Anda di halaman 1dari 500

Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 1

AJWIBAH ISTIFTA’AT

IMAM ALI KHAMENE’I

TAKLID

TAKLID DAN WILAYATUL FAKIH

SOAL 1:

Apakah masalah kewajiban bertaklid bersifat rasional saja,ataukah juga memiliki

dalil syar'i?

JAWAB:

Kewajiban bertaklid adalah masalah yang berdasarkan dalil syar'i, dan secara

rasional, akal juga mengharuskan orang yang tidak tahu akan hukum-hukum

agama untuk merujuk kepada seorangmujtahid yang memenuhi syarat.

SOAL 2:

Menurut Anda, manakah yang lebih utama, bertindak berdasarkan ihtiyath

ataukah taklid?

JAWAB:

Karena bertindak berdasarkan ihtiyath bergantung pada pengetahuan tentang

letak-letak dan cara ber-ihtiyath, dan hal itu diketahui oleh hanya sedikit orang,

di samping karena bertindak berdasarkan prinsip ihtiyath (kehati-hatian) sering

kali memerlukan waktu yang lebih banyak, maka yang lebih utama adalah

bertaklid kepada mujtahid yang memenuhi seluruh persyaratan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 2

SOAL 3:

Apakah batas lingkup ihtiyath dalam hukum di antara fatwa-fatwa fukaha’? Dan

apakah wajibkah menyertakan fatwa-fatwa para fukaha (juris) yang telah lalu?

JAWAB:

Yang dimaksud dengan ihtiyath dalam konteks kewajibannya adalah

mempertimbangkan semua kemungkinan yurisprudensial (yang bersifat

fikhiyah) berkenaan dengan konteks itu apabila ada dugaan akan wajibnya

mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan tersebut.

SOAL 4:

Beberapa minggu lagi putri saya akan mencapai usia taklif (menjadi mukalaf,

aqil balig). Sejak saat itu ia berkewajiban memilih seorang marjak taklid.

Mengingat memahami masalah ini sulit baginya, maka kami mohon Anda

menjelaskan kepada kami tentang apa yang wajib dilakukan?

JAWAB:

Jika ia tidak menyadari sendiri tugas syar’i-nya berkenaan dengan masalah ini,

maka taklif (tugas) Anda adalah mengingatkan, membimbing dan

mengarahkannya.

SOAL 5:

Yang populer adalah bahwa identifikasi subjek hukum adalah tugas mukalaf,

sedangkan identifikasi hukum itu sendiri merupakan tanggungjawab mujtahid.

Bagaimana kita bersikap terhadap identifikasi-identifikasi subjek hukum yang

dilakukan oleh marjak? Apakah wajib bertindak sesuai identifikasi-identifikasi

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 3

tersebut, karena kami acap kali menemukan campur tangan marjak dalam hal

itu?

JAWAB:

Identifikasi subjek hukum memang merupakan tugas mukalaf. Karenanya tidak

wajib baginya mengikuti identifikasi yang dilakukan oleh mujtahid yang ia ikuti,

kecuali jika ia yakin tentang hal itu, atau jika ternyata subjek hukum itu

tergolong subjek-subjek mustanbathah (bersifat interpretatif).

SOAL 6:

Apakah orang yang tidak mempelajari hukum-hukum syar'i tergolong pelaku

maksiat?

JAWAB:

Apabila keengganannya untuk mempelajari hukum-hukum syar'i

mengakibatkan ia meninggalkan sesuatu yang wajib atau melakukan sesuatu

yang haram, maka ia adalah pelaku maksiat.

SOAL 7:

Sebagian orang yang tidak memiliki wawasan luas ketika kami tanya, ‚Kepada

siapa Anda bertaklid?,‛ menjawab, ‚Kami tidak tahu,‛ atau mengaku bertaklid

kepada marjak si fulan, namun mereka tidak merasa terikat untuk merujuk ke

buku fatwanya dan mengamalkannya. Apakah hukum perbuatan mereka?

JAWAB:

Jika perbuatan-perbuatan mereka sesuai dengan ihtiyath, atau sesuai dengan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 4

hukum yang sebenarnya (waqi’i), atau sesuai fatwa mujtahid yang wajib

diikutinya, maka hukumnya sah.

SOAL 8:

Dalam masalah-masalah yang di mana mujtahid yang lebih pandai (a’lam)

menetapkan ihtiyath wajib kami bisa mengikuti mujtahid a’lam yang lain

setelahnya. Yang kami tanyakan adalah, jika mujtahid a’lam kedua tersebut

menetapkan ihtiyath wajib juga dalam masalah tersebut, bolehkah kami

mengikuti mujtahid a’lam yang ketiga dalam masalah itu? Dan jika yang ketiga

juga demikian, apakah dibenarkan kami merujuk kepada mujtahid a’lam

berikutnya dan begitulah seterusnya? Kami mohon penjelasan tentang masalah

ini?

JAWAB:

Tidak ada masalah mengikuti mujtahid yang tidak berihtiyath dalam masalah

tertentu, melainkan ia memiliki fatwa secara tegas, selama memperhatikan

urutan a’lam.

SYARAT-SYARAT TAKLID

SOAL 9:

Bolehkah bertaklid kepada seorang mujtahid yang bukan marjak dan tidak

mempunyai risalah fatwa?

JAWAB:

Jika terbukti bagi seorang mukalaf yang hendak bertaklid bahwa ia adalah

mujtahid yang memenuhi syarat-syarat, maka hal itu diperbolehkan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 5

SOAL 10:

Bolehkah seorang mukalaf bertaklid kepada orang yang berijtihad (secara

terbatas) dalam satu bab fiqih tertentu seperti puasa dan salat, maka ia bertaklid

padanya dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan ijtihadnya?

JAWAB:

Fatwa seorang mujtahid parsial (mutajazzi’) mengikat (hujah) bagi dirinya

sendiri. Namun, masalah boleh-tidaknya orang lain bertaklid kepadanya adalah

musykil, meskipun peluang diperbolehkannya hal itu tidak tertutup.

SOAL 11:

Bolehkah bertaklid kepada ulama-ulama di negara-negara lain meskipun kita

tidak mungkin bertemu dengan mereka?

JAWAB:

Bertaklid dalam masalah-masalah syari’at kepada seorang mujtahid yang

memenuhi seluruh syarat, tidak disyaratkan senegara dan sedaerah dengan

mukalaf.

SOAL 12:

Apakah sifat adil (‘adalah) yang merupakan syarat bagi mujtahid dan marjak

sama dengan sifat adil yang ditetapkan sebagai syarat bagi imam jamaah,

ataukah berbeda secara kualitatif?

JAWAB:

Mengingat sensitifitas dan urgensi jabatan marjak, maka berdasarkan ihtiyath

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 6

wujubi, di samping sifat adil, marjak taklid juga disyaratkan mampu menguasai

hawa nafsu yang memberontak dan tidak gemar pada dunia.

SOAL 13:

Seperti diebutkan, bahwa dalm hal bertaklid harus memilih mujtahid yang adil,

apa yang dimaksud dengan adil?

JAWAB:

Adil adalah orang yang ketaqwaannya mencapai tingkat dimana ia tidak akan

berbuat dosa dengan sengaja.

SOAL 14:

Apakah pengetahuan tentang berbagai situasi zaman dan tempat merupakan

salah satu syarat dalam ijtihad?

JAWAB:

Boleh jadi ia berpengaruh untuk sebagian masalah.

SOAL 15:

Berdasarkan pendapat Imam Khomeini ra bahwa marjak taklid wajib

mengetahui seluruh masalah politik, ekonomi, militer, sosial dan kepemimpinan,

di samping pengetahuannya tentang hukum-hukum ibadah dan muamalat,

maka setelah sebelumnya kami bertaklid kepada Imam Khomeini ra, atas

bimbingan sebagian ulama yang terhormat dan atas keyakinan kami sendiri,

kami menganggap wajib untuk bertaklid kepada Anda. Dengan demikian, kami

telah satukan antara (jabatan) kepemimpinan dan kemarjakan. Bagaimana

pendapat Anda?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 7

JAWAB:

Syarat-syarat kelayakan marjak taklid -dalam masalah-masalah yang mana

selain mujtahid dan muhtath harus melaksanakannya berdasarkan taklid kepada

pribadi yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan- telah disebutkan secara

rinci dalam buku Tahrir al-Wasilah dan lainnya.

Adapun masalah pembuktian syarat dan penentuan terhadap orang yang layak

ditaklidi di antara para fukaha (juris), maka itu tergantung kepada pandangan

mukalaf.

SOAL 16:

Apakah dalam bertaklid kepada marjak disyaratkan keunggulannya dalam ilmu

(‘alamiyah). Dan apakah kriteria-kriteria dan penyebab-penyebab a’lamiyah itu?

JAWAB:

Wajib, berdasarkan ihtiyath, bertaklid kepada yang a’lam dalam masalah-masalah

yang menjadi tema perbedaan antara fatwa-fatwa yang a’lam dan fatwa-fatwa

lainnya.

Tolok ukur a’lamiyah adalah bahwa ia lebih mampu daripada mujtahid lainnya

dalam mengetahui hukum Allah dan menyimpulkan tugas-tugas ilahi dari dalil-

dalilnya. Dan pengetahuannya tentang situasi zamannya -sesuai proporsi yang

berpengaruh dalam pengidentifikasian terhadap subjek-subjek hukum syariah

dan dalam mengungkapkan pendapat fikhiyah yang diperlukan untuk

menerangkan tugas-tugas syar’i (taklif syar’i) - mempunyai andil dalam ijtihad

juga.

SOAL 17:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 8

Apakah tidak sah taklid seseorang yang mengikuti selain a’lam karena ia

menduga bahwa a’lam tidak memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk

ditaklidi?

JAWAB:

Berdasarkan ihtiyath, tidak diperbolehkan bertaklid kepada selain a’lam dalam

masalah-masalah yang diperselisihkan (khilafiyah), hanya karena didasari

dugaan bahwa yang a’lam tidak memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.

SOAL 18:

Jika telah dilakukan identifikasi terhadap sejumlah ulama bahwa mereka sebagai

yang a’lam dalam masalah-masalah tertentu, sedemikian rupa sehingga masing-

masing merupakan a’lam dalam masalah yang berbeda, maka apakah

diperbolehkan merujuk kepada mereka, ataukah tidak?

JAWAB:

Tidak ada masalah dalam bertaklid secara terpisah-pisah (tab’idh), bahkan

apabila setiap dari mereka merupakan a’lam dalam masalah tertentu yang ia

taklidi, maka wajib berdasarkan ihtiyath, bertaklid secara terpisah (tab’idh) jika

fatwa-fatwa mereka berbeda dalam masalah itu.

SOAL 19:

Apakah diperbolehkan bertaklid kepada selain a’lam meski ada yang a’lam?

JAWAB:

Tidak ada masalah merujuk kepada selain a’lam dalam masalah-masalah yang

mana fatwanya tidak bertentangan dengan fatwa yang a’lam.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 9

SOAL 20:

Apa pendapat Anda tentang ke-a’lam-an seorang marjak taklid? Dalil apakah

yang mendasari pendapat Anda itu?

JAWAB:

Jika fukaha yang memenuhi syarat-syarat berfatwa berjumlah lebih dari satu dan

mereka berbeda dalam fatwa, maka wajib, berdasarkan ihtiyath, atas mukalaf

yang bukan mujtahid bertaklid kepada yang a’lam, kecuali bila fatwanya

bertentangan dengan ihtiyath (kehati-hatian), dan fatwa selain a’lam sesuai

dengannya (ihtiyath).

Adapun dalil yang mendasarinya adalah praktek orang-orang berakal (bina’ al-

‘uqala) dan hukum akal (hukm al-‘aql) karena perkaranya berkisar antara

penentuan (ta’yin) dan pilihan (takhyir).

SOAL 21:

Berkenaan dengan taklid, kepada siapakah kita wajib bertaklid?

JAWAB:

Wajib bertaklid kepada mujtahid yang memenuhi syarat-syarat berfatwa (ifta’)

dan kemarjakan (marjakiyyah). Hendaklah ia seorang yang a’lam, berdasarkan

ihtiyath.

SOAL 22:

Bolehkah bertaklid untuk pertama kali (taklid ibtida’i) dengan mengikuti

seorang yang telah wafat?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 10

JAWAB:

Hendaknya tidak meninggalkan ihtiyath dalam bertaklid kepada mujtahid yang

masih hidup dan a’lam bagi orang yang akan bertaklid untuk pertama kali (taklid

ibtida’i).

SOAL 23:

Apakah taklid (taklid ibtida’i) kepada mujtahid yang telah wafat untuk pertama

kali harus berlandaskan pada taklid kepada mujtahid yang masih hidup ataukah

tidak?

JAWAB:

Diperbolehkannya taklid untuk pertama kali (taklid ibtida’i) kepada mujtahid

yang telah wafat atau tetap bertaklid kepada mujtahid yang telah wafat

tergantung pada pendapat mujtahid yang masih hidup dan a’lam.

CARA-CARA PEMBUKTIAN IJTIHAD, A’ALAMIAH DAN

MENDAPATKAN FATWA

SOAL 24:

Setelah membuktikan kelayakan seorang mujtahid berdasarkan kesaksian dua

orang yang adil, apakah wajib menanyakan hal itu kepada orang lain?

JAWAB:

Mengandalkan kesaksian dua orang adil dari kalangan para ahli tentang

kelayakan mujtahid tertentu yang memenuhi syarat-syarat untuk ditaklidi

adalah sah, dan tidak wajib menanyakannya kepada orang lain.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 11

SOAL 25:

Cara-cara apakah yang bisa digunakan untuk memilih marjak dan memperoleh

fatwanya?

JAWAB:

Membuktikan ke-mujtahid-an dan ke-a’lam-an seorang marjak taklid harus

dilakukan dengan cara menguji, memperoleh kepastian, meskipun dari opini

umum yang membuahkan kepastian, kemantapan dan kesaksian dua orang

yang adil dari kalangan para ahli. Sedangkan cara memperoleh fatwa dari

seorang marjak taklid adalah dengan mendengar darinya, nukilan dua atau satu

orang yang adil, bahkan nukilan dari satu orang yang terpercaya (tsiqah) yang

ucapannya menimbulkan kemantapan dan dengan merujuk ke buku fatwa

(risalah 'amaliyah) yang bebas dari kesalahan.

SOAL 26:

Sahkah mewakilkan (tawkil) pemilihan marjak kepada seseorang, seperti

seorang anak yang mewakilkan kepada ayah, atau murid kepada gurunya?

JAWAB:

Jika yang dimaksud dengan perwakilan (wikalah) adalah menyerahkan tugas

memeriksa tentang mujtahid yang memenuhi syarat-syarat kepada ayah, guru,

pendidik, pengasuh, atau lainnya, maka hal itu tidak ada masalah. Pendapat

mereka dalam masalah ini merupakan hujah (alasan) dan diakui secara syar’i

jika membuahkan kepastian atau kemantapan, atau memenuhi syarat-syarat

sebagai bukti (bayyinah) dan kesaksian (syahadah).

SOAL 27:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 12

Saya telah bertanya tentang pribadi yang a’lam kepada sejumlah mujtahid dan

dijawab, bahwa merujuk kepada si fulan (semoga Allah meninggikan

derajatnya) dapat membebaskan saya dari tanggungan (mubri’ li al-dzimmah).

Bolehkah saya berpegang pada ucapan mereka, padahal saya tidak mengetahui

ke-a’lam-annya, atau hanya menduga, atau justru meyakini dia bukan yang

a’lam, karena ada orang lain yang punya bukti (bayyinah) serupa, misalnya.

JAWAB:

Jika telah ada bukti syar’i tentang ke-a’lam-an seorang mujtahid yang memenuhi

seluruh syarat untuk berfatwa (ifta’) dan selama belum diketahui adanya bukti

yang menentang maka ia menjadi alasan (hujah) syar’i yang boleh dipegangi,

dan tidak disyaratkan memperoleh kepastian atau kemantapan, oleh sebab itu

tidak perlu meneliti kesaksian-kesaksian yang menentangnya.

SOAL 28:

Apakah seseorang, yang tidak mempunyai izin resmi (ijazah), dan terkadang

melakukan kesalahan dan menyampaikan hukum secara keliru, diperbolehkan

menjawab pertanyaan tentang hukum-hukum syariah? Bagaimana apabila ia

menyampaikannya dengan membaca buku fatwa (risalah 'amaliyah)?

JAWAB:

Tidak disyaratkan adanya ijazah dalam menyampaikan fatwa mujtahid dan

menerangkan hukum-hukum syariah, namun tidak dibenarkan menjalankan

perbuatan ini dengan salah dan keliru. Seandainya ia keliru ketika

menyampaikan suatu masalah lalu sadar, maka wajib atasnya memberitahukan

kesalahan tersebut kepada orang yang pernah mendengarnya. Dan

bagaimanapun juga, seorang pendengar tidak diperbolehkan melaksanakan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 13

fatwa melalui penyampaian dari seorang penukil jika belum mantap akan

kebenaran ucapan dan penyampaiannya.

UDUL (BERPINDAH TAKLID)

SOAL 29:

Kami telah mendapatkan izin dari mujtahid yang bukan a’lam untuk tetap

bertaklid kepada mujtahid yang sudah wafat. Jika disyaratkan izin dari yang

a’lam dalam masalah tersebut, maka wajibkah berpindah ('udul) kepada yang

a’lam dan mendapatkan izin untuk tetap bertaklid kepada mujtahid yang sudah

wafat?

JAWAB:

Apabila fatwa yang bukan a’lam sesuai dengan fatwa yang a’lam, maka tidak ada

masalah mengikutinya, dan tidak perlu berpindah ('udul) kepada yang a’lam.

SOAL 30:

Apakah berpindah-taklid dari salah satu fatwa Imam Khomeini ra wajib

merujuk lebih dahulu kepada fatwa mujtahid yang mengizinkan untuk tetap

bertaklid kepada mujtahid yang sudah wafat? Ataukah juga boleh merujuk

kepada mujtahid-mujtahid lain?

JAWAB:

Wajib merujuk dalam masalah tersebut kepada mujtahid yang darinya anda

telah meminta izin untuk tetap bertaklid kepada mujtahid yang telah wafat.

SOAL 31:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 14

Bolehkah mengganti marjak taklid (berpindah-taklid)?

JAWAB:

Tidak dibenarkan berdasarkan ihtiyath wajib untuk melakukan udul (berpindah

taklid) dari seorang mujtahid yang hidup kepada mujtahid hidup yang lainnya,

kecuali kepada mujtahid yang a’lam atau memiliki kemungkinan a’lam.

SOAL 32:

Saya adalah pemuda yang taat, sebelum menjadi mukalaf saya bertaklid kepada

Imam Khomeini ra tanpa bukti syar’i, namun hanya berdasarkan keyakinan

bahwa bertaklid kepada Imam Khomeini qs dapat membebaskan beban

(dzimmah). Dan setelah selang beberapa waktu kemudian, saya berpindah-

taklid kepada marjak lain, namun perpindahan itu tidak benar. Setelah marjak

tersebut wafat, saya berpindah-taklid kepada Anda. Apa hukum taklid saya

kepada marjak tersebut)? Apa hukum amal perbuatan saya khususnya pada

masa itu? Apa tugas (taklif) saya masa kini?

JAWAB:

Amal-amal Anda dahulu yang didasari pada taklid kepada almarhum Imam

Khomeini pada masa hidupnya yang diberkati dan setelah wafatnya (baqa’)

dengan tetap bertaklid kepadanya dihukumi sah. Adapun yang didasari pada

taklid kepada selainnya, bila sesuai dengan fatwa-fatwa orang yang dahulu

wajib ditaklidi, atau sesuai dengan fatwa orang yang kini wajib Anda taklidi,

hukumnya sah dan dianggap cukup. Jika tidak, Anda wajib menambal

perbuatan-perbuatan terdahulu. Kini Anda dapat memilih tetap bertaklid

kepada marjak yang telah wafat atau berpindah-taklid kepada orang yang Anda

anggap –berdasarkan norma-norma syar’i- layak menjadi rujukan dalam taklid.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 15

TETAP BERTAKLID KEPADA MAYIT

SOAL 33:

Salah seorang bertaklid kepada marjak tertentu setelah wafat Imam Khomeini qs

dan kini hendak bertaklid kepada Imam Khomeini ra lagi. Bolehkah?

JAWAB:

Berpindah-taklid dari mujtahid hidup yang memenuhi syarat-syarat untuk di-

taklidi kepada mujtahid yang telah wafat, berdasarkan ihtiyath, tidak

diperbolehkan, namun apabila mujtahid yang hidup tidak memenuhi syarat-

syarat maka perpindahan ('udul) kepadanya tidak sah (batal), dan mukalaf

masih tetap sebagai mukalid mujtahid yang telah wafat dan ia boleh memilih

melanjutkan taklid kepadanya atau berpindah kepada mujtahid hidup yang

boleh ditaklidi.

SOAL 34:

Saya telah mencapai usia taklif pada masa hidup Imam Khomeini qs dan

bertaklid padanya dalam sebagian hukum, namun masalah taklid bagi saya

belum jelas ketika itu. Apa taklif saya sekarang?

JAWAB:

Jika Anda melakukan amal-amal ibadah dan lainnya pada masa hidup Imam

Khomeini qs sesuai fatwa-fatwanya dan Anda menjadi mukalid-nya, meskipun

dalam sebagian hukum, maka Anda diperbolehkan untuk tetap bertaklid

kepadanya dalam semua masalah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 16

SOAL 35:

Apa hukum tetap melanjutkan taklid (baqa’) kepada mujtahid yang sudah wafat

jika ia lebih unggul dalam ilmu (a’lam)?

JAWAB:

Bagaimanapun juga boleh melanjutkan taklid kepada mujtahid yang sudah

wafat. Namun tidak sepatutnya meninggalkan sikap hati-hati (ihtiyath) dengan

tetap bertaklid kepada mujtahid a’lam yang telah wafat.

SOAL 36:

Apakah disyaratkan meminta izin kepada mujtahid a’lam untuk tetap bertaklid

kepada mujtahid yang telah wafat, ataukah boleh meminta izin kepada mujtahid

manapun?

JAWAB:

Tidak wajib bertaklid kepada a’lam dalam masalah bolehnya tetap bertaklid

kepada mujtahid yang telah wafat, dengan catatan fukaha (para juris) bersepakat

dalam masalah ini.

SOAL 37:

Seseorang bertaklid kepada almarhum Imam Khomeini qs dan setelah wafatnya

ia bertaklid kepada mujtahid lain dalam sebagian masalah, lalu mujtahid itu

wafat. Apa taklifnya?

JAWAB:

Sebagaimana sebelumnya, ia diperbolehkan untuk tetap bertaklid kepada marjak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 17

pertama. Dalam masalah-masalah yang mana ia berpindah-taklid kepada marjak

yang kedua ia dapat memilih untuk tetap bertaklid kepadanya, atau berpindah-

taklid kepada mujtahid yang masih hidup.

SOAL 38:

Setelah Imam Khomeini qs wafat saya menyangka bahwa, berdasarkan

fatwanya, tidak diperbolehkan tetap bertaklid kepada mujtahid yang telah

wafat. Karena itulah, saya memilih bertaklid kepada mujtahid yang masih

hidup. Bolehkah saya kembali bertaklid kepada Imam Khomeini qs lagi?

JAWAB:

Anda tidak diperbolehkan untuk kembali bertaklid kepadanya setelah

berpindah-taklid kepada mujtahid yang masih hidup dalam seluruh masalah

fikih (al-masail al-fikhiyah), kecuali apabila fatwa mujtahid yang hidup tersebut

mewajibkan untuk tetap bertaklid kepada mujtahid a’lam yang telah wafat, dan

Anda yakin bahwa almarhum Imam Khomeini qs adalah a’lam daripada

mujtahid yang hidup, maka dalam konteks demikian Anda wajib tetap bertaklid

kepada Imam.

SOAL 39:

Apakah saya boleh bertaklid kepada mujtahid yang telah wafat dalam suatu

masalah dan kepada mujtahid yang masih hidup dan a’lam dalam masalah yang

sama namun pada waktu yang lain, meskipun mereka berbeda fatwa dalam

masalah tersebut?

JAWAB:

Boleh tetap bertaklid kepada mujtahid yang telah wafat, namun setelah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 18

berpindah-taklid darinya kepada mujtahid yang masih hidup, maka tidak

diperbolehkan bertaklid lagi kepada yang telah wafat.

SOAL 40:

Apakah wajib atas para mukalid Imam Khomeini qs dan mereka yang hendak

tetap bertaklid kepadanya meminta izin kepada salah satu marjak yang masih

hidup? Ataukah dalam masalah ini cukup kesepakatan sebagian besar para

marjak dan ulama terkemuka tentang diperbolehkannya tetap bertaklid kepada

mujtahid yang telah wafat?

JAWAB:

Berdasarkan kesepakatan para ulama masa kini tentang diperbolehkannya tetap

bertaklid kepada mujtahid yang telah wafat, diperbolehkan tetap bertaklid

kepada almarhum Imam Khomeini qs, dan tidak perlu merujuk kepada mujtahid

tertentu mengenai masalah tersebut.

SOAL 41:

Apa pendapat Anda tentang masalah baqa’ (tetap bertaklid) kepada mujtahid

yang telah wafat dalam masalah yang pernah dan yang belum pernah dilakukan

oleh mukalaf?

JAWAB:

Tetap bertaklid kepada mujtahid yang sudah wafat dalam semua masalah

termasuk yang tidak pernah dilakukan hukumnya boleh (ja’iz) dan memadai

(mujzi).

SOAL 42:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 19

Apakah hukum diperbolehkannya tetap bertaklid pada mujtahid yang sudah

wafat, berlaku atas orang-orang yang mengamalkan fatwa-fatwanya, meskipun

mereka belum menjadi mukalaf pada masa hidup mujtahid tersebut?

JAWAB:

Tidak ada masalah untuk tetap bertaklid kepada mujtahid yang telah wafat jika

diasumsikan mereka telah bertaklid, meskipun belum mencapai usia baligh pada

masa hidup mujtahid tersebut.

SOAL 43:

Kami termasuk para mukalid Imam Khomeini qs dan tetap bertaklid kepada

beliau setelah wafatnya. Mungkin kami menghadapi masalah-masalah syar’i

yang baru, apalagi kita kini hidup di era perlawanan terhadap para thaghut dan

arogansi global, dan dalam kehidupan kami merasa perlu untuk merujuk

kepada Anda dalam seluruh masalah syar’i. Karena itulah kami ingin berpindah-

taklid kepada Anda. Apakah hal itu diperbolehkan?

JAWAB:

Kalian boleh tetap bertaklid kepada almarhum Imam Khomeini qs, dan tidak

ada sesuatu apapun saat ini yang mengharuskan Anda untuk berpindah taklid

dari beliau. Jika merasa perlu untuk mengetahui hukum syar’i dalam sebagian

peristiwa-peristiwa kontemporer, untuk hal itu kalian dapat menghubungi

kantor kami. Semoga Allah mensukseskan kalian dalam perbuatan-perbuatan

yang diridai-Nya.

SOAL 44:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 20

Apakah tugas mukalid kepada seorang marjak ketika ia dapat membuktikan ke-

a’lam-an (a’lamiyah) marjak yang lain?

JAWAB:

Wajib, berdasarkan prinsip ihtiyath berpindah-taklid -dari marjak yang sedang ia

taklidi kepada marjak yang telah ia buktikan ke-a’lam-annya- dalam masalah-

masalah yang mana fatwa marjak taklid-nya yang sekarang berbeda dengan

fatwa marjak a’lam.

SOAL 45:

a. Dalam kondisi apakah seorang mukalid diperbolehkan berpindah taklid

(udul) dari marjaknya?

b. Apakah boleh berpindah-taklid kepada mujtahid yang tidak a’lam jika fatwa-

fatwa marjak yang a’lam tidak selaras dengan zaman, atau sulit melaksanannya?

JAWAB:

a. Wajib berdasarkan ihtiyath berpindah taklid apabila marjak kedua adalah yang

a’lam (lebih unggul secara keilmuan) dari marjak pertama dan fatwa marjak

kedua dalam masalah ini bertentangan dengan fatwa marjak yang pertama.

Adapun jika keduanya sama secara keilmuan maka berdasarkan ihtiyath tidak

diperbolehkan.

b. Tidak diperbolehkan berpindah-taklid dari a’lam kepada mujtahid lain hanya

karena menduga bahwa fatwa-fatwa marjak yang wajib ditaklidinya tidak sesuai

dengan kondisi sekitar, atau sulit dilaksanakan.

LAIN-LAIN SEPUTAR TAKLID

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 21

SOAL 46:

Apa yang dimaksud dengan jahil muqashshir?

JAWAB:

Jahil muqashshir adalah orang yang sadar akan kebodohannya dan mengetahui

cara-cara yang bisa melenyapkannya (kebodohan), namun dia tidak menempuh

cara-cara tersebut.

SOAL 47:

Siapakah jahil qashir itu?

JAWAB:

Jahil qashir adalah orang yang tidak menyadari kebodohannya sama sekali, atau

orang yang tidak memiliki jalan untuk melenyapkan kebodohannya.

SOAL 48:

Apa arti ihtiyath wajib?

JAWAB:

Artinya, wajib melakukan atau wajib meninggalkan suatu perbuatan atas dasar

kehati-hatian?

SOAL 49:

Apakah kata fiihi isykal (bermasalah) yang tertera dalam fatwa-fatwa

menunjukkan hukum haram?

JAWAB:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 22

Berbeda-beda sesuai konteksnya. Jika kata tersebut digunakan dalam konteks

jawaz (diperbolehkannya suatu perbuatan), maka pada tingkat praktek

meniscayakan hukum haram.

SOAL 50:

Apakah redaksi berikut, ‚fihi isykal‛ (ada masalah), ‚musykil‛ (bermasalah),‛ la

yakhlu min isykal‛ (tidak lepas dari masalah), dan ‚la iyskala fiihi‛ (tidak ada

masalah) merupakan fatwa ataukah ihtiyath?

JAWAB:

Semuanya bermakna ihtiyath kecuali redaksi isykal (la isykala fihi) yang berarti

fatwa.

SOAL 51:

Apa perbedaan antara ‚tidak diperbolehkan‛ ('adamul-jawaz) dan haram?

JAWAB:

Dalam konteks pelaksanaan, keduanya tidak berbeda.

MARJAKIYAH DAN KEPEMIMPINAN

SOAL 52:

Apakah tugas syar’i kaum muslim dan apa yang wajib dilakukan ketika fatwa

wali amrul muslimin (pemimpin kaum muslim) bertentangan dengan fatwa

marjak lain berkenaan dengan masalah masalah sosial, politik, dan kebudayaan?

Adakah batas yang membedakan antara hukum-hukum yang ditetapkan oleh

para marjak dan hukum-hukum yang ditetapkan oleh wali fakih, seperti ketika

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 23

pendapat seorang marjak dalam masalah musik bertentangan dengan pendapat

wali fakih? Manakah yang wajib diikuti dan memadai (cukup)?

Secara garis besar, apakah hukum-hukum kenegaraan yang mana ketetapan

hukum wali fakih lebih diutamakan dari pada fatwa para marjak?

JAWAB:

Pendapat wali amrul muslimin (pemimpin) dalam masalah-masalah yang

berkenaan dengan pengaturan negara Islam dan problem-problem umum kaum

muslim harus diikuti. Sementara setiap mukalaf boleh mengikuti marjak

taklidnya masing-masing dalam masalah-masalah individual murni.

SOAL 53:

Sebagaimana Anda ketahui dalam ilmu Ushulul-Fiqh terdapat pembahasan

tentang tema yang berjudul ‚al-ijtihad al-mutajazzi‛ (ijtihad parsial). Tidakkah

pemisahan yang dilakukan oleh Imam Khomeini qs antara marjakiyah dan

kepemimpinan (qiyadah) dapat dianggap sebagai langkah terwujudnya tajazzi’

(berijtihad secara parsial)?

JAWAB:

Pemisahan antara kepemimpinan wali fakih dan ke-marjak-an (qiyadah dan

marjakiyah) tidak bersangkutan dengan masalah tajazzi’ dalam ijtihad.

SOAL 54:

Jika saya menjadi mukalid salah seorang marjak, lalu wali amrul muslimin

mengumumkan perang atau jihad melawan orang-orang kafir dan zalim, namun

marjak yang saya bertaklid kepadanya tidak memperbolehkan saya ikutserta

dalam perang tersebut. Manakah yang harus saya ikuti?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 24

JAWAB:

Wajib menaati perintah-perintah wali amrul muslimin dalam masalah-masalah

umum, seperti mempertahankan (difa’) Islam dan muslimin dari orang-orang

kafir dan thaghut-thaghut agresor.

SOAL 55:

Sampai batas manakah hukum atau fatwa wali fakih dapat diterapkan? Ketika

bertentangan dengan pendapat marjak a’lam, manakah yang harus didahulukan?

JAWAB:

Mengikuti hukum wali amrul muslimin adalah wajib atas semua, dan fatwa

marjak taklid lain yang berbeda tidak dapat menentangnya.

WILAYATUL FAKIH DAN KEPUTUSAN PENGUASA

SOAL 56:

Apakah keyakinan akan prinsip wilayatul fakih secara konseptual dan faktual

bersifat rasional (aqli) ataukah normatif (syar’i)?

JAWAB:

Wilayat al-fakih yang berarti kekuasaan fakih (juris) yang adil dan mengetahui

agama merupakan hukum syar’i ta’abbudi (doktrinal) yang juga didukung oleh

akal. Dan terdapat metode rasional untuk menentukan figur (mishdaq)-nya yang

diterangkan dalam konstitusi Republik Islam Iran.

SOAL 57:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 25

Apakah hukum-hukum syari’at bisa diubah dan dibekukan jika pemimpin yang

fakih (wali fakih) menetapkan hukum yang berbeda dengannya ketika terdapat

tuntutan kemaslahatan bagi Islam dan muslimin.

JAWAB:

Konteks-konteksnya berbeda.

SOAL 58:

Apakah media massa dalam pemerintahan Islam wajib berada di bawah

pengawasan wali fakih atau di bawah pusat (hauzah) ilmu-ilmu agama atau

lembaga lain?

JAWAB:

Ia wajib berada di bawah perintah dan pengawasan pemimpin Muslimin (wali

amrul muslimin) dan difungsikan untuk melayani Islam dan Muslimin,

menyebarkan pengetahuan-pengetahuan ketuhanan yang berharga,

menyelesaikan problema-problema umum masyarakat Islam dan kemajuan

intelektualnya, menyatukan barisan Muslimin dan menyebarkan semangat

persaudaraan antar sesama mereka dan seterusnya.

SOAL 59:

Apakah orang yang tidak meyakini wewenang mutlak wali fakih dianggap

muslim sejati?

JAWAB:

Tidak meyakini wewenang mutlak wali fakih pada masa kegaiban Imamul Hujah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 26

(semoga jiwa-jiwa kita menjadi tebusannya), baik berdasarkan ijtihad atau taklid

tidak menyebabkan kemurtadan atau keluar dari Islam.

SOAL 60:

Apakah wali fakih memiliki wewenang yang memungkinkan ia menghapus

hukum-hukum agama karena suatu alasan, seperti adanya kemaslahatan

umum?

JAWAB:

Setelah wafat Rasul yang agung Saw tidak diperbolehkan menghapus (naskh)

hukum-hukum syariah Islam. Sedangkan perubahan obyek (maudhu’) atau

munculnya kondisi darurat dan terpaksa, atau adanya kendala temporal yang

menghalangi pelaksanaan hukum bukanlah penghapusan (naskh).

SOAL 61:

Apa tugas (taklif) kami terhadap orang-orang yang tidak meyakini wewenang

fakih yang adil, kecuali dalam masalah-masalah personal (hisbiyah) saja,

mengingat sebagian dari wakil-wakil mereka menyebarluaskan hal (pandangan)

itu?

JAWAB:

Wewenang fakih dalam memimpin masyarakat dan mengatur masalah-masalah

sosial setiap zaman merupakan salah satu dari rukun mazhab Itsna-Asyariyah

yang hak dan berakar dari prinsip imamah. Seseorang yang argumentasinya

mengantarkan kepada ketidakyakinan akan wewenang fakih termaafkan,

namun ia tidak diperbolehkan menyebarkan perpecahan dan perselisihan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 27

SOAL 62:

Apakah perintah-perintah wali fakih berlaku dan mengikat seluruh Muslimin

ataukah hanya para mukalid-nya? Apakah mukalid seorang marjak yang tidak

meyakini wewenang mutlak fakih (wilayah muthlaqah) wajib patuh pada wali

fakih ataukah tidak?

JAWAB:

Berdasarkan fiqih mazhab Syi’ah, seluruh kaum muslim wajib mematuhi

perintah-perintah wila’iyah (perintah-perintah yang dikeluarkan dari posisi

seseorang sebagai pemimpin,pen.) syar’i yang dikeluarkan oleh pemimpin kaum

muslim (wali amrul muslimin) dan wajib menerima sepenuhnya perintah dan

larangannya, termasuk seluruh fukaha yang agung, apalagi para mukalid

mereka! Kami meyakini bahwa keterikatan kepada wilayat fakih tidak dapat

dipisahkan dari keterikatan pada Islam dan wilayah para Imam Maksum

(wilayatul a’immah As).

SOAL 63:

Kata ‚wewenang mutlak‛ (wilayatul mutlaqah) pada masa Rasulullah saw

digunakan dengan maksud, bahwa jika nabi menyuruh seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan yang terberat sekalipun, maka ia wajib

melakukannya, seperti apabila Nabi Saw memerintahkan seseorang untuk

bunuh diri, maka ia wajib melakukannya. Pertanyaannya adalah, apakah kata

wilayatul mutlaqah tetap mengandung arti yang sama, mengingat Nabi Termulia

adalah pribadi yang maksum, padahal kini tidak ada pemimpin maksum?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 28

JAWAB:

Yang dimaksud dengan wewenang mutlak (wilayatul mutlaqah) bagi fakih yang

memenuhi syarat-syarat adalah bahwa Islam, yang merupakan agama murni

dan pamungkas agama-agama samawi dan yang kekal hingga Hari Kiamat,

adalah agama yang memerintah dan mengatur masyarakat. Karenanya, harus

ada penguasa, hakim syari’at dan pemimpin di tengah masyarakat Islam dari

semua lapisan agar dapat menjaga umat dari musuh-musuh Islam dan muslimin

dan menjaga sistem mereka, menegakkan keadilan, mencegah yang kuat agar

tidak menindas yang lemah, dan mengadakan sarana-sarana kebudayaan,

politik, dan sosial bagi kemajuan dan perkembangan mereka.

Masalah ini dalam tingkat penerapan kadangkala bertentangan dengan

keinginan-keinginan, ambisi-ambisi, kepentingan-kepentingan, dan kebebasan

sebagian orang. Ketika melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan dalam acuan

fiqih Islam, penguasa kaum muslim wajib mengambil tindakan-tindakan yang

dibutuhkan kapan saja ia memandang perlu hal itu.

Dan yang bertalian dengan kemaslahatan umum bagi Islam dan muslimin

hendaknya keinginan dan kewenangannya mengungguli keinginan dan

kewenangan orang-orang di saat terjadi pertentangan. Demikianlah sekelumit

tentang wilayah al-muthlaqah.

SOAL 64:

Tetap bertaklid kepada mujtahid yang telah wafat, berdasarkan fatwa-fatwa

fukaha, bergantung pada izin mujtahid yang masih hidup. Lalu apakah

perintah-perintah dan hukum-hukum wila’iyah syar’i yang ditetapkan oleh

pemimpin yang telah wafat juga memerlukan izin pemimpin (qa’id) yang masih

hidup untuk tetap berlaku efektif, atau ia tetap berlaku dengan sendirinya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 29

JAWAB:

Ahkam wila’iyah (hukum-hukum yang keluar dari posisi seseorang sebagai

pemimpin, pen.) dan penentuan-penentuan (ta’yinat) yang dikeluarkan oleh

pemimpin kaum muslim (wali amrul muslimin), jika tidak bersifat sementara

dengan batas waktu tertentu maka tetap berlaku, kecuali apabila wali al-amr

yang baru memandang, maslahat untuk menggugurkannya, dan ia

melakukannya.

SOAL 65:

Apakah wajib atas fakih yang hidup di Republik Islam Iran, jika tidak meyakini

wewenang mutlak fakih, mentaati perintah-perintah wali fakih? Apakah jika ia

menentang wali fakih dianggap fasi q? Jika ada seorang fakih meyakini

wewenang mutlak fakih namun mengangap dirinya lebih layak menduduki

posisi tersebut, apakah jika tidak mematuhi perintah-perintah fakih yang

memegang wilayah dianggap fasiq?

JAWAB:

Wajib atas setiap mukalaf, termasuk fakih, mentaati perintah-perintah

hukumatiyah (perintah-perintah dari posisi seseorang sebagai penguasa, pen.)

wali amrul muslimin, dan tidak diperbolehkan bagi siapapun untuk menentang

yang memegang urusan kepemimpinan karena menganggap dirinya lebih layak.

Hal ini dengan catatan apabila orang yang praktis sebagai pemegang

kepemimpinan (wilayah) mendapatkan tampuk wilayah melalui cara legal yang

telah diketahui, jika tidak maka masalahnya sangatlah berbeda.

SOAL 66:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 30

Apakah mujtahid yang memenuhi syarat-syarat pada masa ghaibah (gha’ibnya

Imam Keduabelas) mempunyai wewenang dalam menerapkan hudud (sanksi-

sanksi)?

JAWAB:

Wajib melaksanakan hudud pada masa ghaibah juga. Sedangkan wewenang atas

hal itu khusus berada di tangan pemimpin kaum muslim (wali amrul muslimin).

SOAL 67:

Apakah wewenang fakih (wilayah fakih) merupakan masalah taklidi (dimana

seseorang bisa mengikuti marjak) ataukah masalah i’itiqadi (dimana mukalaf

harus meyakininya berdasarkan nalarnya)? Dan apa hukum orang yang tidak

mempercayainya?

JAWAB:

Wewenang fakih adalah salah satu aspek dari wilayah dan imamah yang

merupakan salah satu prinsip mazhab. Hanya saja hukum-hukum yang

berkenaan dengannya disimpulkan dari dalil-dalil syari’at sebagaimana hukum-

hukum fiqih lainya. Orang yang argumentasinya mengantarkan kepada

penolakan terhadap hal tersebut dianggap ma’dzur (dimaafkan).

SOAL 68:

Apakah wajib mematuhi ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh perwakilan

wali fakih dalam kapasitasnya sebagai wakil?

JAWAB:

Jika ketetapan-ketetapannya yang mengikat (ilzami) berada dalam batas

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 31

kewenangan yang dilimpahkan kepadanya oleh wali fakih, maka tidak boleh

dilanggar.

THAHARAH (KESUCIAN)

AIR

SOAL 69:

Jika bagian bawah dari air sedikit (qalil) yang mengalir dari atas ke bawah tanpa

tekanan terkena najasah (najis), apakah bagian yang atas tetap suci ataukah

tidak?

JAWAB:

Jika dapat dikatakan bahwa air tersebut mengalir dari atas ke bawah, maka

bagian atas dari air tersebut adalah suci.

SOAL 70:

Ketika mencuci pakaian yang terkena najis (mutanajjis) dengan air banyak

(katsir), apakah wajib memerasnya ataukah cukup bila tempat najis terendam di

dalam air tersebut setelah terlebih dahulu najisnya dihilangkan?

JAWAB:

Cukup bila pakaian itu terendam di dalam air dan kemudian air tersebut keluar

darinya, meskipun dengan digerakkan dalam air banyak (katsir), dan adapun

pemerasan tidaklah disyaratkan.

SOAL 71:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 32

Setelah mencuci kain yang terkena najis (mutanajjis) dengan air yang mengalir

(jari) atau air kurr, apakah wajib memerasnya di luar air tersebut agar menjadi

suci ataukah ia bisa suci dengan diperas di dalamnya?

JAWAB:

Tidak disyaratkan memeras dalam mensucikan pakaian dan sebagainya dengan

air yang mengalir atau air kurr, melainkan cukup melakukan perbuatan yang

menyebabkan keluarnya air di dalamnya, sekalipun hanya menggerak-

gerakkannya dengan keras, misalnya.

SOAL 72:

Ketika kami hendak mencuci permadani atau karpet yang terkena najis

(mutanajjis) dengan air pipa yang bersambung ke kran, apakah ia menjadi suci

begitu air pipa sampai ke tempat yang terkena najis, ataukah wajib memisahkan

air bekas cucian (ghusalah) dari tempat yang tekena najis tersebut?

JAWAB:

Dalam mensucikan dengan air pipa tidak disyaratkan memisahkan air bekas

cucian (ghusalah) melainkan ia menjadi suci begitu air telah mencapai tempat

yang terkena najis setelah benda najisnya hilang dan air cucian itu berpindah

dari tempatnya dengan cara digosok pada saat bersambung dengan (sumber).

SOAL 73:

Apa hukum berwudu dan mandi dengan air yang kental secara alamiah, seperti

air laut yang kental dikarenakan kandungan garamnya yang banyak, danau

Urumiyeh (di Iran), misalnya, atau danau lain yang lebih kental?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 33

JAWAB:

Hanya karena kentalnya air yang disebabkan oleh kandungan garam tidak

membuatnya keluar dari kategori air murni (mutlaq). Dan tolok ukur dalam

memberlakukan konsekuensi-konsekuensi syar’i bagi air murni (mutlaq) adalah

pandangan umum (uruf) yanng menganggapnya sebagai air murni (mutlaq).

SOAL 74:

Apakah untuk memberlakukan hukum-hukum air kurr wajib mengetahui

dengan pasti bahwa air itu kurr atau cukup menganggapnya tetap kurr, karena

sebelumnya telah diketahui demikian, seperti air di toilet kereta api dan lainnya?

JAWAB:

Jika ia telah dapat memastikan bahwa keadaan air tersebut sebelumnya telah

mencapai kurr, maka ia diperbolehkan menganggapnya seperti keadaan semula.

SOAL 75:

Dalam Risalah Amaliyah Imam Khomeini qs, masalah 147, terdapat keterangan

sebagai berikut, ‚Tidak wajib memperhatikan ucapan anak kecil yang mumayiz

(sudah dapat membedakan yang baik dan buruk) berkenaan dengan thaharah

dan najasah ( kesucian dan kenajisan) sampai ia mencapai usia baligh.‛ Fatwa ini

merupakan sebuah taklif yang berat karena menyebabkan, misalnya, kedua

orang tua wajib mensucikan anak lelakinya setiap kali usai buang air hingga

mencapai usia 15 tahun. Maka apakah tugas keagamaan berkaitan dengan

masalah ini?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 34

JAWAB:

Ucapan anak kecil yang mendekati usia baligh (murahiq) dapat diperhitungkan

(mu’tabar).

SOAL 76:

Kadang kala orang-orang menambahkan bahan-bahan tertentu kedalam air yang

membuatnya berubah warna seperti susu. Apakah air ini tergolong tidak murni

(mudhaf)? Dan apa hukum berwudu dan mensucikan sesuatu dengan air

tersebut?

JAWAB:

Hukum air mudhaf tidak belaku atasnya.

SOAL 77:

Apakah perbedaan antara air kurr dan air mengalir (jari) berkaitan dengan

pensucian?

JAWAB:

Tidak ada beda antara keduanya dalam hal tersebut.

SOAL 78:

Jika air garam (asin) dididihkan, sahkah berwudu dengan air yang terkumpul

dari uapnya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 35

JAWAB:

Jika air yang disuling dari air garam itu masih dapat disebut sebagai air murni

(mutlaq), maka hukum-hukum air murni (mutlaq) berlaku atasnya.

SOAL 79:

Untuk mensucikan telapak kaki atau sepatu, seseorang harus berjalan lima belas

langkah. Apakah ini berlaku setelah benda najis (najasah) hilang ataukah tidak?

Maka apakah telapak kaki atau sepatu menjadi suci bila benda najisnya hilang

dengan berjalan lima belas langkah?

JAWAB:

Barang siapa yang telapak kakinya atau alas kakinya (sepatu/sandal) najis

karena berjalan di atas tanah, maka ia akan suci dengan berjalaan kira-kira 10

langkah di atas jalan yang kering dan suci dan benda najisnya sudah hilang.

SOAL 80:

Apakah jalan-jalan berlantai dengan aspal dan bahan-bahan lainnya tergolong

dari bumi yang dapat mensucikan sehingga berjalan kaki diatasnya dapat

mensucikan bagian bawah telapak kaki?

JAWAB:

Bumi yang berlantai dengan aspal tidak dapat mensucikan bagian bawah telapak

kaki, atau alas pelindung kaki seperti sandal.

SOAL 81:

Apakah matahari tergolong hal yang dapat mensucikan (muthahhirah)? Jika ia

tergolong muthahhirah, apa syarat-syaratnya dalam mensucikan?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 36

JAWAB:

Bumi dan segala sesuatu yang tidak berpindah seperti bangunan, segala sesuatu

yang berhubungan dengan bangunan, dan benda yang terpasang di dalamnya,

seperti kayu dan pintu dan benda serupa lainnya menjadi suci bila terkena sinar

matahari setelah benda najisnya (najasah) lenyap dan dengan syarat ketika

terkena sinar matahari dalam keadaan basah.

SOAL 82:

Bagaimana mensucikan pakaian-pakaian yang terkena najis yang warnanya

luntur dalam air ketika sedang disucikan?

JAWAB:

Jika lunturnya warna pakaian-pakaian itu tidak menyebabkan air menjadi

mudhaf (tidak murni), maka pakaian tersebut menjadi suci dengan menuangkan

air ke atasnya.

SOAL 83:

Ada seorang yang megisi air ke dalam sebuah bejana untuk mandi janabah.

Ketika sedang mandi, air menetes dari tubuhnya ke dalam bejana tersebut,

apakah air itu tetap suci dalam kondisi demikian? Dan apakah ada masalah

untuk menyempurnakan mandi dengan air tersebut?

JAWAB:

Jika air menetes ke dalam bejana dari bagian tubuh yang suci, maka ia suci, dan

tidak ada masalah untuk menyempurnakan mandi dengan air itu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 37

SOAL 84:

Apakah bisa mensucikan oven yang dibangun dari tanah liat yang dibuat

dengan menggunakan air yang terkena najis (mutanajjis)?

JAWAB:

Permukaan luarnya dapat disucikan dengan membasuh, dan cukup mensucikan

permukaan luar oven yang digunakan untuk menempatkan adonan roti.

SOAL 85:

Apakah minyak najis tetap dalam kenajisannya setelah dilakukan analisis

kimiawi terhadapnya sedemikian rupa, sehingga bendanya menyandang

karakteristik baru, ataukah hukum istihalah (transformasi) berlaku atasnya?

JAWAB:

Hanya dengan melakukan analisis kimiawi yang bisa memberikan karakteristik

baru tidak cukup untuk mensucikan dan menghalalkan benda-benda najis atau

benda-benda yang diambil dari hewan yang haram.

SOAL 86:

Di desa kami ada kamar mandi umum yang atapnya datar dan rata. Tetesan-

tetesan yang berasal dari uap air mandi setelah menjadi dingin mengenai kepala

orang yang mandi di dalamnya. Apakah tetesan-tetesan ini suci? Apakah mandi

yang dilakukan seseorang setelah kejatuhan tetesan itu sah hukumnya?

JAWAB:

Uap air kamar mandi dihukumi suci, begitu juga tetesan-tetesan yang berasal

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 38

darinya, dan tetesan yang mengenai badan tidak mengganggu keabsahan mandi

dan tidak menajiskan.

SOAL 87:

Sesuai hasil riset ilmiah, percampuran air minum dengan bahan-bahan mineral

yang tercemar dan bakteri-bakteri menyebabkan berat jenisnya mencapai 0,1 %.

Kilang penyaringan mampu mengubah air limbah dan memisahkannya dari

bahan-bahan dan bakteri-bakteri tersebut melalui proses fisikal, kimiawi, dan

biologis, sehingga setelah melalui beberapa penyaringan dari beberapa aspek;

fisikal (warna, rasa, dan aroma), dan dari aspek kimia (bahan-bahan mineral

yang tercemar) dan dari aspek higinis (bakteri-bekteri yang merugikan dan

telur-telur parasit), jauh lebih bersih dari air sungai dan air danau, terutama air

yang digunakan untuk irigasi.

Karena air limbah adalah air yang terkena najis (mutanajjis), apakah ia menjadi

suci melalui proses tersebut di atas, dan hukum istihalah (transformasi) berlaku

atasnya, ataukah air yang dihasilkan dari proses penyaringan tersebut dihukumi

najis?

JAWAB:

Istihalah (transformasi) tidak terjadi hanya dengan pemisahan bahan-bahan

mineral yang tercemar dan bakteri-bakteri dari air limbah, kecuali jika proses

penyaringan dilakukan dengan cara penguapan kemudian mengubah uap

menjadi air kembali. Tentu, hukum ini hanya berlaku atas air limbah yang

terkena najis saja, dan belum tentu air limbah itu selalu terkena najis.

TAKHALLI (BERADA DI TOILET)

SOAL 88:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 39

Kabilah-kabilah pengembara, terutama pada hari-hari perjalanan, tidak memiliki

air yang cukup untuk mensucikan tempat keluarnya air kencing. Apakah cukup

mensucikannya dengan kayu dan kerikil?

JAWAB:

Selain air, tidak ada benda yang dapat mensucikan tempat keluarnya air

kencing. Jika tidak dapat mensucikannya dengan air, salatnya (tetap) sah.

SOAL 89:

Apakah hukum mensucikan tempat keluarnya air kencing dan kotoran dengan

air sedikit (qalil)?

JAWAB:

Untuk membersihkan tempat keluarnya air kencing cukup dengan

membasuhnya dengan air satu kali, dan untuk mensucikan tempat keluarnya

kotoran wajib membasuhnya sampai benda najis dan bekas-bekasnya hilang.

SOAL 90:

Biasanya, wajib bagi orang yang akan melakukan salat melakukan istibra

(mengusap dengan menekan alat kelamin) setelah kencing. Karena aurat saya

terluka, maka ketika sedang melakukan istibra, dan karena ditekan, darah keluar

dan bercampur dengan air yang saya gunakan untuk bersuci. Akibatnya,

menjadi najislah pakaian dan badan saya. Bila saya tidak melakukan istibra,

maka mungkin luka saya akan sembuh. Dapat dipastikan, akibat istibra dan

pengerutan aurat, luka tersebut tidak akan sembuh. Jika keadaan demikian

dibiarkan terus, maka luka tidak akan sembuh kecuali setelah tiga bulan. Maka

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 40

saya ingin mendapatkan penjelasan Anda, apakah saya perlu istibra ataukah

tidak?

JAWAB:

Istibra tidaklah wajib, bahkan jika menyebabkan mudharat tidak diperbolehkan.

Namun demikian, jika setelah buang air kecil ia tidak melakukan istibra,

kemudian mengeluarkan cairan yang meragukan, maka cairan tersebut

dihukumi sebagai air seni.

SOAL 91:

Setelah buang air kecil dan istibra, tanpa sengaja terkadang keluar cairan yang

mirip dengan air seni. Apakah ia suci ataukah najis? Jika secara kebetulan

seorang menyadari peristiwa ini setelah beberapa waktu, maka apakah hukum

salatnya yang telah lalu? Dan apakah dimasa mendatang ia diwajibkan untuk

memeriksa adanya cairan yang keluar tanpa sengaja ini?

JAWAB:

Cairan yang keluar setelah melakukan istibra dan diragukan apakah air seni atau

bukan, maka ia tidak dihukumi sebagai air seni melainkan dianggap suci, dan

tidak diwajibkan memeriksa dan mencari dalam kasus demikian.

SOAL 92:

Jika berkenan, kami mohon Anda menjelaskan cairan yang keluar dari manusia?

JAWAB:

Cairan yang terkadang keluar sesudah air mani disebut wadzi, dan yang kadang

kala keluar setelah air seni disebut wadiy, dan yang terkadang keluar setelah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 41

bercumbu antara suami isteri disebut madziy, dan semuanya suci dan tidak

membatalkan kesucian.

SOAL 93:

Sebuah closet (kursi atau jongkok) toilet dipasang menghadap ke arah

berlawanan dengan arah yang kami yakini sebagai arah kiblat, setelah beberapa

waktu kami ketahui bahwa arah kloset (kursi atau jongkok) tersebut terpaut

antara 20-22 derajat dengan arah kiblat. Kami mohon Anda menjawab

pertanyaan berikut; apakah wajib mengubah arah kursi tersebut ataukah tidak?

JAWAB:

Jika kadar penyimpangannya dari arah kiblat cukup untuk dapat disebut sebagai

penyimpangan, maka tidak ada masalah dalam hal itu.

SOAL 94:

Saya punya penyakit pada saluran air seni. Setelah buang air kecil dan

melakukan istibra, air seni tidak berhenti, dan saya menemukan cairan. Saya

telah berkonsultasi dengan dokter dan telah melaksanakan perintahnya, namun

tidak membuahkan hasil. Apa tugas saya?

JAWAB:

Keraguan akan keluarnya air seni setelah melakukan istibra tidak perlu

diperhatikan, seandainya Anda meyakini yang keluar itu adalah air seni yang

menetes secara terus menerus, maka Anda wajib menjalankan tugas orang beser

(maslus, orang yang tidak dapat menahan kencing) sebagaimana yang

disebutkan dalam Risalah Amaliyah Imam Khomeini qs, selanjutnya tidak ada

sesuatu yang wajib atas diri Anda.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 42

SOAL 95:

Bagaimana cara melakukan istibra sebelum bersuci dari buang air (istinja’)?

JAWAB:

Tidak ada beda antara istibra yang dilakukan sebelum dan sesudah istinja’ dan

mensucikan tempat keluarnya kotoran.

SOAL 96:

Untuk bekerja di sebagian perusahaan dan yayasan, seseorang diharuskan

menjalani pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan, di antaranya dengan membuka

aurat. Apakah hal itu diperbolehkan ketika seseorang membutuhkan pekerjaan?

JAWAB:

Tidak boleh bagi seorang mukalaf menyingkap auratnya di hadapan penonton

yang terhormat, meskipun kekaryawanannya bergantung pada hal itu, kecuali

jika meninggalkan pekerjaan adalah sulit baginya dan ia terpaksa harus

mendapatkannya.

SOAL 97:

Tempat keluarnya kencing menjadi suci dengan berapa kali cucian?

JAWAB:

Tempat keluarnya kencing agar dianggap suci berdasarkan ihtiyath wajib,

hendaknya dibasuh dua kali dengan air sedikit.

SOAL 98:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 43

Bagaimana cara mensucikan tempat keluarnya kotoran belakang?

JAWAB:

Tempat kotoran belakang dapat disucikan dengan dua cara:

a. Disiram dengan air sehingga benda najisnya hilang, dan setelah itu tidak ada

kewajiban membasuhnya lagi.

b. Benda najis dihilangkan dengan tiga batu yang suci, kain, atau sejenisnya. Jika

dengan tiga batu benda najisnya belum hilang maka harus dihilangkan dengan

batu yang lain sehingga benar-benar bersih (benda najisnya hilang). Boleh juga

tiga batu/kain diganti dengan satu batu/kain, namun dilakukan pengusapan

pada tiga sisi yang berbeda.

WUDU

SOAL 99:

Saya berwudu dengan niat bersuci untuk salat Magrib, apakah saya boleh

menyentuh al-Quran dan melakukan salat Isya?

JAWAB:

Setelah melaksanakan wudu yang sah dan selama belum batal ia diperbolehkan

melakukan sesuatu yang memerlukan kesucian (thaharah).

SOAL 100:

Seorang lelaki memasang rambut palsu (wig) di kepalanya. Jika dilepas, akan

menyulitkan. Apakah saat berwudu, ia boleh mengusap rambut palsunya itu?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 44

JAWAB:

Tidak boleh mengusap rambut palsu, melainkan wajib melepasnya agar dapat

mengusap kulit kepala, kecuali apabila menyulitkan dan memberatkan yang

biasanya tidak dapat ditanggung.

SOAL 101:

Seorang berkata, bahwa ketika berwudu diharuskan menuangkan air ke wajah

sebanyak 2 gayung saja, sedangkan gayung yang ketiga membatalkan wudu.

Apakah ini benar?

JAWAB:

Kewajiban membasuh anggota wudu kali pertama hukumnya wajib, kali ke dua

boleh, dan lebih dari itu tidak boleh (tidak masyru) Namun ukuran banyaknya

basuhan tergantung niat si pelaku wudu itu sendiri, maka dari itu jika

meniatkan basuhan pertama tidak ada masalah menuangkan air beberapa

gayung.

SOAL 102:

Apakah boleh dalam wudu dengan irtimasi (memasukkan anggota wudu ke

dalam air) memasukkan tangan dan wajah ke dalam air beberapa kali, ataukah

hanya dua kali?

JAWAB:

Diperbolehkan memasukkan wajah dan tangan ke dalam air dua kali; Kali

pertama untuk pembasuhan wajib, dan yang ke dua boleh (jaiz). Namun wajib

meniatkan pembasuhan kedua tangan ketika mengeluarkannya dari air agar

dapat menggunakan air (sisa) wudu untuk mengusap (mash).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 45

SOAL 103:

Apakah minyak yang keluar dari tubuh secara alamiah dan menutupi rambut

atau kulit dianggap sebagai penghalang (hajib, yang mengahalangi air wudu

untuk sampai ke kulit)?

JAWAB:

Tidak dianggap sebagai penghalang kecuali jika kadarnya (diyakini oleh

mukalaf sebagai) dapat mencegah sampainya air ke kulit atau ke rambut.

SOAL 104:

Sejak beberapa waktu lalu saya tidak mengusap kedua kaki dari ujung jari,

namun saya dulu mengusap permukaan luar kaki dan sebagian dari pangkal

jari-jari. Apakah mengusap dengan cara demikian sah hukumnya? dan jika hal

itu dianggap bermasalah, maka apakah wajib mengkada salat yang telah saya

lakukan ataukah tidak?

JAWAB:

Jika usapan tidak mencakup ujung jari-jari, maka wudunya batal dan wajib

mengqadha salat-salatnya.

SOAL 105:

Apakah yang dimaksud dengan ka’b (mata kaki) yang merupakan batas akhir

mengusap kaki?

JAWAB:

Yang masyhur ka’b (mata kaki) adalah bagian yang menonjol dari bagian atas

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 46

telapak kaki sampai pergelangan kaki yang biasa disebut (dalam bahasa Arab)

sebagai ‚qubbah‛ bagian atas kaki. Namun, ihtiyath yang tidak boleh

ditinggalkan adalah meneruskan pengusapan hingga pergelangan kaki.

SOAL 106:

Apa hukumnya berwudu di mesjid-mesjid, pos-pos perbatasan dan instansi-

instansi yang dibangun oleh pemerintah di negara-negara muslim?

JAWAB:

Hal itu diperbolehkan dan tidak ada larangan secara syar’i.

SOAL 107:

Ada sebuah mata air yang terletak di sebuah tanah milik seseorang. Jika kami

hendak menarik dan menyalurkan airnya dengan pipa ke daerah yang berjarak

beberapa kilometer dari situ, maka pipa tersebut harus melewati tanah orang itu

dan tanah orang-orang lain. Jika mereka tidak tidak merelakan, apakah boleh

kita menggunakan air sumber itu untuk berwudu, mandi dan pensucian-

pensucian lainnya?

JAWAB:

Apabila mata air yang ada di pinggiran tanah dan di luar milik orang lain

menjadi sumber secara alami dan sebelum mengaliri tanah disalurkan ke pipa

dan pinggir tanah yang terdapat sumber didalamnya dan pinggir tanah-tanah

lain digunakan sebagai tempat lewat pipa, maka tidak masalah dalam

menggunakan air tersebut, selama hal itu menurut pandangan umum (uruf)

tidak termasuk pelanggaran terhadap tanah yang terdapat mata air di dalamnya

dan tanah orang-orang lain juga.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 47

SOAL 108:

Tekanan air di daerah kami sangat rendah sehingga di lantai atas bangunan

alirannya sangat lemah bahkan terkadang tidak sampai. Di lantai bawah juga

alirannya sangat lemah. Sebagian tetangga memasang pompa, yang ketika

dinyalakan, aliran air di lantai atas terputus, adapun di lantai bawah jika tidak

berhenti maka tekanannya sangat lemah hingga terkadang tidak dapat

dipergunakan. Dan kesulitan makin bertambah pada saat-saat wudu dan mandi,

dimana terkadang sama sekali tidak dapat menggunakan air. Apabila pompa

tidak dihidupkan, semua orang dapat mempergunakan air tersebut untuk

berwudu, mandi dan untuk melakukan salat. Di sisi lain, perusahaan air

menentang pemasangan pompa dan jika menemukannya di sebuah rumah,

maka akan memperingatkan pemiliknya, lalu mengenakan denda jika tidak

mencabutnya. Atas dasar itulah kami mengajukan dua pertanyaan berikut:

Apakah memasang pipa tersebut diperbolehkan menurut syariat?

Jika tidak diperbolehkan, apakah hukum berwudu dan mandi dalam keadaan

pompa menyala?

JAWAB:

Memasang pompa dan memanfaatkannya dalam kasus yang ditanyakan tidak

diperbolehkan. Sedangkan (keabsahan)mandi dan berwudu dengannya

diragukan.

SOAL 109:

Apa pendapat Anda tentang berwudu sebelum masuk waktu (salat)? dan dalam

salah satu fatwa Anda yang mengatakan, bahwa, jika jarak waktu antara wudu

dan permulaan waktu salat dekat, maka boleh salat dengan wudu tersebut.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 48

Apakah yang Anda maksud dengan jarak waktu dekat dengan awal waktu salat

itu?

JAWAB:

Tolok ukurnya adalah sesuai dengan anggapan umum (uruf) tentang jarak

waktu yang dekat dengan tibanya waktu salat. Maka tidak masalah kalau ia

berwudu ketika itu untuk salat (yang belum masuk waktunya tapi dekat).

SOAL 110:

Apakah dianjurkan bagi orang yang mengusap kaki dalam berwudu untuk

mengusap bagian bawah jari, yaitu bagian yang menyentuh bumi saat berjalan?

JAWAB:

Tempat mengusap adalah bagian atas telapak kaki dari ujung jari sampai ke

pergelangan kaki, dan tidak ditetapkan anjuran (istihbab) untuk mengusap

bagian bawah jari-jari kaki.

SOAL 111:

Jika pelaku wudu saat membasuh kedua tangan dan wajah dengan tujuan

berwudu membuka dan menutup kran air, maka apakah hukum (menyentuh

(pipa yang basah)?

JAWAB:

Tidak masalah dan tidak mengganggu sahnya wudu. Namun, apabila setelah

selesai membasuh tangan kiri, dan sebelum mengusap dengannya ia meletakkan

tangannya di atas kran yang basah maka keabsahan wudunya diragukan, jika air

wudu di telapak tangannya bercampur dengan air luar.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 49

SOAL 112:

Apakah untuk mengusap boleh menggunakan air selain wudu? Begitu juga

apakah mengusap kepala harus dengan tangan kanan dan dari atas ke bawah?

JAWAB:

Mengusap kepala dan kaki diharuskan dengan sisa air wudu yang ada pada

tangan. Jika tidak ada air yang tersisa, maka harus mengambil dari jenggot atau

alis. Dan berdasarkan ihtiyath mengusapharus dengan tangan kanan, namun

tidak harus dari atas ke bawah.

SOAL 113:

Sebagian wanita mengklaim bahwa cat kuku tidak menghalangi wudu, dan

bahwa boleh mengusap kaos kaki yang transparan (dalam wudu). Apa pendapat

Anda?

JAWAB:

Jika cat kuku itu memiliki jerm (benda), maka akan menghalangi sampainya air

ke kuku dan wudunya batal. Adapun mengusap kaos kaki meskipun transparan

tidak sah.

SOAL 114:

Apakah para cidera perang yang kehilangan kontrol terhadap air seninya (beser)

dikarenakan menderita putus urat saraf tulang belakang (spinal cord)

diperbolehkan ikut mendengarkan khotbah Jum’at serta mengikuti salat Jum’at

dan Asar dengan wudu orang beser?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 50

JAWAB:

Keikutsertaan dalam salat Jum'at tidak ada masalah, namun karena mereka

wajib segera memulai salat tanpa jarak waktu, maka dari itu wudu mereka

sebelum khotbah Jum’at cukup untuk melakukan salat Jum’at, jika mereka tidak

mengalami hadas setelah wudu.

SOAL 115:

Orang yang tidak mampu berwudu bisa meminta seseorang mewakilinya untuk

berwudu, dan ia niat dan mengusap dengan tangannya sendiri, jika ia tidak

mampu mengusap, maka yang mewakilinya mengambil dan mengusapkan

tangannya. Jika tidak mampu melakukannya, maka wakil yang

menggantikannya mengambil sisa air dari tangannya dan mengusapkannya. Jika

yang diwakili tidak mempunyai tangan, apa hukumnya?

JAWAB:

Jika tidak mempunyai telapak tangan hendaknya ia mengambil sisa air dari

lengan dan mengusapkannya, jika tidak mempunyai lengan, ia mengambil sisa

air dari wajah dan mengusapkannya ke kepala dan kedua kakinya.

SOAL 116:

Di dekat tempat salat Jum’at terdapat tempat untuk wudu di lingkungan mesjid

jami’. Uang yang digunakan untuk airnya tidak dibayar dari anggaran mesjid.

Apakah boleh bagi jama’ah salat Jum’at memanfaatkan air tempat wudu tersebut

ataukah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 51

JAWAB:

Tidak ada masalah apabila airnya diperuntukkan untuk wudu orang-orang yang

salat secara umum.

SOAL 117:

Apakah wudu yang dilakukan sebelum salat Zuhur dan Asar cukup untuk salat

Magrib dan Isya, mengingat ia belum melakukan apapun yang membatalkan

selama itu, ataukah wajib niat dan wudu sendiri-sendiri untuk setiap salat?

JAWAB:

Tidak wajib melakukan wudu untuk setiap salat, melainkan boleh melakukan

beberapa salat dengan satu kali wudu selama belum batal.

SOAL 118:

Bolehkah melakukan wudu untuk melakukan salat fardu sebelum masuk

waktunya?

JAWAB:

Tidak ada halangan berwudu untuk melakukan salat fardu jika sudah hampir

memasuki waktunya.

SOAL 119:

Kedua kaki saya lumpuh, karena itu saya berjalan dengan bantuan sepatu medis

dan dua tongkat kayu. Karena tidak mungkin bagi saya dengan cara apapun

melepas sepatu ketika akan berwudu, maka mohon Anda menerangkan untuk

saya taklif syar’i berkenaan dengan mengusap kedua kaki (dalam berwudu)?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 52

JAWAB:

Jika melepas sepatu untuk mengusap kaki sangat menyulitkan Anda, maka

mengusapnya cukup dan sah?

SOAL 120:

Jika kami sampai di suatu tempat lalu mencari air di kejauhan beberapa farsakh

dan kami temukan air yang kotor, apakah wajib bertayammum atau berwudu

dengan air itu?

JAWAB:

Jika air itu suci dan penggunaannya tidak membahayakan serta khawatir akan

bahaya juga tidak ada, maka wajib berwudu dengannya, dan dengan

keberadaan air tersebut tidak boleh beralih kepada tayammum.

SOAL 121:

Apakah wudu itu sendiri dianjurkan (mustahab), dan sahkah berwudu dengan

niat mendekatkan diri kepada Allah (qurbah) sebelum tiba waktu salat lalu

memakainya untuk salat?

JAWAB:

Wudu dengan tujuan berada dalam keadaan suci adalah diutamakan (rajih)

secara syar’i, dan boleh melakukan salat dengan wudu yang mustahab.

SOAL 122:

Bagaimana hukum orang yang selalu pergi ke mesjid, salat, membaca al-Quran

dan berziarah kepada para maksum as, sedangkan ia selalu ragu dengan

wudunya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 53

JAWAB:

Ragu tentang kesucian setelah melakukan wudu tidaklah diperhitungkan.

Selama seorang tidak yakin bahwa wudunya batal maka ia diperbolehkan

bersalat dan membaca al-Quran, serta ziarah.

SOAL 123:

Apakah mengalirnya air ke setiap bagian tangan merupakan syarat bagi

keabsahan wudu ataukah cukup mengusapnya dengan tangan yang basah?

JAWAB:

Tolok ukur dalam membasuh adalah menyampaikan air ke seluruh bagian

anggota meskipun dengan cara mengusap bagian tersebut dengan tangan,

namun mengusap anggota wudu dengan tangan basah saja tidak cukup.

SOAL 124:

Apakah dalam mengusap kepala cukup dengan membasahi rambut saja,

ataukah basahan tangan wajib mengenai kulit kepala?

JAWAB:

Mengusap kepala dapat dilakukan di atas kulit kepala atau rambut bagian

depan, namun apabila rambut-rambut dari bagian lain berkumpul di bagian

depan kepala atau rambut bagian depan sedemikian panjang sehingga terurai

hingga di depan wajah atau kening, mengusap di bagian ini tidaklah mencukupi.

Mengusap dibagian ini harus dilakukan dengan membelah dua rambut bagian

atas kepala.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 54

SOAL 125:

Bagaimana orang yang mengenakan rambut palsu (wig) mengusap kepalanya

dalam wudu? Dan bagaimana kewajibannya dalam hal mandi?

JAWAB:

Apabila wig tersebut tertanam (melekat) dan tidak dapat dilepas atau

menghilangkannya menyulitkan dan membahayakan serta dengan

keberadaannya air tidak dapat sampai ke dalam kulit, maka cukup dengan

mengusapnya. Hukum mandinya pun demikian.

SOAL 126:

Apa hukum memisahkan antara masing-masing anggota wudu atau mandi

dengan jarak waktu?

JAWAB:

Adanya jarak waktu (tidak berkesinambungan) dalam mandi tidak bermasalah,

sedangkan dalam wudu jika menunda penyempurnaan wudu menyebabkan

anggota yang sudah terlewati (yang sudah dibasuh atau diusap) kering, maka

wudunya batal.

SOAL 127:

Apa hukum wudu dan salat orang yang tidak dapat menahan angin (kentut) tapi

dalam ukuran sedikit?

JAWAB:

Jika ia tidak mempunyai waktu untuk mempertahankan wudunya sampai akhir

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 55

salat dan memperbarui wudunya di tengah salat menyulitkannya, maka

diperbolehkan melakukan satu salat dengan satu kali wudu, yakni cukup

dengan satu kali wudu melakukan salat sekali, meskipun wudunya batal (buang

angin) di pertengahan salat.

SOAL 128:

Beberapa orang menempati sebuah komplek hunian, namun mereka enggan

membayar biaya keamanan dan jasa-jasa lain yang mereka gunakan, seperti air

dingin dan panas, air conditioning dan sebagainya. Apakah salat dan puasa dan

amal ibadah mereka yang membebankan tanggungan keuangan jasa-jasa

tersebut pada tetangganya yang merasa keberatan dan tidak rela dianggap batal

menurut syari’at Islam?

JAWAB:

Secara syar’i masing-masing dari mereka berhutang sesuatu yang wajib mereka

bayar atas biaya penggunaan sarana-sarana umum. Jika mereka memang

bermaksud untuk tidak membayar biaya air dan tetap menggunakannya untuk

wudu dan mandi maka keabsahan keduanya diragukan, bahkan batal.

SOAL 129:

Seseorang mandi janabah, dan 3 sampai 4 jam kemudian ia ingin melakukan

salat, namun tidak mengetahui apakah mandinya itu batal ataukah tidak.

Apakah ada masalah ia berhati-hati dengan berwudu ataukah tidak?

JAWAB:

Dengan asumsi tersebut di atas, wudu tidaklah wajib, namun tidak ada halangan

syar’i untuk berhati-hati (ihtiyath).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 56

SOAL 130:

Apakah anak kecil yang belum baligh dianggap muhdits (tidak suci) dengan

hadas kecil? Bolehkah membiarkannya menyentuh tulisan al-Quran yang mulia?

JAWAB:

Ya, ia menjadi muhdits karena melakukan hal-hal yang menggugurkan wudu,

namun tidak diwajibkan atas para mukalaf melarang anak kecil menyentuh

tulisan al-Quran yang mulia.

SOAL 131:

Jika salah satu anggota dalam wudu setelah dibasuh dan sebelum selesai wudu

terkena najis, apa hukumnya?

JAWAB:

Hal itu tidak mengganggu keabsahan wudu, meskipun wajib mensucikan

anggota (yang terkena najis) tersebut demi memperoleh kesucian dari najis

(khabats) untuk melakukan salat.

SOAL 132:

Apakah adanya beberapa tetes air di kaki ketika mengusapnya mengganggu

sahnya wudu?

JAWAB:

Wajib mengeringkan bagian yang diusap dalam wudu dari tetesan-tetesan agar

anggota yang mengusap (tangan pelaku wudu, pen) berpengaruh pada anggota

yang diusap (kaki, pen.), bukan sebaliknya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 57

SOAL 133:

Apakah kewajiban mengusap kaki kanan gugur jika tangan kanannya putus,

misalnya?

JAWAB:

Tidak gugur, melainkan diwajibkan mengusap dengan tangan kiri.

SOAL 134:

Jika di salah satu anggota wudu seseorang terdapat luka atau cidera patah

tulang, bagaimana ia melaksanakan wudunya?

JAWAB:

Jika pada nggota wudu terdapat luka atau cidera patah tulang yang terbuka,

namun air tidak membahayakan, maka bagian tersebut wajib dibasuh dengan

air. Apabila penguunaan air akan membahayakannya, maka ia hanya wajib

membasuh sekitarnya (anggota yang sehat saja, pen) dan jika mengusapkan

tangan di atasnya tidak membahayakan, maka berdasarkan ihtiyath hendaknya

mengusapkan tangan di atasnya.

SOAL 135:

Jika pada anggota wudu yang wajib diusap terdapat luka, maka kewajiban apa

yang harus dilakukan?

JAWAB:

Jika di atas luka tidak dapat diusap dengan tangan yang basah, maka ia harus

ber-tayammum sebagai ganti dari wudu, namun jika memungkinkan untuk

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 58

meletakkan sehelai kain di atas yang luka dan diusap di atasnya, maka

berdasarkan ihtiyath hendaknya selain tayammum ia melakukan wudu dengan

cara demikian.

SOAL 136:

Apa hukum orang yang tidak tahu bahwa wudunya batal dan menyadari hal itu

setelah selesai?

JAWAB:

Ia wajib mengulangi wudunya dan mengulangi semua amal ibadahnya, yang

disyaratkan dengan kesucian, seperti salat.

SOAL 137:

Jika di salah satu anggota wudu seseorang terdapat luka yang selalu

mengalirkan darah meskipun dibalut dengan pembalut, bagaimana ia

melaksanakan wudunya?

JAWAB:

Ia wajib memilih menggunakan pembalut yang tidak tertembus oleh darah,

seperti nilon.

SOAL 138:

Apakah mengeringkan air setelah wudu makruh hukumnya, dan

membiarkannya basah disunahkan?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 59

JAWAB:

Jika ia mengkhususkan sebuah saputangan atau sepotong kain untuk perbuatan

itu, maka tidak ada masalah.

SOAL 139:

Apakah pewarna buatan (semir) yang biasa digunakan oleh para wanita

mewarnai rambut dan alis mereka menghalangi air wudu dan mandi ataukah

tidak?

JAWAB:

Jika tidak berupa yang menghalangi sampainya air ke rambut dan hanya warna

semata, maka wudu dan mandinya sah.

SOAL 140:

Apakah tinta yang terdapat di tangan termasuk salah satu penghalang yang

membatalkan wudu?

JAWAB:

Jika ia berupa benda yang menghalangi sampainya air ke kulit, maka wudunya

batal, sedangkan penentuan terhadap subjek (tashkhish maudhu') berada di

tangan mukalaf.

SOAL 141:

Jika basah air yang diusapkan pada kepala menyentuh basah air pada wajah

apakah membatalkan wudu?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 60

JAWAB:

Dikarenakan mengusap kedua kaki diharuskan dengan menggunakan air wudu

yang tersisa di kedua telapak tangan, maka ia harus tidak melebihkan usapan

pada kepala sampai mengenai bagian atas dahi sehingga menyentuh basah di

wajah agar sisa air di tangan yang diperlukan untuk mengusap kaki tidak

bercampur dengan air yang telah dibasuhkan pada wajah.

SOAL 142:

Apa yang mesti dilakukan oleh orang yang wudunya memakan waktu melebihi

tempo wudu yang wajar digunakan oleh orang pada umumnya agar dapat

memastikan bahwa angota-anggota yang wajib dalam wudu telah terbasuh?

JAWAB:

Ia wajib menghindari rasa was-was. Agar setan putus asa darinya, ia harus

mengabaikan was-was dan berusaha membatasi dirinya dengan melakukan

sekadar yang wajib secara syar’i sebagaimana orang-orang lain.

SOAL 143:

Di salah satu bagian tubuh saya terdapat tato. Orang-orang mengatakan bahwa

mandi, wudu, dan salat saya batal dan seakan bukan salat. Mohon bimbingan

Anda tentang masalah ini?

JAWAB:

Jika tato itu hanyalah berupa warna, atau ia telah masuk di bawah kulit dan di

atas permukaan kulit tidak terdapat suatu benda yang menghalangi sampainya

air, maka wudu, mandi dan salatnya sah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 61

SOAL 144:

Jika cairan yang tidak dapat dipastikan sebagai kencing atau mani keluar setelah

melakukan kencing, istibra dan wudu, apa hukumnya?

JAWAB:

Dalam contoh kasus yang ditanyakan, wajib melakukan wudu dan mandi agar

memperoleh kepastian thaharah (kesucian).

SOAL 145:

Kami mohon penjelasan tentang perbedaan antara wudu pria dan wanita?

JAWAB:

Tidak ada beda antara wanita dan pria dalam perbuatan-perbuatan dan tata cara

wudu: Hanya saja disunahkan bagi pria membasuh kedua lengan dari bagian

luar, sedangkan wanita disunahkan membasuh dari bagian dalam.

MENYENTUH NAMA-NAMA ALLAH DAN AYAT SUCI

SOAL 146:

Apa hukumnya menyentuh kata ganti yang merujuk kepada Allah, Maha

Pencipta, seperti dalam kalimat ‚Dengan nama-Nya‛ (Bismihi Ta’ala)?

JAWAB:

Hukum kata ‚Allah‛ (lafzhul jalalah) tidak berlaku atas pronomina (kata

gantinya).

SOAL 147:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 62

Biasanya nama ‚Allah‛ ditulis dengan ‚A <‛ (Alif dan tiga titik), seperti tulisan

‚ayat A<‛ atau dengan ‚Ilah‛ (Alif, Lam dan Ha’). Apa hukumnya menyentuh

kedua tulisan tersebut (Alif dan Ilah yang menggantikan kata Allah) bagi orang

yang tidak berwudu?

JAWAB:

Hukum kata ‚Allah‛ (lafzhul jalalah) tidak berlaku atas huruf Hamzah dan titik-

titik (A<), maka dari itu boleh menyentuh kata tersebut (A...) tanpa wudu.

SOAL 148:

Saya bekerja di sebuah tempat dimana kata ‚Allah‛ ditulis dengan ‚A<‛

(Hamzah dan tiga titik) dalam korespondensi mereka, apakah benar secara syar’i

menulis dengan cara demikian sebagai ganti dari lafzhul jalalah yang telah kami

sebutkan?

JAWAB:

Secara syar’i, tidak ada halangan.

SOAL 149:

Apakah boleh menghindari penulisan lafzhul jalalah (Allah) atau menulisnya

‚A<‛ (Hamzah dan tiga titik) hanya karena kemungkinan disentuh oleh tangan

orang yang tidak berwudu?

JAWAB:

Tidak ada larangan.

SOAL 150:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 63

Paratunanetra meyentuh dengan jari-jari huruf timbul (braile) untuk tujuan

membaca dan menulis. Apakah orang-orang buta diharuskan dalam keadaan

berwudu (suci) ketika sedang belajar membaca al-Quran yang mulia dan ketika

menyentuh nama-nama suci yang tertulis dengan huruf timbul ataukah tidak?

JAWAB:

Huruf-huruf timbul yang merupakan simbol dari huruf-huruf asli, secara

hukum, tidak seperti huruf-huruf yang asli. Dan menyentuh huruf-huruf timbul

yang digunakan sebagai simbol-simbol bagi huruf-huruf al-Quran yang mulia

dan nama-nama suci tidak memerlukan thaharah (kesucian) dari hadas.

SOAL 151:

Apa hukum menyentuh nama-nama orang, seperti Abdullah dan Habibullah

oleh orang yang tidak berwudu?

JAWAB:

Orang yang tidak suci tidak diperkenankan menyentuh lafzhul jalalah,

meskipun merupakan bagian sebuah kata majemuk.

SOAL 152:

Apakah boleh bagi wanita haid (dalam keadaan menstruasi) memakai kalung

dengan ukiran nama Nabi saw?

JAWAB:

Tidak masalah mengalungkannya. Namun sesuai dengan ihtiyath wajib nama

tersebut tidak menyentuh tubuh.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 64

SOAL 153:

Apakah hukum keharaman menyentuh tulisan al-Quran tanpa wudu (thaharah)

hanya berlaku ketika tertera dalam al-Mushaf al-Syarif, ataukah mencakup yang

berada di kitab lain, papan tulis atau di tembok dan yang lainnya?

JAWAB:

Tidak hanya berlaku atas tulisan al-Quran yang ada dalam al-Mushaf asy-Syarif,

namun mencakup semua kata dan ayat al-Quran, meskipun dalam kitab lain,

surat kabar, majalah, papan tulis atau terukir pada dinding dan lain sebagainya.

SOAL 154:

Ada keluarga yang menggunakan tempat makan nasi yang ditulisi dengan ayat-

ayat al-Quran, seperti ayat kursi dengan tujuan memperoleh kebaikan dan

berkah. Apakah ada masalah dengan hal itu ataukah tidak?

JAWAB:

Tidak ada masalah, namun bagi yang tidak berwudu diwajibkan tidak

menyentuh ayat-ayat al-Quran tersebut.

SOAL 155:

Apakah orang-orang yang menulis asmaul jalalah, ayat-ayat al-Quran dan nama-

nama para maksum dengan alat tulis wajib berwudu ketika menulisnya?

JAWAB:

Tidak disyaratkan thaharah, namun mereka tidak diperbolehkan menyentuh

tulisan itu bila tidak bersuci.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 65

SOAL 156:

Apakah lambang Republik Islam Iran (RII) dianggap sebagai asmaul jalalah

ataukah tidak? Apakah hukum mencetaknya pada surat-surat kantor dan

menggunakannya untuk korespondensi dan lainnya?

JAWAB:

Jika lambang Republik Islam Iran tergolong asmaul jalalah menurut pandangan

umum masyarakat (uruf) maka haram menyentuhnya tanpa thaharah.

SOAL 157:

Apa hukum mencetak lambang RII di bagian atas surat-surat resmi di instansi-

instansi pemerintah? Dan apa hukum mempergunakannya dalam surat-

menyurat dan lainnya?

JAWAB:

Menulis dan mencetak lafzhul jalalah dan lambang RII tidak bermasalah.

Berdasarkan ihitiyath wajib hendaknya hukum lafzhul jalalah diberlakukan

pada lambang RII.

SOAL 158:

Apa hukum menggunakan perangko yang memuat tulisan ayat-ayat suci al-

Quran dan mencetak lafzhul jalalah, nama-nama Allah, ayat-ayat al-Quran dan

lambang lembaga-lembaga yang memuat ayat-ayat al-Quran dalam surat kabar,

majalah dan media cetak lainnya yang diedarkan setiap hari.

JAWAB:

Diperbolehkan mencetak dan menyebarkan ayat-ayat al-Quran, asmaul jalalah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 66

dan sebagainya, namun wajib atas yang menerimanya memperhatikan hukum-

hukum syari’at berkenaan dengan masalah ini, seperti tidak meremehkan dan

menajiskannya, dan tidak menyentuhnya tanpa thaharah.

SOAL 159:

Pada sebagian surat kabar tertulis asmaul jalalah atau ayat al-Quran. Apakah

hukum membungkus makanan dengannya, menjadikannya sebagai alas

makanan, tempat duduk atau membuangnya ke tempat sampah, padahal sulit

bagi kami untuk mendapatkan cara yang lain?

JAWAB:

Tidak boleh hukumnya menggunakan koran-koran seperti tersebut di atas untuk

keperluan yang oleh pandangan umum ('urf) dianggap sebagai pelecehan dan

penghinaan. Adapun penggunaan yang tidak dianggap sebagai pelecehan dan

penghinaan, maka tidak ada masalah.

SOAL 160:

Apakah boleh menyentuh tulisan yang terukir pada cincin?

JAWAB:

Jika tulisan itu termasuk yang hanya boleh disentuh dengan thaharah, maka

tidak diperbolehkan menyentuhnya tanpa dengannya.

SOAL 161:

Apa hukum melemparkan dan membuang sesuatu benda yang memuat nama-

nama Allah Swt ke sungai dan parit? Dan apakah hal itu tergolong penghinaan?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 67

JAWAB:

Tidak ada larangan membuangnya ke sungai atau ke parit selama menurut

pandangan umum tidak termasuk penghinaan.

SOAL 162:

Apakah disyaratkan ketika membuang kertas-kertas ujian ke tempat sampah

atau membakarnya memastikan tidak ada nama-nama Tuhan dan para maksum

di dalamnya? Dan apakah membuang kertas yang kosong termasuk pemborosan

(israf) ataukah tidak?

JAWAB:

Tidak wajib memeriksa. Jika tidak menemukan nama Allah dalam kertas

tersebut, maka tidak masalah membuangnya ke tempat sampah, adapun

membuang dan membakar kertas-kertas yang pada bagiannya belum digunakan

untuk menulis dan masih dapat digunakan untuk menulis atau bisa digunakan

untuk membuat kotak karton termasuk dalam kemungkinan pemborosan (israf)

dan tidak bebas dari masalah (la yakhlu min isykal).

SOAL 163:

Nama-nama mulia apakah yang wajib dihormati dan haram disentuh tanpa

wudu?

JAWAB:

Tidak diperbolehkan menyentuh nama-nama Allah dan nama sifat-sifat khusus

Allah Swt tanpa wudu. Dan, berdasarkan ihtiyath, memasukkan nama nabi-nabi

yang agung dan para Imam Maksum dalam nama-nama Allah Swt dalam

hukum tersebut.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 68

SOAL 164:

Apa cara-cara yang syar’i untuk menghapus nama-nama mulia dan ayat-ayat al-

Quran saat diperlukan? Dan apa hukum membakar kertas-kertas yang

bertuliskan asmaul jalalah dan ayat-ayat al-Quran jika terdapat alasan mendesak

untuk menghapusnya demi menjaga rahasia?

JAWAB:

Tidak masalah menanamnya dalam tanah atau merubahnya menjadi adonan

dengan air, sedangkan membakarnya ada masalah ( musykil), dan jika hal itu

termasuk tindak pelecehan, maka tidak diperbolehkan, kecuali apabila terdesak

oleh keadaan darurat dan tidak leluasa memotong ayat-ayat al-Quran dan nama-

nama mulia darinya.

SOAL 165:

Apa hukum memotong-motong nama-nama mulia dan ayat-ayat al-Quran

dalam jumlah yang banyak sehingga tidak ada dua huruf yang bersambungan

dan tidak bisa lagi dibaca. Apakah cukup menghapus dan menggugurkan

hukum-hukumnya dengan merubah bentuk tulisannya dengan cara

merangkainya dengan huruf-huruf lain atau dengan membuang sebagian

hurufnya?

JAWAB:

Tidak cukup memotong-motongnya apabila tidak sampai menghapus tulisan

lafzhul jalalah dan ayat-ayat al-Quran, begitu juga tidak cukup merubah bentuk

tulisan untuk menghilangkan hukum yang berlaku atas huruf-huruf yang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 69

ditorehkan dengan tujuan menulis lafzhul jalalah. Meski demikian, merubah

bentuk huruf bisa menggugurkan hukum dengan menganggapnya sebagai

penghapusan, meskipun, berdasarkan ihtiyath, tetap dianjurkan (mustahab)

untuk menghindarinya.

MANDI JANABAH

SOAL 166:

Apakah diperbolehkan bagi orang junub melakukan salat dengan tayammum

sementara najis masih melekat pada tubuh dan bajunya jika waktunya sempit,

ataukah ia harus bersuci dan mandi lalu mengkada salatnya?

JAWAB:

Jika waktunya tidak cukup untuk mensucikan badan dan pakaian atau

menggantinya dengan yang suci, dan tidak dapat salat dalam keadaan telanjang

karena dingin dan sebagainya, maka hendaknya salat dengan tayammum

sebagai ganti dari mandi janabah dan dengan pakaian najis. Hal itu cukup

baginya dan tidak wajib mengkada salatnya.

SOAL 167:

Apakah masuknya air mani ke dalam rahim tanpa melakukan penetrasi

menyebabkan janabah?

JAWAB:

Hal itu tidak menyebabkan janabah.

SOAL 168:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 70

Apakah wajib mandi atas wanita yang telah menjalani pemeriksaan dalam

(vagina) dengan peralatan medis?

JAWAB:

Tidak diwajibkan mandi selama tidak mengeluarkan mani.

SOAL 169:

Jika terjadi penetrasi hanya seukuran ujung penis, namun tidak mengeluarkan

mani dan wanita tidak mencapai puncak orgasme (puncak kenikmatan), apakah

hanya wanita yang diwajibkan mandi, ataukah hanya pria, atau diwajibkan atas

keduanya?

JAWAB:

Dalam contoh kasus tersebut, keduanya diwajibkan mandi.

SOAL 170:

Berkenaan dengan ihtilam (mimpi basah) wanita, kapan dan mimpi

bagaimanakah yang menyebabkan mereka diwajibkan mandi janabah, apakah

cairan yang keluar dari wanita ketika bercumbu dengan pria dianggap dan

dihukumi seperti mani? Dan dengan demikian apakah diwajibkan mandi atas

wanita tersebut meskipun tidak merasakan kecapekan pada tubuh dan tidak

mencapai orgasme? Secara umum, bagaimana terjadinya janabah pada wanita

tanpa persetubuhan?

JAWAB:

Jika seorang wanita merasakan puncak kelezatan dan pada saat yang sama

keluar darinya cairan, maka ia telah dihukumi sebagai seorang yang junub dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 71

mandi telah wajib baginya, Namun jika ia ragu apakah telah sampai pada

tingkat tersebut atau belum dan ragu apakah keluar sesuatu atau tidak, maka

tidak ada kewajiban mandi padanya.

SOAL 171:

Apakah hukum membaca buku roman (percintaan) atau menonton film yang

menyebabkan terangsangnya birahi?

JAWAB:

Tidak diperbolehkan.

SOAL 172:

Jika seorang wanita segera melakukan mandi setelah digauli sedangkan mani

suaminya tetap berada di rahimnya, apakah mandinya sah, meskipun mani

suaminya keluar seusai mandi? Apakah mani yang keluar itu suci ataukah najis?

Dan apakah wajib mandi lagi?

JAWAB:

Mandinya benar (sah). Cairan yang keluar darinya jika berupa mani maka

hukumnya najis, Namun jika yang keluar darinya setelah mandi adalah mani

lelaki, maka tidak menyebabkan janabah lagi.

SOAL 173:

Sejak beberapa waktu lalu saya mengalami keragu-raguan tentang mandi

janabah sampai sampai tidak menyetubuhi isteri. Meski demikian saya

mengalami kondisi di luar kehendak dimana saya menduga bahwa saya wajib

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 72

mandi janabah, bahkan saya mandi dua atau tiga kali sehari. Kebimbangan ini

sangat mengganggu saya. Apa taklif (tugas keagamaan) saya?

JAWAB:

Hukum janabah tidak berlaku bila ada keraguan tentangnya, kecuali apabila

Anda mengeluarkan cairan disertai tanda-tanda syar’i bagi keluarnya mani, atau

Anda yakin telah mengeluarkan mani.

SOAL 174:

Apakah sah mandi janabah wanita yang sedang dalam keadaan haid, sehingga

tugasnya selaku wanita yang junub gugur?

JAWAB:

Keabsahan mandi dalam contoh kasus tersebut dipertanyakan (bermasalah,

mahallul isykal).

SOAL 175:

Apakah setelah suci diwajibkan mandi janabah atas wanita yang mengalami

janabah ketika sedang haid diwajibkan mandi janabah setelah bersuci dari haid,

atau tidak diwajibkan karena saat itu ia tidak dalam keadaan suci?

JAWAB:

Ia diwajibkan mandi haid di samping mandi janabah. Ia diperbolehkan mandi

janabah saja, meskipun, berdasarkan ihtiyath, hendaknya meniatkan kedua

macam mandi.

SOAL 176:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 73

Dalam kondisi apakah cairan yang keluar dari seseorang dihukumi sebagai air

mani?

JAWAB:

Apabila disertai dengan syahwat (kenikmatan seksual) dan melemahnya tubuh

serta dengan tekanan dihukumi sebagai air mani.

SOAL 177:

Dalam beberapa kasus setelah mandi ditemukan sisa-sisa sabun di dalam kuku

tangan atau kaki dan tidak kelihatan ketika sedang mandi. Namun setelah keluar

dari kamar mandi tampak putih sisa sabun. Padahal sebagian orang mandi dan

berwudu tanpa mengetahui atau memperhatikan hal itu, maka apakah

hukumnya sementara tidak dapat dipastikan bahwa air menjangkau bagian yang

tertutup di bawah putih sisa sabun?

JAWAB:

Hanya lapisan kapur atau sisa sabun yang tampak setelah anggota tubuh

mengering, tidak merusak keabsahan wudu atau mandi, kecuali apabila

menghalangi pembasuhan kulit.

SOAL 178:

Salah seorang teman mengatakan bahwa sebelum mandi diwajibkan mensucikan

tubuh dari najis, dan bahwa mensucikannya ketika sedang mandi seperti

pensucian dari mani membatalkan mandi. Jika perkataannya benar, apakah

salat-salat yang telah dikerjakan batal dan wajib dikada, karena saya sebelumnya

tidak mengetehui masalah ini?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 74

JAWAB:

Basuhan untuk mensucikan badan (dari najis, pent.) wajib terpisah dari mandi

janabah, namun tidak wajib mensucikan seluruh badan sebelum memulai mandi

melainkan cukup apabila setiap anggota badan yang akan dimandikan disucikan

terlebih dahulu. Karenanya, apabila ia mensucikan anggota tubuh sebelum

memandikannya, maka sahlah mandi dan salat yang telah ia laksanakan. Jika

tidak mensucikan anggota tubuh sebelum memandikannya, dan dengan satu

basuhan ia ingin mensucikannya dari najis serta melakukan mandi wajib, maka

batallah mandi dan salatnya dan wajib mengkada-nya.

SOAL 179:

Apakah cairan yang keluar dari seseorang ketika sedang tidur dihukumi sebagai

mani, padahal tidak mengandung salah satu dari tiga tanda (keluar dengan

tekanan, syahwat dan lemahnya tubuh) dan tidak menyadarinya, kecuali setelah

terjaga dari tidur saat melihat pakaian dalamnya basah?

JAWAB:

Jika tiga tanda tersebut atau salah satu darinya tidak ada atau ragu atas hal itu,

cairan tersebut tidak dihukumi mani, kecuali jika diyakini sebagai mani dengan

cara lain.

SOAL 180:

Saya seorang pemuda yang hidup bersama keluarga miskin. Saya sering

mengeluarkan mani, hal itu membuat saya malu meminta uang pada ayah untuk

membayar ongkos menggunakan kamar mandi (umum), karena di rumah kami

tidak ada kamar mandi. Kami mohon Anda bekenan membimbing saya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 75

JAWAB:

Tidak ada alasan untuk malu dalam melaksanakan taklif syar’i, dan ia bukanlah

halangan (uzur) syar’i untuk tidak melakukan kewajiban. Bagaimanapun juga,

jika sarana untuk melakukan mandi janabah tidak tersedia, maka tugas Anda

adalah tayammum sebagai ganti dari mandi untuk melakukan salat dan puasa.

SOAL 181:

Saya menghadapi suatu masalah, yaitu, bahwa membasuh walaupun dengan

setetes air bahkan mengusap badan berbahaya bagi saya. Dan setiap kali mandi

walaupun hanya sebagian badan saya menambah detak jantung saya di samping

akibat-akibat lainnya. Apakah boleh dalam kondisi demikian saya menggauli

isteri dan menggantikan mandi selama beberapa bulan dengan tayammum, juga

salat, dan memasuki mesjid?

JAWAB:

Anda tidak diwajibkan menghindari persetubuhan. Jika Anda berhalangan

mandi janabah setelah junub, maka ber-tayammum sebagai ganti mandi untuk

melakukan hal-hal yang disyaratkan thaharah adalah tugas syar’i Anda.

Memasuki mesjid, melakukan salat, menyentuh tulisan al-Quran, dan perbuatan-

perbuatan yang disyaratkan dalam keadaan suci dari hadas dan janabah,

tidaklah masalah.

SOAL 182:

Apakah wajib menghadap kiblat ketika mandi wajib atau mustahab, ataukah

tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 76

JAWAB:

Tidak diwajibkan menghadap kiblat ketika sedang mandi.

SOAL 183:

Apakah sah mandi dengan bekas air mandi (ghusalah) hadas besar dengan

catatan bahwa mandi tersebut dilakukan dengan air sedikit dan tubuh telah suci

sebelumnya?

JAWAB:

Tidak ada masalah mandi seperti kasus di atas.

SOAL 184:

Jika seseorang yang sedang mandi mengeluarkan hadas kecil, apakah ia wajib

mengulangi mandinya dari pertama lagi ataukah melanjutkan dan berwudu.

JAWAB:

Tidak wajib memulai dari pertama dan tidak ada pengaruhnya, melainkan ia

menyempurnakan mandinya, namun hal itu tidak mencukupi dari wudu untuk

melaksanakan salat dan perbuatan-perbuatan lain yang disyaratkan dengan

kesucian dari hadas kecil.

SOAL 185:

Apakah cairan kental menyerupai mani yang keluar setelah kencing dan tanpa

syahwat (kenikmatan seksual) serta tanpa kehendak dihukumi sebagai air mani?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 77

JAWAB:

Ia tidak dihukumi sebagai mani kecuali bila ia yakin akan hal itu atau disertai

tanda-tanda syar’i keluarnya mani.

SOAL 186:

Jika bermacam mandi mustahab, atau wajib, atau berbeda-beda (mustahab dan

wajib) terkumpul, apakah salah satunya mencukupi yang lain?

JAWAB:

Jika ia meniatkan semuanya maka satu kali mandi telah mencukupi semuanya.

Begitu juga jika salah satunya terdapat mandi janabah dan ia meniatkannya,

maka mencukupkannya dari mandi-mandi lainnya. Namun berdasarkan ihtiyath

dianjurkan untuk tetap meniatkan semuanya.

SOAL 187:

Apakah selain mandi janabah mencukupi dari wudu?

JAWAB:

Tidak mencukupinya.

SOAL 188:

Menurut pandangan Anda, apakah disyaratkan mengalirnya air pada tubuh

dalam mandi janabah?

JAWAB:

Tolok ukurnya adalah terjadinya pembasuhan dengan tujuan mandi. Sedangkan

mengalirnya air bukanlah syarat.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 78

SOAL 189:

Jika seorang mengetahui bahwa jika membuat dirinya junub dengan menggauli

isterinya tidak akan mendapatkan air untuk mandi setelahnya, atau waktu tidak

akan cukup untuk mandi dan salat, apakah ia diperbolehkan menggauli

isterinya?

JAWAB:

Jika ia mampu melakukan tayammum ketika tidak dapat melakukan mandi,

maka tidak ada larangan menjunubkan dirinya dengan perbuatan itu.

SOAL 190:

Apakah cukup dalam mandi janabah menjaga urutan antara kepala dan anggota

tubuh yang lain, atau harus menjaga urutan pada dua sisi tubuh juga?

JAWAB:

Berdasarkan ihtiyaht, harus menjaga urutan antara kedua sisi juga, yaitu dengan

mendahulukan sisi kanan atas sisi kiri.

SOAL 191:

Ketika saya hendak mandi secara tartibi (berurutan), apakah terdapat masalah

jika saya membasuh punggung lebih dulu, kemudian niat dan melakukan mandi

secara berurutan setelah itu?

JAWAB:

Tidak ada masalah membasuh punggung atau anggota tubuh lainnya sebelum

berniat mandi janabah dan memulainya. Cara mandi tartibi sebagai berikut

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 79

setelah mensucikan anggota badan harus meniatkan diri untuk mandi. Dan

pertama-tama [ketika mandi] membasuh kepala dan leher, kemudian separuh

kanan badan, lalu separuh kiri badan.

SOAL 192:

Apakah wajib atas wanita membasuh ujung-ujung rambut ketika mandi?

Apakah batal jika air tidak sampai ke seluruh rambut saat mandi, padahal air

telah sampai ke seluruh permukaan kulit kepala?

JAWAB:

Berdasarkan ihtiyath, wajib membasuh seluruh rambut.

MANDI YANG BATAL

SOAL 193:

Apa hukum seorang yang telah mencapai usia taklif (akil baligh) dan tidak

mengetahui akan wajibnya mandi dan caranya, namun setelah lebih dari 10

tahun berlalu ia menyadari masalah taklid dan kewajiban mandi atasnya.

Apakah tugasnya berkenaan dengan qadha puasa dan salat?

JAWAB:

Ia diwajibkan mengkada seluruh salat yang dilakukannya dalam keadaan junub,

dan mengkada puasa apabila mengetahui terjadinya janabah dan ia tidak

mengetahui bahwa seorang yang dalam keadaan janabah wajib melakukan

mandi jika akan berpuasa.

SOAL 194:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 80

Seorang remaja melakukan onani -karena tidak punya kesadaran- sebelum

mencapai usia 14 tahun dan sesudahnya, ia tidak mandi setelah mengeluarkan

mani, apakah taklifnya? Apakah ia wajib mandi karena ia melakukan onani dan

mengeluarkan mani pada saat itu? Dan apakah seluruh salat dan puasa yang

dikerjakan pada masa itu hingga sekarang batal dan ia wajib mengkadanya,

dengan catatan bahwa saat itu ia mengalami mimpi basah (ihtilam), dan

mengabaikan mandi janabah, serta tidak tahu bahwa keluarnya mani

menyebabkan janabah?

JAWAB:

Cukup satu kali mandi untuk semua janabah yang telah terjadi dan ia wajib

mengkada seluruh salat yang ia yakini telah ia lakukan dalam kedaan junub.

Sedangkan puasanya tidak wajib dikada dan hukumnya sah jika pada malam-

malam puasa tidak tahu bahwa ia mengalami janabah. Namun, apabila praktik

ini dilakukan pada malam-malam bulan Ramadhan dan tidak mengetahui

bahwa ia wajib mandi demi keabsahan puasanya, maka ia wajib mengkada

seluruh puasa yang telah dilakukannya dalam keadaan junub.

SOAL 195:

Ada seseorang mengalami janabah lalu mandi, namun mandinya keliru dan

batal. Apa hukum salat yang telah dilakukannya setelah mandi yang demikian

tersebut, padahal ia tidak mengetahui hal itu?

JAWAB:

Salat yang dilakukan dengan mandi yang batal, hukumnya batal dan wajib

diulangi atau dikada.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 81

SOAL 196:

Saya telah mandi dengan niat melaksanakan salah satu dari mandi-mandi wajib,

setelah keluar dari kamar mandi, saya ragu apakah saya melakukannya secara

berurutan atau tidak, dan saat itu saya mengira bahwa niat untuk melakukannya

secara berurutan adalah cukup, karena itulah saya tidak mengulangi mandi. Kini

saya kebingungan, apakah saya wajib mengkada seluruh salat?

JAWAB:

Jika Anda menduga bahwa mandi yang telah Anda lakukan adalah sah, dan

ketika melakukannya Anda sadar akan hal-hal yang menjadi syarat keabsahan,

maka tidak ada yang harus Anda lakukan. Namun jika Anda yakin akan

ketidak-absahan (kebatalan) mandi itu, maka Anda wajib mengkada seluruh

salat.

SOAL 197:

Dulu saya melakukan mandi janabah dengan cara sebagai berikut: 1) Membasuh

bagian kanan. 2) membasuh kepala. 3) Membasuh bagian kiri. Dan saya lalai

untuk menanyakan hukum masalah tersebut. Pertanyaan saya adalah, apakah

hukum salat dan puasa saya?

JAWAB:

Mandi dengan cara tersebut batal dan tidak dapat menghilangkan hadas. Atas

dasar itu, salat-salat yang telah dilakukan dengan mandi demikian batal dan

wajib di-qadha. Sedangkan puasa yang telah Anda lakukan, jika saat itu Anda

yakin akan keabsahan mandi dengan cara tersebut serta tidak sengaja

membiarkan diri dalam keadaan janabah, maka dihukumi sah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 82

SOAL 198:

Apakah bagi orang yang sedang junub haram hukumnya membaca surah-surah

al-Quran yang terdapat di dalamnya ayat yang wajib sujud (surah aza im, pen)?

JAWAB:

Diantara hal-hal yang diharamkan bagi orang yang junub adalah membaca ayat-

ayat yang wajib sujud padanya, adapun membaca ayat-ayat lain dari surah-

surah tersebut (azhaim, pen.) tidak ada masalah.

TAYAMMUM

SOAL 199:

Apakah benda-benda yang sah untuk bertayammum, seperti tanah, kapur

(gamping), dan batu marmer yang melekat pada tembok sah untuk tayammum,

ataukah ia harus berada di atas permukaan bumi?

JAWAB:

Tidak disyaratkan bagi keabsahan tayammum bahwa benda-benda itu berada di

atas permukaan bumi.

SOAL 200:

Jika saya menjadi junub, namun tidak bisa mendapatkan kamar mandi, dan

janabah berlanjut, selama beberapa hari, apakah saya wajib sebagaimana

sebelumnya berwudu atau bertayammum untuk setiap salat setelah salat yang

saya lakukan dengan tayammum sebagai ganti mandi, ataukah saya cukup

melakukannya sekali? Jika tidak cukup, apakah yang wajib saya lakukan,

berwudu ataukah bertayammum untuk setiap salat?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 83

JAWAB:

Jika orang yang junub setelah selesai melakukan tayammum secara sah sebagai

ganti dari mandi janabah mengalami hadas kecil, maka berdasarkan ihtiyath

(hendaknya) ia bertayammum sebagai ganti dari mandi kemudian berwudu.

SOAL 201:

Apakah tayammum pengganti mandi memiliki hukum-hukum yang berlaku

secara pasti dan tetap atas mandi? Artinya apakah diperbolehkan (dengan

tayammum pengganti mandi) memasuki mesjid?

JAWAB:

Boleh menerapkan seluruh pengaruh syar'i mandi pada tayammum

penggantinya, kecuali, apabila tayammum tersebut menjadi pengganti mandi

dikarenakan waktu yang sempit.

SOAL 202:

Apakah orang yang ‚beser‛ karena pemutusan urat saraf tulang belakang

sebagai akibat luka dalam perang boleh melakukan tayammum sebagai ganti

mandi untuk melakukan amalan-amalan mustahab seperti, seperti mandi hari

Jum’at, ziarah dan lainnya dengan alasan agak kesulitan masuk ke kamar

mandi?

JAWAB:

Keberadaan tayammum sebagai ganti mandi pada selain hal-hal yang

mensyaratkan thaharah dipertanyakan (mahallu isykal). Namun tidak ada

larangan melakukan tayammum sebagai ganti dari mandi-mandi mustahab

karena alasan kesulitan dan kerepotan, apabila hal itu dilakukan dengan niat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 84

raja’ al-mathlubiyah (harapan bahwa hal itu benar-benar diajarkan dan dapat

mendatangkan pahala).

SOAL 203:

Apabila orang yang kehabisan air atau menggunakan air dapat

membahayakannya bertayammum sebagai pengganti dari mandi janabah,

apakah ia diperbolehkan masuk ke dalam mesjid dan salat berjamaah? Dan apa

hukumnya bila ia membaca al-Quran?

JAWAB:

Selama uzur yang memperbolehkan tayammum belum lenyap dan

tayammumnya tidak batal, ia diperbolehkan melakukan seluruh amalan yang

mensyaratkan kesucian (thaharah).

SOAL 204:

Seseorang saat tidur mengeluarkan cairan. Setelah bangun ia tidak ingat sama

sekali, namun ia melihat pakaiannya basah, sementara tidak ada waktu yang

cukup untuk mengingat-ingatnya karena waktu salat subuh akan segera

berakhir. Apa yang mesti dilakukan dalam situasi demikian? Bagaimana berniat

tayammum sebagai ganti wudu atau mandi? Apa hukum yang sebenarnya (al

hukmul-ashli)?

JAWAB:

Jika ia tahu bahwa mengalami ihtilam (mimpi basah) maka ia menjadi junub dan

wajib mandi. Jika waktunya sempit, maka segera bertayammum setelah

mensucikan badannya dan melakukan mandinya kemudian. Namun jika ia ragu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 85

tentang (terjadinya) ihtilam dan janabah, maka hukum janabah tidak berlaku

atas dirinya.

SOAL 205:

Apa taklif seseorang yang mengalami janabah beberapa malam secara berturut-

turut, padahal dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa masuk ke kamar mandi

terus menerus selama beberapa hari melemahkan manusia?

JAWAB:

Ia wajib mandi kecuali jika penggunaan air membahayakannya, maka tugasnya

adalah bertayammum.

SOAL 206:

Saya dalam kondisi yang tidak sehat sehingga sering mengeluarkan mani tanpa

kehendak berkali-kali yang tidak disertai dengan kenikmatan. Apa tugas saya

berkenaan dengan salat?

JAWAB:

Jika melakukan mandi untuk setiap salat membahayakan atau menyulitkan

Anda, lakukanlah salat dengan tayammum setelah mensucikan badan lebih

dahulu.

SOAL 207:

Apa hukum orang yang tidak mandi janabah untuk salat subuhnya dan

bertayammum, karena yakin jika mandi ia akan mengalami sakit?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 86

JAWAB:

Jika mandi diyakini akan membahayakan, maka ia diperbolehkan bertayammum

dan salatnya sah.

SOAL 208:

Bagaimana cara bertayammum? Apakah ada perbedaan tayammum sebagai

ganti dari wudu dengan tayammum sebagai ganti dari mandi?

JAWAB:

Tayammum dengan cara berikut:

Pertama niat, kemudian memukulkan dua telapak tangan ke atas sesuatu yang

boleh bertayammum dengannya. Setelah itu dua telapak tangan diusapkan ke

dahi dimulai dari tumbuhnya rambut sampai dengan alis dan ujung hidung

bagian atas, kemudian telapak tangan kiri diusapkan ke bagian atas tangan

kanan (dari pergelangan tangan sampai ujung jari) dan telapak tangan kanan

diusapkan ke bagian atas tangan kiri.

Berdasarkan ihtiyath setelah itu wajib dua tangan dipukulkan lagi ke yang boleh

bertayammum dengannya, kemudian mengulangi usapan tangan kanan dan

kiri.

Cara bertayammum seperti ini tidak ada bedanya apakah sebagai ganti dari

wudu atau mandi.

SOAL 209:

Apakah boleh bertayammum dengan batu kapur, gamping yang sudah dibakar

dan batu-bata?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 87

JAWAB:

Tayammum sah dengan apa saja yang dianggap bagian dari tanah, seperti batu

kapur dan batu gamping. Sebagaimana tidak jauh kemungkinannya keabsahan

bertayammum dengan kapur, gamping yang sudah dibakar, batu bata dan

sejenisnya.

SOAL 210:

Menurut Anda YM sesuatu yang dijadikan alat untuk tayammum harus suci,

apakah anggota tayammum (dahi dan tangan) juga harus suci?

JAWAB:

Berdasarkan ihtiyath selama memungkinkan tangan dan dahi dianjurkan suci,

namun jika seseorang tidak dapat untuk mensucikannya, maka hendaklah ia

(tetap) bertayammum tanpa mensucikannya.

SOAL 211:

Jika seseorang tidak dapat melakukan wudu dan tayammum apa yang harus dia

lakukan?

JAWAB:

Jika seseorang untuk melaksanakan salat tidak dapat berwudu dan

bertayammum, maka berdasarkan ihtiyath hendaknya dia melakukan salat tanpa

wudu dan tayammum pada waktunya, kemudian nanti dia mengulangnya

(qadha') dengan wudu atau tayammum.

SOAL 212:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 88

Saya menderita penyakit kulit -yang tidak berbahaya-, yaitu setiap kali mandi

bahkan ketika membasuh tangan dan wajah, kulit saya mengering. Karenanya

saya terpaksa mengusap kulit saya dengan minyak. Karena itulah saya

mengalami kesulitan ketika berwudu dan yang paling memberatkan saya adalah

ketika berwudu untuk salat subuh. Bolehkah saya bertayammum sebagai ganti

wudu di pagi hari?

JAWAB:

Jika penggunaan air membahayakan Anda, hindarilah wudu dan

bertayammumlah sebagai gantinya. Namun jika air tidak membahayakan anda

dan minyak yang anda sebutkan tidak menjadi penghalang anggota wudu, maka

anda wajib melakukan wudu dan jika menghalangi, namun anda dapat

menghilangkannya membersihkannya kemudian berwudu, maka anda tidak

boleh bertayammum sebagai ganti dari wudu.

SOAL 213:

Apa hukum orang yang salat dengan tayammum karena (mengira) waktu salat

sangat sempit, dan setelah usai terbukti ia punya cukup waktu untuk wudu?

JAWAB:

Ia wajib mengulangi salatnya.

SOAL 214:

Kami hidup di sebuah area dimana tidak terdapat kamar mandi dan tempat

untuk mandi. Pada bulan Ramadhan yang diberkati kami terjaga dari tidur

sebelum adzan subuh dalam keadaan junub. Karena bangun di tengah malam di

depan mata banyak orang dan mandi dengan air girbah atau air tandon bagi

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 89

seorang pemuda merupakan peristiwa tabu, ditambah lagi airnya dingin, maka

apa taklifnya berkenanaan dengan puasa keesokan harinya dalam keadaan

demikian? Apakah ia boleh bertayammum? Apa hukumnya jika tidak berpuasa

karena tidak melakukan mandi?

JAWAB:

Sekedar memberatkan atau hanya karena dinilai tabu oleh orang-orang tidak

dianggap sebagai uzur (halangan) syar’i, bahkan. Ia wajib mandi dengan cara

apapun yang mungkin, selama tidak menyulitkan dan tidak membahayakan

mukalaf. Jika menyulitkan atau membahayakan, ia berpindah ke tayammum.

Jika bertayammum sebelum fajar sahlah puasanya, namun jika tidak

melakukannya juga batallah puasanya, meski demikian ia (tetap) wajib berimsak

(tidak melakukan segala sesuatu yang membatalkan puasanya, pen.) sepanjang

siang hari puasa.

MASALAH-MASALAH KEWANITAAN

SOAL 215:

Jika ibu saya berasal dari keturunan Nabi yang mulia, apakah saya juga

tergolong sayid? sehingga saya menganggap kebiasan bulanan saya sebagai haid

sampai usia 60 tahun dan tidak melakukan salat dan puasa selama masa

tersebut?

JAWAB:

Jika wanita yang bapaknya bukan dari keturunan Bani Hasyim -meskipun

ibunya tergolong dari sadah (para sayid)- melihat darah setelah di atas usia 50

tahun maka darah tersebut dihukumi sebagai darah istihadah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 90

SOAL 216:

Apa taklif wanita yang mengalami haid ketika sedang menjalani puasa nazar

yang tertentu?

JAWAB:

Puasanya batal dengan terjadinya haid meskipun pada sebagian siang hari puasa

dan wajib atasnya kada puasa jika sudah suci.

SOAL 217:

Apa hukum cairan (noda) yang tidak memiliki sifat darah atau darah yang

bercampur dengan air yang terlihat seorang wanita setelah ia yakin bahwa

dirinya telah suci?

JAWAB:

Jika tidak berupa darah, maka tidak dihukumi sebagai haid. Namun jika berupa

darah walaupun berwarna kuning dan tidak lebih dari 10 hari maka semuanya

dihukumi haid. Dan penentuan subjeknya berada di tangan wanita yang

bersangkutan.

SOAL 218:

Apa hukum mencegah datang bulan dengan mengkonsumsi obat-obatan karena

ingin puasa?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 91

SOAL 219:

Seorang wanita yang mengalami pendarahan ringan ketika sedang hamil,

namun tidak sampai keguguran, apakah ia diwajibkan mandi ataukah tidak, dan

apa yang wajib dilakukannya?

JAWAB:

Jika darah yang dilihat oleh wanita saat mengandung memiliki sifat-sifat atau

syarat-syarat (darah) haid, atau terjadinya pada haari-hari kebiasaannya serta

berlangsung -walaupun di dalam vagina- selama tiga hari, maka itu adalah haid.

Jika tidak, maka ia adalah istihadzah.

SOAL 220:

Seorang wanita yang dulu memiliki periode datang bulan yang teratur, seperti

tujuh hari, melihat darah selama dua belas hari disebabkan pemasangan spiral

untuk mencegah kehamilan. Apakah darah yang keluar setelah hari yang ke

tujuh tersebut haid ataukah istihadzah?

JAWAB:

Jika darah tidak berhenti setelah sepuluh hari maka priode datang bulan yang

teratur adalah haid sedangkan sisanya adalah istihadzah.

SOAL 221:

Apakah boleh bagi wanita yang sedang haid atau nifas memasuki makam putra-

putri Imam as?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 92

JAWAB:

Boleh.

SOAL 222:

Apakah wanita yang terpaksa menjalani operasi pengguguran mengalami nifas

ataukah tidak?

JAWAB:

Jika ia melihat darah setelah janinnya gugur, meskipun berupa segumpal darah,

maka dihukumi sebagai nifas.

SOAL 223:

Apa hukum darah yang keluar dari wanita setelah mencapai usia menopouse?

Dan apa tugas syar'i-nya?

JAWAB:

Dihukumi sebagai istihadzah.

SOAL 224:

Salah satu metode untuk mencegah kelahiran yang tidak diinginkan adalah

menggunakan pil kontrasepsi. Para wanita yang menggunakannya melihat noda

darah selama dan di luar periode datang bulannya. Apa hukum noda darah

tersebut?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 93

JAWAB:

Jika noda tersebut tidak memenuhi syarat-syarat syar'i bagi (darah) haid maka

hukum haid tidak berlaku atasnya, melainkan dihukumi sebagai istihadzah.

JENAZAH

SOAL 225:

Di zaman sekarang, urusan pengkafanan dan penguburan orang-orang mati, laki

maupun wanita, ditangani oleh pekerja atau staf petugas pekuburan. Apakah

dalam masalah penguburan tersebut terdapat masalah, mengingat bahwa

mereka yang menangani secara langsung urusan pengkafanan dan penguburan

itu bukan muhrim jenazah?

JAWAB:

Disyaratkan kesejenisan dalam memandikan mayat. Jika mayat dapat

dimandikan oleh yang sejenis, maka tidak sah jika dimandikan oleh selain jenis

dan pemandiannya batal. Sedangkan dalam mengkafani dan menguburkan tidak

disyaratkan kesejenisan.

SOAL 226:

Kini kebiasaan di desa-desa memandikan jenazah dilakukan dalam rumah

tinggal. Kadang kala jenazah tidak mempuyai washi (pelaksana wasiat) dan

hanya punya anak-anak yang masih kecil. Apa pendapat Anda YM dalam

masalah ini?

JAWAB:

Melakukan tindakan-tindakan sekadar yang lazim yang diperlukan untuk

mempersiapkan jenazah seperti memandikan, mengkafani dan mengebumikan

tidak bergantung pada izin wali anak kecil, keberadaan qushshar (orang-orang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 94

yang secara hukum tergolong tidak mampu, pent.) di antara para ahli waris

bukanlah masalah.

SOAL 227:

Seseorang meninggal akibat tabrakan atau jatuh dari ketinggian. Apa taklif jika

darah masih terus mengalir tubuh korban yang tewas tersebut, apakah harus

menunggu sampai berhenti sendiri, atau dengan alat-alat medis, ataukah segera

menguburnya meskipun darahnya masih mengalir?

JAWAB:

Sedapat mungkin wajib mensucikan tubuh jenazah sebelum dimandikan. Dan

jika mungkin menunggu sampai darahnya berhenti mengalir, atau

menghentikannya, maka wajib dilakukan.

SOAL 229:

Ditemukan tulang mayat yang telah terkubur sejak 40 atau 50 tahun yang lalu

dan kuburannya telah lenyap dan berubah menjadi lapangan umum. Lalu orang-

orang menggali parit di lapangan itu dan ditemukan tulang-belulang sejumlah

mayat. Apakah ada masalah dalam menyentuh tulang-tulang tersebut untuk

dilihat? Dan apakah ia najis ataukah tidak?

JAWAB:

Tulang jenazah muslim yang telah dimandikan tidaklah najis. Namun wajib

ditanam di dalam tanah.

SOAL 230:

Apakah boleh seseorang mengkafani ayah, ibu, atau salah satu dari kerabatnya

dengan kafan yang dibeli untuk dirinya sendiri?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 95

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 231:

Sebuah tim medis perlu mengeluarkan jantung dan pembuluh nadi dari tubuh

seorang yang telah wafat guna mengadakan riset dan eksperimen medis. Sehari

setelah melakukan eksperimen dan percobaan mereka mengebumikannya. Kami

mohon Anda berkenan memberikan jawaban atas pertanyaan sebagai berikut:

1). Apakah boleh kita melakukan perbuatan demikian padahal kita tahu mayat-

mayat yang dijadikan obyek eksperimen tersebut adalah orang-orang muslim?

2). Apakah boleh mengubur jantung dan sebagian pembuluh nadi secara

terpisah dari tubuh mayat?

3). Apakah boleh mengubur angota tubuh mayat tersebut bersama tubuh mayat

lain? Sebab mengubur jantung dan sebagian pembuluh nadi secara terpisah akan

menyebabkan banyak masalah.

JAWAB:

Boleh membedah tubuh jenazah apabila menjadi syarat bagi penyelamatan jiwa

yang terhormat, atau bagi pencapaian pengetahuan-pengetahuan kedokteran

yang dibutuhkan masyarakat, atau untuk identifikasi terhadap sebuah penyakit

yang mengancam kehidupan manusia, Namun selama memungkinkan untuk

menggunakan jenazah non muslim, maka wajib untuk tidak menggunakan

tubuh jenazah muslim untuk tujuan ini. Mengenai anggota tubuh yang

dipisahkan dari jasad seorang muslim, maka hukumnya secara syar'i hendaknya

dikubur bersama tubuhnya. Jika penguburan bagian-bagian tubuh tersebut

bersama tubuhnya tidak dapat dilakukan, maka tidak ada larangan

menguburnya secara terpisah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 96

SOAL 232:

Baru-baru ini ditemukan jenazah seorang wanita dalam sebuah perkuburan

kuno yang berumur sekitar 700 tahun silam. Jenazah tersebut terdiri dari

kerangka tulang yang masih utuh dan sempurna. Pada tengkoraknya masih ada

beberapa helai rambut. Berdasarkan keterangan para arkeolog yang

menemukannya itu adalah kerangka wanita muslimah. Apakah boleh

memamerkan kerangka tulang yang unik dan luar biasa ini di museum ilmu-

ilmu alam -setelah memperbaiki makam dan meletakkannya di sana- untuk

tujuan memberikan bahan renungan bagi para pengunjung museum tersebut

atau guna memberikan peringatan kepada para penziarah dengan cara

memamerkannya bersama dengan tulisan ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis

yang sesuai?

JAWAB:

Jika terbukti kerangka tulang tersebut berasal dari jenazah seorang muslim,

maka wajib segera dikuburkan kembali.

SOAL 233:

Ada sebuah perkuburan di sebuah desa yang tidak dimiliki oleh siapapun dan

bukan tanah wakaf. Apakah diperbolehkan bagi warga desa tersebut

menghalangi penguburan jenazah dari kota atau desa-desa lain, atau

menghalangi seseorang yang berwasiat untuk dikuburkan di pemakaman

tersebut?

JAWAB:

Jika perkuburan umum tersebut bukan milik seseorang dan bukan wakaf khusus

bagi penduduk desa itu, maka mereka tidak boleh melarang orang lain

menguburkan jenazah mereka disana. Jika seseorang berwasiat untuk

dikuburkan di sana, maka wajib dilaksanakan sesuai dengan wasiatnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 97

SOAL 234:

Terdapat riwayat-riwayat yang menunjukkan bahwa menyiramkan air pada

kuburan mustahab hukumnya, sebagaimana disebutkan dalam kitab la-alil-

akhbar. Apakah hukum istihbab tersebut hanya berlaku pada hari penguburan

ataukah berlaku secara umum sebagaimana pendapat penulis la’alil-akhbar?

Apa pendapat YM?

JAWAB:

Dianjurkan (mustahab) menyiramkan air pada kuburan pada hari penguburan.

Adapun setelah hari itu maka tidak ada masalah melakukannya dengan niat

rajaan (mengharapkan pahala).

SOAL 235:

Mengapa orang-orang tidak menguburkan mayat di malam hari? Haramkah

hukumnya?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal) mengubur orang mati pada malam hari.

SOAL 236:

Seseorang mati dalam peristiwa tabrakan mobil. Ia kemudian dimandikan lalu

dikafankan dan diantar ke pemakaman. Saat akan dikuburkan, keranda dan

kafannya ditemukan berlumuran darah yang mengalir dari kepalanya. Apakah

wajib mengganti kafan dalam situasi demikian?

JAWAB:

Jika memungkinkan membasuh bagian kafan yang berlumuran darah atau

mengguntingnya atau menggantinya, maka wajib dilakukan. Jika tidak, maka

diperbolehkan mengubur dalam keadaan begitu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 98

SOAL 237:

Jika penguburan mayat yang dikubur dengan kafan yang berlumuran darah itu

telah dilakukan lebih dari tiga bulan, apakah boleh membongkarnya dalam

keadaan demikian?

JAWAB:

Tidak diperbolehkan membongkar kuburan dalam kasus yang ditanyakan.

SOAL 238:

Kami mohon YM berkenan memjawab 3 pertanyaan berikut:

1). Jika wanita hamil meninggal pada saat melahirkan, apa hukum janin yang

masih ada dalam perutnya, dalam kasus-kasus sebagai berikut:

- Ketika baru bernyawa (3 bulan atau lebih) dengan dugaan kuat akan meninggal

bila dikeluarkan dari perut ibunya.

- Ketika janin berumur 7 bulan atau lebih.

- Apabila janin meninggal dalam perut ibunya.

2). Jika wanita hamil meninggal saat sedang melahirkan, apakah wajib orang lain

memastikan mati atau hidupnya janin?

3). Jika wanita hamil meninggal sedangkan anaknya hidup dalam perutnya, lalu-

seseorang dengan cara yang tidak lazim- memerintahkan agar mengubur janin

yang masih hidup bersama ibunya, apa pendapat Anda?

JAWAB:

Jika janin itu mati bersama kematian ibunya, maka tidak diwajibkan bahkan

tidak diperbolehkan mengeluarkannya. Namun apabila janin masih hidup dan

telah bernyawa dalam perut ibunya yang telah meninggal dan diperkirakan

tetap hidup sampai saat dikeluarkan, maka wajib segera mengeluarkannya. Jika

belum mendapat kepastian akan kematian janin di perut ibunya yang telah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 99

meninggal, maka tidak diperbolehkan menguburkannya bersama janinnya. Jika

janin yang masih hidup telah dikuburkan bersama ibunya dan tetap hidup

sampai setelah dikuburkan- meskipun hanya dugaan-, maka wajib segera

membongkar kuburan dan wajib mengeluarkan janin tersebut dari perut ibunya.

Demikian pula jika mempertahankan nyawa janin dalam perut ibunya yang

telah mati mengharuskan penundaan penguburan jenazah ibunya tersebut,

maka berdasarkan azh-zhahir wajib menunda penguburan ibunya demi menjaga

nyawa janin. Jika seseorang memperbolehkan mengubur wanita hamil bersama

janin yang masih hidup dalam perutnya dan orang lain menguburkannya

dengan dugaan bahwa pendapatnya benar sehingga menyebabkan kematian

anak (janin) dalam kubur, maka yang melakukan penguburan dikenakan denda

(diyah), kecuali kematian itu diakibatkan oleh pendapat orang itu, maka diyah

dikenakan padanya.

SOAL 239:

Pemerintah daerah, demi pemanfaatan tanah lebih baik, menetapkan untuk

membangun perkuburan yang terdiri dari dua tingkat. Kami mohon Anda

menerangkan hukum syar'i tentang masalah ini?

JAWAB:

Boleh membangun kuburan orang Islam terdiri dari beberapa tingkat selama

tidak mengharuskan pembongkaran kuburan dan tidak menyebabkan

penghinaan terhadap kehormatan muslim.

SOAL 240:

Seseorang bocah jatuh ke dalam sumur dan mati di dalamnya, sedangkan air

yang di dalamnya menghambat usaha mengeluarkan tubuhnya, apa hukumnya?

JAWAB:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 100

Dibiarkan di dalam sumur itu dan dijadikan sebagai kuburannya. Jika sumur itu

bukan milik seseorang atau pemiliknya rela ditutup, maka wajib ditutup dan

tidak dipakai.

SOAL 241:

Lazimnya di daerah kami upacara menepuk dada atau memukul dengan rantai

dengan cara tradisional hanya diadakan pada acara peringatan wafatnya para

imam suci (as), para syuhada’, dan tokoh-tokoh besar agama. Bolehkah

mengadakan acara tersebut pada upacara kematian salah seorang yang pernah

menjadi sukarelawan perang atau orang-orang yang telah mengabdi dengan

cara tertentu untuk pemerintahan Islam dan bangsa muslim ini?

JAWAB:

Perbuatan tersebut tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 242:

Apakah hukum orang yang beranggapan bahwa pergi ke pemakaman pada

malam hari merupakan faktor yang efektif dalam pendidikan Islam, padahal

pergi ke pemakaman pada malam hari makruh hukumnya?

JAWAB:

Boleh (la ba’sa).

SOAL 243:

Bolehkah wanita ikut di upacara mengiring jenazah dan mengusungnya?

JAWAB:

Boleh.

SOAL 244:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 101

Merupakan kebiasaan pada sebagian kabilah, ketika salah seoarang meninggal

dunia, berhutang untuk membeli kambing dalam jumlah yang besar, untuk

memberi makan semua yang menghadiri upacara kematian. Bolehkah

menanggung kerugian-kerugian ini demi mempertahankan kebiasaan tradisi-

tradisi demikian? apa hukum syrari’at berkenaan dengan keluarga-keluarga

yang terkena musibah kematian dan yang menghadiri upacara?

JAWAB:

Jika pemberian makanan diambil dari harta para ahli waris yang telah dewasa

dan dengan kerelaan meraka, maka diperbolehkan. Namun jika hal itu

menyebabkan kesulitan dan kerugian finansial, maka hendaknya dihindari. Dan

jika hendak berinfaq dengan harta si mayit, maka hal itu harus sesuai dengan

bentuk wasiatnya. Secara umum dalam hal-hal seperti ini haruslah dihindari

segala bentuk berlebihan dan foya-foya (israf) yang dapat menyebabkan

dicabutnya nikmat Tuhan.

SOAL 245:

Jika seorang terbunuh saat ini di suatu daerah akibat ledakan ranjau, apakah

hukum-hukum orang syahid berlaku atasnya?

JAWAB:

Hukum tidak dimandikan dan tidak dikafankan hanya berlaku atas syahid yang

terbunuh di medan perang.

SOAL 246:

Apakah seseorang yang tidak memiliki syarat untuk menjadi imam dalam salat,

boleh mengimami salat mayit atas jenazah salah seorang mukmin?

JAWAB:

Tidak jauh kemungkinan bahwa syarat-syarat yang ditetapkan pada salat

jama’ah dan pada imam jamaah salat-salat lain tidak disyaratkan dalam salat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 102

jenazah, meskipun, berdasarkan ihtiyath dianjurkan memperhatikan syarat-

syarat tersebut di dalamnya juga.

SOAL 247:

Jika seorang Muslim terbunuh di salah satu tempat di dunia ini demi

memberlakukan hukum-hukum Islam, atau terbunuh dalam unjuk rasa, atau

dalam front demi melaksanakan fiqih Ja’fari, apakah dianggap sebagai syahid?

JAWAB:

Ia mendapat pahala dan ganjaran seorang syahid. Adapun hukum-hukum

berkenaan dengan penanganan mayat yang syahid hanya khusus berlaku bagi

orang yang gugur di medan pertempuran saat berkecamuk perang.

SOAL 248:

Jika seorang Muslim dijatuhi hukuman mati berdasarkan undang-undang dan

persetujuan dari lembaga peradilan atas tuduhan membawa narkotika dan

hukuman tersebut telah dilaksanankan, apakah ia disalati dengan salat jenazah,

dan apa hukum turut menghadiri upacara kematiannya, membaca al-Qur,an dan

mendengarkan pembacaan musibah Ahlulbait yang diselenggarakan untuk

orang ini?

JAWAB:

Seorang muslim yang telah menjalani hukuman mati, maka secara hukum sama

dengan seluruh muslim lainnya. Semua hukum dan tata cara Islam berkenaan

dengan orang mati diberlakukan juga atas dirinya.

SOAL 249:

Apakah menyentuh tulang yang masih bercampur dengan daging dan yang

terpisah dari tubuh orang yang hidup menyebabkan kewajiban mandi massul

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 103

mayyit (mandi karena menyentuh mayat)?

JAWAB:

Menyentuh tulang yang masih bercampur dengan daging dan yang terpisah dari

tubuh orang yang hidup tidak wajib mandi massul mayyit.

SOAL 250:

Apakah menyentuh aggota badan yang terpisah dari tubuh orang yang mati

menyebabkan kewajiban mandi massul mayyit (mandi karena menyentuh

mayat)?

JAWAB:

Menyentuh anggota tubuh yang terpisah dari mayat, setelah dingin dan belum

dimandikan, maka sama hukumnya dengan menyentuh mayat itu sendiri. (wajib

mandi massul mayyit, pen.)

SOAL 251:

Apakah seorang Muslim yang akan meninggal dunia (ihtidhar) wajib

dibaringkan dengan menghadap qiblat?

JAWAB:

Hendaknya seorang muslim yang akan meninggal dunia (ihtidhar) ditidurkan

dalam posisi kedua telapak kakinya menghadap qiblat. Banyak fukaha' yang

mewajibkan hal itu kepada orang lain dan kepada si calon mayat jika

memungkinkan. Dan berdasarkan ihtiyath (mustahab) hendaknya hal itu tidak

ditinggalkan.

SOAL 252:

Apakah menyentuh urat gusi yang keluar bersama gigi ketika dicabut

menyebabkan kewajiban mandi massul mayyit (mandi karena menyentuh

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 104

mayat)?

JAWAB:

Tidak mewajibkan mandi.

SOAL 253:

Apakah hukum-hukum menyentuh mayat berlaku pada seorang syahid muslim

yang dikebumikan bersama pakaiannya?

JAWAB:

Tidak wajib mandi massul mayyit karena menyentuh orang syahid tersebut.

SOAL 254:

Saya adalah mahasiswa fakultas kedokteran yang kadang kala terpaksa

menyentuh jasad orang mati saat melakukan pembedahan, padahal saya tidak

mengetahui mayat itu Muslim ataukah bukan, namun para petugas mengatakan

bahwa jasad-jasad tersebut pasti telah dimandikan. Berdasarkan apa yang

disebutkan di atas, kami mohon Anda menjelaskan hukum berkenaan dengan

salat dan lainnya setelah menyentuh jasad-jasad tersebut? Apakah kami wajib

mandi berdasarkan alasan yang kami utarakan di atas?

JAWAB:

Bila belum mendapatkan kepastian bahwa mayat itu telah dimandikan dan

Anda meragukannya, maka wajib mandi massul mayyit karena menyentuh jasad

tersebut atau salah satu bagiannya, dan tanpa mandi massul mayyit tidak sah

melakukan salat. Namun, jika telah mendapatkan kepastian bahwa ia telah

dimandikan, maka tidak wajib mandi massul mayyit karena menyentuh tubuh

atau salah satu bagian, meskipun anda meragukan keabsahan mandi yang telah

dilaksanakan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 105

SOAL 255:

Seorang syahid yang tak dikenal nama beserta tanda yang dimilikinya

dikuburkan. Setelah satu bulan, muncul sejumlah indikasi yang menunjukkan

bahwa syahid tersebut bukan penduduk kota tempat ia di kuburkan. Apakah

boleh membongkar kuburan syahid tersebut dan memindahkannya ke tempat

asalnya? JAWAB:

Jika ia telah dikebumikan sesuai dengan hukum-hukum dan norma-norma

syar’i, maka tidak diperbolehkan membongkar kuburannya.

SOAL 256:

Jika memungkinkan untuk mengetahui isi kubur dan mengambil gambar televisi

dari dalam kuburan itu tanpa harus lebih dahulu menggali atau menyingkirkan

tanah, maka apakah perbuatan demikian dianggap sama dengan membongkar

kuburan ataukah tidak?

JAWAB:

Mengambil gambar jasad mayat yang telah terkubur tanpa menggali atau

membuka liangnya dan menampakkan jenazah tidaklah tergolong perbuatan

membongkar kubur.

SOAL 257:

Pemerintah daerah hendak merobohkan bangunan kamar-kamar yang

mengelilingi perkuburan guna memperluas gang. Kami mohon Anda berkenan

memberikan jawaban atas pertanyaan sebagai berikut:

Pertama: Apa tanggungjawab badan pengawas urusan perkuburan terhadap

makam orang-orang mukmin yang ada dalam kamar-kamar tersebut?

Kedua: Apakah boleh mengeluarkan tulang-belulang mayat-mayat tersebut lalu

menguburkannya lagi di tempat lain?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 106

JAWAB:

Tidak diperbolehkan merobohkan dan membongkar makam orang-orang

Mukmin, jika telah terjadi pembongkaran dan tubuh mayat Muslim atau tulung-

tulangnya yang belum hancur telah tampak keluar, maka wajib

mengkebumikannya lagi.

SOAL 258:

Jika seseorang, tanpa mengindahkan norma-norma syar’i, merobohkan

perkuburan orang-orang Muslim, maka apa tanggungjawab orang-orang

Muslim lainya terhadap orang tersebut?

JAWAB:

Yang wajib bagi orang lain adalah mencegah kemungkaran dengan mematuhi

syarat-syarat dan urutan-urutannya. jika akibat pembongkaran tubuh mayat

Muslim atau tulang-tulangnya telah tampak keluar, maka wajib

mengkebumikannya lagi.

SOAL 259:

Ayah saya telah dimakamkan selama 36 tahun yang lalu di sebuah pekuburan.

Kini saya berpikir untuk menggunakannya secara pribadi dengan mengambil

izin dari kantor urusan wakaf. Atas dasar ini, apakah saya mesti meminta izin

dari saudara-saudara saya berkenaan dengan hal itu, padahal perkuburan

tersebut dianggap wakaf?

JAWAB:

Tidak disyaratkan mengambil izin dari ahli waris yang lain berkenaan dengan

kuburan yang terletak di tanah yang dianggap sebagai wakaf umum untuk

menguburkan orang-orang mati di dalamnya. Namun sebelum tulang-tulang

mayat berubah menjadi tanah, tidak diperbolehkan membongkar kuburannya

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 107

untuk menguburkan mayat lain.

SOAL 260:

Mohon jelaskan kondisi-kondisi yang memperbolehkan pembongakaran kubur.

Dan jika terdapat alasan untuk merobohkan perkuburan muslimin dan

memindahkannya ke tempat-tempat lain, maka mohon diterangkan?

JAWAB:

Tidak diperbolehkan mengubah dan memindahkan pemakaman umat muslim

yang diwakafkan untuk menguburkan mayat kaum muslim.

SOAL 261:

Setelah mendapatkan izin dari al-marjak ad-diniy (figur rujukan untuk masalah-

masalah keagamaan), apakah boleh membongkar kuburan dan mengganti

pekuburan yang diwakafkan sebagai tempat pemakaman untuk suatu keperluan

lain?

JAWAB:

Izin tersebut tidak berguna dalam kondis-kondisi ketika tidak diperbolehkan

membongkar kuburan dan merobohkan pekuburan yang diwakafkan untuk

pemakaman orang mati. Adapun yang masuk dalam pengecualian maka tidak

ada masalah.

SOAL 262:

Sekitar dua puluh tahun lalu seorang lelaki wafat, dan bebrapa hari lalu seorang

wanita wafat di desa yang sama, warga secara tidak sengaja menggali kuburan

lelaki tersebut dan menguburkan mayat wanita itu di dalamnya. Kini apa

hukumnya, mengingat dalam kuburan lelaki itu tidak ditemukan sisa apapun?

JAWAB:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 108

Dalam kasus yang ditanyakan di atas, kini tidak ada taklif apapun atas orang-

orang lain. Hanya dikarenakan menguburkan jenazah dalam kuburan jenazah

lain tidak menyebabkan diperbolehkan membongkar kuburan guna

memindahkan jasad tersebut ke kuburan lain?

SOAL 263:

Di tengah salah satu jalan besar terdapat empat kuburan yang menghambat

kelangsungan pembukaan jalan. Padahal membongkar kuburan secara syar’i

bermasalah. Kami mohon Anda mengarahkan kepada kami tentang apa yang

wajib dilakukan agar pihak pemerintah daerah tidak melakukan tindakan yang

bertentangan dengan syari’at?

JAWAB:

Jika pembuatan jalan tidak bergantung pada penggalian dan pembongkaran

kuburan, dan memungkinkan membuat jalan di atas kuburan, atau jika

keperluan pembuatan jalan baru di tempat kuburan sangat mendesak, maka

tidak ada masalah (la isykal).

NAJASAT (BENDA-BENDA NAJIS)

SOAL 264:

Apakah darah itu suci?

JAWAB:

Hewan yang mempunyai darah yang mengalir ketika disembelih (nafsun sailah),

darahnya najis.

SOAL 265:

Darah yang mengalir dari kepala pada upacara peringatan kesyahidan Al-

Husain (as) akibat membenturkan kepala dengan keras pada dinding lalu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 109

berhamburan dan mengenai kepala orang-orang yang menghadiri upacara, najis

ataukah tidak?

JAWAB:

Darah manusia dalam semua keadaan najis.

SOAL 266:

Apakah warna tipis bekas darah yang masih ada di pakaian setelah dibasuh

najis?

JAWAB:

Jika darahnya telah lenyap, dan yang tersisa hanyalah warnanya saja dan tidak

dapat lenyap dengan dibasuh, maka ia suci.

SOAL 267:

Apa hukum titik darah dalam telur?

JAWAB:

Dihukumi suci, namun haram dimakan.

SOAL 268:

Apa hukum keringat orang yang junub karena perbuatan haram dan keringat

hewan pemakan kotoran?

JAWAB:

Keringat onta pemakan kotoran najis. Sedangkan keringat hewan pemakan

kotoran selain onta, demikian pula keringat orang yang junub karena perbuatan

haram, berdasarkan aqwa, suci hukumnya. Namun berdasarkan ihtiyath, wajib

meninggalkan salat dengan keringat janabah karena perbuatan haram.

SOAL 269:

Apakah tetesan-tetesan yang jatuh dari jasad mayat sebelum dimandikan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 110

dengan air murni dan setelah dimandikan dengan Sidr (Bidara) dan kapur suci

ataukah tidak?

JAWAB:

Jika jasad mayat belum dimandikan hingga tuntas dengan mandi yang ketiga,

maka ia tetap dihukumi sebagai najis.

SOAL 270:

Apakah kulit kedua tangan, bibir atau kedua kaki yang terkadang terlepas

dihukumi suci ataukah najis?

JAWAB:

Kulit kedua tangan, bibir, kedua kaki atau bagian tubuh lainnya yang terlepas

sendiri, dihukumi suci.

SOAL 271:

Seorang di medan tempur menghadapi situasi yang memaksanya untuk

membunuh dan memakan babi. Apakah basah tubuhnya dan ludahnya

dihukumi najis?

JAWAB:

Keringat tubuh dan ludah seseorang yang memakan daging haram dan najis

tidaklah najis. Ia tidak diwajibkan melakukan istibra (membersihkan diri) Tetapi

segala sesuatu yang menyentuh daging babi dalam keadaan basah dihukumi

najis.

SOAL 272:

Mengingat penggunaan kuas dalam melukis dan pembuatan sketsa, padahal

jenis kuas yang berkualitas baik dan digemari, yang kebanyakannya terbuat dari

rambut babi, adalah yang didatangkan dari negara-negara non-Islam dan bisa

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 111

didapat oleh semua orang, terutama di pusat-pusat informasi dan kebudayaan,

maka apa hukum syar’i menggunakan kuas-kuas tersebut? Lalu, apa hukum

menulis ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis mulia dengannya?

JAWAB:

Rambut babi hukumnya najis, dan tidak boleh dipergunakan untuk melakukan

hal-hal yang mensyaratkan kesucian (thaharah) secara syar’i. Adapun

penggunaannya dalam hal-hal yang tidak mensyaratkan kesucian, maka tidak

dipermasalahkan (la isykal). Bahkan menggunakan kuas, jika tidak diketahui

apakah terbuat dari rambut babi ataukah tidak, dalam hal-hal yang

mensyaratkan kesucian pun, tidaklah dipermasalahkan (la isykal).

SOAL 273:

Apakah halal mengkonsumsi daging yang diimport dari negara non muslim?

Apa hukumnya dari sisi suci atau najisnya?

JAWAB:

Sampai kita tidak yakin akan cara penyembelihannya maka dihukumi haram

mengkonsumsinya, namun dari sisi kesucian jika tidak yakin, bahwa ia tidak

disembelih (secara salah), maka dihukumi suci.

SOAL 274:

Kami mohon YM menerangkan berkenaan dengan bahan-bahan kulit dan

anggota tubuh binatang lainnya yang diimpor dari negara non Muslim!

JAWAB:

Jika Anda memiliki dugaan, bahwa binatang tersebut disembelih dengan cara

islami, maka suci, dan jika Anda yakin bahwa ia tidak disembelih dengan cara

islami, maka dihukumi najis.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 112

SOAL 275:

Jika pakaian orang junub menjadi najis karena mani, apakah hukumnya jika

tangan menyentuhnya ketika salah satu dari keduanya basah, dan bolehkah

orang yang junub menyerahkan pakaiannya kepada orang lain untuk disucikan,

dan apakah orang yang mengalami ihtilam (mimpi basah) harus memberitahu

orang yang secara sukarela mencuci pakaian tersebut tentang kenajisannya?

JAWAB:

Mani hukumnya najis dan bila mengenai suatu benda dengan tingkat kebasahan

yang dapat berpindah, maka menyebabkan kenajisannya. Dan tidak diharuskan

memberitahukan kenajisan pakaian kepada yang mencucinya.

SOAL 276:

Setiap kali usai kencing saya melakukan istibra, namun setelah itu keluar cairan

yang beraromakan air mani. Saya mohon Anda berkenan menerangkan

hukumnya berkenaan dengan salat saya?

JAWAB:

Jika Anda belum meyakini bahwa itu mani dan ia tidak disertai dengan tanda-

tanda syar’i keluarnya mani, maka ia suci dan tidak diperlakukan secara hukum

sebagai mani.

SOAL 277:

Apakah kotoran burung yang haram dimakan dagingnya, seperti burung gagak,

elang dan kakak tua najis?

JAWAB:

Binatang yang halal dimakan dagingnya baik burung atau bukan kotorannya

suci. Begitu juga kotoran burung yang haram dimakan dagingnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 113

SOAL 278:

Dalam beberapa risalah 'amaliyah disebutkan bahwa kotoran binatang dan

burung yang dagingnya haram dimakan najis hukumnya. Apakah kotoran

binatang yang boleh dimakan, seperti sapi, kambing, dan ayam najis ataukah

tidak?

JAWAB:

Kotoran binatang yang halal dimakan suci hukumnya.

SOAL 279:

Jika terdapat benda najis di sudut-sudut kloset dalam WC atau di dalam kloset

yang telah dibasuh tempatnya dengan air kur atau dengan air sedikit dan masih

tersisa benda najis di dalamnya, apakah tempat yang kosong dari benda najis

namun terkena air basuhan tersebut najis ataukah suci?

JAWAB:

Tempat yang tidak terkena oleh air yang najis yang bersambung dengan benda

najis ditetapkan secara hukum sebagai suci.

SOAL 280:

Jika seorang tamu menajiskan salah satu benda tuan rumahnya, apakah wajib

memberi tahu tuan rumah tentang najis itu?

JAWAB:

Tidak diharuskan memberitahukan hal itu pada selain makanan, minuman dan

wadah-wadah makanan.

SOAL 281:

Apakah sesuatu yang bersentuhan dengan mutanajjis (benda yang terkena najis)

dihukumi mutanajjis ataukah tidak? Jika dihukumi mutanajjis, apakah hal ini

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 114

berlaku dalam semua perantara ataukah hanya pada perantara-perantara yang

dekat saja?

JAWAB:

Yang bersentuhan dengan najis dihukumi najis karena bersentuhan. Begitu pula

yang bersentuhan dengannya. Berdasarkan ihtiyath, yang bersentuhan dengan

benda yang bersentuhan yang kedua juga najis. Adapun yang bersentuhan

dengan benda yang bersentuhan yang ke tiga maka tidak dihukumi najis.

SOAL 282:

Bila mengenakan sepatu yang terbuat dari kulit hewan yang tidak disembelih,

apakah selalu wajib membasuh kedua kaki sebelum berwudu? Sebagian orang

mengatakan, bahwa bila kaki berkeringat dalam sepatu wajib melakukan hal ini

(mencuci kedua kaki). Saya memperhatikan bahwa kaki berkeringat dalam

kadar yang berbeda-beda antara sedikit dan banyak dalam berbagai jenis sepatu.

Apa pendapat Anda mengenai masalah ini?

JAWAB:

Jika dipastikan bahwa kaki berkeringat dalam sepatu tersebut, maka wajib

mensucikan kedua kaki untuk melakukan salat.

SOAL 283:

Apa hukum tangan anak yang basah, air liur dan sisa minumannya jika ia selalu

menajiskan dirinya? Apa hukum anak yang meletakkan tangannya yang basah

pada kakinya?

JAWAB:

Selama belum diperoleh keyakinan bahwa ia terkena najis, maka dihukumi suci.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 115

SOAL 284:

Saya mengalami sakit gusi. Menurut pendapat dokter, saya harus selalu

memijat-mijat gusi saya. Tindakan ini meyebabkan beberapa bagian gusi

menghitam seakan-akan ada darah yang menggumpal di dalamnya. Ketika saya

letakan tisu, warnanya berubah merah. Karena itulah saya mensucikan mulut

saya dengan air kur. Hanya saja darah yang mengeras itu tetap ada dalam waktu

yang cukup lama dan tidak hilang dengan dibasuh. Nah, setelah air kur tersebut

terputus, apakah air yang masuk ke dalam mulut kemudian saya keluarkan dan

melewati bagian darah yang menggumpal dibawah gusi itu dihukumi najis,

ataukah ia termasuk ludah dan dihukumi suci?

JAWAB:

Dihukumi suci, meskipun, berdasarkan ihtiyath hendaknya dihindari.

SOAL 285:

Saya juga ingin bertanya, apakah makanan yang saya makan dan menyentuh

bagian darah yang mengeras dalam gusi itu menjadi mutanajjis ataukah tidak?

Jika dianggap mutanajjis, apakah ruang mulut tetap dianggap mutanajjis setelah

menelan makanan?

JAWAB:

Makanan dalam contoh kasus yang ditanyakan diatas tidak dihukumi najis dan

menelannya tidak dipermasalahkan (la isykal). Sedangkan ruang mulutnya suci.

SOAL 286:

Sejak beberapa waktu tersebar rumor bahwa bahan-bahan kosmetik najis.

Dikatakan, bahwa mereka mengambil ari-ari janin bayi yang baru lahir dan

menyimpannya dalam alat pendingin. Dikatakan juga bahwa mereka

menyimpannya bersama janin yang telah mati untuk dibuat menjadi bahan-

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 116

bahan kecantikan, seperti pemerah bibir. Bahan-bahan tersebut kadang kala

kami gunakan, bahkan sebagian pemerah bibir dapat dimakan. Apakah ia najis?

JAWAB:

Rumor bukanlah hujah (alasan) syar’i atas kenajisan bahan-bahan kecantikan.

Selama belum dipastikan kenajisannya dengan cara syar’i yang mu’tabar

(diakui), maka pemakaian bahan-bahan tersebut tidak dipermasalahkan (la

isykal).

SOAL 287:

Dari setiap pakaian atau potongan kain berguguran bulu-bulunya yang halus.

Ketika mensucikan pakaian-pakaian kami menemukan bulu-bulu pakaian itu

dalam timba. Jika timba tersebut penuh dengan air dan bersambung dengan air

kran, maka air meluap ke samping setiap kami memasukkan pakaian ke

dalamnya. Karena bulu-bulu pakaian itu ada dalam air yang keluar dari timba,

saya berhati-berhati dengan menghindari air tersebut dan mensucikan semua

tempat, atau ketika melepas pakaian bayi yang terkena najis, saya mensucikan

tempat dimana saya melepaskan pakaian-pakaian itu, meskipun dalam keadaan

kering, karena saya beranggapan bahwa bulu-bulu pakaian itu berjatuhan

disana. Apakah berhati-hati dengan cara demikian perlu dilakukan?

JAWAB:

Pakaian yang diletakkan pada sebuah tempat untuk ditimpakan air kran di

atasnya dan air memenuhi tempat itu, dan pakaian tersebut telah dipisahkan

dari air tersebut atau di dalam tempat itu dan telah dipindahkan, maka pakaian,

air, tempat dan bulu-bulu pakaian yang terpisah dari pakaian dan terlihat di atas

air dan keluar bersama air, semua itu suci.

Begitu pula dengan bulu-bulu pakaian dan debu-debu yang telah tepisah dari

pakaian yang najis dihukumi suci, kecuali jika diyakini bahwa yang terpisah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 117

tersebut dari bagian yang najis. Dan hanya sekedar ragu terhadap hal-hal yang

terpisah tersebut dari pakaian yang najis atau kenajisan tempatnya, tidak

diperlukan ihtiyath (berhati-hati).

SOAL 288:

Basah seukuran apakah yang menyebabkan perpindahan dari satu benda ke

benda yang lain?

JAWAB:

Tolok ukur basah yang dapat berpindah adalah jika basah berpindah secara

tampak jelas dari benda yang basah kepada benda lain ketika keduanya

bersentuhan.

SOAL 289:

Apa hukum pakaian-pakaian yang diserahkan kepada penatu dari segi kesucian,

mengingat sebagian penganut agama-agama kaum minoritas, seperti Yahudi,

Nasrani dan lainnya juga mencucikan pakaiannya di tempat-tempat tersebut,

dan bahwa para pemiliknya menggunakan bahan kimia dalam mencuci pakian?

JAWAB:

Jika pakaian yang yang diserahkan ke tempat-tempat pencucian dan

pengeringan sebelumnya tidak najis maka dihukumi suci, dan bersentuhan

dengan pakaian para penganut agama minoritas dari kalangan ahli kitab tidak

menyebabkan kenajisan.

SOAL 290:

Apakah pakaian yang dicuci dengan mesin cuci di rumah yang bekerja

seluruhnya secara otomatis suci ataukah tidak? Proses kerja alat tersebut sebagai

berikut:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 118

Tahap pertama ketika pakaian dicuci dengan bubuk deterjen, sebagian air dan

busa deterjen cucian akan berhamburan mengenai kaca mesin cuci dan karet

yang melingkarinya. Setelah itu, pada tahap kedua untuk menyedot air guna

mencuci, busa deterjen akan menutupi pintu mesin secara penuh dan karet yang

melingkarinya. Pada-tahap-tahap berikutnya, mesin ini mencuci pakaian

sebanyak tiga kali dengan air sedikit, kemudian air cucian akan disedot keluar.

Kami mohon penjelasan apakah pakaian-pakaian yang telah dicuci dengan cara

demikian suci ataukah tidak?

JAWAB:

Setelah benda najis (ainun-najasah) lenyap, jika air yang bersambung dengan

kran sampai ke pakaian dan semua bagian dalam mesin kemudian terpisah

darinya dan keluar, maka ia dihukumi suci.

SOAL 291:

Jika air dialirkan ke tanah atau kolam, atau kamar mandi yang digunakan untuk

mencuci pakaian lalu percikannya mengenai pakaian, apakah ia menjadi

mutanajjis ataukah tidak?

JAWAB:

Jika air dituang ke tempat yang suci atau tanah yang suci, maka percikan-

percikannya juga suci. Dan jika kita ragu apakah tempat tersebut suci atau najis,

percikannya pun dihukumi suci.

SOAL 292:

Apakah air yang mengalir di jalan-jalan yang berasal dari mobil-mobil

pengangkut sampah Pemerintahan Daerah dan terkadang mengenai orang

akibat angin kencang dihukumi suci ataukah najis?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 119

JAWAB:

Ia dihukumi suci, kecuali apabila seseorang meyakini kenajisannya akibat

bersentuhan dengan sesuatu yang najis.

SOAL 293:

Apakah air yang menggenang dalam lubang di jalan-jalan suci ataukah tidak?

JAWAB:

Air demikian dihukumi suci.

SOAL 294:

Apa hukum saling melakukan kunjungan keluarga bersama orang-orang yang

tidak memperhatikan masalah-masalah kesucian dan kenajisan dalam makan

dan minum dan sebagainya?

JAWAB:

Secara umum berkenaan masalah kesucian dan najis di dalam hukum Islam,

segala sesuatu yang tidak diyakini najis dalam pandangan syariat dihukumi

suci.?

SOAL 295:

Kami mohon Anda menjelaskan hukum syar'i tentang suci atau najisnya muntah

dalam beberapa masalah sebagai berikut:

A). Muntah bayi yang masih menyusu.

B). Muntah bayi yang masih menyusu dan mulai makan?

C). Muntah orang dewasa (balig) .

JAWAB:

Semua itu dihukumi suci.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 120

SOAL 296:

Apa hukum sesuatu yang bersentuhan dengan benda yang diduga najis di

antara beberapa obyek terbatas (asy-syubhah al-mahshurah)?

JAWAB:

Jika bersentuhan dengan sebagian dari obyek-obyeknya, maka hukum

mutanajjis tidak berlaku atasnya.

SOAL 297:

Seseorang yang agamanya tidak diketahui, menjual makanan dan

menyentuhnya dalam keadaan basah yang dapat berpindah. Apakah wajib

menanyakan agamanya ataukah berlaku ‚asas kesucian (asalatuth-thaharah),‛

padahal kami tahu ia bukan penduduk negara Islam, namun hanyalah pekerja

asing?

JAWAB:

Tidak wajib menayakan agamanya, dan ‚asas kesucian‛ berlaku atas orang

tersebut dan benda-benda yang disentuh anggota tubuhnya secara langsung

dalam keadaan basah.

SOAL 298:

Apa takilf orang yang rumahnya atau rumah kerabatnya ditinggali atau

dikunjungi oleh seseorang yang tidak memperhatikan kesucian dan kenajisan

sehingga rumah dan benda-benda di dalamnya menjadi najis sedemikian rupa

sehingga tidak dapat dibasuh atau disucikan? Dalam kondisi demikian

bagaimana seseorang bisa tetap suci terutama dalam salat yang disyaratkan suci

agar sah? Apa hukum masalah ini?

JAWAB:

Tidak diharuskan mensucikan seluruh rumah. Cukup untuk sahnya salat apabila

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 121

pakaian dan tempat dahi dalam sujud suci. Rumah dan perabotnya yang najis

tidak menimbulkan taklif lebih dari menjaga kesucian dalam salat, makan dan

minum.

BENDA MEMABUKKAN DAN SEJENISNYA

SOAL 299:

Apakah minuman beralkohol najis?

JAWAB:

Minuman yang memabukkan berdasarkan ihtiyath (wajib) dihukumi najis

SOAL 300:

Apa hukum anggur yang dididihkan dengan api dan dua pertiga kandungannya

belum menguap meskipun tidak memabukkan?

JAWAB:

Ia haram diminum, namun tidak najis.

SOAL 301:

Dikatakan apabila sejumlah anggur mentah yang bercampur dengan beberapa

atau sebiji anggur matang didihkan guna mengambil airnya, maka apa yang

tersisa setelah dididihkan tersebut haram hukumnya. Benarkah keterangan ini

ataukah tidak?

JAWAB:

Apabila air buah anggur itu sangat sedikit dan terserap ke dalam air anggur

mentah sedemikian rupa sehingga tidak layak disebut sebagai air anggur, maka

hukumnya halal. Namun, apabila buah-buah anggur yang matang tersebut

dididihkan sendiri dengan api, maka hukumnya haram.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 122

SOAL 302:

Kini alkohol yang merupakan benda memabukkan dalam kenyataannya, banyak

digunakan untuk pembuatan obat-obatan terutama yang berbentuk sirup dan

parfum terutama jenis cologne yang diimport dari luar negeri. Apakah Anda

memperbolehkan seseorang yang mengetahui tentang hal itu dan yang tidak

mengetahui memperjual belikan menyediakan, menggunakan dan

memanfaatkannya dalam bentuk-bentuk yang lain terhadap benda-benda

tersebut?

JAWAB:

Alkohol yang tidak diketahui tergolong dari jenis yang semula cair, meskipun

memabukkan, berdasarkan ihtiyath dihukumi najis. Dan tidak ada larangan

menggunakannya untuk keperluan-keperluan medis dan sebagainya,

sebagaimana tidak ada masalah melakukan salat dengan pakaian yang

bersentuhan dengan alkohol semacam itu.

SOAL 303:

Bolehkah menggunakan alkohol putih untuk sterilisasi tangan dan alat-alat

medis seperti termometer dan lainnya yang digunakan untuk urusan medis dan

pengobatan oleh dokter atau tim dokter? Alkohol putih, yang juga dapat

diminum, apakah boleh salat dengan pakaian yang terkena setetes atau lebih

dari alkohol itu?

JAWAB:

Alkohol yang semula tidak cair, yang memabukkan dihukumi najis berdasarkan

ihtiyath. Penggunaannya untuk keperluan medis dan lainnya tidak dilarang.

Salat dengan pakaian yang terkena alkohol demikian sah dan tidak perlu

disucikan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 123

SOAL 304:

Terdapat suatu benda yang dinamakan ‚kafeer‛ dan digunakan dalam industri

makanan dan obat-obatan. Selama proses fermentasi bahan tersebut

menghasilkan 5% atau 8% alkohol. Alkohol yang sedikit ini tidak menyebabkant

mabuk pada konsumennya. Apakah penggunaan bahan tersebut dilarang secara

syar’i ataukah tidak?

JAWAB:

Jika alkohol dalam produk tersebut dengan sendirinya memabukkan maka

hukumnya berdasarkan ihtiyath (wajib) najis dan haram, meski tidak membuat

mabuk penggunanya dikarenakan kadarnya sedikit dan bercampur dengan

benda yang diproduksi. Namun jika diragukan bahwa benda itu memabukkan

dengan sendirinya atau semula cair, maka hukumnya tidaklah sama.

SOAL 305:

a. Apakah alkohol jenis ethyl yang tampaknya digunakan dalam benda-benda

memabukkan dan menyebabkan mabuk ini najis ataukah tidak?

b. Apakah kriteria najisnya alkohol itu?

c. Dengan cara apakah kita dapat memastikan suatu minuman memabukkan?

d. Apa yang dimaksud dengan alkohol industri?

JAWAB:

a. Semua jenis alkohol yang memabukan dan semula cair berdasarkan ihtiyath

najis.

b. Apabila memabukan dan semula cair.

c. Jika seorang mukalaf sendiri tidak yakin, maka cukup pemberitahuan para

ahli yang terpercaya.

d. Yang dimaksud adalah alkohol yang dipergunakan dalam pembuatan warna

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 124

dan cat, sterilisasi peralatan operasi dan jarum suntik dan kegunaan serupa

lainnya.

SOAL 306:

Apakah hukum mengkonsumsi minuman yang ada di pasar, antara lain

minuman-minuman yang diproduksi dalam negeri, seperti coca cola, pepsi dan

lain-lain, padahal dikatakan bahwa bahan-bahan dasarnya diimport dari luar

negeri dan diduga mengandung alkohol?

JAWAB:

Ia dihukumi suci dan halal kecuali bila mukalaf yakin ia tercemar dengan

alkohol yang memabukkan dan semula cair.

SOAL 307:

Secara prinsip, apakah ketika membeli bahan-bahan makanan perlu menyelidiki

apakah tangan penjual dan pembuatnya telah menyentuhnya atau

menggunakan alkohol dalam pembuatannya?

JAWAB:

Tidak perlu tanya dan menyelidiki.

SOAL 308:

Saya telah membuat spray atropine sulphate yang mana alkohol merupakan

unsur esensial dalam komposisi formulasinya. Artinya, jika tidak menambahkan

alkohol dalam senyawa ini, maka kita tidak bisa memproduksi spray. Dan secara

ilmiah, spray tersebut merupakan senjata penangkal yang dapat melindungi

pasukan Islam dari (senjata) gas syaraf dalam perang. Apakah boleh secara

syar'i, menurut pendapat Anda YM, menggunakan alkohol dalam pembuatan

obat-obatan dengan cara yang telah kami terangkan tadi ataukah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 125

JAWAB:

Jika alkohol tersebut memabukkan dan semula cair, maka hukumnya haram dan

berdasarkan ihtiyath najis. Namun penggunaannya sebagai obat tidak

dipermasalahkan (la isykal) dalam kondisi apapun.

WAS-WAS DAN TERAPINYA

SOAL 309:

Sejak beberapa tahun lalu saya menderita was-was. Masalah ini sangat menyiksa

saya. Setiap hari kondisi ini kian parah hingga saya meragukan segala sesuatu,

dan kehidupan saya berdiri di atas keragu-raguan. Kebanyakan keragu-raguan

saya berkenaan dengan makanan dan benda yang basah. Karena itulah saya

tidak dapat berperilaku seperti orang-orang biasa lainnya. Saat memasuki suatu

tempat, saya segera melepas kaos kaki karena saya membayangkannya basah

oleh keringat dan akan menjadi mutanajjis karena menyentuh benda najis.

Sampai-sampai saya tidak dapat duduk di atas permadani. Jika duduk di

atasnya maka diri saya selalu tergerak untuk bangun agar bulu-bulu halus pada

permadani tidak melekat pada pakaian saya sehingga saya terpaksa

mensucikannya dengan air. Saya dulu tidak demikian. Kini saya sangat malu

karena perilaku ini dan selalu terbersit keinginan untuk bertemu dengan

seseorang dalam mimpi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, atau suatu

mukjizat datang lalu mengubah hidup saya untuk kembali ke hidup saya yang

dulu, karenanya, mohon Anda membimbing saya?

JAWAB:

Hukum-hukum tentang thaharah dan najasah adalah seperti yang telah

dirincikan dalam risalah amaliyah. Secara syar’i, segala sesuatu dihukumi,

kecuali yang telah ditetapkan oleh Syari’ (Penentu syari’at) sebagai najis dan

diyakini demikian oeh orang yang bersangkutan. Dengan demikian, guna

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 126

membebaskan diri dari was-was tidak memerlukan mimpi atau mukjizat.

Namun setiap mukalaf wajib mengesampingkan selera pribadinya dan tunduk

(ta’abbud) terhadap ajaran-ajaran suci ini dan mengimaninya, dan tidak

menganggap sesuatu yang tidak diyakini kenajisannya sebagai najis. Dari mana

Anda yakin bahwa pintu dinding, permadani, dan segala sesuatu yang Anda

gunakan najis!. Dan bagaimana Anda bisa yakin bahwa rambut-rambut halus di

permadani yang Anda lewati dan duduki najis, dan bahwa kenajisannya akan

pindah ke kaos kaki, pakaian dan badan Anda?! Bagaimanapun juga, dalam

kondisi seperti ini Anda tidak boleh memperdulikan was-was, tidak

memberikan perhatian kepada was-was tentang najis dan berlatih untuk

melakukan hal itu akan membantu Anda menyelamatklan diri dari genggaman

was-was, insya Allah dan dengan taufiq dari-Nya.

SOAL 310:

Saya adalah ibu dari beberapa anak dan lulusan dari perguruan tinggi. Problem

yang saya alami adalah menyangkut masalah kesucian. Saya tumbuh dalam

lingkungan keluarga yang taat beragama dan ingin mematuhi semua ajaran-

ajaran Islam. Karena saya ibu dari beberapa anak kecil, maka saya selalu sibuk

mengurusi masalah kencing dan kotoran. Saat mensucikan kencing, percikan-

percikan air dari kloset berhamburan dan mengenai kaki, wajah, bahkan kepala.

Setiap saat saya menghadapi masalah pensucian anggota-anggota tersebut dan

hal ini menyebabkan banyak problem dalam hidup saya. Dari sisi lain, saya

harus memperhatikan masalah-masalah ini, karena berkaitan dengan aqidah dan

agama saya, sampai-sampai saya harus berkonsultasi dengan psikiater, namun

tidak membuahkan hasil. Di samping itu, saya sering menghadapi masalah,

seperti debu dari benda yang najis, atau harus selalu mengawasi tangan anak

yang najis yang harus saya sucikan atau saya hindarkan agar tidak menyentuh

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 127

benda-benda lain, mengingat membersihkan sesuatu yang najis merupakan

pekerjaan yang sangat berat bagi saya. Meski demikian, namun pada waktu yan

sama saya tidak merasa kesulitan mencuci bejana-bejana dan pakaian-pakaian

yang sama jika hanya karena kotor saja. Karena itulah, saya mohon Anda YM

memudahkan hidup saya dengan memberikan bimbingan-bimbingan.

JAWAB:

• Dalam masalah thaharah dan najasah yang menjadi prinsip (al-ashl) dalam

pandangan syari’at yang suci adalah thaharah (kesucian). Artinya, dalam kasus

apapun jika Anda ragu sekecil apa pun tentang adanya najis, maka yang wajib

adalah menghukuminya sebagai tidak najis.

• Bahkan, bagi orang-orang yang mempunyai sensitifitas kejiwaan yang tinggi

berkenaan dengan masalah najis (yang dalam istilah fiqih Islam, disebut

waswas), ketika mereka yakin akan terjadinya najis dalam beberapa kasus, wajib

menghukumi tidak ada najis, kecuali dalam kasus-kasus najis yang mereka

saksikan sendiri dengan mata kepala sedemikian rupa sehingga siapa pun

melihatnya akan juga memastikan berpindahnya najasah. Hanya dalam contoh-

contoh kasus demikian sajamereka wajib menghukumi najis. Hukum ini berlaku

terus atas orang-orang semacam itu sampai was-wasnya lenyap secara tuntas.

• Cukup dalam mensucikan benda atau anggota tubuh manapun yang terkena

najis, dengan syarat benda najisnya (’ainun najasah) hilang, dengan satu kali

basuhan dengan air kran dan tidak wajib mengulanginya atau

membenamkannya dalam air, jika benda yang terkena najis itu berupa kain

maka cukup diperas dengan ukuran yang wajar sehingga airnya keluar.

• Sebagai orang yang mempunyai sensitifitas yang tinggi dalam masalah

najasah, ketahuilah bahwa debu najis bukanlah najis dalam segala kondisi

khusus bagi Anda. Mengamati tangan anak yang suci atau najis tidaklah perlu.

Dan tidak harus meneliti bahwa darah tersebut telah lenyap dari badan ataukah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 128

tidak. Hukum ini berlaku terus atas Anda sampai sensitifitas itu lenyap secara

total.

• Hukum-hukum agama Islam mudah dan lunak, serta selaras dengan fitrah

manusia, maka jangan mempersulitnya atas diri Anda, dan jangan merugikan

dan mengganggu fisik dan jiwa Anda karena hal itu. Kecemasan dan

kegelisahan dalam kasus-kasus demikian akan membuat pahit hidup Anda.

Allah Yang Maha Mulia nama-Nya tidak rela dengan penderitaan Anda dan

orang-orang yang terkait dengan Anda Syukurilah nikmat berupa agama yang

mudah ini. Mensyukuri nikmat ini adalah dengan melaksanakannya sesuai

dengan ajaran-ajaran Allah Swt.

• Kondisi demikian hanyalah sementara dan dapat diobati, banyak orang yang

mengalami masalah ini terhindarkan darinya, setelah menjalani latihan tersebut

di atas. Bertawakallah kepada Allah dan selamatkanlah diri Anda dengan tetap

bertekad dan berkeinginan.

HUKUM ORANG KAFIR

SOAL 311:

Sebagian para fukaha (juris) menganggap ahli kitab najis dan sebagian lain

menganggap mereka suci. Apa pendapat Anda YM?

JAWAB:

Kenajisan dzati ahli kitab tidak diketahui, bahkan kami berpendapat bahwa

mereka diihukumi suci secara dzati.

SOAL 312:

Apakah ahli kitab yang secara intelektual mengimani kerasulan Pamungkas para

nabi (Saw), Namun secara praktis berprilaku sesuai cara dan adat istiadat orang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 129

tua dan nenek moyang diperlakukan secara hukum sebagai kafir dalam masalah

kesucian ataukah tidak?

JAWAB:

Hanya mengakui kerasulan Pamungkas para nabi (Saw) tidak cukup menjadi

dasar untuk dihukumi sebagai Muslim. Namun jika mereka termasuk ahli kitab

maka dihukumi suci.

SOAL 313:

Saya dan sejumlah teman menyewa sebuah rumah. Kami tahu bahwa salah

seoarang diantara mereka tidak salat. Setelah diminta penjelasan ia menjawab

bahwa dirinya beriman kepada Allah (Swt) dengan hati namun tidak salat.

Karena kita makan bersamanya dan bergaul secara luas dengannya, apakah ia

najis ataukah suci?

JAWAB:

Hanya karena meninggalkan salat, puasa dan kewajiban-kewajiban syar'i

lainnya tidak menyebabkan seorang Muslim menjadi murtad dan najis. Selama

belum pasti kemurtadannya maka hukumnya sama dengan seluruh kaum

muslim.

SOAL 314:

Siapakah yang dimaksud dengan ahli kitab itu. Dan apa standar yang

menentukan batas pergaulan dengan mereka?

JAWAB:

Yang dimaksud dengan ahli kitab adalah setiap orang yang menganut agama

ilahi dan menganggap dirinya bagian dari umat salah satu nabi Allah (As), dan

mempunyai kitab samawi yang diturunkan atas para nabi, seperti Yahudi,

Nasrani, Zoroaster juga Ashabi’un, yang berdasarkan penelitian yang telah kami

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 130

lakukan, termasuk ahli kitab. Mereka diperlakukan secara hukum sebagai ahli

kitab. Bergaul dengan mereka dengan tetap menjaga norma-norma dan etika

Islam tidak dipermasalahkan (la isykal).

SOAL 315:

Terdapat sebuah sekte yang menamakan dirinya ‚Aliyullahi‛ yang menganggap

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (As) sebagai Tuhan dan berkeyakinan

bahwa doa dan permintaan hajat pengganti dari salat dan puasa. Apakah

mereka najis?

JAWAB:

Jika meyakini bahwa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (As) sebagai Tuhan

(Allah Maha Tinggi dari apa yang mereka katakan), maka mereka dihukumi

sebagai non Muslim di luar ahli kitab, yakni kafir dan najis.

SOAL 316:

Terdapat sekte dengan nama ‚Aliyullahi‛ yang beranggapan Ali (As) bukanlah

Tuhan namun tidaklah kurang dari Tuhan. Apa hukum mereka?

JAWAB:

Jika mereka tidak meyakini adanya sekutu Allah Yang Esa, Pemberi karunia dan

Maha Tinggi, maka tidak dihukumi sebagai musyrik.

SOAL 317:

Apakah sah pengikut Syi’ah Imamiah menyerahkan nazar untuk Imam Husain

atau ahlul kisa’ (As) kepada pusat-pusat para pengikut sekte Aliyullahi yang

secara langsung atau tidak mempunyai andil dalam menyemarakkannya pusat-

pusat tersebut.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 131

JAWAB:

Keyakinan akan ketuhanan Pemimpin kaum muwahhidin, Ali bin Abi Thalib

(As) adalah batil dan menyebabkan orang yang meyakininya keluar dari agama

Islam. Membantu menyebarkan aqidah yang rusak ini haram hukumnya. Di

samping itu, mengalokasikan nazar kepada selain yang dituju tidaklah

diperbolehkan.

SOAL 318:

Di pinggiran daerah kami terdapat sekte yang menyebut dirinya ‚Isma’iliyah‛.

Mereka meyakini keimaman 6 orang dari para Imam. Namun mereka tidak

mengimani satupun dari kewajiban-kewajiban agama dan tidak meyakini

Wilayatul Fakih. Kami mohon Anda menjelaskan apakah pengikut aliran

tersebut suci ataukah najis?

JAWAB:

Hanya tidak meyakini 6 Imam Maksum lainnya (As) atau tidak meyakini apa

pun dari hukum-hukum syari’at selama tidak bermuara pada penolakan

terhadap asal syari’at dan selama tidak menjurus kepada penolakan kenabian

Pamungkas para nabi (Saw), tidak menyebabkan kekufuran dan kenajisan,

kecuali bila mereka mencaci dan menghina salah satu dari para Imam Maksum

(As).

SOAL 319:

Mayoritas mutlak orang-orang di sini adalah orang-orang kafir (Budha). Jika

mahasiswa menyewa sebuah rumah, apa hukum thaharah dan najasah-nya?

Apakah harus membasuh dan mensucikan rumah tersebut atau tidak? Patut

kami sebutkan, bahwa kebanyakan rumah di sini terbuat dari kayu dan tidak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 132

mungkin dicuci. Apa hukumnya berkenaan dengan hotel-hotel, perabot dan

peralatan-peralatan lain di dalamnya?

JAWAB:

Sebelum dipastikan terjadinya persentuhan dengan tangan dan anggota tubuh

orang kafir non-ahli kitab dengan basah yang dapat berpindah, maka ia tidak

dihukumi sebagai mutanajjis. Kalaupun diyakini najis, maka tidak wajib

mensucikan pintu-pintu dan dinding-dinding rumah dan hotel-hotel juga

perabot dan peralatan di dalamnya. Yang wajib disucikan adalah benda yang

terkena najis yang dipergunakan untuk makan, minum dan salat.

SOAL 320:

Ada sejumlah besar orang di propinsi Khuzestan menamakan dirinya shabi’ah

yang mengaku sebagai pengikut nabi Yahya (As) dan mengaku memiliki

kitabnya. Para pakar agama-agama telah membuktikan bahwa mereka golongan

Ashabi’un yang disebut dalam al-Quran. Mohon Anda menjelaskan apakah

mereka tergolong ahli kitab ataukah bukan?

JAWAB:

Golongan tersebut dihukumi sebagai ahli kitab.

SOAL 321:

Benarkah pendapat bahwa rumah yang dibangun oleh orang kafir menjadi

mutanajjis dan makruh salat di dalamnya.

JAWAB:

Salat di rumah tersebut tidaklah makruh.

SOAL 322:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 133

Apa hukum bekerja pada orang-orang Yahudi dan sekte-sekte kafir lainnya, dan

apa hukum menerima gaji dari mereka?

JAWAB:

Bekerja pada dasarnya tidak dilarang selama tidak tergolong pekerjaan yang

haram dan selama tidak bertentangan dengan kepentingan umum Islam dan

Muslimin.

SOAL 323:

Di daerah tempat menjalani wajib militer terdapat beberapa kabilah dari sebuah

sekte bernama ‚al-Haq‛. Apakah boleh memanfaatkan susu, yogurt, dan

mentega mereka?

JAWAB:

Jika mereka meyakini prinsip-prinsip Islam, maka diperlakukan secara hukum

sebagaimana umat Islam lainnya berkenaan dengan masalah suci dan najis.

SOAL 324:

Penduduk desa tempat kami mengajar tidak salat karena mereka menganut

sekte al-Haq. Kami terpaksa makan makanan dan roti mereka, karena kami

tinggal di siang dan malam hari di sana, Apakah salat-salat kami bermasalah

(isykal)?

JAWAB:

Jika mereka tidak menolak masalah tauhid dan kenabian dan tidak menolak

salah satu dari hal-hal yang pasti dari agama (dharuriyat ad-din) serta tidak

berkeyakinan bahwa risalah Muhammad kurang (tidak sempurna), maka tidak

dihukumi kafir atau najis. Jika tidak demikian, maka wajib memperhatikan

masalah kesucian dan najis ketika bersentuhan dengan mereka atau makan

makanan mereka.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 134

SOAL 325:

Salah satu kerabat kami komunis. Pada masa kecil sering memberi kami harta

dan benda. Apa hukum pemberiannya bila masih ada pada kami sampai

sekarang?

JAWAB:

Jika terbukti kafir dan murtad setelah mencapai usia balig dan sebelum

menunjukkan keIslamannya, maka harta bendanya dihukumi sebagaimana harta

orang kafir lainnya.

SOAL 326:

Kami mohon jawaban atas pertanyaan sebagai berikut:

 Apa hukum bergaul, duduk bersama, dan saling berjabat tangan antara siswa-

siswa muslim dan siswa-siswa dari sekte sesat Baha’iyah selama periode SD,

SLTP, SMU, putra dan putri, mukalaf dan bukan mukalaf, di dalam atau di luar

sekolah?

 Bagaimana seharusnya para guru dan pendidik memperlakukan murid-murid

yang menyatakan dirinya sebagai pengikut Baha’iyah atau diyakini secara pasti

bahwa mereka adalah kaum Baha’i?

 Apa hukumnya secara syar'i menggunakan sarana-sarana yang dipakai oleh

seluruh murid, seperti kran air minum, kran toilet, teko, sabun, dan sebagainya

dengan pengetahuan bahwa tangan dan anggota tubuh pasti basah.

JAWAB:

Semua pengikut sekte sesat Baha’iyah dihukumi najis. Jika mereka bersentuhan

dengan sesuatu maka wajib memperhatikan masalah kesucian berkenaan

dengan hal-hal yang mensyaratkan kesucian. Namun perlakuan para kepala

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 135

sekolah, guru dan pendidik terhadap siswa-siswi Baha’i wajib disesuaikan

dengan ketentuan perundang-undangan dan etika Islam.

SOAL 327:

Kami mohon Anda menjelaskan tentang taklif orang-orang mukmin, lelaki dan

wanita, dalam menghadapi sekte sesat Baha’iyah serta menjelaskan dampak-

dampak negatif akibat dari keberadaan para penganut sekte ini di tengah

masyarakat Islam?

JAWAB:

Seluruh mukmin wajib menghadang tipuan dan perusakan yang dilakukan sekte

sesat Baha’iyah dan mencegah orang lain agar tidak menyimpang dan

terjerumus ke dalam sekte yang sesat ini.

SOAL 328:

Kadang kala para pengikut sekte sesat Baha’iyah memberikan hadiah berupa

makanan atau lainnya. Bolehkah kami memanfaatkannya?

JAWAB:

Setiap bentuk hubungan dengan sekte sesat dan menyesatkan ini hendaknya

dihindari.

SOAL 329:

Banyak dari orang-orang Baha’i hidup di lingkungan kami dan sering

mengunjungi rumah kami. Sebagian orang menganggap Baha’i sebagai najis,

sedangkan sebagian lain menganggapnya suci. Orang-orang Baha’i itu

menampakkan perangai yang baik. Apakah mereka suci ataukah najis?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 136

JAWAB:

Mereka semua najis. Dan mereka adalah musuh agama dan keimananmu. Sangat

berhati-hatilah, wahai, anakku tersayang!

SOAL 330:

Apa hukum tempat duduk mobil dan kereta api yang digunakan oleh orang

Islam dan kafir, padahal jumlah orang-orang kafir di sebagian tempat lebih

banyak daripada orang-orang Islam. Apakah dihukumi suci, mengingat

panasnya suhu udara menyebabkan keringat menetes dan basahnya berpindah?

JAWAB:

Kafir ahli kitab dihukumi suci, dan bagaimanapun segala benda yang digunakan

bersama oleh muslim dan kafir, kalau tidak diketahui najis, dihukumi suci.

SOAL 331:

Sekolah di luar negeri meniscayakan hubungan dan pergaulan dengan orang-

orang kafir. Apa hukum memanfaatkan bahan-bahan makanan yang dibuat oleh

tangan-tangan mereka selain benda-benda haram, seperti daging hewan yang

tidak disembelih secara syar’i, apabila diduga disentuh oleh tangan orang kafir

yang basah.

JAWAB:

Hanya menduga tangan basah orang kafir menyentuhnya tidak cukup

menyebabkan kewajiban menghindarinya, bahkan apabila tidak diyakini

terjadinya persentuhan, maka ia dihukumi suci. Orang kafir dari ahli kitab

tidaklah najis secara dzati, dan bersentuhan dengan tangannya yang basah tidak

menyebabkan najis.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 137

SOAL 332:

Jika meski ketersediaan seluruh kebutuhan seorang muslim yang hidup di

bawah naungan pemerintahan Islam namun ia tetap bekerja dengan seorang non

muslim, dan ia menjalin hubungan yang akrab dengannya, apakah boleh

menjalin hubungan yang erat dan bersifat kekeluargaan dengan muslim

demikian dan makan makanannya kadangkala?

JAWAB:

Hubungan orang-orang Islam dengan orang Muslim semacam ini tidaklah

dipermasalahkan (la isykal). Namun jika orang muslim tersebut

menghawatirkan penyimpangan aqidahnya sebagai pengaruh dari non-Muslim

yang ia bekerja untuknya, maka ia wajib menghindari perbuatan demikian, dan

orang-orang lain wajib menghalanginya dari kemunkaran.

SOAL 333:

Ipar saya karena bermacam alasan dan sebab menjadi bejat dan murtad dari

agama secara total sampai ia menghina sebagian pusat-pusat keagamaan yang

suci. Kini setelah beberapa tahun sejak murtad, melalui surat yang dikirimnya, ia

menampakkan bahwa dirinya beriman pada Islam namun tidak melakukan salat

dan puasa sama sekali. Bagaimanakah sewajibnya hubungan ibu, ayah, dan

seluruh anggota keluarga dengannya? Apakah hukum kafir berlaku atasnya dan

wajib menganggapnya najis?

JAWAB:

Jika terbukti ia dulu telah murtad lalu bertaubat, maka dihukumi suci, dan

hubungan kedua orang tua serta seluruh anggota keluarga dengannya tidak

dipermasalahkan (la isykal)?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 138

SOAL 334:

Apakah orang yang menolak sebagian hal-hal yang pasti dalam agama

(dharuriyat ad-din), seperti puasa dan lainnya dihukumi kafir ataukah tidak?

JAWAB:

Jika penolakannya terhadap salah satu dari dhaaruriyat ad-din kembali kepada

sikap penolakan atas kerasulan (risalah) atau mendustakan nabi Muhammad

(saw), atau menghina syari’at, maka itu berarti kekufuran dan kemurtadan.

SOAL 335:

Apakah sanksi-sanksi yang ditetapkan bagi orang murtad dan orang-orang kafir

harbi (kafir yang memerangi) ternasuk masalah politik dan merupakan

tanggung-jawab pemimpin, ataukah merupakan sanksi-sanksi yang berlaku

sampai hari kiamat?

JAWAB:

Ia adalah hukum syar’i Ilahi.

SALAT

SYARAT-SYARAT DAN PENTINGNYA SALAT

SOAL 336:

Apa hukum orang yang meninggalkan salat secara sengaja atau

meremehkannya?

JAWAB:

Lima salat fardu harian merupakan salah satu kewajiban yang sangat penting

dalam syari’at Islam bahkan merupakan tiang agama. Meninggalkan dan

meremehkannya haram secara syar'i dan menyebabkan siksa.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 139

SOAL 337:

Apakah wajib salat atas orang yang tidak menemukan sarana bersuci (air atau

tanah untuk wudu atau tayammum)?

JAWAB:

Berdasarkan ihtiyath hendaklah tetap melaksanakan salat pada waktunya dan

mengkadanya dengan wudu atau tayammum di luar waktu.

SOAL 338:

Dalam kondisi-kondisi apakah 'udul (berpindah niat) dalam salat wajib menurut

Anda?

JAWAB:

Wajib berpindah niat dalam kondisi-kondisi berikut:

1. Dari salat Asar ke salat Zuhur ketika sadar saat sedang salat (Asar) bahwa ia

belum melakukan salat Zuhur.

2. Dari salat Isya ke Magrib ketika sadar saat sedang salat dan sebelum melewati

batas udul bahwa ia belum melakukan salat Magrib.

3. Apabila mempunyai tanggungan 2 salat kada secara berurutan dan

melakukan salat (yang) kedua karena lupa sebelum melakukan salat kada yang

pertama.

Dimustahabkan 'udul dalam kondisi sebagai berikut:

1. Dari salat ada’ kepada salat kada wajib, jika waktu keutamaan salat ada’

belum lewat.

2. Dari salat wajib ke salat mustahab demi menyusul salat jamaah.

3. Dari salat faridhah ke salat nafilah pada Zuhur hari Jum’at bagi orang yang

lupa membaca surah al-Jumu’ah namun membaca surah lainnya sampai

setengah atau lebih. Dalam kondisi demikian dimustahabkan berpindah niat dari

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 140

salat faridhah ke salat nafilah untuk memulai salat faridhah lagi dengan

membaca surah al-Jumu’ah.

SOAL 339:

Apakah pelaku salat yang ingin menggabungkan salat Jum’at dan salat Zuhur di

hari Jum’at berniat qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) saja tanpa niat

wujub (melakukan salat wajib) dalam kedua salat tersebut, ataukah berniat

qurbah dan wujub dalam salah satu dari keduanya, sedangkan pada salat

lainnya cukup berniat qurbah saja, atau berniat qurbah dan wujub dalam kedua-

duanya?

