Anda di halaman 1dari 28

Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran

Konsep Motivasi Belajar

Kelompok 2
Di Susun Oleh:
1.Berliana Simanjuntak (170730039)
2. RaudinaMaihani (170730050)

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ( UNIMAL )


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
PENDIDIKAN FISIKA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pendamping presentasi kami tentang Konsep Motivasi Belajar.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi Muhammad


SAW yang atas perjuangan beliau sehingga kita dapat tetap hidup di bawah
naungan cahaya rahmat dan dapat terus menuntut ilmu guna mendapat derajat
kemuliaan di sisi-Nya serta dapat lebih mengenal hakikat-Nya.

Makalah ini telah kami susun dan kami rangkai dengan baik dan benar
guna melengkapi tugas presentasi kami pada mata kuliah Teori Belajar dan
Pembelajaran.

Kami harap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca guna
menambah pengetahuan, terutama pengetahuan tentang pengertian sistem
peredaran darah. Terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah
berperan membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, serta permohonan
maaf atas makalah yang memiliki banyak kekurangan dan kesalahan ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami dengan baik bagi para pembacanya
dan dapat bermanfaat, baik untuk kami dari tim penyusun maupun bagi para
pembaca. Sebelumnya kami memohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan. Maka dari itu, kami mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan kami
kedepannya. Demi perbaikan di masa depan.

Lhokseumawe, 01 Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

BAB II Pembahasan ............................................................................................ 2

2.1 Pengertian motivasi …………………...…...……………………….…….….. 2

2.1.1 Pengertian Motivasi menurut KBBI ……………………………………. 2

2.1.2 Pengertian Motivasi menurut Para Ahli ................................................... 2

2.2 Motivasi Instrinsik ........................................................................................... 4

2.2.1 Pengertian Motivasi Instrinsik ................................................................. 4

2.2.2 Contoh Motivasi Instrintik ....................................................................... 4

2.2.3 Faktor-faktor yang menimbulkan Motivasi Instrinsik ............................. 4

2.2.4 Jenis-jenis Motivasi Instrinsik ................................................................. 6

2.3 Motivasi Ekstrinsik .......................................................................................... 6

2.3.1 Pengertian Motivasi Ekstrinsik ................................................................ 6

2.3.2 Contoh Motivasi Ekstrinsik ..................................................................... 7

2.3.3 Faktor-faktor yang menimbulkan Motivasi Ekstrinsik ............................ 7

2.4 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ...................................................................... 9

2.5 Fungsi Motivasi dalam Belajar ...................................................................... 12

2.6 Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar ......................................................... 15

2.7 Upaya meningkatkan Motivasi Belajar .......................................................... 17

BAB III Penutup ................................................................................................ 22

ii
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 22

3.2 Saran .............................................................................................................. 22

Daftar pustaka .................................................................................... 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI) bahwa motivasi adalah
dorongan yang timbul dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan tindakan, tujuan tertentu. Usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau sekelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya. Dan Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam
diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap
individu suadah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Serta motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh
dari luar. Ada banyak perilaku perubahan pengalaman, serta dianggap sebagai
faktor-faktor penyebab dasar dalam belajar. Para ahli pendidikan dan psikolog
sependapat bahwa motivasi amat penting untuk keberhasilan belajar. Pembahasan
motivasi belajar tidak bisa terlepas dari masalah-masalah psikologi dan fisiologi
karena keduanya ada saling keterkaitan. Dan fungsi, bentuk, dan upaya dalam
motivasi belajar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Motivasi?

2. Apa yang dimaksud Motivasi Instrinsik?

3. Apa yang dimaksud Motivasi Ekstrinsik?

4. Apa saja Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar?

5. Sebutkan Fungsi Motivasi dalam Belajar?

6. Sebutkan Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar?

7. Apa Upaya yang digunakan untuk Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

2.1.1 Pengertian motivasi menurut KBBI

Menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI) bahwa motivasi adalah


dorongan yang timbul dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan tindakan, tujuan tertentu. Usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau sekelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya.
2.1.2 Pengertian motivasi menurut para ahli

Motivasi berasal dari bahasa latin “Movere” artinya menggerakkan.


Motivasi adalah suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku.
Motivasi belajar dapat dilihat dari karakter tingkah laku siswa yang menyangkut
minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan tekun mencapai tujuan.
“Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbal
balik pada diri seseorang baik sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu”.

1. Menurut Mc Donald, dalam Sudirman (2007) mengatakan bahwa


motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya ”filing” dan ddahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

1. Menurut Koontz mengatakan bahwa motivasi adalah istilah umum


mencakup keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan, dan daya yang sejenis.

3. Menurut E. Kusmana Fachrudin (2000:44) motivasi dibedakan atas dua


golongan yaitu:

1. Motivasi asli adalah motivasi untuk berbuat sesuatu atau dorongan untuk
melakukan sesuatu yang muncul secara kodrati pada diri manusia.

2. Motivasi buatan adalah motivasi yang masuk pada diri seseorang baik usaha
yang disengaja maupun secara kebetulan.

4. Menurut (koeswara, 1898) menemukakan bahwa motivasi memiliki tiga


komponen penting, yaitu :

2
1. Kebutuhan
2. Dorongan
3. Tujuan

1. Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila ada individu merasa ada ketidakseimbangan antara
apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa
hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki waktu pelajaran yang lengkap. Ia
merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar.
Waktu belajar yang digunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar
yang baik. Oleh karena itu, siswa mengubah cara-cara belajarnya.

2. Dorongan
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan. Dorongan juga merupakan kekuatan metal yang
berorientasi pada pemenuhan harapan untuk mencapai tujuan. Sebagai ilustrasi,
siswa kelas tiga SMP memiliki harapan untuk diterima sebagai siswa SMA
terbaik dikotanya. Siswa tersebut memperoleh hasil belajar rendah pada mata
pelajaran matematika dan IPA dalam ulangan bulan pertama. Menyadari hal
tersebut, maka siswa tersebut mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat.
Pada ulangan kedua hasil belajarnya meningkat. Menyadari hasil belajarnya
bertambah baik, maka semangat belajar siswa menjadi tinggi.

3. Tujuan
Tujuan adalah hal yang mencapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut
mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Pada contoh yang tadi
tentang kasus siswa mengambil kursus dan semangat belajar tinggi menunjukkan
bahwa bertujuan lulus SMP dengan nilai yang memuaskan.

Jadi dari beberapa pendapat tersebut kami sebagai penulis dapat


menyimpulkan bahwa motivasi merupakan faktor yang berarti dalam mendorong
seseorang untuk menggerakkan segala potensi yang ada, menciptakan keinginan
yang tinggi serta meningkatkan semangat sehingga tujuan yang diinginkan dapat
tercapai.

3
2.2 Motivasi Instrinsik (dorongan dari diri sendiri)

2.2.1 Pengertian motivasi Intrinsik


Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi instinsik yaitu motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumami (2005)


menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam
diri seseorang.

Sedangkan Sobry Surikno (2007) mengartikan bahwa motivasi intrinsik


sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri stiap individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas dasar kemampuan sendiri.

Motivasi itu sendiri timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk
mendapat keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian,
mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima
oleh orang lain. Dari beberapa pendapat diatas dapat kami sebagai penulis
menyimpulkan bahwa Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang muncul dari
dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri
setiap individu suadah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

1.2.2 Contoh motivasi instrinsik

Sebagai Contoh dari motivasi instrinsik adalah seseorang yang senang


membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, karena ia sudah
rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. siswa yang memiliki motivasi intrinsik
ini akan memiliki tujuan untuk menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan, ahli
dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin
dicapai ialah dengan belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan,
tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada
suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang
terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran
diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol atau seremonial.

2.2.3 Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Brophy
(2004), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siwa,
yaitu:

4
a. Harapan guru

b. Instruksi langsung

c. Umpanbalik (feedback) yang tepat

d. Penguatan dan hadiah

e. Hukuman

Sebagai pendukung kelima faktor di atas, Sardiman (2000) menyatakan


bahwa bentuk dan cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar adalah:

a. Pemberian angka

Hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu
untuk mencapai angka/nilai yang baik. Guru dalam hal ini memerlukan unsur
objektivitas dalam memberi nilai, yang hendaknya angka tersebut mencerminkan
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

b. Persaingan/kompetisi,

Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk merangsang


dan menguatkan motivasi belajar.

Individu = Juara kelas, Kelompok = lomba2.

c. Ego-involvement

Ego-involvemnt yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan


pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri.

d. Memberi ulangan

Hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau
mengetahui akan ada ulangan.

e. Memberitahukan hasil adalah hal ini akan mendorong siswa untuk lebih
giat belajar
f. Terutama kalau terjadi kemajuan.

5
g. Pujian

Secara psikologi seseorang pasti akan lebih senang dipuji dari pada di
lecehkan. Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak sesuai dengan
prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati dan tidak termotivasi
belajar. Jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini
merupakan bentuk penguatan positif.

2.2.4 Jenis-jenis motivasi intrinsik

a. Determinasi diri
Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan
sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal.
Di sini, motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah naik apabila
murid punya pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas
pembelajaran mereka.

b. Pilihan personal
Pengalaman optimal ini berupa perasaan senang dan bahagia yang besar.
Pengalaman optimal ini kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu
menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Pengalaman
optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap
tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.

2.3 Motivasi Ekstrinsik (dorongan dari dalam)

2.3.1 Pengertian motivasi ektrinsik

Menurut A.M Sardiman (2005:90) motivasi ekstinsik adalah motif-motif


yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar.

Sedangkan Rosjidan, Et At (2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah


motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak
terkandung didalam perbuatan itu sendiri.

Sedangkan Sobri Suktino berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah


motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan,
suruan atau paksaandari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang
mau melakukan sesuatu.

6
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpukan bahwa motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh
dari luar.

2.3.2 Contoh motivasi ektrinsik

Sebagai Contoh seseorang itu belajar karena tahu besok paginya akan ada
ujian dengan harapan akan mendapat nilai yang baik, sehingga ia akan dipuji oleh
pacarnya, atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin
mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat
hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak
secara langsung berhubungan dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh
karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang
di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan di teruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar.

2.3.3 Faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik

Menurut Elliot et al berpendapat bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi


motivasi belajar yang berasal dari luar individu/ ekstrinsik, adalah:

1. Kecemasan terhadap hukuman

Motivasi ekstrinsik berkenaan dengan insentif eksternal seperti penghargaan


dan hukuman. Motivasi belajar dapat muncul jika ada kecemasan atau hukuman
yang menyertai atau melandasi pembelajaran.
Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan pripsip bahwa perilaku yang
memperoleh penguatan (reinforcement) dimasa lalu lebih memiliki kemungkinan
diulang dibandingkan dengan perilaku yang terkena hukuman (punishment).
Motivasi dengan kekerasan (motivating by force) yaitu memotivasi dengan
menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat
melakukan apa yang harus dilakukan.

2. Penghargaan dan pujian

Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda beda untuk
menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan hukuman juga dapat
dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa muncul jika terdapat
penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau melandasi pembelajaran.
Penghargaan (reward) menimbulkan efek diantaranya yaitu:
1) Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar, penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari bidang yang

7
harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat ahal ini mengganggu
atau merusak proses belajar itu sendiri.
2) Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu untuk
menocoba tugas tugas yang menantang
3) Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek

3. Peran orang tua

Lingkungan kelurga sangat berpengaruh terhdap keberhasilan belajar siswa.


Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan seseorang adalah
keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan
berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi ini tersebut sangat besar
pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Seiring dengan perkembangan
jaman, dalam kenyataan sering tidak terasa lelah terdapat pergeseran fungsi peran
orang tua pendidikan anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan
sepeneuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua
memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih sehingga dapat
memunculkan motivasi belajar anak karena waktu dirumah lebih banyak dari pada
disekolah. keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu
diusahakan, baik berupa perhatian bimbingan kepada anak dirumah maupun
berprestasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya, serta
memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar.
Orang tua adalah sebagai pembuka kemungkinan terselenggaranya
pendidikan bagi anaknya serta berperan sebagai guru bagi mereka. Orang tua
mampu mendidik dengan baik, mampu berkomunikasi dengan baik, penuh
perhatian terhadap anak, tahu kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak dan
mampu menciptakan hubungan baik dengan anak-anaknya akan berpengaruh
besar terhadap keinginan anak untuk belajar atau sebaliknya.

4. Peran pengajar

Peran pengajar dalah membangkitkan motivasi dalam diri peserta didiknya


agar makin aktif belajar. Strategi utama dalam membangkitkan motivasi belajar
pada dasrnya terletak pada guru atau pelajar itu sendiri. Membangkitkan motivasi
belajar tidak hanya terletak bagaimana peran pengajar, namun banyak hal yang
mempengaruhinya. Kreatifitas setra aktifitas pengajar harus mampu menjadi
inspirasi bagi para siswa sehingga siswa akan lebih terpacu motivasi untuk
belajar, berkarya dan berkreasi. Pengajar bertugas memperkuat motivasi belajar
siswa lewat penyajian pelajaran, sanksi-sanksi dan hubungan pribadi siswanya.
Dalam hal ini pengajar melakukan hal yang menggiatkan anak dalam belajar.

8
Peran pengajar untuk mengelola motivasi bewlajar sangat penting dan dapat
dilakukan melelui berbagai aktifitas belajar. Kemampuan mengajar menjadikan
dirinya model yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan kesanggupan
dalam diri peserta didik merupakan aset utama dalam membangkitkan motivasi.

5. Kondisi lingkungan

Sebagai anggota masyarakata maka siswa dapat terpenagruh oleg lingkunagn


sekitar. Lingkungan sekitar berupa keadaan alam, tempat tinggal, pergaulan
sebaya dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu kondisi lingkungan yang sehat
turut mempengaruhi motivasi belajar. Karakteristik fisik lingkunagan belajar,
keterjangkauan dan ketersediaan sumber daya manusia dan materi dapat
mempengaruhi tingkat motivasi seseorang dan lingkungan juga dapat membentuk
atau mengurangi kondisi penerimaan pembelajaran. Lingkungan yang aman,
nyaman dan bisa disesuaikan sendiri dapat menumbuhkan dorongan untuk belajar.
Sebaliknya lingkungan yang kurang menyenangkan seperti kegaduhan, kekacauan
dan tidak adanya privasi dapat mengganggu kapasitas untuk berkonsentrasi dan
menumbuhkan keinginan untuk tidak belajar.

2.4 Prinsip-prinsip Motivasi dalam Belajar

Belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang mantap serta


diakibatkan oleh pengalaman. Belajar adalah suatu hal yang membedakan antara
manusia dan binatang. Ada banyak perilaku perubahan pengalaman, serta
dianggap sebagai faktor-faktor penyebab dasar dalam belajar. Para ahli
pendidikan dan psikolog sependapat bahwa motivasi amat penting untuk
keberhasilan belajar. Pembahasan motivasi belajar tidak bisa terlepas dari
masalah-masalah psikologi dan fisiologi, karena keduanya ada saling keterkaitan.

Yang perlu di pahami dalam Prinsip-prinsip motivasi belajar adalah sebagai


berikut:

Ø Memuji lebih baik daripada mencela.

Perlu diketahui bahwa manusia cenderung akan mengulangi perbuatan


yang mendapat pujian atau apresiasi dari pihak lain

Ø Memenuhi kebutuhan psikologi

Ø Motivasi intrinsik lebih efektif daripada ekstrinsik

Ø Keserasian antara motivasi

9
Ø Mampu manjelaskan tujuan pembelajaran

Ø Menumbuhkan perilaku yang lebih baik

Ø Mampu mempengaruhi lingkungan

Ø Bisa diaplikasikan dalam wujud yang nyata.

Dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar melibatkan pihak-


pihak sebagai berikut:

1. Siswa

Siswa bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri untuk meningkatkan


motivasi belajar pada dirinya agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Motivasi berupa tekad yang kuat dari dalam diri siswa untuk sukses secara
akademis, akan membuat proses belajar semakin giat dan penuh semangat.

2. Guru

Guru bertanggungjawab memperkuat motivasi belajar siswa lewat


penyajian bahan pelajaran, sanksi-sanksi dan hubungan pribadi dengan siswanya.
Dalam hal ini guru dapat melakukan apa yang disebut dengan menggiatkan anak
dalam belajar.

Usaha-usaha yang digunakan dalam meningkatkan adalah :

a. Mengemukakan pertanyaan

b. Memberi ganjaran

c. Memberi hadiah

d. Memberi hukuman/sanksi

Kreativitas serta aktivitas guru harus mampu menjadi inspirasi bagi para
siswanya. Sehingga siswa akan lebih terpacu motivasinya untuk belajar, berkarya,
dan berkreasi.

3. Orang tua atau keluarga dan lingkungan

Tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi


orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Selain itu
motivasi sosial dapat timbul dari orang-orang lain di sekitar siswa, seperti dari
tetangga, sanak saudara, atau teman bermain.

10
Fungsi keluarga adalah sebagai motivasi utama bagi peserta didik, karena
memiliki intensitas yang lebih tingi untuk menanamkan motif-motif tertentu bagi
proses pembelajaran anak.

Ada beberapa hal juga yang menjadi prinsip-prinsip motivasi belajar,


yaitu:

a. Attention (Perhatian)

Perhatian peserta didik muncul karena didorong rasa ingin tahu. Oleh
sebab itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga peserta didik
akan memberikan perhatian selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu tersebut
dapat dirangsang melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah
ada, kontradiktif atau kompleks.

Apabila elemen-elemen tersebut dimasukkan dalam rencana pembelajaran,


hal ini dapat menstimulus rasa ingin tahu peserta didik.Namun, perlu diperhatikan
agar tidak memberikan stimulus yang berlebihan, untuk menjaga efektifitasnya.

b. Relevance (Relevansi)

Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan


kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik akan terpelihara
apabila mereka menganggap bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan
pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang.

Kebutuhan pribadi (basic need) dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu


motif pribadi, motif instrumental dan motif kultural.Motif nilai pribadi (personal
motif value), menurut McClelland mencakup tiga hal, yaitu (1) kebutuhan untuk
berprestasi (needs for achievement), (2) kebutuhan untuk berkuasa (needs for
power), dan (3) kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation).

Sementara nilai yang bersifat instrumental, yaitu keberhasilan dalam


mengerjakan suatu tugas dianggapm sebagai langkah untuk mnecapai
keberhasilan lebih lanjut.Sedangkan niali kultural yaitu apabila tujuan yang ingin
dicapai konsisten atau sesuai dengan nilai yang dipegang oleh kelpmpok yang
diacu peserta didik, seperti orang tua, teman, dan sebagainya.

c. Confidence (Percaya diri)

Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat


berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini
adalah bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan
untuk berhasil. Harapan ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses di

11
masa lampau. Motivasi dapat memberikan ketekunan untuk membawa
keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan
memotivasi untuk mengerjakan tugas berikutnya.

d. Satisfaction (Kepuasan)

Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan.


Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima,
baik yang berasal dari dalam maupun luar individu.Untuk meningkatkan dan
memelihara motivasi peserta didik, dapat menggunakan pemberian penguatan
(reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan, dan lain sebagainya.

2.5 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang


tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan
aktivitas belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar
bagi para siswa. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal,
maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi
harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.

Menurut beberapa paha ahli tentang fungsi motivasi dalam belajar,yaitu:


A. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai
pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik
ambil dalam rangka belajar.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan
sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak
terbendung,yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.
3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai
motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan
mana perbuatan yang diabaikan.

B.Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah :


1. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya
motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar

12
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke
pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai
mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
lambatnya suatu pekerjaan.

C.Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :


1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan
tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Menurut aspek kehidupan sehari-hari bahwa fungsi motivasi dalam


belajar, yaitu:

1) Motivasi sebagai Dasar Penggerak yang biasa Mendorong Aktivitas Belajar.

Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang


mendorongnya.motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong
seseorang untuk belajar.seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai
pada tataran motivasi sebelum menunjukkan aktivitas nyata.minat merupakan
kecendrungan sikologis yang menyenengi suatu obyek,belum sampai melakukan
kegiatan. Namun, minat adalah alat motivasi dalam belajar.minat merupakan
potensi psikologi yang dapat di manfaatkan untuk menggali motivasi.bila seorang
sudah termotivasi untuk belajar maka dia akan melakukan aktivitas belajar,dalam
rentangan waktu tertentu.oleh karene itulah,motivasi di akui sebagai dasar
penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang.

2) Motivasi Intrinsik Lebih Utama dari pada Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar

Efek yang tidak di harapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah


kecendrungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar dunia
selain kurang percaya diri,anak didik juga bermental berharapan dan mudah
terpengaruh terkenal.oleh karena itu,motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.

3) Motivasi Berupa Pujian Lebih Baik dari pada Hukuman

Meski hukuman tetap di berlakukan dalam memicu semangat belajar anak


didik,tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian setiap orang senang di
hargai dan tidak suka di hukum dalam bentuk apapun memuji orang lain berarti

13
memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini akan
memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi
kerjanya.

4) Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar

Kebutuhan yang tidak bisa di hindari oleh anak didik adalah keinginanya
untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan.oleh karena itulah anak didik
belajar.karene bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan mendapat ilmu
pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan memanfaatkan
potensi-potensi yang di miliki bila potensi-potensi itu tidak ditumbuhkembang
melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Jadi, belajar adalah santapan utama anak
didik.

5) Motivasi dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar

Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selaluyakin dapat


menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar
bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini,
tetapi juga di hari-hari mendatang.

6) Motivasi Melahirkan Prestasi dalam Belajar

Dari berbagai hasil pengetahuan selalu menyimpulkan bahwa motivasi


mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasiselalu di jadikan
indikator baik buruknya prestasi belajar seaeorang anak didik. (syaiful, 2008 :155)

7. Pentingnya Motivasi Belajar

Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar
menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain. Motivasi belajar dan bekerja
merupakan penggerak kemajuan masyarakat. Kedua motivasi ini harus dimiliki
oleh siswa. Sedangkan guru dituntut untuk memperkuat motivasi siswa. (Dimyati,
M, 1999:84).

Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi
belajar:

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.

2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar dibandingkan dengan teman


sebagai ilustrasi. Jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai,
maka ia berusaha dengan tekun untuk berhasil

14
3) Mengarahkan kegiatan belajar.

4) Membesarkan semangat belajar.

5) Mengadakan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang


berkesinambungan.

Motivasi juga penting bagi guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi
kegiatan pada siswa bermanfaat bagi guru, antara lain:

1) Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semmangat siswa untuk


belajar sampai berhasil.

2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa yang bermacamragam.

Meningkatkan dan menyadarkan guru, untuk memilih satu diantara bermacam-


macam peran sebagai penasehat, fasilitator instruktur, teman diskusi,
penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik.(Dimyati, M, 1999:85)

2.6 Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar


Menurut Sudirman A.M, ada beberapa bentuk dan cara yang
menumbuhkan motivasi yaitu:
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Saingan/Kompetisi
4. Harga diri
5. Menilai ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar
10. Minat
11. Tujuan yang diakui.

Penjelasan tentang bentuk-bentuk motivasi belajar, yaitu:


a. Memberi Angka
Angka dalam hal ini merupakan simbol dari nilai kegiatan belajar. Angka-
angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Namun
sebagai guru haruslah mengetahui bahwa pemaparan angka-angka seperti itu
belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna, langkah

15
yang dilakukan adalah guru memberi angka. Angka dapat dikaitkan
dengan value yang terkandung dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada
siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja, tetapi keterampilan dan afektifnya.

b. Hadiah
Hadiah dapat sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah
untuk sebuah pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak
senang dan tidak berkat untuk pekerjaan tersebut
.
c. Saingan/ Kompetisi
Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan individual maupun persaingan kelompok
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Harga Diri
Membutuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan kepentingan tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertahankan harga dirinya adalah salah satu bentuk motivasinya yang cukup
penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk memacu prestasi
yang baik dengan menjaga harga dirinya.

e. Menilai Ulangan
Para siswa akan menjaga giat belajarnya kalau mengetahui akan adanya
ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan itu juga merupakan sarana motivasi,
tetapi guru juga terlalu sering memberi ulangan karena bisa membosankan siswa.
Maka sebelum ulangan guru sebaiknya terlebih dahulu memberitahukan akan
adanya ulangan.

f. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pelajaran apalagi kalau terjadi kemajuan akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil
belajar meningkat, maka akan ada motivasi pada diri siswa untuk belajar terus
menerus dengan harapan-harapan hasilnya terus meningkat.

g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugasnya
dengan baik perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
positif sekaligus merupakan motivasi. Pemberiannya harus tepat, dengan pujian

16
yang tepat akan nampak suasana yang menyenangkan dan
mempertimbangkan gairah belajar.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan
secara tepat, dan bijak akan menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

i. Hasrat Untuk Belajar


Hasrat untuk belajar adalah unsur kesengajaan, ada maksud untuk, hal ini
lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat
berarti ada pada diri seseorang.

j. Minat
Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada
objek tertentu. Misalnya, minat terhadap pelajaran, olahraga, atau hobi. Minat
bersifat pribadi (individual). Artinya, setiap orang memiliki minat yang bisa saja
berbeda dengan minat orang lain. Minat berkaitan erat dengan motivasi seseorang,
sesuatu yang dipelajari. serta dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan,
pengalaman, dan mode yang sedang trend, bukan bawaan sejak lahir. Faktor yang
mempengaruhi munculnya minat seseorang tergantung pada kebutuhan fisik,
sosial, emosi dan pengalaman. Minat diawali oleh perasaaan senang dan sikap
positif. Motivasi erat hubungan dengan minat, motivasi muncul karena adanya
kebutuhan. Sehingga tepatlah bahwa minat merupakan alat motivasi yang pokok
dalam proses belajar.

k. Tujuan yang diakui


Rumusan tujuan yang diakui akan terima baik oleh siswa dan akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting sekali dengan memahami tujuan
yang harus dicapai karena disana sangat berguna dan menguntungkan maka akan
timbul gairah untuk terus belajar. Guru mengembangkan dan mengarahkan hingga
dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna.

2.7 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Ada beberapa upaya untuk meningkatkan motivasi belajar, yaitu:


1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

2. Membangkitkan minat siswa

3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

17
4. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik

5. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa

6. Berikan penilaian

7. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

8. Ciptakan persaingan dan kerjasama

Penjelasan dari beberapa upaya untuk meningkatkan motivasi belajar, yaitu:

a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin
dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan
minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi
belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat
motivasi nbelajar siswa (Sanjaya, 2009:29). Oleh sebab itu, sebelum proses
pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang
ingin dicapai.

b. Membangkitkan minat siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat


untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan
salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar (Sanjaya, 2009:29).
Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah
mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa (Djiwandono, 2006:365).
Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting, dan karena itu
tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi
mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting adalah membangkitkan
hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu
pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi instrinsik siswa untuk
mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Anni, dkk.,
2006:186).

c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana
yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar kelas
selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu
guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.

18
d. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik

Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing bagi
siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru,
dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media
yang belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian
bagi mereka untuk belajar (Yamin, 2009:174). Dengan pembelajaran yang
menarik, maka akan membangitkan rasa uingin tahu siswa di dalam kegiatan
pembelajaran yang selanjutnya siswa akan termotivasi dalam pembelajaran.

Motivasi instrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui


penggunaan materi pembelajaran yang menharik, dan juga penggunaan variasi
metode pembelajaran. Misalnya, untuk membAngkitkan minat belajar siswa dapat
dilakukan dengan cara pemutaran film, mengundang pembicara tamu,
demonstrasi, komputer, simulasi, permaianan peran, belajar melalui radio, karya
wiasata, dan lainnya (Anni, dkk., 2006:186-187 : Hamalik, 2009:168).

e. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam


pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak didik
juga manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas
dan senang (Sanjaya, 2009:30 ; Hamalik, 2009:167). Namun begitu, pujian harus
sesuai dengan hasil kerja siswa. Jangan memuji secara berlebihan karena akan
terkesan dibuat-buat. Pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati
seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan penghargaan
kepada siswa atas jerih payahnya dalam belajar (Djamarah dan Zain, 2006:152).

f. Berikan penilaian

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk
itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi
yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera
agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan
secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing (Sanjaya,
2009:31).

Penilaian secara terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap
anak memilki kecenderungan untuk memmperoleh hasil yang baik. Disamping
itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan
dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama (Hamalik,
2009:168).

19
g. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan


mmemberikan komentar yang positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu
tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan
tulisan “ bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang
positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Sanjaya, 2009:21).

Penghargaan sangat efektif untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas-


tugas, baik tugas-tugas yang harus dikerjakan segera, maupun tugas-tugas yang
berlangsung terus menerus (Prayitno, 1989:17). Sebaliknya pemberian celaan
kurang menumbuhkan motivasi dalam belajar. Bahkan menimbulkan efek
psikologis yang lebih jelek.

h. Ciptakan persaingan dan kerjasama

Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik untuk


keberhasilan proses pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa
dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang
terbaik (Sanjaya, 2009:31). Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran
yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antar kelompok maupun antar
individu.

Namun demikian, persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama


untuk siswa yeng memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu
pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan
persaingan antar kelompok. Selain persaingan antar siswa lebih banyak pengaruh
buruknya daripada baiknya terhadap perkembangan kepribadian siswa. Persaingan
antara diri sendiri dapat dialakukan dengan cara memeri kesempatan kepada siswa
untuk mengenal kemajuan-kemajuan yang telah diucapai sebelumnya dan apa
yang dapat dicapai pada pada waktu berikutnya (Prayitno, 1989:22-230).
Misalnya guru membuat dan memberi tahu grafik kemajuan belajar siswa.

Untuk mengembangkan motivasi belajar, guru harus berusaha membentuk


kebiasaan siswanya agar secara berangsur-angsur dapat memusatkan perhatian
lebih lama dan bekerja keras (Isjoni, 2008:162). Oleh karena itu, usaha dan
perhatian guru yang besar lebih diperlukan untuk membimbing siswa-siswa yang
memiliki pencapaian rendah agar mereka memiliki motivasi belajar yang baik.

Disamping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar


diatas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain
yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran dan kecaman,
memberikan tugas yang sedikit berat dan menantang (Sanjaya, 2009:31). Namun,

20
teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus tertentu.
Beberapa ahli mengatakan dengan mmemmbangkitkan motivasi dengan cara-cara
negatif lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan
cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkakn motivasi dengan cara negatif
dihindari.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar antara
seorang guru dan siswanya, kemudian didalam motivasi belajar setiap individu
bisa jadi tidaklah sama. Kita harus mengetahui arti motivasi itu sendiri, agar kita
dapat memahami arti dari motivasi itu sendiri dan dapat melaksanakannya ke
dalam kehidupan kita. Jenis motivasi seperti apa yang kita butuhkan untuk
membangkitkan agar siswa termotivasi.

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berasal dari


dalam diri antara lain motivasi belajar, sedangkan faktor dari luar diri yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah faktor metode pembelajaran
dan faktor lingkungan. Bila faktor lingkungan dalam keadaan baik maka akan
berdampak baik pula terhadap siswa dan sebaliknya jika lingkungan sekitar tidak
baik maka akan berpengaruh negatif dan kita sebagai calon guru harus tau upaya
apa yang akan kita lakukan untuk menghadapi situasi seperti itu. Jika semua dapat
teratasi maka kita siap untuk meraih cita-cita yang diharapkan. Setelah
mengetahui arti penting motivasi bagi siswa dan juga guru , maka di harapkan
bagi guru agar selalu menjaga motivasi belajar siswanya. Guru juga harus paham
akan kebutuhan motivasi anak didiknya. Karena motivasi yang di butuhkan
masing-masing siswa itu berbeda.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat
dipertanggungjawabkan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :


Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : Rineka Cipta.

http://www.bruderfic.or.id/h-129/

http://zafar14.wordpress.com/2010/04/25/keberhasilan-belajar-dan-berbagai-
upaya-untuk-memotivasi-siswa-dalam-belajar/

23

Anda mungkin juga menyukai