Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PEMBELAJARAN MAHARAH AL-QIRA’AH

STRATEGI PEMBELAJARAN MAHARAH AL-QIRA’AH

Oleh: Himmami Hafshawati

Pembelajaran keterampilan membaca (maharah al-qira’ah) juga disebut dengan pembelajaran


menela’ah, keduanya sama-sama berbasih bacaan. Akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yaitu
qiraah diartikan sebagai pembelajaran membaca. sedangkan menelaah lebih menekankan pada aspek
analisisdan pemahaman pada bacaan.

I. Pengertian Maharah AL-Qira’ah

Keterampilan membaca (maharah al-qira’ah) yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu
mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti
oleh para siswa.

Target pembelajaran keterampilan membaca (maharah al-qiraah) ini adalah mampu membaca teks arab
dengan fasih, mampu menerjemahkan dan mampu memahaminya dengan baik dan lancar.

Al-Qur’an Sebagai Media Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab”, maka untuk lebih memfokuskan
kita dalam penyajian perlu kita mengetahui secara lebih luas tentang metode pembelajaran bahasa
Arab, serta hal-hal yang berhubungan dengan komponen tersebut. Berdasarkan judul artikel ini yaitu
“Metode Qiraah” di dalam al-Quran dijelaskan QS. Al-Qiyamah: ayat 17,18

• •

Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.

Tambubulon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik karena bagian–bagian
tubuh khususnya mata yang melakukan, dari definisi ini kiranya dapat dilihat bahwa menemukan makna
dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca dan bukan mengenai huruf-huruf.

II. Tujuan Pembelajaran Qira’ah

Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca, hubungan antara tujuan membaca
dengan kemampuan membaca sangat signifikan, tujuannya antara lain:

1. Mengenali naskah tulisan suatu bahasa


2. Memaknai dan menggunakan kosa kata asing

3. Memahami informasi yang dinyatakan secara ekplisit dan implicit.

4. Memahami makna komunikatif dari satu kalimat.

5. Memahami hubungan dalam dalam kalimat, antar kalimat, antar paragraph.

6. Menginterpretasi bacaan.

7. Mengidentifikasi informasi penting dalam bacaan.

8. Membedakan antara gagasan utama dan gagasan penunjang.

9. Menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman.

III. Jenis-Jenis Qira’ah

Membaca Berdasarkan Terdengar Tidaknya Suara Pembaca. Ditinjau dari terdengar dan tidaknya suara
si pembaca pada waktu membaca, kita dapat membagi membaca menjadi dua jenis yakni

a) membaca dalam hati (‫ قراءة صامته‬/ silent reading)

Membaca dalam hati merupakan proses membaca tanpa mengeluarkan suara. Yang aktif bekerja hanya
mata dan otak atau kognisi saja.

b) membaca nyaring atau membaca bersuara (‫ جهرية قراءة‬/ oral reading or aloud reading).

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat untuk menangkap serta
memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang.

IV. Strategi Pembelajaran Qira’ah

1. Tingkat pemula

Pada tingkat ini biasanya menggunkan strategi denan empty outlite, yaitu strategi yang digunakan untuk
melatih kemampuan siswa dalam menuangkan isi dari yang dibaca kedalam bentuk tabel. Misalnya
siswa mampu membedakan isim dan fi’il.

Langkah-langkahnya kurang lebih sebagai berikut:

a. Memilih bacaan sesuai dengan topic bahasan yang telah ditentukan.

b. Menyiapkan format tabel yang akan ditugaskan pada siswa.

c. Membagikan bacaan kepada masing-masing siswa kenudian menyuruh untuk membaca secara
seksama.
d. Meminta pada siswa untuk mengisi tabel yang telah dipersiapkan.

e. Menyuruh siswa untuk bergabung dengan siswa sebelahnya kemudian mendiskusikan hasil kerja
mereka.

f. Menyuruh siswa untuk melakukan presentasi dari hasil diskusi tersebut.

g. Memberi klarifikasi terhadap hasil kerja siswa agar tidak terjadi kesalahan.

2. Tingkat menengah

Pada tingkat ini biasanya menggunakan strategi index card match, yaitu sebuah strategi yang digunakan
untuk mengajarkan kata-kata atau kalimat dengan pasangannya. Misalnya, kata dengan artinya
(qolamun: pena) atau soal dengan jawabannya, dan sebagainya.

