Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERALATAN INDUSTRI

ALAT PEMISAH KONTAK FASA GAS CAIR

OLEH :

NI MADE AYU CANDRA WIDIYANTI (13614018)

TEKIM D3/II-A

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


INSTRUKSI

1. Pendahuluan
2. Pengertian Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair
3. Tujuan Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair
4. Bahan Yang Digunakan
5. Kegunaan Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair
6. Struktur Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair
7. Penyebaran Cairan Dalam Gas
8. Penyebaran Gas Dalam Cairan
9. Prinsip Kerja Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair
10. Jenis Menara Absorbsi
11. Kolom Packing
12. Kolom Pelat

1. Pendahuluan
Dalam industry proses banyak dilakukan operasi-operasi mempertemukan (kontak) gas
dengan cairan. Kontak antar fasa ini ditujukan untuk memindahkan zat dari fasa yang satu ke
fasa lainnya. Bersamaan perpindahan zat panas juga turut pindah (perubahan fasa selalu
melibatkan panas). Contoh-contoh operasi seperti ini adalah penyerapan (absorbs), stripping
(desorbsi), rektifikasi, pendinginan air dalam menara pendingin humidifikasi dsb.

A A
C C
B B
A A
Kontak Kontak
B B
C C
A
B
B C
Cair Gas
Cair Gas

(a) (b)

A
A C
A
B
B
Kontak
Kontak

A A C
A
B B A
Cair uap Cair Gasr
(c) (d)

Keterangan :

a) Striping, Zat A dikeluarkan dari larutannya dalam Zat B dengan gas inert.

b) Absorbsi, Zat A diambil dari campuran gas dengan pelarut C (pencuci).

c) Rektifikasi, Cairan diperkaya dengan B dan uap diperkaya dengan A.

d) Pendinginan cairan, sebagian A menguap (pindah ke fasa gas).

2. Pengertian Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair


2.1. Absorbsi
Absorbsi adalah suatu proses pemisahan suatu komponen fluida dari campurannya
dengan menggunakan solven atau fluida lain. Absorbsi dapat dilakukan pada fluida yang
relative berkonsentrasi rendah maupun yang bersifat konsentrat. Dengan demikian bahan
yang memiliki koefisien partisi hukum Henry sangat disukai dalam operasi ini.
2.2. Rektifikasi
Rektifikasi adalah sebuah aplikasi dari proses penyulingan. Proses ini menghasilkan
suatu proses peningkatan komponen tertentu dari masing-masing cairan maupun gas. Proses
rektifikasi ini dapat diartikan secara sederhana sebagi proses destilasi yang berulang.
Sehingga distilat baru diperoleh dengan konsentrasi zat volatile yang lebih tinggi.

2.3. Humidifikasi
Humidifikasi adalah proses perpindahan / penguapan cairan (A) ke dalam campuran [gas
(B) dan uap cairan (A)] karena adanya kontak antara cairan (A) (yang temperaturenya lebih
tinggi) dengan campurannya.
2.4. Stripping
Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fasa cair ke fasa gas, yaitu dengan
mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas (stripping agent) yang tidak larut
ke dalam cairan.
3. Tujuan Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair
Tujuan dari pemisah kontak fasa gas dan cair umumnya untuk memisahkan gas tertentu
dari campurannya. Biasanya campuran gas tersebut terdiri dari gas inert dan gas yang
terlarut dalam cairan. Cairan yang digunakan juga umumnya tidak mudah menguap dan
larut dalam gas. Sebagai contoh yang umum dipakai adalah absorbsi ammonia dari
campuran udara-amonia oleh air. Setelah absorbs terjadi, campuran gas akan di recovery
dengan cara distilasi. Alat pemisah kontak fasa gas dan cair juga berfungsi untuk
memurnikan produk.

4. Bahan Yang Digunakan


Cairan yang digunakan pada umumnya yang tidak mudah menguap dan larut dalam gas.
Sebagai contoh umum dipakai adalah absorbs ammonia dari campuran udara-amonia oleh
air dan aseton-udara-air. Contoh lainnya adalah pada aborbsi kimia dengan menggunakan
NOx – udara- air dimana NOx akan bereaksi dengan air membentuk HNO3.

5. Kegunaan Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair


Kegunaan alat pemisah kontak fasa gas dan cair yaitu untuk meningkatkan nilai guna dari
suatu zat dengan cara merubah fasenya. Contohnya formalin yang berfase cair berasal dari
formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsi.

6. Struktur Alat Pemisah Kontak Fasa Gas-Cair


 Bagian Atas
 Sebagai outlet dari gas yang telah mengalami kontak dengan absorben.
 Inlet dari absorben.
 Spray untuk mengubah gas input menjadi fase cair.
 Bagian Tengah
 Packed tower untuk memperluas bidang permukaan sentuh sehingga memudahkan
proses absorbsi.
 Disini terjadi kontak antara absorben dengan fluida yang akan di absorbsi.
 Bagian Bawah
 Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reactor, dan juga sebagai outlet dari
absorben untuk kemudian di regenerasi.

7. Penyebaran Cairan Dalam Gas


Pada tipe ini cairan dalam bentuk percikan disebarkan dalam ruangan gas ( kolom hujan,
kolom kamar/percik, menara percik sentrifugal) atau dalam bentuk lapisan tipis digembus
gas (kolom dinding basah, kolom dengan isian / packing).
Pada kolom jenis ini kontak antara uap dan cairan terjadi disepanjang kolom yang diisi.
Cairan yang disebarkan di bagian atas akan menyebar turun membasahi (packing) kolom
dalam bentuk lapisan yang tipis.
Permukaan benda isi packing yang besar membentuk lapisan yang besar pula sehingga
kontak cairan dapat terjadi dalam daerah yang luas sekali seperti pada gambar di bawah ini :
Benda isi (packing) diisikan dalam kolom secara teratur maupun sembarang
‘packing’merupakan benda padat inert. Pada tipe kolom ini gas – cair hanya bersinggungan,
tidak ada gas menembus genangan cairan sehingga pembentuka busa tidak semudah pada
kolom pelat packing dapat ditumpukkan secara teratur atau sembarang. Packing dapat
berupa palang dari kayu.

Persyaratan untuk packing :

a) Perbandingan berat/volume kecil.


b) Permukaan luas.
c) Disela-sela packing harus ada ruang kosong yang cukup besar agar tahan terhadap aliran
rendah.
d) Secara mekanis kuat, tidak mudah pecah.
e) Inert, tidak bereaksi dengan fluida yang ditangani.
f) Murah dan tidak menyimpan banyak cairan dalam pori-pori.

8. Penyebaran Gas Dalam Cairan


Pada tipe alat ini gas disebarkan dalam bentuk gelembung-gelembung halus ke dalam
cairan. Kolom berupa gelembung yang agak besar, lalu gelembung pecah-pecah dengan
pengadukan.

9. Prinsip Kerja Alat Pemisah Kontak Fasa Gas dan Cair


Kolom absorbsi adalah sebuah kolom dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah (counter current) yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu
fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir di setiap reactor kimia. Proses ini dapat berupa
absorbsi gas, distilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
Campuran gas yang merupakan keluaran dari reactor diumpankan ke bawah menara
absorber. Di dalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa diffusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam
pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa abosrbsi ini terjadi pada
sebuah kolom yang bersisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.
Keterangan :

a. Gas keluaran
b. Gas input
c. Pelarut
d. Gas output

10. Jenis Menara Absorbsi


a. Sieve Tray

Bentuknya mirip dengan peralatan distilasi. Pada Sieve Tray, uap menggelembung ke atas
melewati lubang-lubang sederhana berdiameter 3-12 mm melalui cairan yang mengalir. Luas
penguapan atau lubang-lubang ini biasanya sekitar 5-15% luas tray. Dengan mengatur energi
kinetik dari gas dan uap yang mengalir, maka dapat diupayakan agar cairan tidak mengalir
melaui lubang-lubang tersebut. Kedalaman cairan pada tray dapat dipertahankan dengan
limpasan (overflow) pada tanggul (outlet weir).

b. Valve Tray

Valve Tray adalah modifikasi dari


Sieve Tray dengan penambahan katup-katup
untuk mencegah kebocoran atau mengalirnya cairan ke bawah pada saat tekanan uap rendah.
Dengan demikian alat ini menjadi sedikit lebih mahal daripada Sieve Tray, yaitu sekitar 20%.
Namun demikian alat ini memiliki kelebihan yaitu rentang operasi laju alir yang lebih lebar
ketimbang Sieve Tray.

c. Spray Tower

Jenis ini tidak banyak digunakan karena


efisiensinya yang rendah.

d. Bubble Cap Tray

Jenis ini telah digunakan sejak lebih


dari seratus tahun lalu, namun
penggunaannya mulai digantikan oleh
jenis Valve Tray sejak tahun 1950. Alasan utama berkurangnya penggunaan Bubble Cap Tray
adalah alasan ekonomis, dimana desain alatnya yang lebih rumit sehingga biayanya menjadi
lebih mahal. Jenis ini digunakan jika diameter kolomnya sangat besar.
e. Packed Bed

Jenis ini adalah yang paling banyak diterapkan pada menara absorpsi. Packed Column
lebih banyak digunakan mengingat luas kontaknya dengan gas. Packed Bed berfungsi mirip
dengan media filter, dimana gas dan cairan akan tertahan dan berkontak lebih lama dalam kolom
sehingga operasi absorpsi akan lebih optimal.

11. Kolom Pelat (Piring)


Kolom (Menara) Pelat adalah menara yang secara luas telah digunakan dalam industry.
Menara ini mempunyai sejumlah pelat dan fasilitas yang ada pada setiap pelat, maka akan
diperoleh kontak yang sebaik-baiknya antara fasa cair dengan fasa gas.
Fasilitas ini dapat berupa topi gelembung (bubble caps) atau lubang ayak (sieve). Pada
pelat topi gelembung dan lubang ayak, gelembung-gelembung gas akan terbentuk. Transfer
massa antara fase akan terjadi pada waktu gelembung gas terbentuk dan pada waktu
gelembung gas naik ke atas pada setiap pelat. Cairan akan mengalir dari atas ke bawah
melintasi pelat di dalam kolom.
12. Kolom Packing
Kolom (menara) packing adalah menara yang diisi dengan bahan pengisi. Packing itu sendiri
adalah sebuah bahan isian berbentuk selang berukuran yang telah ditentukan. Jenis material
packing ini bisa berupa kerikil, pecahan keramik, kaca, besi, tembaga atau apapun asal tidak
berkarat dan bereaksi dengan alcohol. Alumunium dan bahan plastic sebaiknya tidak digunakan.
Packing jangan sampai terlalu padat sehingga menyumbat aliran uap. Material terbaik untuk
packing adalah scrub stainless steel/tembaga dan raschig/pall ring (biasanya digunakan industry),
tapi bahan ini sulit didapatkan di Indonesia. Adapun fungsi bahan pengisi ialah untuk
memperluas bidang kontak antara kedia fasa.
Fungsi kolom packing adalah untuk memperluas permukaan di dalam kolom. Cairan akan
mudah menguap apabila bersentuhan dengan suatu permukaan yang bersuhu berbeda. Selain itu
uap akan lebih mudah terkodensasi apabila bersentuhan dengan permukaan yang berbeda suhu.
Karena itu sebagian besar ruang didalam kolom harus diisi dengan material yang bisa
menyediakan permukaan yang lebih banyak untuk bersentuhan dengan uap.
Didalam menara packing ini, cairan akan mengalir ke bawah melalui permukan bawah
pengisi, sedangkan cairan akan mengalir ke atas secara arus berlawanan melalui ruang kosong
yang ada diantara bahan pengisi.

Anda mungkin juga menyukai