Anda di halaman 1dari 5

Penaklukan Islam di Suriah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penaklukan Islam di Suriah

Bagian dari Penaklukan Islam dan Peperangan Arab-


Romawi Timur

Tanggal 632-640 M.
Lokasi Palestina, Suriah, dan Anatoliabagian
tenggara
Hasil Kemenangan kaum Muslimin
Perubahan Timur Tengah dikuasai oleh kaum
wilayah muslimin

Pihak yang terlibat

Kekaisaran Romawi Timur Kaum muslimin


Kekaisaran Sassania (Khulafaur Rasyidin)

Komandan

Heraklius Khalid bin Walid


Vardan Abu Ubaidah bin
Thomas Jarrah
Jabalah bin Al-Aiham Amr bin Ash
Theodorus Trithurius Yazid bin Abu Sufyan
Vahan Shurahbil bin Hasanah
Buccinator
Gregory

Penaklukan Islam di Suriah terjadi pada paruh pertama abad ke-7.[1], di mana wilayah ini
sudah dikenal sebelumnya dengan nama lain seperti Bilad al-Sham, Levant, atau Suriah Raya.
Sebenarnya pasukan Islam sudah berada di perbatasan selatan beberapa tahun sebelum Nabi
Muhammad SAW meninggal dunia tahun 632 M, seperti terjadinya pertempuran Mu'tah pada
tahun 629 M, akan tetapi penaklukan sesungguhnya baru dimulai pada tahun 634 M dibawah
perintah Kalifah Abu Bakar danUmar bin Khattab, dengan Khalid bin Walid sebagai panglima
utamanya.[1]

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Suriah Bizantium
 2Penaklukan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab
 3Penaklukan pada masa pemerintahan Khalifah Ustman bin Affan
 4Penaklukan pada masa Bani Umayyah
 5Lihat pula
 6Catatan kaki
 7Daftar pustaka
 8Pranala luar

Suriah Bizantium[sunting | sunting sumber]


Suriah dibawah pemerintahan Romawi timur selama 7 abad sebelum Islam datang, juga pernah
di invasi beberapa kali olehKekaisaran Sassania Persia yaitu pada abad ke-3, 6 dan 7; Suriah
juga menjadi target serangan sekutu Sassania, Lakhmid[2]. Wilayah ini disebut Provinsi
Iudaea oleh Bizantium. Selama perang Romawi-Persia terakhir, yang dimulai pada tahun 603,
pasukan Persia dibawah pimpinan Khisra II berhasil menduduki
Suriah, Palestina and Mesir selama lebih dari satu dekade sebelum akhirnya berhasil dipukul
mundur oleh Heraclius dan dipaksa berdamai dan mundur dari wilayah yang mereka kuasai itu
pada tahun 628 M. Jadi, pada saat Islam berperang melawan Romawi ini sebenarnya mereka
sedang menata kembali wilayahnya yang sempat hilang selama kurang lebih 20 tahun tersebut.

Penaklukan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin


Khattab[sunting | sunting sumber]

Wilayah Islam tahun 622-750 M.


Perluasan wilayah pada masa Nabi Muhammad, 622-632
Perluasan wilayah pada masa Khulafaur Rasyidin, 632-661
Perluasan wilayah pada masa Bani Umayyah, 661-750