JAWAB:

Cukup meniatkan qurbah dalam kedua salat tersebut dan tidak wajib meniatkan

wujub dalam keduanya.

SOAL 340:

Jika darah dari mulut atau hidung terus mengalir sejak awal waktu faridhah

hingga menjelang batas akhir waktunya, apa hukum salat?

JAWAB:

Jika tidak mampu mensucikan badan dan khawatir waktu salat faridhah

berakhir, hendaknya melakukan salat dalam keadaan begitu.

SOAL 341:

Apakah badan diwajibkan tenang dan tidak bergerak (istiqrar) sama sekali

ketika membaca zikir-zikir mustahab dalam salat ataukah tidak?

JAWAB:

Perihal kewajiban istiqrar dan tenang ketika sedang salat, tidak ada perbedaan

antara zikir-zikir yang wajib dan yang mustahab. Kecuali jika pembacaan dzikir

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 141

dilakukan dengan niat dzikir muthlaq walaupun dibaca dalam keadaan bergerak

tidak bermasalah.

SOAL 342:

Sebagian pasien di rumah sakit menggunakan selang saluran kencing dimana

kencing akan keluar dari pasien tanpa kehendak dalam keadaan tidur atau

sadar, atau ketika sedang melakukan salat. Kami mohon jawaban atas

pertanyaan sebagai berikut: Apakah melakukan salat keadaan begitu sudah

cukup ataukah wajib mengulanginya?

JAWAB:

Jika ia melakukan salat dalam kondisi begitu sesuai tugas syar’i-nya yang benar,

maka sahlah hukumnya, dan tidak wajib mengkada atau mengulangnya.

WAKTU-WAKTU SALAT

SOAL 343:

Apa dalil yang dijadikan dasar oleh mazhab Syi’ah tentang waktu-waktu salat

faridhah harian? Sebagaimana Anda ketahui bahwa Ahlussunah menganggap

masuknya waktu Isya sebagai dalil berakhirnya waktu Magrib dan bahwa salat

Magrib yang dilakukan pada waktu itu terhitung kada, demikian pula waktu

salat Zuhur dan Asar. Karena itulah mereka berkeyakinan, bahwa ketika waktu

salat Isya telah tiba dan imam melakukan salat Isya, ma’mum tidak

diperbolehkan melakukan salat Magrib bersamanya sehingga kedua salat

tersebut dilakukan dalam satu waktu?

JAWAB:

Dalilnya adalah keumuman (ithlaq) ayat-ayat al-Quran dan Sunnah yang mulia,

di samping riwayat-riwayat yang secara khusus menunjukkan bolehnya

menggabungkan dua salat, dan di kalangan Ahlussunnah juga terdapat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 142

beberapa riwayat tentang diperbolehkannya dua salat pada waktu salah satu

dari keduanya.

SOAL 344:

Dengan memperhatikan bahwa akhir waktu salat Asar adalah Magrib dan akhir

salat Zuhur adalah beberapa saat menjelang Magrib seukuran waktu yang

diperlukan untuk salat Asar, saya ingin bertanya apakah yang dimaksud dengan

Magrib itu, apakah ia waktu terbenamnya matahari ataukah ketika suara adzan

Magrib dikumandangkan sesuai waktu setempat?

JAWAB:

Akhir waktu salat Asar adalah terbenamnya matahari.

SOAL 345:

Berapa menit jarak waktu antara terbenamnya matahari dan adzan Magrib?

JAWAB:

Nampaknya hal itu berbeda sesuai dengan musim-musim dalam setahun.

SOAL 346:

Saya terlambat dalam bekerja sehingga pulang kerumah pada jam 11 malam dan

tidak ada waktu melakukan salat Magrib dan Isya saat bekerja karena

banyaknya klien. Apakah sah salat Magrib setelah jam 11 malam?

JAWAB:

Boleh selama tidak menyebabkan penundaan sampai tengah malam. Namun

berusahalah untuk tidak melakukannya setelah jam 11 malam bahkan

melakukannya pada awal waktu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 143

SOAL 347:

Seukuran apakah dari salat yang apabila dilakukan pada waktu ada’, maka niat

ada’-nya sah? Apa hukumnya jika ragu bahwa ukuran itu dilakukan dalam

waktu salat ataukah di luarnya?

JAWAB:

Cukup terlaksana satu rakaat pada akhir waktu untuk dianggap sebagai salat

ada’. Jika Anda ragu apakah waktu yang tersisa itu cukup untuk sedikitnya satu

rakaat ataukah tidak, maka Anda wajib melakukan salat dengan tujuan

malaksanakan tanggungan (dzimmah) dan tidak berniat melakukan ada’ atau

kada.

SOAL 348:

Kedutaan-kedutaan dan konsulat-konsulat Republik Islam di negara-negara non

Islam telah menyediakan jadwal waktu untuk menentukan waktu-waktu syar’i

di ibu kota- ibu kotadan kota-kota besar. Pertanyaan pertama adalah, sampai

batas apakah bisa mengandalkan jadwal-jadwal tersebut. Kedua, apa yang wajib

dilakukan di kota-kota lain di negara-negara non Islam tersebut?

JAWAB:

Yang menjadi tolok ukur adalah kemantapan mukalaf. Jika ia tidak mempercayai

bahwa jadwal-jadwal tersebut sesuai dan benar, maka ia wajib ber-ihtiyath

(bertindak berdasarkan kehati-hatian) dan menanti sampai yakin datangnya

waktu syar’i.

SOAL 349:

Apa pendapat Anda tentang fajar shadiq dan fajar kadzib, apa taklif pelaku salat

dalam masalah ini?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 144

JAWAB:

Standar syar’i tentang waktu salat dan puasa adalah fajar shadiq. Penentuannya

dikembalikan kepada penilaian mukalaf.

SOAL 350:

Di sebuah SMA full-time, para pengurus melaksanakan salat Zuhur dan Asar

secara berjamaah pada jam 2 siang, dan sebelum dimulainya pelajaran sore.

Yang menyebabkan keterlambatan adalah bahwa pelajaran-pelajaran pada sesi

pagi selesai sebelum waktu syar’i Zuhur sekitar tiga per empat jam dan

mempertahankan murid-murid sampai waktu Zuhur syar’i sangatlah sulit.

Dengan memperhatikan pentingnya salat pada awal waktu, kami mohon

pendapat Anda?

JAWAB:

Tidak ada larangan menunda salat jamaah agar para mushalli (pelaku salat)

berkumpul, jika mereka tidak hadir pada awal waktu di sekolah.

SOAL 351:

Apakah wajib melakukan salat Zuhur setelah adzan Zuhur, dan melakukan salat

Asar setelah tiba waktunya, demikian juga salat Magrib dan Isya?

JAWAB:

Ketika waktunya telah tiba, mukalaf boleh memilih antara menggabungkan atau

memisahkan keduanya.

SOAL 352:

Apakah wajib menunggu pada malam-malam terang bulan untuk salat subuh

selama 15-20 menit, padahal jam saat ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan

bisa mendapatkan kepastian tentang terbitnya fajar?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 145

JAWAB:

Tidak ada perbedaan antara malam-malam terang bulan dan malam-malam

lainnya berkenaan dengan terbitnya fajar dan berkenaan dengan waktu fardu

subuh juga waktu wajib imsak untuk puasa, meskipun ihtiyath dalam masalah

ini tetap baik.

SOAL 353:

Apakah ukuran selisih waktu-waktu syar’i antara beberapa propinsi dan yang

dikarenakan perbedaan ufuk adalah sama dalam tiga waktu salat harian?

misalnya, perbedaan waktu Zuhur antara dua propinsi adalah 25 menit, maka

apakah hal ini juga berlaku pada waktu-waktu lainnya dan dengan ukuran yang

sama, ataukah ia berubah pada waktu subuh dan Isya?

JAWAB:

Hanya karena sama dalam ukuran selisih antara keduanya mengenai terbitnya

fajar atau tergelincirnya matahari atau terbenamnya matahari tidak

meniscayakan kesamaan pada waktu-waktu lainnya. Ukuran selisih antara

bebagai kota biasanya justru tidak sama dalam tiga waktu salat.

SOAL 354:

Ahlussunah melakukan salat Magrib sebelum Magrib syar’i (waktu syar’i

matahari terbenam). Apakah kami boleh pada hari-hari haji dan hari-hari

lainnya berjama’ah dengan mereka dan cukup salat dalam waktu tersebut?

JAWAB:

Belum diketahui secara pasti apakah mereka salat sebelum masuk waktunya.

Bergabung dalam jamaah dan bermakmum dengan mereka tidak ada masalah

dan cukup, namun harus melakukan salat pada waktunya kecuali jika dalam

masalah waktu tersebut juga ber-taqiyyah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 146

SOAL 355:

Matahari di Denmark dan Norwegia terbit pada jam 7 pagi terus bersinar hingga

waktu Asar sementara di negara terdekat lainnya pada waktu yang sama

menunjukkan jam 12 malam. Apa taklif saya berkenaan dengan salat dan puasa?

JAWAB:

Wajib mengikuti ufuk tempat tersebut berkenaan dengan waktu-waktu salat

harian, dan jika melakukan puasa menimbulkan kesulitan karena siangnya yang

sangat panjang maka gugurlah puasa ada’ dan ia wajib mengkada-’nya.

SOAL 356:

Sampainya cahaya matahari ke bumi memerlukan waktu kira-kira 7 menit.

Apakah tolok ukur berakhirnya waktu salat subuh adalah terbitnya matahari

ataukah ketika cahayanya telah sampai ke bumi?

JAWAB:

Tolok ukurnya adalah terbit dan terlihatnya matahari di ufuk tempat pelaku

salat.

SOAL 357:

Media masa mengumumkan waktu-waktu syar’i setiap hari pada hari

sebelumnya. Apakah boleh berpegangan pada pengumuman tersebut dan

menganggap bahwa waktu telah masuk setelah adzan dikumandangkan lewat

radio dan televisi?

JAWAB:

Tolok ukurnya adalah kemantapan mukalaf tentang masuknya waktu.

SOAL 358:

Apakah waktu salat bermula begitu adzan dimulai ataukah wajib menunggu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 147

sampai adzan tersebut berakhir baru memulai salat? Apakah orang yang

berpuasa boleh ifthar begitu adzan dimulai ataukah wajib menunggu sampai

berakhir?

JAWAB:

Jika telah mantap bahwa adzan tersebut dimulai sejak masuknya waktu maka

tidak wajib menunggu sampai berakhir.

SOAL 359:

Apakah sah salat orang yang mendahulukan yang kedua atas yang pertama,

seperti mendahulukan Isya sebelum Magrib?

JAWAB:

Jika mendahulukannya karena keliru atau lupa sampai selesai salat maka tidak

ada masalah bahwa salatnya sah. Jika melakukannya dengan sengaja maka

salatnya batal.

SOAL 360:

Dengan menghaturkan salam hormat dengan menyongsong datangnya bulan

Ramadhan dan dengan memperhatikan perluasan beberapa desa serta sulitnya

memastikan dengan tepat terbitnya fajar (masuknya watu Subuh), maka kami

mengharap YM menerangkan kapan kita harus mulai berpuasa (imsak) dan

melakukan salat Subuh?

JAWAB:

Seyogyanya para Mukminin -semoga mereka mendapatkan perlindungan dari

Allah SWT- memperhatikan ihtiyath berkenaan dengan imsak puasa dan waktu

salat subuh, dengan melakukan imsak pada saat dimulainya adzan subuh dari

media (radio) dan hendaknya melakukan salat setelah berlalu 5 sampai 6 menit

dari adzan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 148

SOAL 361:

Waktu salat Asar sampai adzan Magrib atau sampai terbenam matahari?

Pertengahan malam secara syar'i untuk (akhir) waktu Isya' dan (kewajiban)

baytutah (bermalam) di Mina jam berapa?

JAWAB:

Akhir waktu salat Asar adalah terbenamnya matahari. Berdasarkan ihtiyath

untuk salat Magrib dan Isya' dan sejenisnya hendaknya malam itu dihitung dari

awal terbenam matahari sampai adzan Subuh, oleh karena itu waktu akhir

Magrib dan Isya' kira-kira setelah berlalu 11 jam setengah dari adzan Zuhur,

namun untuk baytutah di Mina harus dihitung dari tenggelam matahari sampai

terbit matahari.

SOAL 362:

Jika seseorang pada saat melakukan salat Asar ingat bahwa belum melakukan

salat Zuhur, apa yang harus dilakukan?

JAWAB:

Jika ia melakukan salat Asar karena menduga telah melakukan salat Zuhur

sebelumnya, dan dia lakukan salat Asar tersebut pada waktu musytarak antara

Zuhur dan Asar, maka dia harus langsung merubah niat Asar menjadi Zuhur,

kemudian setelah salam dia melakukan salat Asar. Jika hal itu terjadi pada

waktu khusus Zuhur, maka berdasarkan ihtiyath dia wajib merubah niatnya

menjadi salat Zuhur, kemudian setelah selesai dia bangun lagi untuk melakukan

salat Zuhur kemudian Asar. Hal itu juga berlaku pada Magrib dan Isya'.

HUKUM KIBLAT

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 149

SOAL 363:

Kami mohon jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Berdasarkan sebagian kitab fiqih, disebutkan bahwa pada hari ke 4 bulan

Khudrad (25 Mei) dan hari ke 26 bulan Tir (17 Juli) matahari tepat berada di atas

Ka’bah. Bila demikian apakah boleh menentukan arah kiblat dengan cara

memasang benda yang ditegakkan (syakhis) pada saat adzan Mekah

dikumandangkan? Manakah yang lebih benar jika arah kiblat di mihrab-mihrab

mesjid berbeda dengan arah bayangan syakhis (benda yang ditegakkan)?

2. Apakah boleh berpegangan pada kompas kiblat?

JAWAB:

Berpegangan pada benda yang ditegakkan (syakhis) atau pada kompas kiblat

sah hukumnya, jika mukalaf menjadi mantap dengannya tentang arah kiblat dan

ia wajib bertindak sesuai dengannya. Jika tidak, maka tidak ada masalah

berpegangan pada arah mihrab-mihrab mesjid atau arah kuburan muslimin

untuk menentukan arah kiblat.

SOAL 364:

Apakah sah salat ke arah manapun ketika kecamuk perang menghalang-halangi

untuk menentukan arah kiblat?

JAWAB:

Jika ia tidak bisa memberikan kemungkinan pada salah satu arah yang empat

dan waktunya leluasa, maka berdasarkan ihtiyath ia harus (mengulang) salat

dengan menghadap ke empat arah. Jika tidak maka harus mengulangi salat ke

arah-arah yang diduga sebagai arah kiblat secukupnya waktu.

SOAL 365:

Jika titik yang berhadapan dengan Ka’bah diketahui berada di arah lain dari bola

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 150

bumi sehingga bila ditarik garis lurus dari tengah bumi terus menembus dan

melewati pusat bumi niscaya akan keluar dari arah yang lain. Bagaimana

semestinya menghadap kiblat dalam kondisi demikian?

JAWAB:

Tolok ukur menghadap kiblat yang diwajibkan adalah menghadap ke arah

Ka’bah (al-Bayt al-‘Atiq) dari permukaan bumi, dengan cara menghadap dari

atas permukaan bumi ke arah ka’bah yang dibangun di atas bumi kota Mekkah.

Karena itulah, jika ia berdiri pada sebuah titik di bumi, dan garis-garis yang

ditarik dari tempatnya dan melintasi permukaaan bumi menuju Ka’bah sama

dalam jarak, maka ia dapat memilih untuk menghadap kiblat dari arah manapun

yang dikehendaki. Namun bila jarak dari salah satu arahnya lebih dekat dan

lebih pendek dalam ukuran yang sekiranya arti menghadap ke arahnya berbeda

dalam pandangan umum (urf), maka wajib memilih arah yang lebih dekat.

SOAL 366:

Apa yang wajib kami lakukan bila kami berada di suatu tempat dan tidak tahu

arah kiblat dan tidak memiliki sarana untuk menentukannya, dan masing-

masing dari empat arah diduga sebagai arah kiblat?

JAWAB:

Pada kasus yang ditanyakan, berdasarkan ihtiyath, maka ia wajib mengulangi

salat pada keempat arah tersebut, dan jika waktu tidak mencukupi untuk

melkukan empat salat, maka ia berkewajiban untuk melakukan salat sekedar

waktu yang memungkinkan.

SOAL 367:

Bagaimana menentukan arah kiblat? Dan bagaimana melakukan salat di kutub

utara dan kutub selatan?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 151

JAWAB:

Tolok ukur penentuan arah kiblat di dua kutub adalah penentuan garis

terpendek dari tempat pelaku salat ke arah Ka’bah, kemudian menghadap garis

tersebut setelah menentukannya.

HUKUM TEMPAT SALAT

SOAL 368:

Apakah boleh duduk, salat dan berjalan, di atas tempat-tempat yang dirampas

oleh negara zalim?

JAWAB:

Jika tahu bahwa tempat itu rampasan, maka hukumnya sama dengan barang

rampasan perihal tidak boleh menggunakannya dan (keharusan) menggantinya.

SOAL 369:

Apa hukumnya salat di atas tanah yang semula wakaf namun kini digunakan

oleh pemerintah dan didirikan di atasnya sebuah sekolah?

JAWAB:

Jika diduga secara wajar bahwa penggunaan tersebut diperbolehkan secara

syar’i, maka salat di tempat tersebut tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 370:

Saya mendirikan salat jamaah di sejumlah sekolah, padahal sebagian tanahnya

diambil dari para pemiliknya tanpa kerelaan mereka. Apakah hukum salat saya

dan murid-murid di sekolah-sekolah semacam ini?

JAWAB:

Jika belum diketahui secara pasti tentang perampasan tanah tersebut dari

pemiliknya, maka tidak ada masalah (la isykal).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 152

SOAL 371:

Jika seseorang salat selama beberapa waktu di atas sajadah, atau dengan pakaian

yang terkena (kewajiban) khumus, maka apa hukum salat-salat ini?

JAWAB:

Jika ia tidak mengetahui bahwa harta itu terkena khumus atau tidak mengetahui

hukum menggunakannya, maka salat-salat yang terdahulu dihukumi sah.

SOAL 372:

Apakah benar bahwa orang lelaki wajib berada di depan wanita ketika salat?

JAWAB:

Berdasarkan ihtiyath wajib, diharuskan jarak antara pria dan wanita ketika salat

setidaknya seukuran sejengkal, dan dalam keadaan ini sekiranya wanita dan pria

sejajar antara satu dengan yang lain atau wanita lebih di depan berdirinya maka

salat keduanya sah.

SOAL 373:

Ada seseorang yang dulu tinggal di rumah dinas, dan kini masa tinggalnya di

rumah tersebut telah berakhir dan telah diberitahu agar mengosongkannya. Apa

hukum salat dan puasa sejak waktu yang ditentukan untuk pengosongan?

JAWAB:

Jika ia tidak diizinkan untuk memanfaatkan rumah tersebut oleh pejabat yang

terkait setelah berakhirnya masa yang ditentukan, maka semua tindakannya di

dalam rumah itu dihukumi sebagai perampasan (ghasb).

SOAL 374:

Apakah dimakruhkan salat di atas sajadah bergambar atau turbah yang berukir?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 153

JAWAB:

Pada dasarnya hal itu tidak dilarang. Namun sekiranya gambar-gambar dan

ukiran memberikan alasan bagi orang-orang yang melemparkan tuduhan-

tuduhan terhadap syi’ah, maka tidak boleh memproduksinya dan melaksanakan

salat di atasnya. Begitu juga makruh hukumnya jika hal itu menyebabkan

hilangnya konsentrasi dan kehadiran hati pada saat salat.

SOAL 375:

Apakah sah salat kami jika tempat salat tidak suci, namun tempat sujudnya suci?

JAWAB:

Jika najis di tempat salat tidak berpindah ke pakaian atau tubuh, sedangkan

tempat sujud suci, maka salat di atasnya tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 376:

Gedung kantor tempat kami bekerja dahulu adalah sebuah perkuburan. Sekitar

40 tahun yang lalu kuburan itu terbengkalai dan 30 tahun lalu bangunan ini

didirikan di atasnya. Sekarang semua tanah di sekitar kantor telah dibangun dan

tidak ada satupun bekas kuburan. Dengan memperhatikan masalah yang kami

sebutkan di atas, kami mohon Anda menjelaskan apakah salat yang

dilaksanakan oleh para pegawai di tempat tersebut sah secara syar’i ataukah

tidak?

JAWAB:

Berbagai bentuk penggunaan dan pelaksanaan salat di tempat itu tidak

bermasalah, kecuali jika terbukti secara syar’i bahwa tanah yang kini dibangun

semula adalah wakaf untuk penguburan mayat dan secara tidak syar'i dilakukan

pembangunan dan lain-lain.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 154

SOAL 377:

Sejumlah pemuda Mukmin telah memutuskan -demi melakukan amar-ma’ruf-

melaksanakan salat di tempat-tempat rekreasi satu atau dua hari dalam

seminggu. Hanya saja sebagian tokoh dan orang tua mempermasalahkan bahwa

kepemilikan tanah-tanah tempat rekreasi tersebut tidak jelas. Apa hukumnya

salat di tempat itu?

JAWAB:

Tidak ada masalah memanfaatkan tempat-tempat rekreasi yang ada sekarang

dengan mendirikan salat dan lainnya. Dan hendaknya tidak perlu

memperhatikan adanya sekedar kemungkinan ghashb (perampasan).

SOAL 378:

Di kota kami ada 2 mesjid bersebelahan dipisah oleh satu dinding. Beberapa

waktu lalu sejumlah orang mukmin merobohkan sebagian besar dinding

pemisah itu dengan tujuan menyatukan kedua mesjid. Hal ini menjadi penyebab

munculnya kebimbangan sebagian orang berkenaan dengan pelaksanaan salat di

kedua mesjid tersebut. Hingga kini mereka masih ragu tentang masalah ini.

Karenanya saya mohon Anda menjelaskan penyelesaiannya?

JAWAB:

Menghilangkan dinding pemisah dua mesjid tersebut tidak menimbulkan

masalah dalam hal mendirikan salat di kedua mesjid tersebut.

SOAL 379:

Di jalan-jalan besar terdapat restoran-retoran yang dilengkapi dengan tempat

salat. Jika seorang tidak makan di restoran tersebut, apakah boleh melakukan

salat di tempat tersebut, ataukah ia wajib meminta izin terlebih dahulu?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 155

JAWAB:

Jika diduga bahwa tempat salat tersebut adalah milik pemilik restoran dan

penggunaannnya khusus bagi yang makan di rumah makan tersebut maka ia

wajib meminta izin.

SOAL 380:

Seseorang yang salat di tanah rampasan (ghashb), namun di atas sajadah atau

kayu dan lainnya. Apakah salatnya batal ataukah sah?

JAWAB:

Salat di tanah ghashb batal meskipun di atas sajadah, ranjang atau lainnya.

SOAL 381:

Sebagian perusahaan dan yayasan yang berada dalam pengelolaan pemerintah

sekarang ada orang-orang yang tidak ikut serta dalam salat jamaah yang

diadakan di sana dengan alasan karena tempat-tempat ini diambil-alih oleh

pemerintah dari para pemiliknya berdasarkan keputusan mahkamah syar’i

(pengadilan agama). Kami mohon penjelasan Anda dalam masalah ini?

JAWAB:

Jika diduga bahwa pejabat yang mengeluarkan keputusan pengambil alihan

memiliki kompetensi secara legal dan telah sesuai dengan ukuran-ukuran

syari’at dan undang-undang, maka tindakannya dihukumi secara syar’i sebagai

sah. Karenanya boleh menggunakan tempat itu dan hukum tentang ghashb

(perampasan) tidak berlaku.

SOAL 382:

Jika ada mesjid yang berdampingan dengan husainiyah, apakah sah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 156

melaksanakan salat jamaah di husainiyah, dan apakah pahala salat di kedua

tempat itu sama?

JAWAB:

Tidak diragukan lagi bahwa keutamaan salat di mesjid lebih banyak dari pada

salat ditempat lain, namun tidak ada larangan syar'i melaksanakan salat di

husainiyah atau tempat manapun lainnya.

SOAL 383:

Apakah sah salat di tempat yang di dalamnya terdengar musik yang haram

ataukah tidak?

JAWAB:

Jika hal itu menyebabkan seseorang mendengarkan musik yang diharamkan,

maka tidak boleh berdiam di tempat itu, meskipun salatnya dihukumi sah. Jika

suara musik menghilangkan perhatian dan konsentrasi, maka salat di tempat itu

makruh hukumnya.

SOAL 384:

Apa hukum salat orang-orang yang diutus dalam suatu tugas di atas perahu dan

tiba waktu salat, apabila mereka tidak melakukannya pada waktu itu maka tidak

akan bisa menunaikannya di dalam waktu salat?

JAWAB:

Dalam kasus tersebut mereka wajib salat di dalam perahu dan dengan cara

apapun yang mungkin dilakukan.

HUKUM TEMPAT-TEMPAT KEAGAMAAN LAIN

SOAL 417:

Apakah boleh secara syar'i memberi nama husainiyah dengan nama orang-orang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 157

tertentu, dan jika orang-orang yang turut membangun amal kebaikan ini tidak

rela, apa hukumnya?

JAWAB:

Husainiyah yang diwakafkan untuk penyelenggaraan majlis-majlis keagamaan

tidak perlu ditulis dengan nama orang-orang tertentu, dan jika ditulis dengan

nama sebagian orang, maka wajib dengan izin semua orang yang turut

membangunnya.

SOAL 418:

Dalam sejumlah risalah amaliyah disebutkan bahwa orang yang junub dan

wanita yang haid tidak diperbolehkan memasuki haram para Imam (As). Kami

mohon penjelasan apakah haram adalah ruangan yang berada di bawah kubah

saja, ataukah meliputi semua bangunannya?

JAWAB:

Yang dimaksud dengan haram adalah yang berada di bawah kubah yang

diberkati dan yang dianggap oleh pandangan umum masyarakat (urf) sebagai

haram dan masy’had. Sedangkan bangunan yang dihubungkan dan beranda

(arwiqah), maka tidak diperlakukan secara hukum sebagai haram. Maka tidak

ada masalah bagi orang yang sedang junub atau haid masuk ke dalamnya,

kecuali bagian tempat tersebut yang merupakan mesjid.

SOAL 419:

Sebuah husainiyah telah didirikan di samping sebuah mesjid kuno. Kini mesjid

tersebut tidak mampu menampung jamaah salat. Apakah boleh menggabungkan

huseiniyah tersebut dengan mesjid dan menggunakannya sebagai mesjid?

JAWAB:

Salat di husainiyah tidak dipermasalahkan (la isykal). Namun huseiniyah yang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 158

telah diwakafkan dengan cara yang benar menurut syari’at sebagai husainiyah

tidak boleh dirobah menjadi mesjid atau digabungkan dengan mesjid yang

bersebelahan dengannya sebagai mesjid.

SOAL 420:

Apa hukum menggunakan permadani dan benda-benda yang telah dinazarkan

untuk makam putra salah satu dari para Imam di mesjid-mesjid kampung?

JAWAB:

Tidak ada larangan jika barang-barang tersebut telah melebihi keperluan makam

putra para imam dan para penziarah.

SEPUTAR PAKAIAN PELAKU SALAT

SOAL 421:

Jika saya ragu tentang keternajisan pakaian saya, apakah jika saya salat dengan

pakaian tersebut hukumnya batal ataukah tidak?

JAWAB:

Pakaian yang diragukan terkena najis dihukumi suci, dan salat dengannya sah.

SOAL 422:

Saya telah membeli ikat pinggang kulit dari Jerman. Apakah salat dengan

menggunakannya bermasalah secara syar'i (isykal syar'i), jika saya ragu apakah

ia kulit asli ataukah kulit buatan, dan apakah ia kulit hewan yang disembelih

secara syar'i ataukah tidak? Dan apakah hukum salat-salat yang telah saya

lakukan dengan menggunakannya?

JAWAB:

Jika ragu apakah ia kulit asli atau buatan, maka salat dengan memakainya tidak

bermasalah (la isykal). Namun, bila ragu, setelah mendapatkan kepastian bahwa

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 159

ia memang kulit asli, apakah ia dari hewan yang disembelih secara syar'i

ataukah tidak, maka ia seperti bangkai dalam hukum keharaman dan tidak sah

salat dengan menggunakannya, meskipun dihukumi suci. Adapun salat-salat

yang telah dilakukan dihukumi sah.

SOAL 423:

Jika seorang mushalli mengetahui bahwa tidak ada najis di tubuh dan

pakaiannya lalu melakukan salat, setelah itu terbukti bahwa tubuh atau

pakaiannya terkena najis, apakah salatnya batal ataukah tidak? Jika menyadari

hal itu dipertengahan salat apakah hukumnya?

JAWAB:

Jika tidak mengetahui sama sekali bahwa tubuh atau pakaiannya terkena najis

lalu mengetahuinya setelah salat, maka salatnya sah, dan ia tidak wajib

mengulang atau mengkadanya. Namun, jika ia menyadarinya ketika sedang

salat, maka, jika ia dapat melenyapkan najis tanpa melakukan sesuatu yang

bertentangan dengan salat, maka wajib dilakukannya dan wajib

menyempurnakan salatnya. Namun, bila tidak dapat menghilangkan najis

dengan tetap mempertahankan bentuk salat, dan waktunya leluasa, maka ia

wajib menghentikan salatnya dan memulainya lagi setelah menghilangkan najis.

SOAL 424:

Salah seorang melakukan salat selama beberapa waktu dengan mengenakan

sesuatu dari kulit binatang yang diragukan penyembelihannya secara syar'i yang

tidak sah digunakan dalam salat. Apakah ia wajib mengulang salatnya? Dan

secara umum apakah hukum binatang yang diragukan penyembelihannya?

JAWAB:

Binatang yang diragukan penyembelihannya dihukumi sebagai bangkai

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 160

berkenaan dengan hukum haramnya dimakan dan tidak sah salat dengannya,

namun ia dihukumi suci.

SOAL 425:

Apakah seorang wanita yang ketika salat melihat sebagian rambutnya terbuka

lalu segera menutupnya wajib mengulangi salatnya ataukah tidak?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, tidak wajib mengulang salat.

SOAL 426:

Seseorang terpaksa menyucikan tempat keluarnya kencing dengan batu atau

kayu atau benda lain dan menyucikannya dengan air setelah sampai di rumah.

Apakah ia wajib mengganti atau mensucikan pakaian dalamnya ketika hendak

salat?

JAWAB:

Jika pakaiannya tidak terkena najis oleh basah kencing organ, maka ia tidak

wajib mensucikan pakaiannya.

SOAL 427:

Menghidupkan sebagian alat-alat industri impor biasanya dengan bantuan para

tenaga ahli asing yang, menurut fiqih Islam, kafir dan najis. Karena

mengoperasikan alat-alat tersebut dengan meletakkan minyak dan bahan-bahan

lain melalui tangan, maka selanjutnya alat-alat tersebut tidak bisa suci.

Mengingat bahwa pakaian dan tubuh para pekerja bersentuhan dengan alat-alat

ini dan mereka tidak punya waktu untuk menyucikan pakaian dan badan secara

sempurna pada waktu-waktu kerja, maka apa taklifnya berkenaan dengan salat.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 161

JAWAB:

Dengan adanya dugaan bahwa orang kafir yang menghidupkan mesin dan alat-

alat tersebut dari kalangan ahlul kitab yang dihukumi suci, atau ketika bekerja ia

mengenakan kaos tangan, maka tidak terdapat kepaspastian bahwa mesin dan

alat-alat tersebut terkena najis hanya karena yang menghidupkannya orang

kafir. Jika ada kepastian bahwa alat, tubuh dan pakaian saat bekerja terkena

najis, maka wajib menyucikan tubuh dan menyucikan pakaian atau

menggantinya untuk salat.

SOAL 428:

Batalkah salat seseorang yang membawa saputangan dan sejenisnya yang

terkena najis darah atau meletakkannya dalam saku?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal) jika saputangan itu berukuran kecil sehingga tidak

dapat berfungsi sebagai penutup aurat.

SOAL 429:

Apakah sah salat menggunakan pakaian yang diberi parfum yang mengandung

alkohol?

JAWAB:

Tidak ada masalah dengan salatnya selama tidak mengetahui secara pasti bahwa

parfum terebut najis.

SOAL 430:

Apa yang wajib ditutupi oleh wanita ketika sedang melakukan salat dan apakah

ada masalah (isykal) jika ia hanya mengenakan pakaian dengan lengan pendek

dan tidak memakai kaos kaki?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 162

JAWAB:

Tolok ukurnya adalah pakaiannya harus menutupi seluruh anggota tubuh

kecuali wajah yang wajib dibasuh dalam wudu, kedua telapak tangan sampai

pergelangan dan kedua telapak kaki sampai pergelangan, meskipun kain

penutup yang digunakan seperti cadur (abaya wanita di Iran).

SOAL 431:

Apakah wajib wanita menutupi kedua kaki ketika sedang salat, ataukah tidak?

JAWAB:

Menutup kedua kaki sampai pergelangan, pada saat tidak ada non muhrim,

tidak wajib.

SOAL 432:

Apakah wajib menutupi dagu ketika mengenakan hijab (jilbab) dan ketika

sedang salat secara sempurna, ataukah cukup menutupi bagian bawahnya saja

atau wajib menutupi dagu karena ia merupakan awal bagi upaya menutup

wajah yang wajib secara syar'i?

JAWAB:

wajib menutup bagian bawah dagu, bukan dagu yang merupakan bagian dari

wajah.

SOAL 433:

Apakah hukum tentang benda yang terkena najis (mutanajjis) yang tidak dapat

menutup aurat dalam salat hanya berlaku jika seseorang salat dalam keadaan

lupa atau tidak tahu tentang hukum masalah tersebut atau tentang obyeknya,

ataukah hukum tersebut mencakup kedua kondisi; ketidakpastian obyek

(syubhah maudhu’iyah) dan ketidakpastian hukum (syubhah hukmiyah)?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 163

JAWAB:

Hukum tersebut tidak khusus dalam keadaan lupa atau tidak tahu, melainkan

diperbolehkan salat dengan benda yang terkena najis yang tidak dapat menutup

aurat salat, meskipun dalam keadaan mengetahui dan menyadarinya.

SOAL 434:

Apakah bulu atau liur kucing pada pakaian pelaku salat membatalkan salat?

JAWAB:

Ia membatalkan salat.

MEMAKAI DAN MENGGUNAKAN EMAS DAN PERAK

SOAL 435:

Apa hukumnya lelaki memakai cincin emas terutama saat salat?

JAWAB:

Lelaki tidak diperbolehkan memakai cincin emas dan salat dengannya

berdasarkan ihtiyath (wajib) batal.

SOAL 436:

Apa hukum lelaki memakai emas putih?

JAWAB:

Jika yang disebut emas putih itu adalah emas kuning itu sendiri yang menjadi

putih karena campuran warna, maka hukumnya haram, namun jika terbuat dari

unsur emas yang sangat sedikit sehingga menurut pandangan umum ('urf) tidak

disebut emas, maka tidak ada masalah. Dan Platina juga tidak bermasalah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 164

SOAL 437:

Apakah bermasalah (isykal) secara syar'i menggunakan emas jika tidak untuk

berhias dan tidak tampak bagi orang lain?

JAWAB:

Memakai emas bagi lelaki secara mutlak haram hukumnya, meskipun tidak

untuk berhias atau tersembunyi dari pandangan orang lain.

SOAL 438:

Apa hukum lelaki memakai emas, karena kita menemukan sebagian orang

mengaku bahwa memakai emas dalam waktu yang singkat, seperti detik-detik

akad nikah tidak bermasalah?

JAWAB:

Diharamkan lelaki memakai emas, tanpa membedakan ukuran waktu yang

pendek atau yang panjang.

SOAL 439:

Dengan menyadari hukum-hukum tentang pakaian orang yang salat dan bahwa

haram bagi lelaki berhias dengan emas, kami mohon jawaban atas dua

pertanyaan berikut:

1. Apakah yang dimaksud berhias dengan emas mencakup seluruh bentuk

penggunaan emas bagi lelaki meskipun dalam operasi bedah tulang atau gigi

pasangan?

2. Mengingat bahwa salah satu tradisi negara kami adalah, bahwa para pemuda

yang baru kawin mengenakan cincin tunangan terbuat dari emas kuning dan hal

ini oleh masyarakat umum sama sekali tidak dianggap sebagi hiasan bagi lelaki,

namun hanyalah sebagai simbul permulaan kehidupan rumah tangga seseorang,

maka apa pendapat Anda tentang masalah ini?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 165

JAWAB:

1. Kriteria haramnya lelaki memakai emas bukanlah karena untuk perhiasan,

namun penggunaan emas dengan cara dan maksud apapun, maka haram

hukumnya meskipun ia berupa cincin, gelang, atau kalung dan sebagainya,

sedangkan penggunaan emas bagi lelaki dalam operasi bedah dan dalam gigi

pasangan tidaklah dipermasalahkan.

2. Haram secara umum lelaki menggunakan cincin tunangan dari emas kuning.

SOAL 440:

Apa hukum menjual dan membuat perhiasan-perhiasan emas yang khusus bagi

kaum lelaki yang tidak digunakan oleh kaum wanita?

JAWAB:

Membuat perhiasan emas jika untuk dipakai kaum lelaki haram hukumnya dan

tidak boleh menjual dan membelinya.

SOAL 441:

Ketika bertamu terkadang kami disuguhi manisan dan kue di tempat yang

terbuat dari perak. Apakah hal ini sama dengan makan dari bejana terbuat dari

perak dan apa hukumnya?

JAWAB:

Diharamkan mengambil makanan dan sejenisnya dari bejana terbuat dari perak

jika dengan tujuan untuk dimakan.

SOAL 442:

Apakah ada masalah melapisi gigi dengan emas dan apa hukumnya melapisi

gigi dengan platina?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 166

JAWAB:

Tidak ada larangan melapisi gigi dengan emas atau platina, namun melapisi gigi

depan dengan emas, jika dengan tujuan berhias tidak bebas dari masalah.

AZAN DAN IQAMAH

SOAL 443:

Di desa kami juru adzan selalu mengumandangkan adzan subuh pada bulan

Ramadhan beberapa menit sebelum memasuki waktu agar orang-orang dapat

makan dan minum sampai pertengahan adzan atau usainya. Apakah benar

perbuatan demikian?

JAWAB:

Jika adzan tersebut tidak membuat masyarakat salah menduga dan bukan

sebagai pengumuman terbitnya fajar, maka tidak dipermasalahkan (la isykal).

SOAL 444:

Sebagian orang demi melaksanakan tugas amar ma’ruf dan nahi munkar

mengumandangkan adzan bersama-sama di jalan-jalan umum, alhamdulillah

kegiatan ini memberikan pengaruh yang sangat besar dalam menghalangi

kerusakan yang dilakukan secara terbuka di lingkungan daerah dan

mengarahkan orang-orang terutama para pemuda untuk melaksanakan salat

pada awal waktu, namun seseorang menyebutkan bahwa perbuatan ini tidak

ada dalam syari’at Islam dan merupakan perbuatan bid’ah. Pendapat ini

menimbulkan kebingungan. Apa pendapat Anda tentang hal ini?

JAWAB:

Mengumandangkan adzan sebagai pemberitahuan untuk salat pada awal waktu-

waktu salat faridhah harian dan mengeraskan suara saat membacanya serta

mengikuti bacaan adzan bagi yang mendengarnya tergolong hal-hal yang sangat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 167

dianjurkan (al-mustahabbah al-akidah). Mengumandangkan adzan secara

bersama-sama di sekitar jalan-jalan diperbolehkan selama tidak menyebabkan

pelecehan, menutup jalan dan mengganggu orang.

SOAL 445:

Karena mengumandangkan adzan merupakan perbuatan ritual-politis dan

mengandung pahala yang besar, orang-orang Mukmin bertekad

mengumandangkan adzan tanpa pengeras suara dari atas loteng rumah-rumah

mereka setiap kali tiba waktu salat fardu, terutama salat subuh. Pertanyaannya,

apa hukum melakukan hal itu apabila sebagian tetangga menentangnya?

JAWAB:

Mengumandangkan adzan dengan cara yang lazim dari atas loteng tidak ada

masalah (la isykal).

SOAL 446:

Apa hukumnya menyiarkan acara-acara khusus saat sahur bulan Ramadhan,

kecuali adzan Subuh, melalui pengeras suara di mesjid agar seluruh masyarakat

dapat mendengarnya?

JAWAB:

Bila itu dilakukan di tempat-tempat yang sebagian besar warganya tidak tidur di

malam hari bulan suci Ramadhan untuk membaca al-Quran, doa-doa dan

mengikuti upacara-upacara keagamaan dan sebagainya, maka diperbolehkan (la

isykal). Namun, bila mengganggu tetangga, maka hal itu tidak diperbolehkan.

SOAL 447:

Apakah diperbolehkan menyiarkan ayat-ayat al-Quran di mesjid-mesjid dan

pusat-pusat keagamaan sebelum tiba waktu subuh dan menyiarkan doa-doa

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 168

setelah subuh dengan suara yang keras sekali sehingga mencapai jarak beberapa

kilometer padahal hal itu terkadang berlangsung lebih dari setengah jam?

JAWAB:

Boleh menyiarkan adzan secara wajar sebagai pengumuman akan masuknya

waktu salat fardu subuh melalui pengeras suara. Namun, bila penyiaran ayat-

ayat al-Quran, doa dan lainnya pada waktu kapan pun melalui pengeras suara

di mesjid menggangu tetangga, maka hal itu tidak memiliki pembenaran secara

syar'i, bahkan bermasalah. (fihi isykal).

SOAL 448:

Apakah boleh lelaki mencukupkan dirinya dengan adzan wanita untuk salat?

JAWAB:

Mencukupkan diri dengan adzan wanita bagi orang laki-laki adalah bermasalah

(mahallu isykal).

SOAL 449:

Apa pendapat Anda tentang syahadah (kesaksian) ke tiga atas kepemimpinan

dan wilayah sang penghulu para washiy (As) dalam adzan dan iqamah untuk

salat fardu?

JAWAB:

Mengucapkan "Asyhadu anna 'Aliyyan Waliyyullah" sebagai syiar dan lambang

tasyayyu' adalah baik dan penting serta harus dengan niat mendekatkan diri

secara mutlak, namun bukan bagian dari adzan dan iqamah.

SOAL 450:

Selama beberapa waktu saya merasa kesulitan dengan sakit pinggang yang

menimpa saya, bahkan kadang-kadang saya merasakan sangat sakit, sehingga

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 169

tidak memungkinkan untuk salat dengan berdiri. Dengan memperhatikan

masalah tersebut apakah boleh saya salat di awal waktu dengan duduk,padahal

kalau saya bersabar sampai akhir waktu mungkin saya dapat melakukannya

dengan berdiri, apa tugas saya?

JAWAB:

Jika Anda memberikan kemungkinan, bahwa pada akhir waktu akan dapat

melakukan salat dengan berdiri, maka berdasarkan ihtiyath Anda wajib bersabar,

namun jika pada awal waktu disebabkan alasan tersebut Anda melakukan salat

dengan duduk, kemudian sampai akhir waktu alasan (sakit/uzur) tersebut

belum hilang, maka salat yang telah Anda lakukan dihukumi sah dan tidak

perlu diulang. Lain halnya jika Anda dari awal waktu mengira, bahwa uzur

Anda akan berlangsung sampai akhir waktu dan Anda lakukan salat dengan

duduk, lalu uzur Anda hilang sebelum akhir waktu, maka Anda harus

mengulang salat dengan berdiri.

ZIKIR

SOAL 471:

Apakah ada masalah (isykal) jika mengganti zikir ruku’ dengan zikir sujud dan

sebaliknya secara sengaja?

JAWAB:

Jika ia melakukannya dengan dasar sebagai zikirullah (‘azza ismuh) secara

umum, maka tidak ada masalah, sedangkan ruku’, sujud, dan salatnya sah

seluruhnya.

SOAL 472:

Jika seorang membaca zikir ruku’ dalam sujudnya karena lupa atau sebaliknya;

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 170

membaca zikir sujud ketika ruku’, lalu ia segera ingat dan melakukan

pembenahan, apakah salatnya sah?

JAWAB:

Tidak ada masalah, dan salatnya sah.

SOAL 473:

Jika seseorang, setelah usai salat atau saat sedang melakukan salat, ingat bahwa

zikir yang ia baca pada sujud atau ruku' nya keliru, apakah hukumnya?

JAWAB:

Jika (ingat) setelah melalui posisi zikir, yakni ruku’ dan sujud, maka ia tidak

menanggung suatu apapun.

SOAL 474:

Apakah cukup seseorang membaca tasbihat arba’ah (tasbih yang empat, yakni

subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, penj)

sekali saja dalam rakaat ketiga dan keempat?

JAWAB:

Cukup, namun dianjurkan berdasarkan ihtiyath, membacanya tiga kali.

SOAL 475:

Tasbihat arba’ah dalam salat dibaca tiga kali. Namun, ada seseorang yang karena

lupa membacanya empat kali. Apakah salatnya diterima di sisi Allah Swt?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 476:

Apakah hukum orang yang tidak tahu bahwa ia telah membaca tasbihat arba’ah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 171

sebanyak tiga kali atau lebih atau kurang dalam rakaat ketiga dan keempat

salatnya?

JAWAB:

Membaca satu kali juga sudah cukup dan ia tidak menanggung suatu apapun.

Dan selama belum melakukan ruku’, ia dapat menganggap bahwa ia telah

membacanya kurang dari tiga kali lalu mengulanginya sampai yakin bahwa ia

telah mengucapkannya sebanyak tiga kali.

SOAL 477:

Apakah boleh membaca ‚bihaulillahi wa quwwatihi...‛ ketika tubuh sedang

bergerak dalam salat? Apakah hal itu sah sebagaimana dalam posisi berdiri

(qiyam)?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal). Pada dasarnya zikir tersebut (dibaca) dalam

keadaan berdiri untuk memasuki rakaat berikutnya.

SOAL 478:

Apakah yang dimaksud dengan ‘zikir’? Apakah ia mencakup salawat atas Nabi

dan keluarganya (Saw)?

JAWAB:

Zikir adalah setiap lafaz yang mengandung sebutan Allah (‘azza ismuh),

sedangkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad (Saw) termasuk

zikir yang termulia.

SOAL 479:

Apakah ada masalah (isykal) jika kami pada saat melakukan salat witir, yang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 172

hanya satu rakaat, saat mengangkat tangan dalam qunut dan permohonan hajat,

menyebutkan keperluan-keperluan dengan Bahasa Persia?

JAWAB:

Tidak ada malasah (la isykal) berdo’a dalam qunut dengan Bahasa Persia.

Bahkan tidak ada larangan berdoa dalam qunut dengan bahasa apapun selain

Bahasa Arab.

SUJUD

SOAL 480:

Apakah hukum sujud dan tayammum dengan semen atau lantai (ubin)?

JAWAB:

Tidak ada masalah (isykal) bersujud di atas kedua benda tersebut dan

bertayammum dengan keduanya.

SOAL 481:

Apakah ada masalah jika meletakkan kedua tangan saat sedang salat di atas

lantai yang berlubang-lubang kecil?

JAWAB:

Dalam kasus yang anda sebutkan, tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 482:

Apakah ada masalah menggunakan turbah sujud yang telah menghitam dan

kotor hingga lapisan kotoran tersebut menjadi penghalang antara dahi dan

turbah?

JAWAB:

Jika kotoran pada turbah tersebut sedemikian rupa sehingga menghalangi antara

dahi dan turbah, maka batallah sujudnya, demikian pula salatnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 173

SOAL 483:

Seorang wanita yang sujud di atas turbah, sedangkan dahinya tertutup oleh

hijab, terutama tempat bersujud. Apakah ia wajib mengulangi salat-salatnya?

JAWAB:

Ia tidak wajib mengulang jika saat bersujud tidak menyadari adanya

penghalang.

SOAL 484:

Seorang wanita meletakkan kepalanya di atas turbah, lalu merasa bahwa

dahinya tidak menyentuh turbah secara sempurna, karena cadur (sejenis abaya

wanita di Iran) atau saputangan menghalangi antara keduanya. Karena itulah ia

mengangkat kepalanya dan meletakkannya lagi di atas turbah setelah

menyingkirkan penghalangnya. Bagaimanakah hukum berkenaan dengan kasus

ini? Dan jika tindakan meletakkan kepala kembali dianggap sebagai satu sujud

secara terpisah, apa hukum salat-salat yang telah dilakukannya?

JAWAB:

Ia wajib menggerakkan dahi hingga mencapai turbah tanpa mengangkatnya dari

tanah. Dan jika ia mengangkat dahi dari tanah, demi bersujud di atas turbah

karena tidak tahu atau lupa, dan ia melakukannya dalam satu sujud di antara

dua sujud pada satu rakaat, maka salatnya sah dan ia tidak wajib

mengulangnya. Namun, jika ia mengangkat dahinya karena ingin bersujud di

atas turbah secara sengaja atau melakukan hal itu dalam dua sujud sekaligus

dalam satu rakaat, maka salatnya batal dan ia wajib mengulangnya.

SOAL 485:

Wajib meletakkan tujuh anggota sujud di atas tanah saat sedang sujud. Namun

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 174

kami tidak mampu melakukan hal ini karena kondisi kesehatan yang tidak

mengizinkan karena kami termasuk veteran yang cacat dan menggunakan kursi

roda. Untuk melakukan salat, adakalanya kami megangkat turbah dan kami

tempelkan pada dahi, dan adakalanya kami letakkan turbah pada pegangan

kursi roda lalu kami bersujud di atasnya. Apakah perbuatan demikian sah?

JAWAB:

Jika anda mampu meletakkan turbah di atas pegangan kursi dan bersujud di

atasnya, maka lakukanlah, dan salat anda sah. Jika tidak, lakukanlah dengan

cara apapun yang bisa anda lakukan, meskipun dengan membungkuk atau

dengan memberikan isyarat untuk sujud dan ruku’, dan tidak ada masalah.

Semoga anda dikaruniai kesuksesan oleh Allah ta’aala.

SOAL 486:

Apa hukum sujud di atas batu marmer yang dijadikan lantai makam-makam

mulia?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal) bersujud di atas batu marmer.

SOAL 487:

Apa hukum meletakkan sebagian jari-jari kaki di samping ibu jari di atas tanah

saat bersujud?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 488:

Akhir-akhir ini telah diproduksi sebuah turbah untuk salat yang diberi nama

‘turbah Al Amin’. Fungsinya adalah untuk menghitung jumlah rakaat dan sujud

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 175

pelaku salat dan menghilangkan keraguan dalam batas tertentu. Mengingat

bahwa perusahaan yang memproduksinya mengaku bahwa para marjak taklid

memperbolehkan bersujud di atasnya, kami mohon penjelasan pendapat Anda

YM, padahal turbah tesebut bergerak ke bawah karena di bawahnya terdapat

pegas besi ketika dahi diletakkan di atasnya. Apakah sah bersujud di atas turbah

tersebut?

JAWAB:

Jika ia termasuk benda yang sah dijadikan sebagi tempat sujud dan tidak

bergerak saat meletakkan dahi di atasnya dan ditekan, maka sujud di atasnya

tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 489:

Kaki sebelah manakah yang kita letakkan di atas kaki lainnya ketika duduk

setelah sujud?

JAWAB:

Dimustahabkan duduk pada paha kiri, dan meletakkan bagian luar kaki kanan

di atas telapak kaki kiri.

SOAL 490:

Zikir apakah yang lebih utama dibaca setelah zikir wajib dalam sujud dan ruku’?

JAWAB:

Mengulangi zikir wajib itu sendiri dan mengakhirinya pada bilangan ganjil.

Sebagaimana dimustahabkan dalam sujud, di samping zikir wajib, untuk

memohon hajat (keperluan) dunia dan akhirat.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 176

SOAL 491:

Apakah taklif syar’i kami ketika mendengar ayat-ayat sajdah dari tape recorder

atau radio?

JAWAB:

Pada kasus yang ditanyakan sujud hukum wajib.

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SALAT

SOAL 492:

Apakah salat menjadi batal jika membaca syahadah (kesaksian) atas

kepemimpinan (wilayah) Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib As dalam

tasyahhud?

JAWAB:

Salat termasuk di dalamnya bacaan tasyahhud haruslah dilakukan seperti yang

diterangkan oleh para marja agung syiah (semoga Allah memperbanyak jumlah

mereka) dalam risalah amaliyah mereka. Janganlah menambahkan sesuatu atas

hal itu, meskipun hal itu haq dan benar pada dirinya.

SOAL 493:

Seseorang kejangkitan riya’ dalam ibadah-ibadahnya. Kini ia berusaha

menentang hawa nafsunya. Apakah hal ini juga dianggap sebagai riya’? Dan

bagaimana ia dapat menghindarinya?

JAWAB:

Setiap amal perbuatan yang dilakukan karena Tuhan di antaranya memerangi

riya', tidak bisa dianggap riya'. Dan untuk melepaskan diri dari riya’, ia harus

merenungkan keagungan Allah Swt dan merenungkan kelemahan dan kepapaan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 177

dirinya sebagaimana makhluk-makhluk lain kepadaNya serta merenungkan

kehambaan dirinya dan seluruh umat manusia kepada Allah Swt.

SOAL 494:

Saat bergabung dalam salat jamaah saudara-saudara sunni, kata ‘aamiin’

disuarakan secara keras setiap kali imam usai membaca al-Fatihah. Apa

hukumnya hal itu?

JAWAB:

Jika keikutsertaan (dalam salat jamaah tersebut) mengharuskan ucapan ‘aamiin’

dalam kasus yang disebutkan, maka tidak ada larangan mengucapkannya, jika

tidak maka hal itu tidak diperbolehkan.

SOAL 495:

Kadang kala saat sedang salat wajib, kami melihat anak kecil melakukan

perbuatan berbahaya. Apakah boleh membaca sebagian ayat surah al-Fatihah

atau surah lain, atau sebagian zikir dengan suara lantang agar anak kecil itu

sadar atau demi menarik perhatian orang di dalam rumah agar mencegah

bahaya? Dan apakah hukum salat sambil menggerakkan tangan atau

mengernyitkan dahi demi memahamkan seseorang tentang suatu masalah atau

demi menjawab pertanyaannya?

JAWAB:

Jika mengangkat suara ketika membaca ayat-ayat atau zikir-zikir demi

mengingatkan orang lain tidak menyebabkan keluar dari bentuk keadaan salat,

maka hal itu tidak dipermasalahkan, selama qira’ah (bacaan Alfatihah dan surah.

penj) dan zikir tersebut dilakukan dengan tujuan qira’ah dan zikir. Sedangkan

berbicara saat sedang bersalat atau melakukan gerakan yang tidak bertentangan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 178

dengan ketenangan dan thuma’ninah atau tidak bertentangan dengan bentuk

salat, maka tidak membatalkan salat.

SOAL 496:

Jika seseorang tertawa saat sedang salat karena teringat ucapan yang

menggelikan (lucu) atau terjadinya suatu yang memancing tawa, apakah

salatnya batal ataukah tidak?

JAWAB:

Jika tertawa dengan mengeluarkan suara maka salatnya batal.

SOAL 497:

Apakah mengusap wajah dengan kedua tangan setelah qunut saat sedang salat

membatalkan salat? Jika menyebabkan batalnya salat, maka apakah hal itu

dianggap maksiat dan dosa?

JAWAB:

Makruh hukumnya, namun tidak membatalkan salat.

SOAL 498:

Apakah boleh memejamkan kedua mata saat salat karena membuka keduanya

mengalihkan pikiran dari salat?

JAWAB:

Tidak ada larangan syar’i memejamkan kedua mata saat salat. Namun makruh

hukumnya.

SOAL 499:

Saat sedang salat saya teringat akan peristiwa-peristiwa keimanan dan kondisi-

kondisi spiritual yang dulu saya alami ketika berjuang melawan Rezim Ba’ts

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 179

yang kafir sehingga dapat membantu saya menambah kekhusukan dalam salat.

Apakah hal ini membatalkan salat?

JAWAB:

Hal ini tidak merusak keabsahan salat?

SOAL 500:

Apakah permusuhan dan tidak saling tegur sapa antara dua orang selama tiga (3

hari) membatalkan salat dan puasa juga?

JAWAB:

Permusuhan dan tidak saling tegur-sapa antar dua orang, walaupun termasuk

perbuatan tercela dalam syariat, tidak membatalkan salat ataupun puasa.

MEMBALAS SALAM

SOAL 501:

Apakah wajib membalas salam anak-anak?

JAWAB:

Wajib membalas salam dari anak-anak laki dan perempuan mumayyiz (yang

mampu membeda-bedakan antara yang baik dan yang buruk. pen), sebagaimana

wajib membalas salam dari lelaki dan wanita dewasa.

SOAL 502:

Jika seseorang mendengar salam namun tidak membalasnya karena lalai atau

karena sebab lain sehingga terputus dalam jarak waktu singkat, apakah masih

wajib membalasnya?

JAWAB:

Jika keterlambatan itu terjadi dalam jarak waktu yang sekiranya tidak lagi

disebut sabagai membalas salam, maka membalasnya tidak wajib.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 180

SOAL 503:

Jika seseorang mengucapkan salam kepada sejumlah orang dengan

mengucapkan ‚Assalamualaikum jami’an‛ artinya ‘salam atas Anda sekalian

semua’, sedangkan salah satu dari mereka sedang melakukan salat, apakah ia

wajib membalas, meskipun orang-orang lain (yang tidak salat) telah membalas

salamnya?

JAWAB:

Berdasarkan ahwath hendaknya tidak memulai membalas apabila orang lain

telah membalasnya.

SOAL 504:

Apa pendapat Anda tentang membalas penghormatan yang tidak menggunakan

kata ‘salam’?

JAWAB:

Tidak diperbolehkan membalasnya ketika sedang salat. Adapun di luar salat

berdasarkan ahwath, wajib membalasnya jika berupa ucapan dan, menurut

pandangan umum (uruf), tergolong sebagai penghormatan.

SOAL 505:

Jika seseorang mengucapkan salam beberapa kali dalam satu waktu atau

beberapa orang mengucapkan salam, apakah cukup membalasnya satu kali

untuk semuanya?

JAWAB:

Yang pertama cukup membalas satu kali. Adapun yang kedua cukup sekali

dalam bentuk kata yang umum sehingga mencakup semua dengan tujuan

membalas salam mereka.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 181

SOAL 506:

Salah seorang mengucapkan penghormatan dengan menggunakan kata ‘salam’,

bukan ‘assalamu’alaikum’. Apakah wajib membalas salamnya? Dan jika seorang

yang belum baligh mengucapkan ‘salamun alaikum’, apakah wajib membalas

penghormatannya?

JAWAB:

Jika menurut pandangan masyarakat umum (uruf) ucapan tersebut merupakan

penghormatan dan salam, maka wajib membalasnya. Dan jika yang

mengucapkan salam anak kecil yang mumayyiz, maka wajib membalasnya.

KERAGUAN-KERAGUAN DALAM SALAT

SOAL 507:

Apa hukum orang yang berada dalam rakaat ketiga salat ragu apakah ia telah

melakukan qunut ataukah tidak? Apakah ia harus melanjutkan salat atau

menghentikannya sejak keraguan itu muncul?

JAWAB:

Keraguan tersebut tidak perlu dipedulikan. Salatnya sah dan mukalaf dalam

masalah ini tidak menanggung suatu apapun.

SOAL 508:

Apakah keraguan dalam salat nafilah tentang hal-hal selain rakaat, seperti ragu

apakah telah melakukan sekali sujud ataukah dua kali, harus dipedulikan?

JAWAB:

Hukum tentang keraguan dalam bacaan dan perbuatan salat nafilah sama

dengan keraguan dalam salat fardu. Artinya, keraguan harus dipedulikan jika

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 182

muncul saat mushalli belum beranjak dari posisi yang diragukan, dan tidak

perlu dipedulikan jika ia telah melewati posisi yang diragukan.

SOAL 509:

Orang yang banyak ragu tidak perlu mempedulikan keraguannya. Namun, apa

tugas yang harus dilakukannya jika mengalami keraguan dalam salat?

JAWAB:

Tugasnya adalah menganggap dirinya telah melakukan apa yang diragukannya.

Kecuali jika melakukan hal tersebut membatalakan salat, maka ia harus

menganggap dirinya tidak melakukannya, tanpa membedakan antara keraguan

tentang rakaat, perbuatan dan bacaan.

SOAL 510:

Jika seseorang setelah beberapa tahun menyadari bahwa ibadah-ibadahnya

adalah batal atau meragukannya, maka apakah tugasnya?

JAWAB:

Keraguan tentang suatu perbuatan yang telah dilakukan tidaklah dipedulikan.

Namun, bila mengetahui bahwa perbuatannya batal, maka ia wajib mengqadha

bagian-bagian yang masih bisa disusulkan.

SOAL 511:

Jika seseorang melaksanakan bagian-bagian tertentu dalam salat tidak pada

tempatnya karena lupa, atau jika pandangan matanya tertuju pada sebuah

tempat, atau jika saat sedang bersalat berbicara karena lupa, apakah salatnya

batal ataukah tidak? Dan apa yang wajib dilakukannya?

JAWAB:

Perbuatan-perbuatan yang dilakukan karena lupasaat sedang salat tidak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 183

membatalkan salat. Dan dalam sebagian kasus terentu menyebabkan wajibnya

sujud sahwi. Kecuali bila menambah atau mengurangi sebuah rukun, maka

salatnya batal.

SOAL 512:

Jika seseorang lupa satu rakaat dalam salatnya lalu ingat pada rakaat terakhir,

seperti menganggap rakaat pertama sebagai rakaat kedua lalu melanjutkan yang

ketiga dan keempat, dan pada rakaat terakhir ia sadar itu adalah rakaat ketiga.

Apa tugas syar’inya?

JAWAB:

Ia wajib melakukan rakaat yang kurang dalam salatnya sebelum salam,

kemudian membaca salam. Jika ia tidak melakukan tasyahhud wajib pada

tempatnya, maka ia wajib mengkadanya juga berdasarkan ahwath. Dan

melakukan dua sujuh sahwi.

SOAL 513:

Bagaimana seseorang dapat mengetahui jumlah rakaat salat ihtiyath? Apakah

satu ataukah dua rakaat?

JAWAB:

Jumlah rakaat salat ihtiyath adalah sebanyak kekurangan yang diperkirakan

dalam salat. Jika keraguan berkisar antara dua rakaat dan empat, maka salatul-

ihtiyath wajib dilakukan dengan dua rakaat. Jika keraguan berkisar antara rakaat

ketiga dan rakaat keempat, maka wajib melakukan satu rakaat salat ihtiyath.

SOAL 514:

Apakah wajib melakukan sujud sahwi jika seseorang membaca dalam keadaan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 184

tidak sadar atau secara keliru sebuah kata-kata dalam zikir salat, ayat-ayat al-

Quran atau doa-doa qunut?

JAWAB:

Tidak wajib.

SALAT KADA

SOAL 515:

Sampai menginjak usia 17 tahun saya tidak tahu tentang ihtilam (mimpi basah),

ghusl (mandi) dan sebagainya dan saya tidak pernah mendengar tentang hal-hal

tersebut dari seseorang. Saya semula tidak mengerti arti janabah dan kewajiban

mandi. Karena itulah, salat dan puasa saya hingga usia itu bermasalah. Kami

mohon Anda berkenan menerangkan taklif yang wajib saya laksanakan?

JAWAB:

Seluruh salat yang telah anda lakukan dalam keadaan janabah wajib dikada.

Sedangkan puasa yang anda lakukan dalam keadaan janabah karena tidak

mengetahui (kejadian) janabah itu sendiri, sah dan cukup, serta tidak wajib

dikada.

SOAL 516:

Sangat disesalkan saya dulu melakukan onani yang nista karena kebodohan dan

lemah dalam mengendalikan keinginan. Karena itulah, terkadang saya tidak

salat, namun saya tidak mengetahui seberapa lama saya tidak melakukan salat.

Saya tidak meninggalkan salat secara berurutan melainkan saat janabah dan

belum mandi. Perkiraan saya itu berjalan selama enam bulan. Kini saya bertekad

untuk mengkada salat dalam jangka waktu tersebut. Apakah wajib mengkada

salat itu ataukah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 185

JAWAB:

Sejumlah salat harian yang Anda ketahui belum Anda laksanakan atau telah

Anda lakukan dalam keadaan hadas wajib dikada.

SOAL 517:

Seseorang yang tidak tahu bahwa dirinya menanggung kewajiban (dzimmah)

salat kada. Apakah salat mustahab atau nafilah yang ia lakukan dihitung sebagai

salat kada jika akhirnya mengetahui bahwa ia wajib melakukan salat kada?

JAWAB:

Salat nafilah dan mustahab tidak dihitung sebagai salat kada. Jika ia

menanggung kewajiban (dzimmah) salat kada, maka ia wajib melakukan salat

dengan niat kada.

SOAL 518:

Sejak sekitar 7 bulan saya mencapai usia takif (akil baligh). Beberapa minggu

menjelang usia taklif saya beranggapan bahwa satu-satunya tanda ke-baligh-an

adalah dengan mencapai usia 15 th sesuai kalender Hijriyah Qamariah. Hanya

saja sekarang saya telah membaca sebuah buku yang membahas tentang tanda-

tanda ke-baliqh-an bagi lelaki, dan saya temukan ada tanda-tanda lain bagi ke-

baligh-an dan itu ada pada diri saya, hanya saja saya tidak tahu tanggal

kejadiannya. Apakah saya menanggung kewajiban (dzimmah) qadha salat dan

puasa, karena kadang kala saya melakukan salat, pada bulan Ramadhan yang

lalu saya melakukan puasa sebulan penuh. Apa hukum masalah ini?

JAWAB:

Anda wajib mengkada salat dan puasa yang Anda yakini telah Anda tinggalkan

sesudah mencapai usia taklif syar'i.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 186

SOAL 519:

Seseorang pada bulan Ramadhan mandi janabah tiga kali, umpamanya ia mandi

pada hari ke 20, hari ke 25 dan pada hari ke 27. Setelah itu ia yakin bahwa salah

satu dari tiga mandi tersebut batal. Apa hukum salat dan puasanya?

JAWAB:

Puasanya sah. Namun wajib mengkada salat sampai ia yakin bahwa dirinya

sudah bebas dari tanggungan.

SOAL 520:

Ada seseorang sejak beberapa waktu lalu tidak memperhatikan urutan dalam

mandi karena ketidaktahuan. Apa hukum salat dan puasa yang telah

dikerjakannya dahulu?

JAWAB:

Jika perbuatan tidak memperhatikan urutan dalam mandi sedemikian rupa

sehingga menyebabkan mandinya batal, seperti mendahulukan basuhan sisi

kanan tubuh sebelum membasuh kepala dan leher, atau membasuh sisi kiri

sebelum sisi kanan, maka ia wajib mengkada seluruh salat yang dikerjakannya

dalam keadaan hadas besar. Sedangkan puasanya dihukumi sah jika dulu ia

yakin akan keabsahan mandinya.

SOAL 521:

Apa yang wajib dilakukan orang yang hendak mengkada salat selama satu

tahun?

JAWAB:

Ia boleh memulai dengan salah satu salat kemudian ia lakukan sebagaimana ia

melakukan lima salat harian (fardu).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 187

SOAL 522:

Jika seseorang mempunyai tanggungan kada sejumlah salat, apakah ia boleh

melakukan kada dengan urutan sebagai berikut:

1. Salat Subuh 20 kali, misalnya.

2. Salat Zuhur dan Asar masing-masing 20 kali.

3. Salat Magrib dan Isya masing-masing 20 kali, dan begitulah seterusnya selama

satu tahun.

JAWAB:

Boleh melakukan kada salat dengan cara yang disebutkan.

SOAL 523:

Seseorang mengalami cidera di kepala dan mengenai sebagian otaknya.

Akibatnya, tangan, kaki kiri, dan lidahnya mengalami kelumpuhan. Ia juga lupa

cara salat dan tidak mampu mempelajarinya. Namun, ia dapat membedakan

bagian-bagian salat dengan cara membaca buku atau dengan cara

mendengarkan kaset. Kini ia menghadapi dua masalah berkaitan dengan salat.

Masalah pertama, ia tidak mampu menyucikan tempat kencing dan tidak dapat

berWUDU. Masalah kedua, berkenaan dengan bacaan dalam salat. Apa

hukumnya? Begitu juga, apa hukumnya dengan salat yang tidak dilakukannya

selama enam bulan?

JAWAB:

Najisnya badan tidak merusak keabsahan salatnya jika memang tidak bisa untuk

membersihkannya. Jika mampu- meski dengan bantuan orang lain- berWUDU

atau bertayammum, maka wajib salat dengan cara yang mampu dilakukannya,

meskipun dengan bantuan mendengarkan kaset, atau dengan melihat tulisan

dan sebagainya. Salat-salat yang telah dilewatkan, wajib mengkadanya, kecuali

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 188

salat yang tidak dikerjakan akibat dari ketidaksadaran yang menelan semua

waktu salat.

SOAL 524:

Ketika masih muda saya telah mengkada salat Zuhur dan Asar lebih banyak dari

pada mengkada salat Magrib, Isya dan Subuh, namun saya tidak tahu runtut,

urutan dan jumlahnya. Apakah dalam kasus demikian salat daur berlaku?

Apakah salat daur itu? Kami mohon Anda menjelaskan hal itu?

JAWAB:

Pada salat qadha menunaikan urutan selain salat Zuhur, Asar, Magrib dan Isya

dalam sehari tidak wajib hukumnya.

SOAL 525:

Setelah kawin, kadang kala keluar dari kemaluan saya cairan. Saya yakin bahwa

itu najis. Karenanya, saya mandi dengan niat mandi janabah. Kemudian saya

salat tanpa WUDU. Cairan ini dalam risalah amaliyah disebut ‘madzi’. Kini saya

tidak tahu apakah hukum salat-salat yang dulu telah saya lakukan dengan

mandi janabah tanpa mengalami janabah dan tanpa berwudu?

JAWAB:

Seluruh salat yang telah Anda lakukan tanpa WUDU dengan mandi janabah

setelah keluarnya cairan tersebut wajib dikada.

SOAL 526:

Jika seseorang yang kafir masuk Islam setelah beberapa waktu. Apakah wajib

mengkada salat-salat dan puasa yang tidak dilaksanakannya ataukah tidak?

JAWAB:

Tidak wajib.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 189

SOAL 527:

Sejumlah orang -akibat informasi yang menyesatkan- meninggalkan salat dan

kewajiban-kewajiban mereka selama beberapa tahun. Namun setelah membaca

Risalah Imam Khomeini (Ra), mereka taubat dan kembali ke (jalan) Allah swt.

Namun sekarang mereka tidak mampu mengkada salat-salat yang ditinggalkan.

Apa hukumnya?

JAWAB:

Mereka wajib mengkada salat-salat yang telah lewat sebatas yang

memungkinkan.

SOAL 528:

Ada seorang mati dan ia menanggung kada puasa Ramadhan dan salat. Ia

meninggalkan sejumlah harta, jika uang tersebut digunakan untuk mengkada

puasa Ramadhan, maka akan tetap tanggungan kada salatnya, begitu pula

sebaliknya. Dalam situasi demikian manakah yang harus didahulukan?

JAWAB:

Tidak ada yang diutamakan antara salat dan puasa. Selama masih hidup, maka

ia sendiri wajib mengkada salat dan puasa. Jika tidak melakukannya sendiri,

maka harus berwasiat pada akhir hidupnya untuk menyewa seseorang untuk

mengkada salat dan puasanya sejumlah yang dapat dibayar dari sepertiga harta

peninggalannya dan (biayanya) diambilkan dari sepertiga harta yang

ditinggalkan.

SOAL 529:

Dulu saya sering salat dan mengkada sebagian salat yang terlewatkan, karena

tidur pada waktu salat atau karena badan dan pakaian dalam keadaan najis

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 190

ketika saya malas mensucikannya. Bagaimanakah saya menghitung jumlah

tanggungan saya berupa kada salat-salat harian, salat ayat dan salat qashr?

JAWAB:

Anda cukup mengkada sejumlah salat yang diyakini telah anda tinggalkan. Dan

yang anda yakini dari jumlah tersebut sebagai salat qashr atau salat ayat itulah

yang harus anda lakukan sesuai keyakinan anda. Sedangkan sisanya anda

lakukan sebagai kada salat-salat harian secara sempurna (tamam/ bukan qashr).

Anda tidak menanggung kewajiban apapun lebih dari itu.

SALAT KADA PUTRA SULUNG

SOAL 530:

Ayah saya mengalami stroke otak dan menderita sakit selama dua tahun.

Akibatnya, ia tidak mampu membedakan antara baik dan buruk. Artinya,

kemampuan berfikir dan bernalarnya telah lenyap. Selama dua tahun ia tidak

melakukan salat dan puasa sedangkan saya adalah putra terbesar dalam

keluarga. Apakah saya wajib mengkada salat dan puasanya. Tentu, saya tahu

bahwa jika ia waras, maka saya wajib mengkadanya. Saya mengharap Anda

membimbing saya dalam masalah ini?

JAWAB:

Jika kelemahan daya berfikirnya tidak mencapai batas kegilaan, dan ia tidak

mengalami ketidaksadaran selama waktu-waktu salat maka ia wajib mengkada

salat-salat yang telah dilewatkannya.

SOAL 531:

Jika seseorang mati, siapa yang wajib melunasi kaffarah (denda) puasanya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 191

Apakah putrai-putrinya wajib membayar kaffarah, atau orang lain boleh

membayarnya?

JAWAB:

Kaffarah puasa yang tadinya menjadi tanggungan ayah, jika bersifat

mukhayyarah (boleh memilih), seperti bila ia mampu berpuasa dan memberi

makan, maka jika biaya pembayarannya bisa diambil dari harta peninggalannya

maka wajib dilakukan demikian. Jika tidak, maka anak lelaki tertua, berdasarkan

ahwath, wajib berpuasa.

SOAL 532:

Ada lelaki lanjut usia yang telah meninggalkan keluarganya karena alasan

tertentu dan tidak dapat berhubungan dengan mereka. Sedangkan ia merupakan

anak lelaki tertua dalam keluarganya. Ayahnya telah wafat dalam waktu itu. Ia

tidak tahu jumlah salat kada dan lainnya. Ia juga tidak memiliki harta yang

cukup untuk menyewa orang melakukan salat ijarah, dan tidak mampu

mengkada sendiri karena usianya yang sudah lanjut. Apa yang harus

dikerjakannya?

JAWAB:

Tidak wajib mengkada salat-salat ayah kecuali yang diketahui telah

ditinggalakan. Putra tertua wajib mengkada salat-salat ayahnya dengan cara

yang dapat dilakukannya. Jika tidak mampu, maka ia dimaafkan (ma’dzur).

SOAL 533:

Jika anak tertua orang yang mati adalah wanita, sedangkan anak keduanya laki-

laki, apakah ia (anak laki) wajib mengkada salat-salat dan puasa-puasa ayah dan

ibunya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 192

JAWAB:

Tolok ukurnya adalah bahwa anak lelaki itu merupakan anak tertua di antara

semua anak lelaki, kalau ia memang mempunyai anak-anak lelaki. Dalam kasus

yang ditanyakan, kada salat dan puasa ayah beserta ibu wajib dilakukan oleh

anak lelaki yang merupakan anak kedua.

SOAL 534:

Jika putra tertua -baligh atau tidak- mati sebelum ayahnya, apakah kewajiban

mengkada salat ayah gugur dari anak-anak yang lain ataukah tidak?

JAWAB:

Taklif (kewajiban) megkada salat dan puasa ayahnya berlaku atas putra tertua

yang masih hidup saat sang ayah meninggal meskipun ia bukan anak pertama

atau putra pertama bagi ayahnya.

SOAL 535:

Saya adalah putra tertua dalam keluarga. Apakah saya wajib demi melakukan

kada atas salat-salat fardu ayah, memastikan hal itu ketika ia masih hidup? Atau

apakah ia wajib memberi tahu saya tentang jumlah salat yang dilewatkan? Jika ia

tidak memberitahu, apa tugas saya?

JAWAB:

Anda tidak wajib menyelidiki dan menanyakan hal itu namun, dalam konteks

ini seorang ayah wajib berwasiat. Yang jelas, putra tertua diantara anak-anak

lelaki berkewajiban -setelah wafat ayahnya- mengkada jumlah salat dan puasa

yang diyakini telah ditinggalkan ayahnya.

SOAL 536:

Jika seseorang mati dan harta peninggalannya hanya sebuah rumah yang kini

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 193

ditempati oleh anak-anaknya. Ia mempunyai tanggungan salat dan puasa.

Sedangkan anak lelaki tertuanya tidak mampu mengkada dua kewajiban

tersebut karena kesibukan harian. Apakah mereka wajib menjual rumah itu dan

mengkada salat dan puasanya?

JAWAB:

Bagaimanapun anak lelaki tertua berkewajiban mengkada salat dan puasa yang

dilewatkan oleh ayahnya. Kecuali jika ayahnya telah berwasiat menyewa

seseorang untuk melakukannya dengan biaya dari sepertiga harta

peninggalannya, dan harta tersebut cukup untuk membiayai pelaksanaan semua

kewajiban salat dan puasa, maka wajib menggunakan sepertiga harta

peninggalannya untuk hal itu.

SOAL 537:

Apabila putra tertua yang berkewajiban mengkada salat ayahnya itu mati,

apakah pewaris putra tertua menanggung kadanya, ataukah kewajiban

mengkada tersebut berpindah kepada putra ke dua (dari anak-anak) kakek?

JAWAB:

Kewajiban mengkada salat dan puasa ayah atas putra lelaki tertua tidak

diwajibkan atas anaknya, sebagaimana juga tidak diwajibkan atas saudaranya,

jika anak tertua itu mati.

SOAL 538:

Jika ayah tidak pernah salat sama sekali, apakah semua salat-salatnya harus

dikada dan wajib dilakukan oleh anak laki tertua?

JAWAB:

Dalam kasus yang demikian pun, berdasarkan ahwath wajib mengkadanya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 194

SOAL 539:

Apakah anak lelaki tertua wajib mengkada seluruh salat dan puasa ayahnya

yang meninggalkan semua amal ibadah selama 50 th dengan sengaja?

JAWAB:

Tidak wajib atas anak lelaki tertua mengkada apa yang dilewatkan oleh ayahnya

karena sikap penentangan. Namun, dianjurkan, berdasarkan ihtiyath

mengkadanya dalam kasus demikian.

SOAL 540:

Jika seorang saudara laki-laki tertua memiliki tanggungan salat dan puasa

(sendiri) kemudian dia memiliki tanggungan salat dan puasa ayahnya, mana

yang harus didahulukan?

JAWAB:

Dia bebas memilih mana yang akan dilakukan terlebih dahulu. Yang mana saja

ia lakukan terlebih dahulu, sah.

SOAL 541:

Ayah saya mempunyai tanggungan sejumlah salat kada, namun ia tidak mampu

mengkadanya. Sedangkan saya adalah anak lelaki tertua dalam keluarga.

Apakah saya boleh mengkada salat-salat yang dilewatkan ayah saya atau

menyewa seseorang untuk mengkadanya, padahal ia masih hidup?

JAWAB:

Tidak sah menggantikan seseorang yang masih hidup untuk melaksanakan kada

puasa dan salat.

SALAT JAMAAH

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 195

SOAL 542:

Apa niat imam salat jamaah? Apakah ia berniat berjamaah atau perorangan?

JAWAB:

Jika ingin memperoleh keutamaan jamaah, maka ia wajib niat menjadi imam dan

jamaah. Jika melakukan salat tanpa niat sebagai imam, maka salatnya dan

keikutsertaan orang-orang lain dengannya (iqtida’) tidak bermasalah (la isykal).

SOAL 543:

Di daerah-daerah militer saat salat jamaah dilaksanakan -pada jam kerja-

terdapat sejumlah orang tidak bergabung dalam salat jamaah karena kondisi

pekerjaan, padahal pekerjaan itu dapat dilakukan setelah jam kerja atau pada

hari berikutnya. Apakah perbuatan ini dianggap sebagai ‘meremehkan’ salat

jamaah?

JAWAB:

Ikut-serta dalam salat jamaah tidak wajib pada dasarnya. Namun pada saat yang

sama bergabung dengan jamaah itu lebih utama. Sebagaimana untuk

memeperoleh keutamaan salat pada awal waktu dan salat jamaah, hendaknya

pekerjaan-pekerjaan kantor diatur sedemikian rupa sehingga dapat

melaksanakan faridhah ilahiyah ini secara berjamaah dengan waktu yang

sesingkat mungkin.

SOAL 544:

Apa pendapat Anda tentang melakukan amalan-amalan mustahab, seperti salat

mustahab atau doa tawashshul, dan doa-doa panjang yang dilakukan sebelum

atau sesudah atau saat sedang salat jamaah di instansi-instansi pemerintah dan

diadakan di mushalla kantor yang sampai memperpanjang waktu salat jamaah?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 196

JAWAB:

Doa-doa dan amalan-amalan mustahab yang melebihi pelakasanaan faridhah

ilahiyah dalam bentuk berjamaah yang merupakan salah satu syiar Islam ini, Jika

menyebabkan terbuangannya jam kerja dan terlambat melakukan kewajiban-

kewajiban, maka hal itu (dianggap) bermasalah.

SOAL 545:

Apakah sah mendirikan salat jamaah lain di tempat diselenggarakannya salat

jamaah dalam jumlah besar yang berjarak 50 atau 100 meter sehingga suara

adzan dan iqamahnya (bisa) terdengar?

JAWAB:

Tidak ada masalah mendirikan salat jamaah lain. Hanya saja sepantasnya orang-

orang mukmin berkumpul satu tempat dan semuanya menghadiri salat dalam

satu jama’ah demi mengagungkan upacara-upacara keagamaan salat jamaah.

SOAL 546:

Ketika salat jamaah dilaksanakan di mesjid, seseorang atau sejumlah orang

melakukan salat sendiri-sendiri dengan tujuan melemahkan dan dan

menganggap fasiq imam jamaah. Apa hukum perbuatan demikian?

JAWAB:

Perbuatan itu bermasalah (isykal), sebab tidak boleh melemahkan salat jamaah,

menghina dan melecehkan imam jamaah yang diyakini oleh orang-orang sebagai

orang yang adil (tidak fasiq).

SOAL 547:

Di sebuah daerah terdapat sejumlah mesjid yang seluruhnya dijadikan sebagai

tempat pelaksanaan salat jamaah. Ada sebuah rumah terletak di antara dua

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 197

mesjid dan berjarak dari salah satunya sepuluh rumah dan dari yang lain dua

rumah. Di rumah itu didirikan salat jamaah. Apa hukumnya?

JAWAB:

Mendirikan salat jamaah sepatutnya menjadi sarana persatuan dan kerukunan,

bukan dasar untuk menciptakan iklim perselisihan dan perpecahan. Mendirikan

salat jamaah di rumah yang berdampingan dengan mesjid, selama tidak

menyebabkan perpecahan dan perselisihan, tidak apa-apa.

SOAL 548:

Apakah boleh seseorang, tanpa memperoleh izin dari imam tetap (ratib) mesjid

yang direkomendasi oleh Pusat Urusan Mesjid, mendirikan salat jamaah di

mesjid tersebut?

JAWAB:

Mendirikan salat jamaah tidak bergantung pada izin dari imam tetap, namun,

lebih baik untuk tidak mengganggu imam tetap tersebut ketika berada di masijd

pada waktu salat untuk mendirikan salat jamaah di situ, bahkan boleh jadi

haram mengganggunya jika menyebabkan timbulnya fitnah dan sebagainya.

SOAL 549:

Jika imam jamaah kadang kala berbicara atau bergurau dengan cara yang tidak

wajar dan tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang ulama. Apakah hal ini

menggugurkan sifat adil-nya?

JAWAB:

Masalah ini terserah pada penilaian para mushalli (jamaah salat). Jika tidak

bertentangan dengan syari’at dan tidak bertolakan kehormatan (muru ah), maka

tidak menodai sifat adil.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 198

SOAL 550:

Apakah boleh bermakmum dengan imam jamaah tanpa dasar pengetahuan yang

sebenarnya tentang dia?

JAWAB:

Jika makmum dengan suatu cara telah mendapatkan kepastian bahwa orang itu

adil, maka boleh bermakmum dengannya, dan salat jamaah sah hukumnya?

SOAL 551:

Jika seseorang yakin bahwa si fulan adalah seorang yang adil dan bertaqwa,

namun juga yakin bahwa ia mendzaliminya dalam kasus-kasus tertentu, apakah

boleh menganggapnya adil secara umum?

JAWAB:

Sebelum memastikan bahwa perbuatan orang yang dianggap zalim itu

dilakukan atas dasar pengetahuan, keinginan, dan kehendak, dan tanpa alasan

pembenaran syar’i, maka ia tidak boleh menghukuminya sebagi fasik.

SOAL 552:

Apakah boleh bermakmum dengan imam jamaah yang dapat melakukan amar

ma’ruf dan nahi munkar, namun tidak melakukannya?

JAWAB:

Meninggalkan amar ma’ruf yang dimungkinkan akibat alasan yang dapat

diterima dalam pandangan mukalaf, tidak menodai ke-adil-annya, dan tidak ada

larangan bermakmumdengannya.

SOAL 553:

Apa arti ‘adalah’ (ke-adil-an) itu menurut Anda YM!

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 199

JAWAB:

Ia adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk menetapi ketaqwaan dan

mencegah dari keterlibatan dalam perbuatan-perbuatan yang diharamkan secara

syar’i. Untuk memastikannya, cukup dengan mengetahui kebaikan lahiriah yang

menyingkap dugaan adanya ‘adalah tersebut.

SOAL 554:

Kami, sejumlah pemuda, duduk bersama di ‘diwaniyah-diwaniyah’ dan

‘husainiyah-husainiyah’ dan ketika tiba waktu salat, kami meyuruh salah

seorang yang adil untuk menjadi imam salat (jamaah). Namun sebagian teman

mempermasalahkan salat tersebut dan berkata, bahwa Imam Khomeini (Qs)

mengharamkan salat di belakang selain ulama. Apa kewajiban kami?

JAWAB:

Jika saudara-saudara yang mulia dapat melaksanakan dengan mudah salat

faridhah dibelakang ulama (yang terbukti layak dijadikan imam jamaah)

hendaknya tidaak bermakmum kepada selain ulama.

SOAL 555:

Apakah dua orang boleh melaksanakan salat jamaah?

JAWAB:

Jika yang Anda maksud adalah pelaksanaan salat jamaah yang terdiri atas satu

imam dan satu makmum, maka tidak ada masalah (la isykal).

SOAL 556:

Seorang makmum membaca Al-Fatihah dan surah dalam salat Zuhur dan Asar

ketika melaksanakan salat jamaah, padahal kewajiban (membaca Al-Fatihah dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 200

surah) itu gugur dalam salat jamaah. Namun, ia melakukannnya demi menjaga

konsentrasi dan agar pikirannya tidak melayang. Apa hukum salatnya?

JAWAB:

Makmum dalam salat ikhfatiyah seperti Zuhur dan Asar wajib diam (tidak

membaca) ketika imam sedang membaca Al-Fatihah dan surah. Ia tidak boleh

membaca, meskipun dengan tujuan menjaga konsentrasi pikirannya.

SOAL 557:

Jika imam salat jamaah menggunakan sepeda motor untuk menuju (tempat)

salat jamaah dengan tetap mematuhi peraturan lalu lintas, apa hukumnya?

JAWAB:

Hal itu tidak menggugurkan sifat adil dan tidak mengganggu keabsahan

menjadi imam.

SOAL 558:

Jika kami tidak sempat mengikuti salat jamaah karena sudah memasuki bagian

akhir, dan untuk memperoleh pahala berjamaah, kami melakukan ‘takbiratul

ihram’ dan duduk dalam posisi berjauhan (kedua lutut tidak menyentuh tanah)

dan bertasyahhud bersama imam, dan seusai imam melakukan ‘taslim’

(membaca salam), kami berdiri dan memulai salat dari rakaat pertama. Yang

kami tanyakan, apakah boleh melakukan cara demikian dalam tasyahhud rakaat

kedua dari salat yang berjumlah empat rakaat?

JAWAB:

Cara tersebut hanya (berlaku) pada tasyahhud terakhir salat imam jamaah dalam

rangka meraih pahala berjamaah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 201

SOAL 559:

Apakah boleh imam jamaah mengambil upah atas salat yang dilakukannya?

JAWAB:

Tidak boleh, kecuali upah tersebut untuk muqadimah kedatangan dia ke tempat

tersebut.

SOAL 560:

Apakah imam jamaah boleh mengimami dua salat ‘Ied atau dua salat apapun

dalam satu waktu?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal) mengulangi salat jamaah sekali lagi untuk

makmum-makmum lain dalam salat-salat wajib harian, bahkan hal itu

dianjurkan (mustahab), sedangkan dalam salat ‘Ied, hal itu bermasalah.

SOAL 561:

Ketika imam jamaah sedang berada pada rakaat ketiga atau keempat salat Isya,

sedangkan makmum berada pada rakaat kedua, apakah makmum wajib

membaca Al-Fatihah dan surah dengan suara luar (jahr)?

JAWAB:

Ia wajib membaca Al-Fatihah dan surah dengan suara dalam (ikhfat).

SOAL 562:

Apabila seseorang sampai ke mesjid ketika jamaah salat sudah berada pada

rakaat kedua, dan karena tidak mengerti hukum tentang masalah yang dialami,

ia tidak melakukan tasyahhud dan qunut yang harus dilakukan pada rakaat

berikutnya, apakah salatnya sah?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 202

JAWAB:

Salatnya sah, meskipun, wajib secara ihtiyath, ia mengkada tasyahhud dan

melakukan dua sujud sahwi.

SOAL 563:

Apakah kerelaan orang yang diikuti (dijadikan imam) merupakan syarat dalam

salat jamaah? Dan apakah sah menjadikan seorang makmum sebagai imam

jamaah?

JAWAB:

Kerelaan imam jamaah bukanlah syarat keabsahan bermakmum (iqtida).

Bermakmum dengan makmum saat salat tidaklah sah.

SOAL 564:

Ada dua orang yang melaksanakan salat jamaah, salah satu menjadi imam dan

lainnya makmum, kemudian orang ketiga datang dan mengira orang kedua

(makmum) sebagai imam lalu bermakmum dengannya. Usai salat, terbukti

bahwa orang kedua itu adalah makmum, bukanlah imam. Apa hukum salat

orang ketiga tersebut?

JAWAB:

Bermakmum (iqtida’) degan makmum tidaklah sah. Tetapi apabila ia tidak tahu

lalu bermakmum dengannya, maka jika ia melakukan tugas orang yang salat

sendiri (munfarid, tidak berjamaah) dalam ruku’ dan sujudnya, tanpa

menambah atau mengurangi rukun secara sengaja atau lupa, maka sahlah

salatnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 203

SOAL 565:

Apakah sah bagi orang-orang yang hendak salat Isya bermakmum dengan

jamaah yang melakukan salat Magrib?

JAWAB:

Tidak ada larangan.

SOAL 566:

Apakah batal salat orang-orang yang tidak memperhatikan keharusan imam

berada di tempat yang tidak lebih tinggi dari pada makmum?

JAWAB:

Jika tempat berdiri imam lebih tinggi melebihi batas yang ditolerir (ma’fu) dari

tempat berdiri makmum, maka hal itu menyebabkan batalnya salat jamaah.

SOAL 567:

Suatu ketika satu barisan (shaf) dalam jamaah salat diisi seluruhnya oleh orang-

orang yang melakukan salat secara qhasr (dua rakaat), sedangkan barisan di

belakang terdiri dari jamaah yang melakukan salat secara tamam (sempurna).

Jika orang yang berada di barisan depan salat dua rakaat dan mereka segera

bangkit untuk bermakmum lagi pada dua rakaat berikutnya, apakah dua rakaat

terakhir salat orang yang berada di belakang mereka tetap terhitung sebagai

salat jamaah?

JAWAB:

Jika diasumsikan bahwa setiap orang yang berada di barisan depan melakukan

salat secara qashr, maka, dalam kasus yang ditanyakan, keabsahan salat jamaah

mereka yang berada di barisan belakang bermasalah. Berdasarkan ahwath

barisan-barisan yang di belakang wajib memisahkan diri dari jamaah setelah

jamaah shaf pertama duduk untuk membaca salam.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 204

SOAL 568:

Jika makmum berdiri di pinggir kanan dan kiri shaf pertama salat, apakah ia

dapat memulai salat sebelum para makmum lain yang menjadi penghubung

antara dia dan imam?

JAWAB:

Apabila makmum-makmum yang menjadi penghubung antara dia dan imam

telah bersiap-siap memulai salat setelah imam jamaah terlebih dahulu

memulainya, maka ia dapat memasuki salat dengan niat berjamaah.

SOAL 569:

Seseorang yang bergabung dalam jamaah salat pada rakaat ketiga dan, karena

mengira bahwa imam sedang berada pada rakaat pertama, ia tidak membaca

apapun (Al-Fatihah dan surah). Apakah ia wajib mengulangi salatnya?

JAWAB:

Jika sadar akan hal itu sebelum memulai ruku’, maka ia wajib melaksanakan

qira’ah. Jika sadar setelah melakukan ruku’, maka salatnya sah dan tidak

menanggung kewajiban apapun, meskipun berdasarkan ahawath dianjurkan

melakukan dua sujud sahwi karena meninggalkan qira’ah.

SOAL 570:

Demi menyelenggarakan salat jamaah di instansi-instansi pemerintah dan

sekolah-sekolah-sekolah, maka keberadaan seorang imam jamaah sangat

dibutuhkan. Karena tidak ada ulama selain saya di daerah dimana saya tinggal,

maka saya terpaksa menjadi imam jamaah tiga atau empat kali di beberapa

tempat berbeda untuk satu salat fardu. Dan karena salat kedua diperbolehkan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 205

oleh para marjak, maka apakah pada selebihnya boleh meniatkan salat kada

untuk kehati-hatian (ihtiyath)?

JAWAB:

Menjadi imam dengan (melaksanakan) salat kada ihtiyatihiyah (untuk kehati-

hatian) tidaklah sah.

SOAL 571:

Salah satu universitas mendirikan salat jamaah bagi para pegawainya di salah

satu gedung universitas yang bersebelahan dengan salah satu mesjid kota yang

juga menjadi tempat pelaksanaan salat jamaah pada saat yang bersamaan. Apa

hukumnya bergabung dalam salat jamaah di universitas?

JAWAB:

Bergabung dalam salat jamaah yang -dalam pandangan makmum- memenuhi

syarat-syarat syar’i keabsahan bermakmum dan berjamaah tidak ada masalah,

meskipun berdekatan dengan mesjid yang juga menjadi tempat salat jamaah

pada waktu yang sama.

SOAL 572:

Apakah sah melakukan salat dibelakang imam yang bekerja sebagai hakim,

padahal ia bukanlah seorang mujtahid?

JAWAB:

Jika pekerjaannya dalam mengadili berdasarkan pengangkatan oleh orang yang

layak mengangkat, maka tidak ada larangan bermakmum dengannya.

SOAL 573:

Apa hukum mukalid Imam Khomeini (Qs) dalam masalah ‘musafir’

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 206

bermakmum kepada imam jamaah yang tidak bertaklid kepada Imam dalam

masalah tersebut, terutama ketika bermakmum dalam salat Jum’at?

JAWAB:

Perbedaan dalam bertaklid tidak menjadi kendala bagi keabsahan bermakmum.

Namun, tidak sah bermakmum dalam salat yang menurut fatwa marjak taklid

makmum dianggap qashr sementara menurut fatwa marjak taklid imam jamaah

dianggap tamam.

SOAL 574:

Jika imam jamaah melakukan ruku’ setelah takbirotul ihram karena lupa, apakah

tugas makmum?

JAWAB:

Jika makmum sadar akan hal itu setelah bergabung dalam salat jamaah, maka ia

wajib infirad (memisahkan diri) dan membaca Al-Fatihah dan surah.

SOAL 575:

Jika sejumlah siswa sekolah yang belum baligh berdiri di shaf setelah shaf ketiga

atau keempat untuk melakukan salat jamaah, sedangkan pada shaf berikutnya

diisi oleh orang-orang mukalaf (akil baligh), maka apakah hukum salat dalam

keadaan demikian?

JAWAB:

Tidak ada masalah dalam kasus yang disebutkan.

SOAL 576:

Apakah tayammum sebagi ganti dari mandi bagi imam jamaah karena

berhalangan (ma’dzur) cukup untuk melaksanakan salat jamaah ataukah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 207

JAWAB:

Jika ia berhalangan secara syar’i, maka ia dapat menjadi imam dengan

bertayammum sebagai ganti mandi janabah, dan tidak ada masalah bermakmum

dengannya.

HUKUM BACAAN IMAM YANG SALAH

SOAL 577:

Apakah ada perbedaan dalam masalah keabsahan membaca (qira’ah) antara

salat secara perorangan dan salat makmum atau imam? Ataukah keabsahan

qira’ah merupakan masalah yang sama dalam segala keadaan?

JAWAB:

Jika bacaan mukalaf tidak benar dan ia tidak mampu belajar, maka sahlah

salatnya. Namun orang-orang lain tidak sah bermakmum dengannya.

SOAL 578:

Bacaan sebagian imam jamaah tidak betul di dalam cara mengucapkan huruf

(dari makhraj-nya). Apakah boleh orang-orang yang dapat mengucapkan huruf-

huruf dari makhraj secara benar mengikuti bermakmum dengan mereka?

Sebagian orang mengatakan kepada saya, ‛Anda salat berjamaah lalu anda wajib

mengulanginya‛. Namun saya tidak sempat mengulangnya. Apa tugas saya?

Apakah saya boleh bergabung dalam jamaah, namun membaca Al-Fatihah dan

surah dengan suara dalam (ikhfat)?

JAWAB:

Jika bacaan imam tidak benar menurut makmum, maka bermakmum dan

berjamaah dengannya batal. Jika tidak dapat mengulangi salat, maka tidak ada

larangan untuk tidak bermakmum. Sedangkan membaca (Al-Fatihah dan surah)

dengan ikhfat dalam salat jahriyah dengan dalih menampakkan sikap

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 208

bermakmum (berlagak seperti makmum) dengan imam jamaah tidak sah dan

tidak cukup.

SOAL 579:

Sebagian orang beranggapan bahwa bacaan sejumlah imam jum’at salah, karena

tidak mengucapkan huruf sebagimana mestinya sehingga keluar dari huruf

aslinya, atau karena mengubah nada harakat sehingga keluar dari harakat

aslinya. Apakah sah bermakmum dengan mereka tanpa perlu mengulangi salat

lagi?

JAWAB:

Standar keabsahan bacaan (qira’ah) adalah mengucapkan huruf dari makhraj-

nya sedemikian rupa, sehingga para pengguna asli bahasa menganggapnya

sebagai pengucapan huruf tertentu dan bukan huruf yang lain, dan

memperhatikan harakat-harakat dan seluruh yang berkaitan dengan bentuk

kalimat sesuai dengan ketentuan para ahli Bahasa Arab. Jika makmum meyakini

bahwa pembacaan imam tidak sesuai dengan aturan-aturan dan tidak tepat,

maka tidaklah sah bermakmum dengannya. Jika ia bermakmum maka salatnya

tidak sah dan ia wajib mengulanginya.

SOAL 580:

Seorang imam jamaah ragu saat sedang salat dalam hal pengucapan kata setelah

ia meninggalkan posisi (bacaan) tersebut. Namun, seusai salat, ia tahu bahwa ia

salah mengucapkannya. Apa hukum salatnya dan salat para makmum?

JAWAB:

Salat dihukumi sah.

SOAL 581:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 209

Apa tugas syar’i seseorang terutama bagi guru al-Quran yang beranggapan

bahwa imam jamaah salah dalam tajwid? Padahal ia menghadapi banyak

tuduhan karena tidak ikut serta dalam salat jamaah?

JAWAB:

Jika bacaan imam jamaah menurut makmum keliru, sehingga menyebabkan

salatnya tidak sah –dalam pandangan makmum-, maka ia tidak dapat

bermakmum dengannya. Namun tidak ada larangan bergabung secara simbolik

demi tujuan ‘uqalaa’i (yang dapat diterima oleh orang-orang berakal).

IMAM YANG CACAT

SOAL 582:

Apa hukum bermakmum dengan imam yang cacat, dalam kasus-kasus sebagai

berikut:

1. Orang-orang cacat yang tidak kehilangan salah satu anggota tubuh, namun

karena lumpuh kaki, tak dapat berdiri tanpa berpegangan pada tongkat atau

bersandar pada tembok.

2. Orang-orang cacat yang kehilangan sebagian dari jari atau satu jari tangan

atau kaki..

3. Orang-orang cacat yang kehilangan seluruh jari-jati tangan atau kaki atau

keduanya.

4. Orang-orang cacat yang kehilangan sebagian dari salah satu tangan atau salah

satu kaki, atau kedua-duanya sekaligus.

5. Orang-orang cacat yang kehilangan salah satu anggota tubuh. Karena

tangannya cacat, maka mereka mengunakan orang untuk mewakilinya

berWUDU.

JAWAB:

Secara umum jika tenang dalam berdiri dan mampu mempertahankan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 210

ketenangan dan kemapanan saat membaca zikir-zikir dan perbuatan-perbuatan

salat, dan jika mampu melakukan ruku’ dan sujud secara sempurna di atas tujuh

anggota sujud, dan jika mampu berWUDU secara benar, maka tidak ada

masalah (isykal) orang-orang lain bermakmum dengannya dalam salat setelah

memenuhi syarat-syarat memimpin jamaah (imamah). Jika tidak, maka

bermasalah (mahalla isykal).

SOAL 583:

Saya adalah pelajar ilmu agama yang kehilangan tangan kanan saya akibat

operasi bedah. Akhir-akhir ini saya baru mengetahui bahwa Imam Khomeini Ra

tidak memperbolehkan orang cacat menjadi imam bagi makmum yang tidak

cacat. Karenanya, saya mohon Anda berkenaan menerangkan hukum salat

orang-orang yang hingga kini menjadi makmum saya?

JAWAB:

Salat makmum-makmum yang telah berlalu dan orang-orang yang bermakmum

dengan anda karena tidak tahu tentang hukum syar'i dihukumi sah dan mereka

tidak wajib mengulangi maupun mengkadanya.

SOAL 584:

Saya pelajar ilmu agama yang dalam perang yang dipaksakan atas Republik

Islam Iran mengalami luka di jari-jari kaki (tentunya, ibu jari saya masih utuh

dan selamat). Kini saya menjadi imam jamaah di salah satu husainiyah. Apakah

ada masalah (isykal) secara syar'i ataukah tidak? Kami mohon Anda sudi

memberikan penjelasan.

JAWAB:

Jika ibu jari kaki Anda masih utuh dan masih dapat diletakkan di atas bumi bila

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 211

bersujud, maka, dari sudut pandang ini, tidak ada masalah bagi Anda untuk

menjadi imam jamaah.

KEIKUTSERTAAN WANITA DALAM SALAT JAMAAH

SOAL 585:

Apakah syar’iah menekankan keikutsertaan kaum wanita dalam salat jamaah di

mesjid dan dalam salat jum’at sebaimana kaum lelaki? Ataukah para wanita

lebih utama melaksanakan salat di rumah?

JAWAB:

Tidak ada masalah (isykal) dalam keikutsertaan kaum wanita, jika mereka

menghendakinya. Mereka juga mendapatkan pahala salat berjamaah.

SOAL 586:

Kapan wanita dapat menjadi imam jamaah?

JAWAB:

Wanita boleh menjadi imam dalam salat jamaah wanita saja.

SOAL 587:

Jika para wanita, sebagaimana kaum pria, bergabung dalam salat jamaah, apa

hukumnya berkenaan dengan kemustahaban dan kemakruhannya? Dan apa

hukumnya wanita berdiri (dalam salat jamaah) di belakang para lelaki? Apakah

perlu dipisahkan dengan tirai atau penghalang? Apa hukum wanita melakukan

salat di sebelah para lelaki berkenaan dengan tirainya? Padahal keberadaan para

wanita di balik tirai penutup dalam jamaah-jamaah atau saat penyampaian

khotbah-khotbah dan dalam upacara-upacara keagamaan dan lainnya berarti

merendahkan dan melecehkan derajat mereka?

JAWAB:

Tidak ada masalah (isykal) jika para wanita hadir untuk ikut serta dalam salat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 212

jamaah. Jika mereka berdiri di belakang lelaki, maka penutup (saatir) dan

penghalang (ha’il) tidak diperlukan. Jika para wanita berdiri di samping para

lelaki, maka harus ada penghalang demi menghilangkan kemakruhan para

wanita bersebelahan dengan lelaki dalam salat. Anggapan bahwa adanya

penghalang antara wanita dan pria ketika salat nerendahkan martabat dan

melecehkan kehormatan mereka tidak lebih dari sekedar khayalan dan tidak

berdasar. Di samping itu, tidak dibenarkan memasukkan pendapat pribadi

dalam fiqih.

SOAL 588:

Apa tolok ukur "bersambung" dan "tidak bersambung" antar shaf (barisan) para

wanita dan shaf para lelaki dalam salat jamaah tanpa penutup dan penghalang?

JAWAB:

Yaitu, apabila para wanita berdiri di belakang para lelaki tanpa jarak pemisah.

BERMAKMUM DENGAN AHLUS SUNNAH

SOAL 589:

Apakah boleh salat jamaah di belakang orang-orang sunni?

JAWAB:

Boleh melakukan salat jamaah di belakang mereka, jika didasari dengan tujuan

memelihara persatuan Islam.

SOAL 590:

Tempat kerja saya terletak di salah satu wilayah Kurdistan. Sebagian besar para

imam Jum'at dan jamaah di sana dari kalangan Ahlussunah. Apa hukum

bermakmum dengan mereka? Dan apakah boleh menggunjing (ghibah) mereka?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 213

JAWAB:

Boleh bergabung dalam salat jamaah dan Jum'at bersama mereka. Sedangkan

ghibah hendaknya dihindari.

SOAL 591:

Di tempat dimana kita bergaul dan berbaur dengan para penganut mazhab

Sunni, ketika bergabung dalam jamaah salat-salat harian, kami melakukan hal-

hal tertentu seperti mereka, seperti salat dengan bersedekap, tidak menjaga

waktu dan bersujud di atas sajadah. Apakah salat demikian perlu diulang?

JAWAB:

Jika untuk memelihara persatuan Islam mengharuskan itu semua, maka salat

bersama mereka sah dan cukup, meski dengan bersujud di atas sajadah dan

sebagainya. Namun, bersedekap dalam salat bersama mereka tidak

diperbolehkan, kecuali bila keadaan mendesak.

SOAL 592:

Di Mekkah dan Madinah kami melakukan salat jamaah bersama para penganut

mazhab sunni, berdasarkan fatwa Imam Khomeini qs. Kadang kala dan demi

mengejar keutamaan salat di mesjid, seperti melakukan salat Asar setelah Zuhur

atau melakukan salat Isya setelah salat Magrib, kami salat sendiri-sendiri di

mesjid-mesjid Ahlussunah tanpa turbah lalu bersujud di atas sajadah. Apa

hukumnya salat-salat demikian?

JAWAB:

Dalam contoh kasus yang Anda sebutkan, jika sejalan dengan kewajiban

taqiyyah harus sujud di atas sesuatu yang sah sujud di atasnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 214

SOAL 593:

Bagaimanakah keikutsertaan kami, orang-orang Syi’ah, dalam salat (jamaah) di

mesjid-mesjid mancanegara bersama para penganut mazhab sunni yang

melaksanakan salat sambil bersedekap? Apakah kami wajib mengikuti mereka

(dalam) bersedekap seperti mereka, ataukah kami salat tanpa bersedekap.

JAWAB:

Boleh bermakmum dengan Ahlussunah jika dengan tujuan memelihara

persatuan Islam. Salat bersama mereka sah dan cukup. Namun, tidak wajib dan

bahkan tidak diperbolehkan bersedekap kecuali jika situasi mendesak menuntut

hal itu juga.

SOAL 594:

Pada saat bergabung dalam salat jamaah bersama Ahlussunah, apa hukumnya

menempelkan jari kelingking kaki pada jari kelingking dua orang di sebelah

kanan dan kiri ketika berdiri yang dipegang teguh oleh mereka?

JAWAB:

Hal itu tidak wajib. Jika melakukannya, hal itu tidak mengganggu keabsahan

salat.

SOAL 595:

Para penganut mazhab Sunni melakukan salat wajib sebelum adzan Magrib

dikumandangkan (karena perbedaan dalam masalah waktu Magrib). Apakah

sah pada musim haji atau lainnya, kami bermakmum dalam salat jamaah dengan

mereka dan menganggap cukup salat tersebut (tanpa mengulanginya)?

JAWAB:

Tidak dapat dipastikan bahwa mereka salat sebelum tiba waktunya. Namun, jika

seorang mukalaf belum memastikan masuknya waktu, maka tidak boleh

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 215

memulai salat. Kecuali jika menjaga persatuan Islam menuntut hal itu juga,

maka boleh memulai salat bersama mereka dan menganggap cukup salat

tersebut.

SALAT JUM'AT

SOAL 596:

Apa pendapat Anda mengenai keikutsertaan dalam salat Jum'at, padahal kita

hidup pada masa kegaiban Imamul Hujah As. Dan jika ada orang-orang yang

tidak meyakini keadilan (‘adalah) imam Jum'at, apakah taklif mereka untuk

bergabung dalam salat Jum'at gugur atau tidak?

JAWAB:

Salat Jum'at, meskipun pada zaman ini, bersifat wajib takhyiri dan tidak wajib

menghadirinya. Namun, mengingat manfaat-manfaat dan pentingnya kehadiran

dalam salat Jum’at, maka tidak sepantasnya bagi orang-orang Mukmin

menjauhkan diri mereka dari berkah-berkah keikutsertaan dalam salat semacam

ini hanya karena meragukan keadilan imam Jum'at, atau alasan-alasan rapuh

lainnya.

SOAL 597:

Apa arti "wajib takhyiri" dalam masalah salat Jum'at?

JAWAB:

Artinya adalah bahwa seorang mukalaf dalam melaksanakan kewajiban

(faridhah) pada hari Jum'at boleh memilih antara melakukan salat Jum'at dan

salat Zuhur.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 216

SOAL 598:

Apa pendapat Anda tentang (orang yang) tidak bergabung dalam salat Jum'at

karena tidak peduli?

JAWAB:

Tidak hadir dan tidak ikut serta dalam salat Jum'at yang merupakan aktifitas

ritual-politik karena tidak peduli tercela secara syar'i.

SOAL 599:

Sebagian orang tidak bergabung dalam salat Jum'at karena alasan-alasan yang

tidak berdasar, mungkin juga karena perbedaan pandangan. Apa pendapat

Anda tentang hal ini?

JAWAB:

Meskipun salat Jum'at bersifat wajib takhyiri, keengganan bergabung di

dalamnya secara terus-menerus tidaklah berdasar secara syar'i.

SOAL 600:

Apakah boleh melaksanakan salat Zuhur secara jamaah berbarengan dengan

pelaksanaan salat Jum'at di tempat lain yang berdekatan?

JAWAB:

Pada dasarnya, hal itu tidak dilarang dan menyebabkan mukalaf terbebas dari

dzimmah (tanggungan) kewajiban salat Jum’at, mengingat bahwa kewajiban

salat Jum'at bersifat takhyiri pada masa sekarang. Namun, mengingat bahwa

pelaksanaan salat Zuhur secara jamaah pada hari Jum'at di tempat yang dekat

dengan tempat pelaksanaan salat Jum'at menyebabkan terpecahnya barisan

orang-orang mukmin dan boleh jadi hal tersebut dikategorikan, menurut opini

masyarakat, sebagai pelecehan dan penghinaan terhadap imam Jum'at dan

menunjukkan ketidakpedulian terhadap salat Jum'at, maka orang-orang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 217

mukmin tidak patut melaksanakannya. Bahkan, jika tindakan tersebut

menimbulkan dampak-dampak buruk dan menyebabkan keharaman, maka

mereka wajib menghindari, dan tidak melakukannya.

SOAL 601:

Apakah boleh melakukan salat Zuhur pada jedah waktu antara salat Jum'at dan

salat Asar imam? Jika seseorang, selain imam Jum'at, melakukan salat Asar,

apakah boleh bermakmum dengannya dalam salat Asar?

JAWAB:

Salat Jum’at cukup mengganti salat Zuhur. Namun, tidak ada masalah (isykal)

melakukan salat Zuhur untuk kehati-hatian (ihtiyath) setelah salat Jum'at. Jika

ingin salat Asar secara berjamaah, maka ihtiyath yang sempurna adalah jika ia

bermakmum dalam salat Asarnya dengan orang yang juga melaksanakan salat

Zuhur untuk kehati-hatian setelah salat Jum'at.

SOAL 602:

Jika imam jamaah tidak salat Zuhur setelah salat Jum'at, apakah makmum boleh

melakukan salat tersebut untuk kehati-hatian (ihtiyath) ataukah tidak?

JAWAB:

Boleh melakukannya.

SOAL 603:

Apakah imam salat Jum’at wajib meminta izin (ijazah) dari hakim syar'i?

Siapakah yang dimaksud dengan hakim syar'i? Dan apakah hukum ini berlaku

di daerah-daerah yang jauh juga?

JAWAB:

Asal kebolehan menjadi imam untuk mendirikan salat Jum'at tidak bergantung

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 218

pada izin dari hakim syar'i. Namun, ketentuan-ketentuan yang berlaku atas

imam Jum'at yang diangkat oleh wali amr muslimin hanya berlaku bagi imam

Jumat yang diangkat oleh beliau. Hukum ini meliputi setiap negara, atau setiap

kota dimana wali amr muslimin menjadi penguasa yang ditaati.

SOAL 604:

Apakah imam Jum'at yang ditunjuk boleh melaksanakan salat Jum'at di selain

tempat yang ditentukan tanpa ada penghalang atau kendala ataukah tidak?

JAWAB:

Pada dasarnya hal itu boleh. Namun, hukum-hukum berkaitan dengan

pengangkatan imam Jum'at tidak berlaku atasnya.

SOAL 605:

Apakah memilih imam-imam Jum'at sementara wajib dilakukan oleh wali fakih,

ataukah para imam Jum'at sendiri boleh memilih orang-orang sebagai imam-

imam Jum'at sementara (cadangan)?

JAWAB:

Imam Jum'at yang ditunjuk boleh memilih wakil sementara bagi dirinya.

Namun, hukum-hukum pengangkatan (nashb) oleh wali fakih tidak berlaku atas

ke-imam-an wakil tersebut.

SOAL 606:

Jika seorang mukalaf tidak menganggap imam Jum'at yang diangkat sebagai

orang yang adil, atau meragukan ke-adil-annya apakah ia boleh bermakmum

dengannya demi menjaga persatuan muslimin? Dan apakah orang yang tidak

menghadiri salat Jum'at boleh mendorong orang-orang lain untuk tidak hadir?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 219

JAWAB:

Tidak sah bermakmum dengan orang yang tidak dianggapnya adil atau ia

ragukan ke-adil-annya. Salatnya jika dilakukan dalam jamaah bersamanya

tidaklah sah. Namun tidak ada halangan menghadiri dan bergabung dalam

jamaah secara simbolis (lahiriah) demi memelihara persatuan. Bagaimanapun, ia

tidak boleh mengajak dan mendorong orang lain untuk tidak menghadiri salat

Jum'at.

SOAL 607:

Apa hukum tidak menghadiri salat Jum'at yang diimami oleh orang yang

terbukti kebohongannya, di mata seoarang mukalaf?

JAWAB:

Hanya karena ucapan seorang imam Jum'at terbukti tidak sesuai dengan

kenyataan bukanlah bukti akan kebohongannya, karena boleh jadi, ia

mengucapkannya karena kehilafan, keliru atau bermaksud lain (tauriyah).

Karenanya, ia hendaknya tidak menghalangi dirinya mendapatkan berkah-

berkah salat Jum'at, hanya karena dugaan bahwa imam Jum'at keluar dari sifat

adalah (ke-adil-an).

SOAL 608:

Apakah makmum wajib mengidentifikasi dan memastikan ke-adil-an imam

Jum'at yang ditunjuk oleh Imam Khomeini (qs) atau wali fakih yang adil ataukah

pengangkatannya sebagai imam Jum'at cukup untuk menetapkan ke-adil-annya?

JAWAB:

Jika pengangkatannya sebagai imam Jum'at menimbulkan rasa percaya dan

mantap bagi makmum akan sifat adilnya, maka cukuplah hal itu bagi keabsahan

bermakmum derngannya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 220

SOAL 609:

Apakah penunjukan para imam jamaah di mesjid-mesjid yang dilakukan oleh

para ulama yang terpercaya, atau pengangkatan para imam Jum'at oleh wali amr

muslimin dianggap sebagai kesaksian (syahadah) akan ke-adil-an mereka

ataukah tetap wajib menyelidiki ke-adil-an mereka?

JAWAB:

Jika pengangkatannya sebagai imam Jum'at atau imam jamaah menimbulkan

rasa percaya dan mantap bagi makmum akan ke-adil-annya, maka boleh

bersandar pada hal tersebut dalam bermakmum dengannya.

SOAL 610:

Jika kami meragukan ke-adil-an imam Jum’at atau yakin bahwa ia tidak adil

padahal kami telah salat di belakangnya, apakah kami harus mengulanginya?

JAWAB:

Jika keraguan akan ke-adil-an, atau terbukti bahwa ia tidak adil seusai salat,

maka salat yang telah anda lakukan sah dan tidak wajib mengulanginya.

SOAL 611:

Apa hukum salat Jum'at yang diselenggarakan di negara-negara Eropa dan

lainnya oleh mahasiswa-mahasiswa dari negara-negara Islam yang sebagian

besar pesertanya, demikian pula imam Jum'at, dari kalangan sunni? Dalam

situasi begitu, apakah mereka harus melakukan salat Zuhur seusai

melaksanakan salat Jum'at?

JAWAB:

Diperbolehkan ikut serta di dalamnya demi memelihara kesatuan dan persatuan

muslimin. Dan tidak wajib melakukan salat Zuhur (setelahnya).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 221

SOAL 612:

Di sebuah kota di Pakistan telah dilaksanakan salat Jum'at sejak 40 tahun lalu.

Kini ada seseorang yang menyelenggarakan salat Jum'at lain tanpa

mempedulikan jarak syar'i antara dua salat Jum'at sehingga menyebabkan

adanya perselisihan di kalangan jamaah salat. Apa hukum syar'i perbuatan

demikian?

JAWAB:

Tidak diperbolehkan berbuat sesuatu apapun yang menyebabkan terjadinya

perselisihan antara Mukminin dan porak-poranda barisan mereka, apalagi

menyebabkan hal tersebut melalui sesuatu seperti salat Jum'at yang merupakan

salah satu syi’ar Islam dan salah satu simbol persatuan barisan-barisan

muslimin.

SOAL 613:

Khatib mesjid jami’ Al-Ja’fariyah di Rawalpindi telah mengumumkan bahwa

salat Jum'at di mesjid tersebut diliburkan karena akan direnovasi dan dibangun.

Kini, setelah proses perbaikan mesjid telah usai, kami menghadapi problema,

yaitu pada jarak empat kilo meter telah diselenggarakan salat Jum'at di mesjid

lain. Dengan memperhatikan jarak tersebut, apakah pelaksanaaan salat Jum'at di

mesjid tersebut sah ataukah tidak?

JAWAB:

Jika jarak pemisah antara dua (tempat) salat Jum'at tersebut tidak mencapai satu

farsakh syar'i, maka batallah salat Jum'at yang terakhir. Dan jika dilakukan

berbarengan, maka keduanya sama-sama batal.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 222

SOAL 614:

Apakah sah melakukan salat Jum'at -yang diselenggarakan secara berjamaah-

secara perorangan (furada), seperti apabila seseorang melakukan salat Jum’at

sendiri berdampingan dengan orang-orang yang melakukannya secara

berjamaah?

JAWAB:

Salah satu syarat keabsahan salat Jum'at adalah dilaksanakan secara berjamaah.

Karenanya, tidaklah sah melakukannya sendirian.

SOAL 615:

Jika seorang yang wajib salat qashr ingin melaksanakan salat jamaah, apakah sah

jika ia salat di belakang imam yang sedang salat Jum'at?

JAWAB:

Salat Jum'at seorang makmum musafir sah hukumnya dan mencukupkannya

dari salat Zuhur.

SOAL 616:

Apakah wajib menyebut nama Az-Zahra (as) sebagai salah satu imam Muslimin

dalam khotbah kedua, ataukah wajib menyebut namanya dengan tujuan

istihbab?

JAWAB:

Sebutan para Imam Muslimin tidak mencakup Az-Zahra Al-Mardhiyyah (as).

Tidak wajib menyebut nama beliau yang diberkati dalam khotbah Jum'at.

Namun tidak ada larangan bertabarruk dengan menyebut nama beliau yang

mulia As.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 223

SOAL 617:

Apakah makmum boleh melakukan salat wajib selain salat Jum'at dengan

bermakmum kepada imam yang sedang malaksanakan salat Jum'at?

JAWAB:

Keabsahannya masih tergolong bermasalah (mahallu isykal).

SOAL 618:

Apakah sah melaksanakan dua khotbah dalam salat Jum'at sebelum tiba waktu

syar'i Zuhur?

JAWAB:

Boleh melaksanakan kedua khotbah sebelum matahari tergelincir (zawal)

sedemikian rupa sehingga selesai pada saat matahari tergelincir. Namun,

berdasarkan ahwath hendaknya sebagian dari keduanya dilakukan pada waktu

Zuhur.

SOAL 619:

Jika makmum tidak dapat mengikuti dua khotbah sama sekali, melainkan ia

hadir saat salat dilaksanakan lalu bermakmum dengan imam, apakah salatnya

sah dan cukup?

JAWAB:

Salatnya sah dan cukup apabila sempat mengikuti satu rakaat bersama imam,

meskipun ketika imam sedang ruku’ dalam rakaat terakhir salat Jum'at.

SOAL 620:

Di kota kami salat Jum'at dilaksanakan setelah satu setengah jam dari adzan

Zuhur. Apakah salat ini cukup untuk menggantikan salat Zuhur, ataukah harus

mengulang salat Zuhur?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 224

JAWAB:

Waktu salat Jum’at mulai dari saat tergelincirnya matahari (zawal). Berdasarkan

ahwath, hendaknya tidak menundanya dari saat-saat pertama waktu zawal

menurut umum (zawal urufi) lebih dari satu sampai dua jam berikutnya. Jika

belum melaksanakan salat Jum'at sampai batas waktu tersebut, maka,

berdasarkan ahwath hendaknya melakukan salat Zuhur sebagai gantinya.

SOAL 621:

Ada seseorang yang tidak mampu menghadiri salat Jum'at. Apa ia dapat

melakukan salat Zuhur dan Asar pada awal waktu, ataukah ia wajib menunggu

hingga usainya salat Jum'at lebih dulu sebelum melakukan kedua salat tersebut?

JAWAB:

Ia tidak wajib menunggu, melainkan boleh melaksanakan salat Zuhur dan Asar

pada awal waktu.

SOAL 622:

Jika imam Jum'at yang ditunjuk dalam keadaan sehat dan berada di tempat,

apakah ia boleh menugasi imam Jum'at sementara (cadangan) melakukan

faridhah salat Jum'at? Dan apakah ia boleh (sah) bermakmum dengan imam

Jum'at sementara?

JAWAB:

Tidak ada larangan mendirikan salat Jumat yang dipimpin oleh wakil imam

yang ditunjuk. Dan tidak ada larangan imam yang diangkat bermakmum

dengan wakilnya.

SALAT IDUL FITRI DAN IDUL ADHA

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 225

SOAL 623:

Menurut Anda YM, dua salat Id dan Jum'at termasuk kategori wajib apa?

JAWAB:

Di masa kini dua salat id tidaklah wajib, namun mustahab (dianjurkan).

Sedangkan salat Jum'at adalah wajib takhyiri.

SOAL 624:

Apakah kelebihan dan kekurangan dalam (jumlah) qunut salat Id meyebabkan

batalnya salat?

JAWAB:

Salatnya tidak batal karena hal itu.

SOAL 625:

Lazimnya dahulu setiap imam jamaah menyelenggarakan salat Idul Fitri di

mesjidnya. Apakah sekarang para imam jamaah boleh menyelenggarakan dua

salat Id ataukah tidak?

JAWAB:

Pada saat ini, para wakil (mumatstsil) wali fakih yang diberi izin untuk

menyelenggarakan salat Id, demikian pula para imam jumat yang ditunjuk

olehnya boleh mendirikan salat Id berjamaah. Adapun selain mereka, sesuai

ahwath hendaknya melaksanakan salat Id secara furada (perorangan), dan boleh

melakukannya secara berjamaah dengan niat raja’, tidak dengan niat wurud

(dengan hanya berharap dan tanpa memastikan bahwa hal itu benar-benar

diajarkan dalam syare’at, pen.) Namun bila maslahat menuntut hanya satu salat

Id diselenggarakan di satu kota, maka sepatutnya selain imam Jum'at yang

ditunjuk oleh wali fakih tidak mendirikannya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 226

SOAL 626:

Apakah salat Id (dapat) dikada?

JAWAB:

Tidak ada kadanya.

SOAL 627:

Apakah dalam salat Idul fitri ada iqamah?

JAWAB:

Tidak ada.

SOAL 628:

Bila imam jamaah melakukan salat Idul Fitri dengan iqamah sebelumnya,

apakah hukum salatnya dan salat jamaah lainnya?

JAWAB:

Hal itu tidak merusak keabsahan salat id bagi imam jamaah maupun para

makmum. SALAT MUSAFIR

SOAL 629:

Apakah (hukum) wajib meng-qashr bagi musafir berlaku untuk semua faridhah

ataukah hanya sebagiannya saja?

JAWAB:

Kewajiban meng-qashr hanya berlaku pada salat-salat harian ruba’iyah

(berjumlah empat rakaat), yaitu Zuhur, Asar dan Isya. Salat Subuh dan Magrib

tidak ada qashr di dalamnya.

SOAL 630:

Apa syarat-syarat wajib meng-qashr salat-salat ruba’iyah bagi musafir?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 227

JAWAB:

Ada delapan (8) syarat:

1. Jarak perjalanan (masafah) mencapai 8 farsakh syar'i secara memanjang,

dalam perjalanan pergi atau perjalanan pulang, atau gabungan antara perjalanan

pulang dan pergi, dengan syarat jarak kepergiannya tidak kurang dari 4 farsakh.

2. Bertujuan akan menempuh masafah sejak keluar untuk bepergian. Jika

seseorang tidak bertujuan menempuh masafah, atau bertujuan pergi ke suatu

tempat yang tidak mencapai masafah, kemudian setelah sampai ke tempat

tujuan, ia bermaksud menuju suatu tempat yang jarak tempuhnya dari tujuan

pertama tidak sampai masafah syar'iah, namun secara keseluruhan dua

perjalanannya mencapai masafah, maka ia tidak boleh meng-qashr salat.

3. Hendaknya tetap bertujuan menempuh masafah hingga sampai ke tujuan.

Apabila ia berpaling dari tujuannya sebelum mencapai empat farsakh, atau

bimbang, maka hukum safar tidak berlaku atasnya setelah itu, meskipun

sebelumnya ia telah melakukan salat secara qashr sebelum berpaling dari

tujuannya semula.

4. Hendaknya tidak berniat memutuskan perjalanan dengan melintasi kota

tempat tinggalnya (wathan) atau bertujuan bermukim di satu tempat selama

sepuluh hari atau lebih.

5. Hendaknya perjalanan yang dilakukan halal (dibenarkan) secara syar'i. Jika

perjalanannya tergolong maksiat dan haram, baik karena perjalanan itu sendiri

seperti lari dari medan tempur, maupun karena tujuan perjalanannya yang

haram, seperti perjalanan untuk merampok maka tidak berlaku atasnya hukum

safar.

6. Hendaknya pelaku perjalanan (musafir) tidak tergolong orang yang membawa

serta rumahnya dalam perjalanan (tidak memiliki tempat tinggal yang tetap)

seperti para badui yang tidak memiliki tempat tinggal tertentu yang selalu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 228

berjalan di darat dan berhenti didekat tempat air dan pandang rumput.

7. Hendaknya tidak menjadikan safar sebagai pekerjaan seperti penjaja jasa

mengangkut orang atau barang dalam perjalanan, sopir, pelaut dan sebagainya,

demikian pula (digolongkan dengan mereka) orang yang pekerjaannya dalam

perjalanan.

8. Perjalanan telah mencapai batas tarakhkhush. Yaitu tempat yang sekiranya

suara adzan di kota tidak lagi terdengar atau dinding-dinding kota tidak lagi

terlihat.

ORANG YANG PEKERJAANNYA SAFAR (PERJALANAN) ATAU

MEMERLUKAN SAFAR

SOAL 631:

Apakah orang yang pekerjaannya memerlukan perjalanan harus melakukan

salat secara tamam (sempurna) dalam perjalanannya, ataukah hal itu (kewajiban

salat sempurna) hanya berlaku atas orang yang memang pekerjaannya adalah

perjalanan? Apa yang dimaksud dengan ucapan marjak seperti Imam Khomeini

qs, ‚Orang yang pekerjaannya adalah perjalanan‛? Dan apakah ada di antara

kita orang yang menjadikan perjalanan itu sendiri sebagai pekerjaan? Sebab

menggembala adalah kerja penggembala, mengendara adalah pekerjaan sopir,

berlayar adalah pekerjaan pelayar (pelaut) dan seterusnya. Pada dasarnya, tidak

ada orang yang menetapkan untuk menjadikan perjalanan sebagai pekerjaan.

JAWAB:

Jika orang yang pekerjaannya memerlukan perjalanan mondar mandir selama 10

hari sedikitnya satu kali dari dan ke tempat kerjanya untuk keperluan kerja,

maka ia harus melakukan salat secara utuh (tamam) dan sahlah puasanya.

Yang dimaksud dengan ‚orang yang pekerjaannya adalah perjalanan‛ dalam

perkataan para ahli fiqh adalah orang yang pekerjaannya tidak bisa berdiri

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 229

sendiri tanpa perjalanan, seperti pekerjaan-pekerjaan yang telah anda sebutkan

dalam soal di atas.

SOAL 632:

Apa pendapat YM tentang salat dan puasa orang-orang yang menetap di sebuah

kota untuk kerja dalam batas waktu tertentu lebih dari 1 tahun, atau para

prajurit yang menetap di sebuah kota selama satu atau dua tahun untuk

menunaikan wajib militer? Apakah mereka wajib berniat menetap 10 hari setelah

setiap kali melakukan perjalanan agar dapat melakukan salat secara utuh dan

berpuasa, ataukah tidak? Bila mereka berniat untuk menetap kurang dari 10 hari,

maka apakah hukum salat dan puasa mereka?

JAWAB:

Apabila ia melakukan perjalanan minimal setiap sepuluh hari sekali lantaran

pekerjaannya, selain perjalanan pertama dan perjalanan kedua salatnya harus

dikerjakan sempurna dan puasanya sah. Akan tetapi pada perjalanan pertama

dan kedua ia dihukumi sebagai musafir, artinya sepanjang ia tidak memiliki niat

untuk tinggal selama sepuluh hari, salatnya qhasar dan puasanya tidak sah.

Dalam kasus yang ditanyakan di atas, mereka diperlakukan secara hukum

sebagaimana musafir lainnya berkenaan dengan meng-qashr salat dan ketidak-

absahan puasa apabila mereka tidak berniat untuk menetap selama 10 hari.

SOAL 633:

Apa hukum salat dan puasa para pilot pesawat tempur yang hampir setiap hari

melakukan penerbangan dari pangkalan-pangkalan udara dan menempuh jarak

jauh lebih panjang dari (masafah) syar'i, lalu kembali lagi?

JAWAB:

Mereka dalam kasus demikian diperlakukan sebagaimana para pengendara

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 230

mobil, pelaut dan pilot berkenaan dengan (kewajiban) melakukan salat secara

utuh (tamam) dan keabsahan puasa dalam perjalanan.

SOAL 634:

Para kabilah (suku) yang berpindah-pindah selama 1 atau 2 bulan dari tempat

tinggalnya, namun mereka menetap pada sisa tahun pada musim panas atau

musim dingin. Apakah kedua tempat musim panas dan musim dingin

digolongkan sebagai wathan (tempat tinggal) mereka? Dan apa hukum

perjalanan-perjalanan yang mereka lakukan selama menetap di kedua tempat

tersebut berkenaan dengan hukum qashr dan tamam-nya salat?

JAWAB:

Jika mereka menetapkan untuk terus berpindah-pindah dari tempat musim

panas ke tempat musim dingin, dan sebaliknya, untuk menghabiskan hari-hari

mereka dalam setiap tahun di salah satu tempat itu sedangkan hari-hari lainnya

di tempat yang lain, dan memilih kedua tempat tersebut untuk menjalani

kehidupan secara permanen, maka kedua tempat tersebut dianggap sebagai

wathan dan di kedua tempat tersebut berlaku hukum wathan atas mereka. Jika

jarak antara kedua tempat tersebut mencapai masafah syar'i, maka dalam

perjalanan dari satu wathan ke wathan yang lain mereka diperlakukan secara

hukum sebagaimana para musafir.

SOAL 635:

Saya adalah pegawai di sebuah instansi pemerintah di kota Simnan. Jarak antara

tempat tinggal dan tempat kerja saya kira-kira 35 Km. Setiap hari saya

menempuh jarak ini untuk mencapai tempat kerja. Bagaimana saya wajib salat

ketika saya harus menyelesaikan pekerjaan khusus dan saya bermaksud untuk

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 231

menetap di kota tempat saya bekerja selama beberapa malam? Apakah saya

wajib melakukan sahalat secara tamam (utuh) ataukah tidak?

JAWAB:

Jika perjalanan yang Anda lakukan itu tidak dalam rangka kerja yang biasanya

anda lakukan setiap hari, maka hukum perjalanan untuk keperluan kerja

tidaklah berlaku atas perjalanan itu. Namun, bila perjalanan tersebut untuk

keperluan kerja itu sendiri, dan di pertengahannya anda melakukan hal-hal

tertentu seperti mengunjungi kerabat dan rekan, dan kadang kala Anda

menginap satu atau beberapa malam di sana, maka hukum perjalanan demi

pekerjaan tidaklah berobah dan anda salat secara tamam (utuh) dan tetap

berpuasa.

SOAL 636:

Jika saya melakukan pekerjaan pekerjaan pribadi di tempat dinas seusai waktu

dinas kantor dimana saya melakukan perjalanan untuk keperluan tersebut,

misalnya dari pukul 7 pagi sampai pukul 2 siang saya melakukan pekerjaan

kantor, sedangkan dari pukul 2 saya melakukan pekerjaan pribadi. Apakah

hukum salat dan puasa saya?

JAWAB:

Melakukan pekerjaan pribadi dalam perjalanan dinas kantor setelah usai dinas

tidak mengubah hukum perjalanan untuk tugas kantor.

SOAL 637:

Apa hukum salat dan puasa para prajurit yang mengetahui bahwa mereka akan

menetap di sebuah tempat lebih dari 10 hari, hanya saja keputusan tidak berada

di tangan mereka? Kami mohon Anda YM menerangkan juga fatwa Imam

Khomeini?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 232

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan di atas, karena mereka yakin akan menetap di

satu tempat 10 hari atau lebih, mereka diwajibkan salat secara utuh dan tetap

berpuasa. Fatwa Imam Khomeini (qs) juga demikian.

SOAL 638:

Apa hukum salat dan puasa para personel tentara dan pasukan pengawal

revolusi yang menetap lebih dari 10 hari di kamp-kamp dan daerah-daerah

perbatasan? Kami mohon juga penjelasan fatwa Imam Khomeini?

JAWAB:

Bila mereka memutuskan untuk menetap 10 hari atau lebih di suatu tempat, atau

bila mereka tahu akan hal itu, mereka wajib melakukan salat secara tamam di

sana, dan berpuasa. Fatwa Imam Khomeini (qs) juga demikian.

SOAL 639:

Dalam buku pedoman fatwa (risalah ‘amaliyah) Imam Khumainiy (qs), bab salat

musafir, kasus ke 1306, disebutkan syarat ketujuh sebagai berikut:

‚Sopir di selain perjalanan pertama wajib melakukan salat secara utuh (tamam),

sedangkan pada perjalanan pertama, wajib salat secara qashr, meskipun lama.

Apakah yang dimaksud dengan ‚perjalanan pertama‛ adalah awal perjalanan

dari wathan (tempat tinggal) sampai kembali lagi, meskipun memakan waktu

satu bulan atau lebih, kendati bila ia memindahkan barang-barang sepuluh kali

atau lebih dari kota ke kota lainnya yang bukan merupakan wathan asal selama

waktu tersebut?

JAWAB:

Perjalanannya yang pertama berakhir pada saat ia sampai ke tempat tujuan yang

ia tuju sejak keluar dari tempat tinggal (wathan) atau tempat ia menetap untuk

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 233

menaikkan penumpang, atau untuk mengangkut barang ke tujuan tersebut.

Kepulangan ke tempat awal bukanlah bagian dari ‘perjalanan pertama’, kecuali

jika perjalanannya ke tempat tujuan adalah untuk mengangkut para penumpang

atau barang-barang dari situ ke tempat awal keberangkatan.

SOAL 640:

Jika mengendarai mobil bukanlah pekerjaan tetapnya, namun dalam jangka

waktu pendek, itu menjadi tugasnya, seperti para tentara yang ditugaskan untuk

mengendarai mobil-mobil di barak-barak atau kamp-kamp dan sebagainya,

apakah mereka dihukumi sebagai musafir, ataukah mereka wajib salat secara

tamam dan tetap berpuasa?

JAWAB:

Jika mengendarai mobil dianggap sebagai pekerjaan mereka menurut

pandangan masyarakat umum (urf) dalam waktu yang bersifat sementara itu,

maka dalam melakukan pekerjaan tersebut mereka diperlakukan secara hukum

sebagaimana para sopir mobil lainnya.

SOAL 641:

Jika mobil yang dikendarai oleh sopir mogok, lalu ia melakukan perjalanan ke

sebuah kota untuk membeli suku cadang dalam rangka memperbaikinya,

apakah ia (wajib) salat secara tamam (utuh) ataukah secara qashr (terpenggal)

selama perjalanan tersebut, padahal ia tidak sedang mengendarai mobilnya?

JAWAB:

Jika pekerjaannya dalam perjalanan tersebut bukan mengendarai mobil, maka ia

diperlakukan secara hukum sebagaimana musafir lainnya.

PERJALANAN PELAJAR

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 234

SOAL 642:

Apa hukum mahasiwa-mahasiswa yang melakukan perjalanan paling sedikit

dua (2) hari dalam seminggu untuk kuliah atau pegawai-pegawai yang

bepergian setiap minggu demi pekerjaan, padahal mereka, meski setiap minggu

melakukan perjalanan, kadangkala menetap di tempat tinggal (wathan) asalnya

selama 1 bulan karena kuliah atau kerja mereka libur, sehingga mereka tidak

melakukan perjalanan selama masa itu? Apakah setelah usai libur 1bulan ini,

karena akan memulai perjalanan lagi, salat mereka dalam perjalanan pertama,

sesuai kaidah dilakukan secara qashr, sedangkan berikutnya dilakukan secara

tamam?

JAWAB:

Mereka yang bepergian untuk kuliah wajib melakukan salat secara qashr, dan

tidak sah berpuasa, baik perjalanan mereka mingguan maupun harian.

Sedangkan orang yang bepergian untuk tujuan kerja, baik dinas atau

wiraswasta, apabila melakukan perjalanan pulang dan pergi sedikitnya satu kali

dalam setiap 10 hari antara tempat tinggal (wathan) atau tempat ia menetap dan

tempat kerjanya, maka ia melakukan salat secara tamam dalam perjalanan ketiga

untuk kepentingan kerja, dan sahlah puasanya. Jika ia menetap selama 10 hari di

tempat tinggal (wathan)nya atau di tempat lain di antara dua ‘perjalanan kerja’,

maka pada perjalanan pertamanya setelah itu (setelah menetap selama 10 hari) ia

melakukan salat secara qashr, dan tidak berpuasa.

SOAL 643 SOAL 644:

Jika pelajar agama berniat untuk menjadikan dakwah (tabligh) sebagai

pekerjaannya, dalam kondisi demikian apakah ia boleh melakukan salat secara

utuh (tamam), dan juga boleh berpuasa ataukah tidak? Dan apa hukum salat dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 235

puasanya apabila ia melakukan perjalanan tidak untuk berdakwah, bimbingan

(irsyad) atau amr makruf dan nahi munkar?

JAWAB:

Jika berdakwah dan memberikan bimbingan (irsyad) dan amr ma’ruf dan nahi

munkar merupakan pekerjaannya menurut pandangan masyarakat umum (urf),

maka dalam perjalanan yang dilakukannya untuk hal-hal itu ia dihukumi

sebagaimana orang lain yang bepergian untuk tujuan kerja. Jika suatu saat ia

bepergian tidak untuk irsyad dan tabligh, maka ia diperlakukan secara hukum

sebagaimana musafir lainnya berkenaan dengan meng-qashr salat dan ketidak-

absahan puasanya.

SOAL 645:

Apa hukum salat dan puasa orang-orang yang bepergian selama waktu yang

tidak tertentu seperti para penuntut ilmu agama yang berdatangan ke pusat-

pusat studi Islam (hawzah-hawzah) untuk belajar, atau para pegawai negeri

yang dikirim untuk dinas di sebuah kota dalam jangka waktu yang tidak

ditentukan?

JAWAB:

Selama berada di tempat studi atau dinas, mereka diperlakukan secara hukum

sebagaimana musafir-musafir lainnya berkenaan dengan kewajiban meng-qashr

salat dan ketidak-absahan puasa bila tidak berniat untuk menetap 10 hari atau

lebih, kecuali jika keberadaan mereka di tempat studi atau dinas berlangsung

lama sehingga tempat dimana mereka tinggal dianggap sebagai wathan-nya

menurut pandangan masyarakat umum (urf).

SOAL 646:

Jika seorang pelajar agama hidup di sebuah kota yang bukan wathan-nya, dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 236

sebelum berniat menetap selama 10 hari, ia telah lebih dulu mengetahui atau

memutuskan untuk pergi setiap minggu ke mesjid yang terletak di pinggiran

kota, apakah ia dapat berniat untuk menetap selama 10 hari (iqamah) ataukah

tidak?

JAWAB:

Keinginan untuk keluar dari tempat menetap (iqamah), saat memutuskan untuk

iqamah, selama 6 atau 7 jam secara keseluruhan dari masa tinggal, pergi ke

sebuah tempat yang tidak mencapai jarak (masafah) syar'i tidaklah merusak

keabsahan ‚niat iqamah‛. Urusan menentukan apakah tempat yang akan dituju

termasuk bagian dari tempat iqamah ataukah tidak terserah pada pandangan

masyarakat umum (urf).

KEINGINAN MENEMPUH MASAFAH DAN NIAT MENETAP 10 HARI

SOAL 647:

Saya bekerja di sebuah tempat yang jauhnya dari kotaterdekat tidak mencapai

jarak (masafah) syar'i. Karena kedua tempat tersebut bukanlah wathan saya,

maka saya berniat untuk menetap (iqamah) di tempat kerja selama 10 hari, agar

saya dapat melakukan salat secara tamam (utuh) dan dapat berpuasa di sana.

Ketika memutuskan untuk menetap selam 10 hari di tempat kerja, saya tidak

berniat untuk keluar dari tempat tersebut ke kota terdekat selama 10 hari dan

seterusnya.

Apa hukum syar'i dalam situasi-situasi sebagai berikut:

1. Jika saya keluar menuju kota tersebut sebelum menyempurnakan 10 hari

karena suatu peristiwa atau karena keperluan suatu pekerjaan, dan menetap di

sana sekitar 2 jam lalu kembali ke tempat kerja?

2. Jika saya keluar setelah menyelesaikan 10 hari menuju kota tersebut dengan

tujuan akan pergi ke kawasan tertentu, dan perjalanan saya ini tidak melampaui

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 237

batas masafah syar'i, dan saya menetap di tempat tersebut satu malam sebelum

kembali ke tempat tinggal lagi?

3. Jika setelah menyempurnakan 10 hari, saya meninggalkan tempat kerja ke

kota itu dengan tujuan mengunjungi sebuah kawasan tertentu. Namun, setelah

sampai di situ, saya mengubah keputusan dengan berniat pergi ke kawasan lain

yang jaraknya dari tempat kerja saya melampaui batas masafah syar'i?

JAWAB:

1- 2- Apabila hukum (kewajiban salat) tamam telah berlaku di tempat iqamah,

meski dengan melakukan shlalat ruba’iyah (salat yang terdiri dari empat rakaat)

di tempat tersebut sedikitnya satu kali, maka keluar ke tempat yang jauhnya

tidak mencapai batas masafah syar'i tidak bermasalah, kendati menghabiskan

waktu lebih dari 1 atau 2 jam dalam 1 (satu) atau beberapa hari di sana, baik

setelah atau sebelum menetap selama 10 hari, melainkan ia (wajib) salat secara

tamam dan berpuasa hingga ia memulai perjalanan baru.

3. Setelah memutuskan untuk melakukan perjalanan ke suatu tempat yang

jauhnya mencapai masafah syar'i dari tempat di mana ia mengubah niat

kemudian kembali ke tempat iqamah, setelah menempuh masafah tersebut,

maka hukum ‚iqamah‛ yang telah ia jalani sebelumnya tidak berlaku lagi atas

dirinya. Dan setelah kembali ke tempat iqamah-nya, ia harus memperbarui niat

untuk menetap (iqamah).

SOAL 648:

Bila musafir yang telah meninggalkan wathan melewati sebuah jalan dimana ia

mendengar suara adzan dari wathan asalnya, atau ia melihat dinding bangunan-

bangunan di dalamnya, apakah hal itu merusak safarnya menempuh masafah?

JAWAB:

Hal itu tidak merusak perjalanannya menempuh masafah selama ia tidak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 238

melintasi wathan-nya dan, dengan demikian, perjalanannya tidak terputus.

Namun, selama ia masih berada di sana, hukum safar tidak berlaku atas dirinya.

SOAL 649:

Tempat kerja yang saya tempati sekarang bukanlah tempat tinggal (wathan) asal

saya. Jarak antar keduanya melebihi batas syar'i. Sampai sekarang saya tidak

menjadikan tempat saya bekerja sebagai wathan, boleh jadi saya akan menetap

di sana untuk beberapa tahun saja. Kadang kala saya keluar dari tempat itu

untuk perjalanan dinas selama 2 atau 3 hari dalam sebulan. Ketika keluar dari

kota tempat menetap dalam jarak yang melampaui batas syar'i dan kembali,

apakah saya wajib berniat untuk menetap 10 hari ataukah hal itu tidak perlu?

Dan jika saya wajib berniat untuk menetap selama 10 hari, jarak berapakah yang

boleh saya tempuh di pinggir-pinggir kota?

JAWAB:

Jika Anda telah bepergian dari kota tempat menetap menuju (tempat yang

jauhnya mencapai) masafah syar'iah, maka ketika kembali kesana dari safar,

Anda perlu memperbarui niat untuk menetap (iqamah) selama 10 hari lagi. Dan

jika niat untuk menetap 10 hari secara benar telah terwujud, dan hukum

(kewajiban salat) tamam berlaku atas diri Anda, meski dengan cara melakukan

salat ruba’iyah sedikitnya 1 kali, maka kepergian Anda dari tempat iqamah

setelah itu menuju suatu tempat yang jaraknya tidak mencapai masafah syar'i

tidaklah merusak hukum tentang iqamah.

Begitu pula niat untuk keluar menuju kebun-kebun dan ladang-ladang di

(pinggiran) kota tempat iqamah tersebut pada rentang waktu 10 hari tidak

merusak niat untuk menetap (iqamah).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 239

SOAL 650:

Seseorang selama beberapa tahun berada di sebuah tempat yang berjarak 4 KM

dari (wathan)-nya. Setiap minggu ia pulang ke rumahnya. Jika ia pergi ke suatu

tempat yang berjarak 25 KM dari wathan-nya dan dari tempat belajarnya

(selama beberapa tahun) 22 KM, apakah hukum salatnya?

JAWAB:

Jika ia bermaksud untuk menempuh jarak dari tempat belajar ke tempat tujuan

yang tidak mencapai batas masafah syar'i, maka hukum safar tidaklah berlakua

atas dirinya. Namun, bila ia berniat menuju ke tempat tujuan dari wathan-nya,

maka hukum safar berlaku atasnya.

SOAL 651:

Seseorang bertujuan untuk pergi ke suatu tempat yang berjarak 3 farsakh, tapi

sejak semula ia berencana untuk menyimpang ke jalur cabang (keluar dari jalur

utama) sejauh satu farsakh untuk menyeselesaikan pekerjaan tertentu, kemudian

kembali ke jalur utama guna melanjutkan perjalananya, apa hukum salat dan

puasa musafir ini?

JAWAB:

Hukum musafir tidaklah berlaku atas dirinya. Keluarnya ke jalur cabang dan

kembalinya ke jalur utama tidak cukup digabung untuk menyempurnakan

(hitungan) masafah.

SOAL 652:

Dengan memperhatikan fatwa Imam Khomeini (qs) tentang kewajiban

mengqashr salat dan membatalkan puasa (ifthar) dalam safar jika mencapai 8

farsakh, apabila keberangkatan kami tidak mencapai 4 farsakh, namun ketika

pulang, karena tidak adanya mobil dan hambatan-hambatan di jalan, kami harus

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 240

menempuh jalan lain yang berjarak lebih dari 6 farsakh, apakah dalam kondisi

demikian, kami meng-qashr salat dan membatalkan puasa (ifthar) ataukah

tidak?

JAWAB:

Jika keberangkatan Anda kurang dari 4 farsakh, dan jalan pulang –dengan

sendirinya- tidak mencapai masafah syar'i, maka Anda menyempurnakan salat

dan berpuasa.

SOAL 653:

Seseorang pergi dari tempat tinggalnya ke tempat lain yang berjarak kurang dari

masafah syar'i, dan dalam seminggu ia pergi beberapa kali dari tempat tersebut

ke tempat-tempat lain, sehingga total jarak yang ditempuhnya lebih dari 8

farsakh. Apa tugasnya?

JAWAB:

Jika saat keluar (meninggalkan) rumah tidak bertujuan menempuh masafah, dan

jarak pemisah antara tujuan pertama dan tempat-tempat tujuan lainnya tidak

mencapai masafah syar'iah, maka hukum safar tidaklah berlaku atasnya.

SOAL 654:

Jika seseorang meninggalkan negerinya menuju sebuah tempat dan selama di

situ ia keliling ke sana-sini, apakah kelilingnya ditambahkan dalam masafah

yang telah ia tempuh dari rumahnya?

JAWAB:

Kelilingnya di tempat tujuan tidak terhitung dalam masafah.

SOAL 655:

Apakah ketika berniat (untuk iqamah) saya boleh meniatkan untuk keluar setiap

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 241

hari dari tempat iqamah saya ke tempat kerja yang berjarak kurang dari 4

farsakh.

JAWAB:

Berniat keluar dalam 10 hari -ketika niat untuk iqamah- ke suatu tempat yang

tidak mencapai masafah hanya akan merusak keabsahan niat iqamah apabila

uruf (pandangan umum masyarakat) menganggap tindakan keluar (dari tempat

iqamah) tersebut merusak arti ‘iqamah selama 10 di suatu tempat’ seperti keluar

dari tempat iqamah sehari penuh, lebih-lebih setiap hari. Namun, jika tidak,

seperti keluar selama beberapa saat di siang hari hingga sepertiga siang, atau di

malam hari hingga sepertiga malam sekali atau beberapa kali yang total masa

seluruhnya tidak lebih dari enam atau tujuh jam, maka berniat demikian tidak

menggugurkan keabsahan niat iqamah.

SOAL 656:

Dengan memperhatikan bahwa mondar-mandir dari tempat tinggal ke tempat

kerja yang jarak antara keduanya melebihi 24 Km menyebabkan (kewajiban)

salat secara tamam. Jika saya keluar dari kota tempat saya bekerja ke luar

batasnya atau ke kota lain yang jaraknya tidak mencapai masafah, lalu kembali

ke tempat kerja sebelum atau setelah Zuhur, apakah salat saya dilakukan dengan

tamam juga?

JAWAB:

Hukum salat dan puasa Anda tidak berubah di tempat kerja hanya karena Anda

keluar ke tempat yang jaraknya tidak mencapai masafah, meskipun kepergian

itu tidak bersangkutan dengan pekerjaan sehari-hari, dan tidak ada beda antara

Anda kembali sebelum atau sesudah Zuhur.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 242

SOAL 657:

Saya penduduk kota Isfahan. Sejak beberapa waktu saya bekerja di sebuah

Universitas yang terletak di kota ‚Syahin Syahr‛ yang merupakan daerah

pinggiran Isfahan. Jarak antara had at-tarakkhush kota Isfahan dan pintu

gerbang Syahin Syahr tidak mencapai masafah perjalanan (kira-kira 20 Km).

Namun, jarak antara Isfahan dan Universitas yang terletak dipinggiran kota

melebihi masafah perjalanan, kira-kira 25 Km. Mengingat Universitas tersebut

terletak di Syahin Syahr, dan jalan saya melewati tengah kota, hanya saja tujuan

utama saya adalah Universitas, apakah saya termasuk musafir ataukah tidak?

JAWAB:

Jika jarak antara kedua kota tersebut tidak mencapai 4 farsakh syar'i, maka

hukum safar tidaklah berlaku.

SOAL 658:

Saya bepergian setiap minggu ke kota Qom untuk berziarah ke makam As-

sayidah Al Ma’shumah (as) dan melakukan amalan-amalan di mesjid Jamkaran.

Apakah saya salat secara tamam ataukah qashr dalam perjalanan tersebut?

JAWAB:

Anda dalam perjalanan demikian diperlakukan secara hukum sebagaimana

seluruh musafir berkenaan dengan kewajiban meng-qashr salat.

SOAL 659:

Kota kelahiran saya adalah Kasymar. Sejak tahun 1345 H Syamsiah hingga 1369

saya tinggal di Teheran. Dan sejak 3 tahun lalu saya bersama keluarga datang ke

pelabuhan ‚Bandar Abbas‛ dalam rangka dinas. Setelah beberapa waktu, kurang

dari setahun, saya akan kembali ke wathan (tempat tinggal), Teheran. Mengingat

saya selama waktu berada di pelabuhan Bandar Abbas mungkin sewaktu-waktu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 243

pergi untuk dinas ke kota-kota yang berada di wilayah ‚Bandar Abbas‛ dan

menetap beberapa waktu di sana, dan saya tidak bisa meramalkan sampai kapan

tugas kedinasan ini dibebankan pada saya. Karena itulah saya mohon Anda

menerangkan:

1. Apa hukum salat dan puasa saya?

2. Karena saya sering atau beberapa bulan dalam setahun berada dalam tugas

selama beberapa hari, apakah saya tergolong (orang) yang banyak bepergian?

3. Mohon penjelasan hukum syar'i berkenaan dengan salat dan puasa isteri saya,

mengingat ia adalah ibu rumah tangga dan lahir di Teheran yang kini datang ke

pelabuhan Bandar Abbas dan menetap bersama saya?

JAWAB:

Hukum salat dan puasa Anda di tempat dinas sekarang yang bukan merupakan

wathan Anda adalah hukum salat dan puasa musafir berkenaan dengan qashr

salat dan ketidakabsahan puasa. Kecuali jika Anda berniat menetap selama 10

hari di sana, atau jika Anda melakukan perjalanan berulang kali dari tempat

dinas ke tempat yang mencapai batas masafah syar'i paling sedikit sekali dalam

10 hari untuk tujuan kerja yang bertautan dengan tugas Anda.

Sedangkan isrti yang menyertai Anda ke tempat kerja, jika ia berniat menetap 10

hari di sana, maka ia (wajib) salat tamam dan tetap berpuasa. Jika tidak, maka ia

wajib mengqashr salat, dan puasanya tidak sah di sana.

SOAL 660:

Ada seseorang yang berniat menetap selama 10 hari dikarenakan ia mengetahui

bahwa ia memang akan tinggal selama itu atau berkeputusan untuk itu.

Kemudian ternyata ia akan melakukan safar setelah sebelumnya hukum (salat)

tamam berlaku atas dirinya dengan melakukan salat ruba’iyah, padahal

perjalanannya tidaklah penting. Apakah ia boleh melakukan hal demikian?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 244

JAWAB:

Tidak ada larangan bepergian meskipun tidak penting.

SOAL 661:

Jika seseorang bepergian untuk berziarah ke makam imam Ridha (as) dan

mengetahui bahwa ia akan menetap kurang dari 10 hari, namun ia berniat

menetap selama 10 hari di sana agar salatnya menjadi tamam, apakah

hukumnya?

JAWAB:

Jika ia tahu bahwa dirinya tidak akan menetap di sana selama 10 hari, maka

niatnya untuk menetap 10 hari tidaklah berarti dan berpengaruh sedikitpun,

sebaliknya ia (wajib) salat secara qashr.

SOAL 662:

Para pegawai yang bukan dari warga kota (pendatang) dan tidak menetap di

kota selama 10 hari kapanpun. Hanya saja, perjalanan mereka kurang dari

masafah syar'i. Apa tugas mereka berkenaan dengan hukum salat qashr dan

tamam?

JAWAB:

Jika jarak antara wathan dan tempat tugas mereka tidak mencapai masafah

syar'i, meski dengan cara penggabungan (talfiq), maka hukum musafir tidak

berlaku atas mereka. Jika orang yang jarak antara wathan dan tempat kerja

mencapai masafah syar'i, dan ia mondar-mandir antara kedua tempat tersebut

selama 10 hari, meskipun hanya sekali paling sedikit, maka ia wajib melakukan

salat secara utuh (tamam). Jika tidak, maka dalam perjalanan pertama setelah

menetap 10 hari ia diperlakukan secara hukum sebagaimana para musafir

lainnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 245

SOAL 663:

Bagaimana kewajiban salat orang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat

dan tidak tahu sampai kapan ia akan menetap di tempat itu 10 hari atau lebih

sedikit?

JAWAB:

Ia wajib salat secara qashr sampai berlalu 30 hari, dan setelah itu ia harus salat

tamam, walaupun hari itu juga akan pergi.

SOAL 664:

Apa hukum salat dan puasa orang yang sedang berdakwah di dua tempat

sementara ia berniat menetap di daerah itu selama 10 hari?

JAWAB:

Jika kedua tempat itu, menurut pandangan umum masyarakat, memanglah dua

tempat, maka niatnya untuk menetap di kedua tempat tersebut sekaligus atau di

salah satu dari keduanya, dengan bermaksud untuk mondar-mandir ke tempat

yang lain selama 10 hari, tidaklah sah.

BATAS TARAKHKHUSH

SOAL 665:

Di Jerman dan sebagian negara Eropa, jarak pemisah antara kota-kota (yakni,

jarak antara papan tanda keluar kota dan papan tanda masuk kota berikutnya)

terkadang tidak mencapai 100 meter, sedangkan rumah-rumah dan jalan-jalan

kedua kota benar-benar bersambung. Apa had tarakhkhush dalam kondisi

demikian?

JAWAB:

Jika kedua kota tersebut bersambung satu dengan yang lain sebagaimana

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 246

disebutkan dalam pertanyaan di atas, maka dua kota semacam itu dihukumi

sebagai dua kawasan dari satu kota, dimana keluar dari salah satunya menuju ke

kota yang lain tidak dianggap sebagai safar hingga terdapat batas tarakhkhush.

SOAL 666:

Tolok ukur batas tarakhkhush adalah mendengar suara adzan dan melihat

dinding-dinding kota. Apakah kedua hal tersebut diwajibkan atau cukup salah

satunya?

JAWAB:

Berdasarkan ahwath, (mustahab) memperhatikan kedua tanda tersebut,

meskipun tidak jauh (la yab’ud) bahwa tidak terdengarnya adzan cukup dalam

penentuan batas tarakhkhush.

SOAL 667:

Apakah tolok ukur dalam batas tarakhkhus adalah terdengarnya suara adzan

dari rumah-rumah kawasan yang pertama kali dimasuki oleh musafir atau dari

tengah-tengah kota?

JAWAB:

Tolok ukur batas tarakhkhush adalah terdengarnya adzan dari bagian akhir

(ujung) kota dari arah keluar atau masuknya musafir.

SOAL 668:

Ada perbedaan pandangan antara warga sebuah daerah berkenaan dengan

masalah masafah syar'i. Sebagian berpendapat, tolok ukurnya adalah dinding

rumah terakhir yang bersambungan satu dengan yang lain. Sebagian

mengatakan, wajib menghitung masafah dari pabrik-pabrik dan desa-desa yang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 247

bertebaran setelah rumah-rumah penduduk. Pertanyaannya, apakah batas akhir

(ujung) kota itu?

JAWAB:

Penentuan batas akhir kota bergantung pada pendapat umum (urf). Jika

menurut pandangan umum pabrik-pabrik dan desa-desa yang bertebaran di

sekeliling kota tidak dianggap dari bagian kota tersebut, maka masafah syar'i

harus dihitung dari akhir kota.

PERJALANAN DOSA (MAKSIAT)

SOAL 669:

Jika seseorang tahu bahwa ia dalam perjalanan akan terjerumus dalam maksiat

dan hal-hal yang haram, apakah harus mengqashr atau melakukan salat secara

tamam?

JAWAB:

Jika tujuan perjalanannnya bukanlah untuk meninggalkan kewajiban atau

melakukan sesuatu yang haram, maka ia dihukumi sebagaimana musafir

lainnya berkenaan dengan (kewajiban) meng-qashr salat.

SOAL 670:

Jika seseorang bepergian tidak untuk melakukan maksiat, namun di tengah jalan

ia bertujuan melanjutkan perjalanan untuk melakukan maksiat, apakah ia wajib

salat secara qashr atau tamam? Dan apakah sah salat-salat qashr yang telah

dilakukannya dalam perjalanan, ataukah tidak?

JAWAB:

Ia wajib melakukan salat secara tamam sejak saat ia bertujuan melanjutkan

perjalanan untuk maksiat. Sedangkan salat-salat qashr yang telah dilakukannya

setelah melanjutkan perjalanan demi maksiat wajib diulangnya secara tamam.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 248

SOAL 671:

Apa hukum perjalanan untuk rekreasi, atau untuk membeli keperluan-keperluan

hidup, padahal tempat untuk salat dan pendahuluannya tidak tidak tersedia

dalam perjalanannya?

JAWAB:

Jika ia tahu bahwa dalam perjalanan ia akan mengalami situasi yang

membuatnya meninggalkan sebagian kewajiban dalam salat, maka wajib,

berdasarkan ahwath mengurungkan perjalanan demikian, kecuali jika tidak

dilakukan, akan menimbulkan kerugian (bahaya) atau kesulitan. Ala kulli hal

dalam semua keadaan salat tidak boleh ditinggalkan.

WATHAN (TEMPAT TINGGAL)

SOAL 672:

Saya kelahiran kota Teheran. Kedua orang tua saya berasal dari kota ‚Mehdi

Syahr‛. Karena itulah, keduanya melakukan perjalanan berulang kali dalam

setahun ke ‚Mehdi Syahr‛. Karena mengikuti mereka, sayapun bepergian

bersama mereka. Apa hukum salat dan puasa saya, padahal saya tidak

berencana untuk kembali dan menetap di kota kelahiran orang tua saya tersebut,

namun bertekat untuk tinggal di Teheran.

JAWAB:

Dalam kasus yang anda sebutkan, maka hukum salat dan puasa Anda di wathan

asal kedua orang tua anda adalah hukum salat dan puasa musafir.

SOAL 673:

Dalam 1 tahun saya tinggal selama 6 bulan di sebuah kota dan 6 bulan

berikutnya di kota lain yang merupakan tempat kelahiran saya dan tempat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 249

tinggal keluarga dan saya juga. Namun, keberadaan saya di kotapertama

tidaklah bersinambungan, namun terputus-putus. Misalnya, tinggal 2 minggu

atau 10 hari atau kurang di sana, kemudian kembali ke kampung halaman dan

tempat tinggal keluarga saya. Yang saya tanyakan adalah, ketika berniat

menetap tidak sampai 10 hari di kota pertama, apakah saya dihukumi sebagai

musafir ataukah tidak?

JAWAB:

Jika kota itu bukan wathan Anda, dan Anda tidak bermaksud menjadikannya

wathan (tempat tinggal) juga, maka Anda selama waktu menetap kurang dari 10

hari di sana dihukumi sebagai musafir.

SOAL 674:

Seseorang yang ingin tinggal di suatu tempat, seberapa lama ia dapat berencana

untuk dapat tinggal di tempat tersebut sehingga tempat itu dihukumi sebagai

wathan-nya? Apakah ada perbedaan bahwa tinggalnya di tempat tersebut

dimaksudkan untuk hidup atau untuk keperluan dinas atau keduanya?

JAWAB:

Apabila ia berencana tinggal di tempat itu selama tujuh atau delapan tahun,

maka tempat itu sudah memadai untuk dihukumi sebagai wathan. Namun

apabila untuk keperluan dinas atau keperluan lainnya selain untuk hidup di

tempat itu, tempat tersebut tidak dapat dihukumi sebagai wathan.

SOAL 676:

Tempat kelahiran saya dan isteri saya adalah kota Kasymar. Namun, setelah

diperbantukan untuk kerja di sebuah instansi pemerintah, saya pindah ke kota

Neisyabur. Namun, para orangtua kami masih menetap di kota kelahiran kami.

Pada awal perpindahan ke Neisyabur, kami berpaling dari (melepaskan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 250

kewargaan) wathan asal kami, Kasymar. Tapi, setelah 15 tahun berjalan, kami

berpaling dari hal itu. Karenanya, kami mohon Anda YM berkenan menjawab

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa tugas kami, saya dan isteri, berkenaan dengan salat saat pergi ke rumah

orangtua kami dan menetap di sana beberapa hari?

2. Apa tugas anak-anak kami yang lahir di tempat tinggal kami yang sekarang,

Neisyabur dan yang kini sudah mencapai usia taklif (baligh) ketika mereka pergi

bersama kami ke kota Kasymar dan menetap di sana beberapa hari?

JAWAB:

Setelah berpaling dari wathan (tempat tinggal) asal, Kasymar, hukum wathan

tidak berlaku atas Anda berdua, kecuali bila Anda berdua kembali untuk hidup

di sana lagi, dan dengan tujuan tersebut, Anda berdua menetap di sana selama

beberapa waktu. Tempat tersebut juga tidak ditetapkan secara hukum sebagai

wathan bagi anak-anak Anda. Karena itulah, kalian semua di kota ini dihukumi

sebagai musafir.

SOAL 677:

Ada seseorang yang mempunyai dua wathan (sehingga ia tentu salat secara utuh

dan berpuasa di kedua tempat tersebut). Kami mohon penjelasan; apakah isteri

dan anak-anaknya yang diasuh dan dipelihara wajib mengikuti wali mereka

berkaitan dengan masalah ini, ataukah mereka berhak menggunakan pendapat

sendiri secara bebas?

JAWAB:

Isteri boleh untuk tidak menjadikan wathan baru suaminya sebagai wathan-nya.

Namun anak-anak yang masih kecil dan belum mandiri dalam berkehendak dan

hidup, atau yang mengikuti kehendak ayah dalam masalah ini, maka wathan

baru ayah merupakan wathan mereka juga.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 251

SOAL 678:

Jika rumah sakit bersalin terletak di luar wathan ayah, sehingga ibunya harus

berpindah ke rumah sakit selama beberapa hari untuk melahirkan, lalu, setelah

bayinya lahir, kembali (ke rumahnya), manakah wathan bayi tersebut?

JAWAB:

Jika rumah sakit terletak di wathan (tempat tinggal) kedua orangtuanya yang

memang hidup di situ, maka wathan asli bayi tersebut adalah wathan kedua

orangtuanya. Jika tidak, maka sekedar kelahiran di suatu kota tidaklah cukup

untuk menjadikan kota tersebut sebagai wathan. Melainkan wathannya adalah

wathan kedua orangtuanya dimana ia pindah setelah terlahir dan hidup bersama

mereka berdua di sana.

SOAL 679:

Ada seseorang yang menetap di kota Ahwaz sejak beberapa tahun. Namun ia

tidak menjadikannya sebagai wathannya yang kedua. Bila ia keluar dari kota itu

menuju suatu tempat yang mencapai atau tidak mencapai masafah syar'i,

kemudian kembali lagi, apakah hukum salat dan puasanya di sana?

JAWAB:

Setelah niat menetap (iqamah) di Ahwaz dan hukum (salat secara) tamam

dengan melaksanakan salat ruba’iyah paling sedikit 1 kali berlaku atas dirinya,

selama tidak meninggalkannya sampai masafah syar'i, ia salat sempurna dan

berpuasa di sana. Jika ia keluar sampai ukuran masafah atau lebih, maka ia

diperlakukan secara hukum sebagaimana musafir lainnya.

SOAL 680:

Saya adalah warga Irak yang ingin berpaling darinya. Apakah saya (boleh)

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 252

menjadikan Iran seluruhnya sebagai wathan, ataukah hanya tempat yang saya

tempati, ataukah saya harus membeli sebuah rumah sehingga berhak

menjadikannya sebagai wathan saya?

JAWAB:

Orang yang akan menjadikan sebuah tempat sebagai wathannya yang baru

disyaratkan berniat untuk bertempat tinggal (tawaththun) di sebuah kota

tertentu dan menetap di sana selama beberapa waktu sehingga ia secara uruf

dianggap sebagai salah seorang penduduknya. Namun tidak disyaratkan

memiliki rumah atau lainnya.

SOAL 681:

Seseorang yang berhijrah dari tempat kelahiran ke kota lain sebelum menjadi

baligh yang saat itu tidak mengetahui hukum tentang masalah ‚berpaling dari

wathan,‛ dan kini telah mencapai usia taklif (baligh). Apa tugasnya berkenaan

dengan salat dan puasanya di sana?

JAWAB:

Jika ia berhijrah dari tempat kelahiran karena mengikuti ayahnya, sedangkan

ayahnya tidak berencana untuk kembali hidup di sana, maka hukum wathan

tidak berlaku atasnya di tempat tersebut.

SOAL 682:

Jika seseorang mempunyai sebuah wathan yang kini tidak ditempatinya, namun

kadangkala ia bersama isterinya mengunjunginya, apakah isterinya (wajib) salat

secara tamam di sana sebagaimana dirinya, ataukah tidak? Dan jika ia pergi

sendirian kesana, apakah hukum salatnya?

JAWAB:

Hanya dikarenakan tempat tersebut adalah wathan suami, maka tidak cukup

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 253

untuk menjadi wathan bagi isterinya sehingga hukum wathan berlaku atasnya.

SOAL 683:

Apakah tempat bekerja dihukumi sebagai wathan?

JAWAB:

Bekerja di sebuah tempat tidak cukup untuk menjadikan tempat tersebut sebagai

wathan-nya. Namun, bila ia mondar mandir antara tempat tinggal dan tempat

kerjanya yang jaraknya mencapai batas masafah dalam 10 hari satu kali paling

sedikit, maka hukum wathan berkenaan salat tamam dan keabsahan berpuasa

berlaku atas dirinya di tempat kerja tersebut.

SOAL 684:

Apa yang dimaksud dengan ‚seseorang yang berpaling dari wathannya‛?

Apakah wanita yang kawin dan kepergiannya bersama suami ke mana saja

dianggap sebagai (tindakan) ‚berpaling ‛ ataukah tidak?

JAWAB:

Yang dimaksud adalah tindakan meninggalkan wathan dengan keputusan tidak

akan kembali untuk menetap lagi di sana. Hanya pergi ke rumah suami di kota

lain tidaklah meniscayakan berpaling dari wathan asalnya.

SOAL 685:

Kami mohon penjelasan pandangan Anda YM seputar masalah ‚wathan asli‛

dan ‚wathan kedua‛?

JAWAB:

Wathan asli adalah tempat kelahiran seseorang dimana ia menetap dan tumbuh

selama beberapa waktu.

Wathan kedua adalah tempat dimana mukalaf berencana hidup di tempat itu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 254

selama tujuh atau delapan tahun.

SOAL 686:

Apa pendapat Anda YM tentang seseorang yang tidak berpaling dari wathan-

nya dan kini bermukim di kota lain sejak 6 tahun? Ketika pulang ke wathan-nya,

apakah ia melakukan salat secara tamam atau qashr, mengingat ia termasuk

orang yang tetap bertaklid kepada almarhum Imam Khomeini (qs)?

JAWAB:

Selama ia tidak berpaling dari wathannya yang dulu, maka hukum wathan tetap

berlaku atas dirinya. Ia salat secara tamam dan sah berpuasa di sana.

SOAL 687:

Seorang mahasiswa menyewa sebuah rumah di kota Tabriz karena kuliah di

universitas kota tersebut selama 4 tahun. Selain itu, ia berniat untuk menetap

disana secara permanen jika memang memungkinkan. Kini di bulan Ramadhan,

ia kadangkala mondar mandir ke wathan asal-nya, apakah kedua kota tersebut

dapat dianggap sebagai wathannya ataukah tidak?

JAWAB:

Jika kini ia tidak bertekad bulat untuk menjadikan kota tempat kuliah sebagai

wathan, maka hukum wathan tidak berlaku atas dirinya di tempat tersebut. Di

wathan asli nya, hukum wathan tetap beralaku atas dirinya selama ia tidak

berpaling darinya.

SOAL 688:

Ada seorang warga desa yang kini bekerja dan menetap di Teheran. Kedua

orang tuanya hidup di desa dan memiliki tanah dan property disana. Ia pergi ke

sana untuk mengunjungi atau membantu mereka. Namun, ia sama sekali tidak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 255

bermaksud untuk menetap di sana, padahal disanalah ia dilahirkan. Bagaimana

salat dan puasanya selama berada di desa tersebut?

JAWAB:

Jika ia tidak berniat untuk kembali dengan tujuan menetap dan menjalani

kehidupan di desa tersebut, maka hukum wathan tidak berlaku atas dirinya di

sana.

SOAL 689:

Apakah tempat kelahiran dianggap sebagai wathan, meski tidak ditempati?

JAWAB:

Jika ia menetap di tempat tersebut selama beberapa masa dan tumbuh di sana,

dan selama ia tidak berpaling darinya, maka hukum wathan berlaku atas

dirinya. Jika tidak, maka hukum wathan tidak berlaku atasnya.

SOAL 690:

Apa hukum salat dan puasa orang yang bermukim di satu daerah yang bukan

wathannya selama (9) tahun, dan kini ia dilarang kembali ke wathannya, meski

ia bertekad bahwa suatu saat akan kembali ke sana?

JAWAB:

Berkenaan dengan salat dan puasa di tempat yang dihuninya sekarang, ia

dihukumi sebagai musafir.

SOAL 691:

Saya telah melewatkan usia selama 6 tahun di sebuah desa dan 8 tahun di

sebuah kota. Kini saya datang ke kota Masyhad untuk studi. Apa hukum salat

dan puasa saya di masing-masing tempat tersebut?

JAWAB:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 256

Hukum wathan berlaku atas anda berkenaan dengan salat dan puasa di desa

tempat kelahiran selama anda tidak berpaling darinya. Selama di Masyhad,

apabila Anda tidak bermaksud menjadikannya wathan, maka hukum musafir

berlaku atas anda. Adapun kota yang anda tempati selama beberapa tahun, jika

anda telah menjadikannya sebagai wathan dan selama tidak berpaling darinya,

maka hukum wathan berlaku atas anda di sana. Jika tidak, maka anda disana

dihukumi sebagai musafir.

IKUT SUAMI

SOAL 670:

Apakah isteri mengikuti suami berkenaan dengan wathan dan iqamah

(bermukim)?

JAWAB:

Seorang istri tidak secara paksa mengikuti suami hanya disebabkan oleh

hubungan perkawinan. Isteri boleh tidak mengikuti suami dalam memilih

wathan maupun dalam niat menetap (iqamah). Jika isteri tidak mempunyai

kemandirian dalam kehendak dan hidup, namun tunduk pada kehendak suami

dalam menentukan wathan atau berpaling darinya, maka tujuan (niat) suami

cukup baginya dalam hal itu, sehingga setiap kota yang ditempati suami untuk

menjalani kehidupan secara permanen dan menjadikannya sebagai wathan juga

menjadi wathannya (isteri), begitu pula setiap kali suami berpaling dari wathan

mereka berdua dan berpindah ke tempat lain, maka ia juga berpaling darinya.

Perihal menetap selama 10 hari dalam safar, cukup baginya (isteri) mengetahui

rencana suami untuk menetap (selama 10 hari), jika ia memang tunduk pada

kehendak suaminya. Begitu juga jika ia dalam keadaan terpaksa menemani

suami selama menetap di sana.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 257

SOAL 671:

Seorang pemuda menikahi seorang wanita dari kota lain. Ketika (istri) pergi ke

rumah orangtuanya, apakah ia melakukan salat secara qashr atau tamam?

JAWAB:

Selama ia tidak berpaling dari wathan-nya yang asli, maka ia melakukan

salatnya di situ secara tamam.

SOAL 672:

Apakah isteri atau anak-anaknya tercakup dalam masalah ke 1284 dalam risalah

amaliyah Imam Khomeini (qs), bahwa safar mereka dapat terjadi tanpa mereka

bertujuan melakukan safar juga? Apakah wathan ayah juga menyebabkan setiap

yang mengikutinya melakukan salat secara tamam?

JAWAB:

Jika mereka mengikuti ayah dalam safar, meski terpaksa, maka pengetahuan

akan tujuan ayah untuk menempuh masafah cukup bagi mereka. Untuk

menjadikan sebuah tempat sebagai wathan atau untuk berpaling dari sebuah

wathan, apabila mereka tidak mandiri dalam berekehendak dan hidup,

sebaliknya mereka tunduk pada kehendaknya -sesuai apa yang terbayang dalam

benak mereka -, maka mereka mengikuti ayah berkenaan dengan tindakan

berapaling dari wathan, atau dalam menentukan wathan baru yang dipilih

setelah ia berpindah untuk menjalani kehidupan secara permanen di situ sebagai

wathan mereka.

HUKUM KOTA-KOTA BESAR

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 258

SOAL 671:

Bagaimana pendapat Anda YM tentang syarat-syarat dalam rencana seseorang

untuk bertempat tinggal secara permanen (tawaththun) atau bermukim (iqamah)

selama 10 hari di kota-kota besar?

JAWAB:

Tidak ada perbedaan dalam hukum musafir, niat bertempat tinggal secara

permanen (tawaththun) dan dalam niat bermukim 10 hari antara kota-kota besar

atau kota-kota biasa lainnya. Bahkan jika berniat untuk bertempat tinggal secara

permanen (tawaththun) di sebuah kota besar, tanpa menentukan kawasan

tertentu dan menetap selama beberapa waktu dalam kotatersebut, maka hukum

wathan berlaku atas dirinya.

Begitu juga jika seseorang berniat untuk bermukim selama 10 hari di kota (besar)

semacam ini, meski tanpa menentukan kawasan tertentu dalam kota tersebut,

maka hukum berkenaan dengan (kewajiban) melakukan salat secara tamam dan

keabsahan puasa berlaku atas dirinya.

SOAL 672:

Jika seseorang tidak mengetahui fatwa Imam Khomeini (qs) yang

menggolongkan Teheran dalam kota-kota besar, dan setelah Revolusi Islam, ia

baru mengetahui fatwa Imam itu, apakah hukum salat dan puasanya yang

dilakukan dengan cara biasa?

JAWAB:

Jika ia sekarang tetap bertaglid kepada almarhum Imam (qs) dalam masalah ini,

maka ia wajib mengulangi amal-amal ibadah yang dulu dilakukannya tidak

sesuai dengan fatwa beliau, dengan cara mengkada secara qashr salat-salat yang

semestinya dilakukan secara qashr namun ia laksanakannya secara tamam, dan

mengkada puasa yang dilakukannya dalam keadaan musafir.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 259

SALAT SEWAAN (ISTIJARAH)

SOAL 673:

Saya tidak mampu melakukan salat. Apakah saya boleh menentukan seseorang

untuk menggantikan saya dalam melakukannya? Dan apakah berbeda ketika

pengganti meminta upah dan ketika tidak memintanya?

JAWAB:

Setiap mukalaf wajib secara syar'i selama masih hidup melaksanakan sendiri

salat-salatnya yang wajib. Salat pengganti tidaklah cukup baginya. Tanpa beda

antara dengan ongkos maupun tidak.

SOAL 674:

Berkenaan dengan orang yang melakukan salat istijarah, ada beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

1.Apakah ia wajib melakukan adzan, iqamah dan membaca tiga salam dan

empat tasbih secara sempurna?

2.Jika ia pada suatu hari melakukan salat Zuhur dan Asar, misalnya, dan pada

hari berikutnya melakukan salat harian secara sempurna, apakah diharuskan

melakukannya secara berurutan?

3.Apakah dalam salat istijarah disyarakan untuk menyebut ciri-ciri mayit

ataukah tidak?

JAWAB:

Tidak diharuskan menyebut ciri-ciri mayit (orang yang telah wafat). Disyaratkan

melakukan salat Zuhur dan Asar secara berurutan, demikian pula dalam salat

Magrib dan Isya saja. Selama dalam akad sewa tidak disyaratkan cara khusus

atas orang yang disewa dan tidak ada cara yang baku dalam makna akad sewa

(akad sewa yang dilakukan secara muthlaq, tanpa batasan dalam maksudnya).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 260

maka ia (yang di sewa) harus melakukan salat dengan bagian-bagiannya yang

mustahab dengan cara yang lazim. Namun, ia tidak wajib melakukan adzan

untuk setiap salat.

SALAT AYAT

SOAL 675:

Apakah ‚salat ayat‛ itu? Dan apa sebab wajibnya secara syar'i?

JAWAB:

Ia terdiri dari dua rakaat. Dalam setiap rakaat terdapat lima ruku’ dan dua

sujud. Penyebab kewajibannya secara syar'i adalah gerhana matahari dan bulan,

meski hanya sebagian, gempa, dan setiap peristiwa yang menakutkan bagi

manusia pada umumnya, seperti badai hitam, badai merah dan kuning yang

luar biasa (tidak wajar), kegelapan yang sangat, goncangan, teriakan (dari

langit), api yang terkadang muncul di langit.

Selain peristiwa-peristiwa mengerikan tidaklah tergolong sebagai sebab –sebab

kewajiban, kecuali dua gerhana dan gempa bumi, begitu pula ketakutan

sebagian kecil orang tidaklah terhitung.

SOAL 676:

Bagaimana cara melakukan ‚salat ayat‛?

JAWAB:

Terdapat beberapa cara:

Cara pertama:

Setelah niat dan takbiratul ihram, membaca alfatihah dan satu surah, kemudian

ruku’ dan bangun dari ruku’, lalu membaca alfatihah dan satu surah dan

kembali ruku’ serta bangun dari ruku’, begitulah seterusnya sampai

menyelesaikan lima kali ruku’ dalam rakaatnya dengan membaca alfatihah dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 261

surah setiap sebelum ruku’. Setelah itu melakukan dua kali sujud, kemudian

bangkit untuk melakukan rakaat kedua dengan cara yang sama seperti rakaat

pertama sampai selesai dua sujud. Dan mengakhiri dengan tasyahhud dan

salam.

Cara kedua:

Setelah niat dan takbiratul ihram, membaca alfatihah dan membaca ayat dari

sebuah surah, kemudian ruku’ dan bangun dari ruku’, lalu membaca ayat lain

dari surah tersebut dan kembali ruku’ serta bangun dari ruku’ dan membaca

ayat lain dari surah yang sama, begitulah seterusnya sampai ruku’ kelima hingga

menyempurnakan pembacaan surah -yang ayat-ayatnya ia baca- sebelum ruku’

yang terakhir, kemudian melaksankan ruku’ kelima dan sujud dua kali. Setelah

itu bangkit (untuk rakaat kedua) dan membaca alfatihah dan ayat dari sebuah

surah, lalu ruku’, begitulah seterusnya sebagaimana rakaat pertama sampai

tasyahhud dan salam. Pada cara ini dimana pada setiap sebelum ruku’ ia

mencukupkan dengan membaca satu ayat dari surah, maka ia tidak boleh

membaca alfatihah lebih dari satu kali pada awal rakaat.

Cara ketiga:

Menggunakan salah satu dari dua cara di atas pada salah satu rakaatnya dan

menggunakan cara yang lain pada rakaat yang lain.

Cara keempat:

Menyelesaikan pembacaan surah yang sebagian ayatnya telah ia baca dalam

qiyam (berdiri) pertama pada qiyam kedua, ketiga atau keempat, misalnya.

Maka setelah mengangkat kepala dari ruku’ ia membaca alfatihah lagi pada

qiyam berikutnya dan membaca sebuah surah, atau sebuah ayat jika ia berada

pada sebelum qiyam yang kelima. Apabila sebelum qiyam kelima ia hanya

membaca satu ayat dari sebuah surah maka ia wajib menyelesaikannya sebelum

ruku’ kelima.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 262

SOAL 677:

Apakah kewajiban melakukan ‚salat ayat‛ hanya berlaku atas orang yang

berada di kota kejadian, ataukah kewajibannya meliputi setiap mukalaf yang

mengetahui peristiwa tersebut, meskipun tidak berada di tempat peristiwa?

JAWAB:

Kewajiban melakukan ‚salat ayat‛ hanya berlaku atas orang yang berada di kota

ayat (kota kejadian), termasuk orang yang berada di kota yang bersambuing

dengannya sedemikian rupa sehingga lazim dianggap sebagai satu kota.

SOAL 678:

Apakah orang yang jatuh pingsan saat terjadi gempa lalu sadar setelah gempa

tersebut berakhir wajib melakukan ‚salat ayat‛?

JAWAB:

Jika ia tidak tahu terjadinya gempa sampai saat sesudah kejadian, maka tidak

wajib melakukan ‚salat ayat,‛ namun, berdasarkan ahwath, dianjurkan

(mustahab) untuk melakukannya.

SOAL 679:

Setelah terjadi gempa bumi di sebuah kawasan, biasanya juga terjadi beberapa

gempa ringan (susulan) dan goncangan bumi dalam waktu yang singkat.

Apakah hukum ‚salat ayat‛ dalam kondisi demikian?

JAWAB:

Wajib melakukan ‚salat ayat‛ secara terpisah untuk setiap gempa tersendiri,

keras maupun ringan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 263

SOAL 680:

Jika lembaga pemantauan gempa mengumumkan tentang terjadinya beberapa

gempa ringan disertai dengan penyebutan jumlahnya di kawasan yang kami

tinggali, namun kami tidak merasakannya sama sekali, apakah kami wajib

melakukan ‚salat ayat‛ ataukah tidak?

JAWAB:

Jika Anda tidak merasakan gempa saat kejadiannya atau sesaat segera

setelahnya, maka Anda tidak wajib melakukannya.

SALAT-SALAT NAFILAH

SOAL 681:

Apakah salat-salat nafilah wajib dilakukan secara jahr (dibaca dengan suara luar)

atau secara ikhfat (dengan suara dalam)?

JAWAB:

Dianjurkan (mustahab) melakukan salat-salat nafilah siang hari (nahariyah)

dengan ikhfat, dan melakukan salat-salat nafilah malam hari (lailiyah) dengan

jahr.

SOAL 682:

Apakah boleh melakukan salat-malam –yang setiap salatnya terdiri atas 2 rakaat-

dengan menggabungkannya menjadi 4 rakaat sekaligus dua kali, lalu salat dua

rakaat, dan diakhiri dengan 1 rakaat salat witr?

JAWAB:

Melakukan salat nafilah-malam dengan empat rakaat sekaligus tidaklah sah.

SOAL 683:

Apakah wajib merahasiakan dalam melakukan salat-malam, agar tidak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 264

diketahui orang lain, dan apakah wajib salat di tempat gelap?

JAWAB:

Tidak disyaratkan melakukannya di kegelapan atau merahasiakannya dari orang

lain. Memang benar, sikap riya’ tidaklah diperbolehkan.

SOAL 684:

Apakah melakukan nafilah Zuhur dan Asar setelah melakukan salat wajib

Zuhur dan Asar dan pada waktu nafilah harus dengan niat kada ataukah

lainnya?

JAWAB:

Berdasarakan ahwath, ia wajib melakukannya dengan tujuan mendekatkan diri

(taqarrub) kepada Allah (Swt) tanpa niat ada’ maupun kada.

SOAL 685:

Kami mohon Anda menguraikan kepada kami cara salat-malam secara rinci.

JAWAB:

Salat malam terdiri dari 11 rakaat. 8 rakaatnya yang dilakukan dua rakaat dua

rakaat disebut salatul-lail dan dua rakaat berikutnya disebut salat-syaf’,

semuanyanya dilakukan sebagaimana salat subuh. Satu rakaat terakhir disebut

dengan rak’atul-witr yang di dalam qunutnya dianjurkan ber-istighfar dan

berdoa untuk orang-orang mukmin, dan memohon hajat dari Allah yang Maha

Pemberi secara runut, sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab doa.

SOAL 686:

Bagaimana bentuk salatul- lail? Dengan kata lain, apakah ada cara tertentu yang

wajib dilakukan dalam salatul- lail seperti surah-surah, istighfar dan doanya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 265

JAWAB:

Tidak disyaratkan apa pun dari (pembacaan) surah, istighfar dan doa sebagai

bagian dari salatul-lail, juga tidak sebagai wajib taklifi (kewajiban instruktif).

Melainkan cukup dalam setiap rakaatnya, setelah niat dan takbir, membaca

alfatihah, ruku’, sujud, membaca zikir dalam ruku’ dan sujud, tasyahhud, dan

salam.

LAIN-LAIN

SOAL 687:

Bagaimanakah cara yang diperbolehkan dalam membangunkan para anggota

keluarga agar melakukan salat subuh?

JAWAB:

Tidak ada syarat-syarat khusus berkaitan dengan para anggota keluarga.

SOAL 688:

Apa hukum salat dan puasa orang-orang yang menganut aliran-aliran yang

saling mendengki, bahkan saling memusuhi tanpa sebab apapun?

JAWAB:

Mukalaf tidak diperbolehkan menampakkan kedengkian, kebencian dan

permusuhan terhadap orang lain. Namun, hal itu tidak menyebabkan batalnya

salat dan puasa.

SOAL 689:

Jika seorang pejuang yang berada di medan laga tidak dapat membaca alfatihah

atau melakukan sujud dan ruku’ karena sengitnya pertempuran, bagaimanakah

ia melakukan salatnya dalam kondisi demikian?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 266

JAWAB:

Hendaknya ia salat dengan cara yang mudah bagi dirinya. Jika tidak mampu

melakukan ruku’ dan sujud, ia cukup menampakkan gerak (ima’) dan

memberikan isyarat.

SOAL 690:

Dalam usia berapakah anak wajib diajari oleh bapak dan ibunya tentang hukum

syari’at dan ibadah?

JAWAB:

Wali dianjurkan (mustahab) megajarkan pada mereka hukum-hukum syari’at

dan ibadah sejak mereka mencapai usia tamyiz (ketika dapat membedakan

berbagai hal).

SOAL 691:

Sebagaian sopir bis antar kota tidak mempedulikan salat para musafir. Mereka

tidak menanggapi permintaaan para penumpang agar menghentikan bis supaya

dapat turun untuk melaksanakan faridhah. Karena itulah, mungkin salat mereka

menjadi qadha'. Apakah tugas para sopir bis dalam hal ini? Dan apa tugas

penumpang berkaitan dengan salat mereka dalam situasi demikian?

JAWAB:

Jika khawatir waktu akan habis, penumpang wajib meminta sopir agar

menghentikan bis di tempat yang tepat untuk menunaikan faridhah. Sopir wajib

memenuhi permintaan mereka. Jika ia menolak menghentikannya karena alasan

yang dapat dimaklumi ataupun tanpa alasan apapun, maka taklif (tugas) para

penumpang, jika khawatir kehabisan waktu, melakukan salat dalam bis yang

sedang bergerak, dengan tetap memperhatikan arah kiblat, berdiri, ruku’ dan

sujud sebisa mungkin.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 267

SOAL 692:

Apakah maksud ucapan "peminum khamr tidak salat dan puasa sampai 40

hari"? Apakah maksudnya adalah bahwa ia tidak wajib salat sepanjang waktu

itu lalu mengqadha'nya? Ataukah yang dimaksud adalah mengggabungkan

antara ada’ dan qadha'? Ataukah ia tidak wajib mengqadha', namun hanya

cukup melakukan ada’, meskipun pahalanya lebih sedikit dari pahala salatnya

yang lain?

JAWAB:

Maksudnya adalah bahwa meminum khamr menghalangi terkabulnya salat dan

puasa. Ia tidak berarti, kewajiban melakukan salat dan puasa gugur darinya.

SOAL 693:

Apa tugas syar'i saya ketika melihat seseorang melakukan kesalahan dalam

salat?

JAWAB:

Anda tidak wajib melakukan apapun, kecuali kesalahan tersebut akibat ketidak

tahuan akan hukum, maka wajib, berdasarkan prinsip ahwath Anda

membimbingnya.

SOAL 694:

Apa pendapat Anda tentang perbuatan saling berjabat tangan antara mushalli

seusai salat langsung? Perlu disebutkan bahwa sebagaian ulama agung

mengatakan, bahwa tidak ada keterangan riwayat dari para Imam Maksum (as)

yang menyebutkan masalah ini, maka tidak ada alasan untuk melakukannya.

Namun kita tahu bahwa saling menjabat tangan akan semakin mempererat tali

persahabatan dan cinta antar sesama jamaah salat?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 268

JAWAB:

Tidak ada masalah (isykal) dalam hal saling berjabat tangan setelah salam dan

usai salat. Secara umum, dianjurkan (mustahab) menjabat tangan seorang

mukmin.

PUASA

PUASA KEWAJIBAN DAN KEABSAHAN PUASA

SOAL 695:

Seorang anak perempuan telah mencapai usia taklif, namun tidak dapat

melakukan puasa karena konstruksi tubuh-nya lemah. Setelah bulan Ramadhan

berlalu, dia tidak mampu mengqadha'-nya sampai tiba Ramadhan berikutnya.

Apa hukumnya?

JAWAB:

Ketidakmampuan melakukan puasa dan qadha' puasa hanya karena lemah dan

tidak mampu tidak menggugurkan kewajiban mengqadha'. Ia wajib mengqadha'

puasa-puasa yang tidak dilakukannya pada bulan Ramadhan.

SOAL 696:

Apa hukum anak-anak putri yang telah baru mencapai usia balig namun sulit

berpuasa sampai batas tertentu? Apakah usia baligh gadis 9 tahun?

JAWAB:

Usia baligh syar'i anak perempuan, menurut pendapat yang masyhur, adalah

berakhirnya usia 9 tahun qamariah. Ia pada saat itu wajib berpuasa dan tidak

boleh meninggalkannya hanya karena alasan-alasan tertentu. Namun, jika puasa

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 269

di siang hari membahayakannya atau menimbulkan kesulitan tertentu, maka

diperbolehkan ifthar (tidak berpuasa) saat itu.

SOAL 697:

Saya tidak tahu secara persis kapan saya mencapai usia taklif. Karena itulah,

saya mohon Anda menerangkan seberapa banyak saya wajib mengqadha' salat

dan puasa? Apakah saya wajib membayar kaffarah ataukah saya cukup

mengqadha'nya saja, karena saya tidak tahu?

JAWAB:

Anda hanya wajib mengkada' yang Anda yakini telah Anda tinggalkan sejak

pasti menginjak usia taklif. Berkenaan dengan puasa, apabila Anda

meninggalkan puasa (ifthar) dengan sengaja setelah pasti mencapai usia baligh,

maka disamping mengkada' Anda juga wajib membayar kaffarah.

SOAL 698:

Jika seorang anak perempuan berusia 9 tahun yang wajib berpuasa,

membatalkannya karena merasa berat, apakah ia wajib mengkada'nya ataukah

tidak?

JAWAB:

Ia wajib mengqadha' puasa Ramadhan yang dibatalkannya.

SOAL 699:

Jika seseorang tidak berpuasa karena ia memperkirakan lebih dari 50% dan

karena alasan halangan yang kuat bahwa ia tidak wajib berpuasa. Namun,

setelah itu terbukti bahwa ia wajib berpuasa, apakah hukumnya berkenaan

dengan qadha' dan kaffarah?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 270

JAWAB:

Jika ia tidak berpuasa (ifthar) Ramadhan hanya atas dasar perkiraan, bahwa ia

tidak wajib berpuasa, maka -dalam kasus ini- ia wajib mengkada' puasa dan juga

dikenakan kewajiban kaffarah. Namun bila ia melakukan ifthar karena khawatir

puasa akan membahayakan berdasarkan pertimbangan rasional (pertimbangan

setiap yang berakal sehat), maka ia hanya wajib mengkada' dan tidak dikenakan

kewajiban membayar kaffarah.

SOAL 700:

Ada seorang yang sedang melaksanakan wajib militer, dikarenakan perjalanan

dan berada di daerah tugas, tidak dapat melakukan puasa Ramadhan tahun lalu.

Memasuki Ramadhan pada tahun ini, ia masih berada di daerah tersebut, dan

mungkin tidak dapat melakukan puasa Ramadhan tahun ini. Jika ia hendak

mengkada' puasa dua kali Ramadhan tersebut setelah selesai wajib militer,

apakah wajib membayar kaffarah ataukah tidak?

JAWAB:

Orang yang kehilangan waktu puasa pada bulan Ramadhan karena alasan

perjalanan dan dan alasan tersebut berlangsung hingga Ramadhan berikutnya

hanya wajib mengqadha' dan tidak wajib membayar denda (fidyah).

SOAL 701:

Jika seseorang yang berpuasa mengalami janabah namun tidak sadar sebelum

tiba waktu adzan Zuhur, lalu mandi secara irtimasi, apakah batal puasanya? Jika

menyadarinya setelah usai mandi, apakah wajib mengqadha'nya?

JAWAB:

Jika melakukan mandi irtimasi karena lupa dan lalai bahwa ia sedang berpuasa,

maka mandi wajib dan puasanya sah serta tidak wajib mengqadha'.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 271

SOAL 702:

Jika seseorang bermaksud untuk sampai ke tempat tinggalnya sebelum

tergelincirnya matahari (zawal), dan di tengah jalan mengalami peristiwa yang

menghalanginya sampai ke tempat tinggalnya pada waktu yang telah

ditentukan, apakah puasanya bermasalah? Apakah ia wajib membayar kaffarah

ataukah ia hanya wajib mengqadha' puasa pada hari itu saja?

JAWAB:

Puasanya dalam perjalanan tidak sah. Ia wajib mengqadha' puasa hari itu dan

tidak wajib membayar kaffarah.

SOAL 703:

Pramugara atau awak pesawat ketika pesawatnya berada di ketinggian yang

tinggi sekali dan menuju suatu negara yang jauh dalam jangka waktu dua

setengah jam atau tiga jam, memerlukan air minum setiap 20 menit agar dapat

menjaga keseimbangan tubuhnya. Apakah ia wajib membayar kaffarah

disamping kada puasa Ramadhan?

JAWAB:

Jika berpuasa membahayakan dirinya, maka ia boleh membatalkan (ifthar)

puasanya dengan minum air dan ia wajib mengkada puasanya tanpa kaffarah.

SOAL 704:

Apakah batal puasa seorang perempuan yang mengalami haid (datang bulan)

dua jam atau kurang sebelum waktu Magrib?

JAWAB:

Puasanya batal.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 272

SOAL 705:

Apa hukum puasa orang yang menyelam di dalam air dengan pakaian khusus

sehingga tubuhnya tidak terkena air?

JAWAB:

Jika pakaiannya menempel pada kepalanya maka puasanya bermasalah

(mahallu isykal). Ia wajib, berdasarkan ahwath, mengqadha'nya.

SOAL 706:

Apakah boleh melakukan perjalanan dengan sengaja pada bulan Ramadhan agar

dapat ifthar dan meloloskan diri dari beban puasa?

JAWAB:

Boleh. Jika seseorang bepergian demi menghindari puasa sekalipun maka wajib

membatalkannya (ifthar).

SOAL 707:

Ada seseorang yang mempunyai tanggungan puasa wajib. Ia bertekad akan

memenuhinya dengan puasa. Hanya saja ada sesuatu yang menghalanginya,

seperti bila ia telah bersiap untuk bepergian setelah matahari terbit dan kembali

setelah Zuhur, dan tidak memakan (atau meminum) sesuatau apapun yang

membatalkan puasa. Namun waktu untuk niat berpuasa wajib telah lewat,

padahal pada hari itu disunahkan berpuasa. Apakah sah berniat puasa mustahab

ataukah tidak?

JAWAB:

Jika tanggungannya berupa qadha' puasa Ramadhan, maka tidak sah berniat

puasa mustahab (sunnah), meskipun setelah waktu niat puasa wajib telah

berlalu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 273

SOAL 708:

Saya adalah pecandu rokok. Pada bulan suci Ramadhan setiap kali berusaha

untuk tidak menjadi orang yang berwatak keras, saya tidak berdaya. Hal inilah

yang membuat keluarga saya sangat terganggu. Saya juga menderita karena

kondisi emosional ini. Apakah tugas saya?

JAWAB:

Anda wajib melakukan puasa bulan Ramadhan dan Anda tidak boleh merokok

ketika berpuasa. Tidak boleh memperlakukan orang lain dengan kasar (keras)

tanpa alasan dan meninggalkan rokok tidak ada hubungannya dengan amarah.

WANITA HAMIL DAN YANG SEDANG MENYUSUI

SOAL 709:

Ada seoarang wanita hamil yang tidak tahu bahwa berpuasa akan

membahayakan kandungannya atau tidak. Apakah ia wajib berpuasa?

JAWAB:

Jika ia khawatir puasanya akan membahayakan janinnya, dan kekhawatirannya

masuk akal (diterima oleh orang-orang yang berakal sehat), maka ia wajib ifthar.

Jika tidak maka ia wajib berpuasa.

SOAL 705:

Seorang wanita menyusui anak bayinya padahal ia sedang hamil dan melakukan

puasa Ramadhan. Ketika melahirkan, bayinya meninggal. Jika sebelumnya ia

telah memperkirakan bahwa puasanya akan menimbulkan bahaya, namun ia

tetap berpuasa, maka:

Pertama, apakah puasanya sah ataukah tidak?

Kedua, apakah ia menanggung denda (diyah) atauakah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 274

Ketiga, jika tidak menduga akan berbahaya, namun setelah itu terjadi, apa

hukumnya?

JAWAB:

Jika ia berpuasa padahal ia khawatir akan berbahaya bagi janinnya, berdasarkan

alasan yang diterima oleh orang-orang yang berakal sehat, atau setelah itu

terbukti bahwa puasanya membahayakan keadaan janinnya, maka puasanya

tidaklah sah, dan ia wajib melakukan kada. Untuk menetapkan denda (diyah)

karena kematian janin yang dikandung perlu bukti bahwa kematiannya tersebut

adalah akibat puasa (ibu) nya.

SOAL 706:

Setelah hamil, saya dikaruniai Allah dengan seorang putra, Ia minum ASI. Bulan

suci Ramadhan akan segera tiba. Kini saya dapat berpuasa, namun dengan

berpuasa ASI akan mengering, karena fisik saya yang lemah, sedangkan, ia

selalu minta minum ASI setiap 10 menit. Apa yang harus saya lakukan?

JAWAB:

Jika berpuasa menyebabkan kekurangan atau kekeringan ASI sehingga

dikhawatirkan akan membahayakan anak Anda, maka Anda boleh ifthar (tidak

berpuasa) namun Anda wajib membayar fidyah setiap hari dengan satu mud

makanan untuk orang fakir, dan melakukan kada puasa setelah itu.

SAKIT DAN LARANGAN DOKTER

SOAL 707:

Sebagian dokter yang tidak agamis melarang pasien berpuasa dengan alasan

berbahaya. Apakah pendapat para dokter itu cukup menjadi dasar dan alasan

(hujah) ataukah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 275

JAWAB:

Jika dokter itu tidak bisa dipercaya, dan ucapannya tidak meyakinkan dan tidak

menyebabkan kekhawatiran akan bahaya, maka ucapannya tersebut diabaikan.

SOAL 708:

Ibu saya sakit sejak sekitar 13 tahun. Karena itulah ia tidak dapat berpuasa. Saya

tahu secara persis bahwa ia tidak dapat melaksanakan kewajiban ini karena ia

perlu mengkonsumsi obat. Kami mohon bimbingan Anda untuk kami, apakah ia

wajib mengqadha' (puasanya)?

JAWAB:

Jika ia tidak dapat berpuasa karena sakit, maka ia tidak diwajibkan

mengqadha'nya.

SOAL 709:

Saya belum pernah berpuasa sejak memasuki usia baligh hingga usia 12 tahun

karena kelemahan fisik. Apa tugas saya sekarang?

JAWAB:

Anda wajib mengkada puasa Ramadhan yang telah anda tinggalkan sejak

memasuki usia taklif (baligh). Bila anda tidak berpuasa dengan sengaja dan atas

dasar kehendak sendiri, tanpa didasari alasan syar'i, maka selain wajib

melakukan qadha', wajib (juga) membayar kaffarah.

SOAL 710:

Dokter mata telah melarang saya melakukan puasa. Ia mengatakan kepada saya:

"Bagaimanapun, anda tidak boleh puasa akibat sakit mata." Karena merasa tidak

senang, saya mulai puasa. Namun, saat berpuasa saya menghadapi sejumlah

problema sehingga kadang kala dalam sehari saya tidak merasa terganggu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 276

sampai tiba waktu Magrib. Kadang kala saya merasa terganggu pada waktu

Asar. Karena bingung dan bimbang antara tidak berpuasa dan menanggung

sakit, saya melanjutkan puasa sampai saat matahari terbenam (Magrib).

Pertanyaan saya adalah apakah pada dasarnya saya wajib berpuasa? Dalam hari-

hari yang saya jalani dengan puasa padahal saya tidak tahu apakah saya dapat

melanjutkan puasa hingga saat terbenamnya matahari atau tidak. Apakah saya

tetap berpuasa? Dan bagaimana saya harus berniat?

JAWAB:

Jika keterangan dokter yang taat beragama dan dapat dipercaya membuat anda

mantap bahwa puasa membahayakan Anda, atau Anda merasa khawatir mata

anda terganggu oleh puasa, maka tidak wajib, bahkan tidak diperbolehkan

berpuasa dan tidak sah berniat puasa. Namun jika jika Anda tidak khawatir akan

bahaya, maka tidak ada larangan berpuasa. Tetapi, keabsahan puasa Anda

tergantung pada kenyataan bahwa puasa benar-benar tidak membahayakan.

SOAL 711:

Saya menggunakan kacamata medis karena mata saya sangat lemah. Ketika

berkonsultasi kepada dokter, saya diberi tahu bahwa jika tidak berusaha

menguatkannya, maka mata saya akan makin melemah. Karenanya, jika saya

tidak bisa berpuasa bulan Ramadhan, apa hukumnya?

JAWAB:

Jika puasa membahayakan mata anda, maka anda tidak wajib berpuasa, bahkan

anda wajib ifthar (tidak berpuasa). Jika penyakit anda berlanjut hingga

Ramadhan berikutnya, maka anda wajib membayar denda (fidyah) setiap hari

sebesar satu mud makanan kepada orang fakir.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 277

SOAL 712:

Ibu saya menderita sakit keras. Ayah saya juga mengalami lemah tubuh.

Keduanya berpuasa. Kadang kala dapat dipastikan bahwa puasa akan membuat

penyakit mereka kian parah. Hingga sekarang saya tidak dapat meyakinkan

keduanya agar tidak berpuasa, paling tidak, ketika sakit mereka parah. Kami

mohon bimbingan Anda berkenaan hukum puasanya?

JAWAB:

Tolok ukur dalam menentukan bahwa berpuasa menimbulkan rasa sakit

(penyakit) atau memperparah, atau dalam menentukan ketidak mampuan

berpuasa adalah identifikasi pelaku puasa sendiri. Namun, jika diketahui bahwa

berpuasa membahayakan dan tetap berpuasa, maka haram hukumnya berpuasa.

SOAL 713:

Tahun lalu saya menjalani operasi ginjal oleh seorang dokter spesialis yang

melarang saya berpuasa seumur hidup. Saya kini tidak menghadapi kesulitan

apapun, bahkan saya makan dan minum secara normal, dan tidak merasa ada

satupun masalah kesehatan yang menimpa saya. Apa taklif saya?

JAWAB:

Jika Anda sendiri tidak khawatir puasa akan membahayakan Anda, dan Anda

tidak mempunyai alasan syar'i untuk hal itu (tidak berpuasa), maka Anda wajib

berpuasa bulan Ramadhan.

SOAL 714:

Jika seorang dokter melarang seseorang berpuasa, apakah ia wajib mengikuti

perkataannya, padahal sebagian dokter tidak mengetahui masalah-masalah

syari’at?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 278

JAWAB:

Jika mukalaf yakin dari keterangan dokter bahwa puasa akan

membahayakannya, atau dikarenakan informasi dari dokter atau alasan logis

(diterima oleh orang-orang yang berakal sehat) lainnya, ia khawatir bahwa

puasa akan membahayakan, maka tidak diwajibkan berpuasa.

SOAL 715:

Dalam ginjal saya terkumpul banyak batu. Cara satu-satunya untuk mencegah

pengerasan batu dalam ginjal adalah dengan mengkonsumsi cairan secara

bersinambungan. Karena para dokter yakin bahwa saya tidak diperbolehkan

berpuasa, apa tugas dan kewajiban saya berkenaan dengan puasa bulan suci

Ramadhan?

JAWAB:

Jika pencegahan penyakit ginjal mengharuskan konsumsi air atau benda-benda

cair lainnya di siang hari juga, maka anda tidak diwajibkan berpuasa.

SOAL 716:

Karena orang-orang yang menderita penyakit diabetes terpaksa menggunakan

insulin sekali atau dua kali sehari melalui suntikan jarum yang waktunya tidak

berselisih dengan waktu makan rutin mereka, karena akan menekan

peningkatan kadar gula dalam darah, yang pada gilirannya akan menimbulkan

kondisi pingsan dan ketegangan. Kadang kala para dokter memberi nasihat agar

makan 4 (empat) kali sehari. Kami mohon Anda berkenan menerangkan

pendapat Anda berkenaan dengan puasa orang-orang semacam ini?

JAWAB:

Jika berhenti makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari

membahayakan mereka, maka mereka tidak diwajibkan puasa, bahkan dilarang.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 279

HAL-HAL YANG HARUS DIHINDARI OLEH ORANG YANG BERPUASA

SOAL 717:

Pada bulan Ramadhan disebabkan gangguan setan, saya berniat untuk

membatalkan puasa saya, namun sebelum melakukan sesuatu yang

membatalkan puasa, saya mengurungkan niat tersebut. Apa hukum puasa saya?

Dan jika hal itu terjadi pada selain puasa bulan Ramadhan apa hukumnya?

JAWAB:

Pada puasa bulan Ramadhan jika seseorang niat (dengan bulat) untuk

memutuskan puasanya, dengan kata lain tidak akan meneruskan puasanya,

maka puasanya batal dan tidak ada faedah baginya mengurungkan niat tersebut,

artinya kembali niat untuk meneruskan puasanya. Beda halnya jika seseorang

dalam keadaan ragu apakah akan membatalkan puasanya atau tidak, atau telah

bulat untuk melakukan hal yang membatalkan puasa, namun dia belum

melakukannya, maka dalam dua keadaan terakhir ini, keabsahan kelanjutan

puasanya bermasalah, maka berdasarkan ihtiyath ia wajib meneruskan puasanya,

kemudian mengkadanya lagi.

Semua puasa wajib yang ditentukan (waktunya) seperti nadzar yang telah

ditentukan waktunya memiliki hukum yang sama seperti di atas.

SOAL 718:

Apakah darah yang keluar dari mulut seorang pelaku puasa membatalkan

puasanya?

JAWAB:

Puasanya tidak batal. Namun ia wajib berusaha agar darahnya tidak sampai

masuk ke tenggorokan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 280

SOAL 719:

Kami mohon penjelasan pendapat Anda tentang penggunaan rokok oleh pelaku

puasa (sha’im) pada bulan suci Ramadhan, apakah membatalkan puasanya?

JAWAB:

Berdasarkan ihtiyath wajib, hendaknya seorang yang berpuasa meninggalkan

segala jenis rokok dan bahan penenang yang dihirup hidung atau diletakkan di

bawah lidah.

SOAL 720:

Apakah ‘nas’ yang terbuat dari tembakau dan lainnya yang diletakkan di bawah

lidah selama beberapa menit kemudian dikeluarkan dari mulut membatalkan

puasa?

JAWAB:

Jika ia menelan ludah yang bercampur dengan ‘nas’, maka batallah puasanya.

SOAL 721:

Ada sebuah obat untuk orang-orang yang menderita sesak nafas berat, yaitu

berupa spray yang ketika ditekan akan menyemprotkan percikan yang

mengandung bubuk gas ke paru-paru pasien melalui mulutnya. Hal ini dapat

meredakan pasien. Kadang kala pasien terpaksa menggunakannya beberapa kali

dalam satu hari. Apakah boleh berpuasa sambil menjalani penyembuhan medis

demikian, sebab tanpa obat ini, ia tidak dapat berpuasa atau sangat

menyulitkannya.

JAWAB:

Jika benda yang masuk ke dalam paru-paru melalui mulut itu adalah udara

semata, maka hal itu tidak mengganggu (keabsahan) puasa. Namun, jika udara

yang ditekan itu bersamaan dengan obat, meski hanya berupa debu atau bubuk,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 281

dan masuk ke dalam tenggorokan, maka hal itu menyebabkan keabsahan puasa

bermasalah dan wajib dihindari. Jika ia tidak dapat berpuasa tanpa obat ini,

kecuali dengan kesulitan dan beban, maka ia boleh menggunakan alat

penyembuhan tersebut.

SOAL 722:

Pertanyaan saya berkenaan dengan puasa. Sering kali air ludah saya bercampur

dengan darah yang mengalir dari gusi. Kadang kala saya tidak tahu apakah air

ludah yang masuk ke dalam perut saya bercampur dengan darah ataukah tidak?

Kami mohon petunjuk Anda agar saya terbebas dari kesulitan ini.

JAWAB:

Darah gusi jika lebur dalam air ludah dihukumi sebagai suatu yang suci, dan

boleh ditelan. Jika ragu apakah air ludah tersebut bercampur dengan darah atau

tidak, maka boleh menelannya, dan tidak menggangu keabsahan puasa.

SOAL 723:

Suatu hari di bulan Ramadhan saya berpuasa tanpa membersihkan gigi dengan

sikat gigi. Tentu saya tidak menelan sisa makanan dalam mulut saya, namun

terlanjur masuk ke dalam perut saya. Apakah saya wajib mengkada puasa hari

itu?

JAWAB:

Jika anda tidak tahu ada sisa-sisa makanan di gigi anda, atau jika anda tidak

tahu bahwa itu akan turun (masuk) ke dalam perut dan masuknya ke dalam

perut tanpa sadar dan tanpa sengaja, maka puasa anda tetap sah.

SOAL 724:

Ada seorang pelaku puasa yang gusinya mengeluarkan darah yang banyak.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 282

Apakah puasanya batal? Apakah ia boleh menuangkan air ke atas kepala dengan

bejana?

JAWAB:

Puasanya tidak batal dengan mengeluarkan darah dari gusi apabila tidak

ditelannya. Puasanya juga tidak terganggu (keabsahannya) dengan menuangkan

air ke atas kepalanya dari bejana dan sebagainya.

SOAL 725:

Ada obat-obat khusus untuk mengobati penyakit kewanitaan yang dimasukkan

ke dalam kelamin. Apakah itu membatalkan puasa?

JAWAB:

Penggunaan obat-obat tersebut tidak mengganggu (keabsahan) puasa.

SOAL 726:

Kami mohon keterangan pendapat Anda berkenaan dengan penyuntikan yang

dilakukan oleh dokter gigi dan lainnya terhadap para pelaku puasa di bulan

Ramadhan?

JAWAB:

Tidak ada masalah (la isykal) menggunakan suntik jarum yang berisi obat atau

penghilang rasa sakit untuk para pelaku puasa, kecuali yang berfungsi sebagai

pengganti makanan, maka berdasarkan ahwath, wajib dihindari.

SOAL 727:

Apakah saya boleh menelan pil untuk mengatasi tekanan darah saat berpuasa?

JAWAB:

Jika mengkonsumsi pil tersebut pada bulan Ramadhan merupakan keharusan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 283

demi penyembuhan tekanan darah, maka hal itu tidak dilarang. Namun, dengan

menelannya, puasa Anda batal.

SOAL 728:

Jika saya dan sebagian orang beranggapan bahwa pemakaian pil untuk

penyembuhan tidak sama dengan (bukanlah) makan dan minum, apakah saya

boleh melakukannya dan tidak membatalkan puasa saya?

JAWAB:

Bila dilakukan dengan menelan, maka membatalkan puasa.

SOAL 729:

Jika pada bulan Ramadhan seorang suami berhubungan badan dengan istrinya

dan si istrinya pun mmelakukannya dengan kerelaannya. Apa hukumnya?

JAWAB:

Terhadap Anda berdua berlaku hukum ifthar (membatalkan puasa) dengan

sengaja. Anda berdua selain wajib mengqadha' wajib juga membayar kaffarah.

SOAL 730:

Jika seorang lelaki mencumbu dengan isterinya pada siang hari bulan Ramadhan

apakah hal itu merusak puasanya?

JAWAB:

Jika hal itu tidak menyebabkan ejakulasi (keluarnya mani), maka tidaklah

merusak puasanya. Jika iya, maka ia tidak boleh melakukannya, dan puasanya

batal.

SENGAJA TETAP DALAM KEADAAN JUNUB

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 284

SOAL 731:

Jika seseorang tetap dalam keadaan janabah, karena sejumlah kesulitan, hingga

adzan Subuh, apakah ia boleh berpuasa pada hari berikutnya?

JAWAB:

Tidak ada larangan berpuasa di selain puasa bulan Ramadhan dan qadha puasa

Ramadhan. Adapun dalam puasa Ramadhan, apabila ia berhalangan untuk

mandi, maka ia wajib bertayammum, jika ia tidak bertayammum juga, maka

puasanya tidaklah sah.

SOAL 732:

Jika seseorang berpuasa selama beberapa hari dalam keadaan junub dan tidak

tahu bahwa kesucian dari janabah merupakan syarat puasa, apakah ia wajib

membayar kaffarah sebagai ganti dari beberapa hari puasa yang telah

dilakukannya dalam keadaan junub ataukah cukup mengkadanya saja?

JAWAB:

Pada kasus yang ditanyakan qadha' puasa sudah cukup baginya.

SOAL 733:

Apakah seorang yang sedang junub boleh mandi setelah terbit matahari lalu

berpuasa dengan niat kada atau puasa istihbab (sunnah)?

JAWAB:

Jika ia tetap dalam keadaan janabah dengan sengaja hingga saat terbit fajar,

maka tidaklah sah berpuasa Ramadhan atau berpuasa kada. Adapun selain

keduanya, maka, berdasarkan al-aqwa, ia sah melakukannya, terutama puasa

mandub (sunnah).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 285

SOAL 734:

Seorang menjadi tamu pada bulan Ramadhan, dan menginap di rumah. Di

tengah malam ia mengalami mimpi basah (ihtilam). Karena ia tamu dan tidak

memiliki pakaian lain maka ia berniat melakukan perjalanan hari esoknya untuk

menghindari puasa. Pagi hari setelah subuh, ia berangkat melakukan perjalanan

tanpa melakukan sesuatu yang membatalkan puasa (makan dan minum). Yang

kami tanyakan, apakah rencana orang ini untuk melakukan perjalanan dapat

menggugurkan kewajiban membayar kaffarah ataukah tidak?

JAWAB:

Niat melakukan perjalanan pada malam hari, begitu juga melakukan perjalanan

pada siang hari tidaklah cukup untuk menggugurkan kewajiban membayar

kaffarah, jika ia berpagi hari dalam keadaan janabah dan –sementara ia

menyadari hal itu- tidak bergegas mandi atau bertayammum sebelum fajar terbit

(Subuh).

SOAL 735:

Apakah orang yang tidak menemukan air atau tidak dapat mandi janabah

karena kendala-kendala lain, kecuali waktu yang sangat mendesak atau sempit,

boleh pada malam-malam bulan Ramadhan melakukan sesuatu yang

menyebabkan janabah?

JAWAB:

Jika ia wajib bertayammum dan mempunyai waktu yang memadai untuk

bertayammum setelah membuat dirinya junub, maka ia boleh melakukannya.

SOAL 736:

Seseorang terjaga dari tidur sebelum adzan subuh di bulan Ramadhan, dan tidak

sadar bahwa ia mengalami mimpi basah (ihtilam) lalu melanjutkan tidur. Saat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 286

adzan fajar berkumandang ia bangun lalu menyadari hal tersebut dan yakin

bahwa ia mengalaminya sebelum adzan fajar. Apa hukumnya?

JAWAB:

Jika sebelum adzan fajar ia belum sadar bahwa dirinya mengalami ihtilam, maka

sahlah puasanya.

SOAL 737:

Seorang mukalaf terjaga dari tidurnya sebelum adzan subuh pada hari bulan

Ramadhan dan mendapatkan dirinya mengalami ihtilam, kemudian ia tidur lagi

hingga setelah matahari terbit, tanpa melakukan salat subuh. Ia menunda mandi

sampai adzan Zuhur dan mandi setelah adzan Zuhur diikumandangkan lalu

melakukan salat Zuhur dan Asar. Apa hukum puasanya?

JAWAB:

Pada kasus yang ditanyakan ia waib mengkada' puasanya, dan berdasarkan

ihtiyath ia dianjurkan untuk membayar kaffarah juga.

SOAL 734:

Jika seorang mukalaf pada malam bulan Ramadhan sebelum adzan Subuh ragu

apakah ia telah mengalami ihtilam ataukah tidak, namun ia mengabaikannya

dan melanjutkan tidurnya. Ia bangun dari tidurnya setelah adzan dan baru sadar

sepenuhnya bahwa dirinya telah mengalami ihtilam sebelum adzan fajar

(subuh), apakah hukum puasanya?

JAWAB:

Jika saat pertama kali terjaga dari tidur ia tidak menyaksikan bekas ihtilam,

melainkan hanya menduga-duga semata, dan tidak terbukti, lalu tidur lagi

hingga setelah adzan subuh, maka sahlah puasanya, meskipun setelah itu

terbukti bahwa itilam-nya telah terjadi sebelum adzan Subuh.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 287

SOAL 735:

Jika seseorang mandi di bulan Ramadhan dengan air yang najis, lalu ingat

setelah seminggu bahwa air yag dipakainya untuk mandi itu najis, apakah

hukum puasa dan salatnya selama (seminggu) itu?

JAWAB:

Salatnya batal dan wajib dikada, namun puasanya dihukumi sah.

SOAL 736:

Ada seseorang yang menderita penyakit "beser" sementara yang berlangsung

satu jam atau lebih setiap kali usai buang air kecil. Apa hukum puasa orang

tersebut bila mengalami janabah pada malam-malam tertentu. Kadang kala ia

terjaga dari tidur satu jam sebelum adzan Subuh lalu menduga-duga bahwa ia

mengeluarkan mani bersama dengan menetesnya air seni? Apa tugasnya agar ia

dapat memasuki waktu dalam keadaan suci?

JAWAB:

Jika ia mandi untuk bersuci dari janabah atau bertayammum sebagai ganti

darinya sebelum adzan subuh, maka sahlah puasanya, meskipun setelah itu ia

mengeluarkan mani tanpa dikehendaki.

SOAL 737:

Jika seseorang tidur setelah adzan fajar atau sebelumnya, kemudian mengalami

ihtilam dalam tidur lalu terjaga setelah adzan, berapa jangka waktu yang

diberikan untuk mandi?

JAWAB:

Dalam kasus yang anda tanyakan, janabah tidak mempengaruhi keabsahan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 288

puasa pada hari itu. Namun, wajib mandi untuk salat dan ia boleh menundanya

sampai saat salat.

SOAL 738:

Jika seseorang lupa mandi janabah untuk melakukan puasa bulan Ramadhan

atau puasa lainnya, lalu ingat di pertengehan siang, apa hukumnya?

JAWAB:

Berkenaan dengan puasa Ramadhan, jika seseorang lupa mandi janabah pada

malam hari sebelum fajar lalu berada pada pagi hari (subuh) dalam keadaan

junub, maka batallah puasanya. Berdasarkan ahwath, hukum tersebut juga

berlaku dalam puasa kada Ramadhan. Adapun puasa-puasa lainnya, maka hal

itu tidak membatalkan puasa.

MASTURBASI (ISTMINA') SAAT BERPUASA DAN LAINNYA

SOAL 739:

Apa hukum orang yang membatalkan puasanya di bulan Ramadhan dengan

berhubungan badan yang haram atau onani atau makan dan minum yang

haram?

JAWAB:

Pada kasus yang ditanyakan harus berpuasa selama 60 hari atau memberi makan

60 orang miskin, dan berdasarkan ihtiyath mustahab hendaknya kedua-duanya

dilakukan.

SOAL 740:

Jika mukalaf tahu bahwa masturbasi membatalkan puasa, dan ia memang

melakukannya secara sengaja, apakah wajib baginya kaffarah ganda?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 289

JAWAB:

Jika ia melakukan masturbasi secara sengaja dan mani pun keluar darinya, maka

wajib membayar kaffarah ganda (kaffratul jam’) baginya tidak wajib, namun

berdasarkan ihtiyath mustahab hendaknya ia melakukannya.

SOAL 741:

Pada bulan Ramadhan saya mengeluarkan mani bukan akibat dari masturbasi

melainkan akibat ketegangan saat melakukan percakapan telpon dengan seorang

perempuan yang bukan muhrim. Percakapan tersebut dilakukan bukan untuk

tujuan mencari kenikmatan. Kami mohon Anda sudi menjawab, apakah puasa

saya batal ataukah tidak. Jika batal, apakah saya wajib membayar kaffarah

ataukah tidak?

JAWAB:

Jika sebelumnya Anda biasanya tidak mengeluarkan mani akibat percakapan

dengan seorang wanita, dan percakapan tersebut tidak dengan tujuan

bersenang-senang dan tidak mengarah kepada dosa (raibah), meski demikian

mani keluar tanpa kehendak, maka peristiwa seperti itu tidak menyebabkan

puasa anda batal. Anda tidak perlu melakukan sesuatu apapun.

SOAL 742:

Ada seorang yang selama beberapa tahun melakukan kebiasaan rahasia pada

bulan puasa dan lainnya. Apa hukum salat dan puasanya?

JAWAB:

Masturbasi mutlak diharamkan. Jika perbuatan tersebut menyebabkan

keluarnya mani, maka hal itu menyebabkan janabah. Jika ia melakukan

perbuatan tersebut saat sedang berpuasa, maka ia dihukumi sebagai orang yang

membatalkan (ifthar) puasa dengan sesuatu yang haram. Jika ia salat atau puasa

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 290

dalam keadaan junub tanpa mandi atau tayammum, maka salat dan puasanya

batal dan wajib mengkada'nya.

SOAL 743:

Apakah seorang suami boleh beronani dengan tangan isterinya?

JAWAB:

Pekerjaan tersebut tidaklah termasuk masturbasi yang diharamkan.

SOAL 744:

Apakah seorang yang bujang boleh melakukan masturbasi atas permintaan

dokter untuk menganalisis spermanya, dan hanya dengan cara masturbasi itulah

hal itu dapat dilakukan?

JAWAB:

Tidak apa-apa, apabila penyembuhan hanya bisa dilakukan dengan cara begitu.

SOAL 745:

Sebagian pusat kesehatan menyuruh pasien lelaki melakukan masturbasi guna

menjalani pemeriksaan medis terhadap spermanya apakah dapat melahirkan

ataukah tidak. Apakah ia boleh melakukannya?

JAWAB:

Secara syar'i tidak diperbolehkan melakukan masturbasi, meskipun untuk

mengetahui dirinya bisa melahirkan ataukah tidak, kecuali jika pemeriksaan

untuk mengetahui penyakit yang menyebabkan kemandulan pasangan suami

isteri hanya bisa dilakukan dengan cara tersebut.

SOAL 746:

Apakah boleh menghayal demi membangkitkan syahwat birahi jika dilakukan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 291

pada kondisi berikut:

1. Menghayal istri sendiri?

2. Menghayal perempuan lain?

JAWAB:

Pada kondisi pertama jika tidak menimbulkan yang haram seperti mengeluarkan

mani, maka tidak apa-apa. Dan untuk kondisi ke dua berdasarkan ihtiyath wajib

ditinggalkan.

SOAL 747:

Seseorang berpuasa bulan Ramadhan pada permulaan usia balig-nya. Ia

melakukan masturbasi dan mengalami janabah saat berpuasa. Ia terus berpuasa

selama beberapa hari dalam keadaan junub karena tidak tahu bahwa puasa

wajib dilakukan dalam keadaan suci dari janabah. Apakah kada puasa hari-hari

itu sudah mencukupi ataukah ia dikenai hukum kewajiban lain?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, ia wajib mengqadha' puasa dan membayar

kaffarah.

SOAL 748:

Seseorang pada bulan Ramadhan melihat pemandangan yang membangkitkan

syahwat lalu mengalami janabah. Apakah puasanya batal?

JAWAB:

Jika ia memandangnya dengan tujuan mengeluarkan mani, atau mengetahui

bahwa jika memandangnya niscaya ia akan mengalami janabah, atau biasanya

mengalami janabah setiap kali memandangnya, lalu melakukannya dengan

sengaja dan menyebabkan ia junub, maka ia dihukumi sebagai orang yang

secara sengaja menjunubkan diri.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 292

SOAL 749:

Apa hukum seorang yang berpuasa jika dalam sehari melakukan sesuatu yang

membatalkan puasanya lebih dari sekali?

JAWAB:

Dia hanya wajib membayar kaffarah sekali saja, kecuali jika yang ia lakukan

berkali-kali itu hubungan badan atau onani, maka hendaknya ia melakukan

kaffarah sebanyak yang ia lakukan.

AKIBAT-AKIBAT HUKUM IFTHAR (MENGHENTIKAN PUASA)

SOAL 750:

Apakah boleh mengikuti Ahlussunnah berkenaan dengan waktu ifthar (buka

puasa) dalam pertemuan-pertemuan umum, forum-forum resmi dan lainnya?

Dan apa yang wajib dilakukan oleh mukalaf jika ia menganggap hal itu bukan

sebagai taqiyyah, dan tidak ada alasan syar'i untuk menerapkannya?

JAWAB:

Mukalaf tidak diperbolehkan mengikuti yang lain tanpa memastikan masuknya

waktu berkenaan dengan waktu buka puasa (ifthar), dan jika termasuk pada

kondisi taqiyyah maka dia diperbolehkan berbuka, namun dia wajib mengkada

nya. Sebagaimana tidak boleh atas kehendak sendiri berbuka puasa, kecuali

setelah memastikan tibanya waktu malam dan berakhirnya siang dengan

menyaksikan sendiri atau berdasarkan bukti syar'i (hujah syar'iah).

SOAL 751:

Jika saya sedang berpuasa, lalu dipaksa oleh ibu agar makan dan minum,

apakah hal itu membatalkan puasa?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 293

JAWAB:

Makan dan minum membatalkan puasa, meski karena ajakan atau desakan

orang lain.

SOAL 752:

Jika suatu benda dimasukkan secara paksa ke dalam mulut seorang yang sedang

berpuasa, atau kepalanya dibenamkan ke dalam air, apakah membatalkan

puasa? Dan jika dipaksa membatalkan puasa, seperti jika diancam dengan

kerugian pada harta atau jiwa apabila tidak makan.Lalu ia makan untuk

menghindari bahaya itu. Apakah puasanya tetap sah ataukah tidak?

JAWAB:

Jika suatu benda dimasukkan ke dalam tenggorokannya secara paksa atau

kepalanya kebenamkan secara paksa ke dalam air, puasanya tidaklah batal.

Namun, jika ia memakan sendiri benda yang membatalkan puasa atas dasar

paksaan orang lain, maka batallah puasanya.

SOAL 753:

Pelaku puasa tidak mengetahui bahwa tidak boleh berbuka (ifthar) sebelum

tergelincirnya matahari (zawal) apabila belum menacapai batas tarakhkhus. Lalu

ia melakukan ifthar sebelum batas tarakkhush dengan anggapan sebagai

musafir. Apa hukum puasanya? Dan apakah ia wajib mengkada'nya ataukah ia

dikenai hukum lain?

JAWAB:

Perbuatannya tersebut dihukumi seperti ifthar (membatalkan puasa) dengan

sengaja.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 294

SOAL 754:

Ketika terkena influensa dahak mengumpul dalam mulut. Alih-alih

mengeluarkan, saya malah menelannya. Apakah puasa saya sah ataukah tidak?

Saya telah melewati beberapa hari dalam bulan Ramadhan di rumah salah

seorang kerabat. Karena terserang flu, di samping karena malu, saya terpaksa

bertayamum dengan tanah sebagai ganti mandi wajib, dan baru mandi saat

mendekati waktu Zuhur. Perbuatan ini telah saya lakukan berulangkali selama

beberapa hari. Apakah puasa saya di hari-hari itu sah ataukah tidak? Dan jika

tidak sah, apakah saya wajib membayar kaffarah ataukah tidak?

JAWAB:

Anda tidak dikenai hukum apa-apa karena saat berpuasa menelan dahak dan

ingus. Meski demikian, berdasarkan ahwath, Anda wajib mengqadha' puasa

apabila menelan dahak yang sudah berada di ruang mulut. Berkenaan dengan

tindakan meninggalkan mandi janabah sebelum Subuh hari puasa, dan

melakukan tayammum sebagai gantinya, apabila hal itu dikarenakan alasan

syar'i atau tayammum dilakukan di akhir waktu dan ketika waktu sudah sempit,

maka puasa anda sah. Jika tidak, maka batallah puasa anda selama beberapa hari

itu.

SOAL 755:

Saya bekerja di tambang besi. Karakteristik pakerjaan saya mengharuskan saya

masuk ke dalam tambang dan bekerja di situ setiap hari. Ketika menggunakan

peralatan maka debu akan masuk ke mulut saya. Hal ini terjadi pada bulan-

bulan lain sepanjang tahun. Apa tugas saya dalam kondisi begitu sahkah puasa

saya ataukah tidak?

JAWAB:

Menelan debu saat sedang berpuasa membatalkan puasa. Karena itulah, wajib

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 295

menghindarinya. Namun puasa anda tidak batal apabila debu itu hanya masuk

ke dalam mulut dan hidung, sementara anda tidak menelannya.

KAFFARAH PUASA DAN UKURANNYA

SOAL 756:

Apakah cukup memberi orang fakir uang seharga satu mud makanan sehingga

ia membeli sendiri makanan untuk dirinya?

JAWAB:

Jika ia yakin bahwa orang fakir itu, mewakili pembayar kaffarah, akan membeli

makanan dengan uang tersebut, lalu mengambil makanan tersebut sebagai

kaffarah, maka tidak dilarang (diperbolehkan).

SOAL 757:

Jika seseorang menjadi wakil untuk memberi makanan sejumlah orang miskin,

apakah ia boleh mengambil ongkos kerja dan memasak dari harta kaffarah yang

telah diberikan?

JAWAB:

Boleh baginya menuntut ongkos kerja dan memasak, namun ia tidak boleh

menghitungnya sebagai bagian dari kaffarah, atau mengambil sebagian dari

kaffarah.

SOAL 758:

Ada seorang wanita yang tidak dapat berpuasa karena hamil atau mendekati

saat melahirkan. Ia sadar akan kewajiban mengkada puasa setelah bersalin dan

sebelum tiba bulan Ramadhan mendatang. Jika ia tidak berpuasa, dengan

sengaja atau tidak dan menundanya beberapa tahun, apakah ia wajib membayar

kaffarah untuk tahun itu saja, ataukah ia wajib membayar kaffarah untuk setiap

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 296

tahun selama ia belum berpuasa? Mohon juga Anda terangkan perbedaan

kondisi "sengaja" dan " tidak sengaja".

JAWAB:

Ia wajib membayar fidyah (denda) menunda kada puasa satu kali, meskipun

sampai beberapa tahun, yaitu satu mud makanan untuk setiap harinya. Fidyah

ini diberlakukan apabila penundaan qadha' hingga Ramadhan berikutnya

dilakukan karena mengabaikan dan tanpa alasan syar'i. Menunda qadha' puasa

karena alasan syar'i, yang menghalangi keabsahan puasa tidak menyebabkan

fidyah.

SOAL 759:

Ada seorang wanita yang berhalangan puasa akibat sakit, dan tidak dapat

mengkada'nya hingga bulan Ramadhan tahun berikutnya. Apakah ia sendiri

wajib membayar kaffarah ataukah suaminya?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, ia sendiri wajib membayar fidyah untuk setiap

hari dengan satu mud makanan, bukan menjadi tanggungan suaminya.

SOAL 760:

Ada seorang yang menanggung kewajiban puasa selama sepuluh hari. Pada

tanggal 20 Sya’ban ia mulai puasa. Dalam kasus demikian, apakah boleh

membatalkan puasa dengan sengaja sebelum tergelincirnya matahari (zawal)

atau setelahnya? Jika ia melakukan ifthar, berapa ukuran kaffarahnya, baik

sebelum zawal atau sesudahnya?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, ia tidak boleh membatalkan (ifthar) puasa

dengan sengaja. Jika ia melakukan ifthar dengan sengaja sebelum zawal, maka ia

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 297

tidak wajib membayar kaffarah. Jika melakukan ifthar sesudah zawal, maka ia

dikenakan kaffarah, yaitu dengan memberi makan 10 orang miskin dan jika

tidak mampu, maka wajib berpuasa selama tiga hari.

SOAL 761:

Ada seorang wanita yang hamil dua kali dalam dua tahun berturut-turut, karena

itulah ia tidak bisa puasa dalam dua tahun. Namun, sekarang ia mampu

melakukannya. Apa hukum atas dia? Apakah dia wajib membayar kaffaratul

jam’ (kaffarah ganda), ataukah ia hanya wajib mengkada'nya saja? Dan apa

hukum menunda puasa?

JAWAB:

Jika ia tidak melakukan puasa Ramadhan karena alasan syar'i, maka ia wajib

mengkadanya saja. Jika alasannya melakukan ifthar adalah kekhawatiran

terhadap keselamatan kandungan atau bayinya, maka ia wajib mengkada puasa

dan membayar fidyah untuk setiap hari sebesar satu mud makanan. Jika

menunda qadha' setelah bulan Ramadhan hingga Ramadhan tahun berikutnya

tanpa alasan syar'i, maka ia dikenakan kewajiban membayar fidyah juga dengan

cara memberikan satu mud makanan kepada orang fakir untuk setiap hari.

SOAL 762:

Apakah dalam kaffarah (berupa) puasa, kada dan kaffarah wajib dilakukan

secara berurutan ataukah tidak?

JAWAB:

Tidak wajib.

QADHA' PUASA

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 298

SOAL 763:

Saya menanggung beban kewajiban puasa 18 hari karena melakukan perjalanan

untuk tugas keagamaan. Apa tugas saya? Dan apakah saya wajib mengkadanya?

JAWAB:

Anda wajib mengkada' puasa yang telah Anda lewatkan dalam bulan Ramadhan

karena perjalanan.

SOAL 764:

Jika seseorang disewa untuk mengkada puasa bulan Ramadhan lalu

membatalkannya setelah zawal (Zuhur), apakah ia wajib membayar kaffarah

ataukah tidak?

JAWAB:

Tidak wajib membayar kaffarah.

SOAL 765:

Orang-orang yang melakukan perjalanan pada bulan Ramadhan demi

melaksanakan tugas keagamaan dan karenanya, tidak dapat berpuasa. Apabila

mereka kini ingin berpuasa (mengqadha'nya), setelah menundanya beberapa

tahun, apakah wajib membayar kaffarah?

JAWAB:

Jika penundaan qadha' puasa Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya karena

alasan yang menghalangi untuk berpuasa berlanjut, maka mereka cukup

mengkada' puasa-puasa yang telah mereka lewatkan, dan tidak diwajibkan

membayar fidyah satu mud makanan untuk setiap hari, meskipun berdasarkan

ihthiyath dianjurkan melakukan kedua-duanya (mengkada' dan membayar

fidyah). Namun, apabila penundaan tersebut dilakukan karena mengabaikan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 299

dan tanpa alasan syar'i, maka mereka wajib mengkadanya dan membayar

fidyah.

SOAL 766:

Ada seseorang yang tidak salat dan tidak puasa selama sekitar sepuluh tahun

karena kebodohan, lalu ia bertobat dan kembali kepada Allah. Kini ia telah

bertekad untuk mengganti kewajiban-kewajiban yang telah ditinggalkannya,

namun tidak mampu mengganti semua puasa yang telah ia lewatkan, dan tidak

punya harta untuk membayar kaffarah. Apakah ia cukup beristighfar (memohon

ampun) saja ataukah tidak?

JAWAB:

Dalam kondisi apapun, kewajiban mengkada' puasa yang telah dilewatkannya

tidak akan pernah gugur. Namun, jika tidak mampu membayar kaffarah, yaitu

tidak dapat melakukan puasa dua bulan dan tidak mampu memberikan

makanan kepada enam puluh orang miskin, maka ia wajib bersedekah kepada

orang-orang fakir sesuai kadar kemampuannya, dan berdasarkan ihtiyath dia

hendaknya juga membaca istighfar. Namun jika ia tidak memiliki apa-apa untuk

ia sedekahkan, maka ia cukup membaca istighfar (memohon ampunan dari

Tuhan) dengan lidah dan hatinya.

SOAL 767:

Jika seseorang tidak mengetahui kewajiban mengkada' puasa sebelum tiba bulan

Ramadhan berikutnya, dan tidak melakukan kada karenanya, apakah

hukumnya?

JAWAB:

Fidyah karena menunda qadha' hingga bulan Ramadhan berikutnya tidak gugur

karena ketidaktahuan akan wajibnya hal itu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 300

SOAL 768:

Ada seseorang yang tidak berpuasa selama 120 hari. Apa yang harus

dilakukannya? Apakah ia (wajib) berpuasa 60 hari untuk setiap harinya ataukah

tidak? Dan apakah ia wajib membayar kaffarah?

JAWAB:

Ia wajib mengkada' puasa bulan Ramadhan yang telah ia tinggalkan. Jika ia telah

meninggalkan puasa dengan sengaja dan tanpa alasan syar'i, maka ia wajib

mengkada dan membayar kaffarah untuk setiap hari puasa yang telah

ditinggalkannya, yaitu berupa puasa enam puluh (60) hari atau memberikan

makanan kepada 60 orang miskin, atau memberikan 60 mud untuk 60 orang

miskin yang dibagi secara merata.

SOAL 769:

Saya telah berpuasa selama kira-kira satu (1) bulan, dengan niat apabila saya

mempunyai tanggungan kewajiban puasa, maka itulah qadha'nya, dan jika

tidak, maka itu merupakan puasa untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah

(qurbah) secara umum. Apakah puasa selama 1 bulan tersebut dapat dianggap

sebagai bagian dari puasa qadha' yang berkaitan dengan tanggungan saya

ataukah tidak?

JAWAB:

Jika Anda berpuasa dengan niat melakukan sesuatu yang diperintahkan kepada

Anda sekarang berupa puasa qadha' atau puasa sunnah, dan (ternyata) Anda

mempunyai tanggungan kewajiban qadha', maka itu dianggap sebagai puasa

qadha'.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 301

SOAL 770:

Seseorang yang tidak tahu jumlah hari kada puasa yang menjadi tanggungannya

dan jika ia memang memiliki tanggungan puasa qadha' namun melakukan

puasa mustahab, karena merasa tidak mempunyai tanggungan kewajiban

qadha'. Apakah puasanya dapat dianggap sebagai puasa qadha'?

JAWAB:

Puasa yang ia lakukan dengan niat puasa sunnah tidak dianggap sebagai puasa

kada yang menjadi tanggungannya.

SOAL 771:

Apa pendapat Anda tentang seseorang yang membatalkan puasa (ifthar) dengan

sengaja karena lapar, haus, dan karena bodoh tentang hukum masalah ini?

Apakah ia hanya wajib mengkada' saja, ataukah ia juga wajib membayar

kaffarah?

JAWAB:

Jika orang yang tidak tahu hukum tersebut tidak tergolong dalam kategori jahil

muqashshir, maka ia diwajibkan mengkada' puasa tersebut, namun tidak wajib

membayar kaffarah.

SOAL 772:

Jika seseorang tidak mampu berpuasa pada masa permulaan usia baligh karena

lemah dan tidak kuat, apakah ia wajib mengkada' dan membayar kaffarah juga?

JAWAB:

Jika berpuasa tidak menyulitkan dirinya, namun dengan sengaja membatalkan

puasa (ifthar), maka ia wajib mengqadha' dan membayar kaffarah. Dan jika dia

takut dengan brpuasa dia akan sakit, maka dia hanya wajib mengqadho' saja.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 302

SOAL 773:

Apa yang wajib dilakukan oleh seseorang yang tidak tahu berapa jumlah hari

dimana ia tidak melakukan puasa, dan tidak tahu berapa jumlah salat yang telah

ditinggalkannya? Dan apa hukum orang yang tidak tahu apakah ia tidak

berpuasa dengan sengaja atau karena halangan syar'i?

JAWAB:

Ia boleh mencukupkan pada jumlah salat dan puasa yang diyakininya telah

terlewatkan. Jika ragu apakah ia melakukan ifthar dengan sengaja atau tidak,

maka ia tidak wajib membayar kaffarah.

SOAL 774:

Pada suatu hari dalam bulan Ramadhan seseorang tidak dapat melanjutkan

puasanya hingga saat matahari terbenam (ghurub) karena tidak bangun dari

tidur untuk makan sahur, dan karena pada siang hari itu ia mengalami suatu

peristiwa.Apakah ia dikenai kewajiban membayar satu kaffarah saja, ataukah ia

wajib membayar kaffarah ganda (kaffaratul jam’)?

JAWAB:

Apabila ia melanjutkan puasa sehingga, akibat dari lapar, dahaga dan lain-

lainnya, mengalami kesulitan, maka ia menghentikan puasa (ifthar), maka ia

wajib mengkada' saja, dan tidak wajib membayar kaffarah.

SOAL 775:

Saya ragu apakah saya telah mengkada' puasa yang menjadi tanggungan saya

ataukah tidak? Apa tugas saya.

JAWAB:

Jika anda yakin sebelumnya, bahwa Anda memiliki tanggungan puasa kada,

maka Anda wajib memperoleh keyakinan bahwa Anda telah menunaikannya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 303

SOAL 776:

Seseorang yang tidak puasa pada saat baligh, secara umum ia hanya puasa

sebanyak 11 (sebelas) hari dalam bulan Ramdhan, melakukan ifthar satu hari

saat Zuhur, dan 18 hari berikutnya ia tidak berpuasa dan tidak tahu akan

kewajiban membayar kaffarah. Apa hukumnya?

JAWAB:

Jika ia melakukan ifthar pada puasa bulan Ramadhan dengan sengaja dan atas

kehendak sendiri, maka ia wajib melakukan qadha' puasa dan juga membayar

kaffarah tanpa dibedakan apakah saat ber-ifthar ia tahu atau tidak tahu tentang

kewajiban membayar kaffarah.

SOAL 777:

Seorang pasien diberitahu oleh seorang dokter, bahwa puasa dapat

membahayakannya, dan karena itulah, ia tidak berpuasa. Setelah beberapa tahun

ia baru mengetahui bahwa berpuasa tidak berbahaya terhadap dirinya, dan

bahwa dokter tersebut telah melakukan kekeliruan. Apakah ia wajib mengkada'

puasanya dan membayar kaffarah.

JAWAB:

Jika ia khawatir akan terjadinya bahaya sebagai akibat dari keterangan seorang

dokter yang mumpuni dan jujur, atau khawatir karena pertimbangan rasional

(diterima oleh setiap orang yang berakal sehat) lain, maka ia wajib mengkadanya

saja.

LAIN-LAIN

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 304

SOAL 778:

Jika seorang wanita mengalami haid saat berpuasa nadzar mua’yyan (nadzar

yang telah ditentukan waktunya), apa hukumnya?

JAWAB:

Puasanya batal bila mengalami haid. Ia wajib mengkadanya setelah suci.

SOAL 779:

Seseorang yang tinggal di pelabuhan "dayyar" berpuasa sejak hari pertama bulan

Ramadhan hingga hari ke 27 (duapuluh tujuh). Pada hari ke28, ia bepergian ke

Dubai, dan sampai di sana pada hari ke 29, dan penduduknya pada hari itu telah

berhari raya. Kini ia telah kembali ke tempat tinggalnya. Apakah ia wajib

mengkada' satu hari puasa yang ditinggalkannya? Apabila ia mengkada' satu

hari puasa, maka jumlah hari Ramadhan menjadi 28 hari baginya. Bila ingin

mengkada dua hari, ia pada hari ke 29 sedang berada di tempat orang-orang

yang telah mengumumkan hari raya. Apa hukumnya?

JAWAB:

Jika pengumuman hari raya pada hari ke 29 di tempat tersebut berdasarkan cara

yang benar dan syar'i, maka ia tidak wajib mengkada' hari itu, Namun, itu

berarti, ia ketinggalan satu puasa pada hari pertama bulan Ramadhan.

Karenanya, ia wajib mengqadha' puasa yang diyakini telah ditinggalkannya.

SOAL 780:

Jika seorang pelaku puasa berbuka puasa saat matahari terbenam di sebuah

negara, lalu melakukan perjalanan ke negara lain yang saat itu matahari belum

terbenam di sana, apa hukum puasanya di hari itu? Apakah ia boleh melakukan

suatu yang mufthir (yang membatalkan puasa) sebelum matahari terbenam?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 305

JAWAB:

Puasanya sah, dan ia boleh makan, minum dan lain-lain di negara itu sebelum

matahari terbenam setelah sebelumnya ia ifthar saat matahari terbenam di

negara sendiri.

SOAL 781:

Seorang syahid telah berwasiat kepada salah seorang sahabatnya agar mengkada

sejumlah puasanya demi ihthiyath (ke-hati-hatian dan berjaga-jaga jika memang

punya tanggungan puasa kada). Ahli waris syahid ini bukanlah orang-orang

yang peduli terhadap masalah-masalah semacam ini, dan tidak memungkin

memberi tahu kepada mereka. Sedangkan sahabatnya tersebut merasa kesulitan

untuk melakukan puasa tersebut. Apakah ada penyelesaian lain?

JAWAB:

Jika ia berwasiat kepada shabatnya agar ia sendiri yang berpuasa, maka berarti

ahli waris si syahid tidak memiliki taklif (beban) berkenaan masalah ini. Jika

orang yang mendapatkan wasiat untuk berpuasa mewakili sang syahid merasa

kesulitan, maka taklif atas dirinya juga gugur.

SOAL 782:

Saya seorang peragu, dengan kata yang lebih tepat, terlalu was-was, berkenaan

dengan masalah keagamaan, terutama masalah-masalah hukum fiqih (furu’ud-

din). Antara lain dalam bulan Ramadhan lalu saya ragu-ragu apakah ada debu

tebal yang masuk ke dalam mulut dan saya telah menelannya ataukah tidak,

atau meragukan apakah air yang saya masukkan ke dalam mulut sudah saya

keluarkan kembali ataukah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 306

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, puasa Anda dihukumi sah. Keraguan-keraguan

seperti itu tidak layak diperhatikan.

SOAL 783:

Apakah Anda berpandangan bahwa hadis mulia Ahlu Kisa’ yang diriwayatkan

dari Sayyidah az-Zahra’ (As) sebagai hadis yang mu’tabar (diakui

kebenarannya) sehingga boleh menisbatkannya kepada beliau saat sedang

berpuasa?

JAWAB:

Jika penisbatannya dengan cara periwayatan dan kutipan dari kitab-kitab yang

menyebutkannya, maka diperbolehkan.

SOAL 784:

Kami dengar dari sebagian ulama dan lainnya bahwa jika seseorang yang

sedang berpuasa sunnah diundang untuk makan, maka ia boleh memenuhi

undangan tersebut dan memakan makanan yang disediakan, namun puasanya

tidak batal dan pahalanya tetap ia dapatkan. Kami mohon pendapat Anda

tentang hal ini?

JAWAB:

Memenuhi undangan orang mukmin untuk ifthar (menghentikan) puasa

mustahab (sunnah) merupakan perbuatan yang diutamakan secara syar'i.

Menyantap jamuan makan dari undangan saudara mukmin meskipun

membatalkan puasanya, namun ia tetap memperoleh pahala dan ganjarannya.

SOAL 785:

Doa-doa khusus bulan Ramadhan yang diriwayatkan berdasarkan urutan hari,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 307

doa hari ke 1, hari ke 2 dan seterusnya hingga hari terakhir. Apa hukum

membacanya apabila masih meragukan keshahihannya?

JAWAB:

Bagaimanapun juga, tidak ada masalah (la isykal) membacanya apabila didasari

dengan niat wurud dan mathlubiyah (pengharapan bahwa doa-doa tersebut

memang berasal dari maksum dan benar-benar dianjurkan membacanya).

SOAL 786:

Jika seseorang ingin berpuasa, namun tidak bangun malam untuk makan sahur.

Karena itulah ia tidak dapat melakukan puasa besoknya. Apakah dosa

meninggalkan puasanya ditanggung dirinya sendiri ataukah orang yang tidak

membangunkannya? Dan jika ia tetap berpuasa tanpa lebih dulu makan sahur,

apakah puasanya sah?

JAWAB:

Orang-orang lain tidak menanggung beban apapun. Berpuasa tanpa didahului

makan sahur sah.

SOAL 787:

Apa hukum puasa hari ke 3 dalam hari-hari i’tikaf (berdiam diri) di al-Mesjid al-

Haram?

JAWAB:

Jika ia seorang musafir dan berniat untuk menetap di Mekkah sepuluh (10) hari

atau telah bernadzar untuk berpuasa dalam perjalanan, maka setelah berpuasa

dua (2) hari, ia wajib menyempurnakan i’tikaf (berdiam diri) dengan puasa hari

ketiga (3). Namun, bila ia tidak berniat untuk menetap 10 hari dan tidak

bernazar puasa dalam perjalanan, maka puasanya dalam perjalanan tidaklah

sah. Bila puasanya tidak sah, maka i’tikafnya juga tidak sah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 308

RU'YATUL-HILAL (MELIHAT BULAN)

SOAL 788:

Sebagaimana Anda telah ketahui, keadaan bulan (hilal) pada akhir atau awal

bulan berada adalah satu dari tiga (3) kondisi berikut:

1. Bulan terbenam sebelum matahari terbenam.

2. Bulan terbenam bersamaan dengan terbenamnya matahari.

3. Bulan terbenam setelah matahari terbenam.

Kami mohon penjelasan berbagai masalah berikut:

Pertama: Manakah dari tiga kondisi yang tersebut di atas dianggap sebagai awal

bulan dari aspek fiqih?

Kedua: Jika kita beranggapan bahwa ketiga kondisi di atas dapat dihitung di

titik terjauh dunia melalui program penghitungan elktronik yang seksama,

apakah boleh menggunakan perhitungan perhitungan tersebut untuk

menentukan awal bulan jauh sebelumnya, ataukah harus berdasarkan ru’yah

(penglihatan) dengan mata?

JAWAB:

Dari ketiga kondisi yang disebutkan di atas melihat bulan (ru’ya al-hilal) untuk

menetapkan masuknya bulan Qamariah semenjak malam setelah melihat bulan

telah mencukupi.

SOAL 789:

Jika hilal bulan Syawal belum disaksikan di sebuah kota, namun televisi dan

radio mengumumkan masuknya bulan tersebut, apakah hal itu cukup ataukah

wajib menyelidikinya?

JAWAB:

Jika hal itu menimbulkan kemantapan akan munculnya hilal (bulan sabit), atau

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 309

bahwa hal itu telah ditetapkan oleh Wali fakih, maka hal itu cukup dan tidak

perlu menyelidikinya.

SOAL 790:

Jika berhalangan untuk menentukan awal bulan Ramadhan dan hari raya karena

hilal awal bulan tidak dapat terlihat, akibat awan atau sebab-sebab lain,

sedangkan jumlah hari bulan Sya’ban atau Ramadhan belum genap 30 hari,

apakah kami yang berada di Jepang boleh menggunakan ufuk Iran atau

bersandarkan pada kalender? Dan apa hukumnya?

JAWAB:

Jika awal bulan tidak terbukti dengan cara melihat hilal, meski di ufuk kota-kota

tetangga yang terletak di bawah satu ufuk, atau melalui kesaksian dua orang

adil, atau melalui keputusan hakim, maka wajib ber-ihtiyath (berhati-hati) untuk

memastikan awal bulan. Terlihatnya bulan sabit di Iran yang terletak di sebelah

barat Jepang tidak berlaku bagi orang yang tinggal di Jepang?

SOAL 791:

Apakah kesatuan ufuk merupakan syarat dalam ru’yatul-hilal ataukah tidak?

JAWAB:

Iya. Kesatuan ufuk merupakan syarat.

SOAL 792:

Apakah yang dimasuk dengan kesatuan ufuk?

JAWAB:

Maksudnya adalah dari sisi kemungkinan ru’yah atau tiadanya kemungkinan

ru’yah hilal adalah satu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 310

SOAL 793:

Jika terjadi perselisihan pendapat antara para ulama di satu negara tentang

muncul atau tidaknya hilal (bulan sabit), sementara keadilan mereka telah

terbukti bagi mukalaf dan ia meyakini kejelian masing-masing dari mereka,

apakah yang wajib dilakukan oleh mukalaf?

JAWAB:

Jika perbedaan antara dua bayyinah (bukti syar'i) berkisar antara penetapan dan

penolakan, seperti bila salah satu pihak mengklaim tentang munculnya hilal,

sedangkan pihak lain menafikannya, maka berarti itu merupakan kasus

"perbenturan antara dua bayyinah". Mukalaf, dalam kondisi demikian, wajib

menyingkirkan keduanya dan mengambil ketentuan dasar (al-ashl) perihal

taklif. Namun, bila perbedaan di antara mereka berkisar antara munculnya hilal

dan tidak tahu akan munculnya hilal, seperti bila sebagian mengklaim telah

melihat (ru’yah) hilal, sedangkan sebagian lain mengatakan bahwa hilal tidak

terlihat oleh mereka, maka pendapat kelompok yang mengaku telah melihat jika

terdiri atas dua orang yang adil merupakan hujah syar'iah (dasar syar'i) bagi

mukalaf, dan ia wajib mengikutinya. Demikian pula jika hakim syar'i

menetapkan munculnya hilal, maka ketetapannya merupakan hujah syariyah

bagi seluruh mukalaf dan wajib diikuti.

SOAL 794:

Jika seseorang telah melihat hilal, dan tahu bahwa hakim di kotanya tidak dapat

melakukannya karena suatu sebab atau lainnya, apakah ia berkewajiban untuk

memberitahu hakim tersebut tentang ru’yah hilal-nya ataukah tidak?

JAWAB:

Ia tidak wajib memberitahukan kepadanya, kecuali jika tidak

memeberitahukannya akan menimbulkan dampak-dampak buruk (mafsadah).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 311

SOAL 795:

Sebagimana telah Anda ketahui bahwa sebagian besar fukaha’ yang mulia dalam

risalah ‘amaliyah (buku fatwa) mereka telah membatasi lima (5) cara untuk

menetapkan munculnya hilal awal bulan Syawal, tidak termasuk jika hilal

terbukti telah muncul bagi hakim syar'i. Jika memang demikian, bagaimana

kebanyakan kaum mukminin melakukan ifthar (berhenti puasa) hanya ketika

hilal terbukti telah muncul bagi para marjak yang agung? Dan apa taklif

seseorang yang tidak mantap terhadap cara ini?

JAWAB:

Kemunculan hilal bagi seorang hakim tidak cukup untuk diikuti oleh orang lain

apabila ia tidak memutuskannya, kecuali jika karena hal itu ia (selain hakim)

meyakini kemunculan hilal.

SOAL 796:

Jika wali amr muslimin menetapkan bahwa besok adalah hari raya, dan radio

dan televisi menyiarkan bahwa bulan hilal telah terlihat di kota ini dan itu,

apakah hari raya berlaku atas seluruh penjuru negeri ataukah ia hanya berlaku

di kota-kota tersebut atau yang sama dalam ufuk dengannya.

JAWAB:

Jika ketetapan hakim tersebut meliputi semua penjuru negara, maka

ketetapannya diakui secara syar'i (mu’tabar) bagi seluruh kota di dalam negeri.

SOAL 797:

Apakah ukuran kecil dan lembutnya hilal dan ciri-ciri khas hilal malam pertama

yang terdapat padanya dapat dianggap sebagai bukti bahwa malam sebelumnya

bukanlah awal bulan, Namun itu adalah malam ke 30 dari bulan lalu? Dan jika

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 312

hari raya terbukti telah tiba menurut seseorang, kemudian ia yakin dengan cara

ini bahwa kemarin (hari yang lalu) bukanlah hari raya, apakah ia wajib

mengkada Puasa hari ke 30 Ramadhan?

JAWAB:

Kecil dan rendahnya hilal atau besar dan tingginya, atau lebarnya atau lemah

cahayanya dengan sendirinya bukanlah hujah (dasar) syar'i bahwa hilal itu

terkait dengan malam pertama atau malam kedua. Tapi, bila dengan itu semua,

seorang mukalaf mendapatkan keyakinan tentang sesuatu, maka ia wajib

bertindak sesuai dengan keyakinannya dalam masalah ini.

SOAL 798:

Apakah boleh menjadikan malam bulan purnama, yaitu malam ke 14, sebagai

bukti untuk menghitung hari yang menjadi awal bulan, sehingga dengan itu,

dapat diungkap tentang hari keraguan (yaumusy-syak) bahwa itu adalah hari ke

30 Ramadhan, misalnya, agar orang yang tidak puasa pada hari itu dapat

mengetahui kewajiban mengkada' puasa hari ke 30 Ramadhan, dan orang yang

berpuasa pada hari itu karena menganggap masih dalam bulan Ramadhan, bisa

melepaskan diri dari tanggungan (bari’ dzimmah).

JAWAB:

Hal itu bukanlah hujah syar'iah (bukti syar'i) atas sesuatu apapun yang telah

disebutkan. Namun, jika hal itu memberikan keyakinan kepada mukalaf, maka

ia wajib bertindak sesuai dengan pengetahuannya.

SOAL 799:

Apakah mencari-tahu tentang kemunculan hilal (istihlal) pada setiap awal bulan

merupakan wajib kifa’iy ataukah ihtiyath wajib?

JAWAB:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 313

Istihlal sendiri bukanlah kewajiban syar'i.

SOAL 800:

Bagaimana cara menetapkan awal bulan suci Ramadhan dan malam lebaran?

Bolehkan menetapkannya berdasarkan kalender?

JAWAB:

Hilal dapat ditetapkan dengan penglihatan (ru’yah) seorang mukalaf, atau

kesaksian dua orang yang adil, atau ketenaran yang menimbulkan keyakinan,

atau berlalunya 30 hari, atau ketetapan hakim.

SOAL 801:

Jika diperbolehkan mengikuti pengumuman sebuah negara tentang ru’yatul-

hilal dan hal itu menjadi patokan ilmiah bagi kemunculan hilal di negara-negara

lain, apakah pemerintah negara tersebut disyaratkan berupa pemerintahan Islam

ataukah boleh mengikuti pengumuman pemerintahan zalim dan korup?

JAWAB:

Tolok ukur dalam hal itu adalah keyakinan akan ru’yah di daerah tersebut.

SOAL 802:

Kami mengharap YM menerangkan hukum i'tikaf baik di mesjid jami' atau

lainnya, selain di empat mesjid (Mesjid Nabawi, Mesjid al-Haram, Kufah dan

Bashrah) !.

JAWAB:

Di mesjid jami' sah melakukan i'tikaf, dan di selain mesjid jami' tidak bermasalah

jika dengan niat raja'an (mengharap pahala) Adapun definisi mesjid jami' sudah

dijelaskan dalam bab salat.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 314

KHUMUS

KHUMUS, HIBAH, HADIAH, MAS KAWIN DAN WARISAN

SOAL 803:

Apakah hibah dan hadiah lebaran dikenakan khumus ataukah tidak?

JAWAB:

Hibah dan hadiah tidak dikenakan khumus, meskipun berdasarkan ahwath

dianjurkan mengkhumus-kan kelebihannya dari biaya hidup setahun.

SOAL 804:

Apakah hadiah yang diberikan oleh bank, atau yayasan simpanan qardhul

hasanah kepada nasabah yang menyimpan uang di tempat tersebut ada

kewajiban khumus?

JAWAB:

Khumus tidak wajib pada hadiah.

SOAL 805:

Apakah dana-dana yang diberikan oleh Yayasan Syahid kepada keluarga para

syuhada berkaitan dengan khumus jika jumlahnya melebihi biaya hidup mereka

setahun?

JAWAB:

Tidak ada khumus pada dana yang diihadiahkan oleh Yayasan Syahid kepada

keluarga para syahid yang mulia.

SOAL 806:

Apakah nafkah yang diberikan oleh ayah, saudara atau keluarga dianggap

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 315

hadiah ataukah tidak? Jika pemberi nafkaf tidak meng-khumuskan harta-

hartanya, apakah penerima wajib membayar khumus dari dana nafkah tersebut?

JAWAB:

Hibah dan hadiah terjadi berdasarkan tujuan pemberi, jika ia tidak yakin bahwa

dana nafkah yang diberikan kepadanya terkena khumus, maka ia tidak wajib

mengeluarkan khumus dana tersebut.

SOAL 807:

Bertepatan dengan perkawinan putri saya, saya memberinya sebuah apartemen.

Apakah apartemen tersebut terkena khumus ataukah tidak?

JAWAB:

Anda tidak wajib mengkhumuskan apartemen yang telah anda berikan kepada

putri anda dalam tahun khumus anda, jika pemberian tersebut dianggap layak

dan sesuai dengan kondisi Anda menurut pandangan umum (urf).

SOAL 808:

Apakah seseorang boleh memberikan hadiah harta kepada isterinya sebelum

setahun, padahal dia tahu bahwa isterinya akan menyimpannya untuk membeli

rumah di masa mendatang atau membelanjakannya untuk sesuatu yang

diperlukan?

JAWAB:

Ia boleh memberikannya. Jika harta yang dihibahkan kepada istrinya dalam

ukurang yang pantas dan sesuai dengan keadaannya menurut pandangan

umum (urf) dan tidak didasari tujuan untuk menghindari khumus.

SOAL 809:

Ada pasangan suami isteri saling menghadiahkan harta penghasilan mereka

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 316

sebelum tahun-khumus tiba, demi menghindarkan harta dari kewajiban

khumus. Kami mohon penjelasan Anda tentang hukum khumus mereka?

JAWAB:

Kewajiban khumus tidak gugur dengan hibah semacam itu yang merupakan

pelarian dari khumus. Seandainya mereka bersungguh-sungguh dalam hibah

maka khumus tetap tidak gugur dari harta tersebut, kecuali dalam ukuran yang

layak dengan keadaan mereka menurut pandangan umum (urf) dan tidak pada

selebihnya.

SOAL 810:

Ada seorang yang menyerahkan sejumlah uang kepada lembaga urusan haji

karena akan pergi menunaikan ibadah haji sunnah, lalu wafat sebelum pergi ke

Baitullah. Apa hukum uang tersebut. Apakah wajib digunakan untuk biaya haji

niyabah (haji yang diwakilkan)? Dan apakah harta tersebut wajib dikhumuskan?

JAWAB:

Dokumen yang diterimanya sebagai ganti uang yang diserahkan ke lembaga

urusan haji dianggap sesuai harganya sebagai harta peninggalan yang tidak

wajib dipergunakan untuk pelaksanan haji niyabah bagi si mayit bila tidak ada

kewajiban haji di pundaknya dan juga si mayit tidak berwasiat haji. Dan khumus

harta peninggalan tersebut sekiranya belum diserahkan, berdasarkan asumsi

soal di atas khumus harta peninggalan tersebut wajib diserahkan.

SOAL 811:

Sebuah kebun telah berpindah dari ayah ke anaknya melalui hibah atau warisan.

Saat diwariskan atau dihibahkan kebun tersebut tidak mempunyai harga yang

tinggi. Namun, ketika kini kebun itu dijual, harganya berselisih jauh dengan

harga sebelumnya. Apakah kelebihan dikarenakan kenaikan harga kebun itu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 317

terkait dengan khumus?

JAWAB:

Hibah, dan warisan tidak wajib dikhumuskan, begitu juga harganya ketika dijual

meskipun harganya telah meningkat, kecuali jika penahanan barang tersebut

dengan niat untuk diperjual belikan dan mengharapkan kenaikan harga.

SOAL 812:

Sebuah perusahaan asuransi menanggung hutang biaya pengobatan saya.

Rencananya, biaya itu akan diserahkan kepada saya dalam beberapa hari ini.

Apakah uang tersebut terkena kewajiban khumus ataukah tidak?

JAWAB:

Uang asuransi tidak dikenai kewajiban khumus.

SOAL 813:

Apakah uang yang saya simpan dari gaji bulanan untuk membeli perabot rumah

tangga kelak setelah kawin terkait dengan khumus?

JAWAB:

Jika Anda menabung uang gaji bulanan itu sendiri, maka ketika awal tahun tiba

Anda wajib mengkhumuskannya, kecuali jika Anda bermaksud melakukan

perkawinan dalam waktu dekat di masa mendatang, dan dengan mengeluarkan

khusmusnya Anda tidak dapat menyediakan kebutuhan perkawinan dari sisa

uang tersebut.

SOAL 814:

Dalam kitab Tahrirul-Wasilah disebutkan bahwa mas kawin (mahar) wanita

tidak wajib dikhumuskan, namun tidak disebutkan apakah yang bersifat tunai

atau berjangka. Kami mohon penjelasan Anda!

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 318

JAWAB:

Mas kawin yang tunai atau tertunda tidak dibedakan dalam masalah ini,

demikian pula yang berupa uang atau barang.

SOAL 815:

Pemerintah menyerahkan kepada para pegawai bingkisan hari raya berupa

barang. Kadang-kadang bingkisan masih tersisa hingga awal tahun, mengingat

bahwa tidak ada khumus pada bingkisan lebaran para pegawai, namun -

sebenarnya- kami membayar sejumlah uang sebagai ganti barang-barang itu,

yang bukan merupakan hadiah secara utuh, melainkan sebagai imbalan dari

uang meski di bawah harga semestinya. Apakah kami (perlu) menyerahkan

khumus jumlah uang yang kami serahkan untuk membelinya, ataukah kami

menghargainya secara utuh sesuai harga pasar, atau karena ia bingkisan lebaran,

sehingga tidak terkait dengan khumus sama sekali?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, dikarenakan sebagian dari barang tersebut

sebenarnya merupakan pemberian negara kepada para pegawai secara Cuma-

Cuma, dan sebagai gantinya mereka mendapatkan uang, maka Anda semua

wajib menyerahkan khumus barang yang masih tersisa atau khumus dari

harganya sekarang.

SOAL 816:

Seseorang telah wafat dan saat masih hidup ia mencatat di bukunya bahwa ia

mempunyai tanggungan khumus dan ia bertekad untuk melunasinya. Kini

seluruh anggota keluarganya enggan membayarkan khumus-nya, kecuali salah

satu putrinya, dan mereka menggunakan harta peninggalan ayah mereka yang

telah wafat untuk keperluan sehari-hari (nafkah) dan untuk mengurusi mayat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 319

dan lainnya. Kami mohon pendapat Anda berkenaan dengan masalah-masalah

sebagai berikut:

1. Apakah hukum menggunakan harta orang yang wafat baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak oleh menantu atau salah satu ahli waris?

2. Apakah hukum memakan makanan di rumah almarhum bagi menantu dan

salah seorang ahli waris?

3. Apa hukum tindakan-tindakan orang-orang tersebut berkaitan dengan

penggunaan harta dan mengkonsumsi makanan?

JAWAB:

Jika orang yang mati tersebut telah berwasiat agar sebagian harta

peninggalannya dibayarkan sebagai khumus, atau jika para ahli waris yakin

bahwa orang yang mati punya hutang berupa khumus, maka harta

peninggalannya tidak boleh dipergunakan, selama ahli waris belum

melaksanakan wasiatnya atau kewajiban khumusnya. Pengunaan harta

peninggalan orang yang mati sebelum dipisahkan dari wasiat dan hutangnya

dihukumi sejumlah wasiat atau hutangnya, sebagai ghashb (penggunaan hak

orang lain), dan mereka wajib menggantinya berkenaan dengan pengunaan-

penggunaan yang telah lalu.

PINJAMAN, GAJI, ASURANSI, DANA PENSIUNAN

SOAL 817:

Apakah khumus wajib atas pegawai-pegawai yang terkadang hartanya sedikit

melebihi biaya hidup setahun, padahal mereka punya tanggungan hutang tunai

dan kredit?

JAWAB:

Jika hutang tersebut diperoleh dari meminjam selama setahun untuk memenuhi

biaya hidup tahun itu, dari membeli kebutuhan setahun secara kredit, maka ia

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 320

dipisahkan dari laba yang tersisa. Jika tidak, maka seluruh sisa laba wajib

dikhumuskan.

SOAL 818:

Apakah uang pinjaman untuk pelaksanaan haji tamattu’ wajib lebih dulu

dikhumuskan, sebelum dibayarkan untuk haji?

JAWAB:

Tidak ada khumus pada uang pinjaman.

SOAL 819:

Saya selama lima tahun telah menyerahkan sejumlah uang ke sebuah

perusahaan perumahan demi mengambil sebidang tanah dalam rangka

menyediakan sebuah tempat tinggal. Namun, hingga kini belum ada tindakan

untuk menyerahkan tanah tersebut. Karena itulah, saya berniat untuk

mengambil kembali uang saya itu dari perusahaan perumahan tersebut.

Sebagian dari keseluruhan uang itu adalah hasil dari pinjaman, sebagian lainnya

adalah hasil dari penjualan permadani rumah, sedangkan sisanya dari gaji isteri

saya yang bekerja sebagai guru. Karenanya, kami mohon jawaban Anda atas dua

pertanyaan berikut:

1. Jika saya bisa mengambil kembali uang tersebut lalu menggunakannya untuk

menyediakan tempat tinggal - tanah atau rumah - saja, apakah uang itu terkait

dengan khumus?

2. Berapa kadar khumus yang berkaitan dengan uang tersebut?

JAWAB:

Tidak ada khumus pada hadiah dan uang pinjaman. Sebagaimana tidak terdapat

khumus pada harga hasil penjualan barang kebutuhan apabila dijual sesudah

tahun kebutuham (tahun berikutnya).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 321

SOAL 817:

Beberapa tahun lalu saya meminjam dari bank lalu saya masukkan ke dalam

rekening selama setahun. Namun, saya tidak berhasil memutarkan dana

pinjaman tersebut, dan setiap bulan saya membayar angsurannya. Apakah uang

ini terkait dengan khumus?

JAWAB:

Uang pinjaman dalam kasus yang ditanyakan wajib di-khumus-kan sejumlah

yang sama dengan yang telah anda bayarkan berupa angsuran hutangnya dari

laba pendapatan anda.

SOAL 818:

Saya berhutang untuk biaya pembangunan dan akan tetap berhutang selama 12

tahun. Kami mohon bimbingan Anda berkenaan dengan khumus, apakah

hutang ini dapat diperkecualikan dari kewajiban khumus?

JAWAB:

Cicilan hutang untuk membangun rumah atau lainnya walaupun boleh

dibayarkan selama setahuan dari laba pendapatan tahun itu, namun jika tidak

dibayarkan, maka tidak dipisahkan dari laba tahun itu, bahkan sisa dari

penghasilan -hingga akhir tahun- wajib dikhumuskan.

SOAL 819:

Buku-buku yang dibeli oleh seorang pelajar dengan uang ayahnya atau dari

pinjaman yang diberikan kepada para mahasiswa yang belum mempunyai

sumber pemasukan, Apakah wajib dikhumuskan? Jika ia tahu bahwa uang dari

ayahnya yang digunakan untuk membeli buku-buku tersebut belum

dikhumuskan, apakah ia wajib mengkhumuskannya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 322

JAWAB:

Buku-buku yang dibeli dengan uang pinjaman tidak wajib dikhumuskan,

demikian pula yang dibeli dengan uang hibah dari ayahnya. Kecuali jika ia yakin

uang tersebut adalah uang terkena khumus, namun belum dikeluarkan

khumusnya maka ia wajib mengkhumuskannya.

SOAL 820:

Jika seseorang meminjam sejumlah uang, dan sebelum tahun-khumusnya tidak

dapat melunasinya. Apakah harta tersebut wajib dikhumuskan oleh peminjam

atau oleh pemberi pinjaman?

JAWAB:

Peminjam tidak wajib mengkhumuskan uang pinjaman. Namun, jika pemberi

pinjaman telah meminjamkan uangnya dari laba pendapatan tahunannya

sebelum dikhumuskan, apabila dapat mengambil piutangnya dari peminjam

hingga akhir tahun, maka ia wajib meng-khumus-kannya saat tiba awal tahun-

khumusnya. Jika ia tidak dapat mengambil piutangnya dari peminjam hingga

akhir tahun, maka ia tidak wajib mengkhumuskannya saat itu juga, namun

menunggu pelunasan. Jika uang pinjaman tersebut telah dikembalikan, maka ia

wajib mengkhumuskannya.

SOAL 821:

Apakah orang-orang yang telah dipensiunkan dan tetap mengambil uang gaji

wajib mengkhumuskan uang gaji setiap tahun?

JAWAB:

Apabila melebihi biaya hidup pada tahun penerimaan, wajib dikhumuskan.

SOAL 822:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 323

Saya berhutang sejumlah uang. Jika masuk awal tahun, dan tidak ditagih oleh

pemberi pinjaman, padahal saya mempunyai sejumlah laba tahunan yang dapat

melunasi hutang tersebut, namun pemberi pinjaman tidak menagih saya.

Apakah uang pinjaman di pisahkan dari laba tahunan ataukah tidak?

JAWAB:

Hutang yang diperoleh dari meminjam atau karena membeli peralatan hidup

secara kredit, apabila untuk memenuhi biaya hidup tahunan, maka hutang

tersebut dipisahkan dari laba tahunan dan tidak ada khumus dalam penghasilan

tahunan yang menyamai jumlah hutang. Jika hutang itu bukan untuk biaya

kebutuhan hidup setahun, atau hutang tahun-tahun sebelumnya, maka

meskipun ia boleh menggunakan laba tahunan untuk melunasinya, namun jika

ia tidak melunasinya hingga akhir tahun, maka tidak dipisahkan dari laba tahun

itu.

SOAL 823:

Apakah khumus wajib bagi seseorang yang melebihi kelebihan harta pada akhir

tahunnya, namun pada saat yang sama ia masih menanggung hutang yang dia

dapat lunasi pada beberapa tahun mendatang?

JAWAB:

Hutang yang belum dibayar,baik memiliki jangka waktu atau tidak, tidak dapat

diperkecualikan dari khumus, kecuali jika untuk memenuhi kebutuhan tahun

tersebut sekedar pemasukan yang ada dibayarkan untuknya, maka sekedar

itulah diperkecualikan dari khumus dan tidak ada kewajiban khumus padanya.

SOAL 824:

Apakah khumus berkaitan dengan uang yang dibayarkan oleh perusahaan-

perusahaan asuransi, sesuai kontrak perjanjian ganti rugi dan atau kecelakaan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 324

yang dialami oleh pembayar asuransi?

JAWAB:

Tidak ada khumus pada uang jaminan yang diberikan oleh perusahaan-

perusahaan asuransi kepada orang yang diasuransikan.

SOAL 825:

Tahun lalu saya meminjam sejumlah uang untuk membeli sebidang tanah yang

saya harapkan suatu saat harganya akan naik dan setelah menjualnya dan

menjual rumah saya yang sekarang, saya dapat menyelesaikan problema tempat

tinggal di masa mendatang. Kini tiba awal tahun khumus saya. Pertanyaan saya,

apakah saya boleh memisahkan hutang tersebut dari laba pendapatan tahun lalu

yang terkena khumus?

JAWAB:

Karena anda menggunakan uang pinjaman untuk membeli tanah yang akan

anda jual di kemudian hari, maka uang tersebut tidak dipisahkan dari laba

pendapatan tahun meminjam, bahkan anda wajib mengkhumuskan seluruh laba

pendapatan tahunan yang merupakan kelebihan dari biaya hidup.

SOAL 826:

Saya meminjam sejumlah uang dari bank dimana waktu pelunasannya jatuh

setelah awal tahun-khumus saya. Saya khawatir jika tidak melunasinya tahun ini

maka saya tidak dapat melunasinya tahun depan. Apa taklif saya saat tiba awal

tahun-khumus saya berkenaan dengan pelaksanaan kewajiban khumus?

JAWAB:

Laba tahunan yang Anda gunakan untuk membayar hutang sebelum tahun

tersebut berakhir, dan hutang itu tidak untuk menambah modal, tidak ada

khumus di dalamnya. Namun, jika Anda berhutang untuk menambah modal

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 325

atau jika anda ingin menyimpan laba tahunan itu untuk membayar hutang

setelah tahun laba berakhir, maka anda wajib mengkhumuskannya.

SOAL 827:

Merupakan suatu kebiasaan, untuk menyewa rumah diharuskan menyerahkan

sejumlah uang. Jika uang tersebut dari hasil kerja dan beberapa tahun berada di

tangan si pemilik rumah, apakah setelah kita terima kembali uang tersebut wajib

langsung dikeluarkan khumusnya? Dan apakah boleh -jika uang tersebut

dibutuhkan- dipergunakan untuk menyewa tempat lain?

JAWAB:

Wajib dikeluarkan khumusnya. Namun apabila ia membutuhkan uang tersebut

untuk menyewa rumah, khumus uang tersebut dapat ia ber-mudawarah

(mencari penyelesaian seperti meminjam uang khumus tersebut untuk ia

kembalikan kemudian) dan setelah kebutuhannya tertunaikan, ia menyerahkan

khumus.

MENJUAL RUMAH, ALAT TRANSPORTASI DAN TANAH

SOAL 828:

Apakah khumus dikenakan atas rumah yang dahulu dibangun dengan harta

yang belum dikhumuskan? Jika wajib, apakah ia wajib dikhumuskan sesuai

harga sekarang ataukah sesuai harga saat membangunnya?

JAWAB:

Jika rumah itu untuk ditempati dan dibangun dengan uang yang tidak

dikhumuskan, yang mana uang tersebut digunakan untuk membeli bahan-

bahan bangunan dan untuk membayar ongkos tukang, maka ia wajib membayar

khumus sesuai dengan harga rumah yang wajar sekarang. Namun, jika ia

membangunnya dengan uang hutang dan kredit lalu ia melunasinya dengan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 326

uang yang tidak dikhumuskan, maka ia hanya wajib mengkhumus- kan harta

yang ia gunakan untuk melunasi hutang itu saja?

SOAL 829:

Beberapa tahun lalu, bertepatan dengan awal tahun khumus, saya menjual

apartemen saya. Karena saya merasa wajib menunaikan hak-hak syar'i, saya

menghadapi problema berkenaan dengan situasi khusus yang saya alami sehari-

hari. Harapan saya Anda berkenan membimbing saya dalam masalah ini.

JAWAB:

Jika tempat tinggal yang terjual tersebut telah anda beli sebelumnya dengan

harta yang tidak terkait dengan khumus, maka harga penjualannya tidak wajib

dikhumuskan. Demikian pula, apabila uang hasil penjualan tersebut anda

gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup tahun itu, seperti membeli tempat

tinggal yang diperlukan atau untuk membeli peralatan dan kebutuhan hidup,

maka anda tidak wajib mengkhumuskannya.

SOAL 830:

Saya mempunyai rumah setengah jadi di sebuah kota, namun saya tidak

memerlukannya, karena kini bertempat tinggal di rumah dinas, saya ingin

menjualnya dan ingin membeli sebuah mobil untuk keperluan pribadi, apakah

harganya terkait dengan khumus?

JAWAB:

Jika rumah tersebut yang anda bangun atau beli di pertengahan tahun dan dari

laba pendapatan tahun tersebut untuk kebutuhan hidup dan untuk ditempati,

maka uang hasil penjualannya tidak wajib dikhumuskan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 327

SOAL 831:

Saya membeli beberapa pintu jenis profil untuk rumah saya. Setelah dua tahun

memakainya, saya tidak menyukainya. Setelah saya jual, uang hasil

penjualannya saya serahkan kepada perusahaan almunium agar membuatkan

untuk saya pintu dari bahan almunium sebagai ganti dari pintu yang terjual.

Apakah uang hasil penjualan pintu tersebut, terkait dengan khumus ataukah

tidak?

JAWAB:

Jika harga hasil penjualan pintu dalam kasus yang ditanyakan tersebut anda

gunakan untuk membeli pintu rumah pada tahun yang sama (tahun penjualan),

maka anda tidak wajib mengkhumuskannya.

SOAL 832:

Saya telah membayarkan uang sebesar 100 ribu Rupiah kepada sebuah lembaga

untuk mendapatkan sebidang tanah hunian di masa mendatang. Sekarang telah

berjalan setahun sejak penyerahan uang tersebut. Di sisi lain, sebagian dari uang

tersebut adalah milik saya, sedangkan sebagian lain adalah uang pinjaman. Saya

telah melunasi sebagian hutang tersebut. Apakah uang tersebut berkaitan

dengan khumus? Dan berapa jumlahnya?

JAWAB:

Jika perolehan tanah untuk membangun tempat tinggal yang dibutuhkan harus

dengan membayarkan sebagian harganya lebih dulu, maka uang yang anda

bayarkan untuk itu tidak wajib dikhumuskan, meskipun yang berasal dari hasil

usaha anda.

SOAL 833:

Jika seseorang menjual rumahnya dan menyimpan harganya di bank agar bisa

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 328

memanfaatkan labanya. Ketika awal tahun-khumusnya tiba, apakah hukumnya?

Apa hukumnya bila ia menyimpan uang sampai hari ketika ia akan membeli

rumah?

JAWAB:

Jika rumah yang dibangun atau dibeli di pertengahan tahun dan dari laba

pendapatan tahun tersebut untuk dihuni dan untuk kebutuhan hidup dan ia

pernah menempatinya. Apabila kemudian setelah tahun khumus ia menjualnya

maka harga dari penjualannya tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 834:

Apakah uang yang disimpan dan dikumpulkan secara bertahap untuk membeli

rumah atau keperluan hidup yang lain terkait dengan khumus?

JAWAB:

Jika membeli kebutuhan hidup seseorang harus dengan menabung hasil kerja

dalam setahunnya, dan dia berencana untuk membelanjakannya pada waktu

yang dekat seperti dua atau tiga bulan lagi, maka uang yang ditabungnya tidak

terkait dengan kewajiban khumus.

SOAL 835:

Beberapa tahun lalu saya mebeli sebuah mobil. Kini ia dapat dijual dengan harga

berlipat-lipat dari harga belinya. Padahal uang yang dipergunakan untuk

membelinya belum dikhumuskan. Saya ingin menggunakan uang hasil

penjualan mobil tersebut untuk membeli sebuah tempat tinggal. Apakah seluruh

uang yang saya terima dari penjualan mobil itu dikenakan khumus, ataukah

hanya uang yang dulu saya pakai untuk membeli mobil? Sedangkan sisanya –

sejumlah kenaikan harga mobil – dianggap dari laba tahun penjualan mobil, dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 329

setelah berakhirnya tahun penjualan jika tidak dipergunakan untuk biaya hidup

dikenakan khumus?

JAWAB:

Jika mobil tersebut termasuk kebutuhan hidup anda dan dibeli di pertengahan

tahun dari laba tahun tersebut untuk memenuhi kebutuhan, maka harga hasil

penjualan itu tidak wajib dikhumuskan jika digunakan untuk kebutuhan berupa

rumah tinggal yang diperlukan dan sebagainya pada tahun itu juga. Jika tidak

maka anda wajib, berdasarkan ahwath membayar khumus dari harga tersebut

pada penghujung tahun-khumus anda. Namun, apabila mobil tersebut

digunakan untuk kerja dan dibeli secara kredit atau dengan uang pinjaman yang

kemudian anda lunasi dengan laba pendapatan anda, maka anda hanya wajib

mengkhumuskan harta yang anda gunakan untuk membayar hutang, jika anda

telah membelinya dengan uang laba pendapatan, maka anda wajib pada hari

penjualan mengkhumuskan seluruh harga hasil penjulannya.

SOAL 836:

Saya dulu memiliki rumah yang sangat sederhana. Karena beberapa alasan saya

putuskan untuk membeli rumah lain. Namun, akibat hutang, saya terpaksa

menjual mobil yang saya gunakan dan meminjam sejumlah uang dari bank

propinsi dan dari Dana Qardhul hasanah di kota kami agar saya dapat

memenuhi harga pembelian rumah. Karena penjualan mobil terjadi sebelum tiba

tahun-khumus saya, sedangkan uang hasil penjualan saya pergunakan untuk

melunasi sebagian hutang, apakah uang hasil penjualan mobil tersebut terkait

dengan khumus?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan di atas, Anda tidak wajib menghumuskan uang

hasil penjualan mobil.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 330

SOAL 837:

Jika rumah, mobil dan segala sesuatu yang diperlukan seseorang atau keluarga

dan dibeli dari laba tahunan dijual karena sesuatu yang mendesak atau karena

akan diganti dengan yang lebih baik, apa hukumnya berkenaan dengan

khumus?

JAWAB:

Jika ia menggunakan harga hasil penjualan sesuatu yang merupakan kebutuhan

hidup pada tahun-khumus yang sama dan untuk memenuhi biaya hidup, maka

ia tidak wajib mengkhumuskannya. Jika tidak, maka ia wajib berdasarkan

ahwath menyerahkan khumusnya saat awal tahun-khumusnya tiba, kecuali jika

sisa dari uang yang hendak digunakan untuk kebutuhan hidup pada tahun yang

akan datang tidak dapat memenuhi kebutuhannya, maka tidak wajib

dikhumuskan.

SOAL 838:

Jika rumah, mobil atau kebutuhan-kebutuhan lain dibeli dengan uang yang

sudah dikhumuskan, namun tidak untuk dijual atau diperdagangkan, lalu dijual

karena suatu sebab, apakah kenaikan harga pasarnya terkait dengan khumus?

JAWAB:

Laba dari kenaikan harga dalam kasus yang ditanyakan di atas tidak wajib

dikhumuskan.

HARTA KARUN, BARANG TAMBANG DAN HARTA HALAL YANG

BERCAMPUR HARAM

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 331

SOAL 839:

Apa pendapat Anda tentang harta karun yang ditemukan oleh sejumlah orang di

tanah milik mereka?

JAWAB:

Yang menjadi pegangan dalam masalah seperti ini adalah UU pemerintahan

Islam.

SOAL 840:

Jika ditemukan sejumlah uang perak yang berumur kira-kira 100 tahun yang

tertanam di bawah bangunan milik seseorang, apakah uang tersebut menjadi

milik pemilik bangunan atau ahli warisnya menurut undang-udang seperti

pembeli ataukah tidak?

JAWAB:

Ia dihukumi sebagai harta karun yang telah diterangkan di atas.

SOAL 841:

Saya punya keraguan tentang wajibnya khumus hasil tambang yang dikeluarkan

di zaman sekarang, karena kewajiban khumus hasil tambang adalah salah satu

dari hukum-hukum yang telah disepakati dan diterima oleh para fakih yang

agung. Hanya dikarenakan pemerintah membelanjakannya untuk negara dan

kaum muslim, hal itu tidak berarti khumus tidak lagi wajib. Karena,

mengeluarkan tambang ada kalanya dilakukan pemerintah kemudian

digunakan untuk rakyat. Ini sama dengan orang yang mengeluarkan tambang

kemudian menghibahkan, menghadiahkan atau mensedekahkannya kepada

orang lain. Kondisi ini tercakup dalam keumuman dalil-dalil khumus, karena

tidak ada dalil yang membatasinya. Adakalanya pemerintah mengeluarkan

tambang dan bertindak sebagai pihak yang mewakili rakyat, yang berati

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 332

rakyatlah yang mengeluarkannya. Dan layaknya perwakilan-perwakilan yang

lain, yang wajib mengkhumuskan adalah pihak yang mewakilkan (al-

muawakkil). Atau bertindak sebagai pemimpin (wali) rakyat yang adakalanya

pemimpin (wali) itu sendiri yang menjadi pihak yang mengeluarkan tambang

atau, seperti dalam perwakilan, al-muwalla alaihi (rakyat yang dipimpin) yang

menjadi pihak yang mengeluarkannya. Bagaimanapun, tidak ada dalil yang

mengeluarkan tambang dari dalil-dalil umum tentang wajibnya khumus. Selain

itu, tambang itu sendiri jika telah mencapai nisab (ukuran) wajib dikhumuskan.

Berbeda dengan laba yang apabila digunakan dan dihibahkan termasuk biaya

hidup setahun dan dipisahkan dari khumus. Kami mohon pendapat Anda

tentang masalah penting ini?

JAWAB:

Termasuk syarat kewajiban mengkhumuskan tambang adalah jika dikeluarkan

oleh seseorang atau beberapa orang secara bersekutu apabila bagian masing-

masing dari mereka mencapai nishab (ukuran), dan hasilnya menjadi milik

mereka. Karena tambang yang dikeluarkan oleh pemerintah bukanlah milik

seseorang atau sejumlah orang, melainkan milik institusi, maka syarat kewajiban

khumusnya tidak terpenuhi, dan karenanya tidak ada alasan bagi wajibnya

khumus atas negara dan pemerintah. Ini bukanlah pengecualian hukum wajib

khumus dalam tambang. Adapun tambang yang dikeluarkan oleh seseorang

atau sejumlah orang dalam bentuk kerja sama, wajib dikhumuskan jika tambang

yang dikeluarkan oleh seseorang, atau bagian masing-masing orang yang

bekerja sama mencapai nishab, yakni 20 Dinar atau 200 Dirham berupa benda

atau harganya, setelah dipotong biaya pengeluaran dan pengilangannya.

SOAL 842:

Jika harta haram bercampur dengan harta seseorang, apakah hukum hartanya,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 333

dan bagaimana dapat menjadi halal? Jika mengetahui keharamannya atau tidak

mengetahuinya, apa yang wajib dilakukannya?

JAWAB:

Jika ia yakin akan adanya harta haram dalam hartanya, namun ia tidak

mengetahui jumlahnya secara pasti dan tidak mengetahui pemiliknya, maka cara

menghalalkannya adalah dengan mengkhumuskannya. Tetapi, jika ia hanya

ragu akan apakah hartanya bercampur dengan harta haram atau tidak, maka ia

tidak wajib melakukannya.

SOAL 843:

Sebelum memasuki awal tahun syar'i (tahun-khumus), saya meminjamkan

sejumlah uang kepada seseorang yang berniat menanamkannya serta membagi

setengah keuntungannya kepada saya, padahal uang yang kini tidak saya

pegang itu belum dikhumuskan.Apa pendapat Yang Mulia?

JAWAB:

Harta yang anda pinjamkan tidak wajib dikhumuskan. Anda wajib

mengkhumuskannya pada saat menerimanya nanti. Namun anda tidak berhak

atas laba dari hasil kerja peminjam. Bila anda memintanya dengan imbalan

sesuatu, maka itu adalah riba dan hukumnya haram. Dan bila anda

menyerahkan uang tersebut sebagai modal kerja sama (al-mudharabah), maka

anda dan peminjam adalah sekutu dalam keuntungan berdasarkan kesepakatan.

Anda wajib mengkhumuskan modal tersebut.

SOAL 844:

Saya bekerja sebagai pegawai bank. Untuk dapat melakukan pekerjaan, saya

terpaksa harus menitipkan uang sebanyak 500.000 Rupiah di bank, tentu, uang

itu tercatat atas nama saya dalam deposito jangka panjang dan saya menerima

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 334

labanya setiap bulan. Apakah saya wajib mengkhumuskan uang yang tersimpan

itu? Perlu diketahui saya telah menyimpan uang tersebut di bank sejak 4 (empat)

tahun silam.

JAWAB:

Jika uang yang tersimpan tersebut tidak dapat ditarik dan diterima sekarang,

maka anda tidak wajib mengkhumuskan uang tersebut selama anda belum

menerimanya, namun laba tahunannya jika merupakan kelebihan kebutuhan

dalam setahun, maka wajib dikhumuskan.

SOAL 845:

Ada cara menyimpan uang di bank yang tidak dapat diakses oleh pihak

deposan. Melainkan disimpan dalam rekening banknya dengan cara

koputerisasi tertentu. Apakah uang semacam ini wajib dikhumuskan ataukah

tidak?

JAWAB:

Jika uang yang disimpannya di bank berasal dari laba pendapatan dan ia dapat

menariknya dari bank ketika tahun-khumus tiba, maka ia wajib

mengkhumuskannya jatuh awal tahun.

SOAL 846:

Apakah penyewa rumah ataukah yang menyewakan rumah wajib meng-

khumus-kan uang pinjaman yang diserahkan oleh penyewa?

JAWAB:

Jika uang tersebut dari laba pendapatan penyewa, maka ia wajib

mengkhumuskan uang tersebut setelah dikembalikan oleh pemilik rumah.

Sedangkan pemilik yang menyewakan rumah tidak wajib mengkhumuskan

uang yang diserahkan oleh penyewa sebagai pinjaman.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 335

SOAL 847:

Apakah gaji para pegawai yang ditunda penyerahannya oleh pemerintah sejak

beberapa tahun saat diterima dihitung sebagai perolehan tahun itu (tahun ketika

menerimanya) dan wajib dikhumuskan ketika tiba tahun-khumusnya, ataukah

harta semacam ini pada dasarnya tidak dikhumuskan.

JAWAB:

Setelah diterima, uang tersebut digolongkan dalam perolehan tahun itu (tahun

penerimaan) dan wajib dikhumuskan apabila melebihi biaya hidup tahun

tersebut.

BIAYA HIDUP (MA'UNAH)

SOAL 848:

Jika seseorang mempunyai perpustakaan pribadi dan memanfaatkannya dalam

waktu tertentu. Namun dalam beberapa tahun berikutnya, perpustakaan tidak

termanfaatkan lagi, meski suatu saat di masa mendatang mungkin akan

memanfaatkannya kembali. Apakah buku-buku perpustakaan itu selama

beberapa waktu tidak dimanfaatkan terkait dengan khumus? Dan apakah ada

perbedaan perihal kewajiban khumus antara jika ia sendiri yang membelinya

atau ayahnya?

JAWAB:

Jika ia memerlukan buku-buku tersebut untuk dibaca di masa mendatang dan

dalam ukuran yang sesuai dengan statusnya menurut urf, maka tidak wajib di-

khumus-kan, meskipun tidak dimanfaatkan selama beberapa waktu. Demikian

pula apabila buku-buku tersebut sebagai warisan atau hadiah dari kedua orang

tua atau orang lain, maka ia tidak wajib mengkhumuskannya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 336

SOAL 849:

Apakah emas yang dibeli oleh seseorang untuk isterinya terkait dengan khumus

atau tidak?

JAWAB:

Jika emas tersebut dalam ukuran yang wajar dan sesuai dengan statusnya

(suami), maka ia tidak wajib mengkhumuskan-nya.

SOAL 850:

Apakah uang yang telah dibayarkan lebih dulu untuk membeli beberapa buku

dari Pameran Buku Internasional di Teheran dan buku-buku tersebut hingga

sekarang belum terkirimkan terkait dengan khumus?

JAWAB:

Jika buku tersebut merupakan kebutuhan dan dalam ukuran yang wajar dan

sesuai dengan status dirinya (pembeli) menurut urf, maka ia tidak wajib di-

khumus-kan.

SOAL 851:

Jika seseorang memiliki tanah lain yang layak dengan keadaannya dan

diperlukannya karena ia mempunyai keluarga, namun tidak dapat mendirikan

bangunan di atasnya dalam tahun-khumus atau pembangunannya tidak bisa

selesai dalam jangka 1 (satu) tahun, apakah wajib mengkhumuskannya?

JAWAB:

Tanah yang diperlukan untuk membangun rumah yang merupakan kebutuhan,

baik satu bidang atau beberapa bidang dan satu rumah atau lebih, sama-sama

tidak wajib dikhumuskan. Yang menjadi tolok ukur adalah jika hal itu

merupakan kebutuhan yang sesuai dengan keadaan dan statusnya menurut urf

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 337

dan sesuai dengan tuntutan kondisi keuangannya untuk membangun secara

bertahap.

SOAL 852:

Apakah penggunaan sebagian dari seperangkat barang pecah belah sudah

cukup menyebabkan barang itu tidak dikhumus-kan?

JAWAB:

Yang menjadi tolok ukur adalah jika barang-barang keperluan rumah tersebut

merupakan kebutuhan yang wajar dan sesuai dengan statusnya menurut urf,

maka ia tidak wajib di-khumus-kan, meskipun tidak dipergunakan sepanjang

tahun.

SOAL 853:

Apakah barang pecah belah dan permadani yang tidak dipakai sama sekali

sampai satu tahun, namun diperlukan untuk tamu wajib dikhumuskan?

JAWAB:

Ia tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 854:

Dengan memperhatikan fatwa Imam Khomeini qs tentang perlengkapan rumah

tangga (jihaz) yang dibawa oleh pengantin wanita ke rumah pengantin pria, jika

yang menjadi tradisi di suatu tempat adalah sebaliknya. Pihak keluarga

pengantin pria yang menyediakan perabot dan kebutuhan rumah. Dan karerna

itulah, mereka membeli secara bertahap dan memakan waktu hingga berlalu

satu tahun. Apa hukumnya?

JAWAB:

Jika penyediaan perabot dan sarana-sarana hidup di masa mendatang, menurut

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 338

pandangan umum (urf), dianggap sebagai bagian dari kebutuhan hidup, maka ia

tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 855:

Apakah memanfaatkan satu jilid dari buku serial yang terdiri atas beberapa jilid,

seperti, buku Wasa'il al-syi'ah bisa menggugurkan kewajiban khumus dari jilid-

jilidnya yang lain ataukah ia wajib membaca satu halaman dari setiap jilid buku

tersebut, misalnya?

JAWAB:

Jika satu set buku tersebut diperlukan atau jika satu jilid yang dibutuhkan hanya

dapat diperoleh dengan membeli satu set, maka tidak dikhumuskan. Jika tidak

maka seluruh jilid buku tersebut wajib di-khumus-kan, kecuali beberapa jilid

buku yang sekarang dibutuhkan. Hanya dengan membaca satu halaman setiap

jilid buku tidak berarti kewajiban mengkhumuskan telah gugur.

SOAL 856:

Jika obat-obatan yang dibeli dari uang penghasilan di pertengahan tahun-

khumus yang kemudian dibayar oleh asuransi kesehatan masih tersisa hingga

awal tahun-khumus dan tidak rusak, apakah tercakup dalam khumus ataukah

tidak?

JAWAB:

Jika ia dibeli untuk digunakan ketika dibutuhkan dan memang dibutuhkan dan

tidak keluar dari kebutuhan, maka tidak dikhumuskan.

SOAL 857:

Jika seseorang tidak memiliki rumah untuk ditempati, dan menabung sejumlah

uang untuk membelinya, apakah uang tersebut terkait dengan khumus?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 339

JAWAB:

Uang yang ditabung dari laba pendapatan tahunan, meskipun untuk

menyediakan biaya hidup di masa mendatang, jika melewati tahun-khumus,

wajib di-khumuskan.

SOAL 858:

Isteri saya memiliki kegiatan merajut permadani. Modal permadani adalah milik

kami yang merupakan uang hasil pinjaman untuk tujuan ini. Kini sebagian dari

permadani tersebut telah dirajut. Karena tahun khumus saya telah berakhir,

maka apakah bagian yang telah dirajut wajib di-khumus-kan setelah permadani

selesai dirajut dan terjual yang rencananya uang hasil penjualannya untuk

memenuhi kebutuhan rumah ataukah tidak? Dan bagaimana dengan modal?

JAWAB:

Setelah mengecualikan modal yang merupakan uang pinjaman dari uang hasil

penjualan permadani, sisanya terhitung sebagai laba tahun penjualan dan jika

digunakan untuk biaya hidup dalam tahun perajutan dan penjualan, maka tidak

dikhumuskan.

SOAL 859:

Semua yang saya miliki adalah bangunan yang terdiri dari tiga lantai. Masing-

masing lantai terdiri dari dua kamar. Saya tinggal di sebuah kamar. Sedangkan

dua lantai lainnya ditempati oleh anak-anakku. Apakah rumah saya wajib di-

khumus-kan? Dan apakah ia terkait dengan khumus setelah saya wafat agar

saya mewasiatkan kepada ahli waris untuk melaksanakannya setelah saya

wafat?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 340

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, anda tidak wajib meng-khumus-kan bangunan

tersebut.

SOAL 860:

Bagaimana melakukan perhitungan khumus terhadap barang-barang kebutuhan

rumah tangga?

JAWAB:

Barang kebutuhan yang digunakan dan tidak habis seperti permadani dan

lainnya tidak ada khumus di dalamnya. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan

konsumsi harian seperti beras, minyak goreng, dan lain sebagainya yang masih

tersisa hingga awal tahun-khumus, wajib dikhumuskan.

SOAL 861:

Seseorang mempunyai sebidang tanah, namun tidak mempunyai rumah milik

sendiri untuk ditempati. Karenanya ia membeli sebidang tanah untuk

membangun rumah di atasnya. Tapi ia tidak memilki uang yang cukup untuk

membangun rumah hingga setahun tidak menjualnya. Apakah ia wajib

mengkhumuskannya. Jika wajib, apakah ia cukup mengkhumuskan uang sesuai

dengan harga pembelian ataukah ia wajib mengkhumuskan tanah dengan harga

sekarang?

JAWAB:

Jika ia telah membeli tanah tersebut dari laba pendapatan pada tahun pembelian

untuk membangun tempat tinggal yang diperlukannya, maka ia tidak wajib

mengkhumuskannya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 341

SOAL 862:

Pada pertanyaan diatas (soal 861), jika ia mulai membangun dan belum selesai

hingga tahun khumusnya berakhir, apakah ia wajib mengkhumuskan dana yang

ia belanjakan untuk bahan-bahan bangunan ataukah tidak?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, ia tidak wajib meng-khumuskan.

SOAL 863:

Jika seseorang membangun satu lantai lagi untuk masa depan anak-anaknya,

sedangkan ia sendiri bertempat di lantai pertama dan tidak memerlukan lantai

kedua untuk beberapa tahun lagi, apakah ia wajib meng-khumus-kan biaya yang

digunakan untuk membangun lantai kedua?

JAWAB:

Jika membangun lantai kedua untuk masa depan anak-anaknya dianggap

sekarang sebagai biaya hidup yang sesuai dengan statusnya dalam padangan

umum (urf), maka ia tidak wajib meng-khumus-kan biaya pembangunannya.

SOAL 864:

Anda berpendapat bahwa apa yang menjadi biaya hidup tahunannya tidak

wajib dikhumuskan. Jika seseorang yang tidak mempunyai rumah tinggal

namun ia memiliki sebidang tanah yang belum sempat dibangun karena tidak

mampu hingga melewati satu tahun atau lebih, mengapa tanahnya tidak

digolongkan dalam biaya 2hidup? Kami mohon penjelasan, semoga Anda

dibalas dengan kebaikan!

JAWAB:

Jika tanah itu dimaksudkan untuk bangunan rumah yang dibutuhkan, maka ia

sekarang dianggap sebagai bagian dari biaya hidup yang tidak wajib

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 342

dikhumuskan. Demikian juga, bila tanah tersebut direncanakan untuk dijual dan

uangnya akan dipakai untuk menyediakan rumah dan ia (tanah) dibeli dari laba

pendapatan usaha, maka ia tidak wajib di-khumus-kan.

SOAL 865:

Awal tahun-khumus saya jatuh pada tanggal 1 bulan ke 6 kalender syamsiah

dan biasanya pada bulan ke 2 atau ke 3 dalam setahun diadakan ujian sekolah

dan universitas. Setelah 6 bulan berlalu, mereka membayar uang kerja ekstra di

hari-hari ujian. Kami mohon Anda berkenan menjelaskan apakah upah kerja

lembur yang kami lakukan sebelum masuk awal tahun-khumus, namun saya

menerimanya setelah lewat tahun-khumus wajib dikhumuskan ataukah tidak?

JAWAB:

Ia dianggap sebagai bagian dari perolehan tahun saat menerima bukan tahun

saat kerja. Jika gaji lembur tersebut digunakan untuk biaya hidup tahun

penerimaan, maka ia tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 866:

Kadang kala peralatan-peralatan rumah tangga seperti kulkas dijual dengan

harga murah di bawah harga pasar. Peralatan-peralatan tersebut akan menjadi

kebutuhan kami di masa mendatang setelah kami kawin. Karena kami harus

membelinya pada waktu setelah kawin kelak dengan harga berlipat ganda

dibanding sekarang, maka apakah peralatan-peralatan yang belum terpakai dan

ada dirumah terkait dengan khumus?

JAWAB:

Jika anda membelinya dengan laba pendapatan tahunan untuk digunakan di

masa mendatang dan tidak dibutuhkan pada tahun pembelian, maka ia wajib

dikhumuskan dengan harga yang wajar saat memasuki awal tahun. Namun, jika

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 343

ia merupakan peralatan-peralatan yang biasanya dibeli secara bertahap dan

disimpan untuk hari saat dibutuhkan karena tidak mampu membelinya

sekaligus saat dibutuhkan, dan kadarnya sesuai dengan status anda menurut

urf, maka dalam kondisi demikian, dianggap sebagai biaya hidup dan tidak

wajib dikhumuskan.

SOAL 867:

Apakah dana yang diinfakkan seseorang dalam urusan-urusan kebaikan seperti

membantu sekolah-sekolah, korban-korban banjir, rakyat Palestina dan Bosnia

dianggap sebagai pengeluaran-pengeluaran setahun ataukah tidak? Artinya,

apakah kami wajib meng-khumuskannya lebih dulu baru kita sumbangkan

ataukah ia tidak wajib dikhumuskan?

JAWAB:

Sumbangan-sumbangan yang bersifat kebaikan (khairiyah) digolongkan dalam

biaya hidup tahun ketika menyumbang yang tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 877:

Tahun lalu kami menyimpan sejumlah uang untuk membeli permadani. Pada

akhir tahun lalu, kami mendatangi toko-toko permadani untuk rencana

pembelian. Kami telah memesan permadani yang sesuai dengan selera kami

kepada sebuah toko. Pemesanan ini berlanjut hingga memasuki bulan ke 2 tahun

ini. Mengingat awal tahun khumus saya jatuh pada awal tahun hijriyah

syamsiyah, apakah biaya (untuk membeli permadani yang telah kami pesan itu)

terkait dengan khumus?

JAWAB:

Jumlah uang dan permadani tersebut tidak wajib dikhumuskan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 344

SOAL 878:

Sejumlah orang mendirikan sebuah sekolah swasta. Setelah beberapa mitra kerja

menanamkan modal yang kecil, Dewan Pendiri sepakat meminjam dana dari

bank untuk menutup biaya-biaya lainnya. Guna menyempurnakan dana yang

telah ditanamkan dan guna melunasi angsuran bank juga, dewan pendiri

memutuskan agar setiap mitra membayar sejumlah dana setiap bulan. Yayasan

ini sampai sekarang belum mendapatkan laba. Apakah dana yang dibayarkan

setiap bulan oleh mitra terkait dengan khumus? Dan apakah total modal terkait

dengan khumus?

JAWAB:

Setiap anggota wajib mengkhumuskan uang yang ia bayarkan setiap bulan

untuk keikutsertaan dalam modal perusahaan, dan wajib pula mengkhumuskan

dana yang pertama kali dibayarkan sebagai saham kemitraan dalam mendirikan

sekolah. Selanjutnya, setelah setiap anggota mengkhumuskan sahamnya dalam

modal perusahaan, total modal tidak lagi wajib dikhumuskan.

SOAL 879:

Tempat saya bekerja berhutang sejumlah uang kepada saya sejak beberapa

tahun. Hingga kini tidak mengembalikan uang tersebut kepada saya. Apakah

saat menerimanya, saya wajib mengkhumuskannya, ataukah saya wajib

mengkhumuskannya setelah berjalan satu tahun?

JAWAB:

Jika uang tersebut tidak dapat diterima pada tahun-khumus, maka ia dianggap

sebagai perolehan tahun penerimaan. Jika ia digunakan untuk biaya hidup

selama tahun-penerimaan, maka ia tidak wajib dikhumuskan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 345

SOAL 880:

Apakah tolok ukur bahwa barang kebutuhan hidup dari hasil usaha setahun

tidak terkait dengan khumus adalah penggunaannya dalam tahun itu, ataukah

cukup apabila dibutuhkan pada tahun itu, meskipun kebetulan tidak (belum)

digunakan?

JAWAB:

Tolok ukur dalam barang-barang seperti pakaian, permadani dan sebagainya

yang dipergunakan dan bendanya tetap utuh adalah kebutuhan akan barang-

barang tersebut. Sedangkan tolok ukur dalam kebutuhan-kebutuhan konsumtif

harian untuk hidup, seperti beras, minyak goreng dan lainnya adalah

penggunaan, maka barang demikian yang masih tersisa sampai akhir tahun

wajib dikhumuskan.

SOAL 881:

Seseorang - guna mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan keluarga -

membeli sebuah mobil dengan harta yang belum dikhumuskan dan diambil dari

laba yang diperoleh di pertengahan tahun,. Apakah ia wajib mengkhumuskan

harta tersebut ataukah tidak? Jika ia membeli mobil untuk menjalankan urusan-

urusan yang berhubungan dengan pekerjaannya atau untuk keduanya, apakah

hukumnya?

JAWAB:

Jika mobil tersebut dibeli untuk menjalankan urusan-urusan yang berhubungan

dengan pekerjaan dan usahanya, maka berkenaan dengan kewajiban

khumusnya dihukumi seperti alat-alat usaha lainnya. Namun bila mobil itu

untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan dianggap sesuai dengan statusnya

menurut pandangan umum (urf), maka tidak wajib dikhumuskan, kecuali jika

uang yang ia gunakan untuk membelinya berhubungan dengan khumus.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 346

AL-MUDAWARAH, AL-MUSHALAHAH DAN TERCAMPURNYA HARTA

KHUMUS DENGAN LAINNYA

SOAL 882:

Ada sejumlah orang yang wajib berkhumus, namun hingga sekarang belum

melaksanakannya. Kini mereka tidak dapat atau sangat merasa kesulitan

melaksanakannya. Apa hukum mereka?

JAWAB:

Kewajiban khumus tidak gugur hanya karena merasa kesulitan

melaksanakannya. Melainkan mereka wajib melaksanakannya sebisa mungkin,

meskipun melalui mudawarah (mencari penyelesaian) dengan wali urusan

khumus, atau wakilnya untuk melaksanakannya secara mengangsur sesuai

kemampuan, dari sisi waktu dan jumlah.

SOAL 883:

Saya memiliki sebuah rumah melalui kredit berangsur dan sebuah tempat

dagang untuk usaha, sebagai pelaksanan tugas syar'i, saya telah menentukan

tahun khumus untuk diri sendiri. Saya memohon Anda berkenan

menghapuskan kewajiban khumus berkenaan dengan rumah tersebut yang

merupakan tempat tinggal keluargaku. Adapun khumus yang berhubungan

dengan tempat perniagaan, saya bisa membayarnya dengan cara berangsur.

JAWAB:

Rumah hunian, dalam kasus yang ditanyakan, yang Anda beli dengan pinjaman

tidak dikenakan khumus. Namun Anda wajib mengeluarkan khumus atas

tempat perniagaan Anda. Kecuali dengan mengeluarkan khumus penghasilan

yang Anda dapatkan tidak dapat memenuhi biaya hidup atau tidak sesuai

dengan status sosial Anda. (khumus tidak wajib dikeluarkan).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 347

SOAL 884:

Seseorang berada di luar negeri dan belum pernah membayar khumus, ia telah

membeli sebuah rumah dengan uang yang belum dikhumuskan. Kini ia tidak

memiliki uang yang cukup untuk melaksanakan kewajiban khumusnya, namun

setiap tahun ia membayar lebih dari khumus sebagai ganti dari tanggungan

khumusnya. Apakah tindakannya dapat diterima ataukah tidak?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, ia harus melakukan mudawarah berkenaan

dengan kewajiban khumusnya, kemudian melaksanakan khumus secara

bertahap. Sedangkan apa yang telah dibayarkannya sampai sekarang dapat

diterima.

SOAL 885:

Ada seseorang yang dulu wajib mengkhumuskan laba-labanya selama beberapa

tahun. Namun, hingga kini ia belum membayar sesuatu apapun sebagai

khumus, dan tidak ingat lagi berapa jumlah khumus yang wajib dibayarnya.

Sekarang bagaimana ia dapat membebaskan diri dari tanggungan khumus?

JAWAB:

Ia wajib menghitung semua harta yang terkait dengan khumus dan

melaksanakan kewajiban khumusnya. Sementara dalam kasus-kasus yang

diragukan, ia cukup berdamai (mushalahah) dengan wali khumus atau

wakilnya.

SOAL 886:

Saya seorang pemuda yang hidup bersama keluarga. Ayah saya tidak

melaksanakan kewajiban khumus dan zakat, bahkan ia membangun rumah dari

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 348

harta riba, Hukum haramnya makanan di rumah tersebut cukup jelas.

Mengingat bahwa saya tidak dapat berpisah dari keluarga, maka saya mohon

Anda menerangkan tugas saya dalam masalah ini?

JAWAB:

Seandainya anda yakin bahwa harta ayah anda bercampur dengan riba, atau

anda tahu bahwa ia tidak membayar khumus atau zakat wajib, maka hal tidak

meniscayakan keyakinan bahwa harta yang anda belanjakan atau yang anda

gunakan dari harta-hartanya pasti haram. Selama anda tidak yakin akan

keharamannya, maka anda tidak diharamkan untuk memanfaatkannya. Lain

halnya, jika anda yakin akan keharaman harta yang anda manfaatkan maka anda

tidak boleh memanfaatkannya. Namun, jika anda mengalami kesulitan apabila

berpisah dari keluarga dan tidak bergaul dengan mereka, maka anda boleh

memanfaatkan harta mereka. Namun demikian anda harus mengganti khumus,

zakat atau harta orang lain yang terdapat dalam harta yang anda manfaatkan.

SOAL 887:

Saya benar-benar yakin bahwa ayah saya tidak melaksanakan kewajiban

khumus dan zakat. Setiap saya mengingatkannya, ia menjawab, kita berhak

menerimanya, karena itulah kita tidak wajib berkhumus dan berzakat.

Bagaimana hukum berkenaan dengan masalah ini?

JAWAB:

Jika ia tidak punya harta yang wajib dizakatkan dan tidak punya harta yang

wajib di-khumus-kan, maka ia tidak wajib ber-khumus dan tidak wajib berzakat.

Anda tidak memiliki kewajiban untuk menyelidiki masalah ini.

SOAL 888:

Kami bermua’malah (melakukan transaksi) dengan orang-orang yang tidak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 349

melaksanakan khumus, dan tidak punya hitungan tahunan. Kami mengadakan

jual beli, bergaul dan saling berkunjung dan makan bersama mereka. Apa

hukum masalah ini?

JAWAB:

Jika diyakini akan adanya khumus dalam harta mereka yang anda ambil melalui

jual beli atau saat singgah di rumah mereka, maka anda tidak boleh

menggunakannya. Mu’amalah, (transaksi) berkenaan dengan sejumlah khumus

harta yang anda ambil melalui jual beli dihukumi fudhuli, anda harus

memperoleh izin dari wali urusan khumus atau wakilnya. Namun, bila tidak

bergaul dengan mereka dan tidak memakan makanan serta tidak menggunakan

harta mereka menimbulkan kesulitan bagi anda, maka dalam kondisi demikian

anda boleh menggunakannya. Namun anda wajib mengganti khumus harta

mereka yang anda pergunakan.

SOAL 889:

Bila seseorang menyumbang mesjid dengan harta yang belum dikhumuskan,

maka apakah boleh menerimanya?

JAWAB:

Bila harta yang akan disumbangkan itu diyakini bercampur dengan khumus,

maka tidak boleh diterima. Seandainya telah diterima, maka berkenaan dengan

khumus dalam harta sumbangan itu wajib merujuk kepada Wali al-khums atau

kepada wakil-nya.

SOAL 890:

Apa hukum bergaul dengan orang-orang muslim yang tidak terikat dengan

urusan agama, terutama salat dan khumus? Dan apakah ada masalah bila

menyantap makanan di rumah mereka? Jika ada masalah, apa hukum orang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 350

yang telah melakukan hal itu beberapa kali?

JAWAB:

Jika bergaul dengan mereka tidak menyebabkan dukungan atas ketidakterikatan

mereka terhadap urusan agama, maka hal itu tidak dilarang. Namun, bila tidak

bergaul dengan mereka berpengaruh dalam membuat mereka peduli terhadap

urusan agama, maka dalam kondisi demikian, wajib menjauhi mereka sementara

dalam rangka amr ma’ruf nahiy munkar. Sedangkan, menggunakan harta

mereka berupa makanan dan lainnya, selama tidak diyakini harta tersebut

berkaitan dengan khumus, maka tidak ada larangan. Namun, jika anda yakin

bahwa harta tersebut berhubungan dengan khumus, maka tidak boleh dilakukan

tanpa izin dari wali urusan khumus.

SOAL 891:

Saya sering diundang oleh teman untuk makan, namun pada akhirnya saya

mengetahui bahwa suaminya tidak melaksanakan kewajiban khumus. Apakah

saya boleh makan di rumah orang yang tidak membayar khumus?

JAWAB:

Tidak ada larangan makan di tempat mereka selama tidak diketahui bahwa

makanan yang dihidangkan mereka terkait dengan khumus.

SOAL 892:

Seseorang ingin menghitung harta-hartanya untuk kali pertama guna

melaksanakan khumus. Apa hukum rumah yang telah dibelinya, padahal ia

tidak tahu dengan uang yang mana ia telah membelinya? Dan jika ia tahu ia

telah membelinya dengan uang yang telah ditabung sejak beberapa tahun,

apakah hukumnya?

JAWAB:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 351

Jika ia tidak mengetahui cara pembelian, maka, berdasarkan ahwath, ia wajib

melakukan mushalahah (damai) dengan wali urusan khumus meyangkut

khumusnya dengan sejumlah uang. Apabila ia telah membelinya dengan harta

yang terkait dengan khumus, maka ia wajib membayar khumus rumah tersebut

sesuai dengan harganya sekarang. Namun jika ia telah membelinya dengan cara

hutang yang menjadi tanggungannya, kemudian melunasi hutangnya dengan

uang yang belum dikhumuskan, maka, dalam kondisi demikian, ia wajib

membayarkan khumus jumlah uang yang digunakan untuk melunasi hutangnya

itu.

SOAL 893:

Ada seorang ulama di sebuah kota yang menerima uang sebagai khumus dari

orang-orang. Namun, ia merasa kesulitan untuk memindahkan uang tersebut

kepada Anda atau ke kantor Anda. Apakah ia boleh memindahkannya melalui

bank? Padahal, uang yang diterima dari bank bukanlah uang itu sendiri yang

diserahkan kepada bank di kota tersebut?

JAWAB:

Tidak ada larangan memindahkan khumus dan seluruh hak-hak syar'i melalui

bank.

SOAL 894:

Jika saya membeli sebidang tanah dari harta yang belum dikhumuskan, apakah

boleh salat diatas tanah tersebut?

JAWAB:

Jika tanah tersebut dibeli dengan harta yang tidak di-khumus-kan, maka

pembelian sejumlah khumus dari tanah tersebut bersifat fudhuli dan bergantung

pada izin wali urusan khumus, maka selama belum diizinkan, salat di atasnya

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 352

tidak diperbolehkan.

SOAL 895:

Jika pembeli tahu bahwa benda yang dibelinya terkait dengan khumus dan

belum dibayarkan oleh penjual, apakah ia boleh menggunakan benda tersebut?

JAWAB:

Jika terdapat khumus pada barang yang dijual, maka penjualannya sejumlah

khumus bersifat fudhuli dan bergantung pada izin wali urusan khumus.

SOAL 896:

Pemilik toko yang tidak tahu apakah pembeli telah membayar khumus hartanya

ataukah tidak, padahal ia mengadakan transaksi (mu’amalah) dengannya.

Apakah ia wajib mengkhumuskan harta tersebut ataukah tidak?

JAWAB:

Jika ia tidak tahu akan adanya khumus dalam harga yang diterimanya dari

pembeli, maka ia tidak wajib meng-khumus-kannya dan tidak wajib menyelidiki

hal itu.

SOAL 897:

Jika ada empat orang, misalnya, sama-sama menaruh uang sebanyak 100 ribu

Rupiah sebagai kerja sama untuk investasi dalam usaha produksi. Apabila salah

satu dari mereka tidak berkhumus, Apakah kerja sama dengannya sah ataukah

tidak? Dan apakah mereka boleh memanfaatkan harta orang yang tidak

berkhumus tersebut sebagai dana pinjaman (qardhul hasanah). Secara umum,

jika sejumlah orang menjalin kerja sama, apakah masing-masing wajib

melaksanakan khumus dari laba sendiri-sendiri, ataukah khumus wajib

dikeluarkan dari dana bersama?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 353

JAWAB:

Bekerja sama dengan orang yang modalnya terkait dengan khumus dan belum

dibayarkan, sejumlah khumus yang terkait dengan modalnya dihukumi sebagai

fudhuli yang harus dirujuk kepada wali amr. Dan tidak boleh menggunakan

modal bersama jika dana yang diserahkan oleh salah satu mitra belum

dikhumuskan. Ketika mereka mengambil laba dari harta bersama, maka masing-

masing wajib membayarkan khumus bagiannya yang melebihi biaya hidupnya.

SOAL 898:

Apa tugas saya jika para mitra saya tidak mempunyai hitungan tahunan?

JAWAB:

Paramitra wajib melaksanakan kewajiban hak-hak syar'i (khumus dll) dari

saham masing-masing agar penggunaan harta bersama tersebut diperbolehkan.

Jika seluruh mitra tidak melaksanakan hal tersebut, sementara melepaskan diri

dari para mitra yang lain menimbulkan kesulitan atas diri anda, maka anda

boleh tetap melanjutkan usaha bersama.

MODAL

SOAL 899:

Ada sebuah koperasi (syarikat) yang dibentuk oleh beberapa orang pegawai

kebudayaan. Pada awalnya modalnya sangat kecil yaitu dihimpun dari masing-

masing mereka sebesar 100 Rupiah per kepala. Namun sekarang sudah

terkumpul dana sebesar 18 juta Rupiah, ditambah lagi beberapa buah mobil.

Laba hasil dari koperasi tersebut dibagi sesuai kepemilikan saham masing-

masing. Masing-masing mereka dengan mudah dapat mengambil sahamnya dan

menutup keanggotaannya. Sampai sekarang khumus modal dan laba koperasi

tersebut belum dibayar, apakah boleh saya sebagai ketua koperasi membayarkan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 354

khumusnya? Apakah kerelaan masing-masing pemilik saham merupakan syarat

lazim?

JAWAB:

Kewajiban membayar khumus modal dan laba sebuah koperasi berada pada

masing-masing personal pemilik saham sesuai dengan sahamnya. Pembayaran

yang dilakukan oleh seorang kepala dapat dianggap sah dengan izin atau

perwakilan mereka.

SOAL 900:

Ada sejumlah orang yang berkeinginan mendirikan Kotak Dana Qardhul

Hasanah antar sesama mereka, dalam rangka saling meminjamkan saat

diperlukan. Setiap anggota, selain menyerahkan dana awal, wajib menyerahkan

sejumlah uang setiap bulan untuk menambah modal Kotak Dana. Kami mohon

Anda berkenan menerangkan cara meng-khumus-kan saham setiap anggota.

Dan apabila modal Kotak Dana tersebut berupa hutang permanen yang menjadi

tanggungan para anggota, bagaimana dapat mengkhumuskannya?

JAWAB:

Jika saham keikutsertaan seseorang telah dibayarkan dari laba pendapatan

setelah berakhir tahun-khumus, maka ia terlebih dahulu wajib membayar

khumusnya. Namun, bila ia membayarkannya di pertengahan tahun, maka ia

wajib mengkhumuskan bagiannya pada akhir tahun, jika ia bisa menerimanya.

Jika tidak, maka ia tidak wajib mengkhumuskannya sampai saat ia bisa

menerimanya dari Kotak tersebut.

SOAL 901:

Apakah Kotak Dana Qardhul-Hasanah mempunyai identitas hukum tersendiri?

Dengan demikian, apakah laba yang diperoleh terkait dengan khumus ataukah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 355

tidak? Dan apabila tidak mempunyai identitas hukum tersendiri, bagimanakah

cara mengkhumuskannya?

JAWAB:

Jika modal Kotak Dana tersebut adalah milik orang-orang dalam bentuk

kerjasama, maka laba yang diperoleh sesuai bagian setiap anggota dianggap

sebagai milik pribadinya dan wajib ia khumuskan. Adapun apabila modal Kotak

Dana tersebut bukan milik seorang atau beberapa orang, seperti apabila berupa

harta wakaf umum dan sebagainya, maka labanya tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 902:

Ada 12 orang mukmin yang bersepakat setiap dari mereka menyerahkan uang

setiap bulan ke kotak dana tertentu sebesar 20 Dinar, misalnya. Jumlah mereka

12 orang. Setiap bulan salah seorang dari mereka mengambil uang tersebut

untuk pengeluarannya sendiri. Giliran orang terakhir akan tiba setelah 12 bulan.

Artinya, ia mengambil apa yang diserahkannya dalam jangka waktu itu dan

jumlahnya mencapai 240 dinar, misalnya. Apakah ia wajib mengkhumuskan

ataukah dianggap termasuk biaya hidupnya? Dan apabila orang ini mempunyai

awal tahun-khumus sendiri, sementara sebagian dari uang yang telah

diterimanya tetap ada pada dirinya sampai akhir tahun, apakah ia boleh

menetapkan awal tahun-khumus tersendiri untuk uang tersebut agar terhindar

dari khumus?

JAWAB:

Jika uang yang ia terima dari kotak dana untuk digunakan dalam biaya hidup

tahun (tahun berjalan) adalah uang yang ia serahkan ke kotak tersebut yang

berasal dari pemasukan tahun yang sama, maka tidak (wajib) di-khumus-kan,

namun jika berasal dari pemasukan tahun-tahun sebelumnya, maka wajib

mengkhumuskan uang yang diterimanya. Dan jika berasal dari pemasukan 2

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 356

(dua) tahun, maka untuk masing-masing tahun berlaku hukumnya sendiri. Jika

uang yang diterima yang berasal dari pemasukan tahun yang diserahkannya

melebihi biaya hidup tahun itu, maka ia tidak boleh menetapkan awal tahun-

khumus tersendiri untuk kelebihan tersebut dalam rangka melepaskan diri dari

kewajiban meng-khumus-kannya. Sebaliknya, ia wajib menetapkan satu tahun-

khumus untuk seluruh pemasukannya dalam setahun, dan membayarkan

khumus kelebihan pemasukan dari biaya hidupnya.

SOAL 903:

Saya telah menyewa sebuah rumah dengan menyerahkan uang jaminan dan

pinjaman (rahn). Apakah saya wajib mengkhumuskan uang tersebut setelah

mencapai satu tahun?

JAWAB:

Jika uang tersebut berasal dari laba pendapatan, maka ia wajib di-khumus-kan.

SOAL 904:

Untuk membangun, kami membutuhkan anggaran belanja yang besar,

sedangkan membayar biayanya sekligus sangat sulit bagi kami. Karenanya, kami

mengadakan kas untuk pembangunan. Dan pada setiap bulan kami menitipkan

sejumlah uang di kas tersebut. Setelah modal terkumpul, kami menggunakannya

untuk pembangunan. Apakah uang yang disimpan itu terkait dengan khumus?

JAWAB:

Jika uang yang dibayarkan oleh setiap orang tetap menjadi miliknya sampai

digunakan untuk membiayai pekerjaan pembangunan, dan pada penghujung

tahun-khumus dapat diambil dari kotak tersebut, maka ia wajib dikhumuskan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 357

SOAL 905:

Beberapa tahun lalu saya melakukan penghitungan terhadap harta saya dan

telah menentukan tahun-khumus untuk diri sendiri. Saya punya 98 ekor

kambing yang telah dikhumuskan serta sejumlah uang tunai ditambah dengan

sepeda motor. Sejak beberapa tahun kambing-kambing saya berkurang karena

dijual secara bertahap. Dengan begitu, uang tunai saya bertambah. Kini jumlah

kambing tersebut mencapai 60 ekor dan saya memiliki sejumlah uang tunai.

Apakah saya wajib mengkhumuskan harta ini atau mengkhumuskan

kelebihannya?

JAWAB:

Jika jumlah harga kambing-kambing yang ada dan uang tunai yang ada pada

anda sekarang melebihi jumlah keseluruhan harga 98 ekor kambing dan

sejumlah uang tunai yang telah anda khumuskan sebelumnya, maka

kelebihannya wajib dikhumuskan.

SOAL 906:

Ada seseorang yang mempunyai tanah atau rumah yang terkena khumus,

apakah ia boleh mengeluarkan khumusnya dari laba tahunannya? Atau ia harus

mengeluarkan dulu khumus hasil dalam tahun tersebut, kemudian

mengeluarkan khumus tanah atau rumahnya dari harta yang telah dikhumusi

tersebut?

JAWAB:

Jika ia menginginkan untuk melaksanakan kewajiban khumus dari laba

tahunannya, maka ia harus mengeluarkan khumus laba tahuanannya juga.

SOAL 907:

Kami menyimpan sejumlah harta milik putra-putri para syuhada dari

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 358

keuntungan pabrik, atau hasil tanah pertanian dan sejenisnya milik sebagian

syuhada yang mulia yang dahulu merupakan sumber pemasukan bagi

kebutuhan hidup mereka, atau dari gaji yang diberikan oleh Yayasan Syahid

kepada anak-anak kecil para syuhada. Terkadang sebagian dari harta yang

disimpan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer putra-putri

syuhada. Kami mohon keterangan Anda, apakah laba-laba dan simpanan gaji

mereka wajib dikeluarkan khumusnya, atau disimpan sampai mereka baligh?

JAWAB:

Harta yang berpindah kepada putra-putri syuhada yang mulia dari orang-orang

tua mereka melalui warisan atau yang diberikan kepada mereka oleh Yayasan

Syahid tidak ada kewajiban khumus di dalamnya. Adapun harta yang

merupakan laba yang dihasilkan dari harta warisan atau dari pemberian

Yayasan Syahid, maka yang tersisa dari harta tersebut pada mereka sampai

ketika mereka balig secara syar'i, maka wajib atas masing-masing mereka

berdasarkan Ahwath mengeluarkan khumus harta tersebut.

SOAL 908:

Apakah harta yang dipergunakan seseorang untuk penanaman modal dan

transaksi-transaksi perdagangan terkena kewajiban khumus ataukah tidak?

JAWAB:

Modal pokok yang berasal dari laba pendapatan dikenai kewajiban khumus.

Sedangkan modal yang dipergunakan untuk biaya penncarian laba seperti biaya

penyimpanan di gudang, ongkos pengangkutan, penimbangan, makelar dan

sebagainya dipisahkan dari laba perdagangan dan tidak dikenai khumus.

SOAL 909:

Apakah modal pokok dan labanya dikenai kewajiban khumus ataukah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 359

JAWAB:

Sekiranya ia menyerahkan khumus sedemikian sehingga penghasilannya tidak

mencukupi biaya hidupnya atau penghasilan yang ia dapatkan tidak sesuai

dengan status sosialnya, ia tidak dikenai kewajiban khumus.

SOAL 910:

Jika seseorang mempunyai emas berupa uang logam yang telah mencapai batas

ukuran (nishab), maka apakah ia wajib membayarkan khumus di samping

zakatnya ataukah tidak?

JAWAB:

Jika emas tersebut termasuk bagian dari laba pendapatan, maka ia dikenai

hukum yang berlaku atas segala bentuk laba pendapatan, yaitu kewajiban

dikhumuskan.

SOAL 911:

Saya dan isteri saya adalah pegawai departemen pendidikan. Isteri saya selalu

memberikan gaji bulanannya kepada saya. Saya memiliki saham berupa

sejumlah uang dalam perusahaan pertanian milik para pegawai dinas

pendidikan yang mana saya merupakan salah satu anggotanya. Namun, saya

tidak tahu, apakah uang itu dari gaji saya atau isteri saya, sementara uang

tabungan dari gaji isteri saya pada akhir tahun khumus saya lebih sedikit dari

total uang yang dihasilkannya setiap tahun. Apakah uang tersebut terkait

dengan khumus?

JAWAB:

Uang yang disimpan yang berasal dari gaji anda wajib dikhumuskan. Sedangkan

yang berasal dari pemberian (hibah) isteri anda, tidak wajib dikhumuskan,

begitu juga yang diragukan apakah dari gaji anda atau dari pemberian isteri

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 360

anda, namun, berdasarkan ahwath, hendaknya anda membayarkan khumusnya

atau berdamai (mushalahah) dengan sebagian harta berkenaan dengan

khumusnya.

SOAL 912:

Seseorang sangat irit belanja untuk diri dan keluarganya yang menjadi tanggung

jawabnya, agar dapat mengumpulkan sejumlah uang, atau meminjam sejumlah

uang agar dapat menyelesaikan kesulitan dalam hidupnya. Jika uang yang

terkumpul atau yang ia pinjam tetap ada padanya hingga memasuki awal tahun-

khumus, apakah ia terkait dengan khumus ataukah tidak?

JAWAB:

Laba yang ditabung, apabila digunakan hanya untuk biaya hidup dan pada

masa mendatang misalnya dalam tempo dua atau tiga bulan ke depan setelah

akhir tahun khumus, (apabila ia tidak mampu membayar lebih cepat dari tahun

khumus), ia gunakan untuk keperluan yang sama, dan apabila dengan

membayar khumus laba tersebut ia tidak mampu menyediakan biaya hidupnya,

maka laba tersebut tidak wajib dikeluarkan khumusnya. Dan khumus uang

pinjaman,tidak berada di pundak peminjam. Namun apabila dari penghasilan

tahunannya ia menyerahkan uang cicilan pinjaman tersebut dan uang yang

dipinjam itu masih tersisa di tangannya pada saat tahun khumus tiba, maka ia

wajib membayar khumus sesuai dengan standar cicilan yang ia bayar.

SOAL 913:

Sejak dua tahun yang lalu saya telah membeli sebidang tanah untuk dibangun.

Jika saya menabung uang dari biaya hidup sehari-hari untuk membangun

rumah diatasnya, karena kini saya masih tinggal di rumah sewa, apakah uang

tersebut di penghujung tahun dikenakan khumus ataukah tidak?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 361

JAWAB:

Apabila anda membeli bahan-bahan bangunan tersebut dengan pendapatan

tahunan sebelum tiba masa tahun khumusnya, atau anda ingin membelinya

dengan uang yang telah ditabung dari pendapatan tahunan terebut dalam waktu

dekat setelah akhir masa tahun khumusnya, maka tidak ada khumusnya.

Jika Anda menabung uang dari laba tahunan hingga mencapai satu tahun-

khumus anda, maka wajib mengkhumuskannya. Tetapi jika anda menggantinya

dengan bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan, sebelum memasuki awal

tahun, maka tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 914:

Saya berencana untuk kawin. Untuk memperoleh pemasukan keuangan, saya

menitipkan sebagian modal saya kepada seseorang dalam bentuk penjualan

bersyarat (bay’usy-syarth). Sekarang, mengingat saya memerlukan uang dan

karena saya adalah seorang mahasiswa, apakah ada jalan untuk mushalabah

(damai) dalam masalah khumus?

JAWAB:

Jika uang tersebut berasal dari laba pendapatan anda maka dengan berlalunya

tahun-khumus, Anda wajib mengkhumuskannya. Khumus yang telah pasti

hukumnya bukanlah tempat ber- mushalahah.

SOAL 915:

Tahun lalu Lembaga Haji membeli seluruh peralatan dan keperluan rombongan.

Saya telah menerima uang penjualan peralatan sebanyak 214.000,- Rupiah di

musim panas tahun ini, ditambah dengan 80.000,- Rupiah tahun lalu. Mengingat

bahwa saya telah menentukan tahun-khumus untuk saya pribadi, dan setiap

tahun saya membayar khumus kelebihan dari biaya hidup, karena peralatan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 362

tersebut merupakan kebutuhan saya, maka apakah saya sekarang wajib meng-

khumus-kan uang tersebut ataukah tidak? Perlu diketahui, bahwa harga harta

tersebut sekarang telah berbeda jauh dengan harga waktu penerimaan.

JAWAB:

Jika peralatan tersebut telah anda beli dengan harta yang telah dikhumuskan,

maka anda tidak wajib mengkhumuskan uang hasil penjualannya. Jika tidak,

maka anda wajib mengkhumuskannya.

SOAL 916:

Saya adalah pemilik toko. Setiap tahun saya melakukan perhitungan terhadap

uang-uang tunai dan barang-barang dagangan saya. Karena sebagian barang

tidak terjual sampai akhir tahun-khumus, apakah saya wajib

mengkhumuskannya di akhir tahun sebelum terjual atau sesudahnya? Jika saya

telah mengkhumuskannya kemudian saya menjualnya bagaimana cara

menghitung khumusnya pada tahun-khumus berikutnya? Dan jika belum terjual

sementara harganya naik, bagaimana hukumnya?

JAWAB:

Barang-barang yang belum terjual dan tidak ada yang membelinya sampai awal

tahun khumus, maka anda tidak berkewajiban untuk mengkhumuskan kenaikan

harganya sekarang,. melainkan laba hasil penjualannya di masa mendatang

dihitung sebagai laba tahun penjualan. Sedangkan barang-barang yang naik

harganya dan ada yang membelinya di tahun itu juga, hanya saja anda tidak

menjualnya hingga akhir tahun demi mencari keuntungan lebih besar, maka

anda wajib mengkhumuskan kenaikan barang tersebut saat memasuki awal

tahun-khumus.

SOAL 917:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 363

Ada tiga orang saudara yang membeli sebuah rumah tiga lantai, Salah satu lantai

rumah tersebut adalah tempat tinggal mereka. Sedangkan dua lantai lainnya

disewakan guna. Apakah ia wajib mengkhumuskan dua lantai tersebut ataukah

tidak? Dan apakah keduanya dianggap sebagai kebutuhan mereka?

JAWAB:

Jika rumah tersebut mereka dapatkan dari hasil kerja dalam tahunan khumus

dan untuk kebutuhan tempat tinggal, namun saat ini dikarenakan kebutuhan

mereka akan pengeluaraan kehidupan keseharian, mereka sewakan, maka hal

itu tidak terkait khumus, nmun jika sebagaian lantainya dibangun atau

disiapkan untuk disewakan dalam rangka mendapatkan ongkosnya untuk

kebutuhan hidup dihukumi sebagai modal yang wajib dikeluarkan khumusnya.

SOAL 918:

Ada seseorang memilki sejumlah gandum yang telah dikhumuskan. Ketika

memanen hasil baru, ia mengkonsumsi gandum yang telah dikhumuskan

tersebut dan menggantikannya dengan gandum yang baru. Tindakan ini sudah

berjalan beberapa tahun lamanya. Apakah gandum baru yang menjadi ganti dari

gandum yang dimakan terkait dengan khumus? Jika iya, apakah khumus terkait

dengan keselurahannya?

JAWAB:

Gandum yang kewajiban khumusnya sudah dikeluarkan, jika telah dikonsumsi,

maka tidak bisa diganti dengan gandum baru, kemudian diperkecualikan dari

khumus.Oleh karena itu gandum baru yang menjadi kebutuhan tahunnya tidak

wajib dikhumuskan, dan yang sejak saat itu tersisa sampai penghujung tahun

khumus, wajib dikhumuskan.

SOAL 919:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 364

Saya –dengan taufiq Allah- melakukan kewajiban khumus setiap tahun, namun

pada tahun-tahun dimana saya menghitung khumus, saya selalu merasa ragu

dalam penghitungan harta. Apa hukum keraguan saya ini? Apakah saya di

tahun ini wajib menghitung seluruh uang tunai saya? Ataukah ragu tersebut

tidak berpengaruh sesuatu apa pun?

JAWAB:

Jika keraguan anda berkenaan dengan kebenaran penghitungan khumus laba

tahun-tahun yang lalu, maka keraguan tersebut tidak perlu diperhatikan dan

anda tidak wajib mengkhumuskannya lagi. Adapun jika anda ragu apakah laba

yang ada sekarang ini adalah laba tahun-tahun sebelumnya yang sudah

dikhumusi atau laba tahun ini yang belum dikhumusi, maka anda wajib

mengkhumuskannya, kecuali anda mendapatkan kepastian, bahwa ia

merupakan laba yang telah dikhumuskan sebelumnya.

SOAL 920:

Jika saya membeli permadani, misalnya, dengan harta yang sudah dikhumuskan

dengan harga 10 ribu Rupiah, dan setelah selang beberapa waktu, saya

menjualnya dengan harga 15 ribu Rupiah, apakah 5 ribu Rupiah yang lebih dari

harta yang telah dikhumuskan dianggap bagian dari laba usaha dan terkait

dengan khumus?

JAWAB:

Jika anda membelinya dengan tujuan untuk dijual, maka kelebihan atas harga

pembelian dianggap sebagai bagian dari laba, dan jika ia melebihi biaya hidup

tahunan wajib dikhumuskan.

SOAL 921:

Apakah boleh seseorang yang menetapkan tahun-khumus untuk setiap laba

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 365

penghasilannya mengkhumuskan laba yang telah jatuh tempo dari laba lainnya

yang belum genap 1 tahun. Dan bagaimanakah hukumnya bila ia mengetahui

bahwa laba-laba tersebut akan tetap utuh hingga akhir tahun tidak akan

digunakan untuk biaya hidup?

JAWAB:

Andaikan ia boleh menentukan tahun-khumus secara terpisah bagi setiap

pendapatan, maka ia tetap tidak diperbolehkan mengkhumuskan laba salah satu

pendapatannya dari laba pendapatannya yang lain, kecuali bila telah

mengkhumuskannya. Berkenaan dengan laba-laba yang sama sekali tidak

digunakan untuk biaya hidup, maka ia boleh memilih anatara melaksanakan

kewajiban berkhumus saat memperolehnya atau menanti sampai berlalu tahun-

khumusnya.

SOAL 922:

Ada seseorang yang memilki sebuah bangunan yang terdiri dari dua (2) lantai. Ia

tinggal di lantai atas, sedangkan lantai bawah, diberikan kepada seseorang.

Karena ia berhutang, ia mengambil sejumlah uang dari orang tersebut sebagai

pinjaman tanpa memungut biaya sewa. Apakah uang tersebut terkait dengan

khumus?

JAWAB:

Penyerahan gratis sebuah rumah sebagai imbalan harta yang dipinjamkan tidak

memiliki dasar (dalil) syar'i. Bagaimanapun, uang yang diambilnya sebagai

hutang tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 923:

Saya menyewa sebuah tempat untuk klinik dari kantor urusan wakaf dan dari

pengelolanya dengan jumlah uang tertentu setiap bulan. Mereka juga telah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 366

mengambil dari saya sejumlah uang muka sebagai ganti dari penerimaan atas

permintaan saya untuk menyewa tempat tersebut. Apakah uang tersebut wajib

dikhumuskan. Perlu diketahui, uang tersebut bukan milik saya sekarang, dan

saya tidak akan pernah memilikinya kapanpun.

JAWAB:

Jika pembayaran uang tersebut dianggap sebagai uang ganti pindah hak pakai

(sarqufliyah) dan berasal dari laba pendapatan, maka wajib dikhumuskan.

SOAL 924:

Seseorang menggali sumur bor guna menghidupkan tanah-tanah mati yang akan

ditanami pohon berbuah hingga dapat dimanfaatkan. Mengingat pohon tersebut

tidak akan berbuah kecuali setelah beberapa tahun dan memakan biaya yang

cukup besar. Orang ini hingga kini telah membelanjakan biaya banyak. Ia juga

tidak mempunyai pembukuan tahunan sampai sekarang. Dan kini ketika hendak

menghitung harta-hartanya untuk melaksanakan kewajiban khumus, mendapati

bahwa harga sumur, tanah dan kebunnya naik, akibat kepadatan penduduk di

dalam negeri beberapa kali lipat dari biaya yang telah dibelanjakannya. Jika ia

diwajibkan mengkhumuskannya dengan harga sekarang, ia tidak dapat

melakukannya. Jika diwajibkan membayar khumus dari benda berupa tanah,

kebun dan lainnya, maka hal itu akan membuat dirinya berada dalam kesulitan

dan tertekan, karena ia telah bersusah payah dalam mengeluarkan biaya dalam

masalah ini, dengan harapan dapat memanfaatkan buah-buah kebun tersebut

untuk menjamin kehidupan dirinya dan mensejahterakan keluarganya. Apa

tugasnya berkenaan dengan khumus hartanya? Dan bagaimana ia menghitung

tanggungan khumusnya dengan cara yang mudah dilaksanakan?

JAWAB:

Tanah-tanah mati yang telah dihidupkan untuk dijadikan kebun yang ditanami

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 367

pohon-pohon berbuah wajib dikhumuskan, setelah memisahkan biaya

pengolahannya. Ia dapat memilih antara membayar khumus tanah berupa

bendanya, atau mengkhumuskannya berupa uang sesuai harganya sekarang.

Dan demikian juga sumur, pohon-pohon, tanaman dan penyuburannya, dengan

harga yang sepadan dengan kondisi aktual, maka ia wajib menyerahkan

khumusnya. Kecuali ia membutuhkan kebun tersebut untuk membiayai

hidupnya atau dengan menyerahkan khumus penghasilan yang ia dapatkan

tidak mencukupi biaya hidupnya maka ia tidak wajib menyerahkan khumus.

SOAL 925:

Ada seseorang yang tidak mempunyai perhitungan tahunan untuk

membayarkan khumus. Sekarang ia ingin melaksanakannya, padahal, sejak

kawin hingga kini, ia masih punya hutang. Bagaimana ia menghitung

khumusnya?

JAWAB:

Jika ia sejak dulu hingga sekarang tidak mempunyai laba yang melebihi biaya

hidupnya, maka ia tidak wajib melakukan apapun berkaitan dengan yang telah

berlalu.

SOAL 926:

Apakah hukum keuntungan dan hasil tanah dan berbagai benda yang

diwakafkan berkenaan dengan khumus dan zakat?

JAWAB:

Benda-benda yang diwakafkan mutlak tidak wajib dikhumuskan dan

dizakatkan, meski berupa wakaf khusus. Begitu pula hasilnya, mutlak tidak

wajib dikhumuskan. Sebagaimana tidak wajib dizakatkan apabila wakafnya

bersifat umum selama belum diterima oleh penerima waqaf. Namun, bila waqaf

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 368

tersebut sudah diterima, maka hasilnya wajib dizakatkan jika memenuhi syarat-

syarat lain kewajiban zakat. Berkenaan dengan hasil waqaf yang bersifat khusus

maka masing-masing dari para penerima wakaf yang bagiannya mencapai kadar

nishab wajib men-zakat-kannya.

SOAL 927:

Apakah laba pendapatan anak-anak kecil terkait dengan sahmus sadah –semoga

Allah memperbanyak jumlah mereka- dan sahamul Imam?

JAWAB:

Wajib berdasarkan ahwath setelah mereka baligh mengkhumuskan laba

pendapatan mereka yang telah diperoleh sebelum baligh jika masih tetap

menjadi milik mereka.

SOAL 928:

Apakah alat-alat yang digunakan untuk usaha dikenakan khumus?

JAWAB:

Hukum sarana dan alat usaha sama dengan hukum modal dalam hal kewajiban

khumusnya.

SOAL 929:

Beberapa tahun yang lalu kami telah menyerahkan sejumlah uang ke bank untuk

mendaftarkan nama kami untuk berangkat haji, namun sampai saat ini kami

belum berangkat juga. Kami tidak tahu apakah uang tersebut dulu sudah kami

khumusi atau belum? Apakah sekarang kami wajib mengeluarkan khumusnya

atau tidak? Apakah uang yang telah dibayarkan untuk pendaftaran haji dan

telah berlalu beberapa tahun, terkait dengan khumus?

JAWAB:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 369

Jika uang yang telah anda setorkan untuk pendaftaran haji itu berasal dari laba

pendapatan tahunan Anda, baik sebagai harga atau ongkos saat disetorkan

untuk kepergian haji sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati antara anda

dan lembaga urusan haji dan ziarah, maka anda tidak wajib

mengkhumuskannya.

SOAL 930:

Apakah para pegawai yang awal tahun-khumusnya jatuh pada akhir bulan ke 12

(dua belas), dan mengambil gaji sebelum lima hari menjelang awal tahun untuk

dibelanjakan pada bulan pertama tahun mendatang, wajib mengkhumuskan

harta mereka?

JAWAB:

Gaji yang diterima sebelum berakhirnya tahun dan tidak dibelanjakan untuk

biaya hidup hingga akhir tahun-khumus, wajib dikhumuskan. Namun, apabila

ia memiliki simpanan yang termasuk sebagai biaya hidup (maunah) maka

simpanan tersebut tidak dikenai khumus.

SOAL 931:

Kebanyakan mahasiswa menghemat biaya hidup mereka dan menabung sisa

uang beasiswa yang mereka dapatkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak

terduga, setelah sekian lama terkumpul bagi mereka sejumlah uang, pertanyaan

kami apakah harta yang yang terkumpul dari upaya menghemat penggunaan

uang beasiswa yang mereka dapatkan dari kementrian pendidikan tersebut

terkait dengan khumus?

JAWAB:

Beasiswa dan dana bantuan belajar tidak dikenakan kewajiban khumus.

CARA MENGHITUNG KHUMUS

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 370

SOAL 932:

Apa hukum menunda pembayaran khumus tahun ini hingga tahun mendatang?

JAWAB:

Meskipun pelaksanaan khumus wajib, bisa dengan membayarnya setelah

ditunda 1 tahun hingga tahun berikutnya. Tapi, setelah tahun-khumus tiba, tidak

boleh menggunakan harta yang terkena khumus selama belum membayarnya.

Jika ia menggunakannya dengan membelanjakannya untuk membeli barang

atau tanah atau lainnya sebelum membayar khumusnya, maka setelah

memperoleh izin dalam melakukan mu’amalah dalam jumlah khumus wali

urusan khumus, ia wajib menghitung barang atau tanah tersebut dengan harga

sekarang dan mengkhumuskannya.

SOAL 933:

Saya memiliki sejumlah uang tunai dan berupa piutang (qardhul hasanah) yang

ada pada sejumlah orang. Dari sisi lain, saya menanggung hutang karena

membeli tanah hunian, dan salah satu cek yang berkaitan dengan harga tanah

harus saya lunasi beberapa bulan lagi. Apakah boleh memisahkan hutang tanah

dari uang yang ada pada saya (berupa uang tunai dan piutang) tersebut lalu

mengkhumuskan selebihnya? Juga, apakah khumus meliputi tanah yang dibeli

untuk ditempati?

JAWAB:

Uang yang diperoleh dari pendapatan tahunan yang anda pinjamkan kepada

orang lain dan hingga tiba masa tahun khumusnya belum juga dilunasi, maka –

sselama uang itu belum dilunasi- tidak wajib mengkhumuskannya.

Dan anda boleh menggunakan penghasilan tahun -berjalan- sebelum memasuki

awal tahun-khumus untuk melunasi hutang yang akan jatuh tempo beberapa

bulan lagi. Tetapi, jika Anda tidak melunasinya hingga memasuki awal tahun-

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 371

khumus, maka Anda tidak berhak untuk memisahkan hutang darinya,

melainkan Anda wajib untuk mengkhumuskan semuanya.

Tetapi apabila anda ingin membayar hutang dalam waktu dekat dengan

sebagian atau semua uang yang telah dikeluarkan khumusnya itu tidak

mencukupi, dan nantinya dengan susah payah anda baru dapat melunasinya,

maka dalam hal ini anda tidak diwajibkan mengeluarkan khumus uang yang

akan digunakan membayar hutang tersebut.

Sedangkan tanah yang telah Anda beli untuk ditempati dan Anda perlukan,

tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 934:

Karena hingga kini saya belum kawin, apakah saya boleh menabung sedikit

uang yang ada sekarang untuk biaya yang akan saya perlukan di masa

mendatang?

JAWAB:

Jika Anda menabung laba tahunan itu untuk biaya kawin yang akan Anda

lakukan pada beberapa bulan mendatang, yang jika anda tidak menabungnya

Anda tidak akan mampu untuk memenuhi kebetuhan perkawinan, maka

tabungan tersebut tidak terkait dengan khumus.

SOAL 935:

Awal tahun keuangan saya bertepatan dengan akhir bulan ke 10 setiap tahun.

Apakah khumus meliputi gaji bulanan untuk bulan ke 10 yang saya terima pada

akhir bulan? Setelah menerimanya, jika saya menghadiahkan sisanya kepada

isteri saya, (dan yang saya simpan biasanya setiap bulan), apakah khumus

meliputinya juga?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 372

JAWAB:

Gaji yang anda terima sebelum tahun-khumus tiba, atau bisa diterima sebelum

hari terakhir tahun-khumus wajib dikhumuskan apabila melebihi biaya hidup.

Namun, harta yang anda hadiahkan kepada isteri atau orang lain bukan untuk

tujuan menghindari kewajiban khumus dan dalam ukuran yang sesuai dengan

status anda menurut urf, tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 936:

Saya telah menggunakan harta atau barang yang telah dikhumuskan. Apakah di

akhir tahun keuangan saya boleh memisahkan sebagian dari laba tahunan

sebagai ganti dari jumlah harta yang telah dikhumuskan dan dibelanjakan?

JAWAB:

Tidak ada yang dipisahkan dari laba tahunan sebagai ganti dari harta yang telah

dikhumuskan dan dibelanjakan.

SOAL 937:

Jika harta yang tidak terkait dengan khumus, seperti hadiah dan lainnya

bercampur dengan modal, apakah ia boleh dipisahkan dari modal di akhir

tahun-khumus, baru kemudian mengeluarkan khumus sisa dari harta tersebut?

JAWAB:

Tidak ada larangan untuk memisahkannya.

SOAL 938:

Saya telah membuka sebuah toko sejak tiga tahun yang lalu dengan harta yang

telah dikhumuskan. Awal tahun-khumus saya bertepatan dengan akhir tahun

syamsiyah, yaitu malam hari raya Neorouz. Dan kini, saat tiba awal tahun, saya

mendapatkan bahwa seluruh modal saya telah menjadi tanggungan hutang pada

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 373

sejumlah orang. Pada saat yang sama, saya sendiri memiliki tanggungan hutang

uang dalam jumlah yang besar juga. Kami mohon bimbingan Anda berkenaan

dengan tugas kami?

JAWAB:

Jika anda tidak punya sedikitpun modal atau laba saat memasuki tahun-

khumus, atau jika seluruh uang tunai dan barang yang ada di toko sama dengan

jumlah modal yang telah dikhumuskan, maka anda tidak wajib

mengkhumuskannya. Sedangkan hutang-hutang anda dari penjualan kredit di

tangan orang, dianggap sebagai bagian dari laba tahun saat anda menerimanya.

SOAL 939:

Kami mengalami kesulitan saat menghitung di awal tahun, menentukan harga

barang-barang yang ada di toko. Dengan cara bagaimanakah wajib

menghitungnya?

JAWAB:

Wajib menentukan harga barang-barang yang ada di toko dengan cara apapun,

meskipun dengan perkiraan, agar dapat menghitung laba tahunan yang wajib

anda khumuskan.

SOAL 940:

Jika saya tidak menghitung khumus selama beberapa tahun sampai harta saya

menjadi tunai dan modal saya berkembang, kemudian saya meng-khumus-kan

selain modal yang lalu. Apakah tindakan saya bermasalah?

JAWAB:

Jika dalam harta anda saat awal tahun-khumus tiba terdapat se suatu dari

khumus, meskipun sedikit, maka anda tidak berhak menggunakannya, selama

anda belum menghitungnya dan meng-khumuskannya. Jika anda telah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 374

menggunakan harta tersebut untuk jual-beli sebelum dikhumuskan, maka

mu’amalah (transaksi) anda sejumlah khumus harta tersebut bersifat fudhuliyah

(mu’amalah yang dilakukan oleh selain pihak yang berhak) dan bergantung

pada izin wali urusan khumus. Setelah ia memberikan izin, anda pertama-tama

wajib mengkhumuskan keseluruhan harta, kemudian mengkhumuskan laba

yang melebihi biaya hidup tahunan.

SOAL 941:

Kami mohon Anda menjelaskan cara termudah yang dapat ditempuh oleh

pemilik toko untuk membayar khumus?

JAWAB:

Melakukan penghitungan dan penilaian terhadap uang tunai dan barang yang

ada di awal tahun-khumus, kemudian membandingkannya dengan jumlah

modal pertama. Jika terdapat kelebihan atas modal, maka kelebihan dari modal

tersebut dianggap sebagai laba dan terkait dengan khumus.

SOAL 942:

Saya telah menetapkan awal bulan ketiga tahun lalu sebagai permulaan tahun-

khumus saya pribadi. Pada tanggal itulah saya menghitung khumus keuntungan

yang masuk kedalam rekening bank saya. Meskipun sebenarnya saya berhak

atas keuntungan tersebut sebelum itu, namun saya pada saat itu menggunakan

dari harta lain yang tidak terkena khumus. Apakah ini cara yang benar untuk

menghitung tahun fiskal saya?

JAWAB:

Awal tahun-khumus anda adalah hari ketika anda mendapatkan keuntungan

yang bisa diterimakan pertama kali. Anda tidak diperbolehkan menunda

permulaan tahun-khumus anda dari hari itu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 375

SOAL 943:

Jika perabot yang dibutuhkan dalam keidupan keseharian seperti mobil, motor

dan karpet yang khumusnya belum dibayarkan, apakah wajib membayarkan

khumusnya secara langsung di saat barang-barang tersebut terjual?

JAWAB:

Barang-barang yang disebut di atas, jika merupakan kebutuhan dan disediakan

(dibeli) dari hasil kerja dalam setahun, dan dijual pada tahun berikutnya, maka

uang hasil jual barang tersebut tidak terkait dengan kewajiban khumus. Namun

jika barang-barang tersebut dibeli dengan uang yang sudah lewat dari tahun

khumus dan belum dibayarkan khumusnya, maka dia harus membayarkan

khumus harga barang tersebut, sekalipun barang-barang tersebut belum terjual.

Dan jika ia tidak memiliki perhitungan tahun khumus, maka hendaknya

melakukan mushalahah dengan salah satu wakil penerima khumus kami.

SOAL 944:

Seseorang yang membutuhkan salah satu barang kebutuhannya, seperti kulkas,

namun untuk membelinya dia harus menyimpan (menabung) dulu, apakah dia

wajib mengeluarkan khumus uang tabungannya ketika tiba akhir tahun

khumusnya?

JAWAB:

Uang tabungan jika disiapkan untuk membeli kebutuhan kehidupan keseharian

dalam waktu dekat (misalnya dua atau tiga bulan setelah akhir tahun khumus,

namun apabila ia tidak mampu membeli lebih cepat dari waktu tersebut) dan

dengan membayar khumusnya ia tidak dapat membeli dengan sisanya, maka

uang tersebut tidak terkait dengan kewajiban khumus.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 376

SOAL 945:

Jika seseorang sebelum tiba akhir tahun memberikan piutang kepada orang lain

dari hasil kerjanya, dan setelah lewat beberapa bulan si peminjam melunasi

hutangnya, apa hukum uang tersebut?

JAWAB:

Membayar khumus dari piutang yang sudah dilunasi merupakan sebuah

kewajiban.

SOAL 946:

Apakah hukumnya barang-barang yang kita beli pada pertengahan tahun

khumus, kemudian setelah tahun khumus dijual?

JAWAB:

Barang-barang yang dimaksud jika dibeli karena merupakan barang kebutuhan

kehidupan pribadi, maka tidak terkait dengan kewajiban khumus, namun jika ia

membelinya dengan niat untuk dijual, dan menjualnya selama tahun tersebut

memungkinkan, maka wajib membayar laba barang tersebut. Jika tidak

demikian, maka selama barang tersebut belum terjual, maka tidak terkait dengan

kewajiban khumus. Dan jika terjual, maka laba penjualan dianggap bagian dari

penghasilan tahun penjualan tersebut.

SOAL 947:

Apakah seorang pegawai yang menerima gaji tahunannya setelah jatuh tempo

akhir tahun khumusnya, wajib membayar khumusnya?

JAWAB:

Jika pada akhir tahun khumus bisa diterima, maka ia wajib membayarkan

khumusnya, walaupun gajinya belum diambil. Jika tidak demikian, maka uang

gaji tersebut dianggap bagian dari pemasukannya pada tahun ia menerimanya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 377

SOAL 948:

Bagaimana cara mengkhumusi koin emas yang harganya selalu berubah?

JAWAB:

Jika ia ingin membayar khumus berupa harganya, maka tolok ukurnya adalah

harga pada hari penghitungan dan pelaksanaan khumus.

SOAL 949:

Jika seseorang menghitung tahun keuangan pribadinya dengan nilai emas,

misalnya bila seluruh modalnya senilai 100 koin emas dari jenis Bahar Azadi,

dan telah membayar 20 koin untuk khumus, sedangkan sisanya dari yang telah

dikhumuskan senilai 80 koin. Pada tahun berikutnya, jika harga koin emas naik,

padahal modalnya tetap senilai 80 koin emas, apakah ia terkait dengan khumus

ataukah tidak? Dan apakah ia wajib mengkhumuskan kenaikan harga?

JAWAB:

Tolok ukur dalam mengecualikan modal yang telah dikhumuskan adalah modal

asal. Jika modal asal yang dipergunakannya berupa koin-koin emas dari jenis

Bahar Azadi, misalnya, sejumlah koin emas yang telah dikhumuskan itulah yang

dipisahkan pada awal tahun keuangan, meskipun harga Riyalnya telah naik

dibanding tahun lalu. Namun, bila modalnya berupa uang tunai yang

dipersamakan dengan koin-koin emas pada awal tahun-khumus dan di-

khumus-kan, maka di awal tahun khumus berikutnya, ia hanya boleh

memisahkan harga yang menyamai koin yang dihitung pada awal tahun lalu

dan bukan jumlah koinnya. Atas dasar inilah, jika harga koin-koin tersebut naik

pada tahun berikutnya, maka harga yang naik tidak dipisahkan, melainkan

dianggap sebagai laba, dan wajib dikhumuskan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 378

MENENTUKAN AWAL TAHUN-KHUMUS

SOAL 949:

Seseorang yang yakin bahwa pemasukan tahunan tidak akan tersisa hingga

akhir tahun, melainkan seluruh pemasukan dan keuntungannya digunakan

selama setahun untuk biaya hidup. Apakah ia tetap wajib menentukan awal

tahun-khumus untuk dirinya? Dan apakah penentuan batas awal tahun wajib

hukumnya? Dan apa hukum orang yang tidak menentukan untuk dirinya batas

awal tahun, karena ia yakin tidak akan ada yang tersisa dari hartanya?

JAWAB:

Permulaan tahun-khumus bukanlah dengan penentuan atau pembatasan oleh

mukalaf. Namun, hal itu merupakan suatu kenyataan yang bermula dari saat

memulai usaha bagi orang yang pekerjaannya berdagang, dan dari saat panen,

misalnya, bagi yang usahanya pertanian, dan dari saat penerimaan upah bagi

buruh dan pegawai. Penentuan awal tahun dan penghitungan pendapatan

setahun bukanlah perbuatan wajib yang tersendiri, namun ia menjadi wajib

karena ia merupakan cara untuk mengetahui kewajiban khumusnya. Jika tidak

ada yang tersisa dari laba pendapatannya, karena digunakan untuk biaya dan

kebutuhan hidup, maka ia tidak dikenakan kewajiban apapun berkenaan dengan

khumus.

SOAL 950:

Apakah permulaan tahun keuangan adalah bulan pertama kerja atau bulan

pertama menerima gaji bulanan?

JAWAB:

Permulaan tahun-khumus bagi orang-orang seperti buruh dan pegawai adalah

hari pertama penerimaan gaji atau hari pertama ketika ia bisa menerimanya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 379

SOAL 951:

Bagaimana penentuan awal tahun untuk membayar khumus dapat dilakukan?

JAWAB:

Tahun-khumus bagi semacam para buruh dan pegawai bermula dari tanggal

perolehan hasil pertama kerja dan tugas. Sedangkan awal tahun-khumus para

pemilik toko jatuh pada saat memulai aksi jual beli.

SOAL 952:

Apakah para pemuda lajang yang hidup bersama orang tua wajib menentukan

tahun-khumus mereka? Dan kapan tahun mereka bermula? Dan bagaimana

mereka melakukan penghitungan tersebut?

JAWAB:

Jika pemuda lajang mempunyai penghasilan pribadi, meskipun sedikit, maka ia

wajib memperhatikan awal tahun-khumus dan menghitung pendapatan

tahunannya hingga bila penghasilannya tersisa, pada akhir tahun, ia wajib

membayarkan khumusnya. Tahun- khumus bermula saat memperoleh laba

pertama.

SOAL 953:

Apakah boleh bagi suami dan isteri yang bersama-sama membelanjakan gaji

keduanya untuk urusan rumah tangga mempunyai tahun-khumus bersama?

JAWAB:

Masing-masing mempunyai tahun-khumus secara terpisah. Masing-masing

wajib mengkhumuskan sisa dari gaji dan pendapatan tahunan di akhir tahun-

khumusnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 380

SOAL 954:

Saya adalah ibu rumah tangga yang bertaklid kepada Imam Khomeini Ra. Suami

saya mempunyai awal tahun (khumus) sendiri untuk membayar khumusnya.

Kadang kala saya memperoleh pemasukan juga. Apakah saya boleh menentukan

awal tahun pribadi untuk membayar khumus, dan menentukan batas awal

tahun sejak awal penerimaan laba pertama yang belum saya khumuskan. Pada

akhir tahun, saya meng-khumus-kan sisa setelah pengeluaran untuk biaya

hidup. Apakah uang yang saya belanjakan untuk berziarah atau membeli

hadiah-hadiah dan sebagainya di pertengahan tahun dikenakan ataukah tidak?

JAWAB:

Anda wajib menganggap saat perolehan laba pertama sebagai awal tahun-

khumus. Dan seluruh pendapatan dan hasil usaha yang anda gunakan selama

tahun-khumus untuk pengeluaran pribadi sebagaimana anda sebutkan di atas

tidak wajib dikhumuskan. Sedangkan kelebihan laba pendapatan tahunan dari

biaya hidup hingga memasuki awal tahun, anda wajib mengkhumuskannya.

SOAL 955:

Apakah tahun-khumus wajib ditentukan dan dihitung berdasarkan kalender

Syamsiyah ataukah Qamariyah?

JAWAB:

Mukalaf boleh memilih.

SOAL 956:

Ada seseorang mengaku bahwa awal tahun-khumusnya jatuh pada bulan ke 11,

tapi ia lupa. Sebelum membayar khumus, ia membeli permadani, jam, kasur

untuk rumahnya dari uang tersebut pada bulan ke 12. Sekarang ia ingin

mengubah awal tahun-khumusnya ke bulan Ramadhan. Mengingat bahwa

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 381

orang itu masih berhutang sejumlah 83 ribu Rupiah dari kedua bagian (bagian

Imam dan bagian sadat) pada tahun ini dan tahun lalu, dan tetap melunasi

hutang tersebut secara berangsur, maka apakah tugasnya berkenaan dengan

barang-barang yang dibelinya tersebut?

JAWAB:

Memajukan atau menunda awal tahun-khumus tidaklah sah, kecuali setelah

menghitung laba masa lalu dalam 1 tahun, dan dengan syarat tidak merugikan

orang-orang yang berhak terhadap khumus. Sedangkan barang-barang yang dia

beli dengan uang yang belum dikhumusi maka muamalah yang berhubungan

dengan khumus tersebut dianggap sebagai muamalah fudhuliy (muamalah yang

dilakukan oleh bukan yang berhak) yang bergantung pada izin wali khumus,

atau wakilnya. Dan setelah mendapatkan izin maka ia wajib mengeluarkan

khumus sesuai dengan harganya yang sekarang.

SOAL 957:

Apakah seseorang boleh melakukan penghitungan sendiri terhadap khumus

hartanya lalu membayarkan khumus yang wajib atasnya kepada para wakil

Anda?

JAWAB:

Boleh (Tidak ada masalah).

WALI URUSAN KHUMUS

SOAL 958:

Berdasarkan fatwa Alm. Imam Khomeini qs, fatwa YM dan fatwa sebagian

fukaha’ yang lain, bahwa masalah penyerahan khumus bergantung kepada

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 382

pendapat wali amril muslimin, maka bagaimana hukum menyerahkannya

kepada selain wali amril muslimin?

JAWAB:

Para mukalid setiap maraji’ (semoga keberkahan selalu tercurah kepada mereka)

jika melakukan penyerahan khumus berkenaan dengan dua saham mubarak

sesuai dengan fatwa marjaknya, maka sudah dianggap selesai melaksanakan

tugasnya (barii’ lidz dzimmah).

SOAL 959:

Apakah boleh membelanjakan bagian para sayid (sahmus sadah) untuk urusan-

urusan kebajikan, seperti untuk perkawinan mereka (para sayid)?

JAWAB:

Bagian para sayid (sahmus sadah), sebagaimana bagian imam (sahmul imam),

menjadi kewenangan wali urusan khumus. Tidak ada larangan menggunakan

sahm sadah untuk apa yang disebutkan di atas jika dengan izin khusus dari

beliau.

SOAL 960:

Apakah merupakan suatu keharusan meminta izin dari mujtahid yang ditaklid-i

(marjak) untuk pembelanjaan sahmul imam As dalam perkara kebajikan seperti

lembaga pendidikan agama (pesantren) atau panti asuhan anak yatim, ataukah

izin dari mujtahid manapun sudah cukup? Dan pada dasarnya, apakah izin

mujtahid merupakan suatu keharusan?

JAWAB:

Masalah dua bagian (sahmul imam dan sahmus sadah) semuanya berada di

bawah kewenangan Pemimpin Kaum muslim (wali amr al- muslimin). Setiap

orang yang mempunyai tanggungan, atau yang dalam hartanya terdapat hak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 383

Imam atau bagian khumus para sayid, wajib menyerahkannya kepada wali

urusan khumus, atau wakil yang telah diberi izin olehnya. Jika ia ingin

membelanjakan keduanya di salah satu dari tempat-tempat yang telah

ditetapkan, maka ia wajib meminta izin sebelumnya berkenaan masalah ini. Di

samping itu, mukalaf wajib memperhatikan fatwa mujtahid yang yang ditaklidi-

nya dalam masalah ini.

SOAL 961:

Apakah para wakil YM atau orang-orang yang tidak memiliki kewenangan

untuk menerima khumus harus menyerahkan resi, bahwa jumlah yang telah

diberikan telah sampai, atau tidak?

JAWAB:

Siapa saja yang menyerahkan khumusnya kepada para wakil terhormat kami,

atau kepada orang lain yang menerimanya dengan niat akan disampaikan ke

kantor kami berhak untuk meminta resi tanda bukti penerimaan yang dibubuhi

stempel (tanda tangan) kami.

SOAL 962:

Ketika kami menyerahkan khumus kepada wakil-wakil Anda yang ada di

daerah, mereka kadang kala mengembalikan sahmul Imam seraya mengatakan,

bahwa mereka mendapat izin dari Anda. Apakah boleh membelanjakan jumlah

uang yang dikembalikan kepada kami dalam urusan keluarga ataukah tidak?

JAWAB:

Apabila anda ragu terhadap pengakuannya bahwa ia telah memperoleh ijazah,

maka mintalah secara sopan agar mereka memperlihatkan surat izin tertulis,

atau mintalah tanda bukti penerimaan yang dilengkapi dengan stempel kami.

Jika mereka melaksanakan sesuai ijazah maka hal itu sah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 384

SOAL 963:

Seseorang membeli sesuatu (sebuah rumah) dengan harga yang tinggi dengan

harta yang belum dikhumusi, kemudian dia mengeluarkan biaya perbaikan

barang tersebut, setelah itu dia menghibahkan barang tersebut kepada anaknya

yang belum baligh dan secara resmi mencatatkan namanya sebagai pemiliknya.

Dengan memperhatikan orang tersebut masih hidup, maka hukum khumusnya

bagaimana?

JAWAB:

Jika uang yang digunakan untuk membeli dan memperbaiki barang tersebut dari

hasil kerja dia dalam setahun dan dia berikan pada anaknya pada tahun itu juga

serta pemberian itu secara pandangan umum (uruf) dianggap wajar, maka

barang tersebut tidak terkait dengan kewajiban khumus. Jika tidak demikian,

maka dia wajib membayar khumusnya.

KRITERIA KESAYIDAN

SOAL 964:

Ibu saya dari keturunan sadah (jamak dari sayid). Kami mohon penjelasan Anda

berkenaan hal-hal berikut: Apa saya dianggap sebagai sayid?

Apakah anak keturunan saya dianggap dari sadah?

Apakah perbedaan antara sayid dari jalur ayah dan sayid dari jalur ibu?

JAWAB:

Tolok ukur pemberlakuan konsekuensi-konsekuensi dan hukum-hukum syar'i

atas sayid adalah keterkaitan nasabnya dari jalur ayah. Namun, orang-orang

yang berkaitan nasabnya kepada Rasulullah Saw dari jalur ibu dianggap juga

sebagai anak keturunan beliau.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 385

SOAL 965:

Apakah anak cucu al-Abbas bin Ali bin Abi Thalib As mendapatkan perlakukan

hukum sebagaimana para sayid lainnya, seperti apakah para pelajar ilmu-ilmu

agama dari garis keturunan dengan keluarga ini boleh mengenakan pakaian

khas sadah? Dan apakah anak cucu Aqil bin Abi Thalib juga memiliki hukum

yang sama?

JAWAB:

Orang yang berhubungan secara nasab dari jalur ayah dengan al-Abbas bin Ali

bin Abi Thalib As adalah sayid alawi. Dan setiap orang dari kalangan sadah

alawiyyun, dan anak keturunan Aqil (aqiliyun) dari kalangan Bani Hasyim

(Hasyimiyun) mempunyai hak pemanfaatan terhadap keistemewaan-

keistimewaan khusus bagi para sadah dari Bani Hasyim.

SOAL 966:

Akhir-akhir ini saya menemukan dokumen pribadi milik anak-anak paman ayah

saya. Nama pemilik dokumen tersebut tercatat sebagai sayid. Berdasarkan itu,

Dengan memperhatikan bahwa yang masyhur di kalangan keluarga adalah

bahwa kami tergolong dari sadah, dan dengan indikasi bukti yang saya peroleh

baru-baru ini, saya mohon pendapat Anda mengenai ke-sayid-an saya?

JAWAB:

Hanya sekedar dokumen salah seorang anggota kerabat, tidaklah dianggap

sebagai hujah (alasan) syar'i bagi kesayidan anda. Jika anda belum dapat

memastikan secara mantap tentang kesayyidan anda, atau berdasarkan sebuah

hujah syar'i maka anda tidak dapat memberlakukan hukum dan konsekuensi

syar'i bagi kesayyidan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 386

SOAL 967:

Saya telah mengadopsi seorang anak yang saya beri nama Ali. Guna mengambil

status warga negara, saya mendatangi kantor catatan sipil. Di kantor itulah, anak

angkat saya diberi gelar sayid. Saya menolak hal ini, karena takut kepada kakek-

ku Rasulullah Saw. Sekarang saya berada dalam keadaan bimbang, antara tidak

lagi mengadopsinya, atau melakukan perbuatan maksiat, yakni menerima orang

non-sayid sebagai sayid. Pilihan manakah yang patut saya ambil? Kami mohon

bimbingan Anda!

JAWAB:

Adopsi tidak meniscayakan konsekuensi-konsekuensi hukum syar'i yang

berlaku atas anak (anak kandung). Orang yang bukan sayid dari jalur ayah yang

sebenarnya tidaklah berlaku atasnya konsekuensi dan hukum yang berlaku atas

sayid. Namun, bagaimanapun, memelihara dan mengasuh anak kecil yang tidak

mempunyai pengasuh merupakan perbuatan yang sangat baik dan utama secara

syar'i.

ALOKASI DANA KHUMUS, MENDAPATKAN IJAZAH, HADIAH DAN

BEASISWA PELAJAR AGAMA (THALABEH)

SOAL 968:

Sebagian orang secara pribadi melunasi tagihan air dan listrik para sayyid.

Apakah hal itu dapat digolongkan sebagai khumus ataukah tidak?

JAWAB:

Yang mereka bayarkan sampai sekarang dengan tujuan mengkhumuskan bagian

para sayyid dapat diterima. Namun, untuk selanjutnya, mereka wajib meminta

izin sebelum membayarnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 387

SOAL 969:

Apakah Anda mengizinkan pembelanjaan sepertiga dari sahmul Imam As untuk

membeli dan membagikan buku-buku agama?

JAWAB:

Jika para wakil kami yang diberi izin menganggap perlu penyediaan dan

pembagian buku-buku agama yang berguna, maka mereka boleh melakukan hal

itu dari sepertiga yang boleh dibelanjakan oleh mereka dalam urusan-urusan

syar'iah yang ditentukan.

SOAL 970:

Apakah boleh memberikan bagian para sayid (sahmus sadah) kepada seorang

wanita alawiyah (syarifah) fakir, bersuami dan mempunyai banyak anak.

Namun, suaminya yang juga fakir adalah non-sayid. Selanjutnya, apakah ia

(syarifah tersebut) boleh membelanjakannya untuk anak-anak dan suaminya?

JAWAB:

Jika suami tidak mampu membiayai isterinya karena fakir, dan istrinya secara

syar'i memang fakir, maka ia (istri) boleh mengambil hak para sayyid untuk

memenuhi kebutuhannya. Ia juga boleh membelanjakan hak para sayyid untuk

diri, anak-anaknya, bahkan suaminya.

SOAL 971:

Apa hukum para pelajar agama yang mengambil hak Imam dan hak para sayyid

sementara mereka memiliki sumber pemasukan lain dan gaji yang cukup?

JAWAB:

Orang yang tidak berhak (mustahiq) secara syar'i dan tidak memenuhi syarat-

syarat perolehan beasiswa dari Hauzah Ilmiyah, tidak boleh mengambilnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 388

SOAL 972:

Seorang wanita alawiyah (syarifah) mengaku bahwa ayahnya telah melakukan

kesalahan yang disengaja dalam pembelanjaan keluarganya, hingga mereka rela

mengemis di depan mesjid-mesjid untuk mendapatkan sedikit uang untuk

belanja diri mereka sendiri, padahal warga daerah mengenal sayid (ayah) ini

sebagai seorang yang kaya, tapi kikir terhadap keluarganya. Apakah boleh

memberi nafkah mereka dari bagian para sayid (sahmus sadah)? Apabila sang

ayah beranggapan bahwa yang wajib bagi saya adalah menanggung kebutuhan

sandang dan makanan saja dan saya tidak wajib memberikan keperluan-

keperluan lain, seperti keperluan khusus wanita dan uang jajan anak-anak setiap

hari. Apakah boleh memberi mereka dari hak para sayid untuk memenuhi

kebutuhan mereka secukupnya?

JAWAB:

Dalam kasus pertama, jika mereka tidak mampu mengambil nafkah mereka dari

sang ayah, maka mereka boleh memberikan sahmus sadah kepada mereka

sekadar biaya kebutuhan mereka. Bagitu juga dalam kasus kedua, jika mereka,

disamping kebutuhan kepada sandang, pangan, papan, juga membutuhkan

sesuatu yang layak bagi keadaan mereka, maka boleh memberikan sahmus

sadah kepada mereka sekadar yang bisa memenuhi kebutuhan itu.

SOAL 973:

Apakah Anda memperbolehkan orang-orang memberikan sendiri sahmus sadah

kepada para sayid yang memerlukan?

JAWAB:

Orang yang mempunyai kewajiban sahmus sadah wajib meminta izin untuk

melakukan hal itu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 389

SOAL 974:

Apakah dalam pembelanjaan khumus, para mukalid Anda boleh memberikan

hak para sayyid kepada sayid yang fakir, ataukah mereka wajib menyerahkan

seluruh khumus, yaitu bagian sadah dan bagian Imam As kepada wakil Anda

untuk membelanjakannya pada tempat-tempatnya yang syar'i?

JAWAB:

Tidak ada perbedaan dalam hal itu, antara bagian sadah dan bagian Imam As.

SOAL 975:

Apakah hak-hak syari’at (khumus, mazhalim, zakat) termasuk dalam urusan-

urusan pemerintah ataukah tidak? Dan apakah setiap orang yang wajib

berkhumus boleh memberikan sendiri bagian sadah, madhalim, dan zakat

kepada para mustahiqqin (orang-orang yang berhak menerimanya)?

JAWAB:

Zakat boleh diserahkan langsung kepada orang-orang fakir-miskin yang taat

beragama dan terhormat (muta’affif). Pada mazhalim berdasarkan ahwath

hendaknya dengan idzin hakim syar'i, Sedangkan khumus wajib diserahkan ke

kantor kami atau kepada salah satu wakil kami yang diberi ijazah (izin) untuk

digunakan pada tempat-tempat yang telah ditentukan secara syar'i.

SOAL 976:

Apakah para sayyid yang mempunyai pekerjaan dan usaha berhak atas khumus

ataukah tidak? Kami mohon penjelasannya!

JAWAB:

Jika mereka mempunyai pendapatan yang cukup untuk biaya hidup secara

wajar dan sesuai dengan status mereka dalam pandangan umum (urf), maka

mereka bukanlah mustahiq (tidak berhak menerima khumus).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 390

SOAL 977:

Saya pemuda berusia 25 tahun yang bekerja sebagai pegawai. Hingga kini saya

masih bujang dan hidup bersama ibu dan ayah yang sudah tua sekali. Sejak

empat tahun saya telah menanggung seluruh biaya hidup mereka. Ayah saya

penganggur yang tidak mempunyai pendapatan keuangan. Perlu diketahui

bahwa saya tidak mampu membayarkan khumus dari laba tahunan dan –pada

waktu yang sama- juga menanggung biaya hidup. Disamping itu, saya

berhutang sejumlah 19 ribu Rupiah dari khumus laba tahun-tahun lalu yang

telah saya catat untuk saya lunasinya di masa mendatang. Kami mohon Anda

berkenan menjelaskan, apakah saya boleh memberikan khumus dari laba

setahun saya kepada kerabat seperti ayah dan ibu?

JAWAB:

Jika ayah dan ibu tidak memiliki kemampuan dari sisi keuangan untuk

mengurusi kehidupan mereka sehari-hari, sedangkan Anda mampu membiayai

keduanya, maka anda wajib melakukannya. Namun, anda tidak boleh

menghitung biaya nafkah untuk mereka berdua yang merupakan kewajiban

anda secara syar'i, sebagai bagian khumus yang wajib anda bayar.

SOAL 978:

Saya menanggung sejumlah uang (seratus ribu Rupiah) dari sahmul Imam As

yang wajib saya serahkan kepada Anda. Di sisi lain, ada sebuah mesjid yang

membutuhkan bantuan. Apakah Anda mengizinkan saya menyerahkan uang

tersebut kepada imam jamaah mesjid tersebut agar dapat dipergunakan untuk

membangun dan menyempurnakannya?

JAWAB:

Sekarang, saya berpendapat bahwa kedua bagian khumus (sahmul Imam dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 391

sahmus sadah) dipergunakan untuk pengelolaan hawzah ilmiyah (pusat-pusat

pendidikan Islam). Sedangkan untuk penyempurnaan mesjid bisa

memanfaatkan dari dana sumbangann kaum mukminin.

SOAL 979:

Mengingat kami menduga bahwa ayah kami tidak membayar khumus hartanya

secara sempurna selama hidup, dan kami telah menyumbangkan sebidang tanah

dari sejumlah propertinya untuk pembangunan rumah sakit, Apakah tanah

tersebut bisa dihitung sebagai khumus harta ayah kami yang telah wafat?

JAWAB:

Tanah tersebut tidak bisa dihitung sebagai bagian dari khumus.

SOAL 980:

Dalam kondisi apakah boleh menghibahkankan khumus kepada orang yang

membayarnya?

JAWAB:

Dua bagian (sahmul Imam dan sahmus sadah) tidak bisa dihibahkan.

SOAL 981:

Seseorang di akhir tahun-khumus pribadi, mempunyai kelebihan dari biaya

hidup berupa uang sebanyak 100 ribu Rupiah, misalnya, dan telah

mengkhumuskannya. Di tahun berikutnya kelebihan uang tersebut meningkat

hingga 150 ribu Rupiah. Apakah ia pada tahun baru wajib membayar khumus

dari 50 ribu Rupiah, ataukah dari jumlah keseluruhan 150 ribu untuk kedua

kalinya?

JAWAB:

Jika harta yang telah dikhumuskan tidak dibelanjakan di tahun baru dan tidak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 392

berubah tidaklah wajib dikhumuskan lagi. Jika ia membelanjakan pemasukan

tahun itu dan harta yang telah dikhumuskan secara bersama-sama untuk biaya

hidup tahun yang sama, maka sisanya di akhir tahun wajib dikhumuskan sesuai

perbandingan antara harta yang telah dikhumuskan dan harta yang belum

dikhumuskan.

SOAL 982:

Apakah pemasukan dari hasil berdakwah dan bekerja atau dari sahmul Imam

yang diperoleh para pelajar ilmu agama, yang masih bujang dan juga belum

mempunyai tempat tinggal, terkena kewajiban khumus, ataukah mereka bisa

menabungnya untuk biaya perkawinan tanpa dikhumuskan sebagai bagian dari

yang dikecualikan dalam hukum khumus?

JAWAB:

Dana-dana syar'i (Al-huquq Al-syar'iah) yang dibagikan oleh para marjak untuk

para pelajar agama yang sedang aktif belajar di hawzah-hawzah ilmiyah (pusat-

pusat studi keislaman) tidak terkena kewajiban khumus. Namun keuntungan

dari kerja dan dakwah yang masih tersisa hingga awal tahun-khumus wajib

dikhumuskan.

SOAL 983:

Bila seseorang mempunyai simpanan harta yang terdiri dari harta yang sudah

dan yang belum dikhumuskan. Kadang kala ia mengambil sebagian darinya

demi memenuhi kebutuhan hidup dan kadang kala menambahnya. Mengingat

bahwa ia mengetahui secara pasti jumlah harta yang telah dikhumuskannya,

maka apakah ia wajib mengkhumuskan seluruh yang tersisa dari harta tersebut

ataukah ia hanya wajib mengkumuskan harta yang belum dikhumuskannya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 393

JAWAB:

Ia wajib mengkhumuskan sisa harta tersebut sesuai perbandingan (prosentase)

antara harta yang belum dikhumuskan dan yang telah dikhumuskan.

SOAL 984:

Apakah kain kafan yang dibeli dan masih ada selama beberapa tahun wajib

dikhumuskan atau uang seharga pembeliannya yang wajib dikhumuskan?

JAWAB:

Jika harta untuk membeli kain kafan tersebut telah dikhumuskan sebelumnya,

maka ia tidak wajib dikhumuskan lagi. Jika tidak maka wajib di-khumuskan

dengan harga sekarang.

SOAL 985:

Saya adalah pelajar agama. Saya mempunyai sejumlah uang. Berkat bantuan dan

menerima sahmus sadah serta meminjam uang, saya mampu membeli sebuah

rumah yang kecil. Kini saya telah menjualnya. Bila telah genap satu tahun dan

saya tidak membeli rumah lagi sampai saat itu, maka apakah uang yang ada

pada saya dan dipersiapkan untuk membeli rumah tersebut dikenai kewajiban

khumus?

JAWAB:

Harga penjualan rumah yang merupakan kebutuhan hidup tidak dikhumuskan.

LAIN-LAIN

SOAL 986:

Saya telah ber-taklid kepada Imam Khomeini qs pada tahun 1341 hijriyah

Syamsiyah. Dan membayar hak-hak syar'i kepada beliau sesuai fatwa-fatwa

beliau. Pada tahun 1346 Hsy, ketika beliau ditanya tentang hak-hak syar'i dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 394

pajak, beliau menjawab, bahwa hak-hak syar'i hanyalah khumus dan zakat.

Sedangkan pajak tidak berhubungan dengan hak-hak syar'i. Sekarang kita hidup

di era Republik Islam. Saya mohon penjelasan Anda berkenaan dengan

kewajiban dalam membayar hak-hak syar'i dan pajak tersebut?

JAWAB:

Pajak-pajak yang ditetapkan oleh pemerintah republik Islam sesuai undang-

undang dan peraturan, meskipun wajib dibayar oleh setiap yang tercakup oleh

undang-undang, namun tidak dihitung sebagai khumus (sahmus sadah dan

sahmul Imam). Mereka wajib membayar khumus harta mereka secara tersendiri.

SOAL 987:

Apakah boleh menukar hak-hak syar'i ke mata uang dolar, padahal nilai

berbagai mata uang bersifat tidak stabil? Apakah perbuatan demikian

diperbolehkan secara syar'i ataukah tidak?

JAWAB:

Orang yang wajib membayar hak-hak syar'i boleh melakukan perbuatan

tersebut. Namun, saat membayarkan hak-hak syar'i tersebut, ia wajib

menghitungnya sesuai harga hari ketika membayarkannya. Sedangkan wakil

waliy al-amr untuk mengambil hak-hak syar'i yang dipercaya untuk itu, tidak

boleh menukar mata uang yang diterimanya ke mata uang lain kecuali diberi

izin dalam masalah itu. Perubahan nilai mata uang bukanlah kendala syar'i,

untuk penukaran (mata uang).

SOAL 988:

Guna memenuhi kebutuhan keuangan di masa mendatang, telah didirikan divisi

perdagangan dalam sebuah yayasan kebudayaan yang modalnya berasal dari

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 395

hak-hak syar'i. Apakah wajib mengkhumuskan laba-labanya? Dan apakah

khumusnya boleh dibelanjakan untuk kepentingan Yayasan?

JAWAB:

Ada masalah (secara hukum) dalam hal berdagang dengan hak-hak syar'i yang

wajib dibelanjakan pada tempat-tempat yang telah ditetapkan, dan menahannya

dari pembelajaan meskipun dengan tujuan memanfaatkan laba-labanya demi

kepentingan lembaga kebudayaan. Jika memang diperdagangkan, maka labanya

mengikuti modal dalam hal pembelanjaannya yang telah ditetapkan secara

syar'i, dan tidak wajib dikhumuskan. Namun, boleh saja berdagang dengan

sumbangan-sumbangan yang diberikan kepada yayasan, dan apabila modalnya

bukan milik seseorang atau sejumlah orang, tapi milik institusi atau yayasan,

maka keuntungan dan labanya tidak wajib dikhumuskan.

SOAL 989:

Jika kami ragu apakah suatu barang telah kami khumus-kan ataukah belum?

Dan jika dugaan kuat kami bahwa ia telah dikhumuskan, maka apa yang wajib

dilakukan?

JAWAB:

Jika yang diragukan adalah sesuatu yang secara pasti terkait dengan khumus,

maka ia wajib memastikan bahwa ia telah mengkhumuskannya.

SOAL 990:

Sejak sekitar 7 tahun yang lalu saya mempunyai tanggungan sejumlah khumus.

Saya telah melakukan mudawarah dengan seorang mujtahid dan membayarkan

sebagian dari tanggungan tersebut. Namun sejak itu sampai sekarang saya

masih belum dapat melunasi sisa tanggungan tersebut. Apakah tugas saya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 396

JAWAB:

Sekedar ketidak-mampuan melaksanakan khumus sekarang tidaklah

menggugurkan tanggungan tersebut. Anda wajib melunasi hutang tersebut

meskipun secara bertahap kapanpun anda mampu melakukannya.

SOAL 991:

Apakah saya boleh menganggap jumlah uang yang telah saya berikan dulu

sebagai khumus harta yang tidak terkaitan dengan khumus sebagai bagian dari

khumus uang yang sekarang?

JAWAB:

Jika telah diberikan kepada yang berhak secara syar'i, tidak boleh dihitung

sebagai hutang khumus yang sekarang. Namun jika uang itu sendiri masih ada,

anda berhak untuk memintanya kembali.

SOAL 992:

Apakah anak-anak yang belum mencapai usia taklif (baligh) wajib berkhumus

dan berzakat ataukah tidak?

JAWAB:

Zakat mal tidak wajib atas orang yang belum baligh. Namun, jika hartanya

terkait dengan khumus, maka wali syar'inya wajib melaksanakan kewajiban

khumusnya, kecuali khumus dari laba hartanya, dimana tidak wajib dibayarkan

oleh walinya, tapi wajib, berdasarkan ahwath dilakukan oleh anak itu setelah

mencapai usia taklif (baligh).

SOAL 993:

Ada seseorang yang mempergunakan hak-hak syar'i dan sahmul Imam yang

telah diizinkan oleh salah seorang marjak untuk membangun sekolah agama atu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 397

Husainiyah, misalnya. Apakah ia berhak secara syar'i mengambil kembali dana

yang telah dibelanjakannya untuk melaksanakan hak-hak syar'i, atau menarik

kembali tanahnya, atau menjual bangunan lembaga tersebut, ataukah tidak?

JAWAB:

Jika ia telah membelanjakan harta-hartanya berdasarkan izin dari orang yang ia

wajib menyerahkan hak-hak syar'i kepadanya, untuk pembangunan sekolah,

dan sebagainya dengan niat melaksanakan kewajiban hak-hak syar'i, maka

selanjutnya ia tidak berhak mengambil kembali atau menggunakannya

sebagaimana pemiliknya.

AL-ANFAL

SOAL 994:

Berdasarkan undang-undang pertanahan:

1. Tanah-tanah mati (mawat) dianggap sebagai bagian dari anfal yang berada di

bawah penguasaan Pemerintah Islam.

2. Para pemilik tanah yang sudah diolah dsb di dalam kota wajib menjual tanah

mereka jika diperlukan oleh Pemerintah Pusat dan kotapraja dengan harga yang

umum di daerah tersebut

Yang kami tanyakan adalah:

1. Jika seseorang menyerahkan tanah mati (mawat), yang dokumennya tertulis

atas namanya, namun karena undang-undang ini, dokumen tersebut tidak

berlaku, sebagai khumus (sahmul Imam dan sahmus sadah), apa hukumnya?

2. Jika seseorang yang mempunyai tanah yang harus dijualnya -sesuai undang-

undang- kepada Pemerintah atau kepada kotapraja, baik berupa tanah yang

sudah diolah maupun tanah yang kosong, namun ia menyerahkannya sebagai

khumus (sahmul Imam dan sahmus sadah), apakah hukumnya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 398

JAWAB:

Karena tanah-tanah yang semula mati bukanlah milik syar'i orang yang mana

dokumen tercatat atas namanya, maka tidak sah dibayarkan sebagai khumus

dan dihitung sebagai pelunasan hutang khumus. Begitu pula tanah-tanah

bertuan yang boleh dimiliki oleh kotapraja Daerah atau Pemerintah Pusat,

dengan ganti harga atau tidak sesuai undang-undang, tidak boleh diserahkan

oleh pemiliknya sebagai khumus dan tidak boleh menghitungnya sebagai

pelunasan dari hutang khumus.

SOAL 995:

Apakah kotapraja memiliki hak khusus untuk memanfaatkan pasir yang ada di

dasar sungai-sungai untuk membangun kota atau semacamnya? Jika

diperbolehkan, maka apakah bisa diterima jika ada orang selain kotapraja yang

mengaku, bahwa ia memiliki hak demikian?

JAWAB:

Kotapraja boleh melakukan hal itu, dan pengakuan seseorang akan kepemilikan

dasar sungai-sungai besar dan umum tidak dapat diterima.

SOAL 996:

Apakah hak prioritas suku-suku untuk menggunakan padang rumput hilang

saat ditinggalkan dengan tujuan akan kembali lagi ke sana? Padahal cara

demikian telah dan akan mereka jalani selama puluhan tahun.

JAWAB:

Hukum tentang tetapnya hak prioritas syar'i berkenaan dengan padang rumput

bagi hewan ternak setelah mereka tinggalkan mahallu isykal (bermasalah).

Berhati-hati (ihtiyath) dalam hal ini merupakan sikap yang baik.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 399

SOAL 997:

Ada sebuah desa yang terletak di tengah padang rumput dan tanah-tanah

pertanian. Kebutuhan umum penduduknya dipenuhi melalui penjualan rumput

tempat tersebut. Perbuatan demikian berlanjut dengan cara yang sama sampai

setelah Revolusi Islam dan sampai sekarang. Namun, sekarang para pejabat

melarang perbuatan demikian. Mengingat kemiskinan penduduk desa dari sisi

materi dan padang rumput adalah tanah-tanah mati, apakah Dewan Syura Desa

berhak melarang warganya menjual rumput tempat penggembalaan dan

menjadikannya sebagai hak istimewa bagi Dewan untuk memenuhi biaya umum

desa?

JAWAB:

Rumput di ladang penggembalaan umum yang bukan milik syar'i bagi

seseorang tidak boleh dijual oleh siapa pun. Namun, penanggung jawab yang

ditunjuk oleh pemerintah untuk mengatur urusan desa boleh memungut sesuatu

untuk kepentingan desa sebagai imbalan dari izin yang ia berikan untuk

menggembala di padang-padang rumput itu.

SOAL 998:

Apakah suku-suku boleh memiliki ladang penggembalaannya musim panas dan

musim dingin yang sering didatanginya secara periodik sejak puluhan tahun?

JAWAB:

Ladang-ladang penggembalaan alami yang sejak semula bukan milik khusus

siapapun adalah bagian dari anfal dan harta umum yang berada di bawah

wewenang Pemimpin (wali amr muslimin). Pulang dan perginya para suku ke

tempat tersebut tidaklah meniscayakan kepemilikan mereka atasnya.

SOAL 999:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 400

Kapan menjual dan membeli tempat-tempat penggembalaan suku-suku diangap

sah dan kapan tidak sah?

JAWAB:

Dalam kondisi apapun, menjual dan membeli tempat-tempat penggembalaan

yang tidak dimiliki yang merupakan bagian dari anfal dan harta umum tidaklah

sah.

SOAL 1000:

Kami adalah pemilik ternak yang kami gembalakan di sebuah hutan. Sejak 50

tahun lebih, kami mempraktekkan profesi ini. Kami mempunyai dokumen

kepemilikan syar'i dari waris dan bukti yang legal. Di samping itu, hutan ini

adalah wakaf untuk Imam Ali bin Abi Thalib, Imam Husain, dan Abul-Fadhl Al-

Abbas bin Ali bin Abithalib As juga. Para pemilik ternak di hutan ini menikmati

hidup di situ. Mereka punya rumah-rumah tinggal, tanah-tanah pertanian, dan

kebun-kebun. Akhir-akhir ini para petugas hutan berencana mengeluarkan kami

dan menguasainya. Apakah mereka berhak mengeluarkan kami dari hutan

tersebut ataukah tidak?

JAWAB:

Karena pewakafan yang sah bergantung pada adanya kepemilikan syar'i

sebelumnya, begitu juga perpindahan harta melalui waris bergantung pada

pemilikan syar'i orang yang mewariskan, maka hutan dan tempat-tempat

penggembalaan alami yang bukan milik seseorang dan sebelumnya tidak

dihidupkan dan dibangun, tidak dianggap sebagai milik pribadi siapapun

sehingga pewakafannya menjadi sah dan dapat diwariskan. Yang jelas, seukuran

berapapun dari hutan itu yang sudah dihidupkan berupa ladang atau

pemukiman dan sebagainya dan menjadi hak milik secara syar'i, apabila berupa

wakaf, maka yang berhak menggunakannya adalah penanggung jawab wakaf

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 401

(mutawalli) secara syar'i. Namun, apabila tidak berupa wakaf maka yang berhak

adalah pemiliknya. Sedangkan yang tersisa dari hutan dan tempat

penggembalaan berupa hutan atau padang rumput alami, maka ia termasuk dari

anfal dan harta umum yang berdasarkan ketentuan undang-undang berada di

bawah wewenang Pemerintah Islam.

SOAL 1001:

Apakah para pemilik ternak yang mempunyai izin menggembala, boleh turun ke

ladang-ladang milik pribadi yang terletak di samping padang rumput untuk

meminum dan memberi minum ternak mereka dari air ladang tanpa kerelaan

pemiliknya?

JAWAB:

Hanya karena memegang izin menggembala di padang rumput yang

berdampingan dengan tanah-tanah pribadi tidaklah cukup untuk

memperbolehkan mereka masuk ke tanah orang lain dan memanfaatkan air

milik orang, karenanya, mereka tidak boleh melakukan hal itu tanpa kerelaan

pemiliknya.

JIHAD

SOAL 1002:

Apa hukum jihad ibtida’i (memulai menyerang) di zaman ghaibah Imam

Maksum As? Apakah seorang fakih yang memenuhi syarat dan berkuasa (wali

amril muslimin) berhak mengeluarkan hukum untuk hal tersebut?

JAWAB:

Pendapat yang memperbolehkan penetapan hukum jihad ibtida’i bagi seorang

fakih yang memenuhi syarat dan yang memimpin urusan kaum muslim, jika ia

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 402

memandang bahwa maslahat menuntut hal itu tidaklah jauh (la yab’ud). Bahkan

pendapat inilah yang lebih kuat.

SOAL 1003:

Apa hukum mempertahankan (difa’) Islam ketika mengetahui adanya bahaya

yang mengancam Islam tanpa kerelaan kedua orang tua?

JAWAB:

Melakukan difa’ (mempertahankan) yang wajib demi Islam dan kaum muslim

tidak bergantung pada izin kedua orang tua. Meski demikian, sepatutnya

berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan kerelaan mereka berdua.

SOAL 1004:

Apakah ahlul kitab yang hidup di negara-negara Islam diperlakukan secara

hukum sebagai ahludz dzimmah?

JAWAB:

Mereka secara hukum diperlakukan sebagai mu’ahid (yang mengikat perjanjian

damai) selama tunduk pada undang-undang dan ketentuan-ketentuan negara

Islam yang menaungi mereka dan selama mereka tidak melakukan sesuatu yang

menyalahi (perjanjian) keamanan.

SOAL 1005:

Apakah seorang muslim boleh memilki orang kafir dari ahli-kitab atau non ahli-

kitab, laki atau perempuan, di negara-negara orang kafir atau di negara-negara

muslim ataukah tidak?

JAWAB:

Hal itu tidak diperbolehkan. Sedangkan nasib para tawanan perang apabila

orang-orang kafir menyerang negara Islam, berada di bawah wewenang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 403

penguasa Islam. Umat muslim sebagai pribadi-pribadi tidak mempunyai

wewenang semacam ini.

SOAL 1006:

Sendainya, demi memelihara Islam sejati yang dibawa Muhammad Saw hanya

dapat dilakukan dengan mengalirkan darah seorang manusia yang terhormat

jiwanya (an-nafs al-muhtaramah), apakah hal itu diperbolehkan?

JAWAB:

Mengalirkan darah manusia yang terhormat jiwanya tanpa hak syar'i haram

berdasarkan syariah serta bertentangan dengan hukum-hukum Islam sejati yang

dibawa oleh Muhammad Saw. Atas dasar inilah, tidaklah berarti ucapan bahwa

memelihara Islam sejati yang dibawa Muhammad hanya bisa dilakukan dengan

membunuh seorang yang bersalah (bari’). Namun, apabila yang dimaksud

adalah jihad yang dilakukan mukalaf di jalan Allah (swt) dan demi

mempertahankan Islam sejati yang dibawa Muhammad Saw dalam kondisi yang

diduga berakibat ia akan terbunuh, maka konteksnya berbeda-beda. Apabila

mukalaf sesuai penilaiannya merasa bahwa asal keberadaan Islam (baidhatul

Islam) berada dalam bahaya, maka ia wajib bangkit untuk mempertahankan

Islam, meskipun ada kekhawatiran ia akan terbunuh.

AMAR MA'RUF DAN NAHI MUNGKAR

SYARAT-SYARAT KEWAJIBANNYA

SOAL 1007:

Apa hukum amar ma’ruf dan nahi munkar jika menyebabkan penodaan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 404

terhadap kehormatan orang yang tidak melakukan ma’ruf atau orang yang

melakukan munkar di hadapan publik?

JAWAB:

Jika syarat-syarat amr ma’ruf dan nahi munkar berikut sopan santunnya

diperhatikan dan tidak melampaui batas-batas keduanya, maka ia boleh

melakukannya dan tidak apa-apa.

SOAL 1006:

Berdasarkan hukum bahwa kewajiban masyarakat dalam ber-amr ma’ruf dan

nahi munkar di bawah naungan pemerintah Islam terbatas pada amr ma’ruf dan

nahi munkar dengan lisan, dan bahwa tahapan-tahapan berikutnya merupakan

tanggung jawab para aparat, apakah pendapat demikian merupakan ketetapan

pemerintah (al-hukm) atau fatwa?

JAWAB:

Ia merupakan fatwa fiqih.

SOAL 1007:

Apakah boleh berinisiatif dalam amar ma’ruf dan nahi munkar tanpa terlebih

dahulu meminta izin dari hakim jika upaya menghalangi seseorang dari

perbuatan munkar hanya bisa dilakukan dengan cara memukul, atau dengan

cara menahan dan mempersempit ruang geraknya, atau dengan menggunakan

hartanya meskipun dengan merusaknya?

JAWAB:

Masalah tersebut memilik kondisi dan konteks yang berbeda-beda. Secara

umum, seluruh tahapan amar ma’ruf dan nahi munkar selama tidak bergantung

pada tindakan terhadap jiwa atau harta pelaku munkar, maka tidak memerlukan

izin dari siapapun. Bahkan ini adalah kewajiban semua mukalaf. Sedangkan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 405

konteks-konteks amar ma’ruf dan nahi munkar yang memerlukan usaha

melebihi tindakan secara lisan, apabila hal itu terjadi dalam negara yang diatur

dengan sistem dan hukum Islam dan memperhatikan kewajiban Islam ini, maka

urusannya bergantung kepada izin dari hakim, para pejabat terkait, dan

kepolisian setempat serta pengadilan yang berwenang.

SOAL 1008:

Jika amar ma’ruf dan nahi munkar dalam masalah-masalah yang sangat penting

seperti menjaga jiwa yang terhormat, hanya bisa dilakukan dengan pemukulan

yang menyebabkan cidera atau kadang kala berujung kepada pembunuhan

apakah dalam kondisi semacam itu disyaratkan izin hakim juga?

JAWAB:

Jika perlindungan terhadap jiwa terhormat dan penggagalan terhadap usaha

pembunuhan hanya bisa dilakukan dengan tindakan penanganan segera dan

langsung, maka hal itu diperbolehkan, bahkan wajib secara syar'i, karena itu

merupakan tindakan mempertahankan jiwa yang terhormat, yang tidak

bergantung pada izin dari hakim dan tidak perlu mendapatkan perintah untuk

hal itu. Hanya saja, apabila mempertahankan jiwa yang terhormat harus

dilakukan dengan membunuh penyerang, maka hal itu memiliki keadaan-

keadaan yang berbeda yang mungkin menyebabkan perbedaan di dalam

hukumnya.

SOAL 1009:

Apakah orang yang hendak menyuruh seseorang melakukan ma’ruf atau

melarangnya berbuat munkar wajib memiliki kemapuan untuk itu? Dan kapan

ia wajib melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 406

JAWAB:

Orang yang melakukan amar am’ruf dan nahi munkar wajib tahu tentang ma’ruf

dan munkar, dan mengetahui bahwa pelaku melanggarnya dengan sengaja dan

tanpa alasan syar'i apapun. Ia hanya wajib bersegera melakukan amar ma’ruf

dan nahi munkar apabila menduga bahwa tindakannya akan berpengaruh

terhadap orang tersebut, dan apabila pelaku amar ma’ruf dan nahi munkar

aman dari bahaya sambil memperhatikan kesesuaian antara bahaya yang diduga

dan pentingnya ma’ruf (kebaikan) yang diperintahkannya atau munkar yang

dilarangnya. Jika tidak, maka ia tidak wajib melakukannya.

SOAL 1010:

Jika salah seorang kerabat menerjang maksiat dan mengabaikannya, apakah

taklif dalam hal bersilaturahmi dengannya.

JAWAB:

Jika ia menduga bahwa memutuskan hubungan dengannya akan mendorongnya

menghindari masiat, maka ia wajib melakukannya sebagai salah satu bentuk

amar ma’ruf dan nahi munkar. Jika tidak, maka ia tidak boleh memutuskan

hubungan rahim.

SOAL 1011:

Apakah boleh mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar karena khawatir

dipecat dari pekerjaan, seperti ketika salah seorang pejabat di salah satu pusat

pendidikan yang berurusan dengan kalangan pemuda di universitas melakukan

tindakan yang bertentangan dengan syari’at atau menciptakan suasana yang

kondusif bagi perbuatan dosa di tempat tersebut?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 407

JAWAB:

Secara umum, jika pelaksanaan amar ma’ruf dan nahi munkar dikhawatirkan

menimbulkan kerugian terhadap dirinya, maka ia tidak wajib melakukannya.

SOAL 1012:

Jika ma’ruf diabaikan dan munkar dilakukan di lingkungan universitas,

sementara syarat-syarat amar ma’ruf dan nahi munkar telah terpenuhi, hanya

saja pelaku amr ma’ruf dan nahi munkar masih bujang apakah kewajiban amar

ma’ruf dan nahi munkar gugur ataukah tidak?

JAWAB:

Tindakan amar ma’ruf dan nahi munkar jika obyek dan syarat-syaratnya yang

telah terwujud merupakan tugas syar'i dan kewajiban sosial dan kemanusiaan

atas seluruh mukalaf. Masalah ini tidak ada sangkut pautnya dengan status

mukalaf sebagai lajang ataukah sudah menikah. Hanya karena ia lajang tidak

dapat menggugurkan tugas beramr ma’ruf dan nahi an munkar.

SOAL 1013:

Ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan perbuatan dosa dan munkar serta

kebohongan seorang yang mempunyai status dan pengaruh. Namun, kami

khawatir terhadap kekerasan dan kekuasaannya. Apakah kami boleh

mengabaikan amr ma’ruf dan nahi munkar terhadap orang ini ataukah kami

wajib memerintahkannya kepada ma’ruf dan melarangnya dari munkar

walaupun khawatir akan kerugian?

JAWAB:

Jika kekhawatiran adanya kerugian mempunyai dasar rasional (kesimpulan logis

orang-orang yang berakal sehat), maka ia tidak wajib melakukan amr ma’ruf dan

nahi munkar, bahkan tugas anda untuk melakukan hal itu gugur. Namun,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 408

hendaknya setiap orang tidak mengabaikan tindakan memperingati dan

menasehati saudaranya yang mukmin dan tidak meninggalkan kewajiban amar

ma’ruf dan nahi munkar hanya karena mempertimbangkan kedudukan

pelanggar ma’ruf dan pelaku munkar, atau hanya karena dugaan akan

timbulnya suatu kerugian akibat dari hal itu.

SOAL 1014:

Dalam beberapa kasus dan saat melakukan amr ma’ruf dan nahi munkar, pelaku

maksiat berprasangka buruk terhadap Islam ketika dicegah berbuat

kemungkaran, karena ketidaktahuannya akan kewajiban-kewajiban dan hukum-

hukum Islam. Di sisi lain jika kami biarkan begitu saja berbuat sekehendak

dirinya, maka hal itu berarti memberikan jalan bagi perusakan lingkungan

(iklim) dan memudahkan perbuatan maksiat untuk orang-orang lain. apa tugas

kami dalam situasi semacam ini?

JAWAB:

Melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar yang telah memenuhi syarat-

syaratnya merupakan sebuah tugas (taklif) syar'i dan berlaku secara umum demi

menjaga hukum-hukum Islam dan demi memelihara keselamatan masyarakat.

Sekedar dugaan bahwa tindakan amar ma’ruf dan nahi munkar tersebut akan

menimbulkan sikap prasangka buruk pada sebagian orang terhadap Islam tidak

meniscayakan secara hukum bahwa taklif yang sangat penting ini boleh

diabaikan.

SOAL 1015:

Jika aparat yang ditugaskan oleh negara Islam tidak melaksanakan kewajiban

mencegah kerusakan, apakah orang-orang boleh melakukannya sendiri?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 409

JAWAB:

Tidak boleh bertindak secara perorangan dalam masalah-masalah yang

dianggap sebagai kewajiban aparat keamanan dan peradilan. Namun, tidak ada

larangan bila orang-orang melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar dengan

memperhatikan batas-batas dan syarat-syaratnya.

SOAL 1016:

Apakah kewajiban setiap pribadi dalam amar ma’ruf dan nahi munkar hanya

sebatas yang bersifat verbal (lisan) saja? Jika mereka hanya wajib melakukannya

secara verbal, maka hal itu bertentangan dengan keterangan beberapa risalah

‘amaliyah terutama Tahrir al-Wasilah tentang masalah ini? Dan jka mereka boleh

melampaui batas lisan ke tahap-tahap berikutnya sesuai kebutuhan, maka

apakah boleh melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar dengan semua tahapan

berjenjang ketika dibutuhkan sebagaimana disebutkan di dalam Tahrir al-

Wasilah?

JAWAB:

Mengingat pelaksanaan amr ma’ruf dan nahi munkar pada tahap-tahap setelah

tahap verbal saat Pemerintah Islam berkuasa dapat diserahkan kepada aparat

keamanan dan peradilan, terutama dalam kasus-kasus dimana pencegahan

perbuatan munkar hanya dapat dilakukan dengan kekuatan dengan cara

meguasai harta pelaku munkar, atau dengan memberlakukan sanksi (ta’zir) atas

dirinya atau menahannya dan sebagainya. Karena itulah, para mukalaf wajib

membatasi diri dengan ber-amr ma’ruf dan nahi munkar secara lisan (verbal),

dan menyerahkan penggunaan kekuatan jika diperlukan kepada para petugas

khusus keamanan dan peradilan. Ini tidak bertentangan dengan fatwa-fatwa

alm. Imam Khomeini qs berkenaan dengan masalah ini. Namun, di zaman atau

tempat yang tidak dikuasai oleh pemerintahan Islam maka dalam kondisi

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 410

semacam ini para mukalaf –ketika syarat-syaratnya telah terpenuhi- wajib

melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar secara bertahap hingga tercapai

tujuan dari keduanya.

SOAL 1017:

Sebagian sopir bus memutar kaset lagu-lagu dan musik haram. Mereka tidak

menggubris nasihat yang telah dismapaikan untuk mematikannya. Kami mohon

Anda menjelaskan hukum dan sikap apa yang harus kami ambil dalam situasi

demikian, bolehkah kami bersikap keras terhadap mereka?

JAWAB:

Jika syarat-syarat nahi munkar terpenuhi, anda hanya wajib melakukan nahi

munkar secara lisan saja. Jika hal itu tidak berpengaruh, maka wajib

menghindari mendengarkan lagu dan musik yang haram. Jika suaranya tetap

terdengar oleh kalian tanpa kehendak, maka tidak apa-apa bagi kalian.

SOAL 1018:

Saya bekerja di salah satu rumah sakit dengan profesi luhur, sebagai perawat.

Kadang kala saya mendapati di sela-sela kerja sebagian pasien mendengarkan

kaset musik rendahan dan haram. Saya menasehati mereka untuk menghentikan

perbuatan tersebut. Setelah nasehat saya yang ke dua kalinya diabaikan, saya

mengeluarkan kaset dari tape lalu menghapus seluruh isinya dan

mengembalikannya kepada dia. Mohon penjelasan Anda, apakah

memperlakukan orang dengan cara demikian boleh ataukah tidak?

JAWAB:

Tidak ada larangan dalam menghapus muatan-muatan yang bathil demi

mencegah agar kaset tersebut tidak digunakan secara haram. Hanya saja,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 411

tindakan semacam itu hanya bisa dilakukan dengan izin pemilik kaset atau

hakim syar'i.

SOAL 1019:

Dari sebagian rumah terdengar suara kaset-kaset musik yang tidak jelas apakah

termasuk yang diperbolehkan ataukah tidak yang kadang kala volumenya

sangat tinggi sehingga mengusik orang-orang mukmin? Apa yang wajib

dilakukan terhadap hal ini?

JAWAB:

Tidak boleh melakukan intervensi ke dalam rumah orang-orang. Pencegahan

kemungkaran hanya dapat dilakukan setelah melakukan identifikasi terhadap

subjek hukum dan bila syarat-syaratnya telah terpenuhi.

SOAL 1020:

Apa hukum amr ma’ruf dan nahi munkar terhadap wanita-wanita yang tidak

mengenakan hijab secara sempurna? Dan apa hukumnya jika seseorang

khawatir timbulnya syahwat jika melakukan pencegahan munkar secara lisan?

JAWAB:

Melakukan nahi munkar tidak mesti dengan cara memandang wanita non-

muhrim dengan pandangan yang mengarah kepada dosa (raibah). Setiap

mukalaf wajib menghindari perbuatan haram, terutama saat melakukan

kewajiban nahi munkar.

CARA AMR MA'RUF DAN NAHI MUNKAR

SOAL 1021:

Apa tugas anak terhadap kedua orang tua atau isteri terhadap suaminya yang

tidak mempedulikan pembayaran khumus atau zakat? Apakah haram

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 412

hukumnya menggunakan harta yang tidak dikhumuskan atau dizakatkan

karena bercampur dengan haram, khususnya adanya penekanan yang banyak

dalam nas agama yang melarangnya karena mengkonsumsi makanan yang

haram itu akan menodai jiwa?

JAWAB:

Ketika seoarang anak menyaksikan kedua orang tua atau isteri menyaksikan

suami mengabaikan ma’ruf atau melakukan munkar, maka wajib bagi keduanya

melakukan amr ma’ruf dan nahi munkar jika syarat-syaratnya telah terpenuhi.

Mereka berdua boleh menggunakan harta mereka, kecuali jika meyakini bahwa

dalam harta yang mereka berdua gunakaan terdapat khumus dan zakat. Dalam

kondisi seperti ini, keduanya wajib minta izin dari wali urusan khumus dan

zakat sejumlah (khumus dan zakat) tersebut.

SOAL 1022:

Metode apakah yang sepatutnya ditempuh oleh seseorang anak dalam

menyikapi kedua orang tuanya yang tidak mempedulikan tugas keagamaan

mereka karena keduanya tidak meyakininya secara utuh?

JAWAB:

Ia wajib menyuruh mereka berdua melakukan ma’ruf dan melarang mereka

melakukan munkar dengan ucapan yang lembut sambil tetap menghormati

mereka sebagai orang tua.

SOAL 1023:

Saudara saya tidak mengindahkan masalah-masalah hukum dan akhlak dan

tidak terpengaruh oleh nasehat hingga sekarang? Apa kewajiban saya saat

menyaksikan sikapnya semacam ini?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 413

JAWAB:

Anda wajib menunjukkan sikap kecewa terhadap perbuatannya yang

bertentangan dengan syari’at, dan anda wajib mengingatkannya dengan segala

cara yang bersahabat yang anda anggap efektif dan baik. Namun, janganlah

memutuskan hubungan kerabat (silaturahmi), karena hal itu tidak

diperbolehkan.

SOAL 1024:

Bagaimana seharusnya kita berhubungan dengan orang-orang yang dulu pernah

melakukan perbuatan-perbuatan haram seperti minum khamr?

JAWAB:

Yang menjadi tolok ukur adalah kondisi orang yang sekarang. Jika mereka telah

bertobat atas semua yang telah dilakukannya, maka mereka sekarang

diperlakukan dalam pergaulan sebagaimana mukmin lainnya. Namun, jika

orang itu melakukan perbuatan haram sekarang, maka ia wajib mencegahnya

dengan cara nahi munkar.Jika ia tetap tidak meninggalkan perbuatan haram

tersebut kecuali bila dijauhi, maka ketika itu pemutusan hubungan dengan

orang itu menjadi wajib dilakukan.

SOAL 1025:

Melihat serangan bertubi-tubi budaya barat yang anti moral Islam dan adanya

penyebaran kebiasaan tidak Islami, seperti para lelaki yang memakai kalung

salib emas atau pakaian dengan warna mencolok yang dikenakan oleh para

wanita, kadang kala kacamata gelap dan gelang emas yang dipakai oleh

sebagian pria dan wanita, jam tangan tertentu yang menarik perhatian dan

buruk menurut pandangan umum (urf). Sebagaian bersikeras melakukan hal ini

meski telah diperintahkan agar berbuat ma’ruf dan mencegah munkar. Kami

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 414

mohon Anda menjelaskan metode ynag wajib digunakan untuk menyikapi

orang-orang semacam mereka?

JAWAB:

Mengenakan emas sebagai pakaian atau kalung haram bagi lelaki secara mutlak.

Dan tidak diperbolehkan memakai pakaian yang model jahitan, warna dan

lainnya merupakan penyebaran budaya yang menentang kaum muslim. Juga

tidak boleh menggunakan gelang dan kacamata dengan cara yang dianggap

sebagai sifat meniru budaya yang menentang kaum muslim. Yang wajib atas

orang lain dalam mengahadapi gejala-gejala ini adalah nahi munkar secara lisan.

SOAL 1026:

Kadang kala kami melihat mahasiswa atau pegawai yang melakukan

kemungkaran tidak segera berhenti meninggalkannya meskipun telah diberi

peringatan dan bimbingan terus menerus, bahkan tetap bersikeras melakukan

perbuatan buruk yang dapat merusak suasana fakultas. Bagaimana pendapat

Anda tentang sanksi administratif yang efektif baginya?

JAWAB:

Tindakan tersebut boleh dilakukan dengan tetap memperhatikan peraturan

internal fakultas. Parapemuda hendaknya memandang secara serius masalah

amr ma’ruf dan nahi munkar. Mereka selayaknya mempelajari syarat-syarat dan

hukum-hukum syar'inya dengan seksama. Mereka harus menyebarluaskan

prinsip ini dan menggunakan metode-metode yang etis dan efektif untuk

mendorong kebaikan (ma’ruf) dan mencegah terjadinya kemunkaran, dan tidak

menggunakannya demi tujuan-tujuan pribadi, dan hendaknya mereka tahu

bahwa ini adalah yang terbaik dan paling efektif dalam penyebarluasan

kebaikan dan mencegah keburukan. Semoga anda sekalian diberi taufiq untuk

memperoleh keridhaan-Nya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 415

SOAL 1027:

Apakah boleh seseorang tidak membalas ucapan salam pelaku munkar dengan

tujuan mencegahnya dari perbuatan munkarnya?

JAWAB:

Boleh tidak membalas salam dengan tujuan mencegah kemunkaran, jika

menurut urf, (pandangan umum) hal itu dianggap sebagai pelarangan dan

penolakan terhadap munkar.

SOAL 1028:

Jika para pejabat berhasil membuktikan secara pasti bahwa sebagian orang yang

bekerja di kantor-kantor mereka meremehkan atau tidak melakukan salat fardu,

dan tidak terpengaruh oleh nasehat dan bimbingan, apakah kewajiban mereka

dalam menyikapi orang-orang seperti ini?

JAWAB:

Meski demikian, mereka tetap wajib menyadari efektifitas tindakan amr ma’ruf

dan nahi munkar jika dilakukan secara terus menerus dengan tetap

memperhatikan syarat-syaratnya. Dan ketika tidak ada harapan bahwa amr

ma’ruf terhadap mereka akan berpengaruh, maka jika ketentuan undang-

undang memperbolehkan pencabutan hak-hak kepegawaian, maka tindakan

demikian terhadap mereka wajib dilakukan sambil mengingatkan bahwa

tindakan demikian diambil karena mereka meremehkan pelaksanaan kewajiban

keagamaan ini.

LAIN-LAIN

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 416

SOAL 1029:

Saudara perempuan saya sejak beberapa waktu lalu kawin dengan lelaki yang

tidak salat. Karena ia selalu berada bersama kami, maka saya terpaksa

berbincang dan bergaul dengannya, bahkan kadang kala saya membantunya

melakukan beberapa hal atas permintaannya. Yang saya tanyakan adalah,

apakah saya boleh secara syar'i berbincang dan bergaul serta membantunya

melakukan sesuatu? Dan apa taklif saya dalam menghadapinya?

JAWAB:

Anda hanya wajib melakukan amr ma’ruf dan nahi an munkar terus menerus,

setiap kali syarat-syarat kewajibannya terpenuhi. Jika bergaul dan membantunya

tidak menjadi dorongan bagi meninggalkan salat, maka tindakan demikian

boleh dilakukan.

SOAL 1030:

Jika hilir mudik para ulama yang pandai ke tempat orang-orang zalim dan para

penguasa tiran menyebabkan kezaliman mereka berkurang. Apakah mereka

boleh melakukan hal itu?

JAWAB:

Jika terbukti bagi ulama tersebut dalam kondisi-kondisi demikian, bahwa

hubungannya dengan orang yang zalim dapat mencegah kezaliman dan dapat

berpengaruh dalam mencegahnya berbuat munkar, atau menilai ada masalah

penting yang menuntut perhatian dan penelusuran, maka hal itu diperbolehkan.

SOAL 1031:

Beberapa tahun lalu saya kawin. Saya sangat peduli terhadap masalah-masalah

keagamaan dan hukum. Saya bertaklid kepada alm. Imam Khomeini qs. Namun,

sayang sekali, Isteri saya tidak terlalu peduli terhadap masalah-masalah agama.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 417

Kadang kala, setelah pertengkaran mulut antara kami ia salat sekali dan tidak

salat beberapa kali. Hal ini sangat menyiksa saya. Apa kewajiban saya dalam

kondisi semacam ini?

JAWAB:

Kewajiban Anda adalah mempersiapkan kondisi untuk memperbaikinya dengan

cara apapun, dan menghindari segala bentuk perlakuan kasar yang dapat

terkesan sebagai perangai buruk dan ketidakharmonisan. Perlu Anda ingat

bahwa keikutsertaan dalam acara-acara keagamaan dan saling berkunjung antar

keluarga yang agamis memberikan pengaruh yang cukup besar dalam

perbaikan.

SOAL 1032:

Jika seorang muslim mengetahui, berdasarkan indikasi-indikasi tertentu, bahwa

isterinya yang telah memiliki beberapa anak secara diam-diam melakukan

perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan kesucian wanita (‘iffah). Hanya

saja ia tidak memilki bukti syar'i (bayyinah syari’at) untuk membuktikan kasus

ini, seperti adanya saksi yang bersedia memberikan kesaksian. Bagaimana ia bisa

secara syar'i bergaul dengan wanita semacam ini, yang akan merawat anak-

anaknya? Bagaimana memperlakukan orang-orang yang ia tahu bahwa mereka

telah berbuat buruk yang bertentangan dengan hukum Allah seperti ini, Perlu

diketahui, bahwa tidak ada bukti-bukti yang dapat diajukan ke pengadilan.

JAWAB:

Wajib menghindari prasangka buruk dan mencari-cari bukti dan indikasi-

indikasi, yang bersifat dugaan. Jika dapat dipastikan terjadinya perbuatan haram

secara syar'i, maka wajib mencegahnya dengan cara mengingatkan, menasehati

dan nahi munkar. Jika nahi munkar tidak berpengaruh, maka ia dapat

menghubungi aparat pengadilan yang berwenang jika telah ada bukti-bukti.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 418

SOAL 1033:

Apakah gadis remaja boleh membimbing dan membantu pemuda dalam studi

dan lainnya dengan tetap mematuhi norma-norma Islam?

JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan, hal itu tidak dilarang. Namun, hendaknya

menghindarkan dirinya dari godaan dan rayuan setan, dan wajib menjaga

hukum-hukum syariah dalam kondisi tersebut, seperti tidak berdua dengan non

muhrim di tempat sepi (khalwah).

SOAL 1034:

Apa tugas para pekerja di instansi-instansi dan lembaga-lembaga, jika kadang-

kadang menemukan adanya pelanggaran-pelanggaran administratif dan syar'i

yang dilakukan oleh pejabat yang lebih tinggi pangkatnya dari mereka? Apakah

taklif orang tersebut gugur jika khawatir tindakan nahi an munkar-nya akan

menimbulkan kerugian dari pihak atasannya?

JAWAB:

Jika syarat-syarat amr ma’ruf dan nahi an munkar telah terpenuhi, maka mereka

harus melakukannya. Jika tidak, maka mereka tidak terkena taklif (kewajiban)

dalam kondisi tersebut, seperti apabila mereka khawatir akan ada kerugian atas

diri mereka. Ini semua jika perkara tersebut terjadi di negara yang tidak

diperintah dengan hukum Islam. Tetapi, bila bila terjadi di negara dibawah

Pemerintahan Islam, yang memperhatikan faridhah Ilahiyah ini, maka bagi

orang yang tidak mampu melakukan amr ma’ruf dan nahi munkar, wajib

menginformasikan kepada pejabat berwenang yang kompeten dari pihak

pemerintah dan memantau kasus ini hingga tercabutnya akar-akar yang rusak

dan merusak ini.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 419

SOAL 1035:

Bila terjadi korupsi terhadap Baitul mal di salah satu kantor dan hingga sekarang

masih berlangsung, dan ada orang yang beranggapan jika tanggung jawab

tersebut diembannya, ia akan dapat mengurangi gejala ini, namun, ia tidak

dapat mengemban tugas tersebut kecuali dengan menyuap salah seorang yang

tertentu, apakah ia boleh menyuap dengan tujuan akan mencegah korupsi di

Baitul Mal yang berarti menghilangkan keburukan yang lebih besar dengan

yang lebih kecil?

JAWAB:

Orang-orang yang mengetahui pelanggaran-pelanggaran syar'i wajib mencegah

kemunkaran dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan

syar'inya. Tidak boleh menempuh cara suap dan menggunakan cara-cara yang

ilegal untuk meraih pekerjaan apapun, meskipun dengan tujuan mencegah

terjadinya kerusakan. Namun, bila kasus ini terjadi di negara yang diperintah

dengan sistem Islam, maka kewajiban masyarakat untuk amr ma’ruf dan nahi an

munkar tidak berhenti hanya karena tidak mampu melakukannya secara

pribadi. Melainkan mereka wajib mengadukan kasus tersebut ke pejabat

berwenang yang kompeten dan memantaunya.

SOAL 1036:

Apakah kemunkaran merupakan hal-hal yang nisbi (relatif) agar dapat

membandingkan lingkungan kampus dengan lingkungan terburuk yang ada di

luar dan menjadi alasan untuk mengabaikan kewajiban mencegah sebagaian

kemungkaran dan tidak bertindak karena tidak menganggapnya sebagai sesuatu

yang haram dan munkar?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 420

JAWAB:

Kemungkaran sebagai kemungkaran bukanlah suatu hal yang bersifat nisbi

(relatif). Tapi pada saat yang sama kita dapat menganggap sebagian dari

kemunkaran lebih keras keharamannya dibandingkan dengan yang lain.

Bagaimanapun, mencegah ke-munkar-an merupakan kewajiban syar'i atas

siapapun yang memenuhi syarat-syaratnya. Ia tidak boleh diabaikan dan tidak

dapat dibedakan antara satu dengan lainnya dan antara kalangan kampus dan

selainnya.

SOAL 1037:

Apa hukum minuman alkohol yang ada di lingkungan para ahli dari kalangan

orang asing yang kadang kala berada di beberapa institusi di negeri Islam.

Mereka meminumnya di rumah-rumah atau di tempat-tempat pemukiman

khusus mereka? Dan apakah hukum menyediakan dan memakan daging babi

serta perilaku mereka yang bertentangan dengan kesucian diri (iffah) dan

norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat? Apa taklif para pejabat

pabrik-pabrik dan orang-orang yang berhubungan dengan mereka? Sikap

apakah yang wajib diambil setelah melaporkan hal itu kepada para pejabat

pabrik dan instansi terkait di provinsi itu jika mereka tidak mengambil

kebijaksanaan dalam masalah ini?

JAWAB:

Para pejabat yang kompeten wajib memerintahkan agar mereka tidak

menampakkan hal-hal seperti minum khamar, makan daging haram, dan agar

tidak memakan atau meminumnya secara terbuka. Para pejabat juga tidak boleh

mengizinkan mereka melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma

kesucian umum. Bagaimanapun, tindakan-tindakan terhadap mereka berkenaan

dengan perbuatan tersebut harus melalui para pejabat yang kompeten.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 421

SOAL 1038:

Sebagian dari teman-teman pergi ke tempat-tempat yang mungkin dikunjungi

oleh wanita-wanita tidak memakai hijab, guna melakukan amr ma'ruf dan nahi

munkar, dan untuk menasehati dan membimbing mereka. Apakah mereka boleh

memandang wanita-wanita tak berhijab tersebut, dengan alasan bahwa mereka

telah pergi ke tempat itu untuk amr ma'ruf dan nahi munkar?

JAWAB:

Pandangan pertama yang tidak direncanakan tidak apa-apa. Namun,

memandang dengan sengaja ke selain wajah dan dua telapak tangan tidaklah

diperbolehkan, meskipun dengan tujuan amr ma'ruf.

SOAL 1039:

Apa kewajiban pemuda muslim di universitas-universitas yang bercampur (laki

dan wanita) terhadap kerusakan-kerusakan yang ia saksikan di sebagian

universitas?

JAWAB:

Selain menghindarkan diri dari ketercemaran dengan keburukan, mereka juga

wajib melakukan amar ma’ruf dan nahi an munkar apabila syarat-syaratnya

telah terpenuhi dan mereka mampu melakukannya.

MEMPERDAGANGKAN BENDA-BENDA NAJIS

SOAL 1040: Bolehkah membeli babi hutan yang diburu oleh Kantor Dinas

Perburuan dan para petani setempat demi memelihara ladang peternakan dan

sawah untuk dikalengkan dan diekspor ke negara-negara non-Muslim?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 422

JAWAB: Tidak diperbolehkan membeli dan menjual daging babi sebagai

makanan manusia, meskipun pembelinya non-Muslim. Namun, jika daging itu

mempunyai kegunaan-kegunaan (lain) yang dapat diterima oleh orang-orang

berakal, halal dan berguna seperti menjadi pakan binatang atau lemaknya

dimanfaatkan dalam pembuatan sabun dan sebagainya, maka jual-belinya tidak

dilarang.

SOAL 1041: Bolehkah bekerja di pabrik pengalengan daging babi, night club atau

pusat-pusat maksiat? Dan apa hukum pendapatan dari pekerjaan tersebut?

JAWAB: Tidak diperbolehkan bekerja dalam hal-hal yang diharamkan oleh

syariat, seperti menjual daging babi, minuman keras, membangun dan

mengelola club-club malam, atau pusat-pusat maksiat, kebejatan, perjudian,

minum minuman keras, dan sebagainya. Maka menjadikannya sebagai mata

pencaharian diharamkan, dan gaji dari pekerjaan tersebut tidak dapat dimiliki

(sebagai kekayaan).

SOAL 1042: Sahkah menjual atau menghadiahkan minuman keras, daging babi

atau benda apa pun yang haram dimakan kepada orang yang menganggapnya

halal?

JAWAB: Tidak diperbolehkan menjual atau menghadiahkan sesuatu yang haram

dimakan dan diminum jika (dengan tujuan agar) dimakan atau diminum. Begitu

pula, jika mengetahui pembeli akan memakan atau meminumnya, meskipun

kepada orang yang menghalalkannya.

SOAL 1043: Kami mempunyai koperasi untuk menjual bahan-bahan makanan

dan konsumsi. Karena sebagian dari bahan-bahan makanan itu (berasal) dari

bangkai atau sesuatu yang haram untuk dimakan, maka apa hukum laba

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 423

tahunan dari pekerjaan tersebut yang dibagikan kepada para pemegang saham?

JAWAB: Diharamkan mencari mata pencaharian dengan menjual dan membeli

bahan-bahan makanan yang haram dimakan. Penjualannya tidaklah sah, dan

harga serta laba-labanya menjadi haram. Jika ia bercampur dengan harta

kekayaan koperasi maka ia diperlakukan secara hukum sebagai harta yang

bercampur dengan yang haram sesuai dengan klasifikasi bagian-bagiannya

sebagaimana disebutkan dalam, ‚Risalah Amaliah.‛

SOAL 1044: Jika seorang Muslim membuka Hotel di sebuah negara non-Muslim

dan terpaksa harus menjual sebagian (jenis) minuman keras dan makanan-

makanan haram, karena jika tidak menjualnya, Hotelnya tidak akan disinggahi

(dikunjungi) oleh seorang tamu pun, sebab kebanyakan dari mereka adalah

penganut Kristen yang tidak memakan sesuatu tanpa menenggak minuman

keras. Pengusaha ini bermaksud untuk menyerahkan laba dari penjualan hal-hal

yang diharamkan tersebut kepada hakim syar’i. Bolehkah dia melakukannya?

JAWAB: Tidak ada larangan membuka hotel atau restoran di negara-negara non-

Muslim. Namun, dia diharamkan menjual minuman-minuman keras dan

makanan-makanan haram, meskipun pembeli menganggapnya halal.

Karenanya, dia tidak diperbolehkan menerima uang hasil penjualan minuman

keras dan makanan haram, meskipun dia berniat akan menyerahkannya kepada

hakim syar’i.

SOAL 1045: Apakah binatang-binatang air yang diharamkan, meskipun telah

dikeluarkan ke daratan dalam keadaan hidup, harus diperlakukan secara hukum

sebagai bangkai sehingga haram dijual-belikan? Dan bolehkah menjual-

belikannya untuk tujuan selain makanan manusia, seperti menjadi pakan

burung, binatang atau kepentingan industrial?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 424

JAWAB: Jika termasuk dalam jenis ikan yag dikeluarkan ke daratan dalam

keadaan hidup lalu mati di darat, maka ikan tersebut bukanlah bangkai. Secara

umum, tidak diperbolehkan memperjual-belikan sesuatu yang haram dimakan

untuk (tujuan) dimakan, meskipun kepada orang-orang yang menghalalkannya.

Namun, jika ia mempunyai kegunaan-kegunaan (lain) yang halal dan dapat

diterima oleh orang-orang berakal, selain sebagai bahan makanan, seperti

kegunaan-kegunaan medis, industrial atau untuk dijadikan sebagai pakan

burung, binatang ternak dan sebagainya, maka tidak apa-apa menjual-

belikannya.

SOAL 1046: Bolehkah bekerja megangkat bahan-bahan makanan yang

sebagiannya merupakan daging yang tidak disembelih secara Islami? Dan

adakah perbedaan antara mengangkatnya kepada orang yang menganggapnya

halal dan kepada orang yang menganggapnya haram?

JAWAB: Tidak diperbolehkan mengangkatkan bahan-bahan makanan berupa

daging hewan yang tidak disembelih secara Islami kepada orang yang (akan)

memakannya, baik yang menganggapnya halal maupun yang tidak

menghalalkannya.

SOAL 1047: Bolehkah menjual darah kepada orang yang memanfaatkannya?

JAWAB: Tidak dilarang apabila untuk tujuan yang dapat diterima oleh orang-

orang berakal dan dibenarkan di dalam syariat.

SOAL 1048: Apakah seorang Muslim boleh menyajikan makanan yang haram

dimakan, seperti makanan yang mengandung daging babi, bangkai atau

minuman beralkohol kepada orang-orang non-Muslim di negara-negara non-

Islam? Dan apakah hukumnya dalam kondisi-kondisi berikut:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 425

Jika makanan dan minuman beralkohol bukan miliknya dan tidak untuk

mengambil laba dari si penjualnya, tapi dia hanya bekerja sebagai penyaji

kepada pembeli dengan makanan-makanan halal lainnya.

Jika dia menjadi mitra usaha seorang non-Muslim di suatu tempat penjualan

barang dagangan: Pihak Muslim sebagai pemilik barang-barang yang halal,

sedangkan pihak non-Muslim sebagai pemilik minuman-minuman beralkohol

dan makanan-makanan haram, dan setiap dari keduanya memperoleh

keuntungan dari barang milik masing-masing.

Jika dia bekerja sebagai pegawai yang dibayar di sebuah tempat yang menjual

makanan haram dan minuman-minuman beralkohol dan memperoleh upah

(gaji) secara rutin dari pemilik tempat tersebut baik Muslim maupun non-

Muslim.

Jika dia bekerja di sebuah tempat yang menjual makanan haram dan minuman

beralkohol sebagai buruh atau mitra namun, dia tidak menangani secara

langsung transaksi jual-beli barang-barang haram tersebut dan juga bukan

miliknya sendiri. Dia hanya bertugas untuk menyuplainya saja. Apa hukum

pekerjaannya tersebut? Dan perlu diketahui bahwa minuman-minuman

beralkohol tersebut tidak diminum oleh si pembelinya di toko tempat dia

menjualnya.

JAWAB: Haram hukumnya menyajikan minuman beralkohol yang memabukkan

dan makanan haram, bekerja di tempat yang menjualnya dan bermitra dalam

memproduksi, menjual-belikan dan mematuhi orang lain dalam urusan tersebut,

baik sebagai pegawai harian atau sebagai mitra si pemilik modal, menyajikan

serta menjual makanan-makanan haram dan minuman beralkohol saja atau

bersama dengan bahan-bahan makanan halal. Begitu juga tidak ada bedanya dia

bekerja dengan imbalan gaji atau pun secara cuma-cuma (gratis). Hukum ini

berlaku dalam kondisi apa pun, baik majikan atau mitra pengusaha Muslim

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 426

maupun non-Muslim, baik disajikan dan dijual kepada Muslim maupun non-

Muslim. Setiap Muslim wajib secara mutlak (total) menghindari pekerjaan

(usaha) memproduksi, membeli dan menjual makanan-makanan haram dan

minuman-minuman beralkohol yang memabukkan, atau menanamkan modal

dalam usaha tersebut.

SOAL 1049: Bolehkah bekerja mereparasi truk-truk pengangkut dan penyuplai

minuman keras?

JAWAB: Jika truk-truk tersebut memang sengaja dipersiapkan untuk

mengangkut dan menyuplai minuman keras, maka dia tidak diperbolehkan

bekerja untuk memperbaikinya.

SOAL 1050: Ada sebuah perusahaan dagang yang memiliki berbagai cabang

untuk menjual bahan-bahan makanan bagi masyarakat umum, hanya saja

sebagian dari bahan-bahan tersebut adalah dari jenis makanan yang diharamkan

(daging import yang tidak disembelih secara Islami), yang pada gilirannya

berarti sebagian dari aset perusahaan ini berasal dari harta yang haram secara

syar’i. Bolehkah membelli barang-barang kebutuhan pokok dari cabang-cabang

perusahaan tersebut yang menjual barang-barang halal dan haram ini sekaligus.

Jika boleh, apakah menerima sisa uang (kembalian) yang dibayarkan kepada

penjual tersebut perlu memperoleh izin dari hakim syar’i (ataukah tidak), karena

ia telah menjadi harta yang tidak diketahui pemiliknya? Jika perlu memperoleh

izin, maka apakah YM berkenan memberikan izin kepada orang-orang yang

membeli barang–barang keperluannya dari pusat-pusat perbelanjaan semacam

itu?

JAWAB: Pengetahuan secara global akan adanya harta haram di dalam

perusahaan tersebut tidak mencegah keabsahan membeli bahan-bahan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 427

kebutuhan pokok di tempat itu, selama mukalaf tidak berhubungan langsung

(mauridul ibtila’) dengan seluruh harta perusahaan tersebut. Oleh karena itu

diperbolehkan bagi orang-orang membeli kebutuhan di perusahaan tersebut dan

menerima uang kembalian darinya, selama pembeli tidak berhubungan

langsung (mauridul ibtila’) dengan seluruh harta perusahaan dan tidak dapat

memastikan keberadaan harta haram di dalam apa yang telah dia terima

darinya, dan tidak diperlukan izin dari hakim syar’i untuk mempergunakan

uang dan barang yang diperoleh dari perusahaan tersebut.

SOAL 1051: Bolehkah bekerja sebagai tukang bakar mayat non-Muslim dan

mendapatkan upah dari pekerjaan tersebut?

JAWAB: Tidak terdapat bukti yang mengharamkan (perbuatan) membakar

mayat non-Muslim. Oleh karena itu, diperbolehkan bekerja dengan pekerjaan

tersebut dan menerima upah darinya.

MASALAH LAIN-LAIN SEPUTAR MATA PENCAHARIAN

SOAL 1052: Bolehkah orang yang mampu bekerja, mengemis kepada orang-

orang dan hidup dari pemberian mereka?

JAWAB: Dia tidak semestinya melakukan hal itu.

SOAL 1053: Bolehkah seorang perempuan bermata pencaharian dengan menjual

permata di pasar pembuatan emas dan lainnya?

JAWAB: Tidak apa-apa selama menjaga batasan-batasan yang telah ditetapkan

oleh syariat.

SOAL 1054: Bolehkah bekerja mendekor (menghias) rumah yang akan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 428

dipergunakan untuk keperluan haram, khususnya apabila sebagian ruangannya

dipergunakan untuk ibadat menyembah berhala? Dan bolehkah membangun

ruangan dan aula yang ada kemungkinan nantinya akan dipergunakan sebagai

tempat joget dan sejenisnya?

JAWAB: Pekerjaan mendekor itu sendiri boleh-boleh saja, selama tidak dengan

tujuan dipergunakan untuk perbuatan-perbuatan yang haram menurut syariat.

Namun, mendekor ruangan untuk penyembahan berhala, misalnya, menata

perabot-perabotnya dan menentukan tata letak berhala sesembahan, dan

sejenisnya tidak diperbolehkan secara syar’i. Adapun membangun ruangan dan

aula maka diperbolehkan apabila sekadar terdapat kemungkinan akan

dipergunakan untuk hal-hal yang haram, selama tidak dengan tujuan

membangun sebuah tempat dalam rangka dipergunakan untuk hal-hal tersebut.

SOAL 1055: Bolehkah membangun gedung PEMDA yang terdiri atas penjara

dan kantor kepolisian dan menyerahkannya pada pemerintah yang zalim.

Bolehkah bekerja membangun gedung tersebut?

JAWAB: Tidak ada larangan membangun gedung PEMDA dengan kriteria-

kriteria yang disebut di atas, selama tidak dengan tujuan untuk mengadakan

peradilan yang zalim di dalamnya atau mempersiapkan tempat tersebut untuk

menahan orang-orang yang tak berdosa, dan juga bangunan itu, menurut yang

membangun, biasanya tidak dipergunakan untuk hal-hal tersebut, maka dia

boleh mengambil upah dari hasil membangun gedung tersebut.

SOAL 1056: Pekerjaan saya adalah mengadakan pertunjukan adu banteng di

depan para penonton yang membayar sejumlah uang sebagai hadiah. Apakah

pekerjaan saya ini diperbolehkan oleh syariat? Dan apakah keuntungan dari

hasil pekerjaan tersebut halal?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 429

JAWAB: Pekerjaan tersebut tercela (tidak baik) menurut syariat, namun tidak

apa-apa menerima hadiah dari para penonton yang memberikan hal itu dengan

kehendak dan kerelaan mereka.

SOAL 1057: Sebagian orang menjual pakaian seragam khusus yang dipakai

tentara. Bolehkah membeli pakaian-pakaian seperti ini dari mereka dan

mempergunakannya?

JAWAB: Jika ada dugaan bahwa mereka (para penjual) memperoleh pakaian-

pakaian tersebut dengan cara yang syar’i atau bahwa mereka diizinkan untuk

menjualnya, maka membeli dan menggunakannya tidaklah bermasalah, selama

tidak bertentangan dengan undang-undang.

SOAL 1058: Bolehkah mempergunakan, memproduksi, menjual dan membeli

petasan, baik memang menganggu ketenangan orang lain atau pun tidak?

JAWAB: Jika hal itu menganggu ketenangan orang lain dan termasuk perbuatan

pemborosan atau melanggar aturan undang-undang republik Islam, maka tidak

diperbolehkan.

SOAL 1059: Sebagian perempuan dalam rangka memenuhi kebutuhan

kesehariannya bekerja di salon-salon kecantikan. Apakah pekerjaan tersebut

tidak merupakan ancaman yang akan menghilangkan ‘iffah1 individu dan

masyarakat Islam secara umum?

JAWAB: Pekerjaan merias wanita pada dasarnya tidak dilarang, begitu pula

menerima upah dari hasil pekerjaan tersebut, selama tidak ditujukan untuk

memamerkannya kepada non-muhrim.

SOAL 1060: Apakah perusahaan boleh mengambil upah dari hasil pekerjaan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 430

mediasi dan kontrak antara pihak majikan, pihak buruh, dan tukang bangunan?

JAWAB: Mengambil upah sebagai imbalan dari pekerjaan yang mubah (tidak

dilarang di dalam syariat) diperbolehkan.

SOAL 1061: Apakah upah pekerjaan sebagai makelar halal ataukah tidak?

JAWAB: Apabila sebagai imbalan dari pekerjaan mubah yang dilakukan atas

permintaan dari orang yang dia (makelar) bekerja untuknya maka

diperbolehkan.

CATUR

SOAL 1067: Permainan catur sangat populer di sebagian besar sekolah. Apakah

permainan tersebut boleh? Dan bolehkah meyelenggarakan kursus-kursus

pendidikan bermain catur?

JAWAB: Jika catur kini, menurut mukalaf, bukanlah salah satu dari alat judi,

maka permainan tersebut tanpa adanya unsur taruhan, tidaklah dilarang.

SOAL 1068: Apa hukum bermain dengan alat-alat hiburan, seperti kartu.

Bolehkah memainkannya sebagai hiburan semata tanpa bertaruh (judi)?

JAWAB: Bermain dengan benda-benda, yang menurut pandangan umum

merupakan alat judi, hukumnya haram secara mutlak, meskipun sekadar untuk

hiburan dan tanpa taruhan.

SOAL 1069: Apakah hukum catur dalam hal-hal berikut:

Memproduksi dan memperjaual-belikan alat catur Bermain catur dengan

taruhan atau tanpa hal itu Membuka pusat pendidikan catur dan bermain catur

di forum umum serta memberikan motivasi kepada masyarakat untuk hal itu?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 431

JAWAB: Jika mukalaf beranggapan bahwa bidak-bidak catur kini tidak

tergolong dari alat-alat perjudian, maka tidak ada larangan secara syar’i untuk

membuat, menjual, membeli atau bermain dengannya tanpa taruhan.

Mengajarkan permainan catur dengan asumsi tersebut juga tidak dilarang.

SOAL 1070: Apakah persetujuan kantor direktorat jendral pendidikan olahraga

atas diselenggarakannya perlombaan catur dapat mengungkap bahwa ia

bukanlah tergolong dari alat-alat perjudian? Dan apakah mukalaf boleh

bersandar kepadanya?

JAWAB: Tolok ukur untuk menentukan subjek-subjek hukum adalah identifikasi

mukalaf itu sendiri, atau ketika ada alasan syar’i (hujah syariah) atas hal

tersebut.

SOAL 1071: Apa hukum bermain catur dan billyard bersama orang-orang kafir

di negara-negara Asing? Dan apa hukum membelanjakan uang untuk

menggunakan alat-alat tersebut tanpa adanya unsur taruhan?

JAWAB: Hukum tentang bermain catur dan alat-alat judi telah dijelaskan dalam

masalah-masalah di atas, tidak ada perbedaan dari sisi hukum antara bermain

dengan alat-alat tersebut di negara Islam atau non-Islam dan antara bermain

bersama Muslim atau kafir. Tidak diperbolehkan menjual atau pun membeli

alat-alat judi, juga tidak diperbolehkan membelanjakan dan mengeluarkan uang

demi hal itu.

ALAT-ALAT JUDI

SOAL 1072: Jika beberapa orang bermain kartu tanpa syarat (taruhan) di saat

senggang, dan tidak berfikir tentang judi atau mengharapkan keuntungan dekat

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 432

maupun jauh, namun hanya untuk (mencari) hiburan dan bermain-main.

Apakah hal itu dianggap haram atau bahwa mereka telah melakukan perbuatan

yang haram? Dan apa hukum menghadiri tempat-tempat permainan kartu

hanya untuk menonton?

JAWAB: Bermain kartu yang menurut uruf (pandangan umum) tergolong alat

perjudian, maka hukumnya haram secara mutlak, dan tidak diperbolehkan

bergabung secara sukarela (tidak terpaksa) di tempat permainan judi atau

dengan alat-alat judi lainnya.

SOAL 1073: Bolehkah memakai kartu-kartu dalam permainan olah otak yang

murni dan tanpa taruhan bahkan memiliki muatan-muatan keilmuan dan

keagamaan? Dan apa hukum bermain dengan kartu-kartu yang disusun dengan

cara tertentu sehingga membentuk sebuah gambar, seperti sepeda motor, mobil

dan sebagainya, padahal ia dapat juga dipakai dalam pertaruhan?

JAWAB: Menggunakan kartu yang biasanya dipakai dalam perjudian tidak

diperbolehkan secara mutlak. Sedangkan kartu-kartu yang biasanya tidak

digunakan dalam perjudian maka boleh menggunakannya dalam permainan-

permainan yang tanpa pertaruhan. Secara umum, kartu dan lainnya yang,

menurut pandangan mukalaf tergolong dari alat-alat judi dan digunakan dalam

perjudian, tidak boleh dimainkan sama sekali. Setiap alat yang menurut

pandangan mukalaf tidak tergolong dari alat-alat yang biasa digunakan untuk

perjudian dan seseorang tidak menggunakannya untuk tujuan judi, tidak

dilarang untuk dimainkan.

SOAL 1074: Apa hukum bermain dengan biji ‚girdu‛ atau telur dan hal-hal lain

yang menurut syariat memiliki nilai sebagai harta benda? Dan apakah anak kecil

boleh melakukan permainan ini?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 433

JAWAB: Jika permainan tersebut dilakukan untuk perjudian dan pertaruhan,

maka ia diharamkan secara syar’i. Pemenangnya tidak bisa memiliki sesuatu

yang dia telah menangkan dan apa yang dia terima dari pihak lain. Namun, jika

para pemain belum mencapai usia balig, maka mereka bukanlah mukalaf secara

syar’i dan tidak memiliki beban apa pun dari sudut pandang taklif, meskipun

mereka (juga) tidak dapat mengambil hasil kemenangannya.

SOAL 1075: Bolehkah bertaruhan dengan uang tunai atau lainnya dalam suatu

permainan tanpa menggunakan alat-alat perjudian?

JAWAB: Tidak diperbolehkan bertaruh dalam segala permainan, meski tanpa

alat-alat yang dipersiapkan untuk berjudi.

SOAL 1076: Apa hukum bermain dengan alat-alat judi, seperti kartu di

komputer?

JAWAB: Hukum perbuatan tersebut sama dengan hukum bermain dengan at-

alat judi itu sendiri.

SOAL 1077: Jika sebagian permainan digolongkan sebagai alat-alat judi di

sebuah negeri, namun di tempat lain, ia bukanlah alat judi, bolehkah

memainkannya ataukah tidak?

JAWAB: Diharuskan memperhatikan pandangan umum (uruf) di kedua negeri.

Artinya, jika di salah satu dari dua negeri itu ia dianggap sebagai alat judi, dan

dulunya di kedua negeri tersebut memang dianggap sebagai alat judi, maka hal

itu cukup (menjadi dasar) bagi hukum keharaman memainkannya sekarang.

MUSIK DAN NYANYIAN

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 434

SOAL 1078: Apakah pembeda antara musik yang dihalalkan dan musik yang

diharamkan? Dan apakah musik klasik dihalalkan? Menyenangkan sekali, bila

YM bersedia memberi kami kriterianya.

JAWAB: Setiap musik yang menurut uruf, tergolong musik tak bermakna,

melenakan dan cocok untuk tempat-tempat hura-hura dan kebatilan, maka ia

adalah musik yang diharamkan, baik dari jenis musik klasik atau pun lainnya.

Identifikasi subjek hukum diserahkan kepada pandangan uruf para mukalaf.

Sedangkan selain musik yang demikian pada dasarnya diperbolehkan.

SOAL 1079: Apa hukum mendengarkan kaset-kaset yang dilegalisasi oleh badan

penerangan Islam atau lembaga Islam lain? Dan apa hukum penggunaan alat-

alat musik seperti gitar, gambus, biola, dan seruling?

JAWAB: Boleh dan tidaknya mendengarkan kaset-kaset semacam itu bergantung

pada identifikasi mukalaf sendiri. Jika dia beranggapan bahwa kaset-kaset

tersebut tidak memuat lagu dan musik hura-hura dan melenakan yang cocok

untuk tempat-tempat hura-hura dan kebatilan serta tidak memiliki kandungan

makna yang menyimpang, maka diperbolehkan mendengarkannya. Perizinan

(legalisasi) semata dari Badan Penerangan Islam atau Lembaga Islam lainnya

bukanlah alasan syar’i atas ketidakharamannya. Begitu pula penggunaan alat-

alat musik untuk (memainkan) musik hura-hura yang cocok dengan tempat

hura-hura dan maksiat tidak diperbolehkan. Sedangkan penggunaannya (untuk

musik) yang halal dan untuk tujuan-tujuan yang dapat diterima oleh orang-

orang berakal tidaklah dilarang. Identifikasi kasuistik-nya diserahkan kepada

pandangan mukalaf sendiri.

SOAL 1080: Apa yang dimaksud dengan ‚musik yang membuat terlena dan tak

bermakna‛ (muthribah dan lahwiyah)? Dan bagaimana cara menentukan musik

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 435

yang ‚membuat terlena dan tak bermakna‛ dari yang lainnya?

JAWAB: Musik yang melenakan dan tak bermakna adalah jenis musik yang

menjauhkan manusia dari mengingat Allah Swt dan akhlak yang terpuji, bahkan

sebaliknya ia mendekatkan manusia ke arah maksiat dan dosa, karena dia

mengandung hal-hal yang cocok untuk tempat-tempat hura-hura dan maksiat.

Sedangkan tolok ukur dalam identifikasi terhadap subjek hukum adalah uruf.

SOAL 1081: Apakah kepribadian pemain musik, tempat bermain dan tujuan

bermain musik mempunyai andil dalam (menentukan) hukum tentang musik?

JAWAB: Musik yang diharamkan adalah semata-mata musik yang melenakan,

tak bermakna (sia-sia) yang cocok untuk tempat-tempat hura-hura dan maksiat.

Boleh jadi, kepribadian si pemain musik, lirik (lagu), tempat bermain musik atau

kondisi-kondisi lainnya memberikan andil dalam membuat sebuah musik

tertentu menjadi ‚musik yang melenakan dan sia-sia‛ yang diharamkan atau

membuatnya menjadi ‚haram yang lain,‛ seperti apabila hal-hal itu

menimbulkan dampak yang merusak.

SOAL 1082: Apakah tolok ukur haramnya sebuah musik adalah ‚melenakan dan

sia-sia (tak bermakna)‛ saja, ataukah pengaruh dan sensasi yang ditimbulkannya

juga menjadi tolok ukur? Apa hukum musik yang menyebabkan pendengarnya

sedih atau menangis? Dan apa hukum membaca dan mendengarkan pantun-

pantun cinta yang didendangkan dengan tiga irama dan diiringi musik?

JAWAB: Tolok ukurnya adalah dengan mencermati jenis musik dan cara

memainkannya sesuai karakter dan seluruh ciri khasnya, dan apakah ia

termasuk musik yang melenakan dan sia-sia, yang cocok untuk tempat-tempat

hura-hura dan kefasikan ataukah tidak, sehingga setiap musik yang sesuai

karakternya termasuk jenis musik yang melenakan dan sia-sia mestilah haram,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 436

baik menimbulkan sensasi maupun tidak, baik menyebabkan pendengarnya

sedih, menangis atau yang lainnya, maupun tidak. Jika ‚ghazaliah‛ yang diiringi

musik dan (dikemas) dalam bentuk nyanyian atau irama yang bersifat

melenakan dan sia-sia yang cocok untuk tempat-tempat hura-hura dan bersuka

ria (dugem), maka mendendangkan dan mendengarnya dihukumi haram.

SOAL 1083: Apakah ‚al-Ghina‛ itu? Apakah ia hanyalah suara manusia ataukah

juga mencakup suara yang dihasilkan dari alat-alat (instrumentalia)?

JAWAB: Al-Ghina adalah suara manusia yang didendangkan dan melenakan

yang cocok untuk tempat-tempat hura-hura dan maksiat. Menyanyi dengan cara

demikian, begitu pula mendengarnya diharamkan.

SOAL 1084: Bolehkah menabuh (memukul) bejana-bejana dan benda-benda yang

bukan tergolong alat musik di dalam pesta perkawinan? Dan apa hukumnya jika

suaranya terdengar hingga keluar tempat acara dan didengar oleh kaum laki-

laki?2

JAWAB: Tolok ukur boleh dan tidaknya adalah cara penggunaannya. Jika

digunakan dengan cara yang biasa dilakukan dalam perkawinan-perkawinan

tradisional, selama tidak dianggap (termasuk) bersifat melenakan, sia-sia dan

hura-hura serta tidak menimbulkan dampak-dampak yang merusak, maka

diperbolehkan.

SOAL 1085: Apa hukumnya wanita menabuh rebana dalam acara perkawinan?

JAWAB: Tidak diperbolehkan menggunakan alat-alat musik untuk memainkan

musik yang bersifat melenakan, sia-sia dan hura-hura.

SOAL 1086: Bolehkah mendengarkan lagu (haram) di rumah? Dan apa

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 437

hukumnya, jika dia (pendengar) tidak terpengaruh oleh lagu itu?

JAWAB: Diharamkan secara mutlak mendengarkan lagu (haram), baik di rumah

sendirian, atau pun bersama orang lain, terpengaruh maupun tidak.

SOAL 1087: Sebagian pemuda yang baru balig bertaklid kepada orang

memfatwakan keharaman musik secara mutlak, meskipun yang disiarkan oleh

radio dan televisi di negara Islam. Bagaimana hukumnya dalam kasus demikian?

Dan apakah izin wali fakih berkenaan dengan mendengarkan sesuatu yang

boleh didengar sudah cukup untuk memperbolehkannya karena telah termasuk

dalam hukum negara ataukah mereka wajib bertindak berdasarkan fatwa para

marja-nya?

JAWAB: Fatwa tentang boleh dan tidaknya mendengarkan musik tidak

termasuk dalam hukum-hukum Negara, namun ia merupakan hukum syar’i

fikih. Yang wajib dilakukan oleh setiap mukalaf berkenaan dengan perbuatan-

perbuatannya adalah mengambil fatwa marjak taklid-nya. Namun, musik yang

tidak melenakan, sia-sia, hura-hura dan tidak cocok untuk tempat-tempat hura-

hura dan maksiat dan tidak menimbulkan dampak-dampak yang merusak, tidak

ada alasan untuk diharamkan.

SOAL 1088: Apa yang dimaksud dengan musik dan ghina?

JAWAB: Ghina adalah melantunkan suara dengan cara yang sesuai dengan

tempat-tempat hura-hura. Ia termasuk maksiat dan diharamkan atas si pelantun

dan pendengarnya. Sedangkan musik adalah memainkan alat-alatnya. Jika ia

dimainkan dengan cara yang lazim dilakukan di tempat-tempat hura-hura dan

maksiat, maka ia diharamkan atas pemain dan pendengarnya pula. Jika tidak

dengan cara demikian, maka pada dasarnya diperbolehkan dan tidak

bermasalah.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 438

SOAL 1089: Saya bekerja di sebuah tempat yang mana pemiliknya selalu

mendengarkan kaset-kaset nyanyian (haram) sehingga saya terpaksa

mendengarnya. Apakah saya boleh bekerja di situ ataukah tidak?

JAWAB: Jika kaset-kaset itu memuat lagu atau musik melenakan, sia-sia, hura-

hura dan cocok untuk tempat-tempat hura-hura, kebatilan dan kemaksiatan,

maka memperhatikan dan mendengarkannya tidaklah diperbolehkan. Namun,

bila Anda terpaksa berada di tempat kerja tersebut, maka Anda diperbolehkan

pergi ke tempat itu dan bekerja di situ. Tetapi, Anda wajib untuk tidak

memperhatikan dan mendengarkan lagu-lagu itu, meskipun terdengar oleh

telinga Anda dan Anda mendengarnya.

SOAL 1090: Apa hukum musik yang disiarkan oleh radio dan Televisi Republik

Islam Iran? Dan apakah benar YM Imam Khumaini ra telah menghalalkan musik

secara mutlak?

JAWAB: Bahwa Imam Khumaini ra telah menghalalkan musik secara mutlak

adalah dusta dan rekayasa. Beliau berpendapat bahwa musik yang melenakan,

sia-sia dan hura-hura, yang cocok untuk tempat-tempat hura-hura dan maksiat

adalah haram, sebagaimana pendapat kami juga demikian. Namun, perbedaan

pandangan timbul dari (perbedaan dalam) mengidentifikasi subjek hukum,

karena ia diserahkan kepada pandangan mukalaf itu sendiri. Boleh jadi,

pandangan pemain musik berbeda dengan pandangan pendengar. Karenanya,

musik yang dalam pandangan mukalaf tergolong hura-hura yang cocok

dimainkan di tempat-tempat hura-hura dan maksiat haram dia dengarkan.

Sedangkan suara yang masih diragukan (bersifat hura-hura dan cocok untuk

tempat maksiat ataukah tidak) dihukumi sebagai halal. Hanya karena disiarkan

melalui radio dan televisi Iran tidaklah cukup menjadi dasar syar’i atas

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 439

kehalalan dan kemubahannya.

SOAL 1091: Kadangkala radio dan televisi menyiarkan nada-nada (irama musik)

yang cocok dengan tempat-tempat hura-hura dan kefasikan, menurut saya.

Apakah saya wajib tidak mendengarkannya dan melarang orang lain juga?

JAWAB: Jika Anda menganggapnya tergolong sebagai jenis musik yang

melenakan, sia-sia dan hura-hura serta cocok untuk tempat hura-hura, maka

Anda tidak diperbolehkan mendengarkannya. Namun melarang orang lain,

sebagai bentuk amar makruf nahi munkar, bergantung pada kepastian bahwa

mereka juga berpendapat sama dengan pendapat Anda bahwa ia tergolong jenis

musik yang diharamkan.

SOAL 1092: Apa hukum mendengarkan dan mendistribusikan lagu-lagu dan

musik hura-hura yang di produksi di negara-negara Barat?

JAWAB: Tidak diperbolehkan mendengarkan lagu dan musik yang bersifat

hura-hura dan melenakan, yang cocok dengan tempat-tempat hura-hura dan

kebatilan. Dalam hukum tersebut tidak dibedakan antara bahasa apa pun dan

produk negara manapun. Karenanya, menjual, membeli, mendistribusikan dan

mendengarkan kaset-kaset semacam itu, apabila memuat lagu atau musik hura-

hura yang diharamkan tidaklah diperbolehkan.

SOAL 1093: Apa hukum menyanyi bagi lelaki dan wanita, baik melalui kaset

atau radio dengan diiringi musik atau pun tidak?

JAWAB: Dari sudut pandang syariat, menyanyi3 diharamkan secara mutlak.

Bernyanyi atau mendengarkan nyanyian pria maupun wanita, secara langsung

atau tidak (melalui kaset), baik diiringi alat hura-hura atau pun tidak, tidaklah

diperbolehkan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 440

SOAL 1094: Apa hukum memainkan musik untuk tujuan-tujuan yang dapat

diterima oleh oleh orang-orang berakal dan dihalalkan di sebuah tempat suci

seperti mesjid?

JAWAB: Tidak diperbolehkan memainkan musik yang melenakan, sia-sia dan

bersifat hura-hura yang cocok untuk tempat-tempat hura-hura dan kefasikan

secara mutlak meskipun di luar mesjid, dan walaupun demi tujuan-tujuan yang

dapat diterima oleh orang-orang berakal dan halal. Namun, tidak ada larangan

menyanyikan lagu-lagu revolusioner (mars) dan sebagainya yang diiringi irama

musik di tempat yang suci dalam acara-acara yang melazimkan hal itu, selama

tidak bertentangan dengan sikap penghormatan terhadap tempat tersebut dan

tidak mengganggu para pelaksana salat di mesjid, misalnya.

SOAL 1095: Bolehkah mempelajari musik, terutama santur?4 Dan apa

hukumnya, jika hal itu dapat mengajak dan mendorong orang lain untuk

mempelajarinya?

JAWAB: Tidak ada larangan menggunakan alat-alat musik untuk memainkan

musik yang tidak bersifat melenakan, sia-sia dan hura-hura, seperti untuk

menyanyikan lagu-lagu revolusioner (mars) dan keagamaan atau dalam acara-

acara kebudayaan yang berguna, dan sebagainya yang bertujuan untuk hal-hal

yang dapat diterima oleh orang-orang berakal dan halal, selama tidak

menimbulkan dampak-dampak yang merusak. Pada dasarnya, tidak ada

larangan mempelajari alat musik dan mengajarkannya untuk hal-hal tersebut di

atas.

SOAL 1096: Apa hukum mendengarkan suara wanita yang membacakan syair

atau sejenisnya dengan nada dan alunan, baik pendengarnya anak muda atau

pun bukan, pria atau pun wanita? Dan apa hukumnya, jika wanita itu tergolong

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 441

muhrim?

JAWAB: Jika suara wanita itu tidak berbentuk nyanyian dan didengarkan tidak

untuk mencari kenikmatan dan raibah (sesuatu yang bisa memancing syahwat)

serta tidak menimbulkan dampak yang merusak, maka diperbolehkan dalam

kondisi apa pun.

SOAL 1097: Apakah musik tradisional klasik (kuno) dan nasional Iran juga

haram ataukah tidak?

JAWAB: Musik yang, menurut uruf, bersifat melenakan, sia-sia dan hura-hura

serta cocok dengan tempat-tempat hura-hura dan maksiat secara mutlak haram,

baik musik Iran maupun lainnya, tradisional klasik maupun lainnya.

SOAL 1098: Kadangkala radio negara-negara Arab menyiarkan irama musik.

Bolehkah mendengarnya karena suka (rindu) mendengarkan Bahasa Arab?

JAWAB: Diharamkan mendengarkan musik melenakan, sia-sia dan hura-hura

yang sesuai dengan tempat-tempat hura-hura dan maksiat secara mutlak.

Sekadar rindu (suka) mendengarkan Bahasa Arab tidaklah menjadi alasan

pembenaran secara syar’i untuk membolehkannya.

SOAL 1099: Bolehkah mengulang-ulang (menirukan) syair (lirik) yang

dilantunkan dalam bentuk nada lagu tanpa musik?

JAWAB: Ghina hukumnya haram, meskipun tidak diiringi dengan penggunaan

alat-alat musik. Yang dimaksud dengan ghina’ (menyanyi yang diharamkan,

peny.) adalah melantunkan suara dalam bentuk yang cocok untuk tempat-

tempat hura-hura dan kefasikan. Namun, sekadar mengulang-ulang syair

diperbolehkan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 442

SOAL 1100: Apa hukum membeli dan menjual alat-alat musik? Dan

bagaimanakah batas-batas penggunaannya?

JAWAB: Diperbolehkan membeli dan menjual alat-alat yang bersifat gabungan

(dapat dipergunakan secara halal atau haram, peny.) untuk memainkan musik

yang tidak bersifat hura-hura, melenakan dan demi tujuan-tujuan yang

dihalalkan.

SOAL 1101: Bolehkah menyanyikan (melagukan) bacaan doa, al-Quran dan

azan, misalnya?

JAWAB: Ghina’, yakni suara yang dialunkan yang melenakan dan cocok untuk

tempat-tempat hura-hura dan kefasikan diharamkan secara mutlak, meskipun

dalam bacaan doa, al-Quran, azan, ratapan-ratapan dan lainnya.

SOAL 1102: Di zaman ini, musik digunakan untuk menyembuhkan sebagian

penyakit jiwa, seperti kesedihan, kegelisahan, problem-problem seksual, dan

frigitis wanita. Apa hukumnya?

JAWAB: Jika dokter yang mahir (ahli) dan jujur memastikan bahwa

penyembuhan penyakit bergantung pada hal itu, maka sebatas ukuran yang

diperlukan untuk penyembuhan, maka ia tidak bermasalah.

SOAL 1103: Apa hukumnya mendengarkan lagu-lagu yang dapat menambah

gairah (cinta) pada istri?

JAWAB: Meningkatnya gairah (cinta) pada istri semata bukanlah alasan syar’i

yang memperbolehkan mendengarkan nyanyian.

SOAL 1104: Apa hukum wanita yang menyanyi dalam konser yang dihadiri oleh

para wanita, dan tim pemain musiknya juga para wanita.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 443

JAWAB: Jika menyanyi tidak dengan cara melantunkan (suara) yang melenakan

(ghina’) dan musik yang dimainkan tidak termasuk musik hura-hura yang

diharamkan, maka pada dasarnya hal itu diperbolehkan.

SOAL 1105: Jika standar keharaman musik adalah kehura-huraannya dan

kesesuaiannya dengan tempat-tempat hura-hura dan maksiat, maka apakah

nada dan nasyid (mars, qasidah) yang melenakan sebagian orang, bahkan bocah

yang belum dewasa diperbolehkan? Apakah haram mendengarkan kaset-kaset

tidak senonoh yang memuat nyanyian wanita, bila tidak melenakan? Dan apa

kewajiban penumpang bus umum yang (sopirnya) sering memutar kaset-kaset

semacam itu?

JAWAB: Musik atau suara yang dilantunkan dan melenakan dari jenis apa pun

bila dari sisi cara atau isi atau kondisi tertentu pemusik atau penyanyi selama

memainkan musik atau melantuntunkan suara tergolong dalam jenis nyanyian

atau musik hura-hura yang sesuai dengan tempat-tempat hura-hura dan

maksiat, haram hukumnya, sekalipun bagi yang tidak terlena olehnya. Para

penumpang mobil dan bus, saat kaset nyanyian dan musik hura-hura yang

diharamkan diputar, tidak diperbolehkan memperhatikan dan

mendengarkannya, dan dia harus berinisiatif untuk mencegah kemungkaran.

SOAL 1106: Apakah seorang laki-laki boleh mendengarkan nyanyian wanita

non-muhrim untuk tujuan bersenang-senang dengan istrinya? Dan apakah istri

boleh bernyanyi di hadapan suaminya, atau sebaliknya? Benarkah perkataan

orang bahwa Pembuat Syariat (Allah dan Rasul) telah mengharamkan lagu

karena keterkaitannya dengan tempat-tempat hura-hura dan main-main dan

tidak dapat dipisahkan dari keduanya, sehingga diharamkan sebagai imbas dari

kedua hal (hura-hura dan main-main) yang diharamkan tersebut? Apakah ia

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 444

diharamkan dalam konteks pengharaman tempat tertentu seperti pengharaman

perdagangan atau pembuatan (industri) patung yang tidak dapat dibayangkan

memiliki kegunaan lain selain untuk disembah? Dan atas dasar inilah, apakah

lenyapnya kriteria (hukum) tersebut pada masa kini meniscayakan lenyapnya

keharamannya?

JAWAB: Diharamkan mendengarkan nyanyian (ghina’) yang berarti suara yang

dilantunkan dengan cara yang melenakan dan cocok dengan tempat-tempat

hura-hura dan maksiat secara mutlak, termasuk nyanyian istri untuk suami atau

sebaliknya dan bahkan keinginan untuk bersenang-senang dengan istri tidaklah

bisa menghalalkan mendengarkan nyanyian. Haramnya nyanyian (ghina’) dan

pembuatan patung dan sebagainya ditetapkan secara ‚ta’abbudi‛ (dogmatis)

dalam syariat dan merupakan salah satu hukum yang tetap dalam fikih Syi’ah,

yang tidak bergantung kepada kriteria-kriteria asumtif atau implikasi-implikasi

(dampak-dampak) sosio-psikologis. Namun ia ditetapkan sebagai sesuatu yang

haram, dan wajib dihindari sama sekali, selama masih menyandang sebutan

yang haram tersebut.

SOAL 1107: Para mahasiswa fakultas pendidikan, semester spesialisasi,

diharuskan mengikuti mata kuliah tentang lagu-lagu dan nada-nada

revolusioner, di mana mereka mempelajari notasi dan musik secara global. Alat

utama dalam pelajaran ini adalah organ. Apa hukum mempelajari mata kuliah

yang dianggap sebagai program wajib ini? Apa hukum kami membeli dan

menggunakan alat tersebut? Dan apa kewajiban para mahasiswi, secara khusus,

karena mereka harus berlatih di depan lawan jenis?

JAWAB: Diperbolehkan menggunakan alat-alat musik itu, pada dasarnya, untuk

menyanyikan lagu-lagu revolusioner, acara-acara keagamaan dan kegiatan-

kegiatan kebudayaan dan kependidikan yang berguna. Diperbolehkan pula

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 445

membeli dan menjual alat-alat musik yang digunakan untuk tujuan-tujuan

tersebut di atas. Juga diperbolehkan mengajarkan dan mempelajarinya untuk

tujuan-tujuan tersebut. Demikian pula tidak ada larangan bagi para wanita

menghadiri ruang belajar, selama mereka memperhatikan hijab yang diwajibkan

dan dan ketentuan-ketentuan syariat.

SOAL 1108: Sebagian lagu pada lahiriahnya, dan juga menurut masyarakat

umum, bersifat revolusioner, namun kami tidak mengetahui apakah

penyanyinya bertujuan menyanyikan lagu revolusioner (perjuangan) ataukah

lagu hura-hura dan melenakan belaka. Apa hukum mendengarkan lagu-lagu

semacam ini? Dan padahal kami mengetahui bahwa si penyanyi bukanlah

Muslim, namun nyanyian-nyanyiannya bersifat nasionalis dan revolusioner,

sehingga memuat kata-kata yang mengecam pendudukan dan mengajak kepada

sikap perlawanan?

JAWAB: Jika lagu-lagu tersebut, menurut pandangan pendengar, tidak tergolong

dari jenis lagu yang melenakan, sia-sia dan bersifat hura-hura, maka

diperbolehkan mendengarkannya. Adapun tujuan dan niat penyanyi dan isi

lagu tidaklah berpengaruh (dalam hukum).

SOAL 1109: Ada seorang pemuda bekerja sebagai pelatih dan wasit

internasional dalam beberapa cabang olahraga. Terkadang pekerjaannya

menyebabkan dirinya memasuki club-club yang riuh dengan nyanyian dan

bunyi musik yang haram. Apakah dia boleh melakukannya ataukah tidak,

padahal pekerjaannya itu menutupi sebagian biaya hidupnya, sementara

peluang kerja di daerah yang ditempatinya sangat sedikit?

JAWAB: Dia boleh melakukan pekerjaannya, meskipun dia tetap diharamkan

mendengarkan nyanyian dan musik hura-hura yang haram itu. Dalam keadaan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 446

terpaksa, dia diperbolehkan memasuki majelis lagu dan musik yang diharamkan

dengan tetap menghindar dari mendengarkannya. Sedangkan suara yang

terdengar tanpa kehedak tidaklah apa-apa.

SOAL 1110: Apakah yang diharamkan hanyalah mendengarkan (baca;

memperhatikan) musik ataukah juga sekadar mendengarnya juga?

JAWAB: Hukum ‚mendengar‛ nyanyian atau musik yang bersifat hura-hura

dan melenakan tidaklah sama dengan hukum ‚mendengarkan‛nya, kecuali

dalam kondisi-kondisi tertentu di mana ‚mendengar‛ menurut uruf dianggap

juga sebagai ‚mendengarkan.‛

SOAL 1111: Bolehkah membaca al-Quran sambil memainkan musik dengan alat-

alat yang tidak populer digunakan di tempat-tempat hura-hura dan suka ria?

JAWAB: Tidak ada larangan membaca ayat-ayat al-Quran dengan suara merdu

dan nada yang sesuai dengan kemuliaan al-Quran, bahkan hal itu dianjurkan,

selama tidak sampai menjadi nyanyian yang diharamkan. Sedangkan

penggunaan musik untuk mengiringnya, tidaklah memiliki pembenaran dan

dasar secara syar’i.

SOAL 1112: Apa hukum menggunakan gendang dan sebagainya dalam pesta

kelahiran (maulid) dan lainnya?

JAWAB: Menggunakan alat-alat musik dengan cara yang bersifat hura-hura dan

melenakan yang cocok dengan tempat-tempat bersuka ria, haram secara mutlak.

SOAL 1113: Apa hukum alat-alat musik yang digunakan oleh para siswa sekolah

dalam regu-regu musik dan lagu di bawah kantor pendidikan dan kebudayaan?

JAWAB: Alat-alat musik yang, menurut uruf, termasuk alat-alat gabungan (baca:

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 447

netral sehingga bisa digunakan secara halal atau haram, peny.) yang bisa dipakai

dalam kegiatan-kegiatan yang halal boleh dipakai dalam bentuk yang tidak

bersifat hura-hura demi tujuan-tujuan yang halal. Sedangkan alat-alat, yang

menurut uruf, termasuk alat-alat khusus hura-hura, tidaklah boleh dipakai.

SOAL 1114: Bolehkah membuat alat musik yang disebut ‚santur‛ dan

menjadikan pekerjaan tersebut sebagai mata pencarian sehingga menjadi

profesinya? Bolehkah menanamkan modal dan turut membantu dalam

pembuatan alat tersebut dengan tujuan mengembangkan industrinya serta

mendorong orang lain untuk memainkannya? Dan bolehkah mengajarkan musik

tradisional Iran dengan tujuan menyiarkan dan menghidupkan musik orisinal

ataukah tidak?

JAWAB: Boleh hukumnya menggunakan alat-alat musik untuk menyanyikan

lagu-lagu nasional atau revolusioner atau hal lain yang halal dan bermanfaat

selama tidak sampai batas melenakan dan hura-hura dan cocok dengan tempat-

tempat hura-hura dan maksiat. Demikian pula membuat alat-alat musik,

mengajarkan, dan mempelajarinya demi tujuan tersebut pada dasarnya tidak

dilarang.

SOAL 1115: Alat-alat apakah yang tergolong dari alat-alat hura-hura yang sama

sekali tidak boleh digunakan?

JAWAB: Alat-alat yang jenisnya digunakan dalam hura-hura dan suka ria dan

tidak memiliki kegunaan yang halal dan diharapkan.

SOAL 1116: Bolehkah menerima upah dari pekerjaan penggandaan kaset-kaset

audio yang berisikan hal-hal (muatan) yang haram?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 448

JAWAB: Kaset yang haram didengarkan isinya, maka menggandakan dan

mengambil upah darinya juga tidak diperbolehkan.

TARIAN

SOAL 1117: Bolehkah menarikan tarian daerah dalam pesta perkawinan? Dan

apa hukum menghadiri dalam acara semacam itu?

JAWAB: Tarian bila dilakukan dengan cara yang membangkitkan syahwat atau

menyebabkan perbuatan yang diharamkan atau menimbulkan dampak-dampak

yang merusak tidaklah diperbolehkan. Sedangkan menghadiri acara-acara joget

(tari) bila (dipandang) sebagai dukungan kepada orang lain untuk berbuat

haram, atau menyebabkan perbuatan yang diharamkan tidaklah diperbolehkan

pula. Bila tidak, ia boleh dilakukan.

SOAL 1118: Apakah menari (berdansa, berjoget) dalam acara-acara kaum wanita

tanpa iringan irama musik diharamkan ataukah dihalalkan? Dan jika

diharamkan, apakah hadirin wajib meninggalkan tempat itu?

JAWAB: Secara umum, menari dengan cara yang membangkitkan syahwat atau

meniscayakan perbuatan yang diharamkan atau menimbulkan dampak-dampak

yang merusak diharamkan. Adapun meninggalkan tempat tersebut sebagai

bentuk protes atas perbuatan haram tersebut adalah wajib hukumnya, jika

termasuk dalam kategori ‚nahi munkar.‛

SOAL 1119: Apa hukumnya menarikan tarian daerah yang dilakukan oleh

seorang laki-laki dengan sesama laki-laki, seorang perempuan dengan sesama

perempuan atau seorang laki-laki dengan perempuan atau sebaliknya?

JAWAB: Jika dilakukan dengan cara yang membangkitkan syahwat atau

meniscayakan perbuatan yang diharamkan atau menimbulkan dampak-dampak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 449

yang merusak, maka tidak diperbolehkan. Begitu juga tidak diperbolehkan bila

dilakukan oleh seorang perempuan di tengah para lelaki non-muhrim.

SOAL 1120: Apa hukumnya kaum lelaki menari dalam bentuk kelompok? Dan

apa hukumnya, melihat tarian anak-anak kecil baik dari televisi atau lainnya?

JAWAB: Jika dilakukan dengan cara yang membangkitkan syahwat atau

meniscayakan perbuatan yang diharamkan dan atau menimbulkan dampak-

dampak yang merusak diharamkan. Adapun menontonnya, jika tidak

menyebabkan dukungan kepada pelaku maksiat dan memberanikannya serta

tidak menimbulkan hal-hal yang merusak lainnya, maka tidak bermasalah.

SOAL 1121: Apa hukumnya seorang perempuan menari di hadapan perempuan

dan seorang laki-laki menari di hadapan laki-laki? Dan apakah bermasalah

secara syar’i, jika pergi ke tempat perayaan perkawinan demi menghormati adat

yang berlaku di tengah masyarakat, padahal ada kemungkinan di tempat

tersebut akan ada tarian atau joget?

JAWAB: Secara umum, menari dengan cara yang membangkitkan syahwat atau

meniscayakan perbuatan yang diharamkan atau menimbulkan dampak-dampak

yang merusak diharamkan, namun hukum menghadiri pesta pernikahan itu

sendiri yang dimungkinkan akan ada joget atau tari-tarian, selama tidak

dianggap sebagai dukungan kepada pelaku perbuatan haram dan tidak

meniscayakan berbuat yang haram, tidak bermasalah.

SOAL 1122: Apakah haram hukumnya, seorang istri menari untuk suaminya dan

sebaliknya?

JAWAB: Menari untuk suami, dan sebaliknya, diperbolehkan, selama tidak

melakukan perbuatan yang diharamkan.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 450

SOAL 1123: Bolehkah orang tua menari dalam pesta pernikahan anaknya

sendiri?

JAWAB: Menarikan tarian yang haram diharamkan, meski dilakukan oleh ayah

atau ibu dalam pesta perkawinan anaknya adalah tidaklah diperbolehkan.

SOAL 1124: Ada seorang wanita menari dalam pesta perkawinan di depan kaum

laki-laki non-muhrim, tanpa memberitahu atau mendapatkan izin terlebih dulu

dari suaminya. Hal itupun berulang beberapa kali sementara amar makruf dan

nahi munkar dari sang suami tidak lagi efektif (tidak berpengaruh) terhadapnya.

Apa kewajiban suaminya?

JAWAB: Tarian wanita di depan lelaki non-muhrim secara mutlak haram

hukumnya. Meninggalkan rumah tanpa seizin suami juga diharamkan, bahkan

meniscayakan nusyuz (menyeleweng) dan kehilangan haknya untuk

mendapatkan nafkah.

SOAL 1125: Apa hukum wanita menari di depan para pria dalam pesta

perkawinan desa yang menggunakan alat-alat musik? Dan apa taklif (kewajiban)

terhadap hal itu?

JAWAB: Tarian wanita di hadapan lelaki non-muhrim, demikian pula setiap

tarian yang menimbulkan keburukan atau membangkitkan syahwat haram

hukumnya. Begitu juga, menggunakan dan mendengarkan alat-alat musik bila

tergolong hura-hura dan melenakan, diharamkan juga. Tugas para mukalaf

dalam situasi demikian adalah melakukan amar makruf dan nahi munkar.

SOAL 1126: Apa hukum tarian anak kecil lelaki atau perempuan mumayiz

(remaja kecil) yang belum balig dalam acara-acara kaum wanita atau kaum pria?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 451

JAWAB: Anak kecil yang belum balig, lelaki atau pun perempuan tidak

terbebani taklif, namun orang-orang dewasa hendaknya tidak mendorongnya

untuk menari.

SOAL 1127: Apa hukum mendirikan pusat-pusat pendidikan tari?

JAWAB: Mendirikan pusat-pusat pendidikan dan penyebar luasan seni tari

bertentangan dengan misi sistem (pemerintahan) Islam.

SOAL 1128: Apa hukum tarian lelaki atau wanita di hadapan masing-masing

muhrimnya, baik karena garis keturunan maupun karena hubungan

perkawinan?

JAWAB: Jenis tarian yang haram, hukumnya haram secara umum, tanpa

membedakan jenis kelamin pelakunya; pria atau wanita, di hadapan muhrim

maupun non-muhrim.

SOAL 1129: Bolehkah melakukan gerakan adu (tanding) tongkat dalam pesta

perkawinan? Dan apa hukumnya, jika diiringi dengan alat-alat musik?

JAWAB: Jika ia dilakukan dalam bentuk permainan olahraga hiburan dan tidak

dikhawatirkan membahayakan jiwa, pada dasarnya tidak bermasalah.

Sedangkan penggunaan alat-alat musik dengan cara yang bersifat sia-sia dan

hura-hura dan melenakan sama sekali tidak diperbolehkan.

SOAL 1130: Apa hukum tari ‚Dabkeh‛ (yaitu tarian dengan saling mengikatkan

tangan dan menghentakkan kaki ke bumi dengan cara tertentu sehingga

menimbulkan bunyi yang diiringi lompatan dan gerakan tubuh)?

JAWAB: Secara hukum, ‚Dakbeh‛ adalah tarian. Jika dilakukan dengan cara

yang membangkitkan syahwat atau dengan menggunakan alat-alat hura-hura

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 452

dengan cara yang bersifat hura-hura pula, atau dapat menimbulkan dampak

yang merusak, maka ia diharamkan. Jika tidak, maka ia tidak dilarang.

APLAUS (TEPUK TANGAN)

SOAL 1131: Bolehkah para wanita bertepuk tangan dalam acara-acara pesta

khusus kaum wanita, seperti pesta ulang tahun dan perkawinan? Dan jika

diperbolehkan, apa hukumnya bila suara tepuk tangan sampai keluar dari

tempat pesta sehingga terdengar oleh para pria non-muhrim?

JAWAB: Tidak ada masalah bertepuk tangan dengan cara yang biasa dan tidak

menimbulkan dampak yang merusak, meskipun didengar oleh lelaki non-

muhrim.

SOAL 1132: Apa hukum tepuk tangan yang beriringan dengan suka cita,

pembacaan nasyid dan salawat dalam perayaan-perayaan yang diselenggarakan

dalam rangka memperingati hari kelahiran para imam maksum, hari besar

persatuan, Hari Peringatan diutusnya Nabi saw? Dan apa hukumnya, jika

perayaan-perayaan itu diadakan di tempat-tempat ibadah seperti mesjid dan

mushalla di kantor-kantor dan lembaga negara atau husainiah?

JAWAB: Secara umum, bertepuk tangan, pada dasarnya, diperbolehkan, bila

dilakukan dengan cara yang lumrah dalam pesta-pesta perayaan, atau sebagai

dukungan, support, dan sebagainya. Namun akan menjadi lebih baik, bila

suasana majelis keagamaan diharumkan dengan salawat dan takbir, terutama

dalam acara-acara yang diselenggarakan di mesjid, husainiah, dan tempat-

tempat ibadah, demi memperoleh pahala salawat dan takbir.

GAMBAR (FOTO) DAN FILM

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 453

SOAL 1133: Apa hukum memandang gambar wanita non-muhrim yang tidak

berjilbab (tidak tertutup secara syar’i)? Apa hukum memandang gambar wanita

di televisi? Dan adakah perbedaan antara (hukum memandang) wanita

Muslimah dan lainnya dan (hukum memandang) gambar yang ditampilkan

dalam siaran langsung atau tunda (tidak langsung)?

JAWAB: Hukum memandang gambar (foto) wanita non-muhrim tidaklah sama

dengan hukum memandang wanita non-muhrim itu sendiri. Karena itulah, ia

boleh dilakukan, kecuali bila disertai dengan raibah dan khawatir terjerumus

dalam fitnah, atau bila ia adalah gambar wanita Muslimah yang dikenal oleh

orang yang memandangnya.

Berdasarkan ihtiyath wujubi (kehati-hatian yang sangat ditekankan sekali), tidak

boleh memandang gambar (foto) wanita non-muhrim yang ditampilkan di

televisi secara langsung. Sedangkan dalam siaran tunda (tayangan tidak

langsung) di televisi, boleh dipandang, tanpa raibah dan kekhawatiran

terjerumus dalam fitnah.

SOAL 1134: Apa hukum menyaksikan program-program televisi satelit? Dan

apa hukum para penghuni propinsi-propinsi yang bersebelahan dengan negara-

negara teluk Persia menonton acara televisi negara-negara tersebut?

JAWAB: Acara-acara yang disiarkan melalui satelit-satelit Barat (negara Barat)

dan sebagian besar negara-negara tetangga, karena mengajarkan ide-ide sesat

dan memutarbalikkan fakta, serta memuat acara-acara hura-hura dan kebejatan

di mana menontonnya seringkali menyebabkan kesesatan dan keterjatuhan

dalam keburukan-keburukan dan hal-hal yang diharamkan, tidak boleh

ditangkap dan ditonton.

SOAL 1135: Apakah ada masalah syar’i dalam menonton atau mendengarkan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 454

acara-acara komedi dari radio dan televisi?

JAWAB: Mendengarkan hal-hal yang jenaka dan menonton drama komedi tidak

masalah, kecuali jika mengandung pelecehan terhadap kaum Mukmin.

SOAL 1136: Saya dipotret beberapa kali saat pesta perkawinan, ketika itu saya

tidak mengenakan hijab secara sempurna, foto-foto itu kini ada di tangan teman-

teman dan kerabat saya. Apakah saya wajib mengumpulkan kembali foto-foto

tersebut?

JAWAB: Jika keberadaan foto-foto itu di tangan orang lain tidak menimbulkan

dampak buruk, atau Anda tidak mempunyai andil dalam memberikan foto-foto

itu kepada mereka, atau mengumpulkannya kembali dari orang-orang lain

menyulitkan Anda, maka tidak ada taklif (kewajiban) atas Anda untuk

melakukannya.

SOAL 1137: Apakah bermasalah secara syar’i mencium gambar Imam Khumaini

ra dan para syuhada, sebab bukankah mereka bukanlah muhrim kami?

JAWAB: Secara umum, gambar (foto) non-muhrim bukanlah diri non-muhrim

itu sendiri. Karenanya, tidak ada masalah mencium gambar non-muhrim karena

penghormatan dan mencari berkah (tabarruk) serta sebagai ungkapan cinta,

selama bebas dari tujuan raibah dan kekhawatiran terjatuh dalam maksiat.

SOAL 1138: Bolehkah menonton gambar porno atau semi porno para wanita

yang tidak dikenal dalam film-film bioskop dan lainnya?

JAWAB: Menonton film dan memandang gambar tidak sama hukumnya dengan

memandang non-muhrim itu sendiri. Tidak ada larangan syar’i memandangnya

selama tidak disertai syahwat dan raibah dan tidak menimbulkan akibat buruk.

Namun mengingat bahwa memandang gambar-gambar porno yang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 455

membangkitkan syahwat seringkali tidak terlepas dari dorongan syahwat, dan

menjadi awal perbuatan berdosa, maka ia diharamkan.

SOAL 1139: Bolehkah wanita membiarkan dirinya difoto dalam pesta-pesta

perkawinan tanpa izin suami? Dan jika boleh, apakah ia wajib mengenakan

jilbab secara utuh?

JAWAB: Pada dasarnya kebolehan difoto tidak bergantung pada izin suami.

Namun, jika diperkirakan akan dipandang oleh non-muhrim, dan bila tidak

mengenakan jilbab secara utuh akan menimbulkan dampak buruk, maka ia

wajib mengenakannya secara utuh.

SOAL 1140: Apakah wanita boleh menonton acara gulat pria?

JAWAB: Jika menonton secara langsung di arena gulat dan memandangnya

secara langsung atau melalui televisi yang disiarkan secara langsung, atau demi

mencari kenikmatan dan raibah, atau dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah

dan kerusakan, maka tidak diperbolehkan. Jika tidak demikian, maka ia boleh

melakukannya.

SOAL 1141: Jika pengantin wanita menggunakan kain penutup kepala yang

tembus pandang saat pesta pernikahan, bolehkah lelaki non-muhrim mengambil

gambarnya ataukah tidak?

JAWAB: Jika hal itu tidak menyebabkan non-muhrim memandangnya dengan

cara yang diharamkan, dia boleh mengambil gambarnya. Jika tidak, dia tidak

diperbolehkan melakukannya.

SOAL 1142: Apa hukum mengambil gambar wanita tak berjilbab di antara para

muhrimnya? Dan apa hukumnya, jika diperkirakan foto-foto itu akan dipandang

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 456

oleh non-muhrim saat dicuci dan dicetak?

JAWAB: Jika yang memotret dan memandangnya adalah salah satu dari

muhrimnya, maka diperbolehkan. Begitu pula hukumnya dicuci, dan dicetak

oleh orang yang tidak mengenalnya tidak bermasalah.

SOAL 1143: Sebagian pemuda memandang gambar-gambar seronok dan

mengemukakan alasan-alasan pembenaran yang dibuat-buat untuk

melakukannya. Apa hukumnya? Dan jika memandang foto-foto semacam ini

dapat meredam sedikit gejolak seksualnya sehingga menjaganya dari sesuatu

yang haram. Apakah diperbolehkan?

JAWAB: Jika memandang gambar-gambar itu dengan raibah atau mengetahui

bahwa hal itu akan membangkitkan syahwat, maka haram hukumnya.

Menghindari keterjerumusan dalam sesuatu yang diharamkan dengan

melakukan hal tersebut bukanlah alasan untuk membolehkan sesuatu yang

haram.

SOAL 1144: Apa hukum menghadiri pesta yang dimeriahkan dengan musik dan

joget atau dansa untuk tujuan mengambil gambar? Apa hukum lelaki

mengambil gambar dalam acara kaum lelaki dan wanita mengambil gambar

dalam acara kaum wanita? Apa hukum lelaki memproduksi film pesta-pesta

perkawinan, baik mengenal keluarga pengantin maupun tidak? Apa hukum

wanita melakukan hal itu di acara tersebut? Dan bolehkah menggunakan musik

dalam film acara-acara tersebut?

JAWAB: Diperbolehkan menghadiri acara-acara pesta. Lelaki juga boleh

mengambil gambar dalam acara kaum lelaki, dan wanita mengambil gambar

dalam acara-acara kaum wanita, selama tidak menyebabkan dirinya

mendengarkan nyanyian atau musik yang diharamkan, atau menyebabkan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 457

dirinya melakukan perbuatan haram lainnya. Sedangkan pria yang mengambil

gambar dalam acara kaum wanita, atau wanita yang mengambil gambar dalam

acara kaum pria yang menyebabkan dia sampai memandang dengan raibah dan

menimbulkan dampak-dampak buruk lain, maka tidak diperbolehkan. Begitu

juga hukumnya menggunakan musik yang melenakan dan hura-hura serta

sesuai untuk tempat-tempat hura-hura dan maksiat dalam film (video) pesta

perkawinan.

SOAL 1145: Mengingat kualitas film dan musik, baik asing atau lokal yang

disiarkan oleh Televisi Republik Islam Iran, apa hukum menonton dan

mendengarkannya?

JAWAB: Jika pendengar dan pemirsa beranggapan, bahwa musik yang disiarkan

dari radio dan televisi tersebut tergolong musik yang bersifat melenakan, hura-

hura, yang cocok untuk tempat-tempat hura-hura dan maksiat, atau film yang

ditayangkan menimbulkan dampak yang merusak bagi penontonnya, maka ia

tidak diperbolehkan secara syar’i mendengarkan dan menontonnya. Hanya

sekadar disiarkan radio dan ditayangkan televisi (Iran) bukanlah dasar syar’i

atas kebolehannya.

SOAL 1146: Apa hukum membaca buku-buku dan syair-syair cabul yang

menimbulkan syahwat?

JAWAB: Hal itu harus dihindari.

SOAL 1147: Sejumlah televisi atau channel satelit menayangkan drama serial

bertema sosial yang menceritakan tentang problema-problema sosial masyarakat

Barat, namun menyebarluaskan ide-ide sesat, seperti dorongan kepada

pergaulan antar lawan jenis dan sosialisasi zina sedemikian rupa sehingga

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 458

mempengaruhi sebagian orang mukmin. Apa hukum menontonnya bagi orang

yang tidak menjamin bahwa dirinya tidak terpengaruh? Dan apakah berbeda,

bila menontonnya untuk mengkritisi dan menunjukkan sisi-sisi negatifnya serta

menasehati orang agar meninggalkannya?

JAWAB: Siapa pun tidak diperbolehkan menontonnya dengan tujuan mencari

kenikmatan dan raibah, atau dikhawatirkan terpengaruh dan timbulnya

keburukan. Namun, menontonnya untuk tujuan mengkritisi dan

memperingatkan orang-orang akan bahaya-bahayanya dan dampak-dampak

negatifnya diperbolehkan, bila ia memang berkompeten dan menjamin dirinya

tidak terpengaruh dan tidak terjerumus dalam keburukan.

SOAL 1148: Bolehkah memandang rambut penyiar televisi yang bersolek dan

membuka rambut dan dadanya?

JAWAB: Sekadar memandangnya, dengan syarat tidak dengan tujuan mencari

kenikmatan dan tidak terdapat kekhawatiran terkena fitnah dan terjerumus

dalam keburukan, dan acaranya tidak disiarkan secara langsung, diperbolehkan.

SOAL 1149: Bolehkah menonton film yang membangkitkan syahwat bagi orang

yang telah beristri?

JAWAB: Bila menontonnya dengan tujuan membangkitkan syahwat atau

menyebabkan syahwat terbangkit (meski tidak dijadikan tujuan, peny.), tidaklah

diperbolehkan.

SOAL 1150: Apa hukum lelaki beristri menonton film yang memuat pendidikan

tentang cara yang benar bersenggama dengan istri (wanita) hamil, dengan

kepastian bahwa hal tersebut tidak akan membuatnya terjerumus dalam sesuatu

yang haram?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 459

JAWAB: Film-film seperti itu, di mana menontonnya selalu menimbulkan

syahwat tidak diperbolehkan.

SOAL 1151: Apa hukum bagi para petugas Departemen Penerangan yang

melakukan pengawasan terhadap aneka jenis film, majalah, tabloid, dan kaset

guna mengidentifikasi jenis yang boleh diterbitkan dan yang tidak, di mana

pekerjaan demikian harus dilakukan dengan menonton, mendengar, dan

memperhatikannya secara langsung?

JAWAB: Tidak ada larangan menonton, memperhatihan, dan mendengarkan

film-film tersebut bagi para petugas pengawasan sebatas yang diperlukan saat

melaksanakan tugas konstitusionalnya, dengan tetap menghindari maksud

untuk mencari kenikmatan dan raibah dan orang-orang yang melakukan tugas-

tugas demikian haruslah berada di bawah pengawasan dan pengarahan

intelektual dan spiritual para penanggung jawab.

SOAL 1152: Apa hukum menonton film-film yang kadangkala memuat adegan-

adegan menyimpang dengan tujuan memantau dan mensensor bagian-bagian

buruk di dalamnya sebelum diedarkan di tengah masyarakat?

JAWAB: Hal itu boleh dilakukan, jika didasari tujuan memperbaiki film dan

memotong adegan-adegan buruk atau sesat, dengan syarat pelaksana tugas

semacam ini haruslah aman dari keterjerumusan kepada sesuatu yang haram.

SOAL 1153: Bolehkah suami-istri menonton film atau video porno dalam

rumah? Dan bolehkah penderita putus urat saraf tulang belakang (spinal cord)

menonton film-film demikian dengan tujuan membangkitkan gairah seksual,

agar bisa menggauli istrinya?

JAWAB: Tidak diperbolehkan membangkitkan syahwat dengan menonton film-

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 460

film video purno.

SOAL 1154: Apa hukum menonton secara diam-diam film-film dan gambar-

gambar yang dilarang berdasarkan undang-undang pemerintah Islam Iran,

namun tidak menimbulkan dampak buruk? Dan apa hukumnya bagi pasangan

muda suami-istri?

JAWAB: Hal itu bermasalah, bila (memang) dilarang oleh undang-undang.

SOAL 1155: Apa hukum menonton film-film yang terkadang memuat penodaan

terhadap hal-hal sakral dalam republik Islam dan kedudukan pimpinan yang

agung?

JAWAB: Ia wajib dihindari.

SOAL 1156: Apa hukum menonton film-film Iran yang diproduksi pasca

revolusi Islam, yang menampilkan wanita tak berjilbab secara baik (utuh) dan

kadang-kadang memuat hal-hal yang memberikan pendidikan yang buruk?

JAWAB: Pada prinsipnya, menonton film-film tersebut tidak dilarang, selama

tidak bertujuan mencari kenikmatan dan raibah serta tidak membuat

(penontonnya) terjerumus dalam keburukan. Namun, para produser film wajib

menghindarkan diri untuk tidak memproduksi dan menyutradarai film-film

yang bertentangan dengan ajaran-ajaran mulia Islam.

SOAL 1157: Apa hukum mendistribusikan dan menjajakan film dan kaset musik

yang berlebel ‚legal‛ dari departemen penerangan dan bimbingan Islam di

universitas-universitas?

JAWAB: Jika fim-film atau kaset-kaset tersebut, menurut pandangan mukalaf,

memuat lagu atau musik yang melenakan dan hura-hura dan cocok untuk

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 461

tempat-tempat hura-hura dan maksiat, maka tidak boleh didistribusikan,

dipamerkan, ditonton, dan didengarkan. Label ‚legal‛ dari salah satu instansi

yang bertanggung jawab semata bukanlah dasar syar’i untuk diperbolehkan bagi

mukalaf, selama pandangannya bertentangan dengan pandangan para pejabat

dalam identifikasi subjek hukum.

SOAL 1158: Apa hukum menjual, membeli dan menyimpan majalah pakaian

wanita yang memuat gambar wanita-wanita non-muhrim, yang digunakan

untuk memilih macam-macam pakaian?

JAWAB: Sekadar memuat gambar wanita-wanita non-muhrim tidak

menyebabkan larangan menjual, membeli dan menggunakannya untuk memilih

macam-macam pakaian, kecuali apabila gambar-gambar tersebut sedemikian

rupa sehingga menyebabkan terjerumus dalam keburukan.

SOAL 1159: Bolehkah menjual dan membeli kamera film?

JAWAB: Menjual dan membeli kamera film itu sendiri tidak dilarang selama

tidak bertujuan menggunakannya untuk hal-hal yang diharamkan.

SOAL 1160: Apa hukum menjual, membeli dan menyewakan kaset video tidak

senonoh? Dan apakah demikian pula dengan video playernya?

JAWAB: Jika film-film itu memuat gambar-gambar cabul yang membangkitkan

syahwat yang menyebabkan penyimpangan dan kebejatan moral, atau memuat

lagu atau musik yang melenakan dan bersifat hura-hura, yang cocok untuk

tempat-tempat hura-hura dan maksiat, maka ia tidak boleh diproduksi, dijual,

dibeli, dan disewakan. Video player juga tidak boleh disewakan untuk tujuan

itu.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 462

SOAL 1161: Bolehkah mendengarkan berita, acara-acara ilmiah dan budaya yang

disiarkan oleh radio-radio asing?

JAWAB: Tidak ada larangan untuk itu, dengan syarat tidak menimbulkan

keburukan dan penyimpangan.

PARABOLA

SOAL 1162: Bolehkah membeli, menyimpan dan menggunakan alat penangkap

program-program televisi dari satelit (parabola)? Dan apa hukumnya, bila

mendapatkannya secara gratis?

JAWAB: Parabola, sebagai alat penangkap program-program televisi yang

haram dan yang halal, diperlakukan secara hukum sebagaimana alat-alat yang

memiliki dua kegunaan halal dan haram. Maka diharamkan menjual, membeli

dan menyimpannya jika dipergunakan untuk hal-hal yang haram dan

diperbolehkan jika dipergunakan untuk hal-hal yang halal. Namun, karena alat

ini merupakan sarana yang memudahkan untuk menangkap program-program

haram dan kadang-kadang menyimpannya menimbulkan dampak-dampak

buruk, maka tidak diperbolehkan membeli dan menyimpannya di rumah,

kecuali bagi orang yang yakin bahwa dirinya tidak akan menggunakannya

untuk sesuatu yang haram dan tidak akan menyerahkannya kepada orang yang

akan menggunakannya untuk sesuatu yang haram serta mendapatkan dan

menyimpannya di rumah tidak akan menimbulkan dampak buruk. Sebagaimana

jika terdapat undang-undang mengenai masalah ini, maka haruslah dipatuhi.

SOAL 1163: Bolehkah bagi orang yang hidup di luar Republik Islam Iran

membeli alat dekoder untuk mengikuti saluran-saluran satelit Iran?

JAWAB: Alat tersebut, meskipun tergolong alat-alat ‚dwiguna‛ yang bisa

digunakan untuk yang halal dan haram, namun karena umumnya dipergunakan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 463

untuk yang haram dan akan menimbulkan dampak-dampak buruk saat

digunakan di rumah, maka haram hukumnya membeli dan menggunakannya di

rumah. Kecuali bagi orang yang memiliki keyakinan, bahwa dirinya sama sekali

tidak akan mempergunakannya untuk yang haram dan memasangnya di rumah

tidak akan menimbulkan dampak buruk apa pun.

SOAL 1164: Apa hukum parabola yang hanya bisa menangkap saluran-saluran

televisi di negara-negara teluk atau negara-negara Arab untuk program berita

dan program-program berguna lainnya, di samping saluran Televisi Republik

Islam Iran, dan membuang saluran-saluran televisi Barat dan saluran-saluran

yang tidak senonoh lainnya?

JAWAB: Standar boleh dan tidaknya menggunakan alat-alat seperti ini untuk

menangkap program stasiun-stasiun televisi adalah, sebagaimana disebutkan di

atas, tanpa membedakan saluran-saluran Televisi Barat atau lainnya.

SOAL 1165: Apa hukum menggunakan alat dekoder satelit untuk menangkap

program-program keilmuan, al-Quran dan sebagainya yang disiarkan melalui

satelit oleh radio-radio negara Barat atau negara-negara tetangga di kawasan

Teluk Persia dan lainnya?

JAWAB: Penggunaan alat tersebut untuk menonton dan mendengarknan acara-

acara ilmiah, al-Quran dan sebagainya meskipun pada dasarnya tidak dilarang.

Namun karena pada umumnya, acara-acara yang ditayangkan melalui satelit

dari radio negara-negara Barat dan sebagian besar negara-negara tetangga

memuat ide-ide sesat dan memutarbalikkan fakta, di samping memuat acara-

acara hura-hura dan keburukan dan menyaksikan acara-acara ilmiah atau al-

Quran kadang dapat menyebabkan terjerumus dalam kerusakan dan sesuatu

yang haram maka penggunaan alat dekoder untuk menyaksikan acara-acara itu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 464

tidaklah diperbolehkan secara syar’i, kecuali apabila acara-acara tersebut benar-

benar ilmiah murni dan berguna atau acara-acara al-Quran dan sebagainya, dan

menyaksikannya tidak menyebabkan keburukan dan terjerumus dalam

perbuatan yang haram. Sebagaimana jika terdapat undang-undang mengenai

masalah ini maka haruslah dipatuhi.

SOAL 1166: Pekerjaan saya adalah memperbaiki alat penangkap saluran radio

dan televisi (parabola, dekoder). Akhir-akhir ini, permintaan para konsumen

kian deras untuk merakit dan memperbaiki parabola. Apa taklif kami? Dan apa

hukum menjual dan membeli suku cadang alat ini?

JAWAB: Jika alat semacam ini digunakan untuk sesuatu yang haram,

sebagaimana galibnya, atau (jika) anda mengetahui bahwa orang yang ingin

memperolehnya akan menggunakannya untuk sesuatu yang haram, maka tidak

diperbolehkan menjual, membeli, merakit, mengoperasikan, memperbaiki, dan

menjual suku cadangnya.

DRAMA DAN BIOSKOP

SOAL 1167: Bolehkah mengenakan, seperlunya, pakaian pemuka agama dan

para hakim (toga) dalam film bioskop? Bolehkah membukukan dan

memproduksi film-film yang bernuansa agama dan mistik (irfan) tentang para

ulama terdahulu dan masa kini, dengan tetap menghormati mereka dan

memelihara kehormatan Islam, dan tidak memuat sesuatu yang menodai dan

melecehkan mereka. Perlu diketahui, tujuannya adalah menampilkan nilai-nilai

mulia Islam, atau menjelaskan konsep irfan dan budaya orisinal yang menjadi

ciri khas umat Islam dan melawan budaya musuh yang jorok. Itu semua

dilukiskan dengan bahasa sinema yang mempesona dan efektif, terutama bagi

generasi muda?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 465

JAWAB: Mengingat bioskop merupakan sarana pencerahan, dan penerangan,

maka diperbolehkan menggambarkan dan menayangkan segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk mencerahkan pemikiran para pemuda dan lainnya serta

menyebarkan kesadaran dan mempublikasikan budaya Islam, antara lain

dengan menampilkan figur ulama, kehidupan pribadi dan profil khas mereka.

Begitu pula para ilmuan dan dan tokoh-tokoh lainnya dan kehidupan pribadi

mereka. Namun, wajib menjaga urusan pribadi, kehormatan diri dan kehidupan

pribadi mereka. Begitu pula hendaknya, tidak sampai disalahgunakan untuk

menampilkan ide-ide yang bertentangan dengan Islam.

SOAL 1168: Kami berencana untuk menyutradarai film cerita heroik tragedi

Karbala yang abadi dan menampakkan nilai-nilai Islam yang mulia dan prinsip-

prinsip agung yang menjadi alasan al-Husain untuk mati syahid. Perlu

diketahui, figur Imam Husain dalam film ini tidak ditampilkan secara visual dan

dekat sebagaimana orang biasa, tapi beliau ditampilkan dengan teknik

pengambilan gambar dan penyutradaraan serta pencahayaan sebagai figur

cahaya. Bolehkah menyutradarai film semacam ini, dan menampilkan tokoh al-

Husain dengan cara tersebut?

JAWAB: Jika penyutradaraan tersebut berdasarkan sumber-sumber akurat,

dengan menjaga secara utuh kesakralan tema, juga menjunjung tinggi

kehormatan serta kedudukan al-Husain as dan para sahabat, dan Ahlulbaitnya

yang mulia as, maka perbolehkan. Namun karena sangat sulit, memelihara

kesakralan tema dan kehormatan Imam Husain as dan para sahabatnya

sebagaimana mestinya, maka haruslah berhati-hati dalam masalah ini.

SOAL 1169: Apa hukum lelaki mengenakan pakaian wanita, dan sebaliknya

untuk akting drama dan film sinema? Dan apa hukum lelaki menirukan suara

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 466

wanita, dan sebaliknya?

JAWAB: Mengenakan pakaian lawan jenis dan menirukan suaranya dalam

konteks akting dan memeragakan ciri-ciri khas yang disandang oleh tokoh

nyata, selama tidak dilakukan dengan cara yang dapat menimbulkan kebejatan,

masih bisa diperbolehkan.

SOAL 1170: Apa hukum wanita memakai minyak dan bedak kosmetik dalam

drama atau akting yang ditonton oleh kaum pria?

JAWAB: Jika ia sendiri, wanita lain atau salah satu dari lelaki muhrim yang

meriasnya, maka tidak ada masalah selama tidak menimbulkan dampak buruk.

Jika tidak, ia tidak diperbolehkan melakukannya. Sebagaimana ia tidak

diperbolehkan menampakkan hiasan kepada lelaki non-muhrim.

MELUKIS DAN MEMAHAT

SOAL 1171: Apa hukum membuat boneka, memahat dan melukis makhluk

hidup (dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia)? Dan apa hukum menjual,

membeli, menyimpan, dan menampilkannya dalam drama?

JAWAB: Tidak ada larangan memahat, melukis, dan menggambar benda-benda

tak bernyawa, demikian pula memahat, menggambar, dan melukis makhluk

bernyawa yang tidak timbul atau tidak utuh. Sedangkan membuat patung

manusia dan seluruh binatang secara utuh, maka tidak diperbolehkan (fîhi

isykal). Namun, tidak dilarang menjual, membeli, dan menyimpan lukisan

(gambar) dan patung dalam bentuk apa pun, juga menampilkannya dalam

drama.

SOAL 1172: Dalam kurikulum pendidikan yang baru terdapat mata pelajaran

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 467

yang dinamakan ‚membangun kemandirian diri sendiri.‛ Sebagian isinya

berkenaan dengan memahat. Sebagian guru menyuruh para siswa membuat

boneka atau patung anjing, kelinci dan sebagainya dari kain atau sesuatu yang

lain dalam bingkai kegiatan yang disebut ‚kerajinan tangan.‛ Apa hukum

membuat benda-benda seperti itu? Apa hukum para guru yang menyuruh para

siswa melakukannya? Dan apakah utuh dan tidaknya boneka dan patung

tersebut mempunyai andil dalam hukumnya?

JAWAB: Tidak ada halangan, bila secara uruf dianggap tidak berbentuk seperti

binatang secara utuh, atau bila para siswa belum mencapai usia balig.

SOAL 1173: Apa hukum bocah-bocah dan muda-mudi melukis (menggambar)

kisah-kisah al-Quran, seperti bila anak-anak kecil disuruh menggambar kisah

Ashabul Fil (Tentara Bergajah), atau kisah laut yang dibelah Musa as, dan

lainnya?

JAWAB: Tidak ada larangan untuk perbuatan itu sendiri. Namun wajib melukis

dari fakta dan realitas sejati, dan harus menghindar dari menjelaskan hal-hal

yang bertentangan dengan fakta atau hal-hal yang menimbulkan pelecehan.

SOAL 1174: Bolehkah membuat boneka atau patung benda-benda bernyawa,

seperti manusia dan lainnya, dengan mesin yang dipersiapkan secara khusus

untuk itu?

JAWAB: Boleh membuatnya dengan mesin, selama tidak bergantung pada

pekerjaan manusia secara langsung. Jika tidak demikian, maka tidak

diperbolehkan (fihi isykal).

SOAL 1175:

Apa hukum membuat perhiasan dan manik-manik berbentuk patung? Dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 468

apakah benda yang menjadi bahan pembuatan patung mempunyai andil dalam

hukum haramnya?

JAWAB: Tidak diperbolehkan membuat patung benda bernyawa secara utuh,

tanpa membedakan bahan pembuatan patung dan penggunaannya untuk

perhiasan, dan lainnya.

SOAL 1176: Apakah mengembalikan bagian-bagian boneka, seperti tangan, kaki,

dan kepala, tercakup dalam lingkaran hukum haramnya membuat (boneka) dan

termasuk haram seperti ‚membuat patung?‛

JAWAB: Sekadar mebuat dan mengembalikan beberapa anggota tubuh (boneka)

tidak tergolong perbuatan membuat patung. Oleh karena itu, perbuatan tersebut

diperbolehkan. Sedangkan merakit anggota tubuh patung benda bernyawa,

seperti manusia dan lainnya, hingga menjadi sempurna dianggap sebagai

perbuatan membuat patung.

SOAL 1177: Apa hukum menato yang populer di sebagian masyarakat dengan

menggambar pada salah satu bagian tubuh secara permanen dan tidak luntur?

Dan apakah ia termasuk penghalang yang mencegah keabsahan mandi dan

wudu?

JAWAB: Tato tidaklah diharamkan. Sedangkan bekas yang ada di bawah kulit

bukanlah penghalang yang mencegah sampainya air. Karenanya, mandi dan

wudunya sah.

SOAL 1178: Ada pasangan suami-istri pelukis kondang. Profesi mereka adalah

memperbaiki papan (kanvas) lukisan artistik. Sebagian besar dari lukisan-

lukisannya menampilkan masyarakat Kristiani. Sebagian lain memuat gambar

salib atau sosok Siti Maryam dan Isa al-Masih as. Banyak pemilik lembaga,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 469

perusahaan dan gereja yang mendatangi keduanya meminta perbaikan bagian-

bagian lukisan yang rusak karena sudah lapuk (kuno) dan sebagainya. Bolehkah

pekerjaan tersebut? Dan apakah boleh menggunakan imbalan yang mereka

terima dari pekerjaan tersebut? Sebagai catatan, kebanyakan lukisan yang

mereka terima tergolong seperti di atas dan mereka tidak memiliki penghasilan

dari sumber lain yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan keduanya

adalah pasangan yang taat kepada ajaran Islam.

JAWAB: Sekadar memperbaiki papan (kanvas) lukisan artistik tidaklah

bermasalah meski menampilkan masyarakat Kristiani atau Nabi Isa as dan Siti

Maryam as. Menerima upah dari pekerjaan tersebut dan menjadikannya sebagai

profesi untuk memperoleh nafkah dari upahnya juga tidak bermasalah. Kecuali

jika hal itu dianggap sebagai perbuatan penyebaran kebatilan atau memberikan

dampak-dampak buruk lain.

SIHIR, SULAP, MENDATANGKAN ROH DAN JIN

SOAL 1179: Apa hukum mengajarkan, menonton sya’badzah (sulap) dan

permainan yang mengandalkan ketangkasan tangan (sulap)?

JAWAB: Diharamkan mengajarkan dan belajar sulap, sedangkan permainan

yang mengandalkan kecepatan dan ketangkasan tangan dan tidak tergolong

sulap maka diperbolehkan.

SOAL 1180: Bolehkan mempelajari ilmu jufr, raml, azyaj dan ilmu-ilmu

sejenisnya, yang mengungkap hal-hal gaib?

JAWAB: Sebagian besar ilmu-ilmu seperti di atas, yang menyebar di tengah

masyarakat tidak layak diandalkan sehingga menimbulkan kepercayaan dan

kemantapan dalam menyingkap dan memberitakan hal-hal yang gaib. Namun,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 470

ilmu jufr dan raml, boleh saja dipelajari secara benar, selama tidak menimbulkan

dampak-dampak yang buruk.

SOAL 1181: Bolehkah mempelajari dan mempraktekkan ilmu-ilmu sihir, juga

mendatangkan arwah, malaikat dan jin?

JAWAB: Ilmu sihir diharamkan secara syar’i, begitu pula mempelajarinya

kecuali karena suatu tujuan yang wajar (menurut orang-orang berakal) dan

diperbolehkan dalam agama, sedangkan menghadirkan ruh-ruh, malaikat dan

jin, jika benar dan nyata terjadi, hukumnya berbeda-beda sesuai konteks, sarana

dan tujuan.

SOAL 1182: Apa hukum orang-orang Mukmin mendatangi sejumlah orang yang

melakukan pengobatan melalui pengendalian ruh-ruh dan jin yang diyakini,

bahwa mereka tidak berbuat kecuali yang baik saja?

JAWAB: Tidak ada halangan untuk perbuatan itu sendiri, jika hal itu memang

benar dapat menyembuhkan dengan cara-cara yang halal secara syar’i.

SOAL 1183: Bolehkah, secara syar’i meramal dengan menggunakan kerikil dan

menjadikannya sebagai mata pencaharian?

JAWAB: Memberitakan kebohongan haram hukumnya dan tidak diperbolehkan

mengambil upah dari perbuatan tersebut. Bagaimana pun, tidak terdapat alasan

syar’i yang membenarkan hal-hal seperti itu.

HIPNOTIS

SOAL 1184: Bolehkah menghipnotis seseorang?

JAWAB: Tidak ada larangan, jika dilakukan dengan tujuan yang wajar (menurut

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 471

orang-orang berakal), dengan persetujuan orang yang dihipnotis serta tidak

dilakukukan dengan cara yang diharamkan secara syar’i.

SOAL 1185: Sebagian orang menghipnotis orang lain bukan untuk tujuan

pengobatan, namun untuk melakukan demo kekuatan jiwa manusia. Bolehkah

melakukan hal itu? Dan bolehkah hal itu dilakukan oleh orang-orang yang

sedang belajar dan bukan ahlinya?

JAWAB: Secara umum tidak ada larangan mempelajari dan menggunakan

hipnotis seperti yang disebut di atas, jika dilakukan dalam rangka tujuan yang

wajar, halal, berarti dan dengan syarat persetujuan orangnya serta tidak

menyebabkan bahaya yang berarti atasnya.

UNDIAN DAN SAYEMBARA

SOAL 1186: Apa hukum menjual dan membeli kartu undian? Dan apa hukum

hadiah yang dimenangkan oleh mukalaf?

JAWAB: Menjual dan membeli kartu undian tidaklah sah hukumnya. Karena itu,

pemenang tidak boleh memiliki hadiah tersebut dan tidak berhak menerimanya.

SOAL 1187: Seseorang menawarkan mobilnya dengan cara undian. Yaitu dengan

cara sebagai berikut: peserta undian membeli kupon yang akan ditarik pada

tanggal tertentu dengan harga tertentu. Ketika batas waktu berakhir dan

bergabungnya sejumlah orang, penarikan kupon undian pun dilakukan. Pemilik

kupon yang keluar sebagai pemenang dialah pemilik mobil yang berharga tinggi

tersebut. Apakah menjual mobil dengan cara undian semacam ini boleh secara

syar’i?

JAWAB: Penjualan mobil kepada seseorang yang mendapatkan undian melalui

penarikan tidaklah dilarangan, bila jual-beli dilakukan setelah penarikan, yaitu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 472

ketika undian telah dimenangkan oleh (pemilik) kupon tertentu. Namun,

perbuatan memakan harta orang-orang yang membayar untuk ikut serta dalam

undian tersebut adalah termasuk perbuatan ‚memakan harta dengan bathil."

Karenanya, si penjual harus mengembalikannya.

SOAL 1188: Bolehkah menjual kupon pengumpulan dana sumbangan untuk

aktifitas-aktifitas sosial dari masyarakat umum, dengan ketentuan akan

dilakukan pengundian, kemudian memberikan sebagian dana yang terkumpul

kepada para pemenang undian, sedangkan sisanya digunakan untuk

kepentingan umum?

JAWAB: Penamaan perbuatan demikian dengan "penjualan" tidaklah tepat.

Namun, diperbolehkan membagikan kupon berisi permohonan sumbangan

untuk urusan-urusan sosial dan menjanjikan hadiah bagi penyumbang yang

memenangkan undian dengan tujuan memotifasi dan memacu semangat para

penyumbang. Dengan syarat niat para penyumbang adalah dalam rangka ikut

serta melakukan kebaikan.

SOAL 1189: Bolehkah membeli kupon undian (lotere)? Di mana kuponnya

adalah milik perusahaan tertentu dan 20% dari hasilnya diberikan kepada

Lembaga Sosial Wanita?

JAWAB: Kupon-kupon lotere seperti itu tidaklah bernilai uang. Namun, ia

hanyalah sarana bagi yang menyebarkan dan menjualnya untuk mengambil

uang dari orang yang membelinya, juga sebagai sarana bagi yang membelinya

untuk memperoleh hadiahnya.

Dengan demikian ia hanyalah sarana untuk berjudi, bahkan itulah judi

sebenarnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 473

Karenanya, tidak diperbolehkan menjual dan membelinya, dan hadiah yang

dimenangkan oleh pemilik kupon bukanlah sesuatu yang halal.

SUAP

WAKIL (PETUGAS) JUAL-BELI

SOAL 1199: Uang yang diberikan oleh sebagian penjual kepada agen pembelian

dari instansi atau perusahaan tanpa memasukkannya dalam harga yang telah

dicantumkan, demi menjaga kelanggengan hubungan mereka, apa hukumnya

bagi si penjual? Dan apa pula hukumnya bagi agen yang melakukan hal itu?

JAWAB: Penjual tidak diperbolehkan memberikan uang seperti ini kepada agen

pembelian, dan agen pembelian tersebut tidak diperbolehkan menerimanya.

Seluruh uang yang diambil agen wajib diserahkan kepada instansi atau

perusahaan yang diwakilinya dalam pembelian.

SOAL 1200: Pegawai atau pekerja dalam sebuah perusahaan pemerintah atau

swasta yang bertugas menyediakan keperluan instansi dan perusahaan

melakukan pembelian sebagai wakil instansi atau perusahaan tersebut di pusat-

pusat penjualan (toko dan lain sebagainya). Bolehkah dia menetapkan syarat

kepada si penjual agar memberikannya prosentase dari keuntungan yang akan

didapat dari penjualan kepadanya? Bolehkah ia mengambil keuntungan

tersebut? Dan apa hukumnya, jika atasannya mengizinkan hal itu?

JAWAB: Dia tidak diperbolehkan menetapkan syarat yang demikian. Tindakan

itu tidak sah dan batal. Oleh karena itu, dia tidak berhak menerima dan

mengambil keuntungan yang dia persyaratkan untuk dirinya. Atasannya juga

tidak berhak untuk mengizinkan hal itu dan jika dia mengizinkan, maka izin dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 474

restunya tidak berpengaruh akan ketidakbolehannya.

SOAL 1201: Jika wakil sebuah instansi atau perusahaan untuk menyediakan

segala yang dibutuhkan membeli barang yang sudah memiliki harga tertentu di

pasar dengan harga yang lebih mahal dari seorang penjual, dengan keinginan

untuk mendapatkan bantuan uang (komisi) darinya. Apakah pembelian seperti

ini sah hukumnya? Dan bolehkah dia menerimanya dari penjual?

JAWAB: Jika dia membeli barang-barang tersebut dengan harga yang lebih

mahal dari harga pasar yang adil (wajar) atau ia bisa membeli dan mendapatkan

barang tersebut di pasar dengan harga yang lebih murah, maka akad jual-beli

yang dilakukan dengan harga yang lebih mahal itu adalah tergolong akad

fudhuli5 yang keabsahannya bergantung pada izin orang yang mewakilkan

(muwakkil) sesuai undang-undang. Dalam keadaan apa pun wakil itu tidak

berhak untuk menerima sesuatu dari penjual.

SOAL 1202: Seorang karyawan kantor, baik pemerintah atau swasta yang

tugasnya menyediakan barang yang dibutuhkan oleh kantor tersebut, membeli

barang dari sebagian orang yang dia kenal dan mensyaratkan atas si penjual

agar memberinya prosentase dari keuntungan sebagai imbalan atas pembelian

barang dari mereka padahal terdapat banyak tempat di mana dia dapat membeli

barang. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:

1. Apa hukum syarat tersebut secara syar’i?

2. Apa hukumnya jika dia mendapatkan restu dari penanggung jawab atau

atasannya?

3. Apa hukumnya jika dia membeli barang dengan harga lebih mahal dari harga

yang umum?

4. Apa hukum mengambil dan memberi prosentase yang diberikan oleh si

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 475

penjual

kepada wakil pembelian?

5. Jika selain sebagai wakil pembelian di kantor tersebut dia juga sebagai wakil

penjualan di sebuah perusahaan yang lain, bolehkah dia menjual barang

perusahaan kepada kantor tersebut dan mengambil prosentase keuntunngan

darinya?

6. Apa hukum harta yang dia terima dari berbagai asumsi di atas?

JAWAB:

1. Syarat tersebut batal dan tidak memiliki dasar syar’i.

2. Dalam masalah ini, izin atau restu yang diberikan oleh kepala atau

penanggung

jawab atasannya tidaklah memiliki dasar syar’i dan undang-undang.

3. Jika dia membelinya dengan harga yang lebih mahal dari harga yang adil

(wajar) atau ia dapat membelinya dengan harga yang lebih murah namun tidak

ia lakukan, maka akad jual-beli tersebut batal dan tidak berlaku.

4. Tidak diperbolehkan mengambil dan memberikannya. Semua yang dia terima

sebagai wakil pembelian harus dia serahkan kepada kantor yang dia wakili

dalam pembelian.

5. Dia tidak berhak untuk menerima apa pun dari prosentase tersebut. Semua

diterima harus diserahkan kepada kantor yang dia wakili. Jika akad yang

dilangsungkan bertentangan dengan kepentingan dan kemaslahatan kantor,

maka akad tersebut dari awalnya batal.

6. Diwajibkan mengembalikan segala sesuatu yang dia terima secara tidak halal

kepada kantor dia wakili dalam pembelian.

HUKUM-HUKUM KEDOKTERAN

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 476

MENCEGAH KEHAMILAN

SOAL 1203:

1. Bolehkah wanita yang sehat melakukan pencegahan kehamilan untuk

sementara, dengan menggunakan alat-alat dan bahan kontrasepsi yang

mencegah terbentuknya ‚nuthfah?‛

2. Apa hukum penggunaan alat pencegahan kehamilan temporal yang diberi

nama IUD.

Yang hingga kini tidak diketahui secara pasti proses pencegahannya terhadap

kehamilan. Namun, yang populer adalah bahwa dia dapat mencegah

terbentuknya ‚nuthfah?‛

3. Bolehkah wanita sakit yang mengkhawatirkan nyawanya bila hamil,

mencegah kehamilan secara permanen?

4. Bolehkah wanita-wanita yang berpotensi melahirkan anak cacat atau terkena

penyakit-penyakit keturunan fisik dan mental, mencegah kehamilan secara

permanen?

JAWAB: 1. Dia boleh melakukannya dengan persetujuan suami.

2. Hal itu tidak diperbolehkan, bila menyebabkan menggugurkan ‚nuthfah‛

yang telah berada dalam rahim, atau (di saat memasangnya, peny.)

menyebabkan dia dipandang dan disentuh secara haram.

3. Tidak ada larangan untuk mencegah kehamilan dalam kasus yang ditanyakan.

Bahkan tidak boleh menyengaja hamil, jika akan membahayakan kehidupan

sang ibu.

4. Tidak ada larangan jika demi tujuan yang wajar, menurut orang-orang berakal

dan bebas dari bahaya yang patut diperhatikan serta diizinkan oleh suami.

SOAL 1204: Apa hukum menutup saluran sperma laki-laki untuk mencegah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 477

bertambahnya keturunan?

JAWAB: Perbuatan itu sendiri tidak dilarang, bila didasari oleh tujuan yang

wajar (menurut orang-orang yag berakal), dan bebas dari bahaya yang patut

dipertimbangkan.

SOAL 1205: Bolehkah wanita sehat, yang tidak mengalami resiko bila hamil,

mencegah kehamilan dengan cara azl (melakukan ejakulasi di luar kemaluan,

peny.) atau dengan menggunakan alat spiral, atau dengan mengkonsumsi obat-

obatan, atau dengan cara menyumbat saluran rahim, ataukah tidak

diperbolehkan? Dan bolehkah suaminya memaksanya menggunakan salah satu

cara tersebut selain azl?

JAWAB: Pada dasarnya tidak diarang untuk mencegah kehamilan dengan cara

azl berdasarkan restu suami-istri, atau dengan cara-cara lainnya, bila demi

tujuan yang wajar (menurut orang-orang berakal), aman dari bahaya yang patut

diperhatikan, dilakukan atas seizin suami dan (pada saat memasang, peny.)

tidak menyebabkan pandangan atau sentuhan yang haram. Namun, suami tidak

berhak memaksa istrinya untuk melakukan hal itu.

SOAL 1206: Bolehkah wanita hamil, yang hendak menutup saluran rahim,

menjalani operasi caesar saat melahirkan, agar penutupan rahim dapat

diselesaikan saat operasi?

JAWAB: Hukum tentang menyumbat saluran rahim telah dijelaskan di atas.

Sedangkan boleh dan tidaknya operasi caesar tergantung pada seberapa jauh

keperluannya, dan bergantung pada permintaan wanita yang hamil. Secara

umum lelaki non-muhrim diharamkan menyentuh dan memandang wanita

pada saat operasi caesar dan pada saat penyumbatan saluran rahimnya kecuali

karena kondisi mendesak (dharurah).

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 478

SOAL 1207: Bolehkah istri menggunakan alat-alat kontrasepsi (pencegah

kehamilan) tanpa seizin

suaminya?

JAWAB: Bermasalah (tidak diperbolehkan).

SOAL 1208: Seorang lelaki yang telah mempunyai empat orang anak menjalani

penyumbatan saluran sperma. Apakah dia berdosa jika istrinya tidak tidak

setuju?

JAWAB: Hal itu tidak bergantung pada persetujuan istri. Oleh karena itu, suami

tidak berdosa karena perbuatan tersebut.

ABORSI

SOAL 1209: Bolehkah menggugurkan janin karena problem ekonomi?

JAWAB: Tidak diperbolehkan menggugurkan janin hanya karena adanya

kesulitan-kesulitan dan problem ekonomi.

SOAL 1210: Pada bulan-bulan pertama masa kehamilan, seorang dokter, telah

melaksanakan pemeriksaan, memberitahu kondisi pasiennya yang sedang hamil,

bahwa apabila tetap hamil, maka ada kemungkinan nyawanya terancam bahaya,

dan anaknya akan terlahir dalam keadaan cacat. Karena itulah dokter

memerintahkannya agar melakukan aborsi.

Apakah dia boleh melakukannya? Dan bolehkah melakukan aborsi sebelum

janin bernyawa?

JAWAB: Kondisi cacat janin bukanlah alasan syar’i untuk menggugurkan janin,

meskipun sebelum ditiupkan padanya ruh (bernyawa). Namun mengenai

kekhawatiran akan keselamatan nyawa ibu bila tetap hamil, bila didasari oleh

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 479

keterangan dokter spesialis kandungan yang terpercaya, maka aborsi tidak

dilarang sebelum janinnya bernyawa.

SOAL 1211: Para dokter spesialis, dengan menggunakan metode-metode dan

peralatan modern dapat menentukan banyak dari kekurangan-kekurangan

(cacat) janin dalam kandungan. Mengingat banyaknya kesulitan yang dihadapi

oleh orang-orang yang cacat fisik setelah kelahiran mereka, bolehkah

menggugurkan janin yang dipastikan cacat fisik oleh dokter spesialis yang

terpecaya? Dan apakah usia tertentu menjadi syarat dalam situsai demikian?

JAWAB: Menggugurkan janin dalam usia berapa pun tidak diperbolehkan,

hanya karena cacat fisik dan kesulitan yang akan dihadapi dalam kehidupannya

kelak (setelah dia lahir).

SOAL 1212: Bolehkah menggugurkan nuthfah yang telah terbentuk dan menetap

(di dalam rahim, peny.) sebelum memasuki tahap ‘alaqah, yang biasanya

memakan waktu sekitar 40 hari? Dan secara terperinci, bagaimana hukumnya

menggugurkan janin dalam fase-fase (umur) berikut:

1. Sperma yang telah menetap di rahim (nuthfah)

2. Sperma yang telah berbentuk darah (‘alaqah)

3. Darah yang telah menjadi segumpal daging (mudhghah)

4. Tulang sebelum bernyawa (‘idzham)?

JAWAB: Tidak diperbolehkan menggugurkan ‚nuthfah‛ setelah menetap di

dalam rahim, dan tidak diperbolehkan menggugurkan janin dalam tahap-tahap

berikutnya.

SOAL 1213: Mengingat bahwa sebagian suami mengidap penyakit keturunan

berupa kekurangan darah dan juga masalah-masalah genetik lainnya, dan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 480

penyakit seperti ini akan menular kepada anak-anaknya, sehingga sangat

mungkin anak-anaknya akan menderita penyakit berat dan akan mengalami

kesulitan sepanjang hidupnya, seperti mereka yang mengidap penyakit

‚hemophiliy‛ yang akan mengalami pendarahan parah dan menyebabkan

lumpuh atau bahkan kematian di saat menerima sedikit pukulan saja.

Bolehkah menggugurkan kehamilan pada minggu-minggu pertama dalam

kondisi demikian?

JAWAB: Jika identifikasi penyakit janin pasti dan memelihara anak seperti itu

akan menyulitkan, maka boleh menggugurkan kehamilan sebelum bernyawa.

Tapi ahwathnya, diharuskan membayar diyah (denda syar’i).

SOAL 1214: Apa hukum aborsi itu sendiri? Dan apa hukumnya yang jika masih

tetap berada dalam kandungan dia (janin) akan membahayakan nyawa ibunya?

JAWAB: Menggugurkan janin haram secara syar’i, dan sama sekali tidak

diperbolehkan, kecuali jika tetap berada dalam keadaan hamil dia akan

membahayakan nyawa ibunya, maka aborsi dalam situasi demikian tidak

dilarang selama janin belum bernyawa. Jika janin telah bernyawa, maka tidak

boleh digugurkan, meskipun keberadaannya dalam kandungan membahayakan

nyawa ibunya, kecuali jika keberadaannya dalam kandungan akan

membahayakan ibu dan janin sekaligus, sedangkan nyawa janin tidak dapat

diselamatkan, dan penyelamatan nyawa ibu hanya dapat dilakukan dengan

menggugurkan kandungan.

SOAL 1215: Seorang wanita telah menggugurkan janinnya hasil dari perzinahan

pada usia kehamilan tujuh bulan atas permintaan ayahnya. Apakah wajib

membayar diyah (tebusan syar’i atas pembunuhan tersebut, peny.)? Jika wajib

membayarnya, siapakah yang menanggungnya, ibu janin ataukah ayahnya

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 481

(ayah si wanita)? Diyah tersebut dibayarkan kepada siapa? Dan berapakah

ukurannya sekarang, menurut pandangan Anda YM?

JAWAB: Dia diharamkan mengugurkan janin, walaupun hasil dari perzinahan.

Permintaan ayahnya (untuk aborsi) bukanlah alasan yang membenarkan

tindakan tersebut. Dia wajib membayar diyah, jika dia adalah pelaku langsung

atau menjadi pembantu yang terlibat dalam pengguguran dan aborsi tersebut.

Jumlah tebusan yang wajib dibayarkan dalam kasus demikian tidak dapat

dipastikan. Berdasarkan ahwath (untuk lebih hati-hati), wajib melakukan damai

dan denda tersebut diperlakukan secara hukum sebagaimana harta warisan

orang yang tidak mempunyai ahli waris.

SOAL 1216: Berapakah jumlah diyah janin yang digugurkan secara sengaja pada

usia dua setengah bulan? Dan diyah tersebut wajib dibayarkan kepada siapa?

JAWAB: Jika yang digugurkan adalah ‘alaqah, maka dendanya sebayak 40 dinar.

Jika berupa mudhghah dendanya sebayak 60 dinar. Jika ia sudah menjadi tulang

tanpa daging, maka jumlah dendanya sebanyak 80 dinar. Denda tersebut

dibayarkan kepada ahli waris janin, dengan memperhatikan perangkat-

perangkat dalam warisan, namun pewaris yang melakukan aborsi tidak berhak

mewarisinya.

SOAL 1217: Bila seorang wanita hamil, demi menyembuhkan gusi dan giginya,

dan berdasarkan identifikasi dokter spesialis, perlu menjalani operasi bedah,

apakah dia boleh menggugurkan janin, sebab janin akan mengalami cacat akibat

suntikan dan sinar laser?

JAWAB: Hal tersebut bukanlah sebab yang memperbolehkan pengguguran

janin.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 482

SOAL 1218: Jika seorang janin dalam rahim akan segera mati secara pasti.

Sedangkan keberadaanya dalam rahim berbahaya bagi nyawa ibunya juga,

bolehkah dia digugurkan? Seandainya suami wanita bertaklid kepada marjak

yang tidak memperbolehkan aborsi dalam kondisi demikian. Sedangkan wanita

(istrinya) dan kerabatnya bertaklid kepada marjak yang membolehkannya, apa

taklif sang suami?

JAWAB: Berkenaan dengan pertanyaan di atas, karena masalahnya berkisar

antara kematian pasti sang bayi saja dan kematian pasti bayi sekaligus ibunya,

maka minimal, mau tidak mau haruslah meyelamatkan nyawa ibu, dengan

menggugurkan janin. Dalam kasus yang ditanyakan di atas, suami tidak

diperbolehkan mencegah istrinya untuk melakukannya. Namun, wajib sebisa

mungkin bertindak dengan cara yang tidak menyebabkan pembunuhan bayi

oleh seseorang.

SOAL 1219: Bolehkah menggugurkan janin yang nuthfah-nya terbentuk dari

hasil persetubuhan salah yang dilakukan seorang non-Muslim atau hasil dari

zina?

JAWAB: Tidak diperbolehkan.

BAYI TABUNG

SOAL 1220: Apakah bayi tabung diperbolehkan bila sperma dan sel telur dari

pasangan suami-istri yang sah?

Jika boleh, bolehkah operasi ini ditangani oleh dokter non-muhrim? Dan apakah

anak yang dilahirkan adalah anak suami-istri, pemilik sperma dan sel telur?

Jika tidak diperbolehkan, apakah ada pengecualian jika hal itu menentukan

kelangsungan kehidupan rumah tangga pasangan tersebut?

JAWAB: Praktek itu sendiri tidak dilarang. Namun, segala tindakan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 483

pendahuluan yang haram secara syar’i wajib dihindari, seperti perbuatan

menyentuh dan melihat (aurat) yang diharamkan.

Bayi yang dilahirkan melalui operasi tersebut dianggap sebagai anak pasangan

suami-istri pemilik sperma dan sel telur.

Hukum tentang diperbolehkannya operasi tersebut telah dijelaskan di atas.

SOAL 1221: Sebagian wanita (istri) dikarenakan tidak memiliki sel telur yang

dibutuhkan untuk proses pembuahan, terpaksa berpisah atau menghadapi

problem rumah tangga dan psikologis karena tidak mampu mengatasi penyakit

tersebut dan mandul (tidak dapat hamil).

Bolehkah menggunakan sel telur perempuan lain untuk melakukan pembuahan

dengan sel sperma suami di luar rahim melalui metode saintis kemudian

memindahkannya ke dalam rahim istri?

JAWAB: Walaupun perbuatan itu sendiri tidak bermasalah secara syar’i, namun

bayi yang lahir dengan cara ini menjadi anak pemilik sperma (suami wanita

yang mandul) dan pemilik sel telur (wanita lain). Bayi tidak dianggap sebagai

anak si pemilik rahim (istrinya sendiri). Oleh sebab itu, keduanya hendaknya

memperhatikan prinsip ihtiyath (kehati-hatian) berkenaan dengan hukum syar’i

yang berhubungan dengan nasab (keturunan).

SOAL 1222: Jika sperma suami telah tersimpan, dan setelah kematiannya

dikawinkan dengan sel telur istri, lalu diletakkan di rahimnya, maka 1) Apakah

perbuatan tersebut boleh dilakukan secara syar’i?, 2) Apakah yang lahir itu

adalah anak suaminya (yang telah wafat) dan terkait dengannya secara syar’i?,

dan 3) Apakah bayi tersebut menjadi pewaris pemilik sperma?

JAWAB: Perbuatan itu sendiri diperbolehkan. Bayi yang lahir menjadi anak

pemilik sel telur dan rahim. Begitu juga menjadi anak pemilik sel sperma,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 484

namun tidak mewarisinya.

SOAL 1223: Bolehkah mengawinkan sel telur istri seorang lelaki mandul dengan

sperma lelaki non-muhrim (lain) dan meletakkannya dalam rahimnya?

JAWAB: Tidak ada halangan syar’i -pada dasarnya- mengawinkan sel telur si

wanita dengan sperma lelaki non-muhrim. Namun, wajib menghindari

tindakan-tindakan pendahuluan yang diharamkan, seperti memandang dan

menyentuh dengan cara yang haram dan lain sebagainya. Dalam kondisi

bagaimana pun, jika bayi lahir dengan cara ini, maka dia bukanlah anak

suaminya, melainkan anak pemilik sperma dan wanita pemilik sel telur dan

rahim itu sendiri.

SOAL 1224: Bolehkah wanita bersuami yang tidak mempunyai sel telur karena

telah memasuki usia manoupouse, atau sebab lainnya, memindahkan sel telur

istri kedua (madunya) setelah dikawinkan dengan sperma suaminya ke dalam

rahimnya? Dan adakah perbedaan antara istri kedua dalam perkawinan

permanen dan istri dalam perkawinan temporal?

Anak siapakah bayi yang dilahirkan, wanita pemilik sel telur, ataukah wanita

pemilik rahim?

Dan bolehkah perbuatan tersebut dilakukan, jika sel telur istri lain diperlukan

karena sel telur wanita pemilik rahim sangat lemah sehingga dikhawatirkan jika

dibuahi dengan sperma suami, anaknya akan lahir cacat?

JAWAB: Tidak ada halangan syar’i untuk pembuatan itu sendiri, dan tidak ada

perbedaan hukum antara keduanya baik keduanya merupakan istri permanen

atau pun istri temporal, atau salah satunya istri permanen dan yang lain istri

temporal.

Bayi menjadi anak sang pemilik sperma dan pemilik sel telur, dan juga bukan

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 485

sebagai anak pemilik rahim. Karenanya, pemililk rahim hendaknya

memperhatikan prinsip ihtiyath (kehati-hatian) dalam menerapkan konsekuensi

hukum keturunan atas dirinya.

Hukum tentang diperbolehkannya tindakan ini telah dijelaskan di atas.

SOAL 1225: Bolehkah mengawinkan sel telur istri dengan sperma suaminya

yang telah wafat dalam situasi-situasi berikut:

• Setelah suami wafat dan masa ‚iddah‛ istri belum berakhir?

• Setelah suami wafat dan masa ‚iddah‛ istri telah berakhir?

• Jika ia (wanita) kawin dengan suami yang lain setelah suami pertama wafat,

apakah ia boleh mengawinkan sel telurnya dengan sperma suami pertamanya

yang telah wafat?

• Apakah ia diperbolehkan mengawinkan sel telurnya dengan sperma suami

pertama setelah suami kedua wafat?

JAWAB: Perbuatan itu sendiri tidak dilarang, tanpa membedakan masa

iddahnya belum atau telah berakhir, sudah atau tidak kawin lagi, juga dengan

sperma suami pertama setelah wafatnya suami kedua atau saat dia masih hidup.

Namun, jika suami kedua masih hidup, dia harus memperoleh izin dan restu

darinya.

SOAL 1226: Saat ini sel telur yang subur di luar rahim dapat dipelihara dalam

tabung-tabung khusus agar tetap hidup dan agar dapat diletakkan dalam rahim

pemilik sel telur saat dibutuhkan. Apakah pekerjaan semacam ini

diperbolehkan?

JAWAB: Tindakan itu sendiri diperbolehkan.

GANTI KELAMIN

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 486

SOAL 1227: Ada sejumlah orang yang secara fisik lelaki, namun menyandang

ciri-ciri khas wanita secara psikologis, dan memiliki kecendrungan seksual

sebagai seorang wanita.

Seandainya tidak melakukan ganti kelamin, maka mereka akan terjerumus

dalam kerusakan. Apakah mereka dapat disembuhkan melalui operasi bedah

(kelamin)?

JAWAB: Operasi bedah tersebut boleh dilaksanakan, bila bertujuan untuk

menyingkap dan menampilkan jenis kelamin sejatinya, dengan syarat tindakan

itu tidak menimbulkan perbuatan haram dan berdampak keburukan.

SOAL 1228: Apa hukum melakukan operasi bedah untuk mengubah banci

(bencong) menjadi wanita atau menjadi lelaki?

JAWAB: Tidak ada larangan untuk tindakan itu sendiri, namun dia wajib

menghindari tindakan-tindakan pendahuluan yang haram.

OTOPSI DAN CANGKOK ORGAN

SOAL 1229: Mempelajari penyakit-penyakit jantung dan pembuluh darah dan

melakukan serangkaian kajian terhadap organ-organ tubuh tersebut guna

menyingkap masalah-masalah baru yang kadangkala memerlukan jantung dan

pembuluh darah orang-orang yang telah meninggal untuk diteliti dan diperiksa.

Perlu diketahui, mereka segera menguburkannya setelah diuji coba selama satu

atau beberapa hari, pertanyaanya adalah sebagai berikut:

Bolehkah melakukan perbuatan tersebut bila yang dipelajari adalah tubuh

seorang Muslim?

Bolehkah mengubur jantung dan pembuluh darah yang terpisah dari tubuh

mayat di tempat lain?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 487

Mengingat mengubur jantung dan sebagian pembuluh saja (secara terpisah)

sangat sulit dilakukan, maka bolehkah menguburnya bersama tubuh (mayat)

lain?

JAWAB: Tidak ada halangan membedah tubuh mayat jika hal itu menjadi syarat

upaya menyelamatkan jiwa yang terhormat, atau mengungkap temuan baru

dalam ilmu kedokteran yang diperlukan oleh masyarakat, atau mendapatkan

informasi tentang penyakit-penyakit yang mengancam kehidupan masyarakat.

Namun wajib, sebisa mungkin, tidak menggunakan jasad mayat seorang

Muslim. Adapun bagian-bagian yang terpisah dari tubuh mayat Muslim wajib

dikebumikan bersama jasadnya, selama penguburan bersamanya tidak

menimbulkan kesulitan atau menyebabkan sesuatu yang dilarang lainnya. Jika

tidak demikian, bagian-bagian yang terpisah tersebut boleh dikuburkan

sendirian atau berama jasad mayat lain.

SOAL 1230: Bolehkah melakukan pembedahan (otopsi) untuk penyelidikan

penyebab kematian yang diragukan, seperti kasus kematian akibat diracun,

dicekik atau yang lainnya?

JAWAB: Jika pengungkapan kebenaran bergantung kepada hal itu, maka hal itu

tidak dilarang.

SOAL 1231: Apa hukum membedah janin yang gugur dalam periode usia yang

berbeda-beda, demi mencari informasi seputar ilmu anatomi tubuh mengingat

bahwa pelajaran tentang hal tersebut sangat penting dalam fakultas ilmu

kedokteran?

JAWAB: Diperbolehkan membedah janin yang gugur bila hal itu menjadi syarat

bagi penyelamatan jiwa yang terhormat, atau guna mengungkap informasi

kedoteran baru yang diperlukan oleh masyarakat, atau demi memperoleh

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 488

informasi tentang penyakit yang mengancam nyawa banyak orang. Namun,

hendaknya sebisa mungkin, tidak menggunakan janin gugur yang terkait

dengan orang-orang Muslim atau yang diperlakukan secara hukum sebagai

Muslim.6

SOAL 1232: Bolehkah mengeluarkan potongan platina dari tubuh Muslim yang

telah mati dengan cara membedah jasadnya sebelum dikuburkan karena benda

tersebut langka dan mahal?

JAWAB: Boleh mengeluarkan platina dalam kasus yang ditanyakan, sambil

berhati-hati agar tidak mencemarkan kehormatan mayat.

SOAL 1233:

Bolehkah membongkar kuburan di perkuburan Muslim dan lainnya dengan

tujuan

mencari tulang-tulang mayat yang akan digunakan dalam proses belajar dan

mengajar di fakultas kedokteran?

JAWAB: Membongkar kuburan Muslim tidak diperbolehkan, kecuali jika ada

keperluan medis yang sangat mendesak untuk memperoleh tulang-tulang mayat

jika tulang-tulang mayat non-Muslim tidak didapatkan.

SOAL 1234: Bolehkah menanam rambut di kepala orang yang terbakar

rambutnya, karena merasa tergganggu dan tertekan secara psikologis di

hadapan orang lain disebabkan oleh hal itu?

JAWAB: Perbuatan itu sendiri tidak dilarang dengan syarat hendaknya rambut

yang ditanam bersal dari binatang yang halal dimakan atau dari manusia.

SOAL 1235: Jika seorang menderita suatu penyakit, dan para dokter tidak

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 489

mampu mengobatinya, dan berdasarkan keterangan mereka, dia pasti akan mati

dalam waktu dekat, bolehkah mengambil beberapa organ tubuhnya yang vital,

seperti jantung, ginjal, dan sebagainya, sebelum mati dan mencangkokkannya

pada tubuh orang lain?

JAWAB: Jika pengambilan organ dari tubuhnya menyebabkan kematian, maka

tindakan itu dihukumi sebagai pembunuhan, jika tidak, ia tidak dilarang bila

dilakukan atas seizinnya.

SOAL 1236: Bolehkah memanfaatkan pembuluh darah seseorang yang telah

wafat lalu mencangkokkannya pada tubuh orang yang sakit?

JAWAB: Jika diizinkan oleh orang yang mati saat masih hidup atau dizinkan

oleh para walinya setelah mati, atau demi menyelamatkan nyawa jiwa yang

terhormat, tidaklah dilarang.

SOAL 1237: Wajibkah membayar diyah kornea mata yang diambil dari tubuh

mayat lalu dicangkokkan pada tubuh orang yang masih hidup yang sering

dilakukan tanpa seizin keluarga orang yang sudah mati? Bila diwajibkan,

berapakah ukuran denda untuk setiap mata dan kornea?

JAWAB: Diharamkan mengambil kornea dari tubuh mayat seorang Muslim, dan

tindakan tersebut menyebabkan kewajiban diyah sebayak 50 dinar. Namun, jika

diambil dengan restu si mayat saat masih hidup, maka tidak dilarang dan tidak

wajib membayar denda (diyah).

SOAL 1238: Salah seorang prajurit perang mengalami cidera pada kedua

testisnya hingga keduanya dipotong dan membuatnya mandul, bolehkah dia

menggunakan obat-obat hormonal demi memelihara kemampuan seksual dan

penampilannya sebagai lelaki?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 490

Dan jika demi mencapai hasil-hasil tersebut dan memberikan kemampuan

reproduksinya, dia harus mencangkok testis orang lain pada dirinya dan apakah

hukumnya?

JAWAB: Jika pencangkokan testis pada tubuhnya dapat dilakukan sehingga,

setelah dicangkokkan dia menjadi bagian organnya yang hidup, maka dari sudut

‚kesucian‛ dan ‚kenajisan‛ begitu pula dari sisi reproduksi dan status bayinya,

tidak ada masalah secara syar’i. Dia diperbolehkan pula mengkonsumsi obat-

obat penambah hormon, demi memelihara kekuatan seksual dan penampilannya

sebagai lelaki.

SOAL 1239: Mengingat pentingnya mencangkokkan ginjal dalam upaya

menyelamatkan nyawa orang sakit, para dokter berfikir untuk mendirikan bank

ginjal, di mana banyak orang akan berinisiatif menghadiahkn atau menjual ginjal

mereka. Bolehkah menjual atau menghadiahkan ginjal atau salah satu organ

tubuh lain secara ikhtiyari (bukan dalam keadaan mendesak atau dharurat)? Dan

apa hukumnya dalam kondisi yang sangat mendesak?

JAWAB: Tidak ada larangan bagi mukalaf saat masih hidup untuk menjual atau

menghadiahkan ginjal atau salah satu organ tubuhnya untuk digunakan oleh

orang yang sakit. Bahkan, boleh jadi wajib melakukannya apabila hal itu menjadi

syarat bagi penyelamatan nyawa (jiwa) yang terhormat, selama tidak

menimbulkan kesulitan atau bahaya bagi dirinya.

SOAL 1240: Sebagian orang mengalami cidera pada otak yang tidak dapat

disembuhkan sehingga akibatnya, dia kehilangan segala aktifitas yang

bersumber dari pusat otak, dan menjadi pingsan total, tidak mampu bernafas

serta kehilangan respon terhadap perangsang sinar dan fisik, dalam kondisi

seperti ini, kemungkinan aktifitasnya untuk kembali normal telah lenyap total,

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 491

dan yang tersisa adalah detak jantung yang bekerja secara otomatis, namun

untuk jangka waktu sementara dan harus dibantu dengan alat pembantu

pernafasan buatan. Kondisi seperti ini tidak akan melebihi beberapa jam atau

beberapa hari sampai akhirnya dia mati. Di dalam kedokteran kondisi demikian

dinamakan dengan

‚mati otak‛ yang menyebabkan hilangnya semua rasa dan gerak yang disengaja.

Di sisi lain ada pasien-pasien yang mana kehidupan mereka sangat bergantung

pada sebagian organ tubuh orang yang menderita ‚mati otak‛ tersebut.

Bolehkah mempergunakan organ tubuh orang yang ‚mati otak‛ tersebut untuk

menyelamatkan jiwa orang yang sedang sakit?

JAWAB: Jika penggunaan organ tubuh orang yang menderita penyakit seperti

yang disebutkan di atas untuk tujuan mengobati orang lain yang menderita

sakit, akan menyegerakan orang tersebut mati secara total, maka tidak

diperbolehkan. Jika tidak demikian, maka diperbolehkan bila dilakukan dengan

izin dan persetujuannya di saat sadar atau bila upaya penyelamatan jiwa yang

terhormat bergantung pada organ yang dibutuhkan tersebut.

SOAL 1241: Saya berhasrat untuk mendonorkan organ tubuh saya setelah saya

wafat dan telah saya sampaikan hal itu kepada mereka yang berwenang, maka

mereka menyuruh saya untuk menuliskan hal itu di dalam surat wasiat dan

memberitahu ahli waris saya. Bolehkah (berhak) saya melakukan hal itu?

JAWAB: Tidak dilarang untuk memanfaatkan organ tubuh mayat dengan

dicangkokkan pada badan orang lain demi menyelamatkan jiwa atau

menyembuhkan orang yang menderita sakit. Tidak ada larangan pula untuk

mewasiatkan hal itu, selama pemotongan organ tubuhnya tersebut tidak

dianggap –dalam pandangan umum- telah mencemarkan kehormatan si mayat.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 492

SOAL 1242: Apa hukumnya melakukan operasi kecantikan?

JAWAB: Pekerjaan itu sendiri tidak dilarang.

SOAL 1243: Apa hukumnya menjual sebagian anggota tubuh kepada orang yang

membutuhkannya?

JAWAB: Apabila hal itu tidak menyebabkan bahaya yang patut diperhatikan

maka tidak dilarang, khususnya bila upaya penyelamatan jiwa yang terhormat

bergantung pada pekerjaan tersebut.

SOAL 1244: Apakah pemeriksaan aurat yang dilakukan oleh personel lembaga

militer untuk mengkhitan orang yang belum dikhitan dan mengobati orang yang

sakit diperbolehkan?

JAWAB: Membuka aurat orang lain dan melihatnya serta memaksa orang lain

untuk membuka auratnya di hadapan orang yang memandang tidak

diperbolehkan, kecuali dalam kondisi darurat seperti untuk melaksanakan

khitan dan pengobatan orang sakit. Namun, orang-orang lain tidaklah bertugas

mengkhitan seorang mukalaf atau mengobatinya dan bahwa hal itu adalah

merupakan tugas mukalaf itu sendiri, selama tidak terdapat kehawatiran

terhadap nyawanya.

SOAL 1245: Kata ‚darurat‛ dalam masalah kebolehan menyentuh dan melihat

lain jenis bagi seorang dokter sering diulang-ulang. Apa yang dimaksud dengan

‚darurat‛ tersebut? Dan apa batasan-batasannya?

JAWAB: Yang dimaksud dengan ‚darurat‛ dalam pertanyaan di atas adalah

kondisi di mana identifikasi penyakit dan pengobatannya –pada umumnya-

bergantung pada melihat atau menyentuh. Batasannya adalah sekadar keperluan

saja.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 493

SOAL 1246: Bolehkah dokter perempuan membuka aurat perempuan lain untuk

memeriksa dan mengindentifikasi penyakit?

JAWAB: Diperbolehkan dalam kondisi darurat.

SOAL 1247: Apakah seorang dokter laki-laki boleh melihat dan menyentuh

badan pasien perempuan di saat berobat?

JAWAB: Jika pengobatannya mengharuskan dia membuka badannya di depan

dokter laki-laki dan dibutuhkan menyentuh dan melihatnya dan berobat ke

dokter perempuan tidak mudah baginya, maka tidaklah bermasalah.

SOAL 1248: Apakah hukumnya seorang dokter wanita melihat dan menyentuh

aurat (pasien) wanita, padahal dia bisa memerikasa pasiennya melalui cermin?

JAWAB: Jika dia bisa memeriksanya dengan cara melihatnya melalui cermin,

maka tidak ada yang mengharuskan untuk melihat (secara langsung) dan

menyentuhnya. Karenanya, hal itu tidak diperbolehkan.

SOAL 1249: Seorang perawat yang akan memeriksa tensi darah dan pekerjaan

lainnya yang mengharuskan dia menyentuh badan pasien lain jenis, apakah dia

diperbolehkan menyentuh pasien tanpa sarung tangan, padahal dia dapat

menggunakan sarung tangan untuk memeriksanya?

JAWAB: Jika dia dapat mengobatinya dari atas pakaian atau dengan sarung

tangan, maka tidak ada yang mengharuskan untuk menyentuhnya secara

langsung. Karenanya, hal itu tidak diperbolehkan.

SOAL 1250: Bolehkan dokter lelaki malaksanakan operasi kecantikan terhadap

seorang wanita yang meniscayakan dia melihat dan menyentuhnya?

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 494

JAWAB: Operasi kecantikan tidaklah termasuk pengobatan penyakit. Oleh

karena itu, melihat dan menyentuh yang haram tidak diperbolehkan, kecuali

untuk tujuan mengobati luka bakar dan sejenisnya, di mana seorang dokter

terpaksa menyentuh dan melihatnya.

SOAL 1251: Apakah selain suami, tak seorang pun diperbolehkan melihat aurat

wanita sekalipun dokter?

JAWAB: Melihat aurat wanita diharamkan bagi semua orang selain suaminya,

sekalipun dokter, bahkan dokter perempuan sekalipun, kecuali dalam kondisi

darurat untuk tujuan pengobatan.

SOAL 1252: Bolehkah seorang perempuan mendatangi dokter laki-laki spesialis

di bidang (penyakit)

kewanitaan yang lebih ahli dari dokter wanita atau mendatangi dokter wanita

merupakan hal yang sulit baginya?

JAWAB: Jika proses pengobatan meniscayakan melihat dan menyentuh yang

haram, maka hal itu tidaklah diperbolehkan atas dirinya, kecuali jika

mendatangi dokter perempuan spesialis dan berpengalaman tidak

memungkinkan atau sangat susah.

SOAL 1253: Bolehkah melakukan onani (masturbasi) dengan arahan dokter guna

melakukan pemeriksaan air sperma dan pengobatannya?

JAWAB: Jika hal itu dalam rangka pengobatan dan kesembuhan bergantung

pada hal itu serta tidak memungkinkan untuk melakukannya dengan

perantaraan istri, maka tidak bermasalah.

KHITAN

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 495

SOAL 1254: Apakah berkhitan itu wajib hukumnya?

JAWAB: Khitan itu sendiri adalah wajib hukumnya bagi laki-laki dan

merupakan syarat sah tawaf haji dan umrah. Bila anak laki-laki belum dikhitan

sampai dia balig, maka kewajiban khitan berlaku atas dirinya sendiri.

SOAL 1255: Ada seorang yang belum dikhitan, namun hasyafah (ujung

penis)nya sudah tampak seluruhnya. Apakah berkhitan tetap wajib atasnya?

JAWAB: Jika pada hasyafah (ujung penis) tidak tersisa kulit yang menutupinya,

yang wajib dipotong, maka tidak ada lagi objek untuk dikhitan.

SOAL 1256: Apakah mengkhitan anak perempuan hukumnya wajib?

JAWAB: Tidak wajib.

ETIKA BELAJAR DAN MENGAJAR

SOAL 1257: Apakah berdosa seseorang yang tidak mempelajari hukum masalah-

masalah yang dia alami?

JAWAB: Dia berdosa jika dia meninggalkan kewajiban atau melakukan yang

haram, yang diakibatkan oleh karena dia tidak mempelajari hukum masalah-

masalah tersebut.

SOAL 1258: Seorang santri setelah menyelesaikan jenjang pendidikan

pertengahan (suthuh) di hauzah ilmiah dia merasa, bahwa dirinya memiliki

potensi untuk melanjutkan studinya sampai mencapai peringkat ijtihad. Apakah

dia wajib secara pasti menyelesaikan studinya, ataukah tidak?

JAWAB: Tidak diragukan, bahwa belajar agama itu sendiri, meneruskannya

sampai mendapatkan derajat ijtihad memiliki keutamaan yang besar, namun

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 496

hanya dengan memiliki kemampuan untuk mencapai ijtihad tidak

mewajibkannya dengan wajib ‘aini.

SOAL 1259: Apa cara-cara untuk mendapatkan keyakinan dalam masalah-

masalah yang berhubungan dengan Ushûluddin (tauhid)?

JAWAB: Biasanya didapatkan dengan argumen dan dalil-dalil rasional. Namun,

argumen dan dalil itu berbeda-beda sesuai derajat pemahaman setiap mukalaf.

Oleh karena itu, andaikata seseorang mendapatkan keyakinan dengan cara lain,

maka hal itu (dianggap) cukup.

SOAL 1260: Apa hukumnya bermalas-malasan dalam menuntut ilmu? Apa

hukumnya membuang-buang waktu? Dan apakah dia haram?

JAWAB: Membuang-buang waktu dan bermalas-malasan bermasalah secara

syar’i. Jika seorang pelajar menggunakan fasilitas tertentu yang dikhususkan

untuk para pelajar,

maka dia harus mengikuti sistim belajar yang berlaku. Jika tidak demikian, maka

dia tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas tersebut, baik itu beasiswa

atau pun lainnya.

SOAL 1261: Di dalam sebagian mata kuliah di fakultas ekonomi, seorang dosen

mengajarkan masalah-masalah seputar utang piutang riba, perbandingan

berbagai cara untuk mendapatkan riba dengan perdagangan, industri dan

selainnya. Apa hukumnya mengajar yang demikian dan bagaimana hukum gaji

yang didapatkan darinya?

JAWAB: Hanya belajar atau mengajar cara-cara mendapatkan keuntungan

dengan hutang-piutang riba tidaklah haram.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 497

SOAL 1262: Bagaimana cara yang benar bagi para spesialis di bidangnya masing-

masing dalam mengajar orang lain di republik Islam? Dan siapasaja yang berhak

untuk mendapatkan pembelajaran tentang teknologi yang sensitif di kantor-

kantor pemerintahan?

JAWAB: Tidak ada larangan bagi setiap orang untuk mempelajari ilmu apa pun

yang dia kehendaki jika untuk tujuan yang wajar (menurut orang-orang berakal

dan syariat),

selama tidak ada kekhawatiran akan menimbulkan kerusakan dan pengrusakan.

Kecuali jika negara Islam telah menggariskan peraturan tertentu tentang ilmu

dan informasi apa yang wajib diajarkan dan dipelajari.

SOAL 1263: Bolehkah mengajarkan dan mempelajari filsafat di sekolah-sekolah

agama (hauzah ilmiah?)

JAWAB: Tidak ada larangan mempelajari filsafat bagi orang yang yakin, bahwa

dirinya tidak akan mengalami kegoncangan dalam akidahnya. Bahkan bisa jadi

dalam kondisi-kondisi tertentu hukumnya menjadi wajib.

SOAL 1264: Apa hukumnya membeli, menjual dan menelaah buku-buku sesat

seperti buku, ‚Ayat-ayat Setan?‛

JAWAB: Tidak boleh hukumnya membeli, menjual dan menyimpan buku-buku

sesat, kecuali dengan tujuan membantahnya. Tentunya dengan syarat dia

memang memiliki kemampuan keilmuan untuk itu.

SOAL 1265: Apa hukumnya mengajarkan dan menceritakan kisah-kisah

khayalan tentang kehidupan manusia dan binatang yang terkandung di

dalamnya manfaat-manfaat positif?

JAWAB: Tidak apa-apa selama tidak ada kebohongan di dalamnya.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 498

SOAL 1266: Apa hukumnya melanjutkan studi di perguruan-perguruan tinggi

yang akan menyebabkan seseorang bergaul dengan perempuan-perempuan

yang tidak berjilbab dan bersolek yang juga datang untuk belajar?

JAWAB: Tidak ada larangan memasuki pusat-pusat pendidikan untuk belajar

atau pun mengajar.

Akan tetapi wajib bagi para wanita untuk menjaga hijabnya dan bagi kaum pria

hendaknya mencegah diri mereka dari pandangan yang haram dan pergaulan

yang menyebabkan kekhawatiran akan (timbulnya) kerusakan dan fitnah.

SOAL 1267: Bolehkah seorang wanita belajar mengemudi mobil dengan dibantu

seorang laki-laki yang bukan muhrimnya di tempat-tempat yang dikhususkan

untuk hal itu, dan ia mengenakan jilbab yang sempurna dan menjaga

kehormatannya?

JAWAB: Tidak ada larangan atas dirinya untuk belajar mengemudi dengan

bantuan dan arahan orang laki-laki lain yang bukan muhrimnya, jika dia

menjaga hijab dan kehormatannya serta aman dari terjerumus di dalam

kerusakan. Namun, sebaiknya ia ditemani juga oleh seorang laki-laki

muhrimnya dan bahkan jauh lebih baik jika ia belajar mengemudi dengan

seorang wanita juga atau salah seorang dari laki-laki muhrimnya.

SOAL 1268: Pelajar putra dan putri saling bertemu di sekolah dan perguruan

tinggi dan berbicara sebagai teman belajar baik dalam masalah pelajaran atau

pun lainnya. Kadang-kadang juga terjadi humor dan tawa canda di antara

mereka, namun semua hal itu tidak dibarengi dengan keinginan dan syahwat.

Bolehkah hal itu?

JAWAB: Jika dilakukan dengan memperhatikan hijab dan tanpa tujuan raibah

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 499

serta tidak dikhawatirkan akan terjerumus dalam kerusakan, maka hal itu

diperbolehkan. Jika tidak, maka hukumnya haram.

SOAL 1269: Jurusan apa yang paling cocok bagi Islam dan kaum Muslim saat

ini?

JAWAB: Semua bidang keilmuan yang dibutuhkkan oleh kaum Muslim dan

bermanfaat bagi mereka haruslah mendapatkan perhatian para ilmuwan, dosen

dan mahasiswa, sehingga mereka tidak bergantung kepada orang asing,

khususnya yang memusuhi Islam dan kaum Muslim.

SOAL 1270: Apa hukumnya menelaah buku-buku sesat dan kitab-kitab agama

lain dengan tujuan untuk mengenal agama mereka dan menambah wawasan?

JAWAB: Hanya sekadar ingin tahu dan menambah wawasan tidak

diperbolehkan. Hal itu diperbolehkan bagi mereka yang memiliki kemampuan

untuk mengetahui dan mengidentifikasi yang haq dan batil dengan tujuan akan

membantah dan membuktikan kebatilannya serta yakin, bahwa dirinya tidak

akan menyimpang dari garis kebenaran.

SOAL 1271: Apa hukumnya memasukkan anak ke sekolah yang diajarkan di

dalamnya sebagian ajaran-ajaran yang menyimpang, dengan asumsi, bahwa

mereka tidak akan terpengaruh dengan hal itu?

JAWAB: Jika tidak dikhawatirkan akan merusak akidah agamanya dan tidak

termasuk menyebarkan kebatilan serta mereka dapat meninggalkan pelajaran-

pelajaran batil yang menyesatkan, maka hal itu tidaklah dilarang.

SOAL 1272: Seorang mahasiswa telah melewati tahun keempat di fakultas

kedokteran, dan dia memiliki keinginan yang kuat untuk belajar ilmu-ilmu

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.


Ebook ini tidak untuk diperjual-belikan dalam bentuk apapun 500

agama. Wajibkah dia melanjutkan kuliah kedokterannya ataukah dia

diperbolehkan untuk berhenti dan belajar ilmu-ilmu agama?

JAWAB: Seorang pelajar memiliki kebebasan untuk memilih jurusan dan

konsentrasi. Namun, ada sebuah masalah yang perlu mendapatkan perhatian,

yaitu bahwa belajar ilmu-ilmu agama jika dianggap memiliki kedudukan

penting, karena apa yang diharapkan di masa mendatang untuk melayani

masyarakat Islam. Karenanya, mempelajari kedokteran dengan tujuan

menyiapkan diri untuk memberikan layanan kesehatan kepada kaum Muslim,

mengobati orang-orang sakit dan menyelamatkan jiwa mereka juga memiliki

kedudukan yang sangat penting.

SOAL 1273: Seorang guru mencela dan mempermalukan seorang anak didiknya

di depan murid-muridnya yang lain di dalam kelas. Apakah sang murid

memiliki hak untuk membalasnya dengan yang setimpal atau tidak?

JAWAB: Sang murid tidak memiliki hak membalas dan menjawab dengan kata-

kata yang tidak layak bagi kedudukan seorang guru, namun dia diwajibkan

untuk menjaga kehormatan gurunya dan menjaga ketertiban di dalam kelas.

Walaupun dia memiliki hak untuk menuntutnya secara hukum. Sebagaimana

selayaknya bagi seorang guru untuk menjaga kehormatan seorang murid di

depan teman-temannya dan memperhatikan etika mengajar Islami.

Copyright © 2012 www.iccjakarta.com. All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai