day 30)
implementasi portofolio kredit unit. Berdasarkan mengindikasikan bahwa selama ini cara
hasil analisa yang diperoleh, nantinya akan melakukan investigasi masih kurang tepat.
dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas Investigasi ini sangat perlu untuk dilakukan untuk
portofolio yang baik. Berdasarkan pada hasil di menilai karakter debitor, kapasitas usaha,
atas, maka masuk ke dalam kuadran III. Situasi kemampuan usaha, dan modal yang dimiliki
seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi sehingga dapat diketahui kemampuan bayar dan
yang kurang jelas. Peluang yang tersedia kemauan debitor untuk membayar. Dengan
menjanjikan namun belum bisa dimanfaatkan dilakukan investigasi yang lebih mendalam
karena kekuatan yang dimiliki masih dirasa belum tersebut diharapkan agar debitor yang dibiayai
cukup. Pada dasarnya alternatif strategi tersebut adalah debitor yang berkualitas.
harus dijalankan secara komprehensif dan
berkelanjutan. Selain itu juga perlu diperhatikan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
dampak yang timbul dari penerapan strategi 5.1 Kesimpulan
tersebut baik dampak positif maupun negatif. Dalam proses perumusan strategi peningkatan
Sebagaimana yang telah dikemukakan pencapaian kualitas portofolio kredit usaha mikro,
sebelumnya, salah satu kelemahan yang dimiliki diperlukan pengidentifikasian faktor internal dan
Bank Mandiri Kantor Cabang Leces Probolinggo eksternal determinan untuk mengetahui kelebihan,
dalam meningkatkan kualitas portofolio kredit kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi
adalah kapabilitas pegawai. Untuk mengatasi oleh Bank Mandiri Leces Probolinggo. Hasil
masalah kapabilitas pegawai, Bank Mandiri Leces identifikasi faktor internal dan eksternal inilah
Probolinggo bisa mengadakan sosialisai yang kemudian dianalisis yang selanjutnya
manajemen khususnya yang berkaitan dengan menghasilkan beberapa alternative strategi yang
penyaluran kredit yang berkualitas, serta berkaitan dapat dijalankan oleh Bank Mandiri Leces
dengan tanggung jawab terhadap perusahaan. Probolinggo. Dalam tahap input data berdarsarkan
Peningkatan kapabilitas ini juga ada hubungannya matrik IFE dan EFE, diperoleh angka -0,55 pada
dengan tingkat kecurangan yang sering terjadi selisis antara kekuatan dan kelemahan. Sedangkan
karena kurang tertanamnya jiwa budaya kerja selisis antara peluang dan ancaman, diperoleh
yang disebut dengan TIPCE (Trust, Integrity, hasil 0,25. Berdasarkan hasil selisih tersebut,
Professionalism, Consumer Focus, dan Excllent). maka berada pada kuadran III SWOT yang
alternative strategi yang dapat dilakukan oleh menunjukkan bahwa harus dilakukan upaya untuk
perusahaan adalah dengan mengadakan training menekan kelemahan sehingga peluang yang ada
secara rutin untuk menunjang tugas dan fungsi dapat dimanfaatkan dengan baik.
setiap pegawai. Sehingga dengan training tersebut 5.2 Saran
diharapkan nantinya kemampuan pegawai dalam Saran yang dapat diberikan dalam upaya
menjalan tugas-tugasnya menjadi lebih maksimal meningkatkan kualitas portofolio produk Kredit
karena di dalam training dilakukan diskusi Usaha Mikro Bank Mandiri Leces Probolinggo
bersama yang dapat dijadikan sebagai transfer adalah sebagai berikut:
ilmu dan pengalaman. Alternatif lain yang dapat 1. Melakukan pelatihan, forum, dan training
dilakukan yaitu dengan menambah frekuensi audit kepada karyawan secara rutin untuk
di setiap unit sehingga dengan penambahan meningkatkan kinerja dan kapabilitas
frekuensi audit tersebut dapat mengatasi sedini pegawai sehingga terhindar dari terjadinya
mungkin terjadinya setiap kecurangan yang fraud.
dilakukan oleh pegawai maupun debitornya. 2. Meningkatkan ketelitian dan menginvestigasi
Berkaitan dengan kualitas kredit, pihak calon debitor secara mendalam dengan tetap
Bank harus melakukan pemilihan debitor yang memperhatikan 5C (Character, Capacity,

