Anda di halaman 1dari 11

1

LAPORAN PENDAHULUAN
CARDIOMEGALI

A. Konsep Dasar

1. Defenisi

Jantung merupakan organ yang memiliki fungsi sangat

penting. Jantung memompa sekitar 1,5 juta galon darah dan

merupakan kerja yang berat untuk sebuah organ yang berukuran

tidak lebih besar dari genggaman tangan. Salah satu penyakit

yang mungkin dialami jantung adalah pembesaran jantung atau

yang dikenal dengan istilah kardiomegali. Pembesaran jantung

bukan penyakit, tetapi gejala dari kondisi lain (Acute Cardiac

Tamponade, 2011).

Pembesaran jantung (Kardiomegali) adalah kondisi yang

mana terjadi pembesaran pada jantung yang terlihat dari

pemeriksaan X-ray. Pembesaran Jantung bisa terjadi pada ruang

jantung atas (atrium) atau ruang jantung bawah (ventrikel)

(Acute Cardiac Tamponade, 2011).

Pembesaran jantung dapat disebabkan oleh kondisi dimana

jantung anda memompa lebih keras dari biasanya atau kerusakan

pada otot jantung anda. Terkadang jantung membesar dan

menjadi lemah tanpa sebab yang jelas (idiopatik) (Cardiac

Tamponade, 2009).

Pembesaran jantung untuk sementara karena adanya tekanan

pada tubuh, seperti kehamilan, atau karena kondisi medis, seperti


2

melemahnya otot jantung, penyakit jantung koroner, masalah

katup jantung atau ketak-normalan irama jantung. Beberapa hal

diketahui bisa menyebabkan jantung membesar seperti stres,

kehamilan atau kondisi tubuh sendiri misalnya melemahnya otot

jantung, penyakit arteri koroner, masalah katup jantung atau

detak jantung abnormal.

2. Gejala

Sebagian orang dengan pembesaran jantung seringkali tidak

mengalami gejala apapun. Namun sebagian lagi mungkin

merasakan gejala. Gejala yang berhubungan dengan jantung

selalu harus dianggap serius. Maka, jika merasakan gejala

berhubungan dengan jantung harus segera menghubungi dokter.

Cara terbaik untuk mengetahui adanya pembesaran jantung

yaitu dengan tes ekokardiografi atau dengan ultrasonografi.

Berikut gejala pembesaran jantung yang bisa dirasakan sebagian

penderita (Cardiac Tamponade, 2009):

a. Nafas pendek

b. Pening/pusing

c. Ketidak-normalan denyut jantung (aritmia)

d. Pembengkakan (edema)

e. Batuk

f. Nyeri dada

g. Sesak napas
3

3. Penyebab

Menurut Cardiac Tamponade (2009) Kardiomegali

disebabkan oleh keadaan yang memaksa jantung bekerja lebih

keras. Biasanya karena ada gangguan tertentu pada jantung atau

sistem peredaran darah. Keadaan-keadaan tersebut antara lain:

a. Stress

b. Anemia

c. Tekanan darah tinggi

d. Kelainan pada kelenjar tiroid

e. Pernah mengalami serangan jantung

f. Memiliki penyakit jantung turunan

g. Kondisi jantung bawaan (cacat jantung kongenital)

h. Penyakit katup jantung yang diderita

i. Aritmia (Kelainan ritme jantung)

j. Penyakit otot jantung (kardiomiopati)

k. Tubuh kelebihan zat besi atau hemochromatosis

l. Kelainan lain yang memengaruhi jantung, seperti

amiloidosis. Amiloidosis adalah kondisi dimana protein tak

nomal beredar di darah dan dapat menumpuk di jantung,

mengganggu fungsi jantung anda. Apabila amiloid

tertumpuk di jantung, akan menyebabkan membesar.


4

4. Faktor resiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko

kardiomegali menurut Acute Cardiac Tamponade (2011), antara

lain:

a. Tekanan darah tinggi

b. Riwayat cardiomegaly ataupun cardiomyopathy di keluarga

c. Memiliki penyakit jantung koroner

d. Memiliki penyakit jantung turunan

e. Memiliki penyakit atau kelainan pada katup jantung

f. Pernah mengalami serangan jantung


5
6

5. Komplikasi

Risiko dari komplikasi pembesaran jantung tergantung dari

bagian mana di jantung yang mengalami pembesaran serta

penyebab dasarnya. Komplikasi yang muncul bisa meliputi gagal

jantung, pembekuan darah/penggumpalana darah, serangan

jantung serta kematian mendadak (Acute Cardiac Tamponade,

2011).

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Foto dada X-Ray

b. Tes Electrocardiografi

c. Tes Echocardiogram

d. Tes Darah

e. Kateterisasi jantung dan biopsi (Marylinn, 2000)

7. Komplikasi

a. Gagal jantung

b. Pembekuan darah

c. Murmur jantung

d. Serangan jantung dan kematian mendadak (Acute Cardiac

Tamponade, 2011)

8. Terpi kardiomegali

a. Sesuai dengan penyebab yang mendasarinya

b. Obat golongan deuretik

c. Obat golongan ace inhibitor

d. Obat golongan beta blocker


7

e. Golongan nitrat

f. Mengurangi atau menurunkan berat badan

g. Diet rendah garam

h. Pembatasan asupan cairan

i. Olahraga (Acute Cardiac Tamponade, 2011)

9. Pencegahan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki

kondisi pembesaran jantung menurut Acute Cardiac Tamponade

(2011), antara lain:

a. Berhenti merokok

b. Turunkan berat badan

c. Diet rendah garam

d. Kendalikan kencing manis

e. Menjaga tekanan darah

f. Melakukan olahraga yang sesuai dengan fisik

g. Hindari alcohol

h. Menjaga waktu tidur

i. Batasi asupan kolesterol

j. Menjaga diet yang seimbang


8

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian (Aria, 2015)

a. Pola nutrisi

Memiliki kebiasaan makan makanan berlemak, asin

b. Pola eliminasi

ada tidaknya keluhan

c. Pola istirahat dan tidur

Terganggu karena sesak akibat pembesaran jantung

d. Personal higiene

Adanya gangguan kebersihan akibat intoleransi aktivitas

e. Pola aktivitas

Membutuhkan bantuan orang lain.

f. Pemeriksaan fisik

1) Pemeriksaan umum

a) Kesadaran: komposmentis

b) TD biasanya > 140/100 mmHg

c) Nadi > 90x/i

d) Pernafasan > 24x/i

e) Suhu terkadang meningkat

2) Sistem pernafasan

RR > 24x/i, betuk hidung simetris, nafas cuping hidung,

bentuk dan pergerakan paru tidak dalam, terdengar

weezing pada lapang paru, fremitus vokal simetris,

orthopnea.
9

3) Sistem kardiovaskular

Palpasi ; ditemukan pengerasan pada ICS 5 dan 6. Ictus

cordis; tidak tepat berada di ICS 5. perkusi; batas atas IC

2, batas bawah IC 5 & 6, batas kanan ; linea midsternalis

dextra, batas kiri ; sedikit bergeser dari midclavikularis

sinestra. Ukuran jantung ; terjadi pembesaran jantung.

auskultasi; BJ1 lub, BJ2 dub, BJ 3 tidak terdengar, BJ

tambahan tidak terdengar.

TD; > 140/100 mmHg. Nadi; >90x/i. Tidak terdapat

distensi vena jugularis. CRT < 3 detik. Konjungtiva tidak

anemis. Tidak ada odema palpebra. Tidak ada sianosis.

4) Sistem pencernaan

TAK

5) Sistem persyarafan

TAK

6) Sistem endokrin

TAK

7) Sistem genitourinari

TAK

8) Sistem muskuloskeletal

Terdapat edema pada ektremitas bawah.

9) Sistem integumen dan imunitas

Ada edema pada kaki, kulit kering, turgor kuit sedang,

piting edema sedang.


10

10) Sistem pengindraan

TAK

2. Diagnosa Keperawatan

a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan

kontraktilitas jantug (Wiley, 2014)

b. Intoleransi aktivitas berhungan dengan kelemahan (Wiley,

2014).

c. Resiko pertukaran gas berhubungan dengan perubahan pada

membran kapiler alveolar (Marylinn, 2000)

d. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mual dan kesulitan menelan (Marylinn,

2000)
11

REFERENSI

Acute Cardiac Tamponade. 2011. NEJM (Online) diakses tanggal 9

Februari 2016. http://content.nejm.org/cgi/content/full/349/7/684

Aria. YR., 2015. Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Dengan

Diagnosa Medis Cardiomegali. Universitas Muhammadiah Malang

Cardiac Tamponade. 2009. Medline Plus Medical Encyclpedia (Online)

Diakses tanggal 9 Februari 2016.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000194.htm

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman

Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed.3.

EGC. Jakarta.

Wiley Backwell. 2014. Nursing Diagnoses; Definitions and Classifications

2015-2017. Tenth Edition. Pondicherry. India

Gloria. M. Bulechek., et al., 2013. Nursing Interventions Classification

(NIC). Sixth Edition. Elsevier. USA

Sue Moorhead., et al., 2013. Nursing Outcomes Classifications (NOC);

Measurement of Health Outcomes. Fifth Edition. Elsevier. USA

Anda mungkin juga menyukai