Reaksi Adisi
Reaksi Adisi
Pada prinsipnya dalam reaksi ini terjadi pemutusan ikatan rangkap dan
ikatan yang terputus digantikan dengan mengikat atom atau gugus atom lain.
dalam contoh di atas ikatan rangkap dua mengalami pemutusan kemudian
digantikan dengan mengikat -H dan -Cl dari HCl. cara pemilihan letak ikatan -
H dan -Cl menggunakan aturan Markovnikov yakni "atom H akan terikat pada
atom karbon yang lebih banyak H nya". pada contoh di atas atom C di sebelah
kiri ikatan rangkap tidak mengikat H sedangkan atom C di sebelah kanan ikatan
rangkap mengikat 1 atom H sehingga atom H dari HCl akan diikat oleh atom C
di sebelah kanan ikatan rangkap dan Cl dari HCl akan diikat oleh aotm C di
sebelah kirinya. aturan ini juga berlaku untuk reaksi adisi dengan senyawa lain
selain HCl.
Reaksi adisi terjadi pada senyawa tak jenuh. Molekul tak jenuh dapat
menerima tambahan atau gugus dari suatu pereaksi. Dua contoh pereaksi yang
mengadisi pada ikatan rangkap adalah brom dan hidrogen. Adisi brom biasanya
merupakan reaksi cepat, dan sering dipakai sebagai uji kualitatif untuk
mengidentifikasi ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Diagram energi reaksi adisi elektrofilik memiliki dua puncak transition state
yang dibatasi oleh pembentukan intermediet karbokation. Tingkat energi
intermediet lebih tinggi dibandingkan tingkat energi alkena awal, tetapi
keseluruhan reaksi adalah eksergonik (ΔG0 bernilai negatif). Tahap pertama,
protonasi alkena menghasilkan intermediet kation, berjalan relatif lambat. Akan
tetapi sekali terbentuk, karbokation tersebut dengan cepat bereaksi dengan
nukleofil dan menghasilkan produk akhir reaksi adisi.
Seorang ahli kimia Rusia, Vladimir Markovnikov, pada tahun 1969
mengusulkan suatu aturan yang kemudian dikenal dengan aturan Markovnikov,
yaitu: Pada reaksi adisi HX pada alkena, hidrogen menyerang karbon yang
kurang tersubstitusi, sedangkan X menyerang karbon yang lebih tersubstitusi.
Halida asam (HX) dapat juga mengadisi alkena dengan mekanisme yang
mirip seperti di atas. Umumnya reaksinya menghasilkan produk adisi
Markovnikov. Misalnya adisi HBr pada alkena, di mana Br akan mengadisi
pada atom karbon yang lebih tersubstitusi (aturan Markovnikov). Akan tetapi
jika terdapat O2 atau perksida (ROOR), adisi HBr berjalan dengan mekanisme
radikal bebas, bukan dengan mekanisme ion. Reaksinya dinamai adisi non
Markovnikov.
Stabilitas radikal bebas seperti halnya karbokation, berurutan sebagai:
tersier > sekunder > primer. Pada contoh di atas, hasil adisi radikal bebas ialah
1-bromopropana bukan 2- bromopropana. Hidrogen klorida tidak menjalani
adisi radikal bebas kepada alkena karena relatif lambatnya pemecahan
homolisis HCl menjadi radikal bebas. Hidrogen iodida juga tidak menjalani
reaksi ini karena adisi radikal I kepada alkena bersifat endoterm dan terlalu
perlahan untuk mendukung reaksi berantai.