Anda di halaman 1dari 4

CLS 1 ( PEMERIKSAAN LUAR SISTEM UROGENITAL PRIA )

CHECKLIST PEMERIKSAAN LUAR SISTEM UROGENITAL PRIA

No. Aspek yang dinilai

1. Mengucapkan salam dan basmallah


Bismillahirrohmanirrahim, dan Assalamualaikum wr.wb.
2. Cuci tangan dengan cairan aseptik
Mencuci tangan dengan cairan antiseptik sebelum melakukan pemeriksaan.
3. Memperkenalkan diri, dan menanyakan identitas pasien
( Menjabat tangan tangan pasien ), baik Bapak perkenalkan nama sy dr.Blabla. Saya dr
yang bertugas dirumah sakit ini. Kalau boleh tau, dengan Bapak siapa?
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan melakukan informed consent
Jadi Bapak, hari kita akan melakukan pemeriksaan fisik luar pada sistem genitalia atau
alat kelamin Bapak untuk melihat apakah pemeriksaan fisik luar pada sistem genitalia
atau alat kelamin Bapak normal atau ada tidak ya Pak.
Mungkin nanti akan terasa tidak nyaman, tapi rileks saja ya Pak, apakah Bapak
bersedia melakukan pemeriksaan? Baik jika bersedia saya mohon izin untuk Bapak
melepaskan pakaian bagian bawah serta berbaring ditempat pemeriksaan agar saya
bisa melakukan pemeriksaan ya.
5. Memakai Handschoon
Permisi ya Pak, saya akan mempersiapkan alatnya dulu ( memakai handschoon =
sarung tangan )
6. Melakukan pemeriksaan sistem reproduksi pria
Baik Bapak kita mulai pemeriksaannya ya dari pemeriksaan pertama adalah inspeksi
untuk melihat bagaimana keadaan sistem genitalia atau alat kelamin Pak
Inspeksi penis
 Jadi disini saya melihat perkembangan penis normal dilihat dari bentuknya dan
kesimetrisan antara kanan dan kiri juga normal
 Untuk keadaan kulit normal sesuai dengan kulit Bapak, dan tidak adanya
ekskoriasi atau kerusakan kulit pada penis
 Lalu pertumbuhan rambut normal, serta penyebaran merata, dan tidak adanya kutu
 Selanjutnya preputium/kulup juga normal tidak adanya phimosis ( kondisi dimana
kulit yang melingkupi kepala penis ( glans penis ) tidak bisa ditarik ke belakang
untuk membuka sebagian kepala penis dan phimosis bisa kelainan sejak lahir atau
kongenital, dan disini tidak adanya tanda-tanda radang )
 Kemudian letak orifisium uretra/lubang kencing normal di tengah dan ujung
kepala penis, tidak adanya hipospadia ( atau biasanya kelainan bawaan sejak lahir
pada laki-laki, yang dicirikan dengan letak abnormal orifisium uretra/lubang
kencing seperti layaknya tetapi berada lebih bawah/lebih pendik ), kemudian disini
saya melihat tidak adanya keluar cairan jadi masih normal Pak )
 Dan terkhir glans penis, disini juga tidak adanya tanda radang/ulkus ( luka terbuka
pada permukaan kulit atau selaput lendir. Ulkus adalah kematian ada jaringan
yang luas dan disertai invasif kuman saprofit (adanya kuman saprofit tersebut
menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala
klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer ) )
Inspeksi skrotum
 Jadi disini saya melihat scrotum normal dan pada kontur skrotum tidak adanya
pembengkakan ( edema ) atau penonjolan.
 Kemudian untuk lihat kulit skrotum tidak adanya kemerahan
 Jumlah scrotumnya juga ada 2 antara kanan dan kiri, dan bentuknya normal
simetris antara kiri dan kanan
Selanjutnya pemeriksaan palpasi ya Pak, jadi pemeriksaan ini akan sedikit
tidak nyaman karena saya akan memegang sistem sistem genitalia atau alat
kelamin Bapak untuk melakukan pemeriksaan. Mohon maaf ya Pak, permisi
Palpasi penis
Cara pemeriksaan ( Hasil Pemeriksaan ) :
 Palpasi batang mulai dari glans sampai basis penis.
Jadi disini saat tidak merasakan adanya parut ( luka parut ), ulkus ( luka terbuka
pada permukaan kulit atau selaput lendir ), nodulus ( penonjolan pada kulit atau
bawah kulit yang berukuran lebih dari 0,5 cm ), indurasi ( pengerasan atau proses
menjadi sangat keras, atau memiliki fitur fisik keras ), atau tanda-tanda
peradangan pada sistem urogenital Bapak ya.
 Palpasi korpora kavernosa dilakukan dengan memegang penis diantara jari-jari
kedua tangan dan memakai jari telunjuk untuk memeriksa indurasi.
Kemudian untuk pemeriksaan pada korpora kavernosum, saya saat tidak
