MAKALAH TPB KEL 5 Konvensional
MAKALAH TPB KEL 5 Konvensional
“Vegetatif Konvensional ”
Nama Kelompok:
Kelas: O
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah,
kesabaran serta kesehatan yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah teknologi produksi benih yang berjudul “Vegetatif
Konvensional” dengan baik dan lancar. Segala puji kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan hikmat dalam menjalani dan menyikapi kehidupan di
dunia ini.
1. Para dosen pengampu mata kuliah Teknologi Produksi Benih yang telah
membimbing kami selama perkuliahan berlangsung,
2. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian
penulisan makalah ini dengan baik.
ii
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................1
1. PENDAHULUAN......................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................2
1.2 Tujuan.....................................................................................................................3
1.3 Manfaat..................................................................................................................3
2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
2.1 Perbanyakan Vegetatif.........................................................................................4
2.1.1 Pengertian Perbanyakan Vegetatif Alami...................................................4
2.1.2 Macam Perbanyakan Vegetatif Alami.........................................................4
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Perbanyakan Vegetatif Alami......................6
2.2 Perbanyakan Vegetatif Buatan............................................................................7
2.2.1 Pegertian Perbanyakan Vegetatif Buatan..................................................7
2.2.2 Macam Perbanyakan Vegetatif Buatan......................................................7
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perbanyakan Vegetatif Buatan...................9
3. PEMBAHASAN.........................................................................................................11
3.1. Pembibitan Tanaman Apel................................................................................11
3.2. Pembibitan Tanaman Adenium....................................................................13
4. PENUTUP..............................................................................................................19
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbanyakan secara vegetatif dilakukan menggunakan bagian
tanaman seperti cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar.Prinsipnya
adalah merangsang tunas adventif yang ada di bagian-bagian tersebut agar
berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang dan
daun sekaligus.Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara
mencangkok, okulasi, stek dan kultur jaringan. Pembiakan vegetatif tanaman
dapat terjadi secara alamiah atau dibuat oleh manusia. Secara alamiah,
perkembangan terjadi melalui pembelahan sel,spora, tunas, rhizome, dan
geragih. Pembiakan vegetatif buatan dimanfaatkan melalui cara stek,
cangkok, okulasi dan sambung. Para petani memanfaatkan pembiakan
vegetatif buatan untuk menghasilkan tanaman baru yang cepat berproduksi
dengan sifat dan kualitasyang sama dengan induknya.Namun perbanyakan
vegetatif buatan yang dikenal oleh para petani hanya mampu menghasilan
tanaman dalam jumlah yang terbatas. Keuntungan pembiakan vegetatif
antara lain adalah bahan-bahan heterozigot dapat dilestarikan tanpa
pengubahan dan pembiakan vegetatif lebih baik dibandingkan pembiakan
secara generatif. Pada pembiakan vegetatif satu tumbuhan induk dapat
menghasilkan beberapa individu baru dalam waktu yang cukup singkat.
Okulasi sering juga disebut dengan menempel, Budding . Cara
memperbanyak tanaman dengan okulasi mempunyai kelebihan jika
dibandingkan setek dan cangkok. Kelebihannya adlah hasil okulasi
mempunyai mutu lebih baik daripada induknya. Bisa dikatakan demikian
karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran yang
baik dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan
tanaman yang mempunyai rasa buah yang lezat, tetapi mempunyai
perakaran kurang baik. Tanaman yang mempunyai perakaran baik digunakan
sebagai batang bawah. Sedang tanaman yang mempunyai buah lezat
diambil mata tunasnya untuk ditempelkan pada batang bawah yang dikenal
dengan sebutan entres atau batang atas
Apel merupakan tanaman spesifik subtripis yang bernilai ekonomis cukup
tinggi untuk meningkatkan pendapatan petani, devisa negara, dan kebutuhan
agribisnis. Pertanaman apel yang ada saat ini umumnya berasal dari benih
yang kualitasnya sangat beragam. Penyediaan bibit varietas unggul sangat
3
1.2 Tujuan
Untuk memahami konsep pertumbuhan tanaman secara vegetatif
konvensional pada komoditas buah apel dan bunga adenium
1.3 Manfaat
Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan ilmu tentang
pembudidayaan tanaman dengan sistem vegetatif.
4
2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam budidaya terdapat dua cara yaitu perkembangbiakan vegetative dan
perkembangbiakan generatif berikut merupakan penjelasannya
2.1 Perbanyakan Vegetatif
Dalam perkembang biakan secara vegetative terdapat dua macam
yaitu secara alami dan modern. Adapun pengertian vegetatif alami adalah
sebagai berikut :
2.1.1 Pengertian Perbanyakan Vegetatif Alami
Perbanyakan vegetatif alami adalah perbanyakan tanaman tanpa
melalui proses perkawinan yang dilakukan dengan mengambil bagian dari
tanaman, misalnya batang, daun, umbi, spora, dan lain-lain. (Rukmana,
2002). Sedangkan menurut Handoyo, (2014) Perbanyakan vegetatif ialah
dimana mengambil bahan tanam dari organ tubuh tanaman induk yang
merupakan hasil pertumbuhan tanaman (bagian generatif) dan sifat dari
keturunannya pasti sama dengan induknya.
2.1.2 Macam Perbanyakan Vegetatif Alami
Menurut Handoyo, (2014) macam-macam perbanyakan vegetatif
secara alami dibagi menjadi 4.
1. Sulur atau stolon atau geragih
Batang yang menebal dan tumbuh di bawah permukaan tanah
secara horizontal pada waktu tertentu akan memunculkan tunas pada
permukaan tanah. Contoh: strawberry, lili paris, arbei.
2. Umbi
Peran umbi selain sebagai tempat cadangan makanan juga
merupakan alat perkembangbiakan. Berdasarkan cirinya, umbi dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu:
a) Corm (Umbi Batang)
5
c) Umbi Akar
Umbi akar tidak memiliki mata tunas, melaikan individu baru atau
tunas bau akan tumbuh pada pangkal umbi (tempat melekatnya
batang). Contoh : Lobak, Bengkoang.
6
3. Rhizome
Rizhoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh di bawah
permukaan tanah, dengan ciri terdapat ruas ang dapat di tumbuhi oleh
individu baru. Contoh tumbuhan : jahe, kunyit, sanseveira.
4. Tunas
a) Tunas Batang : Pisang, Agloenema
b) Tunas Akar : Cemara, Kesemek
c) Tunas Daun: Cocor Bebek
3. Cahaya Matahari
Tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya
tumbuhan hijau) sangat membutuhkan sinar matahari. Jika suatu
tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak
pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada
kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
4. Hormon
Dalam proses perkembangan dan pertumbuhan, hormon
memegang peranan penting seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan
pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel
dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
2.2 Perbanyakan Vegetatif Buatan
Berikut merupakan penjelasan tentang vegetative buatan :
b) Stek
1. Stek Daun
Perkembangbiakan dengan setek daun umumnya
diterapkan pada tanaman hias misalnya begunia. Daun
yang disetek ini harus cukup tua, dan tanah yang digunakn
sebagai media tumbuh harus gembur dan lembab.
Perkembangbiakan dengan setek daun ini dilakukan
dengan meletakkan daun yang sudah dipilih tadi diatas
permukaan tanah. Beberapa hari kemudian tumbuh tunas
baru yang kemudian dapat dipindahkan ketempat lain.
9
2. Stek Batang
Potongan batang tumbuhan yang hendak di setek harus
mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas. Potongan
batang ini umumnya merupakan batang yang sudah cukup
tua. Penanaman batang potongan batang ini dilakukan
pada tanahyang subur dan gembur
3. Stek Akar
c) Merunduk
Merunduk merupakan perbanyakan tanaman dengan cara
merundukkan batang ke dalam tanah agar tumbuh akar.
3. PEMBAHASAN
3.1. Pembibitan Tanaman Apel
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif.
Perbanyakan yang baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif,
sebab perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan
bibit yang menyimpang dari induknya.
Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan biji, sedangkan
perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan (budding),
sambungan (grafting) dan stek.
1) Persyaratan Benih
Syarat batang bawah: merupakan apel liar, perakaran luas dan
kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi.
Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman
apel yang sehat dan memilki sifat-sifat unggul.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang
bawah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Anakan / siwilan
1. Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter 0,5
cm dan kulit batang kecoklatan.
2. Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman
produktif dengan cara menggali tanah disekitar pohon, lalu
anakan dicabut beserta akarnya secara berlahan-lahan dan
hati-hati.
3. Setelah anakan dicabut, anakan dirompes dan cabang-
cabang dipotong, lalu ditanam pada bedengan selebar 60
cm dengan kedalaman parit 40 cm.
b) Rundukan (layering)
1. Bibit hasil rundukan dapat diperoleh dua cara yaitu:
- Anakan pohon induk apel liar:
anakan yang agak panjang direbahkan melekat tanah,
kemudian cabang dijepit kayu dan ditimbun tanah;
penimbunan dilakukan tiap 2 mata; bila sudah cukup kuat,
tunas dapat dipisahkan dengan cara memotong cabangnya.
12
a. Stek
Stek diartikan sebagai suatu perlakuan pemisahan atau
pemotongan beberapa bagian tanaman, agar bagian-bagian tersebut
membentuk akar atau tanaman baru. Perbanyakan dengan stek ini
diperoleh tanaman baru yang memiliki sifat seperti induknya. Adenium
termasuk tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek, oleh karena itu
stek dipilih sebagai salah satu cara perbanyakan vegetatif.
Cara stek banyak dipilih orang karena sangat sederhana dan tidak
memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.
Langkah pertama dalam menyetek adenium adalah memilih barang yang
akan distek. Batang yang akan distek dipilih yang cukup besar, sehat dan
tua. Batang yang terlalu muda proses penguapannya sangat cepat,
sehingga stek menjadi lemah dan akhirnya mati. Setelah menentukan
batang yang akan distek langkah selanjutnya adalah batang tersebut
dipotong dengan menggunakan pisau yang steril dan tajam, sehingga
bagian yang terpotong tidak terinfeksi dan dihasilkan permukaan
potongan yang halus, sedangkan kalus sangat berguna untuk menutupi
luka. Potongan hanya dilakukan sekali dengan arang menyerong atau
miring, sehingga menghasilkan potongan dengan permukaan lebih luas
bila dibandingkan dengan pemotongan stek yang lebih baik yaitu pada
saat kelembaban udara tinggi dan tanaman sedang tidak mengalami
pertumbuhan.
Batang atau cabang tanaman adenium yang telah dipotong tadi,
diletakkan di tempat yang teduh dan didiamkan 2-3 hari sampai
mengering. Di CV Indmira Citra Tani Nusantara ini semua tanaman
menggunakan zat perangsang tanaman, supaya pertumbuhan tanaman
dapat tumbuh secara maksimal. Permukaan bekas potongan yang akan
distek tadi diolesi dengan fungisida untuk menghindari timbulnya jamur.
14
b. Grafting (sambung)
Selain dengan cara stek, perbanyakan vegetatif tanaman adenium
CV Indmira Citra Tani Nusantara juga dilakukan dengan cara grafting atau
sambung. Perbanyakan dengan cara sambung atau grafting merupakan
perbanyakan yang dilakukan dengan menggabungkan batang bawah
dengan batang atas dari tanaman yang berbeda, sehingga tercapai
persenyawaan dan kombinasi. Persemayaan dan kombinasi ini akan
tumbuh terus menjadi tanaman baru. Untuk batang bawah dipilih yang
memiliki perakaran kuat dengan bentuk bonggol yang bagus, sedangkan
untuk batang atas dipilih batang sehat. Diameter batang bawah harus
lebih besar dibanding dengan diameter batang atas. Panjang cabang
untuk batang atas antara 5-8 cm. kedua batang yang akan disambung
juga dipilih yang sehat dan lurus.
Cabang batang bawah selanjutnya dipotong dengan bentuk
potongan seperti V, sedangkan cabang untuk batang atas dipotong
dengan bentuk potongan seperti huruf V terbalik langkah berikutnya
adalah cabang batang atas dimasukkan ke cabang batang bawah,
sehingga keduanya menyatu. Sambungan tersebut kemudian diikat
15
dengan tali plastik yang dilebarkan. Harus diusahakan ikatan ini menutup
sambungan secara sempurna, sehingga air tidak dapat menembusnya.
1. Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan menanam dan merawat adenium sebenarnya merupakan
sama seperti kegiatan menanam dan merawat tanaman lainnya. Adenium
sebenarnya merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dan sangat mud
tumbuh, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus Pemeliharaan
tanaman adenium meliputi :Penyiraman, pemupukan, pemangkasan,
penggantian media dan pot dan pengendalian
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman adenium di CV. Indmira Citra Tani Nusantara
dilakukan sesuai kebutuhan tanaman. Jika pada musim kemarau
penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore. Jika musim
hujan penyiraman dilakukan menurut kondisi tanaman adenium. Adenium
tidak tahan hidup ditanah basah dan lembab. Karena tanah yang basah
dan lembab justru mengganggu pertumbuhannya. Dan jika tanaman
adenium kelebihan air maka akan menyebabkan penyakit busuk akar.
Bila musim penghujan penyiram bisa dilakukan 4-5 hari sekali,
karena dengan mempunyai tandon air berupa bonggol, adenium hanya
membutuhkan sedikit air untuk pertumbuhannya sebelum dilakukan
16
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tanaman buah apel dapat dibudidayakan secara
vegetative dengan cara stek batang dan pada tanaman bunga Adenium untuk
pembudidayaan secara vegetative dengan cara stek batang
4.2 Saran
Dalam pengambilan sitasi atau data perlu untuk diperbaiki dan
dilengkapkan secara tulisan maupun isinya.
20
DAFTAR PUSTAKA