Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Kapsul adalah lapisan polimer yang terdapat di luar dinding sel. Kapsul pada bakteri
dapat diamati dengan mikroskop dengan teknik pewarnaan, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pada kegiatan praktikum ini pewarnaan secara tidak langsung dilakukan dengan
menggunakan tinta cina. Pewarnaan secara tidak langsung ini dimaksudkan untuk mewarnai latar
belakangnya apabila bakteri mempunyai kapsul maka dalam pengamatan sel bakteri akan
berwarna ungu. Disekeliling sel terdapat bayangan berwarna biru muda. (Hadiutomo, 1993).
Pewarnaan kapsul ialah metode pewarnaan diferensial yang dikhususkan untuk melihat
bagian kapsul dari suatu bakteri. Pewarnaan kapsul merupakan gabungan antara pewarnaan
sederhana dan pewarnaan negatif. Kapsul tidak memiliki aktifitas yang besar terhadap bahan-
bahan cat basa. Beberapa kapsul cepat rusak oleh gangguan mekanis atau larut bila dicuci
dengan air. Karena kapsul dari berbagai spesies berbeda dalam susunan zat-zatnya, maka tidak
semua kapsul dapat diperlihatkan dalam proses pewarnaan yang sama.
Pewarnaan kapsula bakteri secara langsung (pewarnaan positif). Pada kegiatan praktikum
ini, pewarnaan secara langsung dilakukan dengan menggunakan kristal violet dan CuSO 4 .
Pewarnaan secara langsung ini dimaksudkan untuk mewarnai sel-sel bakteri yang diamati.
Apabila bakteri mempunyai kapsul, maka dalam pengamatan sel bakteri akan tampak berwarna
ungu dan diselubungi oleh kapsul yang berwarna biru muda. Kristal violet merupakan larutan
yang yang mempunyai kromophore atau butir pembawa warna yang bermuatan positif (memiliki
kation) sedangkan muatan yang berada di sekeliling bakteri bermuatan negatif (memiliki anion),
sehingga terjadi adanya tarik menarik antara kedua ion tersebut. Hal inilah yang menyebabkan
bakteri berwarna ungu. Dan terbentuknya warna biru muda pada kapsula disebabkan karena
kapsula menyerap CuSO4 20%. Kapsul tidak memiliki aktifitas yang besar terhadap bahan-
bahan cat basa. Beberapa kapsul cepat rusak oleh gangguan mekanis atau larut bila dicuci
dengan air. Karena kapsul dari berbagai spesies berbeda dalam susunan zat-zatnya, maka tidak
semua kapsul dapat diperlihatkan dalam proses pewarnaan yang sama.
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini, dapat diketahui bahwa hasil yang
didapat tidak sesuai dengan ciri ciri kapsul. Hal ini ditandai dengan tidak adanya warna biru
muda yang menyelubungi sel bakteri yang berwarna ungu, selain itu ukuran sel terlalu besar
sehingga tidak dapat dikatakan bakteri. Tidak terbentuknya warna biru muda disekeliling sel
bakteri dapat diketahui bahwa tidak ada yang menyerap CuSO4, seperti yang kita ketahui yang
dapat menyerap CuSO4 adalah kapsul. Menurut Tarigan (1988), fungsi kapsul adalah untuk
melindungi tubuh dari kekeringan sementara dengan mengikat molekul-molekul air, dapat
memblok perlekatan bakteriofag, serta sebagai anti fagositosik. Selanjutnya Hastuti (2002)
menjelaskan bahwa pada beberapa jenis bakteri, adanya kapsula ini menunjukkan sifat virulen.
DAFTAR RUJUKAN

Hadiutomo, Ratna S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. PT


Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Hastuti, T. 2002. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Cetakan Pertama.
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta
Tarigan, J., 1988,Pengantar Mikrobiologi mum.Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai