Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM XII

Judul Praktikum : Pewarnaan Kapsul

Hari/Tanggal Praktikum : Senin, 22 Mei 2023

Nama Praktikan : Annisa Shafa Azzahra

NIM Praktikan : PO714203221052

Dosen Pembimbing : 1. Rafika, S.Si., M.Kes

2. Sitti Hadijah, S.Si., M.Kes

3. Hasnawati, S.Si., M.Kes

4. Arwin, S.ST

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui dan melihat kapsul bakteri.

B. Prinsip
Kapsul bakteri tidak berwarna sehingga untuk mengetahui
ada tidaknya kapsul bakteri perlu dilakukan pewarnaan khusus.
Lapisan kapsul cukup tebal sehingga sulit diwarnai. Salah satu cara
pewarnaan kapsul adalah pewarnaan negatif. Pada pewranaan
negatif latar belakangnya yang diwarnai zat warna negative
sedangkan bakterinya diwarnai zat warna basa. Kapsul tidak
menyerap warna sehingga terlihat lapisan terang yang tembus
dengan latar belakang yang berwarna.

C. Landasan Teori
Kapsula menurut Raebiger yaitu dengan menggunakan
pewarna larutan formol-gentian violet Raebiger atau kristal violet.
Satu lagi cara untuk perwarnaan kapsula bakteri adalah dengan
pewarnaan negatif (pewarnaan tidak langsung). Pada pewarnaan
negatif latarbelakangnya diwarnai zat wama negatif sedangkan
bakterinya diwarnai dengan zat warna basa. Kapsula tidak
menyerap warna sehingga terlihat lapisan terang yang tembus
dengan latar belakang yang berwarna (Waluyo, Lud: 2007).

Beragam teknik pewarnaan dapat digunakan untuk


menggambarkan, membedakan dan membagi bakteri ke dalam
beberapa istilah morfologi dan struktur sel. Tipe teknik pewarnaan
yakni pewarnaan sederhana (simple staining) yang menggunakan
satu jenis zat warna untuk menggambarkan bentuk morfologi dan
formasi dari bakteri sedangkan differential staining menggunakan
dua jenis zat warna untuk membagi bakteri ke dalam kelas
(pewarnaan gram) dan untuk menggambar struktur bakteri
(pewarnaan kapsul). (Hishna Muthia, dkk. 2017)

Kapsula merupakan lapisan polimer yang terletak di luar


dinding sel. Jika lapisan polimer ini terletak berlekatan dengan
dinding sel maka lapisan ini disebut kapsula. Tetapi jika polimer
atau polisakarida ini tidak berlekatan dengan dinding sel maka
lapisan ini disebut lendir. Baik kapsula maupun lendir terdiri dari
polisakarida dan polipeptin (komplek polisakarida dengan protein).
Kapsula bukan organ yang penting untuk kehidupan sel bakteri. Hal
ini terbukti bahwa sel bakteri yang tidak dapat membentuk kapsula
mampu tumbuh dengan normal dalam medium. Kapsula berfungsi
dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. Misalnya berperan
dalam mencegah terhadap kekeringan, mencegah atau
menghambat terjadinya pencantelan bakteriofag, bersifat
antifagosit sehingga kapsul memberikan sifat virulen bagi bakteri.
Kapsula juga berfungsi untuk alat mencantelkan diri pada
permukaan seperti yang dilakukan oleh Streptococcus mutan.
( Mursalim, dkk. 2023)
Kebanyakan bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan
selnya yangmelapisi dinding sel. Jika lapisan lendir ini cukup tebal
dan kompak makadisebut dengan kapsula. Pada beberapa bakteri
adanya kapsula menunjukkan sifat yang virulen. Kapsula bakteri
tidak berwarna sehingga untuk mengetahuitidak ada kapsula
bakteri yang perlu dilakukan pewarnaan khusus (Hastuti, 2008).

D. Alat dan Bahan


1. Alat :
• Objek glass
• Ose
• Lampu spiritus
• Korek api
• Mikroskop
• Penjepit tabung
• Mikroskop
• Bak pewarnaan

2. Bahan :
• Suspensi bakteri
• Oil imersi
• Tinta cina pelican
• Borax metilen blue 25%

E. Prosedur Kerja
1. Membuat suspensi bakteri dengan cara sebagai berikut:
• Memasukkan NaCl 0,9 % ke dalam tabung reaksi.
• Memanaskan mulut cawan petri kemudian mengambil
biakan bakteri secara hati-hati menggunakan ose yang
sudah dipijarkan, serta membuka biakan dengan jari
jempol dan kelingking secara hati-hati. Setelah itu
menutup cawan petri dan memanaskan kembali di atas
lampu spiritus.
• Memasukkan bakteri yang telah diambil ke dalam tabung
reaksi lalu dihomogenkan.
• Memijarkan kembali ose yang telah digunakan dan
mematikan lampu spiritus.

2. Cara kerja
• Menyiapkan 2 objek glass yang bersih dan bebas lemak.
• Meletakkan setetes (kira-kira diameter 3 mm) tinta pada
bagian pinggir objek glass.
• Mengambil suspensi bakteri dengan menggunakan jarum
ose, lalu mencampurkan dengan tetesan tinta Cina
sampai homogen dan jangan melebar.
• Membuat sediaan apusan dengan menggunakan ujung
objek glass lain. Membiarkan hingga kering, lalu di
fiksasi.
• Menambahakn larutan metilen biru dan diamkan selama
3 menit.
• Mencuci preparat dengan air dan mengeringkan di udara.
• Mengamati preparat dengan perbesaran 100x yang
sudah ditetesi dengan oil imersi menggunakan
mikroskop.

F. Hasil Praktikum
Keterangan Gambar : ditemukan kapsul pada sampel yang telah
diamati

G. Pembahasan
Bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan selnya,
kemudian melapisi dinding sel. Bila bahan berlendir tersebut
kompak dan tampak sebagai bentuk yang pasti (bundar atau
lonjong) maka disebut kapsul, tetapi bila teratur bentuknya dan
menempelnya kurang erat maka disebut lendir. Kapsul merupakan
substansi yang bersifat viscous sehingga membentuk suatu
selubung yang mengelilingi dinding sel, memiliki fungsi lain yaitu
melindungi tubuh bakteri dari kekeringan sementara, dengan
mengikat molekul-molekul air, serta memudahkan bakteri untuk
melekat pada permukaan atau substrat.

Pada pewarnaan kapsul, zat warna yang digunakan adalah


tinta cina dan borax metilen blue. Pada pewarnaan ini juga
menggunakan pewarnaan negatif dengan hasil yang menunjukkan
bakteri berwarna merah, sedangkan kapsul tampak sebagai daerah
yang kosong di sekitar tubuh bakteri dan latar belakang berwarna
gelap. Terbentuknya bakteri yang tidak berwarna dikarenakan sel
bakteri tidak mampu menyerap warna. Dari hasil pengamatan, tidak
ditemukan kapsul pada bakteri akan tetapi terdapat bakteri yang
berwarna merah dan juga latar belakang yang berwarna gelap.
Kesalahan dari praktikum yang kemungkinan dapat menyebabkan
tidak terlihatnya kapsul bakteri diantaranya apusan yang dibuat
terlalu tebal atau terlalu tipis.

Kapsul berfungsi dalam penyesuaian diri dengan


lingkungannya, misalnya berperan dalam mencegah kekeringan,
mencegah atau menghambat terjadinya pancatelan bakteriofag.
Kapsul juga berfungsi untuk alat mecantelkan diri pada permukaan
seperti Streptococcus mutans. Beberapa kapsul cepat rusak oleh
gangguan mekanis atau larut bila dicuci dengan air karena kapsul
dari berbagai spesies berbeda dalam susunana zat-zatnya, maka
tidak semua kapsul dapat diperlihatkan dalam proses pewarnaan
yang sama.

H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pada saat
melakukan pengamatan dibawah mikroskop, hasil yang didapat
dari pewarnaan kapsul yaitu terdapat kapsul pada sampel yang
telah diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Hastuti , D. 2008 . Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Potong di
Tinjau dari Angka Konsepsi dan Layanan Per
Konsepsi. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Mursalim, Sitti Hadijah, Hasnawati, dan Arwin. (2023). “Pedoman
Praktikum Bakteriologi I”.

Muthiah H, Dewi W, dan Sudjarwo I. (2017). “Pemanfaatan ekstrak etil


asetat buah merah sebagai zat warna primer pada teknik
pengecatan negatif kapsul bakteri Utilization of ethyl acetate
extract of red fruit as primary negative staining substance for
bacterial capsule”. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran, 29(1).
Waluyo, Lud., 2007, Mikrobiologi Umum, Malang : UPT Penerbitan
Universitas Muhammadiyah Malang. Institut Pertanian
Bogor, 2007, Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Rumah
Sakit .
PEWARNAAN KAPSUL (PEWARNAAN BURRY)

Hari/Tanggal : Senin, 22 Mei 2023

Nama : Triyani Nur Aulia Syam

NIM : PO714203221090

Kelompok : 11

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


2023

Nilai TTD

Anda mungkin juga menyukai