Anda di halaman 1dari 1

Benchmarking and Internal Audit

Benchmarking adalah proses perusahaan mengevaluasi berbagai aspek proses bisnis


dalam kaitannya sebagai proses tebaik. Benchmarking bisa dilakukan dengan melihat proses
bisnis perusahaan lain, unit lain, rekan lain. Pendekatan pembandingan (Benchmarking) penting
bagi auditor internal dari dua perspektif. Pertama, penggunaan benchmarking dapat rekomendasi
audit internal yang kuat ketika meninjau operasi di beberapa daerah. Auditor internal sering
melihat kelemahan kontrol internal yang jelas tetapi tidak memiliki pengetahuan yang cukup di
daerah untuk membuat rekomendasi perbaikan pengendalian internal yang komprehensif.

a. memperbaiki proses kritis yang ada dalam bisnis


b. memantapkan tujuan yang berorientasi pada pelanggan
c. menumbuhkan antusias staf dengan melihat yang terbaik
d. mengidentifikasi peluang-peluang baru yang terkadang muncul setelah
membandingkan.
e. menjadi lebih berdaya saing.
f. memperpendek siklus perbaikan proses bisnis dengan percepatan pembelajaran

Implementing Benchmarking to Improve Processes


Langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai benchmarking dijelaskan dari
perspektif proyek. Tindakan penulis dijelaskan menggunakan kata “kita”, tetapi tindakan ini
harus berlaku untuk auditor internal bertindak sebagai konsultan internal dan tim meluncurkan
sebuah studi benchmarking.
1. Tentukan tujuan dari studi banding.
2. Menetapkan seperangkat patokan mitra potensial yang bersedia untuk
berpartisipasi.
3. Mengembangkan tujuan spesifik dan tujuan untuk patokan studi-apa yang ingin
kita pelajari?
4. Menjernihkan masalah hukum dan rahasia.
5. Mengubungi partner yang berpotensial.
6. Menguumpulkan informasi pembandingan.
7. Mengumpulkan dan menggosok hasil.
8. Mempublikasikan hasil benchmarking dan membuat perubahan yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai