Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu
tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil untuk mengatasi hal tersebut maka di
kembangkan suatu teknik pewarnaan bakteri , sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah di
amati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling
utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Dwijoseputro,2005). Sejumlah bakteri dapat
membentuk kapsul dan lendir (Kusnadi, 2003). Bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan
selnya, kemudian melapisi dinding sel. Apabila lapisan lapisan lendir tersebut cukup tebal dan
kompak maka disebut kapsula (Hastuti, 2008). Kapsul tersusun dari molekul polisakarida
kompleks yang berbentuk gel. Namun, setiap bakteri mensekresikan komposisi kimia kapsul
yang berbeda, tergantung pada jenis bakterinya. Kapsul dan cairan lendir dapat berupa cairan
yang tebal dan padat atau fleksibel, tergantung pada zat kimia dan derajat hidrasinya
(Madigan,2012:500). Oleh karena itu praktikum digunakan pewarnaan secara langsung maupun
tidak langsung untuk mengamati ada tidaknya kapsul bakteri.