Anda di halaman 1dari 4

Aspek Gizi

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada saat berkunjung ke PT. Marel Sukses
Pratama ditinjau dari aspek gizi cukup baik karena sudah menyediakan ruang untuk makan sesuai
dengan Surat Edaran Menteri No.1 Tahun 1979 tentang pengadaan kantin dan ruang makan, dimana
perusaahan dengan jumlah tenaga kerja 50 sampai 200 orang, supaya menyediakan ruang makan.
Pada pengamatan kami terdapat 1 ruang makan di bagaian depan yang berukuran sekitar dengan
panjang 5meter, lebar 4 meter, terdapat 4 meja dan 4 kursi memanjang, satu buah dispenser,
peralatan makan seperti piring dan gelas serta wastafel dengan kebersihan cukup.

Pengaturan Jam Makan

Terdapat 3 kali jam makan sehari pada saat istirahaat di perusahaan atau terdapat 1 kali jam
makan disetiap shift. Pekerja yang istirahat untuk makan dibagi 3 kelompok sehingga dapat
bergantian untuk istirahat dan menjaga mesin bekerja. Para tenaga kerja akan mendapatkan waktu
istirahat selama 1 jam setelah bekerja selama 7 jam.

Variasi menu

Tidak ada pemberian makanan tambahan maupun makan siang bagi tenaga kerja karena menurut
perusahaan setiap pekerja memiliki selera masing-masing dan lebih terjaga kebersihannya karena
membawa makanan yang mereka masak di rumah. Selain itu, pekerja juga tidak mendapatkan uang
makan tetapi pada shift malam pekerja mendapatkan jatah makan malam yang disediakan oleh
catering, yang direkomendasikan Dinas Kesehatan setempat dan sudah didukung dengan ahli gizi.
Perusahaan memilih makan malam dengan jumlah 1700 kalori. Kalori untuk makan malam semua nya
di pukul rata untuk tenaga kerja karena menurut perusahaan pekerja melakukan pekerjaan yang
sedang.

Persiapan dan Penyajiaan

Pada perusahaan ini tidak terdapat pantry, perusahaan hanya menyediakan makan pada shift
malam yang sudah di hitung oleh catering yang di rekomendasikan oleh dinas kesehatan setempat.
Menu yang disajikan cukup bervariasi, seperti ayam sambal, telur, tempe tahu dan sayur dalam
keadaan terbungkus pada plastik utuk masing masing orang, sedangkan nasi disediakan dari
perusahaan lalu pekerja mengambil sendiri. Sehingga hal ini membuat kami tidak bisa mengamati
persiapan dan penyajian makanan karena perusahaan telah menyerahkan urusan konsumsi kepada
catering.
Jumlah kalori makanan

Komposisi Berat Total kalori


Nasi putih 400 gr 700 kkal
Ayam goreng 80 gr 225kkal
Tempe 50 gr 75 kkal
Sayur 80 gr 20 kkal
Minyak kelapa 5 gr 50 kkal
Gula 15 gr 50 kkal

Total kalori 1120kkal

Kecukupan Kalori

Pada kunjungan ini data diambil dari salah satu pekerja yaitu bapak H, usia 28 tahun dengan
berat badan 63 kg dengan beban kerja sedang. Dalam menghitung kecukupan kalori diawali dengan
perhitungan BMR, kebutuhan kalori selama 24 jam dan kebutuhan kalori selama 8 jam kerja. Data
tersebut kemudian dibandingkan dengan gizi kerja diberikan selama 8 jam.

Perhitungan BMR

Perhitungan kebutuhan kalori kerja diperoleh dari :

BMR = (11,6XBB) + 879

Berdasarkan rumus tersebut didapatkan perhitungan sebagai berikut:

BMR = (11,6X63) +879 = 1609

Sehingga BMR (Basal Metabolic Rate) bapak H sebesar 1609 kkal.

Perhitungan kebutuhan kalori sesuai jenis pekerjaan

Pada kunjungan ini digunakan sampel yaitu tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya sebesar 40%
duduk/berdiri dan 75% aktivitas pekerjaan tertentu sehingga termasuk jenis beban kerja berat. Oleh
karena itu kebutuhan kalori untuk aktivitas sedang sebagai berikut:

Kebutuhan kalori untuk aktivitas berat = 1,67 x BMR

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh perhitungan 1,67 x 1609 = 2687 kkal sehingga kebutuhan
kalori untuk tenaga kerja tersebut sebesar 2687.

Perhitungan kebutuhan kalori sesuai jenis kelamin

Kebutuhan kalori dalam 24 jam diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Kebutuhan kalori 24 jam = kebutuhan kalori sesuai pekerjaan = (10%xkebutuhan kalori dalam 24
jam)
Berdasarkan rumus tersebut didapatkan perhitungan 3524 kkal sehingga kebutuhan kalori selama 24
jam tenaga kerja tersebut kurang lebih 3500 kkal.

Perhitungan kebutuhan kalori selama 8 jam kerja

Kebutuhan kalori selama 8 jam kerja didapatkan dari akumulasi kebutuhan kalori makan siang.
Kebutuhan kalori dalam 1 shift berkontribusi 20% dari kebutuhan kalori 24 jam. Dengan demikian,
kebutuhan kalori selama 8 jam kerja adalah 35%xkalori dalam 24 jam, sehingga 35%xkalori makan
siang, sedangkan pada perusahaan ini hanya mendapatkan makan malam. Sehingga kalori kerja 8
jam shift malam 20%x3500 = 700 kkal.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapatkan bahwa angka kecukupan kalori pada sample
tenaga kerja sudah mencukupi sebesar 700kkal – 1120kkal = -420 kkal. Makan malam tenaga kerja
lebih 420 kkal dari kebutuhan kalori 8 jam kerja shift malam.

Jenis dan beban pekerjaan

Pada perusahaan ini terdapat 3 devisi dengan beban kerja yang bervariasi. Pada bagian
perkantoran, didapatkan beban kerja ringan, pada bagian produksi ditemukan beban kerja sedang,
sedangkan, pada bagian pengepakan didapatkan beban kerja sedang

Air minum

Sumber air minum berasal dari air galon isi ulang. Air minum disediakan dengan dispenser yang
terdapat di ruang makan untuk pekerja, sedangkan untuk perkantoran terdapat di masing-masing
divisi.

Anda mungkin juga menyukai