PEMBAHASAN
Lapisan lendir (kapsula) tersebut terdiri atas karbohidrat. Pada beberapa spesies
tertentu, lendir itu juga mengandung unsur N atau P. Lendir ini bukan merupakan
bagian yang integral dari suatu sel melainkan hasil dari pertukaran zat. Lendir
memberikan perlindungan terhadap bakteri dari kekeringan, seakan- akan
merupakan suatu ‘tameng’ untuk bertahan. Bisa dipastikan bahwa kebanyakan
bakteri memiliki kapsula ini termasuk golongan bakteri yang ganas (virulent)
(Dwidjoseputro, 1978). Selain itu kapsula pada bakteri juga berfungsi sebagai
cadangan makanan bagi bakteri, pada saat bakteri dalam lingkungan yang
kekurangan nutrisi maka kapsula dapat diubah oleh bakteri menjadi makanan
yang dapat dimanfaatkan oleh nya. Selain itu kapsula juga berfungsi untuk
melindungi sel bakteri dari lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya
pada lingkungan yang kurang air, suhu terlalu panas atau dingin, keadaan
medium yang memburuk , dan zat-zat yang timbul sebagai hasil pertukaran zat
bertimbun-timbun.
Dari pembahasan diatas, dapat kita ketahui bahwa kedua bakteri bersebut,
bakteri koloni A dan koloni B merupakan bakteri non virulen, karena tidak
memiliki kapsula. Baik dengan pewarnaan kapsula secara langsung maupun
secara tidak langsung, kedua jenis pewarnaan tersebut menunjukkan bahwa
bakteri dari koloni A dan Koloni B merupakan bakteri yang tidak memiliki
kapsul, atau bakteri non virulen.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Setelah dilakukan praktikum pewarnaan secara langsung dan tidak langsung untuk
mengetahui ada atau tidaknya kapsula, koloni A dan koloni B keduanya tidak
memiliki kapsula. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak adanya bayangan warna
biru muda pada pewarnaan langsung dan tidak adanya bayangan coklat muda pada
pewarnaan tidak langsung yang mengelilingi sel bakteri dari kedua koloni tersebut.
2. Selanjutnya, tidak adanya kapsula pada kedua koloni ini mengindikasikan bahwa
kedua koloni bakteri ini merupakan bakteri yang bersifat non virulent dan tidak
memiliki kemampuan menyebabkan penyakit.
Hastuti, Sri Utami. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: UMM Press
Volk & Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga