Safety Pasien
Safety Pasien
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
HARINI SETIAWATI
A11100729
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernahdiajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Penulis
Harini Setiawati
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
Oleh
HARINI SETIAWATI
A11100729
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong
iii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN
GAMBARAN TIM BEDAH
PENERAPAN SURGERYTERHADAP KEPATUHAN
PATIENT SAFETY PENERAPAN
FASE SIGN
SURGICAL
OUT PADAPATIENT
PASIENSAFETY PADA PASIEN
POST OPERASI BEDAHOPERASI
MAYOR BEDAH MAYOR
DI INSTALASI
DI INSTALASI BEDAH
BEDAH SENTRAL
SENTRAL RUMAH
RUMAH SAKIT
SAKIT UMUM DAERAH
UMUM
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
DAERAH KEBUMEN
HARINI SETIAWATI
A11100729
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong
iv
Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
ABSTRAK
Latar Belakang: Pengetahuan dan kepatuhan tim bedah tentang patient safety
sangat penting untuk mendorong pelaksanaan program patient safety. Tim bedah
harus mengetahui pengertian, tujuan, unsur-unsur serta upaya dalam peningkatan
patient safety, pengetahuan dan kepatuhan penerapan SSCL juga menjadi salah
satu bagian penting dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien di IBS.
Tujuan: Mengetahui Hubungan antara Pengetahuan Tim Bedah terhadap
Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor
di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan desain korelasi dan
pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner dan SSCL. Sampel yang
digunakan adalah seluruh Tim Bedah yang bekerja di IBS RSUD Dr. Soedirman
Kebumen sejumlah 24 responden. Analisa data menggunakan analisis univariat
dan bivariat.
Hasil: Pengetahuan tim bedah dalam kategori baik sejumlah 18 responden (75%),
sedangkan responden dengan pengetahuan cukup hanya sejumlah 6 responden (25%).
Kepatuhan tim bedah dengan kategori patuh sejumlah 21 responden (87,5%) sedangkan
responden dengan kategori tidak patuh sejumlah 3 responden (12,5%).
Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan tim bedah terhadap kepatuhan
penerapan surgical patient safety pada pasien operasi bedah mayor di IBS RSUD
Dr. Soedirman Kebumen dengan nilai p value <0,05 yaitu 0,013.
v
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Minithesis, July 2015
Harini Setiawati 1) Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat 2) Sawiji, S.Kep.Ns.,M.Sc 3)
ABSTRACT
Background: The knowledge of surgical team about patient safety is very
important to encourage the implementation of patient safety program. They must
know the definition, objectives, elements and efforts of improving patient safety.
Their knowledge and obedience to implement Surgical Safety Check List (SSCL)
play important role to improve the patient safety program in operating theater.
Objective: To determine correlation between the knowledge of surgical team and
their obedience to implement the surgical patient safety on major surgery patients
in operating theater of Dr. Soedirman Kebumen State Hospital.
Methods: The study used descriptive method and correlational design with cross
sectional approach using questionnaires and SSCL. The samples were the surgical
team work in amount of 24 respondents taken by total sampling technique. Data
were analyzed using univariate and bivariate analyzes.
Results: There were 18 respondents (75%) who have knowledge in good category
while there were only 6 respondents (25%) who have mediocre category.
There were 21 respondents (87,5%) who have obedience category whereas only 3
respondents (12,5%) were not obedient.
Conclusion: There was correlation between the knowledge of surgical team and
their obedience to implement the surgical patient safety on major surgery patients
in operating theater of Dr. Soedirman Kebumen State Hospital indicated by p
value < α (0.013 < 0.05).
vi
MOTTO
“jadilah lebih kuat, lebih kuat dan lebih kuat dalam menjalani hidup”
“Kita boleh miskin harta asal tidak miskin mental , kita boleh kantong
kosong asal mental jangan kosong”
vii
PERSEMBAHAN
“Kedua orang tuaku ayah Suyanto dan ibu Endang sumiyati yang tak
dan motivasi”
menyerah”
“Kedua pembimbing ibu eka riyanti dan bapak Sawiji yang tentunya telah
skripsi ini”
viii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Tim Bedah Terhadap
Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor
di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.
ix
7. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong yang selalu bersama dalam suka
maupun duka menjalani pendidikan ini.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan semangat dan mendoakan peneliti hingga terselesaikannya
skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi
maupun tulisan. Oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,
aamiin.
Peneliti
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
1. Bagi Instansi Rumah Sakit ............................................................... 6
2. Bagi Instansi Pendidikan .................................................................. 6
3. Bagi Profesi Keperawatan ................................................................ 6
E. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 6
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan ........................................................................................ 9
a. Pengertian ............................................................................... 9
b. Tingkat pengetahuan ............................................................... 9
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ........................ 10
d. Cara memperoleh kepatuhan ................................................... 11
e. Cara pengukuran pengetahuan ................................................ 13
f. Kriteria tingkat pengetahuan ................................................... 13
2. Konsep Pasien Safety .......................................................................... 13
a. Pengertian................................................................................. 13
b. Kebijakan DepKes Tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit ......................................................................................... 14
c. Kebijakan Patient Safety di Rumah Sakit ................................ 14
d. Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit ................................ 14
e. Standar Patient Safety .............................................................. 15
f. Langkah Penerapan Program Patient Safety ............................ 17
g. Pendekatan komprehensif Pengkajian Keselamatan
Pasien ....................................................................................... 17
3. Surgical Patient Safety ......................................................................... 20
a. Fase Sign In .............................................................................. 21
b. Fase Time Out .......................................................................... 23
c. Fase Sign Out ........................................................................... 25
4. Operasi ................................................................................................. 29
a. Pengertian Operasi ................................................................... 29
b. Tujuan Pembedahan ................................................................. 30
xii
c. Klasifikasi Pembedahan ........................................................... 30
5. Keperawatan Perioperatif ..................................................................... 32
a. Perawatan Preoperative ........................................................... 32
b. Perawatan Intraoperative ......................................................... 33
c. Perawatan Pascaoperative ....................................................... 33
6. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) ..................................................... 35
7. Team operasi ....................................................................................... 36
a. Peran Ahli Bedah .................................................................... 37
b. Peran perawat instrumen ......................................................... 38
c. Peran perawat sirkulasi ........................................................... 39
d. Peran perawat anastesi ............................................................ 41
8. Kepatuhan ........................................................................................... 42
B. Kerangka Teori Penelitian .......................................................................... 44
C. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................................... 45
D. Hipotesa Penelitian ..................................................................................... 46
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
1. pengetahuan tim bedah terhadap penerapan surgical patien safety di
IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen ........................................................... 61
2. Kepatuhan tim bedah terhadap penerapan surgical patien safety pada
Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen ....... 64
3. Hubungan pengetahuan tim bedah terhadap kepatuhan penerapan
surgical patient safety pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen .................................................................. 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 70
B. Saran ................................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 kisi-kisi kuesinoner pengetahuan penerapan surgical patient safety ......... 52
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kepatuhan Tim Bedah terhadap penerapan surgical
patient safety pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr.
Soedirman Kebumen ................................................................................ 60
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN PENERAPAN
SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI BEDAH MAYOR
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
HARINI SETIAWATI
A11100729
xix
1
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Sesuai dengan batasan seperti di atas, bahwa bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan yang ditemukan banyak macamnya (Depkes RI, 2009).
Pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah sebuah konsep yang
digunakan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat
mencakup sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya
adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan ) dengan sasaran masyarakat (Notoatmojo, 2007).
Salah satu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit merupakan
pelayanan IBS (instalasi bedah sentral), dimana hal tersebut diperuntukkan
bagi pasien yang memerlukan tindakan pembedahan. Kamar bedah
merupakan suatu unit yang memberikan proses pelayanan pembedahan yang
banyak mengandung resiko dan angka terjadinya kasus kecelakaan, jika
dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan pasien, kesiapan pasien,
prosedur, maka pasien akan mengalami cedera. Petugas kesehatan tentu tidak
bermaksud menyebabkan cedera pasien, tetapi fakta tampak bahwa setiap hari
ada pasien yang mengalami KTD ( kejadian tidak diinginkan ), atau disebut
juga Adverce Event (AE) (Suharyanto, 2011).
pelayanan tindakan medis operasi dilakukan secara tim meliputi
dokter operator, anastesi dan keperawatan. pengelolaan pasien dinyatakan
oleh dokter bahwa pasien harus operasi, sampai dengan pasien masuk kamar
operasi. dokter bedah dibantu dokter anastesi dan para perawat, petugas
instrumen, penata anastesi, dan petugas kamar operasi lainya merupakan
suatu team work yang mempunyai tujuan bersama. yaitu memberikan
1
2
pelayanan yang bermutu dan aman bagi pasien yang akan menjalani
pembedahan. Diharapkan tim tersebut bukan hanya a team of experts,
melainkan juga experts team. Mereka secara individu diharapkan memiliki
keterampilan teknis dan non teknis. Memiliki ketrampilan klinis berarti setiap
anggota tim berkompeten dalam bidangnya masing-masing. memiliki
ketrampilan non teknis berarti setiap anggota tim dapat bekerja sama dalam
tim. Setiap anggota tim dapat saling mendengarkan, saling mengingatkan,
bertanya bila tidak jelas, menghormati dan menghargai, saling menolong,
saling berbagi rasa dan pengalaman (Cahyono, 2008).
Setiap anggota tim diharapkan secara konsisten dan konsekuen
menjalankan prosedur administratif maupun medis sesui dengan standar dan
pedoman pelayanan bedah demi terciptanya Patient safety. Dokter bedah
sebagai kapten tim bertanggung jawab terhadap kelengkapan pemenuhan
persyaratan baik prosedur medis dan administratif pada perioperatif. Dokter
bedah harus menilai resiko yang dapat dihindari maupun yang tak dapat
dihindari. Dilain pihak, risiko yang tidak bisa dihindari harus dijelaskan
kepada pasien atau prosedur tidak jadi dilakukan (Cahyono, 2008).
Pengetahuan tim bedah tentang patient safety sangat penting untuk
mendorong pelaksanaan program patient safety. Tim bedah harus mengetahui
pengertian, tujuan, unsur-unsur serta upaya dalam peningkatan patient safety.
Dalam program patient safety ada beberapa sistem meliputi penilaian resiko
seperti resiko jatuh, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden atau KTD, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko (Depkes RI, 2006)
Patient safety adalah pasien bebas dari cedera yang tidak seharusnya
terjadi atau bebas atas cedera potensial yang mungkin terjadi terkait dengan
pelayanan kesehatan (KKP-RS, 2008). Menurut Depkes, 2006 patient safety
merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman. Hal ini termasuk : assessment resiko, identifikasi dan pengolahan hal
yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
3
Aceh 10.7%, Sumatra Selatan 6.9%, Jawa Barat 2.8%, Bali 1.4%, dan
Sulawesi Selatan 0.7%. Bidang spesialisasi unit kerja ditemukan paling
banyak pada unit penyakit dalam, bedah dan anak yaitu sebesar 56.7%
dibandingkan unit kerja lain, sedangkan untuk pelaporan KNC lebih banyak
dilaporkan sebesar 47.6% dibandingkan dengan KTD sebesar 46.2% (KKP-
RS, 2008).
Keselamatan pasien di rumah sakit kemudian menjadi isu penting
karena banyaknya kasus medical error yang terjadi di berbagai negara. Setiap
tahun di Amerika hampir 100.000 pasien yang dirawat di rumah sakit
meninggal akibat medical error, selain itu penelitian juga membuktikan
bahwa kematian akibat cidera medis 50% diantaranya sebenarnya dapat
dicegah (Cahyono, 2008).
Tenaga medis yang berkompeten terkait keselamatan pasien dapat
dinilai dari kepatuhan dan perilakunya ketika memberikan asuhan perioperatif
yang mengutakamakan keselamatan pasien. Perilaku dan kepatuhan
dipengarui oleh ketramilan klinis dan non klinis atau non teknis (white
2012). Ketrampilan klinis berhubungan dengan kemampuan dalam
memberikan tindakan perioperatif, ketrampilan non klinis berhubungan
dengan bagaimana individu berinteraksi dalam tim (interpersonal) meliputi
komunikasi, kerja tim (kepemimpinan dan followership), kerjasama,
kesadaran terhadap situasi yang terjadi dan pengambilan keputusan ( flin,
o’connor & crichton, 2008)
Kepatuhan dan perilaku dalam melaksanakan keselamatan pasien
dipengarui oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan
karakteristik perawat yang bersifat bawaan, yang teridentifikasi berupa
tingkat kecerdasan, tingkat emosional dan pengalaman pribadi. Faktor
eksternal yang mempengarui kepatuhan dan perilaku perawat adalah
lingkungan seperti pengaruh orang lain yang dianggap penting atau
kepemimpinan, budaya dan sistem organisasi. Faktor eksternal ini sering
menjadi faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang (notoatmodjo,
2007).
5
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
“Apakah ada Hubungan antara Pengetahuan Tim Bedah terhadap Kepatuhan
Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan antara Pengetahuan Tim Bedah terhadap
Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah
Mayor di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan Tim Bedah terhadap kepatuhan
penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor
di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
b. Mengetahui kepatuhan Tim Bedah terhadap Penerapan Surgical
Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Rumah Sakit
Untuk memperbaiki kualitas pelayanan dalam penatalaksanaan
pasien pascaoperatif dan menjadikan tenaga keperawatan yang lebih
profesional dalam memberikan asuhan keperawatan perioperatif sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap patient safety.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Menambah wawasan serta pengetahuan bagi mahasiswa kesehatan
khususnya dalam ilmu keperawatan pasien pascaoperatif untuk
meningkatkan prosedur penerapan patient safety.
3. Bagi Profesi Keperawatan
Menambah pengetahuan tentang keperawatan perioperatif dan
dapat menerapkan prosedur patient safety serta melakukan
pengembangan terhadap penerapan patient safety lebih baik.
E. Keaslian Penelitian
Hermawan (2014) melakukan penelitian tentang gambaran penerapan
surgery patient safety fase sign out pada pasien bedah mayor di ruang
instalasi bedah sentral RSUD kebumen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran penerapan surgical patient safety fase sign out pada
pasien bedah mayor di ruang instalasi bedah sentral RSUD Dr. Soedirman
kebumen. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2014. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan observasi.
Alat ukur yang digunakan dibuat bedasarkan standar Surgical Pasien Safety
post operasi yang dikeluarkan oleh WHO . Pengambilan sampel ditentukan
dengan prinsip metode Quota menggunakan pendekatan 15% dari populasi
yang ada dengan Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 336 pasien yang
menjalani operasi bedah mayor . Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
variable tunggal, Pengujian data menggunakan analisa univariat dengan
menampilkan distribusi frekuensi dari data yang didapatkan. Hasil penelitian
gambaran Penerapan Surgical Patient Safety Fase Sign Out Pada Pasien Post
7
A.M Sardiman, (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Depkes RI. (2009). Di akses dari www.ighealth.org pada tanggal 28 februari 2015
Dikti, 2009. Undang – Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit. http://www.dikti.go.id/files/atur/sehat/UU-44-2009
RumahSakit .pdf. Diakses 28 februari 2015 pukul 20.00 WIB.
Flin, R., O’connor, & crichton, M. (2008). Safety at the sharp end: A guide to
non- technical skills. Ashgate publishing. Diunduh melaluli
http://web.ebscohost.com/ehost/deail?vid=12& pada tanggal 04 februari
2015 pukul 11. 30
Hidayat, A.A, (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.
Jakarta: Salemba Madika
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL, (2007). Buku ajar patologi. 7 Buku
Kedokteran EGC, : 189-1 nd ed , Vol. 1. Jakarta : Penerbit
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL, (2007). Buku ajar patologi .7 Buku
Kedokteran EGC, : 860-1. nd ed, Vol. 2. Jakarta : Penerbit
Mila, siti muslikatul. (2006). hubungan antar masa kerja, pemakaian alat
pelindung pernafasan (masker) pada tenaga kerja bagian pengamplasan
dengan kapasitas fungsi paru PT. Accent house pecangaan jepara, skripsi
universitas negri semarang.
Muttaqin dan sari. (2013). Asuhan keperawatan perioperatif: konsep, proses, dan
aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Potter P., Perry, Anne G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, cetakan
1 Edisi 4. Jakarta: EGC.
, (2008). WHO Guidelines for safe Surgery, First Edition. New York:
McGraw-Hill.
SURGICAL SAFETY CHECKLIST (FIRST EDITION)
Before induction of anaesthesia Before skin incision Before patient leaves operating room
PATIENT HAS CONFIRMED CONFIRM ALL TEAM MEMBERS HAVE NURSE VERBALLY CONFIRMS WITH THE
• IDENTITY INTRODUCED THEMSELVES BY NAME AND TEAM:
• SITE ROLE
• PROCEDURE THE NAME OF THE PROCEDURE RECORDED
• CONSENT SURGEON, ANAESTHESIA PROFESSIONAL
AND NURSE VERBALLY CONFIRM THAT INSTRUMENT, SPONGE AND NEEDLE
SITE MARKED/NOT APPLICABLE • PATIENT COUNTS ARE CORRECT (OR NOT
• SITE APPLICABLE)
ANAESTHESIA SAFETY CHECK COMPLETED • PROCEDURE
HOW THE SPECIMEN IS LABELLED
PULSE OXIMETER ON PATIENT AND FUNCTIONING ANTICIPATED CRITICAL EVENTS (INCLUDING PATIENT NAME)
DOES PATIENT HAVE A: SURGEON REVIEWS: WHAT ARE THE WHETHER THERE ARE ANY EQUIPMENT
CRITICAL OR UNEXPECTED STEPS, PROBLEMS TO BE ADDRESSED
KNOWN ALLERGY? OPERATIVE DURATION, ANTICIPATED
NO BLOOD LOSS? SURGEON, ANAESTHESIA PROFESSIONAL
YES AND NURSE REVIEW THE KEY CONCERNS
ANAESTHESIA TEAM REVIEWS: ARE THERE FOR RECOVERY AND MANAGEMENT
DIFFICULT AIRWAY/ASPIRATION RISK? ANY PATIENT-SPECIFIC CONCERNS? OF THIS PATIENT
NO
YES, AND EQUIPMENT/ASSISTANCE AVAILABLE NURSING TEAM REVIEWS: HAS STERILITY
(INCLUDING INDICATOR RESULTS) BEEN
RISK OF >500ML BLOOD LOSS CONFIRMED? ARE THERE EQUIPMENT
(7ML/KG IN CHILDREN)? ISSUES OR ANY CONCERNS?
NO
YES, AND ADEQUATE INTRAVENOUS ACCESS HAS ANTIBIOTIC PROPHYLAXIS BEEN GIVEN
AND FLUIDS PLANNED WITHIN THE LAST 60 MINUTES?
YES
NOT APPLICABLE
THIS CHECKLIST IS NOT INTENDED TO BE COMPREHENSIVE. ADDITIONS AND MODIFICATIONS TO FIT LOCAL PRACTICE ARE ENCOURAGED.
Lampiran 2
Lampiran 5
Instrumen Penelitian
Kuisioner
Tanggal :
No. Responden :
5. Jabatan/Pangkat/Gol :…………..
6. Lama Bekerja : <1 th 1-5 th >5 th
10. Salah satu tindakan yang dilakukan Pada fase sign in adalah ....
a. Diperiksa apakah perlu pemeriksaan selanjutnya
b. Di periksa apakah pasien mengalami perdarahan .
c. Konfirmasi bahwa antibiotik profilaksis sudah diberikan.
d. Memberi label pada spesimen dengan lengkap dan benar .
e. Pasien di cek identitas, lokasi, prosedur, dan riwayat alergi.
11. Menanyakan apakah pasien mempunyai riwayat alergi merupakan
salah satu item yang ditanyakan pada fase....
a. Sign in
b. Time Out
c. Sign out
d. Sign In dan Time Out
e. Time Out dan Sign Out
13. Pasien akan mulai di lakukan insisi kulit atau dilakukan pembedahan
merupakan fase....
a. Sign in
b. Time Out
c. Sign out
d. Sign In dan Time Out
e. Time Out dan Sign Out
14. Berikut ini adalah yang dilakukan dan diperhatikan pada fase Time
Out, kecuali...
a. Semua anggota Tim memperkenalkan nama dan perannya
b. konfirmasi nama pasien , prosedur, dan lokasi sebelum melakukan
pembedahan kepada pasien
c. Mengantisipasi situasi kritis saat proses pembedahan
d. Konfirmasi bahwa antibiotik profilaksis sudah diberikan dalam 60
menit sebelumnya.
e. Menghitung instrumen, kasa dan jarum dengan lengkap untuk
mengetahui bahwa tidak ada instrumen yang tertinggal.
15. Saat operasi akan dimulai pastikan semua perlengkapan sudah siap,
dan mengkonfirmasi bahwa telah diberikan antibiotik profilaskis 60
menit sebelumnya, termasuk item pada fase....
a. Sign in
b. Time Out
c. Sign out
d. Sign In dan Time Out
e. Time Out dan Sign Out
19. Salah satu fase tindakan perioperatif adalah fase Sign out yaitu ....
a. Dimana pasien sudah dipindahkan ke ruang Recovery Room (RR)
b. Tahap akhir yang dilakukan saat proses pembedahan.
c. Saat pasien dikembalikan fungsi kesadaranya.
d. Fase yang terpenting dari fase lain.
e. Tahap akhir yang dilakukan saat penutupan luka operasi sampai
sebelum pasien dikeluarkan dari kamar operasi.
1. A
2. C
3. D
4. A
5. E
6. C
7. B
8. B
9. D
10. E
11. A
12. B
13. B
14. E
15. B
16. D
17. D
18. A
19. E
20. A
21. B
22. A
23. B
24. E
25. E
Lampiran 7
SURAT PENGANTAR VALIDASI INSTRUMEN
Dengan Hormat,
Sebagai salah satu syarat dalam pembuatan Tugas Akhir Skripsi, bersama
ini saya:
Nama : Harini setiawati
NIM : A11100729
Judul Penelitian : “Hubungan Pengetahuan Tim Bedah terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical
Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr.
Soedirman Kebumen”.
Memohon dengan sangat kesediaan Bapak sebagai Expert Judgment untuk memvalidasi
instrumen penelitian yang berupa lembar kuesioner, guna penelitian tersebut. Demikian
permohonan saya sampaikan, atas bantuan dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Telah menerima instrumen penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Tim Bedah
terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen” yang disusun oleh :
Kepada :
Yth Bpk/Ibu ...........
Di RSUD Kebumen.
Assalamualaikum, Wr. Wb
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Mahasiswa tingkat 4 prodi S1
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
Nama : HARINI SETIAWATI
NIM : A11100729
Judul penelitian : Hubungan Pengetahuan Tim Bedah Terhadap
Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien
Operasi Bedah Mayor Di IBS RSUD kebumen.
(Harini Setiawati)
Lampiran 10
Peneliti, Responden
Crosstab
Cases
baik Count 0 18 18
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,75.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
1 2 3 Total
baik Count 0 13 5 18
lama kerja
baik Count 5 13 18
pendidikan
baik Count 13 1 4 18
Frekuensi
Statistics
usia tim jenis lama pengetahuan kepatuhan
bedah pendidikan kelamin jabatan kerja tim bedah penerapan sscl
N Valid 24 24 24 24 24 24 24
Missin 0 0 0 0 0 0 0
g
Mean 2,21 2,42 1,29 1,50 2,67 2,75 1,88
Median 2,00 2,00 1,00 1,00 3,00 3,00 2,00
Mode 2 2 1 1 3 3 2
Range 2 2 1 2 1 1 1
Minimum 1 2 1 1 2 2 1
Maximum 3 4 2 3 3 3 2
Sum 53 58 31 36 64 66 45
Frekuensi tabel dan Histogram
1. Usia
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jabatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lama Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
RENCANA JADUAL PENYUSUNAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN
PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI BEDAH MAYOR
No Jenis kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
(2014) (2015)
1 Pengajuan tema
dan judul
2 Study Pendahuluan
3 Penyusunan
Proposal
4 Ujian Proposal
5 Perbaikan Proposal
6 Pengumpulan Data
7 Pengolahan Data
8 Analisis Data
9 Penyusunan
Laporan Hasil
10 Seminar Hasil
11 Perbaikan Laporan
12 Pengumpulan
Laporan