Pernikahan
Pernikahan
● Nikah Gantung : Ialah manakala setelah selesai akad nikah tidak diikuti
langsung dengan berumah tangga. Rumah tangganya ditangguhkan karena ada
reasoning tertentu.
● Nikah shigar : Pernikahan dengan cara tukar adik tanpa mahar. Misalnya
Ahmad menikah dengan adik perempuan Ali, sedangkan Ali menikah dengan
adik perempuan Ahmad tanpa maskawin. Hukumnya haram, kecuali memakai
mahar.
● Nikah mut’ah (nikah kontrak), ialah menikah dengan batas waktu tertentu
misalnya untuk selama 3 bulan, 3 tahun dll. Hukumnya haram.
● Nikah Sirri : Syarat dan rukunya dipenuhi tetapi pelaksanaan akad nikahnya di
bawah tangan, tidak dibukukan oleh KUA atau catatan sipil serta tidak
dipublikasikan secara lua
● Antara lain salah seorang mempelai terkena
aturan tidak boleh menikah selama ikatan dinas.
● Calon mempelai masih duduk di bangku SMA
yang terkena aturan tidak boleh menikah.
● PNS yang berpoligami tetapi khawatir diketahui
atasannya sehingga dapat dipecat.
● Berpoligami tetapi takut diketahui isteri yang ada.
● Bisa menimbulkan fitnah
● Tidak memiliki surat nikah sehingga bagi anaknya
akan sulit membuat akte lahir.
● Jika terjadi cerai, isteri tidak akan memiliki surat
cerai dan surat janda dari pengadilan.
● Sulit menuntut hak waris.
● Sulit menuntut kepemilikan anak manakala terjadi
kericuhan gara-gara cerai,
● Secara syar’i, nikah sirri adalah nikah yang memenuhi syarat
dan rukun nikah, jadi nikahnya sah.
● Nikah sirri sebenarnya dipublikasikan tetapi terbatas.
● Nikah sirri yang haram manakala pernikahan tersebut tanpa wali.
● Pemerintah sedang menyiapkan UU nikah sirri. Pelaku nikah sirri
diancam hukuman kurungan selama 6 bulan.
● Nikah sirri model lain adalah dilakukan hanya oleh mempelai
isteri dan mempelai pria, tanpa ada wali dan saksi. Ini dilakukan
karena dalam keadaan darurat misalnya ada kejadian pesawat
jatuh di hutan belantara yang tersisa hidup hanya ada satu pria
dan satu wanita, tidak ada orang lain sedangkan keduanya
sangat rawan zina, maka mereka menikah berdua saja tanpa
wali dan tanpa saksi. Hukumnya halal.
● Nabi bersabda : “Aulim bisyattin” walimahkan
walaupun hanya menyembelih seekor kambing
● Nabi bersabda : “A’linu mikahakum”, umumkanlah
pernikahanmu.
● Fungsi walimah adalah publikasi dan permohonan
doa.
● Doa untuk kedua pengantin : “Barakallahu laka,
wabaraka ‘alaika, wajama’a bainakuma fi khairin”.
Mudah-mudahan keberkahan Allah bagimu di kala
suka, dan keberkahan atasmu di kala duka, serta
menyatukan anda berdua dalam kebaikan.
● Kewajiban memberikan pangan,sandang dan papan.
Jika suami wafat dan hanya mempunyai satu rumah,
maka itu rumah sebaiknya diberikan kepada isteri.
● Kewajiban menjaga perasaan dan ruhiyah isteri.
● Kewajiban mendidik agar isteri benar dalam
beragama.
● Kewajiban mendoakan.
● Kewajiban menjaga kehormatan dan nama baik isteri.
● Kewajiban membantu kesulitan isteri.
● Kewajiban bersabar manakala isteri memiliki
kekurangan.
● Hak mendapatkan pengakuan sebagai suami.
● Hak mendapatkan pelayanan dari isteri termasuk
pelayanan seksual.
● Hak menceraikan.
● Hak menolak menceraikan isterinya.
● Hak mendapat warisan manakala isterinya wafat
● Hak mendapatkan anak manakala terjadi cerai.
● Hak mendapatkan kembali isterinya melalui rujuk
manakala telah bercerai.
● Hak melakukan poligami
● Menjaga kehormatan diri terutama ketika suami
tidak ada, antara lain tidak boleh menerima tamu
pria nonmuhrim manakala tidak ada suami atau
anak dewasa di rumah.
● Menjaga kehormatan/ nama baik suami.
● Menaati suami selama suami tidak memerintah
kepada maksiat
● Melayani kehendak suami sekemampuan diri.
● Melayani nafsu seksual seoptimal mungkin, tetapi
boleh menolak jika tidak mampu.
● Hak mendapatkan pengakuan sebagai isteri.
● Hak mendapatkan pangan, sandang dan papan.
● Hak mendapat perlindungan
● Hak mendapat pelayanan seksual.
● Hak gugat cerai melalui khulu’
● Hak mendapat warisan manakala suami wafat
● Hak mendapatkan mut’ah. jika dicerai
● Hak mendapatkan anak manakala cerai
● Hak menolak dipoligami
● Nabi bersabda : “Isteri yang sabar dalam
menghadapi sikap buruk suami akan mendapat
pahala sebesar pahala yang diterima oleh Asiah
isteri Fir’aun”.