Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2.

Tantangan Pangan Khas Daerah

NAMA PANGAN
NO JENIS TANTANGAN
DAERAH
- Kurang variasi rasa
1. geblek Makanan kering
- Kemasan kurang menarik
- Kurang variasi rasa
2. clorot kue
- Tidak awet
- Tidak awet
3. Dawet ireng Minuman
- Kurang variasi rasa
- Kemasan kurang menarik
4. lompong Kue
- Sulit mencari kemasan yang baru
- Tidak awet
5. Sego megono makanan - Kemasan kurang menarik
- Kurang variasi rasa
- Tidak awet
6. Sate winong Makanan - Sulit mencari kemasan baru
- Hanya memiliki 1 rasa
- Tidak awet
7. Cenil Kue(jajanan) - Kurang variasi rasa
- Kemasan kurang menarik

Literature :

http://awalilmu.blogspot.co.id/2017/08/12-makanan-khas-purworejo-yang-enak-tenan.html

makanan khas daerah purworejo

1. Lompong

Kue hitam yang manis ini namanya Kue Lompong. kue bewarna hitam yang berisikan
kacang didalamnya ini adalah kue yang unik, karena kue yang satu ini terbuat dari
batang talas yang disebut lompong oleh orang purworejo dan bungkusnya terbuat dari
daun pisang yang sudah mengering yang disebut klaras. Hal itu lah yang membuat kue
ini memiliki cita rasa tersendiri yang unik.
Beberapa pembuat Kue Lompong pernah mencoba mengganti bahan pembungkus
yang ada dengan plastik atau bahan-bahan lainnya, namun hasil yang didapat adalah
kue menjadi lengket. Klaras yang dipakai pun harus kering secara alami. Bukan kering
karena dijemur.

Selain bahan pembungkus yang menggunakan klaras, keunikan lain dari kue ini adalah
warnanya yang hitam. Warna hitam pada kue ini berasal dari tanaman lompong atau
lumbu atau talas yang dilumatkan dan dicampur ke dalam adonan kue. Lompong
tersebut dipakai untuk mendapatkan warna hitam. Biasanya, untuk mendapatkan warna
yang lebih pekat, bubuk lompong tersebut dicampur dengan merang.

2. Kue Clorot

Clorot adalah kue yang terbuat dari Tepung beras, Gula Jawa, santan serta dibungkus
dengan janur(Daun Kelapa yang masih Muda) atau pandan ini sangat layak dicoba
karena rasa dan penampilannya yang unik. Jika anda berkunjung kepurworejo
mampirlah ke toko oleh-oleh yang banyak tersebar di jalan-jalan besar kota purworejo.

Cara membuatnya adalah Gula kelapa, daun pandan, garam, dan air direbus sampai
matang dan dicampur dengan santan. Cairan manis ini kemudian dituangkan di atas
tepung beras dan sagu atau tapioka, kemudiam dicampur secara merata. Janur
digulung membentuk kerucut panjang, seperti terompet kecil, digunakan sebagai
cetakan. Adonan kemudian dituangkan ke daun kelapa kerucut sampai tiga perempat
penuh. Kemudian bagian atas diisi dengan campuran santan kelapa, tepung beras dan
garam. Kerucut yang telah terisi dikukus selama 15 menit sampai adonan matang dan
mengeras.

3. Gelangan atau Geblek

Geblek adalah Makanan yang berbahan dasar tepung singkong


4. Dawet Ireng Jembatan Butuh

Dawet yang namanya dimbil dari daerah asalnya yaitu kecamatan butuh ini sudah
cukup familiar di telinga kita kerena di Kota-kota besar sudah banyak penjual yang
menjajakannya. Dawet yang terbuat dari cendol berwarna hitam yang biasanya
disajikan dingin bersama ketan hitam, juruh, dan tape dengan mangkuk kecil. Rasanya
yang manis serta menyegarkan dapat membuat orang yang sudah merasakannya
menjadi ketagihan.

5. Cenil

Ini makanan kesukaan saya gan, makanan Panganan khas Purworejo yang satu ini
dibuat dari pati ketela pohon. Cenil atau cetil adalah makanan yang terbuat dari pati
ketela pohon. Makanan ini bisa dibentuk bulat-bulat kecil atau kotak kemudian diberi
warna sesuai selera sebelum direbus. Cenil biasanya disajikan dengan parutan kelapa
dan ditaburi gula pasir atau gula merah cair. Cenil berbentuk bulat-bulat kecil seperti
kelereng. Biasanya ada warna-warni dan bertabur dengan parutan kelapa yang manis.
Saat dimakan akan terasa manis dan kenyal. Biasanya dibungkus dengan daun pisang.
Panganan ini bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional Purworejo.

6. Sate Winong
Hal yang membuat berbeda dengan sate yang lain adalah penggunaan kecap asli
buatan si empunya warung berikut tambahan bumbu lainnya. Ada sekitar 10 warung
sate winong di Desa Winong. Yang paling terkenal adalah Sate Winong
Mustofa. Semua warung (sate) di Desa Winong juga menawarkan cita rasa sate yang
tidak sama karena perbedaan racikan bumbu bahan baku kecap yang dipakai.

Saat dihidangkan, tampilan sate winong berbeda dengan sate kambing lainnya karena
ada tambahan daun jeruk yang diiris tipis-tipis hingga menyerupai helai rumput. Selain
itu, ada banyak potongan bawang merah yang diiris dalam potongan besar. Bagi
penyuka rasa pedas, pemilik warung biasanya menyediakan semangkuk sambal kecap.
Sambal ini berupa kecap yang dicampur dengan potongan cabai dan potongan jeruk
nipis.

7. Sega megono (nasi megana)

Nasi Megono adalah nasi urap yang dicampur dengan kelapa muda serta sayur-
sayuran kuluban bisa singkong, bayam, suring ataupun kangkung. Nasi megono biasa
disajikan dengan mendoan yaitu tempe goreng tipis bertepung yang setengah
matang. Menu ini dahulu sebagai kelengkapan sesaji saat akan Wiwit, memulai
memanen padi , dengan upacara adat secara kecil. biasanya petani sebelum panen
akan membuat nasi ini dan membagikannya ke tetangganya. Megono berasal dari
mergo yang artinya sebab dan ono yang artinya ada

Anda mungkin juga menyukai