Anda di halaman 1dari 5

4.1.

1 Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan vegetatif tanaman. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah hingga ke titik
tumbuh tanaman. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari 2 minggu setelah tanam (2
mst) hingga 6 minggu setelah tanam (6 mst) untuk mendapatkan data pengukuran tinggi
tanaman tomat. Dibawah ini merupakan tabel pengamatan rerata tinggi tanaman
berdasarkan pengaruh varietas dan toping.

Tabel 1. Pengaruh Varietas dan Toping pada Tinggi Tanaman Tomat

Tinggi Tanaman (cm tanaman-1) pada Umur Tanaman (mst)


Perlakuan Kelas
2 3 4 5 6

Determinate +
O 11.5 16.8 27.2 36.2 45.8
P2

Determinate +
U 22.9 24.4 27.6 38.3 53.6
P4

Indeterminate
AA 22.2 29.2 39.8 48.3 54.2
+ P2

Indeterminate
F 15.6 21.1 26.3 46.9 54.2
+ P4

Keterangan: mst (minggu setelah tanam) atau mst (minggu setelah transplanting)

Berdasarkan hasil pada 2 mst menunjukkan pada tanaman tomat dengan perlakuan
varietas determinate dengan pemangkasan menyisakan dua tunas memiliki rerata tinggi
tanaman 11.5 cm, untuk 3 mst setinggi 16.8 cm, untuk 4 mst setinggi 27.2 cm, untuk 5 mst
setinggi 36.2 cm, dan untuk 6 mst setinggi 45.8 cm. Hasil pada tanaman tomat dengan
perlakuan varietas determinate dengan pemangkasan menyisakan empat tunas memiliki
rerata tinggi tanaman untuk 2 mst setinggi 22.9 cm, untuk 3 mst setinggi 24.4 cm, untuk 4
mst setinggi 27.2 cm, untuk 5 mst setinggi 38.3 cm, dan untuk 6 mst setinggi 53.6 cm.
Tanaman tomat pada perlakuan determinate pemangkasan menyisakan dua tunas memiliki
rerata tinggi lebih rendah daripada perlakuan determinate dengan pemangkasan
menyisakan empat tunas. Hasil dari kedua perlakuan ini terus mengalami peningkatan tinggi
tiap minggunya. Sementara itu, pada tanaman tomat dengan perlakuan indeterminate
dengan menyisakan dua tunas memiliki rerata tinggi tanaman untuk 2 mst setinggi 15.6 cm,
untuk 3 mst setinggi 29.2 cm, untuk 4 mst setinggi 39.8 cm, untuk 5 mst setinggi 48.3 cm,
dan untuk 6 mst setinggi 54.2 cm. Hasil pada tanaman tomat dengan perlakuan varietas
indeterminate dengan menyisakan empat tunas memiliki rerata tinggi tanaman untuk 2 mst
setinggi 15.6 cm, untuk 3 mst setinggi 21.1 cm, untuk 4 mst setinggi 26.3 cm, untuk 5 mst
setinggi 46.9 cm, dan untuk 6 mst setinggi 54.2 cm. Tanaman tomat dengan varietas tipe
indeterminate ini keduanya memiliki rerata tinggi tanaman yang terus meningkat setiap
minggunya.

Determinate + p2
Determinate + p4
Indeterminate + p2
Indeterminate + p4

Dari hasil pengamatan pada parameter tinggi tanaman, didapatkan perbandingan hasil
antara perlakuan determinate + p2, determinate + p4, indeterminate + p2, dan indeterminate
+ p4. Tanaman tomat pada perlakuan determinate + p2 memiliki rata – rata tinggi tanaman
lebih rendah daripada tomat determinate + p4. Sementara antara perlakuan determinate +
p4 dengan indeterminate + p2 memiliki rata – rata lebih rendah, namun pada 2 mst tinggi
tanaman untuk perlakuan determinate + p4 lebih tinggi daripada perlakuan indeterminate +
p2. Kemudian untuk perlakuan indeterminate + p2 dengan indeterminate + p4 memiliki rata
– rata tinggi lebih tinggi. Ditunjukkan pada 2 mst sampai dengan 4 mst tinggi tanaman
indeterminate + p2 lebih tinggi daripada indeterminate + p4, untuk 5 mst sampai dengan 6
mst lebih tinggi tanaman tomat indeterminate + p2. Semua perlakuan terhadap tanaman
tomat mengalami kenaikan tinggi tanaman setiap minggunya.

Perbedaan tinggi tanaman tomat ini dipengaruhi oleh varietas, dimana tiap verietas
memiliki tipe pertumbuhan determinate dan indeterminate. Sesuai dengan pendapat
Cahyono (2008), bahwa varietas tomat yang tergolong determinate (terhenti setelah
pembungaan) memiliki umur panen yang lebih pendek, yaitu sekitar 60 hari setelah tanam
sudah dapat panen. Umur panen yang lebih pendek mengindikasikan bahwa fase
vegetatifnya lebih cepat. Masa pertumbuhan vegetatif tomat determinate akan terhenti ketika
bunga telah muncul, oleh karena itu tinggi tanaman tomat determinate lebih rendah daripada
tanaman tomat indeterminate. Sementara untuk tanaman tomat indeterminate menurut
Wiryanta (2002) merupakan tipe pertumbuhan yang tidak diakhiri dengan tumbuhnya
rangkaian bunga atau buah sehingga proses pertumbuhan vegetative masih terus
berlangsung walaupun sudah memasuki fase generatif. Oleh karena itu, pada saat fase
generatif, tomat indeterminate masih terus mengalami penambah tinggi tanaman sehingga
tinggi tomat indeterminate lebih tinggi daripada tomat determinate.

4.1.2 Jumlah Daun


Jumlah daun tanaman merupakan parameter kedua yang digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan vegetatif tanaman setelah tinggi tanaman. Jumlah daun tanaman diukur
dengan cara menghitung jumlah tangkai daun per sampel. Pengukuran tinggi tanaman
dilakukan dari 2 minggu setelah tanam (2 mst) hingga 6 minggu setelah tanam (6 mst) untuk
mendapatkan data pengukuran jumlah daun tanaman tomat. Dibawah ini merupakan tabel
pengamatan rerata jumlah daun tanaman berdasarkan pengaruh varietas dan toping.Data
pada Tabel 2, merupakan data hasil pengamatan pada parameter jumlah daun tanaman
tomat.

Tabel 2. Pengaruh Varietas dan Toping pada Jumlah Daun Tanaman Tomat

Jumlah Daun pada Umur Tanaman (mst)


Perlakuan Kelas
2 3 4 5 6

Determinate +
O 2.8 4.4 7.2 9 7.8
P2

Determinate +
U 3.4 6.2 9.2 13.2 18.8
P4

Indeterminate
AA 6.8 9.6 11.6 13.6 15.2
+ P2

Indeterminate
F 6.4 7.2 11.8 16.4 7.2
+ P4

Keterangan: mst (minggu setelah tanam) atau mst (minggu setelah transplanting)

Berdasarkan hasil pada 2 mst menunjukkan pada tanaman tomat dengan perlakuan
varietas determinate dengan pemangkasan menyisakan dua pucuk memiliki rerata jumlah
daun sebanyak 2.8 tangkai, untuk 3 mst sebanyak 4.4 tangkai, untuk 4 mst sebanyak 7.2
tangkai daun, untuk 5 mst sebanyak 9 tangkai daun, dan untuk 6 mst sebanyak 12.2 mst.
Hasil pada tanaman tomat dengan perlakuan varietas determinate dan pemangkasan
menyisakan empat tunas memiliki rerata jumlah daun untuk 2 mst sebanyak 3.4 tangkai,
untuk 3 mst sebanyak 6.2 tangkai, untuk 4 mst sebanyak 9.2 tangkai daun, untuk 5 mst
sebanyak 13.2 tangkai daun, dan untuk 6 mst sebanyak 18.8 mst. Tanaman tomat pada
perlakuan determinate dengan pemangkasan menyisakan dua pucuk memiliki rata – rata
jumlah daun yang lebih rendah daripada tomat dengan varietas deteminate dan
pemangkasan menyisakan empat pucuk. Hasil dari kedua perlakuan determinate ini terus
mengalami peningkatan jumlah daun setiap minggunya. Sementara itu, pada tanaman tomat
dengan perlakuan indeterminate dan pemangkasan menyisakan dua tunas memiliki jumlah
daun untuk 2 mst sebanyak 6.8 tangkai, untuk 3 mst sebanyak 9.6 tangkai, untuk 4 mst
sebanyak 11.6 tangkai, untuk 5 mst sebanyak 13.6 tangkai, untuk 6 mst 15.2 daun. Hasil
pada tanaman tomat varietas indeterminate dengan perlakuan pemangkasan menyisakan
empat pucuk memiliki rerata jumlah daun untuk 2 mst sebanyak 6.4 tangkai, untuk 3 mst
sebanyak 7.2 tangkai, untuk 4 mst sebanyak 11.8 tangkai, untuk 5 mst sebanyak 16.4
tangkai, dan untuk 6 mst sebanyak 7.2 tangkai. Tanaman tomat dengan varietas tipe
indeterminate ini keduanya memiliki rerata jumlah daun yang terus meningkat setiap
minggunya. Namun, pada varietas tipe indeterminate dan pemangkasan menyisakan empat
pucuk mengalami penurunan jumlah daun pada 7 mst.

Determinate + p2
Determinate + p4
Indeterminate + p2
Indeterminate + p4

Dari hasil pengamatan pada parameter jumlah daun tanaman tomat, didapatkan
perbandingan hasil antara perlakuan determinate + p2, determinate + p4, indeterminate +
p2, dan indeterminate + p4. Tanaman tomat determinate + p2 rata – rata jumlah daun lebih
rendah daripada perlakuan determinate + p4. Sementara antara perlakuan determinate + p4
dengan indeterminate + p2 memiliki rata – rata jumlah daun lebih rendah, namun pada 6 mst
jumlah daun tomat indeterminate + p2 lebih tinggi daripada determinate + p4. Kemudian
untuk perlakuan indeterminate + p2 dengan indeterminate + p4 memiliki rata – rata jumlah
daun lebih tinggi. Ditunjukkan pada 2 mst jumlah daun tanaman indeterminate + p2 lebih
tinggi daripada indeterminate + p4, untuk 6 mst lebih banyak jumlah daun tanaman tomat
indeterminate + p2. Hal ini karena, tanaman tomat perlakuan indeterminate + p4 dilakukan
pemangkasan pada 5 mst sehingga jumlah daunnya berkurang. Begitu pula untuk ta=omat
determinate + p2 dari 5 mst ke 6 mst mengalami penurunan karena dilakukan
pemangkasan. Semua perlakuan terhadap tanaman tomat rata – rata mengalami kenaikan
jumlah daun tanaman setiap minggunya. Dari perbandingan kedua perlakuan determinate
dengan indeterminate didapatkan bahwa rata – rata jumlah daun indeterminate lebih tinggi
daripada tanaman tomat determinate.

Perbedaan jumlah daun pada tiap perlakuan tanaman tomat ini disebabkan oleh
adanya pengaruh dari varietas dan pemangkasan. Sesuai dengan pendapat Lukitasari et. al
(2015) bahwa tomat yang memiliki varietas tipe determinate merupakan tomat dengan
pertumbuhan terbatas sampai pembungaan saja. Sementara tipe indeterminate merupakan
tomat dengan fase vegetatifnya tetap tumbuh meskipun telah memasuki fase generatif.
Pada tipe indeterminate, hara yang diserap tanaman lebih banyak digunakan untuk
pertumbuhan vegetative seperti cabang dan daun. Oleh karena itu, rata - rata jumlah daun
pada perlakuan indeterminate lebih banyak daripada perlakuan determinate. Pengaruh
kedua terkait jumlah daun yaitu pemangkasan, sesuai dengan pendapat menurut Fitriani
(2012) bahwa pemangkasan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun dan umur
berbunga, tetapi pemangkasan berpengaruh nyata terhadap bobot buah penanaman dan
produksi per hektar. Pemangkasan dapat mengurangi pertumbuhan vegetative (daun atau
cabang) dan meningkatkan pertumbuhan generatif (buah) untuk mempermudah
pemeliharaan sehingga menaikkan kualitas buah. Oleh karena itu, pemangkasan juga
mempengaruhi penurunan jumlah daun baik untuk perlakuan determinate maupun
indeterminate.

Anda mungkin juga menyukai