Wilayah pertama yang berhasil ditaklukkan adalah Damaskus pada tahun 635 M,
dan Yerusalem pada tahun 637 M. dipimpin oleh panglima Khalid bin Walid pada masa
pemerintahan khalifah Umar bin Khattab.
Pada saat menyerahnya Damaskus ke tangan Islam, penduduk dijamin keamanannya (harta,
nyawa, bahkan gereja) dengan syarat mereka mau membayar upeti atau jizyah.
Serangan balik Heraklius sempat membuat kaum muslimin mundur dari Yerusalem dan
Damaskus, tetapi hanya sebentar saja karena pasukan Romawi berhasil dihancurkan
pada pertempuran Yarmuk (636 M.). Akhirnya kedua wilayah ini berhasil direbut kembali pada
tahun 640 M. yang sekaligus menandai selesainya penaklukan di Suriah secara total.
Khalifah Umar membagi Suriah menjadi 4 distrik besar yaitu Damaskus, Hims, Yordania,
dan Palestina (kemudian ditambah lagi distrik Kinnasrin). Ia juga memerintahkan kepada seluruh
tentara Islam agar tetap tinggal dalam barak-barak militer, sehingga kehidupan masyarakat lokal
tidak terganggu dan tetap berjalan seperti biasa.
Banyak suku-suku arab yang sudah lama menetap di Suriah akhirnya beralih ke Islam dan juga
suku Ghassan. Khalifah juga menerapkan toleransi beragama sehingga memberi citra positif
bagi pemeluk agama Kristen Nestorian, Kristen Yacobite dan Yahudi di mana pada masa
kekuasaan Romawi mereka dianiaya. Hal inilah yang dianggap sebagai hal terpenting dari
suksesnya pemerintah Islam menata wilayah mereka disamping pemerintah juga menghindari
pemungutan jizyah secara berlebihan apalagi disertai pemaksaan. Zakat dikenakan kepada
petani hanya sesuai dengan hasil panennya, jizyah diambil dari penduduk yang
masih kafir sebagai imbalan atas jaminan perlindungan pemerintah dan pembebasan dari wajib
militer.
Khalifah Umar juga membuat zona penyangga diseluruh jazirah arab (tempat lahirnya Islam),
dan setelah Suriah yang terletak di barat jatuh ke tangan kaum muslimin, pasukan Islam bisa
memfokuskan arah ke wilayah timur untuk menaklukkan Kekaisaran Sassania Persia. Setelah
Persia juga jatuh ke tangan kaum muslimin mereka kemudian memfokuskan kembali ke provinsi
Bizantium, Aegiptus.

Penaklukan pada masa pemerintahan Khalifah Ustman bin


Affan[sunting | sunting sumber]
Khalifah Ustman tidak memperluas wilayah kekuasaan Islam seperti pada masa Umar, tetapi
tentaranya difokuskan untuk merintangi usaha Romawi Timur untuk menduduki kembali wilayah
mereka di Afrika Utara.
Pada tahun 639 M. khalifah memerintahkan kepada Mu'awiyah (yang juga sepupu dia) sebagai
gubernur Suriah untuk membuat suatu armada laut islam pertama untuk menjaga perairan
Mediterania dari serangan kapal perang Bizantium. Berkat pembentukan armada laut inilah
akhirnya Islam dapat menaklukkan pulau Siprus pada tahun 649 M.

Penaklukan pada masa Bani Umayyah[sunting | sunting sumber]


Mu'awiyah menjadikan Damaskus sebagai basis kekuatan untuk melebarkan wilayah Islam saat
ia menjadi khalifah pada tahun 660 M. Ia tercatat sebagai khalifah bani Umayyah pertama yang
memimpin kekhalifahan Islam dengan pusat di Suriah dan menjadikan Damaskus sebagai
ibukotanya yang terus bertahan hingga abad berikutnya.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


 Pertempuran Qarteen
 Pertempuran Busrah
 Pertempuran Ajnadain
 Pertempuran Yarmuk
 Khalid bin Walid

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]


1. ^ a b "Syria." Encyclopædia Britannica. 2006. Encyclopædia Britannica Online. 20 Oct.
2006 [1]
2. ^ "Syria." Encyclopædia Britannica. 2006. Encyclopædia Britannica Online. 20 Oct. 2006 [2]

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]


 Charles, R. H. The Chronicle of John, Bishop of Nikiu: Translated from Zotenberg's Ethiopic
Text, 1916. Reprinted 2007. Evolution Publishing, ISBN 978-1-889758-87-9. [3]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


 Multimedia History Tutorials by the Applied History Group, The Islamic World to 1600 ,
University of Calgary. [4]
 Edward Gibbon, Sejarah kemunduran dan runtuhnya Kekaisaran Roma Bab 51
 Bishop John NIkiou The Chronicle of John, Bishop of Nikiu Chapters CXVI-CXXI
Kategori:
 Sejarah Islam
 Sejarah Suriah
Menu navigasi
 Belum masuk log

 Pembicaraan

 Kontribusi

 Buat akun baru

 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Versi terdahulu
Pencarian
Lanjut

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
 Google+
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Item di Wikidata
 Kutip halaman ini
 Pranala menurut ID
Bahasa lain
 ‫العربية‬
 Deutsch
 English
 Español
 ‫فارسی‬
 Italiano
 Bahasa Melayu
 Português
 Русский
6 lagi
Sunting interwiki

 Halaman ini terakhir diubah pada 27 Januari 2017, pukul 15.33.


 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai