Anda di halaman 1dari 4

BELAJAR DENGAN KURIKULUM INTERNASIONAL

August 25th, 2009

I. Latar Belakang

Kerinduan akan suatu kurikulum yang stabil, yang tidak terus-menerus mengalami perubahan yang drastis, atau
kurikulum yang terus berganti sebelum implementasi mencapai hasil yang pasti serta keinginan untuk
meningkatkan mutu dan lulusan yang yang memiliki daya saing internasional.

Maka dari itu Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan merumuskan suatu kurikulum yang merupakan
perpaduan antara Kurikulum Nasional (KTSP) dan Kurikulum Internasional. Kurikulum Internasional yang banyak
diadopsi dalam hal ini adalah Cambridge yang berpusat di Inggris dan IB ( International Baaclaurete ) yang
berpusat di Swiss. Namun yang terbanyak dipakai sebagai acuan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) adalah
Kurikulum Cambridge.

II. Ruang Lingkup Kurikulum Cambridge

Sebelum membahas Kurikulum Cambridge yang diadopsi Sekolah-sekolah Bertaraf Internasional (SBI) di
Indonesia, ada beberapa yang hal yang sebaiknya diketahui yakni Sistem Ujian Cambridge itu sendiri.

Ujian Cambridge Atau Cambridge Assessment ( Agen Penguji bertaraf Internasional ) adalah suatu departemen
dari University of Cambridge Inggris, sebuah lembaga non-profit yang didirikan pada tahun 1858, yang
melaksanakan berbagai ujian dan memberikan penilaian atas ujian-ujian baik di Inggris maupun di luar Inggris.

Ada 3 macam Ujian yang dilakukan oleh Cambridge Assessement yakni :

1. OCR ( Oxford Cambridge and RSA Examination )


Melayani ujian bagi pelajar di Inggris dan memberikan kualifikasi akademis sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh
QCA ( Qualifications and Curriculum Authority ) – Otoritas kualifikasi dari Pemerintah Inggris.
2. Cambridge ESOL ( English for Speakers of Other Languages )
Melayani berbagai ujian kemampuan berbahasa Inggris untuk Pelajar yang bahasa Ibunya bukan
bahasa Inggris.

3. CIE ( University of Cambridge International Examination )


Melayani berbagai Ujian akademis, Kejuruan dan Keguruan berkualifikasi Internasinal seperti
Kualifikasi umum
Cambridge IGCSE, Cambridge International A`Level, Cambridge O`Level, Cambridge Pre-U atau
Kualifikasi kejuruan
Cambridge International Diploma.

CIE telah bekerjasama dengan kementrian pendidikan, Otoritas pemberi kualifikasi dan Badan Penguji
di berbagai negara di seluruh Dunia.

Note :

 Ujian ESOL dan CIE hanya diselenggarakan di luar Inggris.


 Cambridge ESOL menyelenggarakan Ujian yang meliputi Sekolah Dasar ( Young Learner Englsih )
dengan 3 Level
Starter ( Kelas 1-2), Level Mover ( Kelas 3-4 ) dan Flyer ( Kelas 5-6).

 CIE menyelenggarakan Ujian IGCSE dan O`Level pada usia 14-16 tahun dan 16-18 tahun A`Level dan
AS Level ( Advanced Subsidiary )

 Masing-masing ujian tidak terikat ( Pra-syarat ) untuk Level lainnya. Artinya Siswa tidak mesti
mengikuti ESOL dulu baru boleh mengambil Level lainnya.

 Semua Kurikulum dapat dilihat di Website


www.cambridgeesol.org/resources/index.html,www.cie.org.uk/qualifications/acdemic/middlesec/ig
cse/subjects,
dan www.cie.org.uk/qualifications/academic/uppersec/alevel.

III. Belajar dengan Kurikulum Internasional

Bagaimana dengan Penerapan Kurikulum Internasional “Cambridge” di Indonesia?

Kurikulum Cambridge ( CIE, Cambridge International Examination Curriculum ) yang diadopsi di Indonesia
meliputi :

 Grade X ( Kelas X SMA Indonesia )


IGCSE ( International General Certificate of Secondary Education ) atau O`Level meliputi beberapa
Learning Subjects Mathematics, Biology, Physics, Chemistry and ESL ( English As a Second Language ).
IGCSE Exam meliputi :
o Mathematics
( Short-Answer Questions ), ( Structured Questions )

o Physics
( Multiple Choice ), ( Structured Questions ) dan ( Alternative to Practical )

o Biology
( Multiple Choice ), ( Structured Questions ) dan ( Alternative to Practical )

o Chemistry
( Multiple Choice ), ( Structured Questions ) dan ( Alternative to Practical )

o ESL ( English As A Second Language )


( Reading & Writing ), ( Listening ) dan ( Speaking )

Note : Ada 2 kali Ujian dalam 1 tahun ( Juni dan Resultnya Agustus, November Results
Januari ). Hasil Ujian berupa A* ( A Star ) nilai tertinggi dan Nilai terendah G.

o Cambridge ICE ( Cambridge International Certificate of Education adalah ijazah yang


diberikan apabila kandidat telah melewati ujian 7 Mata pelajaran IGCSE yakni :
 2 Mata Pelajaran dari Languages Group

 1 Mata Pelajaran dari setiap Sciences Group, Mathematics Groups, Humanities and
Social Sciences Group, Technical and Vocational Group

 1 Mata Pelajaran lagi bebas pilih dari kelima Group di atas.

 Hasil Penilaian terdiri atas 3 kategori : Pass, Merit dan Distinction.

Jika Siswa yang berhasil Lulus dan mendapatkan Sertifikat O`Level atau Cambridge ICE dapat
melanjutkan :

 Sekolah Langsung ke Luar Negeri melalui jalur College ( Diploma ) dan setelah 6
bulan – 1 tahun mengikuti mengikuti Diploma / Foundation Programme bisa
melanjutkan ke S1 sekitar 3 tahun di Luar Negeri.
 atau melanjutkan ke Program A`Level atau AS Level, dan setelah mendapat
Sertifikat A`Level siswa dapat melanjutkan Perguruan Tinggi di Luar Negeri dengan
lama 3 tahun tanpa perlu mengikuti Foundation Programme.

 Grade XII ( Kelas XII SMA Indonesia )


A Level atau AS Level ( A Level Penuh, AS setengah dari A`Level dan biasa diambil ditengah rentang
waktu Program A`Level ) merupakan lanjutan dari IGCSE.

o Materi Ujian seperti IGCSE dan Rentang nilai dari A sampai E serta U (ungraded) bila hasil
ujian tidak memenuhi syarat penilaian sama sekali.

o AICE ( Advanced International Certificate of Education ) adalah Ijazah yang diberikan apabila
kandidat telah berhasil menempuh ujian AS Level atau A`Level dengan syarat :
 Lulus dari paling tidak 1 Pelajaran dari setiap group ( Mathematics and Sciences
Group, Languages Group, dan Arts and Humanities Group )

 Mencapai minimal 6 Kredit dengan ketentuaan ( 1 mata pelajaran AS Level memiliki


1 Kredit sedangkan 1 mata pelajaran A`Level memiliki 2 Kredit ).

 Jenjang Waktu tidak lebih dari 13 bulan.

 Hasil Penilaian terdiri atas 3 kategori : Pass, Merit dan Distinction.

Bagaimana Cara Belajar di kelas Internasional ?

1. Lecture Class
Pada kelas ini, seluruh siswa dikumpulkan pada kelas yang besar ( Auditorium ), kemudian para
peserta didik akan dijelaskan materi secara umum, seperti Penurunan/Penjabaran Rumus, Tujuan
Materi dan Contoh Soal / Aplikasi Sederhana.
2. Tutorial Class
Kelas ini dirancang menjadi kelas kecil ( maksimum 15 orang ), kemudian para peserta didik belajar
secara aktif dan dibimbing seorang guru bidang studi. Proses pembelajaran di kelas ini meliputi
Diskusi secara Kelompok (Discussion ), Presentasi ( Presentation ) dengan menggunakan LCD Projector
dan Power Point / Flash, Membahas Project/home assignment, Simulation dan Quiz, atau Role-Playing
( Permainan ) serta Experimental ( Lab Work ).

3. Extra-Kulikuler
Para Peserta didik wajib mengikuti salah satu kegiatan di luar pelajaran sekolah. Biasanya kegiatan ini
diadakan setiap hari Sabtu. ( 5 hari belajar , Senin-Jum`at ). Kegiatan dapat meliputi Art ( Seni ),
Sport ( Olah Raga ), Electronic ( Robotic ), dll

IV. Masalah dan Kesimpulan dari Belajar dengan Kurikulum Intenasional

Saat memilih Kelas Internasional, segudang harapan dan impian muncul dibenak para orangtua dan siswa.
Impian untuk melanjutkan Kuliah ke Luar Negeri dengan Biaya Sendiri atau mungkin dengan Beasiswa
Internasional sudah terbentuk dalam angan-angan. Selain itu dengan Kelas Internasional, harapan para orang
tua, setidak-tidaknya anak-anak sudah terbiasa dengan bahasa Inggris sebagai bahan Pengantar, sehingga
ketika melanjutkan studi di Luar Negeri atau Universitas bertaraf Internasional, para peserta didik sudah
terbiasa dengan cara dan pola belajar Kurikulum Internasional.

Akan tetapi, menyekolahkan anak-anak di Program Internasional tidaklah mudah. Beberapa Orangtua bahkan
para Siswa mengeluhkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Beban Belajar yang Berat


Para Siswa/i mengeluhkan beban berganda, hal ini disebabkan kurikulum Sekolah Bertaraf
Internasional SBI menjalankan dua kurikulum sekaligus yakni kurikulum Nasional (KTSP) dan Kurikulum
Cambridge. Jadi para siswa pada akhir Sekolah para peserta didik harus menghadapi dua ujian Sekolah
yaitu Ujian Negara (UN) dan Ujian Cambridge.
2. Beban Biaya Berganda
Dengan mengikuti Kelas Internasional – Sekolah Bertaraf Internasional, berarti para peserta harus
menyiapkan anggaran untuk kedua Ujian tersebut atau setidaknya Persiapan untuk kedua Ujian
tersebut.

3. Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar


Kendala bahasa merupakan faktor utama bagi peserta didik di kelas Internasional, Hal ini disebabkan
para peserta didik harus menguasai Reading – Writing ( Pasif ) dan Speaking-Listening ( Aktif ).
Kebanyakkan para peserta didik di Indonesia menguasai Bahasa Inggris secara pasif ( Tata Bahasa /
Grammar ) dan tidak terbiasa dalam menulis.

4. Kurikulum Berganda
Dengan kurikulum berganda, sudah pasti Program ini lebih cocok untuk para peserta didik yang selain
menguasai bahasa Inggris dengan baik juga harus memiliki Inteligensi (IQ) dan Emotional EQ yang
tinggi atau dengan kata lain Program ini

Lebih cocok untuk para peserta didik yang Cerdas dan Berbakat Istimewa.

Kesimpulannya :
Jadi untuk Belajar di Kelas Internasional – Sekolah Bertaraf Internasional, para peserta didik dan orang tua
harus siap dengan Konsekuensi diatas yakni Beban Berganda ( Belajar berganda, Biaya Berganda, Bahasa
Berganda dan Kurikulum Berganda ). Selamat Belajar di Kelas Internasional – Sekolah Bertaraf Internasional

Anda mungkin juga menyukai