Anda di halaman 1dari 9

Makalah Teknologi Pengelolaan Hama

Pengendalian Hama Fisik Dan Mekanik

Disusun oleh:

- M. Zainul (134110094)
- Melinda Cahyaningtyas (13414000)
- Agus Intan Pandewi (134140012)
- Tiur Valentina Purba (134140015)
- Ageis Putra Pratama (134140016)
- Eni puspitaningrum (134140020)
- Fabiola Mari Araisjo Da Cos (1341400)

Agroteknologi

2016
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr,wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa. Yang telah
memberikan kekuatan kepada kita semua.

Perihal tentang penulisan makalah ini, makalah ini bertujuan untuk


memenuhi tugas Teknologi Pengelolaan Hama yang di berikan oleh yang
terhormat Ibu Chimayatus Sholihah. Selain itu, tujuan lainnya dari makalah ini
adalah untuk memberikan informasi yang mudah-mudahan bermanfaat bagi para
pembacanya.

Sebagai mahasiswa-mahasiswi biasa yang masih dalam peoses


pembelajaran, tentu kami memilki banyak kesulitan dalam pembuatan makalah
ini. Namun, atas dukungan dari orangtua, dosen, serta teman-teman, makalah ini
dapat selesai dalam waktu yang sudah ditentukan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan serta


penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar kami dapat memperbaiki diri dan bisa mejadi lebih baik di
masa yang akan datang.

Harapan kami selanjutnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi


penulis dan secara umum bagi para pembacanya.

Wassalamu’alaikum wr,wb.

Yogyakarta, April 2016


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budidaya pada tanaman memerlukan pengetahuan tentang bagaimana cara
pengendalian terhadap hama dan penyakit. Salah satu cara pengendalian pada
hama penyakit tersebut adalah dengan pengendalian secara fisik dan mekanik.
Pengendalian fisik dan mekanik merupakan tindakan mengubah lingkungan
khusus untuk mematikan atau menghambat kehidupan hama, dan bukan
merupakan bagian praktek budidaya yang umum.
Pengendalian fisik dan mekanik harus dilandasi oleh pengetahuan yang
menyeluruh tentang ekologi serangan hama sehingga dapat diketahui kapan,
dimana, dan bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar diperoleh hasil
seefektif dan seefisien mungkin. selain itu harus ada juga pengetahuan tentang
kenyataan bahwa setiap jenis serangga memiliki batas toleransi terhadap faktor
lingkungan fisik seperti suhu, kebasahan, bunyi, sinar, spektrum elektromagnetik
dan lain-lain. Pengendalian fisik dan mekanik dalam PHT tidak mengakibatkan
pengaruh negatif bagi lingkungan. Apabila dilakukan secara tepat pengendalian
fisik dan mekanik mampu menurunkan populasi hama secara nyata dan dapat
menyelamatkan pertanaman kita. Untuk memperoleh teknologi pengendalian yang
efektif yang dapat menjadi masalah adalah cara pengorganisasian pengendalian.
Hal ini disebabkan agar ada pengaruhnya terhadap penurunan populasi hama.
Cara pengendalian ini memerlukan banyak tenaga dan harus dilakukan berulang
kali.

B. Tujuan
1. Mengetahui cara pengendalian hama secara fisik
2. Mengetahui pengendalian hama secara mekanik
BAB II
PENGENDALIAN HAMA FISIK DAN MEKANIK

Pengendalian fisik dan mekanik harus dilandasi oleh pengetahuan yang


menyeluruh tentang ekologi serangan hama sehingga dapat diketahui kapan,
dimana, dan bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar diperoleh hasil
seefektif dan seefisien mungkin. selain itu harus ada juga pengetahuan tentang
kenyataan bahwa setiap jenis serangga memiliki batas toleransi terhadap faktor
lingkungan fisik seperti suhu, kebasahan, bunyi, sinar, spektrum elektromagnetik
dan lain-lain. Pengendalian fisik dan mekanik dalam PHT tidak mengakibatkan
pengaruh negatif bagi lingkungan. Apabila dilakukan secara tepat pengendalian
fisik dan mekanik mampu menurunkan populasi hama secara nyata dan dapat
menyelamatkan pertanaman kita. Untuk memperoleh teknologi pengendalian yang
efektif yang dapat menjadi masalah adalah cara pengorganisasian pengendalian.
Hal ini disebabkan agar ada pengaruhnya terhadap penurunan populasi hama.
Cara pengendalian ini memerlukan banyak tenaga dan harus dilakukan berulang
kali.
Pengendalian fisik merupakan usaha kita menggunakan atau mengubah
faktor lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kematian
pada hama dan mengurangi populasinya. Kematian hama disebabkan karena
faktor fisik seperti suhu, kelembaban, suara yang dikenakan diluar batas toleransi
serangga hama sasaran. Batas toleransi disini dapat berupa batas terendah dan
tinggi. Beberapa perlakuan atau tindakan yang termasuk dalam pengendalian fisik
antara lain adalah pemanasan, pembakaran, pemanasan dengan energi radio
frekuensi, pendinginan, pembasahan, pengeringan, lampu perangkap, radiasi sinar
infra merah, gelombang suara, penghalang.
Pengendalian mekanik bertujuan untuk mematikan atau memindahkan
hama secara langsung, baik dengan tangan atau dengan bantuan alat dan bahan
lain. Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian dan penyebaran hama. Jadi
dapat ditentukan waktu pengendalian mekanik yang tetap, dan fase hidup yang
menjadi praktik pengendalian hama, yaitu pengambilan dengan tangan,
gropyokan, memasang perangkap, pengusiran, dan cara-cara lain. Pengendalian
fisik dan mekanik memiki tujuan langsung dan tidak langsung. Diantaranya
mematikan hama, menggangu aktivitas fisiologi hama yang normal dengan cara
lain dan diluar pestisida, dan mengubah lingkungan sedemikian rupa sehingga
lingkungan menjadi kurang sesuai bagi kehidupan hama. Pengendalian secara
fisik dan mekanik antara lain adalah dengan cara penggunaan penghalang fisik,
pembakaran, Organisme Penganggu Tanaman pemanasan, gelombang suara,
radiasi cahaya, lampu perangkap, pengapasan, dan lain – lain. Pengendalian hama
dan gulma secara manual atau dengan menggunakan alat dan mesin pertanian juga
dapat digolongkan sebagai cara pengendalian mekanik.
a. Pengendalian fisik
Pembakaran ; dilakukan sebagai upaya pembasmian hama atau patogen
pada tanaman yang tidak mungkin lagi dapat diselamatkan. Pembakaran
gulma juga sering dilakukan petani. Pembakaran sebagai upaya pengendalian
hama, patogen, dan gulma harus dilakukan dengan mempertimbangkan
bahwa musuh alami hama dan mikroorganisme yang bermanfaat perlu untuk
dilindungi.
Pemanasan ; dilakukan untuk pengendalian hama atau patogen yang
menyerang hasil tanaman yang disimpan di gudang. Pemanasan tidak dapat
dilakukan terhadap tanaman yang sedang aktif tumbuh, karena pemanasan
dapat meyebabkan denaturasi enzim sehingga mengganngu metabolisme
tanaman.
Penggunaan suara ; sebagai cara pengendalian hama lebih bersifat
pengendalian sesaat, misalnya dilakukan untuk mengusir burung yang sedang
atau hendak menyerang tanaman. Pengendalian dengan suara atau bunyi –
bunyian ini harus dilakukan secara aktif oleh petani karena efektivitasnya
yang bersifat sesaat tersebut.
Perangkap cahaya, beberapa serangga tertentu memiliki sifat tertarik
pada cahaya terutama cahaya kuning. Sifat tersebut dapat kita manfaatkan
untuk menarik perhatiannya dengan cara membuat perangkap yang berasal
dari cahaya yang disekitarnya atau sekelilingnya menggunakan air, minyak
tanah, oli dan lain sebagainya yang diharapkan mampu membunuh serangga
tersebut. Adapun cahaya itu sendiri dapat bersumber dari lilin, lampu
tempel/lentera atau minyak tanah, maupun lampu bohlam. Perangkap cahaya
ini cocok untuk hama yang aktif pada malam hari seperti penggerek batang,
ganjur, dan walang sangit.
Beberapa permasalahan penerapan sebagian teknik berikut akan
dijelaskan secara singkat:
Ø Perlakuan panas dan kebasahan.
Pengendalian dengan perlakuan panas dan kebasahan paling berhasil
bila diterapkan dalam ruang tertutup seperti gudang penyimpanan untuk
pengendalian hama gudang. Pengendalian tersebut terlebih dahulu perlu
dipelajari toleransi serangga hama sasaran terhadap faktor fisik yang
digunakan.
Teknik pembakaran yang bertujuan untuk membunuh serangga hama
yang masih ada pada tanaman di lapangan . Sebelum dilakukan perlu
diadakan pengkajian mendalam tentang perilaku dan ekologi hama serta
dampak efek samping yang mmungkin timbul akibat pembakaran. Penentuan
tentang kapan, dimana dan luas daerah pembakaran sangat penting dianalisis
sebelum pembakaran.
b. Pengendalian mekanik
Pedangkan pengendalian mekanik adalah perlakuan atau tindakan yang
bertujuan untuk mematikan atau memindahkan hama secara langsung, baik
dengan tangan atau dengan bantuan alat dan bahan lainnya. Pengendalian hama
dan gulma secara manual atau dengan menggunakan alat dan mesin pertanian
juga dapat digolongkan sebagai cara pengendalian mekanik. Pemangkasan
lokal ; bagian tanaman yang terserang dipotong atau dipangkas, hasil
pangkasan kemudian dikumpulkan di suatu tempat yang terbuka dan aman, lalu
dilakukan pembakaran.
Pengendalian mekanik antara lain:

Pengambilan menggunakan tangan. Dapat dilakukan pada jenis hama


ulat, belalangdan tikus dengan intensitas serangan hama dalam skala kecil.
Kelebihan: relative mudah dilakukan
Kelemahan: tidak evektif jika digunakan untuk intensitas hama yang cukup
besar.
Penggunaan penghalang fisik (membuat perangkap); sering dilakukan
untuk melindungi tanaman dari serangan hama hewan besar, seperti babi hutan.
Tanaman juga kadang harus dipagari agar terhindar dari ternak ruminansia.
Buah – buahan seperti mangga (Mangifera indica), belimbing (averrhoa
carambola), dan jambu biji (psidium guajava) sering dibungkus untuk
menghindari serangan lalat buah Bactrocera spp.
Kelebihan : - tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan.
Kekurangan : - lebih sulit dilakukan dalam jumlah yang besar
- Hanya dilakukan untuk hama besar.
Pengusiran, sasaran teknik pengusiran adalah mengusir hama yang
sedang berada di tanaman atau yang sedang menuju pertanaman. Sampai saat
ini petani sering memasang patung-patungan yang terbuat dari kertas warna-
warni di tengah sawah, juga mengeluarkan suara gaduh yang diperuntukan
untuk mengusir burung yan biasa merusak bulir-bulir padi yang sedang masak.
Kelebihan : - biaya pengendalian murah.
Kekurangannya : - hama bisa datang setiap saat setelah pengusiran.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpuan
Pengendalian fisik merupakan usaha kita menggunakan atau
mengubah faktor lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga dapat
menimbulkan kematian pada hama dan mengurangi populasinya.
Pengendalian mekanik bertujuan untuk mematikan atau memindahkan
hama secara langsung, baik dengan tangan atau dengan bantuan alat dan
bahan lain. Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian dan penyebaran
hama.

B. Daftar Pustaka
Arianti, Triana Febi. 2011. Pengendalian Hama Fisik dan Mekanik.
http://ebyeboy.blogspot.co.id/2011/04/pengendalian-hama-
fisikmekanik.html. Diakses pada tanggal 17 April 2016

Yahya, Habibi Bin. 2012. Bentuk-Bentuk Pengendalian Hama Tanaman.


http://infohamapenyakittumbuhan.blogspot.co.id/2012/04/bentuk-
bentuk-pengendalian-hama-tanaman.html. Diakses pada tanggal 17
April 2016

Anda mungkin juga menyukai