Anda di halaman 1dari 2

PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR

A. Definisi

Incubator bayi adalah alat yang digunakan untuk merawat bayi premature atau bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR) dengan cara memberikan suhu dan kelembaban yang stabil dan
kebutuhan oksigen yang sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
Incubator bayi merupakan salah satu alat medias yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah
ruangan supaya suhu tetap konstan dan stabil. Pada modifikasi manual-otomatis incubator bayi,
terdapat sebuah boks control yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah).
Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor, display sensor, kontroler dan rang kaian
elektronik. Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi dengan
sekat yang digunakan untuk meletakkan heater, tempat atau wadah air dan kipas. Sensor yang
digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor kelembapan, dimana sensor suhu PT100 dan
sensor kelembapan diletakkan di dalam boks tidur bayi (di luar boks kontrol).

B. Tujuan

1. Memberikan perawatan khusus yang diperlukan untuk mempertahankan terbukanya jalan nafas
dan menghindari kemungkinan aspirasi isi lambung.
2. Sebagai tempat untuk mengatur suhu bayi yang mempunyai berat badan lahir rendah.
3. Untuk menjaga stabilitas suhu tubuh bayi.

C. Syarat-syarat bayi dirawat dalam inkubator

1. Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR). Bayi dengan berat badan kurang dari
1500gr dan kebanyakan adalah premature.
2. Bayi yang mengalami ikterus, bayi yang menjadi kuning pada hari pertama kelahiran karena
terjadinya penghancuran sel dan darah merah yang berlebihan yang biasanya terjadi akibat
ketidakcocokan golongan darah.
3. Suhu inkubator yang direkomendasikan menurut berat dan umur bayi

Berat bayi Suhu inkubator (oC) menurut umur


35oC 34oC 33oC 32oC
<1500 g 1-10 hr 11 hr- 3mg 3-5 mg >5 mg
1500-2000 g 1-10hr 11 hr- 4mg >4 mg
2100-2500 g 1-2 hr 3hr-3 mg >3 mg
>2500 g 1-2 hr >2hr

Selain itu bayi-bayi yang dirawat di Inkubator diantaranya adalah :


1. Infeksi Neonatal
2. Kejang Neonatal
3. Kesulitan bernafas yang disebabkan asfiksia lahir.

D. Standar Prosedur Pengoperasian Inkubator menurut kebijakan DEPKES RI


Procedure

 Pra-syarat
1. SDM terlatih dan siap
2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
3. Kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
4. Alat layak pakai
5. Aksesoris alat lengkap dan baik
6. Bahan operasional tersedia.
 Persiapan
1. Lepaskan penutup debu
2. Tempatkan alat pada ruang perawatan
3. Pasang aksesoris dengan baik dan benar
4. Periksa pengatur posisi kasur, sungkup pengontrol, volume air, tabung oksigen termasuk flow
meter dan kondisi filter, serta skin sensor temperature
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
 Pemanasan
1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hubungkan alat dengan menekan atau memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Atur dan cek temperataur selector, humidity, oksigen, fan dan alarm untuk mengetahui fungsi
alat
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
 Pelaksanaan
1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
2. Perhatikan protap pelayanan
3. Atur temperature selector sesuai kebutuhan
4. Atur aliran oksigen sesuai kebutuhan
5. Pasang skin system temperature, bila ada
6. Lakukan pelayanan
7. Selesai melakukan tindakan, cuci tangan dengan ari yang mengalir dan keringkan
 Pengemasan atau Penyimpanan
1. Tutup regulator oksigen pada tabung oksigen
2. Kembalikan posisi regulator oksigen dan temperature ke posisi OFF/minimum
3. Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
4. Lepaskan alat dengan catu daya
5. Bersihkan alat
6. Pasang penutup debu
7. Simpan alat pada tempatnya
8. Catat beban kerja alat/jumlah pasien per bulan

E. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksanaan pemasangan inkubator
2. Catat respon klien saat pemasangan

Anda mungkin juga menyukai