NAMA KELOMPOK :
MEYSIA ANDARAINI ( )
PUTRI NUR .M. ( )
SISKA DINATA ( )
ZAMSAFILA .M. ( )
Assalamualaikum wr.wb
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kerajaan Mataram mulai berdiri tahun 1582, terletak didaerah Kota Gede
sebelah tenggara kota Yogyakarta, kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki
ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan yang mengklaim masih keturunan penguasa
Majapahit.Asal usul kerajaan ini adalah berasal dari sebuah kadipaten dibawah
Kesultanan Pajang ( Sultan hadiwijaya),berpusat di Bumi Mentaok yang diberikan
kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya mengalahkah Arya
Penangsang, selanjutnya Ki Ageng Pemanahan mulai membangun Mataram sebagai
tempat pemukiman baru dan persawahan, akan tetapi kehadiranya didaerah ini dan
usaha pembangunanya mendapatkan tanggapan penguasa setempat, misalnya Ki
Ageng Giring, Ki Ageng Tembayat dan Ki Ageng Mangir. Akan tetapi ada sebagian
pejabat yang memberi sambutan baik akan hal itu seperti Ki Ageng Karanglo, walaupun
demikian Ki Ageng Pemanahan tetap melakukan pembangunan didaerah tersebut yang
berpusat di Plered dan juga mempersiapkan strategi untuk menundukkan siapa saja
yang mementang kehadiranya.itu tadi sedikit latar belakang berdirinya Kerajaan
Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara termasuk kerajaan tertua diindonesia. Lalu
bagaimana selengkapnya berdirinya sejarah Kerajaan Tarumanegara ? Lokasi dan
wilayah kekuasaan ? Bagaimana kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ? Siapa
sajakah yang pernah menjadi raja di Tarumanegara ? Bagaimana peninggalan prasasti
di Kerajaan Tarumanegara ? dan Sumber – sumber sejarahnya ? itu semua akan
dijelaskan dimakalah ini .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk membantu mempermudah pembelajaran, serta melengkapi pematerian
2. Kita bisa mengenal dan mengetahui sejarah Kerajaan mataram kuno
BAB II
PEMBAHASAN
B. Wangsa Sailendra
Sailendravasma atau wangsa Sailendra adalah nama wangsa atau dinasti raja-raja yang berkuasa di
Sriwijaya,pulau sumatera dan di Medang Jawa Tengah tahun 752. Sebagian raja-
rajanya adalahpenganut dan pelindung agama Buddha Mahayana.
Di Indonesia nama Sailendravasma pertama kali terdapatpada prasasti kalasan tahun 700
saka(778 M). Kemudian muncul pula di dalam prasati dari desa Kelurak tahun 704 Saka(782 M).
Prasasti Abhyagiri wihara dari bukti Ratu Baka tahun 714 Saka (792 M). Dan di
dalam prasasti Kayumwungan tahun 746 Saka(824 M). Di luar Indonesia nama ini ditemukan di
prasasti Ligor dari tahun 775 M dan prasasti Nalanda.
Prasasti yang memuat informasi tentang sailendra di
ataskebanyakan menggunakan bahasa Sansekerta,dan tiga diantaranyamenggunakan huruf Siddham.
Terkecuali prasasti kayumungan . Mengenai asal-usul keluarga Sailendra di Jawa banyak dipersoalkan
oleh beberapa sejarawan, sehingga memunculkan beberapa teori. Yaitu ada yang
mengatakan bahwa wangsa Sailendra berasal dariIndia,fu-nan,dan asli dari Indonesia.
Teori India
R.C. Majumundar beranggapan bahwa wangsa Sailendra di Indonesia,baik yang di Jawa maupun yang di
Sriwijaya,berasal dariKalingga di India Selatan. Pendapat tersebut juga dibahas oleh Nilakanta Sastri.dan
mengajukan pendapat bangsa wangsa Sailendra di Jawa berasal dari daerah Pandya di India Selatan.
J.L.Moens ,dalam salah satu karangannya yang menarik peerhatian ,mengemukakan pendapat bahwa
wangsa sailendra itu berasal dari India Selatan,yang semula berkuasa di Palembang ,tetapi pada tahun
683 M, melarikan diri ke Jawa karena mendapat serangan dari Sriwijaya dari Semenanjung Malaya.
Teori Fu-nan
G.Coedes lebih condong kepada anggapan bahwa wangsa Sailendra di Indonesia berasal dari fu-nan atau
kamboja.Menurut pendapatnya ejaan Fu-nan dalam berita-berita Cina itu berasal dari kata Khmer
kunavnam atau bnam yang berarti gunung ;dalam bahasa khmer sekarang phnom, raja-raja Fu-nan
disebut parwatabhupala yang berarti raja gunung sama dengan kata Sailendra. Setelah kerajaan Fu-nan
itu runtuh sekitar tahun 620 M, maka ada anggota wangsa raja-raja Fu-nan itu yang menyingkir ke
Jawa,dan muncul sebagai penguasa di sini pada pertengahan abad VIII M.
Kemudian de Casparis menemukan istilah Waranaradhirajaraja di dalam prasasti Candi Plaosan Lor, juga
prasasti Kelurak, dan dia mengidentifikasikan waranara itu dengan waranaranagara atau na-fu-na di
dalam berita-berita China, yaitu memuat kerajaan Fu-nan setelah berpindah dari Wiyadhapura atau te-
mu setelah mendapat serangan dari Chenla di bawah pimpinan Bhawawarman dan Citra sena pada
pertengahan ke dua abad 6 M selanjutnya De Casparis mengatakan bahwa setelah pindah ke na-fu-na
Dinasti Syailendra
* Bhanu (752-775)
* Wisnu (775-782)
* Indra (782-812)
* Samaratungga (812-833)
* Pramodhawardhani (833-856), menikah dengan Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya)
Dinasti Sanjaya
* Sanjaya (732-7xx)
* Rakai Panangkaran
* Rakai Panunggalan (784-803)
* Rakai Patapan Rakai Warak (8xx-838)
* Rakai Pikatan (838-855), mendepak Dinasti Syailendra
* Rakai Kayuwangi atau Dyah Lokapala (855-885)
* Dyah Tagwas (885)
* Rakai Panumwangan Dyah Dewendra (885-887)
* Rakai Gurunwangi Dyah Badra (887)
* Rakai Watuhumalang (894-898)
* Rakai Watukura Dyah Balitung (898-910)
* Pu Daksa (910-919)
* Sri Maharaja Rakai Layang dyah Tlodhong (919-921)
* Rakai Sumba Dyah Wawa (924-928)
* Mpu Sindok (928-929), memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur (Medang) Mpu Sindok ini tidak
berasal dari wangsa Sanjaya melainkan dari wangsa Isyana.
2. PrasastiCanggal
Prasasti ini berasal dari halaman percandian di atas GunungWukir di Kecamatan Salam
(Magelang).Prasasti ini berhuruf Pallawadan berbahasa Sansekerta,dan berangka tahun 654 Saka (6
Oktober 732M).(Lihat gambar 1.2)
Dalam bait pertama dikatakan bahwa Raja Sanjaya telah mendirikan lingga di atas bukit pada tanggal 6
Oktober tahun 732 M. Lima bait berikutnya berisi puji-pujian kepada Siwa, Brahma danWisnu, dengan
catatan bahwa untuk Siwa sendiri tersedia tiga bait. Bait ketuju memuji-muji pulau Jawa yang subur dan
banyak menghasilkan gandum (atau padi) dan kaya akan tambang emas.Dua bait berikutnya ditujukan
kepada Raja Sanna, yang memerintah dengan lemah lembut bagaikan seorang ayah yang mengasuh
anaknya sejak kecil dengan penuh kasih sayang, dan dengan demikian bahkan menjadi termashur di
mana-mana. Dan tiga bait terakhir ditujukankepada pengganti Sanna, yaitu Raja Sanjaya,
anak Sannaha,saudaraperempuan Raja Sanna .1
3. Prasasti Kalasan
De Casparis diilhami oleh F. H. Van Naerssen, yang melihat bahwa didalam Prasasti Kalasan tahun 778
M, yang berbahasa sanskerta ada dua pihak, yaitu pihak Raja Wangsa Sailendra, yang hanya disebut
sebagai Permata Wangsa Sailendra tanpa nama, dan Rakai Panangkaran, raja bawahnya dari wangsa
Sanjaya.2
4. Prasasti Kelurak
Prasasti Kelurak berangka tahun 782 M. Prasasti ini menerangkan bahwa seorang raja yang
bernama Indra membuat bangunan suci dan Arca Manjusri. Tulisan itu menggunakan huruf Pranagari
dan berbahasa Sanskerta. Mungkin yang dimaksud dengan bangunan suci dalam tulisan itu adalah Candi
Sewu yang terletak di sebelah Candi Prambanan.
5. Prasasti Karangtengah
Prasasti ini berangka tahun 824 M. Pada prasasti ini terdapat tulisan yang menerangkan bahwa
Raja Samaratungga mendirikan bangunan suci di Wenuwana. Para ahli menyebutnya
sebagai Candi Ngawen. Candi ini terletak sebelah barat Muntilan. Disebutkan juga bahwa
putrinya yang bernama Pramodhawardani membebaskan pajak tanah disekitar bangunan suci untuk
pemeliharaan Kamulan di Bumisambhara. Dalam hal ini yang dimaksudkan Kamulan Bumisambhara
13 Sejarah kerajaan mataram kuno
adalah Candi Borobudur. Jadi, Candi Borobudur dibangun atas perintah Samaratungga, sedangkan
arsiteknya adalah Ganadharma.
Prasasti ini ditemukan di desa Lebak, Kecamatan Grabag (Magelang) di lereng gunung Merbabu,
dan dikenal dengan Prasasti Tuk Mas.3 Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu alam yang besar yang
terdiri di dekat suatu mata air. Hurufnya Pallawa yang tergolong muda, dan
bahasanya sanskerta . Menurut analisa paleografis dari Krom prasasti ini berasal dari pertengahan
abad VII M. Isinya pujian kepada suatu mata air yang keluar dari gunung, menjadi sebuah sungai yang
mengalirkan airnya yang dingin dan bersih melalui pasir dan batu-batu, bagaikan sungai Gangga.
7. Prasasti Kayumwungan
Menggunakan huruf siddham, bahasa sansekerta. Berangka tahun 746 Saka (824 M).
8. Prasasti Sojomerto
Menjelaskan tentang kapan wangsa Sailendra menganut agama Buddha. Prasasti ini adalah
milik Adam Malik. Prasasti ini berbahasa Sansekerta,ditulis atas dua batu.
10. Prasasti Mantyasih
Menjelaskan tentang keberadaan sebuah candi di Pulau Jawa dui daerah kunjarakunja. Yang
dikelilingi oleh sungai gangga.
12. Prasasti Hampran
Prasasti ini ditulis di atas batu alam, tahun 672 Saka (24 juli 750), menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf Jawa kuno. Isinya tentang pemberian tanah di desa Hampra, oleh orang yang
bernama Bhanu untuk kebaktian terhadap Isa.
13. Prasasti Dinoyo
Berangka tahun 827 saka (17-X-905 M). Yang menyebut bahwa pada jaman pemerintahannya
telah terjadi penyerangan ke Banten, dan Banten dapat dikalahkan.
b.Candi
Peninggalan Dinasti Sanjaya meliputi:
Candi Prambanan
Candi Dedong songo
Kompleks Candi Dieng
Candi Pringapus
Candi Selogrio
Peninggalan Dinasti Syailendra meliputi:
Candi Borobudur
Candi Pawon
Candi Kalasan
Candi Sari
Candi Ngawen
3.2 Kesimpulan
1. Bahwa kerajaan Mataram Jawa Tengah terdiri dari dua dinasti. Yaitu dinasti Sanjaya dan dinasti
Sailendra.
2. Keadaan masyarakat saat masa awal kerajaan Mataram di Jawa Tengah boleh dikatakan makmur,
karena pengaruh dari peran seorang raja yang juga sangat arif bijaksana. Terdapat beberapa aspek
disana, yaitu aspek social, aspek keagamaan, aspek ekonomi dan aspek politik.
3. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, penyebab perpindahan ibu kota yang mulanya di Jawa
Tengah menjadi Jawa Timur ada beberapa hal, salah satunya adalah alasan ekonomi dan pengalihan
perhatian ke Jawa Timur sehingga Jawa Tengah ditinggalkan.
4. Dari segi sumber-sumber sejarah, terdapat banyak prasasti yang ditulis pada masa kekuasaan raja-
raja Mataram Jawa Tengah. Ditemukan juga candi-candi yang dapat menjadi bukti dari kejayaan
kerajaan Mataram Jawa Tengah.