7
Capital, Collateral,dan Condition of Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian
economic) agar kredit yang disalurkan Kualitatif. Bandung: Remaja
berkualitas. Rosdakarya.
3. Meningkatkan budaya kerja dan menerapkan
peraturan Bank yang baik dalam setiap Muljono, Teguh Pudjo. 2001. Manajemen
melaksanakan tugas-tugas yang diemban agar Perkreditan bagi Bank Komersiil.
operasional perusahaan dapat berjalan dengan Yogyakarta: BPFE.
efektif dan efisien.
Siagian, Sondang. 1998. Manajemen Stratejik.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Lincolin. 2008. Lembaga Keuangan
Sinungan, Muchdarsyah. 1997. Manajemen Dana
Mikro. Yogyakarta: CV Andi.
Bank. Jakarta: Bumi Aksara.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
PerBankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kualitatif dan R&D. Bandung:
__________.2009. Undang-Undang No. 10 Tahun Alfabeta.
1988 Tentang Pengertian Bank
Febriyanti, M.E. 2009. ‘Analisis Pengaruh
__________.2009. Undang-Undang No. 10 Tahun Portofolio Kredit’ terhadap Non
1988 Tentang Pengertian Kredit Performing Loan pada PT. Bank
Negara Indonesia (persero) Tbk.
Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Risiko. Bandung:
Alfabeta Kantor Wilayah 01 Medan. Universitas
Sumatera Utara, Medan: Disertai yang
Firdaus, Rachmat. 2009. Manajemen Dana Bank. tidak dipublikasikan.
Bandung: Alfabeta.
Nugraha, M.M. 2011. ‘Analisis Strategi’ dalam
Hasibuan, Malayu. 2004. Dasar-Dasar
Meningkatkan Penerimaan Pajak
PerBankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Daerah di Kabupaten Kediri. Universitas
Hunger, David. 2003. Manajemen Strategis. Brawijaya, Malang: Disertai yang tidak
Yogyakarta: CV Andi. dipublikasikan.
Husnan, S. 1998. Dasar-Dasar Teori Portofolio
Arnold, Ricky. 2011. “Analisis SWOT: Kekuatan,
dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP
Kelemahan, Peluang & Ancaman”,
AMP YKPN.
diakses pada Tanggal 27 Januari 2013
______, 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan pada
Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP http://rickyanggili.blogspot.com/2011/.../.
AMP YKPN. ..

Kasmir. 1998. Bank dan Lembaga Keuangan Bank Mandiri, 2009, ”Mandiri Kredit Mikro”,
Lainnya. Jakarta: PT Rajagrafindo diakses pada Tanggal 3 November 2012
Persada. dari
http://Bankmandiri.co.id/article/2658057
______ 2008. Dasar-Dasar PerBankan. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada. 61517.asp

______ 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Bisnis UKM. 2010. “Pentingnya Visi dan Misi
Lainnya. Jakarta: PT Rajagrafindo Perusahaan”, diakses pada Tanggal 26
Persada. Desember 2012 dari
http://bisnisukm.com/pentingnya-visi-
Kuncoro, Mudrajat. 2011. Strategi Bagaimana dan-misi-perusahaan.html
Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta:
Erlangga.
8
Fatchiyat. 2012. “Manfaat dan Tujuan Teori Portofolio. 2009. ”Definisi dan Evaluasi
Monitoring”, diakses tanggal 30 Kinerja Portofolio”, diakases pada
Desember 2012 dari Tanggal 12 Maret 2013 dari http://jurnal-
http://id.shvoong.com/social-
sdm.blogspot.com/2009/10/teori-
sciences/education/...
portofolio-definisi-dan-evaluasi.html
Kolektibilitas Kredit. 2012. “Kolektibilitas
(Penggolongan) Kredit”, diakses pada Wikipedia. 2012. ”Bank”, diakses pada Tanggal
Tanggal 5 Oktober 2012 dari 25 September 2012 dari
http://www.bukupr.com/2012/.../... http://id.wikipedia.org/wiki/Bank

Mailda. 2011. “Portofolio Kredit”. Diakses pada Yusizal. 2010. “Konsep Dasar Instrumen
tanggal 5 Maret 2013 dari Penelitian”, diakses pada Tanggal 23
http://maildaalfriska.blogspot.com/2011/ November 2012 dari
07/portofolio-kredit.html http://yusrizalfirzal.wordpress.com/201
0/.../...
Simbolon, Harry Andrian. 2010. “Mengupas
Seluk Beluk Fraud dan Cara
Mengatasinya”, diakses pada Tanggal 29
Desember 2012 dari
http://akuntansibisnis.wordpress.com/.../..
./.../...

Anda mungkin juga menyukai