Adapun langkah-langkah strategi ini adalah:

a. Menyiapkan kartu berpasangan (soal dan jawabannya) lalu diacak.

b. Membagikan kartu tersebut dan meminta siswa untuk memahami artinya.

c. Meminta siswa untuk mencari pasangannya masing-masing.

d. Meminta siswa untuk berkelompok dengan pasangannya masign-masing.

e. Menyuruh masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasilnya.

f. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan kometar atau pertanyaan.

g. Memberikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa agar tidak terjadi kesalahan.

3. Tingkat lanjut

Pada tingkat ini biasanya menggunakan startegi analysis, yaitu strategi yang digunakan untuk melatih
siswa dalam memahami isi bacaan dengan cara menemukaan ide pokok dan ise-ide pendukungnya.

Langkah-langkah strategi ini adalah:

a. Membagikan teks atau bacaan kepada masing-masing siswa.

b. Menyuruh siswa untuk membaca teks tersebut dengan seksama.

c. Menyuruh pada masing-masing siswa utnuk menentukan atau menuliskan ide pokok dan
pendukungnya secara individu.

d. Menyuruh siswa untuk berkelompok dan mendiskusikan hasil masing-masing.

e. Menyuruh beberapa siswa utuk mempresentasikan dari hasil tersebut di depan kelas untuk mewakili
kelompoknya.
‫‪f. Membeikan kesempatan kepada kelompok lain untuk membeikan peartanyaan.‬‬

‫‪g. Memberikan klarifikasi kepada siswa agar pemahan pada bacaan semakin membaik.‬‬

‫‪V. Contoh Maharah Qira’ah‬‬

‫‪ dengan tepat yaitu guru membacakan‬التعارف ‪Menyampaikan materi kepada peserta didik tentang‬‬
‫‪materi Qira’ah. Setelah itu memberikan kesempatan untuk peserta‬‬

‫‪didik untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami dengan baik. Materi Qira’ah:‬‬

‫!اقراء ما يلى قراءة جيدة‬

‫تخرج فريد في مدرسته المتوسّطة االسالمية‪ ,‬فواصل دِراسته الى المدرسة الثانوية االسالمية العالية‪ ,‬وليس فيها صديق يعرفه‪ ,‬فبعد أن‬
‫ّ‬
‫‪.‬دخل فريدة و أصدقاؤه الفصل‪ ,‬قدّم كل احد منهم اسمه‬

‫سِطة االسالمية‪ ,‬وهذه المدرسة تقع في جاكرتا‬ ‫تقدّم فريد أمام الفصل ليق ّدِم نفسه‪ ,‬وقال اسمي فريد‪َّ ,‬‬
‫تخرجت في مدرسة “اإلخالص” المتو ّ‬
‫‪.‬الشرقيّة‬

‫ى أمام الفصل ليق ّدِم نفسه‪ ,‬وقال اسمي عل ّ‬


‫ى‪ ,‬وأنا من سومطرة الغربية‪ .‬لي ع ّم في هذه العاصمة‪ ,‬وأنا اسكن في بيت ع ّمي في‬ ‫وتقدّم عل ّ‬
‫‪.‬شيبوتات‬

‫سِطة االسالمية‪ ,‬وهذه المدرسة تقع‬ ‫وتقدّمت عائشة أمام الفصل لتق ّدِم نفسها‪ ,‬وقالت اسمي عائشة‪َّ ,‬‬
‫تخرجت في مدرسة “نةر االيمان” المتو ّ‬
‫‪.‬في جاكرتا الجنوبية‪ ,‬وأسكن في شارع كبايوران الما‬

‫‪ kosa kata :‬مفرادات‬

‫‪ Arti No‬مفرادات ‪ Arti No‬مفرادات‬

‫‪ Tidak ada 1‬ليس ‪ Melanjutkan 6‬واصل‬

‫‪ Pelajaran 2‬دراسة ‪ Belajar 7‬درس‬

‫‪ Maju 3‬تقدّم ‪ Mendahulukan, memperkenalkan 8‬قدَّم‬

‫‪ Di depan kelas 4‬امام الفصل ‪ Mengetahui 9‬عرف‬

‫‪ Ibu kota 5‬عاصمة ‪ Teman 10‬صديق‬

Anda mungkin juga menyukai