merasakan adanya indurasi ( pengerasan atau proses menjadi sangat keras, atau
memiliki fitur fisik keras.
Palpasi testis
Cara pemeriksaan ( Hasil Pemeriksaan ) :
 Setiap testis di palpasi secara terpisah. Pakailah kedua tangan untuk memegang
testis dengan lembut. Sementara tangan kiri memegang kutub superior dan inferior
testis, tangan kanan melakukan palpasi pemukaan anterior dan perhatikan ukuran,
bentuk dan konsistensi tiap testis.
Jadi disini saat tidak merasakan ukuran dan bentuk testisnya normal, lalu untuk
konsistensi testisnya juga normal.
 Letak testis (normal pada skrotum)
Untuk letak testisnya juga normal kemudian jumlahnya normal ada 2 antara kanan
dan kiri.
 Ada tidaknya benjolan/masa
Testis normal tidak ada rasa penjolanan atau edema dan massa
 Ada tidaknya nyeri tekan
 Pemisi pak, apakah ada nyeri tekan? ( sambil memencet testis )
 Tidak adanya nyeri tekan ( Normal )
Palpasi duktus spermatic epididimis
Cara pemeriksaan ( Hasil Pemeriksaan ) :
 Tentukan lokasi dan palpasi epididimis pada bagian posterior testis.
Tentukan adanya nyeri tekan, nodul, atau massa dari bagian superior (kepala)
hingga inferior epididimis (ekor).
Pemisi pak, apakah ada nyeri tekan? ( sambil memencet dari bagian superior
(kepala) hingga inferior epididimis (ekor))
 Tidak Dok ( Normal, karena tidak adanya nyeri tekan )
Baik disini saya tidak merasakan adanya nyeri tekan, nodul (penonjolan pada kulit
atau bawah kulit yang berukuran lebih dari 0,5 cm ), atau pembengkakan atau
massa dari bagian superior (kepala) hingga inferior epididimis (ekor).
 Korda spermatika dipalpasi mulai dari epdidimis pada sampai ke cincin abdomen
eksternal. Pasien diminta untuk mengangkat penisnya dengan hati-hati.
Jika penisnya di angkat terlalu tinggi, kulit skrotum akan berkurang dan
pemeriksaan akan lebih sulit. Pemeriksa harus memegang skroturn di garis tengah
dengan meletakkan kedua ibu jari di depan dan kedua telunjuk pada sisi perineal
skrotum.
Dengan memakai kedua tangan, pemeriksa secara serentak harus melakukan
palpasi kedua korda spermatika di antara ibu jari dan jari tetunjuk ketika jari-jari
itu digerakkan ke arah lateral pada permukaan skrotum. Struktur yang paling
menonjol pada korda spermatika adalah vas deferens. Vas ini teraba sebagai tali
yang keras kira-kira berdiameter 2-4 mm dan teraba sebagai spaghetti seperti
setengah di masak. Ukurannya dibandingkan dan setiap nyeri atau benjolan di
catat.
Kemudian disini saya juga merasakan keadaaan ukurannya normal juga dan tidak
adanya edema ( pembengkakan ) ataupun penonjolan, jadi masih dalam keadaan
normal ya Pak.
 Pembesaran korda spermatika yang lazim dijumpai yang disebabkan oleh dilatasi
pleksus pampiniformis adalah varikokel, biasanya timbul di sisi kiri seperti meraba
sekantong kumpulan cacing. Hanya terlihat pada saat pasien berdiri, oleh karena
pengaruh gravitasi.
Transluminasi skrotum
Cara pemeriksaan ( Hasil Pemeriksaan ) :
 Tempelkan senter pada skrotum kemudian nyalakan
Apabila isi skrotum tampak menerawang berarti berisi cairan (transluminasi
positif)
Jadi ketika saya menempelkan senter pada skrotum Bapak, terlihat tampak
menerawang berarti berisi cairan maka transluminasinya positif dan menunjukkan
masih dalam keadaan normal ya Pak.
7. Menyampaikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan ke pasien
Baik Bapak setelah saya melakukan pemeriksaan mulai dari inspeksi dan palpasi
semuanya masih dalam keadaan normal, dan tidak adanya kelainan pada sistem
urogenitalnya ya Pak
8. Mengucapkan Hamdallah dan menjelaskan kepada pasien bahwa pemeriksaan
telah selesai
Alhamdulillah pemeriksaan sistem genitalia atau alat kelamin telah selasai kita
lakukan ya Pak, mungkin ada yang kurang jelas dan ingin Bapak tanyakan? Baik jika
tidak ada yang ingin ditanyakan saya ucapkan terimakasih.
9. Mencuci tangan dengan cairan aseptic
Mencuci tangan dengan cairan antiseptik setelah selesai melakukan pemeriksaan.
10. Mengucapkan salam dan terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai