Keterampilan membaca (maharah al-qira’ah) yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu
mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti
oleh para siswa.
Target pembelajaran keterampilan membaca (maharah al-qiraah) ini adalah mampu membaca teks arab
dengan fasih, mampu menerjemahkan dan mampu memahaminya dengan baik dan lancar.
Al-Qur’an Sebagai Media Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab”, maka untuk lebih memfokuskan
kita dalam penyajian perlu kita mengetahui secara lebih luas tentang metode pembelajaran bahasa
Arab, serta hal-hal yang berhubungan dengan komponen tersebut. Berdasarkan judul artikel ini yaitu
“Metode Qiraah” di dalam al-Quran dijelaskan QS. Al-Qiyamah: ayat 17,18
• •
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.
Tambubulon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik karena bagian–bagian
tubuh khususnya mata yang melakukan, dari definisi ini kiranya dapat dilihat bahwa menemukan makna
dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca dan bukan mengenai huruf-huruf.
Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca, hubungan antara tujuan membaca
dengan kemampuan membaca sangat signifikan, tujuannya antara lain:
6. Menginterpretasi bacaan.
Membaca Berdasarkan Terdengar Tidaknya Suara Pembaca. Ditinjau dari terdengar dan tidaknya suara
si pembaca pada waktu membaca, kita dapat membagi membaca menjadi dua jenis yakni
Membaca dalam hati merupakan proses membaca tanpa mengeluarkan suara. Yang aktif bekerja hanya
mata dan otak atau kognisi saja.
b) membaca nyaring atau membaca bersuara ( جهرية قراءة/ oral reading or aloud reading).
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat untuk menangkap serta
memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang.
1. Tingkat pemula
Pada tingkat ini biasanya menggunkan strategi denan empty outlite, yaitu strategi yang digunakan untuk
melatih kemampuan siswa dalam menuangkan isi dari yang dibaca kedalam bentuk tabel. Misalnya
siswa mampu membedakan isim dan fi’il.
c. Membagikan bacaan kepada masing-masing siswa kenudian menyuruh untuk membaca secara
seksama.
d. Meminta pada siswa untuk mengisi tabel yang telah dipersiapkan.
e. Menyuruh siswa untuk bergabung dengan siswa sebelahnya kemudian mendiskusikan hasil kerja
mereka.
g. Memberi klarifikasi terhadap hasil kerja siswa agar tidak terjadi kesalahan.
2. Tingkat menengah
Pada tingkat ini biasanya menggunakan strategi index card match, yaitu sebuah strategi yang digunakan
untuk mengajarkan kata-kata atau kalimat dengan pasangannya. Misalnya, kata dengan artinya
(qolamun: pena) atau soal dengan jawabannya, dan sebagainya.
f. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan kometar atau pertanyaan.
g. Memberikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa agar tidak terjadi kesalahan.
3. Tingkat lanjut
Pada tingkat ini biasanya menggunakan startegi analysis, yaitu strategi yang digunakan untuk melatih
siswa dalam memahami isi bacaan dengan cara menemukaan ide pokok dan ise-ide pendukungnya.
c. Menyuruh pada masing-masing siswa utnuk menentukan atau menuliskan ide pokok dan
pendukungnya secara individu.
e. Menyuruh beberapa siswa utuk mempresentasikan dari hasil tersebut di depan kelas untuk mewakili
kelompoknya.
f. Membeikan kesempatan kepada kelompok lain untuk membeikan peartanyaan.
g. Memberikan klarifikasi kepada siswa agar pemahan pada bacaan semakin membaik.
dengan tepat yaitu guru membacakanالتعارف Menyampaikan materi kepada peserta didik tentang
materi Qira’ah. Setelah itu memberikan kesempatan untuk peserta
didik untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami dengan baik. Materi Qira’ah:
تخرج فريد في مدرسته المتوسّطة االسالمية ,فواصل دِراسته الى المدرسة الثانوية االسالمية العالية ,وليس فيها صديق يعرفه ,فبعد أن
ّ
.دخل فريدة و أصدقاؤه الفصل ,قدّم كل احد منهم اسمه
سِطة االسالمية ,وهذه المدرسة تقع في جاكرتا تقدّم فريد أمام الفصل ليق ّدِم نفسه ,وقال اسمي فريدَّ ,
تخرجت في مدرسة “اإلخالص” المتو ّ
.الشرقيّة
سِطة االسالمية ,وهذه المدرسة تقع وتقدّمت عائشة أمام الفصل لتق ّدِم نفسها ,وقالت اسمي عائشةَّ ,
تخرجت في مدرسة “نةر االيمان” المتو ّ
.في جاكرتا الجنوبية ,وأسكن في شارع كبايوران الما