Anda di halaman 1dari 39

ANGGA DEBBY FRAYUDHA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB


UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DAN KECEPATAN
OPERASIONAL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN REMBANG

Oleh : Angga Debby Frayudha, M. Pd

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengaruh globalisasi sekarang ini, semua organisasi yang ada di indonesia baik
itu organisasi pemerintah, swasta, maupun kemasyarakatan harus menghadapi
persaingan bebas, oleh karena itu sumber daya organisasi harus dikerahkan secara
maksimal dan profesional untuk mendukung keberhasilan organisasi. suksesnya suatu
organisasi tergantung pada manajemen pelaksanaan pekerjaan organisasi tersebut,
dan keberhasilan tersebut terlihat dari kinerja dan kecepatan operasional serta
tersedianya informasi. Keberhasilan suatu informasi dalam mendukung kegiatan
tergantung dari tiga faktor diantaranya, keserasian data dan mutu, pengorganisasian
data, dan tata cara penggunaanya (Cook, 1977:37).

Teknologi informasi yang mengalami perkembangan sangat pesat secara luas


saat ini, membuka peluang bagi pengelolaan dan pendayagunaan informasi secara
cepat dan akurat. Teknologi yang dimanfaatkan dengan baik dalam pengelolaan
informasi dalam suatu organisasi dapat mengurangi rantai proses kerja melalui
penghapusan, mengurangi atau menambah tahap proses kerja. Pemanfaatan teknologi
yang dapat mengurangi tahap proses kerja inilah yang menjadi dasar Sistem
Informasi Manajemen (SIM) diterapkan.

Sistem Informasi Manajemen mendukung peningkatan efisiensi, efektivitas,


dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha. SIM tersebut diperuntukkan
bagi keperluan pimpinan untuk mengerjakan pekerjaan manajemen. Secara umun

Email : mpyenk@gmail.com
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, menganggarkan,


mengorganisasikan, mengarahkan, menggiatkan, mengawasi, dan melaporkan agar
keseluruhan tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien (Amsyah,
1997:4). Selain itu informasi yang dihasilkan dari berbagai cara pengolahan data
melalui SIM tersebut diperuntukkan bagi keperluan pimpinan untuk mengambil
keputusan dalam organisasi.

Pengambilan keputusan tersebut terkait pengelolaan sumber daya manusia


dalam organisasi. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah modal utama.
Sumber daya manusia memiliki peranan yang strategis dalam organisasi, oleh karena
itu sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik.

Dasar hukum dari sistem kepegawaian berdasarkan keputusan Menteri Dalam


Negeri Nomor 45 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kebijaksanaan Sistem Informasi
Manajemen Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (SIMDAGRI/
SIMDA). Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 140 Tahun 1997 tentang Rencana
Induk Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 tentang
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah.

SIMPEG yang merupakan kepanjangan dari Sistem Informasi Kepegawaian,


Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah suatu totalitas yang terpadu
terdiri atas perangkat pengolah meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan
perangkat lunak. Perangkat penyimpan meliputi pusat data dan bank data serta
perangkat komunikasi yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling
menentukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian. Dengan
berdasar pada “SK Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 tentang
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah”.

Email : mpyenk@gmail.com
3

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah unsur utama sumber daya manusia aparatur
negara yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan negara (Zainun, 2004:17).

Pada organisasi pemerintah di Indonesia, permasalahan sumber daya manusia


yang sangat umum terjadi adalah masih banyaknya PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin yang telah ditentukan dan penyalahgunaan kewenangan dalam
pelaksanaan tugas yang diberikan (Azizy, 2007:52). Selain itu, permasalahan juga
timbul dari proses pengelolaan pegawai, seperti data PNS yang sering tidak up to
date, sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti, data yang ada saling berbeda,
pemutakhiran data tidak berjalan sebagaimana mestinya baik di instansi pusat
maupun daerah (Thoha, 2005). Permasalahan ini tentu menjadi fatal karena akan
sangat merugikan keuangan negara dan permintaan data pegawai yang lambat dan
berbelit-belit juga akan memerlukan banyak waktu. Permasalahan lainnya dalam
pengelolaan pegawai yaitu tidak proporsionalnya distribusi SDM aparatur yang
mengakibatkan terjadi kelebihan tenaga pada unit organisasi tertentu, sementara di
unit lainnya terdapat kekurangan SDM aparatur yang berkualitas untuk mengisi
pegawai baru (http://www.jpnn.com, 2014), oleh karena itu pemerintah harus segera
melakukan reformasi manajemen kepegawaian.

Bila membicarakan tentang reformasi manajemen kepegawaian dalam


meningkatkan pengelolaan informasi PNS, maka salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan membangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).
SIMPEG didefinisikan sebagai sistem informasi terpadu, yang meliputi pendataan
pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi
informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam
rangka mendukung administrasi kepegawaian (http://www.gecko.web.id, 2008).

Salah satu organisasi pemerintah yaitu Dinas Pendidikan kabupaten Rembang.


Dinas Pendidikan kabupaten Rembang adalah Lembaga Pemerintah Direktorat
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di daerah dan


bertanggung jawab kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Dinas Pendidikan adalah salah
satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan
dalam menciptakan pendidikan yang sesuai dengan standar nasional Indonesia.
(http://www.dinaskabrembang.com, 2014). Selain mengatur pendidikan di kabupaten
Rembang juga mempunyai peran yang tidak kalah pentingnya yaitu dalam
meningkatkan mutu pendidikan di kabupaten Rembang.

Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, dalam penyedian informasi,


penyajian dan penyimpanan data kepegawaian masih secara manual belum diterapkan
informasi berbasis teknologi, maksudnya adalah saat melakukan pencetakan,
pencarian atau merubah data yang ada harus dilakukan pencarian satu persatu
terhadap data tersebut ataupun melakukan penulisan ulang dan penginputan ulang
data. Hal ini menyebabkan pegawai yang akan mencari informasi data pegawai
disaat mendesak untuk memperoleh secara cepat, tepat dan akurat kurang optimal.

Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang dibentuk dalam rangka meningkatkan


penyelenggaraan tugas dan fungsi pendidikan. Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang memiliki banyak data yang salah satunya yaitu data kepegawaian yang
perlu untuk disimpan dan diolah. Apalagi di era pemerintahan dengan konsep Good
Governance ini diperlukan adanya sistem yang mampu mengakomodir kebutuhan
akan pelayanan yang cepat, tepat dan tidak berbelit-belit.

Menurut Bapak Widi bagian kepegawaian Dinas Pendidikan kabupaten


Rembang mengatakan bahwa data-data pegawai masih berupa data manual dan
bertumpuk-tumpuk sehingga ketika ada instansi atau siapapun yang membutuhkan
data pegawai maka akan dicari terlebih dahulu, sehingga proses pencarian data sangat
lama sehingga SIMPEG mungkin bisa menjadi alternatif solusi.

Dengan penggunaan sistem informasi, dimungkinkan adanya otomatisasi


pekerjaan dan fungsi pelayanan untuk mewujudkan pelayanan yang baik seperti yang

Email : mpyenk@gmail.com
5

dibutuhkan, termasuk otomatisasi dalam penanganan data kepegawaian. Untuk itulah


dibuat sistem informasi kepegawaian ini sehingga menghasilkan informasi yang
berguna bagi masyarakat dan kepala dinas serta instansi yang membutuhkan.

Lambatnya pemutakhiran data yang dilakukan membuat lambatnya informasi


yang diterima oleh users, sehingga mengakibatkan proses pengambilan keputusan
menjadi terhambat. Permasalahan ini didukung oleh hasil wawancara peneliti dengan
salah satu bagian kepegawaian Dinas Pendidikan kabupaten Rembang yang
memberikan contoh kasus seperti ketika Kepala Dinas membutuhkan data pegawai
Esselon 4 yang akan di promosikan menjadi terhambat dikarenakan belum up to date
nya data yang ada.

Pentingnya peranan Dinas Pendidikan dalam mendukung program pendidikan


di daerah harus diimbangi dengan SDM yang berkualitas dan berkompeten
dibidangnya dalam melaksanakan program-program pemerintah. Namun kenyataanya
permasalahan kepegawaian masih terjadi di Dinas Pendidikan kabupaten Rembang
seperti proses pengelolaan pegawai, data PNS belum up do date, data saling berbeda.
Hal ini didukung oleh wawancara peneliti dengan salah satu informan bahwa
lambatnya proses untuk mendapatkan data pegawai dikarenakan masih manual. Hal
ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut di Dinas
Pendidikan kabupaten Rembang dalam konteks peranan SIMPEG pada Biro
Kepegawaian Dinas Pendidikan kabupaten Rembang dalam proses pendataan
kepegawaian untuk mendapatkan keakuratan data dan informasi kepegawaian,
dengan demikian perlu diketahui bagaimana implementasi Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian di Dinas Pendidikan kabupaten Rembang. Untuk
mengetahui implementasi dan permasalahan yang lebih mendalam dari implementasi
SIMPEG tersebut, maka penulis melakukan penelitian.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan


masalah, yaitu:

1. Bagaimana meningkatkan kinerja pegawai menggunakan SIMPEG?

2. Bagaimana mengembangkan Simpeg berbasis Web di Dinas Pendidikan


Kabupaten Rembang

3. Apakah Simpeg valid, praktis, efektif

1.3 Batasan Masalah

Sistem ini permasalahannya di batasi agar kita terfokus dapat memberikan


pelayanan informasi dengan benar dan tepat sasaran. Ruang lingkup
permasalahan ini adalah sebagai berikut:

1. Hanya membahas mengenai peningkatan kinerja bagian pengarsipan.

2. Mengolah Informasi Tentang data pegawai PNS di Dian pendidikan, Mutasi,


Cuti dan Pensiun Pegawai.

1.4 Fokus Penelitian

Fokus penelitian dari penelitian ini adalah peningkatan kinerja pegawai bagian
pengarsipan menggunakan sistem informasi manajemen kepegawaian di Dinas
Pendidikan kabupaten Rembang.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah :

1. Meningkatkan kinerja pegawai menggunakan SIMPEG?

2. Mengembangkan Simpeg berbasis Web di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang

3. Simpeg valid, praktis, efektif

Email : mpyenk@gmail.com
7

1.6 Kegunaan Penelitian

1. Memberikan informasi data kepegawaian bagi pengguna internal. Pengguna


internal disini adalah Pegawai Dinas Pendidikan dan Staf Administrasi kepegawaian
Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang.

2. Memberikan kemudahan kepada semua pihak di Dinas Pendidikan Kabupaten


Rembang untuk mencari data kepegawaian atau pelatihan-pelatihan dan seminar-
seminar yang pernah diikuti secara terstruktur dan terklasifikasi sesuai kebutuhan
yang diinginkan.

3. Sistem ini memberikan fasilitas khusus kepada semua pegawai untuk melihat profil
pendidikan, keluarga, pelatihan, detail jabatan agar dapat diakses oleh pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Rembang.

4. Sistem ini memberikan fasilitas khusus kepada semua pegawai untuk mengajukan
cuti dan mencetak form pengajuan cuti serta form pengajuan pensiun.

5. Administrator memiliki fungsi untuk memasukkan semua data master ataupun data
pendukung dan memanajemen data tersebut dari simpeg untuk kemudian disimpan ke
database.

6. Tiap pegawai memiliki user dan kewenangan untuk melihat data pegawai dan
profil pendidikan, pekerjaan, anak, keluarga, pelatihan, detail jabatan dan lain-lain.

7. Pelacakan informasi data seseorang pegawai akan mudah dan cepat.

9. Mengetahui Pegawai yang akan naik pangkat dan yang akan mendapat kenaikan
gaji berkala

10. Memudahkan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian

11. Mendapatkan informasi tentang keadaan pegawai (Profil Kepegawaian) yang


cepat dan akurat
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

12. Dapat merencanakan penyebaran (mutasi) pegawai sesuai pendidikan dan


kompetensinya

2. KERANGKA TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian mengenai “Implementasi Sistem Informasi


Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang
berbasis Web”, peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian-penelitian terkait
yang pernah dilakukan sebelumnya. Peneliti mengambil dua hasil penelitian
terdahulu yang dapat dijadikan pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian pertama yang menjadi pembanding adalah skripsi dengan judul


“Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Direktorat Badan
Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Departemen Luar Negeri” yang
dilakukan oleh Septian Anggi Saputra. Penelitian ini menggunakan pendekatan
positivis dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi
literatur. Penelitian ini memiliki dua tujuan, tujuan pertama yaitu untuk mengetahui
efektivitas penerapan sistem informasi manajemen pada Direktorat Badan Pengkajian
dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Departemen Luar Negeri. Tujuan kedua
penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala apa saja yang muncul dalam
penerapan sistem informasi manajemen pada Badan Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan (BPPK) Departemen Luar Negeri.

Hasil yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Septian Anggi
Saputra ini adalah pengelolaan dan pengolahan informasi melalui penerapan sistem
informasi manajemen bisa dikatakan belum berjalan efektif, karena hampir sebagian
besar analisis terhadap variable dan karateristik SIM menunjukan hasil yang belum
berjalan efektif, penerapan SIM yang belum efektif pada direktorat BPPK antara lain

Email : mpyenk@gmail.com
9

ditunjukan oleh analisis terhadap variable dan karateristik SIM belum terintegrasi
sistem database dalam satu sistem secara keseluruhan. Selain itu dalam penerapan
sistem informasi manajemen pada direktorat BPPK terdapat beberapa kendala antara
lain masih kurangnya personel yang capable di bidang IT.

Penelitian kedua yang menjadi pembanding adalah tesis yang berjudul


“Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Tingkat Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2000” yang dilakukan oleh Idawarti Sugirman. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data wawancara
mendalam dan studi dokumen. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melakukan analisis secara mendalam terhadap penerapan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) mulai dari kemampuan tenaga pengelola
program SIMPEG, pelaksanaan program SIMPEG, pembinaan tenaga pengelola
SIMPEG, dan pemanfaatan program SIMPEG.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah secara umum program sistem informasi
manajemen kepegawaian telah diterapkan di tingkat provinsi Sumatera Barat, akan
tetapi pengumpulan data, transparansi data, dan update data yang secara
berkesinambungan belum terlaksana dengan baik di unit kerja Kabupaten maupun di
tingkat Propinsi. Hal tersebut disebabkan perhatian dan kesadaran akan kepentingan
data masih kurang, sehingga data yang ada belum memberikan informasi yang akurat.
Kualitas tenaga pengelola tingkat provinsi cukup baik sedangkan sumber daya
lainnya seperti sarana dan dana untuk tingkat provinsi tidak menjadi kendala yang
utama. Pada penelitian yang dilakukan oleh Idawarti Sugirman, dapat dilihat bahwa
SDM yang berperan penting dalam pelaksanaan SIMPEG di Sumatera Barat.

2.2 Manajemen Pendidikan

2.2.1 Pengertian Manajemen Pendidikan

Pengertian lain dari manajemen berasal dari bahasa Inggris administration


sebagai the management of executive affairs. Dengan batasan pengertian seperti ini
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

maka manajemen disinonimkan dengan management suatu pengertian dalam lingkup


yang lebih luas (Encyclopedia Americana, 1978, p. 171). Dalam pengertian
Manajemen Pendidikan ini, manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan
pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas

Selain itu, Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola.
Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-
fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber
daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia,
uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis
dalam suatu proses. (Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik.
Bandung : PT Refika Aditama)

Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses


pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Hasibuan, Malayu S.P. 1995.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Rupa Aksara). Stoner, seperti yang
dikutip Fachruddin mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk
menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan
organisasi yang dinyatakan dengan jelas. Gordon (1976) dalam Bafadal (2004:39),
menyatakan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator
untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu.

Dari pengertian Manajemen Pendidikan yang terakhir tersebut maka secara


eksplisit disebutkan bahwa Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau
rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok
manusia yang tergabug dalam organisasi pendidikan yang dilakukan dengan usaha
bersama secara efektif dan efisien., untuk mendayagunakan semua sumber dan

Email : mpyenk@gmail.com
11

potensi yang ada demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

2.1.2 Fungsi Manajemen Pendidikan

1. Organizing

Organizing adalah pengelompokan kegiatan yang diperlukan yaitu penetapan


susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam
organisasi. Organizing dapat pula dikatakan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen
dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta
tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang
berguna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian
terdiri dari :

a. Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan


untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.

b. Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.

c. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.

d. Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.

e. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-
sumber lain yang diperlukan.

2. Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa penyusunan


personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan usaha agar
petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

3. Directing
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi


bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam
pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Leading

Leading adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang


menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5 macam
kegiatan, yaitu :

a. Mengambil keputusan

b. Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan

c. Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka


bertindak

5. Coordinating

Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai


kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan
jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-
pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai
tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai
maksud, antara lain :

a. Dengan memberi instruksi

b. Dengan memberi perintah

c. Mengadakan pertemuan-pertemuan yang dapat memberi penjelasan-penjelasan

6. Motivating

Email : mpyenk@gmail.com
13

Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen


berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan
tersebut.

7. Controlling

Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, adalah salah satu


fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan
ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.

8. Reporting

Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa


penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai
segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih
tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.

9. Forecasting

Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan


taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana
yang lebih pasti dapat dilakukan.

Misalnya, suatu lembaga meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar bekerja
di lembaga tersebut. Ramalan tersebut menggunakan indikator-indikator, seperti
jumlah lulusan dan lain sebagainya.

2.3 Kerangka Analisis

Tahap ini merupakan tahap yang penting dalam penelitian Riset And
Development dikarenakan akan berdampak sistematis jika dilakukan analisa yang
tidak benar dan runtut.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

1. Pengumpulan data

Tahap ini biasanya terdiri dari beberapa langkah, dapat berupa Perolehan data,
pencatatan dalam formulir, pembahasan formulir, dan pengelompokan formulir sesuai
dengan kategori yang telah ditentukan.

2. Pemrosesan data

Pada tahap ini data yang telah terkumpul sesuai dengan kategorinya kemudian
dipindahkan ke dalam sistem yang tersedia untuk pemrosesan data/formulir, sehingga
menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi pihak
manajemen.

3. Manajemen data

Tugas pada tahap ini mencakup tiga langkah pokok, yaitu penyimpanan data,
pemutakhiran data, dan pemanggilan data untuk diproses sesuai kebutuhan.

4. Pengendalian dan pengamanan data

Salah satu tugas dari sistem informasi adalah untuk melindungi dan menjamin
keamanan dan keakuratan data dari mulai pengumpulan data sampai dengan
pemrosesan data.

5. Pengadaan dan pemberian informasi

Tugas paling akhir dalam sistem informasi adalah penyampaian informasi kepada
semua pihak sebagai pengguna informasi yang dapat dilakukan dalam beberapa
langkah, yaitu berupa menyiapkan penyajian data/informasi yang telah diproses ke
dalam bentuk lapaoran dan mendistribusikan laporan dimaksud kepada pihak
pengguna.

Email : mpyenk@gmail.com
15

2.4 Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.


Kerangka pemikiran bertujuan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan
teori-teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.

Merumuskan masalah
dan analisa kebutuhan

Observasi, Studi pustaka


dan wawancara

Model pengembangan sistem

Analisis kebutuhan

Identifikasi masalah
Modeling Testing model
Analisis persyaratan
coding Testing sistem
Analisis sistem awal

Software awal

Model akhir
Perancangan aplikasi

validasi
Revisi
Perancangan database

Model revisi akhir


Perancangan modul
informasi
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Gambar 2.1 Kerangka model SIMPEG

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

Terdapat beberapa istilah terkait penggunaan sistem informasi yang


diperuntukkan untuk pengelolaan informasi pada sumber daya manusia dalam suatu
organisasi. Beberapa istilah tersebut diantarnya Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, Human Resources
Information System.

Dalam konteks penyediaan informasi di bidang kepegawaian, sering kali


digunakan istilah sistem informasi sumber daya manusia. Sistem informasi sumber
daya manusia (human resources information system) menurut Rivai (2009: 1015)
adalah prosedur sistematis untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menarik dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya
manusia, aktivitas-aktivitas personalia dan karateristik-karateristik organisasinya
guna meningkatkan keputusan sumber daya manusia. Musanef (1996:21)
mendefenisikan bahwa Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah suatu
tatanan bagi proses pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penayajian data dan
informasi yang diperlukan untuk menunjang administrasi dan manajemen yang
berkaitan dengan pegawai di sektor pemerintahan. Ruang lingkup Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian adalah sistem yang mampu berkembang secara luas dan
kompleks, serta mampu memberikan informasi tentang pegawai yang diperlukan
pimpinan, dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pegawai melalui sistem
pembinaan.

Pengelolaan kepegawaian yang bersifat manajerial maupun teknis administratif


selalu berhubungan dengan data, dalam bentuk yang tercetak maupun data elektronik.
Kegiatan administrasi kepegawaian akan berpengaruh pada keadaan data perorangan
pegawai maupun keseluruhan. Seringkali perubahan-perubahan yang terjadi tidak
segera diketahui para pelaksana administrasi yang lain. Keberadaan perangkat

Email : mpyenk@gmail.com
17

komputer tidak banyak membantu karena data disimpan dan dikelola oleh masing-
masing pelaksana dan tidak ada kesatuan plaltform dalam penyimpanannya.
Akibatnya dalam hal data pokok sekalipun, bisa perlu waktu lama untuk
menemukannya bahkan terjadi kesalahan.

Sebuah sistem informasi kepegawaian haruslah dirancang untuk menyediakan


informasi tentang pegawai. Informasi yang dikehendaki pada umumnya harus
memenuhi kriteria sebagai berikut (Rivai, 2009:1017).

1. Tepat waktu

Manajer atau departemen kepegawaian haruslah memiliki akses untuk


memutakhirkan informasi. Jika selama ini masih menggunakan sarana informasi yang
relative sederhana, maka tugas manajer harus mengejar sarana informasi yang
mutkhir.

2. Akurat

Manajer atau departemen kepegawaian harus mampu bergantung pada akurasi


informasi yang disediakan. Segala bentuk informasi yang tidak akurat, perkiraan,
dugaan, taksiran akan berdampak buruk juga bagi sebuah organisasi.

3. Ringkas

Manajer atau departemen kepegawaian harus dapat pula menyerap banyak informasi
pada setiap saat.

4. Relevan

Manajer atau departemen kepegawaian harus mendapatkan informasi, tidak hanya


informasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu. Sementara bentuk informasi lain
yang belum dapat difungsikan dapat disimpan atau cukup diketahui secara terbatas.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

5. Lengkap

Manajer atau departemen kepegawaian harus mampu mendapatkan informasi secara


lengkap, tidak sepotong-potong. Sistem informasi kepegawaian memberikan wahana
pengumpulan, peringkasan, dan penganalisisan data yang berhubungan erat dengan
manajemen kepegawaian dan perencanaan kepegawaian. Kebutuhan kebutuhan
informasi yang saling berkaitan sangatlah banyak. Sebagai contoh, penilaian suplai
pegawai melibatkan penyimpanan catatan-catatan tentang para karyawan di seluruh
organisasi. Aktivitas-aktivitas rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan,
manajemen karier, kompensasi, dan hubungan karyawan juga menuntut informasi
yang tepat waktu dan akurat untuk pengambilan keputusan-keputusan.

Sangat penting peranan data kepegawaian dalam rangka melaksanakan


Pembinaan pegawai Negeri Sipil sehingga perlu adanya Pembentukan sistem
pencatatan Kepegawaian dapat dilaksanankan dengan 2 (dua) cara yaitu
(http://www.megadata.co.id, 2008):

1. Secara Manual : merupakan pelaksanaan kegiatan pencatatan, penyimpanan dan


pengolahan dilaksanakan secara manual , dengan media Buku Induk, File / Tata
Naskah perorangan yang disimpan dalam unit almari khusus.

2. Secara Elektronik : merupakan pelaksanaan kegiatan perekaman dan penyimpanan


dalam Media Komputer Berdasarkan keadaan di atas, dibangun suatu program
aplikasi komputer yang dinamakan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
disingkat SIMPEG.

Program ini memungkinkan dalam menghimpun data tiap PNS, merekam perubahan
yang terjadi, serta menyimpannya dalam satu himpunan data (disebut database). Dari
database tersebut bisa dijadikan sumber data dalam pelaksanaan administrasi
kepegawaian maupun output yang dapat dijadikan informasi untuk membantu
pembuatan kebijakan kepegawaian.

Email : mpyenk@gmail.com
19

2.4.1.1 Planning

Subfungsi pertama dari kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah


perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia adalah
komponen penting dari efektifnya manajemen sumber daya manusia

2.4.1.2 Reporting
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Subfungsi kedua dari kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah laporan
data pegawai. Laporan adalah komponen penting dari efektifnya sistem informasi.

2.4.1.3 Performa manajemen aplikasi

Subfungsi ketiga adalah performa aplikasi yang digunakan untuk memastikan


bahwa setiap pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang seharusnya
dilakukan.

2.4.1.4 Qualitas SIMPEG

Kualitas merupakan istilah umum yang telah diciptakan untuk mengacu pada
setiap program yang mengarah kedalam perbaikan kondisi kerja.

2.5 Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau
diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.
Penggunaan informasi pada lembaga pemerintah dapat menjadi sumber ide yang
bagus yang dapat ditransplantasikan, demikian bagi suatu organisasi/lembaga
pemerintah untuk digunakan sebagai modal dalam meningkatakan kinerja para
pegawai (Edwards, 2001:38).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan),
hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Email : mpyenk@gmail.com
21

2.6 Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu sistem dan informasi. Kedua kata
tersebut memiliki definisi masing-masing. Sistem menurut Robert G. Murdick
(1984:87) mendefinisikan sistem adalah satu kumpulan dari beberapa bagian atau
unsur yang bergabung untuk suatu tujuan bersama. Bukan hanya Murdick saja yang
mendefinisakan tentang sistem, terdapat beberapa ahli yang menyebutkan apa yang
dimaksud dengan sistem. James A. O’Brien mengatakan sistem adalah (i)
sekelompok unsur yang saling berkaitan atau berhubungan untuk membentuk suatu
kesatuan yang utuh; (ii) sekelompok unsure yang saling bekerja sama untuk menuju
pada tujuan bersama dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam
sebuah perubahan yang dikoordinasikan; (iii) suatu penyusunan metode atau cara, tata
cara, atau teknik yang dusatukan melalui hubungan yang diatur untuk membentuk
kesatuan yang utuh; (iv) sekumpulan orang, mesin, atau metode yang diperlukan
untuk mencapai susunan fungsi yang khusus. James A. O’Brien menyatakan bahwa
sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Gambar 2.2 Unsur-unsur sistem Informasi


ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Unsur-unsur dalam sistem informasi

1. Perangkat Keras (Hardware)

Istilah perangkat keras (hardware) merujuk kepada perkakas mesin. Karena itu
perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang terkadang disebut sebagai
central processing unit (CPU) beserta semua perangkat pendukungnya. Perangkat
pendukung yang dimaksud adalah perkakas penyimpanan (memori), dan perkakas
komunikasi.

2. Perangkat Lunak (Software)

Istilah perangkat lunak merujuk pada program-program komputer beserta


petunjuk-petunjuk manual pendukungnya. Yang disebut program komputer adalah
instruksi yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian-bagian dari
perangkat keras SIM berbasis komputer untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga
dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia.

3. Sumber Daya Data

Data adalah fakta-fakta yang dapat menjadi informasi yang bermanfaat. Data
inilah yang akan dipilah, dimodifikasi, atau diperbaharui oleh program-program
supaya dapat menjadi informasi tersebut. Sebagaimana halnya program-program
komputer, data biasanya disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
sehingga setiap saat komputer dapat mengolahnya. Sumber daya data sistem
informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi
pengelolaan sumber daya data ke dalam :

a. Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.

b. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya,


seperti fakta, peraturan, dan contoh kasus mengenai praktik bisnis yang berhasil baik.

Email : mpyenk@gmail.com
23

4. Sumber Daya Jaringan

Jaringan telekomunikasi seperti internet, intranet, dan ekstranet telah berperan


penting untuk keberhasilan operasi dari seluruh jenis organisasi dan sistem informasi
yang berbasis komputer. Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa jaringan
komunikasi merupakan bagian sumber yang mendasar dari seluruh sistem informasi.
Sumber daya jaringan termasuk perantara komunikasi seperti kabel pasangan, sistem
gelombang mikro, dan sistem satelit komunikasi. Selain perantara komunikasi yang
termasuk dalam sumber daya jaringan adalah pendukung jaringan yang dapat berupa
modem atau penjelajah (browser) internet. Selanjutnya Robert G. Murdick (1987:41)
mengatakan informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, diolah/ diproses, atau
sebaliknya yang digunakan untuk tujuan penjelasan/ penerangan, uraian, atau sebagai
sebuah dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan. Berdasarkan
definisi sistem dan informasi maka sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Terdapat lima tugas dan
fungsi yang dijalankan sistem informasi, yaitu (Wilkinson, 1995):

1. Pengumpulan data

Tahap ini biasanya terdiri dari beberapa langkah, dapat berupa Perolehan data,
pencatatan dalam formulir, pembahasan formulir, dan pengelompokan formulir sesuai
dengan kategori yang telah ditentukan.

2. Pemrosesan data

Pada tahap ini data yang telah terkumpul sesuai dengan kategorinya kemudian
dipindahkan ke dalam sistem yang tersedia untuk pemrosesan data/formulir, sehingga
menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi pihak
manajemen.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

3. Manajemen data

Tugas pada tahap ini mencakup tiga langkah pokok, yaitu penyimpanan data,
pemutakhiran data, dan pemanggilan data untuk diproses sesuai kebutuhan.

4. Pengendalian dan pengamanan data

Salah satu tugas dari sistem informasi adalah untuk melindungi dan menjamin
keamanan dan keakuratan data dari mulai pengumpulan data sampai dengan
pemrosesan data.

5. Pengadaan dan pemberian informasi

Tugas paling akhir dalam sistem informasi adalah penyampaian informasi


kepada semua pihak sebagai pengguna informasi yang dapat dilakukan dalam
beberapa langkah, yaitu berupa menyiapkan penyajian data/informasi yang telah
diproses ke dalam bentuk lapaoran dan mendistribusikan laporan dimaksud kepada
pihak pengguna. Selain mendukung pembuatan keputusan, koordinasi dan
pengawasan, sistem informasi dapat membantu manajer dalam menganalisis masalah,
membuat masalah-masalah kompleks dan menciptakan produk-produk baru. Sistem
informasi ini terdiri dari informasi tentang orang, tempat dan sesuatu dalam
organisasi atau lingkungan yang melingkupinya. Tiga aktivitas yang terjadi pada
sistem informasi adalah input, processing, output. Sistem informasi berdasarkan
gambar di atas meliputi kegiatan input, processing, dan output. Input adalah
sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk diproses
dalam suatu sistem informasi. Processing adalah koversi/ pemindahan, manipulasi
dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia. Output
adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana output
tersebut akan digunakan. Informasi dalam hal ini juga membutuhkan umpan balik
(feedback) yakni output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang
berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbaiki input.

Email : mpyenk@gmail.com
25

2.7 Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang selain
melakukan pengelolahan transaksi yang sangat berguna untuk kepentingan organisasi,
juga banyak memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Menurut Gordon B. Davis (1990) Sistem
informasi manajemen adalah sebuah kesatuan, sistem mesin pengguna yang
terintegrasi dalam memberikan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan
fungsi pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem yang dimaksud adalah
sistem yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur
manual, Model yang digunakan untuk menganalisis, merencanakan, mengendalikan,
dan membuat keputusan serta sebuah basis data.

Raymond McLeod Jr (1995:383) mengemukakan bahwa Sistem Informasi


Manajemen adalah sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi (sudah menggunakan
komputer) yang membuat informasi berguna untuk pemakainya dengan keperluan
yang sama.

Menurut Moekijat (1991:69), SIM adalah segala sesuatu yang menyangkut


perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penggunaan alat teknologi informasi
untuk membantu manusia dalam menyelesaikan seluruh pekerjaannya yang
berhubungan dengan pengelolahan dan pengelolaan informasi yang dalam
implementasinya senantiasa berhubungan dengan tiga sumber daya organisasi yaitu
informasi, teknologi informasi dan manusia. Dari beberapa defenisi yang
dikemukakan para ahli maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:

SIM adalah menyeluruh. SIM meupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya.

SIM merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem dan tiap
sub sistem ini memiliki fungsi masing-masing tetapi saling terkait antara sub
sistem.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

SIM adalah terkoordinasi. SIM merupakan suatu kesatuan yang memiliki


tahapan yang terkoordinasi dalam pengoperasiannya

SIM bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Agar Sistem Informasi


Manjemen dalam suatu organisasi dapat beroperasi secara efektif, maka perlu
diperhatikan tentang beberapa unsur penting berikut:

• Data yang dibutuhkan


• Kapan data dibutuhkan
• Siapa yang membutuhkan dimana dibutuhkan
• Dalam bentuk apa data dibutuhkan
• Prioritas yang diberikan dari bermacam data
• Prosedur/mekanisme yang digunakan untuk memproses data
• Bagaimana pengaturan umpan balik
• Mekanisme evaluasi yang digunakan

Tujuan utama sistem informasi manajemen ialah membantu proses manajemen


pada suatu organisasi. Manajemen meliputi seluruh hierarki kepengurusan dalam
suatu organisasi, dimulai dari hierarki manejemen puncak yang bertanggungjawab
atas keberhasilan atau kegagalan organisasi secara keseluruhan hingga pada hierarki
manajemen bawah yang hanya bertanggungjawab atas operasi sehari-hari dari
departemen tertentu saja. James A. O’Brien (1999) dapat membantu, terutama
pemakai akhir, dalam memahami arti sistem informasi dalam suatu organisasi

Ada beberapa hal yang perlu dicatat dalam perkembangan konsep sistem
manajemen dalam lingkup administrasi negara. Pertama, terdapat begitu maraknya
buku-buku sistem informasi manajemen yang mengakar sekaligus teraplikasi dalam
bidang ekonomi yang telah lama dianggap menjadi bagian yang menyatu dalam
pengajaran dan aplikasi pada administrasi negara khususnya pada penerapan model
organisasi publik. Perbedaan struktur dan manajemen pada sektor publik dan swasta
menghendaki penerapan framework sistem informasi yang berbeda.

Email : mpyenk@gmail.com
27

Kedua, pengertian sistem informasi manajemen dalam penulisan ini akan


digunakan dalam konteks, baik sistem, informasi, dan manajemen. Sehingga tidak
dapat dikatakan bahwa seperangkat komputer itu adalah merupakan satu hal yang
dapat dikatakan sebagai konsep sistem informasi manajemen sebagaimana yang
terdapat dalam beberapa majalah, harian, atau iklan-iklan, atau bahkan dalam
beberapa pidato dari pejabat pemerintah dalam kaitannya dengan perkembangan
teknologi yang dikacaukan dengan konsep sistem informasi manajemen secara
menyeluruh. Perkembangan teknologi komputer hanyalah salah satu instrumen untuk
mengolah data dalam sistem informasi manajemen, dan hal itu baru merupakan
konsep sistem informasi manajemen kalau dikaitkan dengan proses pembuatan
keputusan dalam organisasi (publik).

Ketiga, sistem informasi manajemen sebagai proses. Sebagai proses, sistem


informasi manajemen sebenarnya terdiri dari beberapa subsistem, antara lain: users,
yang meliputi pimpinan tingkat atas, menengah dan operasional. Subsistem yang lain
yakni analis sistem informasi manajemen (termasuk di dalamnya adalah
programmer). Sebagai proses setiap pembahasan konsep sistem informasi manajemen
menghendaki proses manajemen data, yang meliputi proses pengolahan data baik itu
menggunakan cara manual ataupun menggunakan komputer yang dalam banyak hal
efektivitas dan kompleksitasnya sangat tergantung dari perkembangan teknologi baik
hardware maupun software-nya. Dan proses selanjutnya yang cukup menentukan
adalah proses analisis informasi dari analisis sistem serta proses pembuatan
keputusan itu sendiri yang mencakup dimensi manajemen dalam organisasi, baik segi
kepemimpinan, komunikasi maupun kompleksitas struktur organisasi. Permasalahan
yang muncul pada tahap proses ini antara lain:

1. Terdapatnya perbedaan persepsi antara users dengan analis sistem mengenai


kebutuhan informasi dalam rangka pembuatan keputusan.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

2. Terhambatnya komunikasi antara users dengan analis sistem yang disebabkan


permasalahan power, baik karena faktor teknologi maupun faktor birokrasi.

Kemajuan dan kecanggihan teknologi pada era komunikasi ini membawa


konsekuensi dilakukannya proses pengolahan data secara cepat dan efisien dengan
kemungkinan menampilkan output informasi yang sangat bervariasi. Pada saat
tertentu, dominasi teknologi ini menjadi faktor yang sangat merisaukan bagi user,
khususnya manajer tingkat atas dalam kaitannya dengan kemapanan penentu
kelangsungan hidup organisasi melalui instrumen sistem dan prosedur. Apabila hal
ini terjadi, maka manajer justru dapat bersikap antipati terhadap peranan analis
sistem. Akibat lebih lanjut adalah terancamnya pencapaian tujuan organisasi itu
sendiri.

2.8 Skala Linkert

Skala Likert (Metode Perhitungan, Persentase dan Interval) Pada sebuah


penelitian metode perhitungan suatu kuisoner atau untuk menghitung sikap tentunya
sangat diperlukan, namun acuan tersebut tidak sembarang didapatkan. skala likert
Menurut "Sugiono pada bukunya yang berjudul METODE PENELITIAN
KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R & D, tahun 2012 yang diterbitkan oleh
ALFABETA di Bandung: hal. 93" menjelaskan bahwa Skala Likert merupakan
metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Sedangkan menurut Dane
Bertram pada jurnalnya "Likert Scale" menjelaskan bahwa "A psychometric response
scale primarily used in questionnaires to obtain participant’s preferences or degree of
agreement with a statement or set of statements. Likert scales are a non‐comparative
scaling technique and are unidimensional (only measure a single trait) in nature.
Respondents are asked to indicate their level of agreement with a given statement by
way of an ordinal scale." Yaitu Skala respon psikometri terutama digunakan dalam
kuesioner untuk mendapatkan preferensi peserta atau tingkat kesepakatan dengan

Email : mpyenk@gmail.com
29

pernyataan atau set pernyataan. Skala Likert adalah teknik skala non-komparatif dan
unidimensional (hanya mengukur sifat tunggal) secara alami. Responden diminta
untuk menunjukkan tingkat kesepakatan melalui pernyataan yang diberikan dengan
cara skala ordinal.

2.9 Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang

Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang beralamat di Jl. Pemuda KM.2 Kodepos


59218. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Rembang dibentuk pada tanggal 30
Januari 2001 berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2000 tentang pembentukan
organisasi lembaga pelaksana daerah. Ruang lingkup kelembagaan dinas Pendidikan
Nasional Kabupaten Rembang terdiri dari penggabungan 2 instansi/kelembagaan,
yaitu : Lembaga vertical Kantor Departemen Pendidikan Kabupaten Rembang
Lembaga daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rembang. Sebagai
unsur lembaga pelaksana daerah maka Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten
Rembang mempunyai tugas pokok fungsi membantu Bupati dalam pelaksanaan
urusan teknis pelayanan dan penyelenggaraan pendidikan dengan uraian tupoksi
sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan Bupati Rembang No. 81 Tahun 2001.

Kemudian dengan diperbaharuinya Peraturan Daerah No. 6 tahun 2000 menjadi


Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2002 maka istilah Dinas Pendidikan Nasional
Kabupaten Rembang dirubah menjadi Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang,
dengan Nomenklatur Disdik Kab. Rembang.

Dengan terbitnya peraturan perundang - undangan yang baru yaitu :

1. PP Nomor : 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan kewenangan antara


Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten

2. PP Nonor : 41 Tahun 2007 tentang Struktur Kelembagaan Pemerintah

3. Perda Nomor : 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

2.7 Hipotetik Penelitian

Hipotetik dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada peningkatan kinerja bagian pengarsipan sesudah menggunakan


SIMPEG.

2. Ada pengaruh keakuratan data dan informasi kepegawaian setelah


implementasi SIMPEG.

Email : mpyenk@gmail.com
31

3. METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan rancangan penelitian model


prosedural yang dipilih mengadaptasi dari model penelitian Borg dan Gaal (1983:
772) dan rancangan model prosedural yang dikembangkan oleh McKenny (2001).
Berdasarkan sepuluh langkah tersebut oleh sukmadinata dimodifikasi menjadi 3
langkah penelitian dan pengembangan yang intinya sama dengan tahap penelitian
yang dikembangkan oleh McKenny (2001), yaitu: (1) tahap studi pendahuluan
sebagai Seed And contents analysis, (2) tahap pengembangan sebagai desing,
Development, And evaluation, (3) tahap pengujian efektivitas produk sebagai semi-
sumative evaluation. (sukmadinata, 2006: 176).

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian dan


pengembangan (Reseach Ana Development) versi Borg dan Gall dengan pendekatan
kuantitatif. Borg dan Gall (1983: 772) menulis, “Educational Research Ana
Development (R&D) si a process Led do develop And validate Educational
Products”. Berdasarkan definisi tersebut, penelitian ini berupaya memproduksi dan
memvalidasi suatu model Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Dinas
Pendidikan Kabupaten Rembang dalam upaya meningkatkan pelayanan prima kepada
masyarakat dan instansi yang membutuhkan.

Produk pendidikan yang dimaksud Borg dan Gall (1983: 772) tidak hanya
objek-objek material, tetapi juga termasuk bagunan prosedur dan proses. Dengan
demikian tujuan akhir dari penelitian dan pengembangan pendidikan adalah lahirnya
suatu produk baru atau perbaikan terhadap produk lama untuk meningkatkan kinerja
pendidikan. Dengan produk atau model baru tersebut, proses dan hasil pendidikan
menjadi lebih efektif dan efisien, atau lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

3.2 Kerangka Penelitian

Pada tahap ini dilakukan mengkaji penelitian terdahulu yang telah dianalisis
sesuai dengan kebutuhan SIMPEG setelah itu melakukan perumusan model yang
cocok, uji coba lapangan hingga ditemukan model akhir simpeg

Penelitian pendahuluan

Perumusan model dan analisis

Validasi model awal

Revisi model awal

Uji coba terbatas

Revisi uji coba terbatas

UJI COBA LAPANGAN


Uji coba kelompok

Penghalusan model
Validasi akhir

Model Akhir SIMPEG

Gambar 3.1 Kerangka penelitian SIMPEG Dinas Pendidikan Rembang

Email : mpyenk@gmail.com
33

3.3 Pengembangan

Tahap pengembangan ini dilakukan dengan kegiatan meliputi: (1) penyusunan


model simpeg, (2) uji model, (3) konsultasi pakar dan praktisi, (4) evaluasi oleh ahli,
(5) Uji coba lapangan terbatas

3.3.1 Penyusunan Model SIMPEG

Penyusunan desain model konseptual simpeg berbasis Web. Desain model yang
disusun dalam penelitian ini menerapkan implementasi sistem dan pendekatan
pelatihan penggunanan SIMPEG

3.3.2 Penyusunan Model

Tahap penyusunan model SIMPEG dilakuakan dengan mengumpulkan data


pegawai, mengolah data pegawai dan menyajikan data pegawai.

3.3.3 Konsultasi Pakar

Konsultasi kepada para ahli terhadap produk yang telah ditetapkan, peneliti
mengembangkan dan menyusun draf awal model SIMPEG berupa draf implementasi
SIMPEG. Hasil model awal dikonsultasikan kepada para pakar Sistem Informasi.
Hasil model tersebut berupa prototipe SIMPEG yang terdiri dari; (1) tahap konsultasi
model prototipe aplikasi Simpeg (2) tahap konsultasi model manajemen Simpeg.

3.3.4 Validasi Model SIMPEG

Validasi model implementasi manajemen SIMPEG dilaksanakan setelah uji


coba perorangan dan kelompok, hasil uji coba digunakan untuk merevisi dan
memvalidasi model SIMPEG yang dikembangkan. Desain uji validasi dan evaluasi
model menggunakan “The single One Hot Chase Study”. Proses evaluasi penelitian
lebih ditekankan untuk; (1) membandingkan sebelum di implementasikan SIMPEG,
(2) sesudah di implementasikan SIMPEG efektif dan efisien atau tidak.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

Pengujian terbatas dengan : “The singlet One Hot Chase Study” dengan metode
eksperimen dapat dilihat pada gambar berikut ini.

O: Observasi penerapan model awal dan akhur

X: Treatmen berupa penerapan model

3.3.5 Uji coba lapangan terbatas

Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas pada perorangan atau kelompok kecil
untuk memeriksa apakah software bisa berjalan dengan lancar atau tidak.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, lokasi yang dipilih untuk melakukan


penelitian adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Lokasi ini dipilih karena
ketika peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan beberapa masalah/kendala
karena tidak adanya SIMPEG di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti.

3.5 Jenis Data

Jenis data penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Sehubungan
dengan jenis penelitian lapangan yang bersumber dari informasi dan objek penelitian,
data yang dikumpulkan adalah deskriptif dalam bentuk catatan lapangan, dokumen-
dokumen pribadi dan resmi, foto-foto, rekaman visual, dan pernyataan-pernyataan
masyarakat atau kata-kata masyarakat (Abdullah, 2001: 244) atau, komentar dan
saran dideskripsikan secara kualitatif, sedangkan tentang ketepatan, kejelasan dan
kegunaan model dan materi manajemen pelatihan berkreasi berbasis apresiasi seni
akan digunakan analisis statistik deskriftif persentase. Penilaian unjuk kerja dilakukan

Email : mpyenk@gmail.com
35

dalam bentuk tes praktik berkreasi dan berapresiasi dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat pemahaman penguasaan materi yang telah diajarkan/dilatihkan. Data kualitatif
diperoleh dari jawaban angket terbuka mengenai kebutuhan guru terhadap pelatihan
yang diinginkan dan tanggapan, saran dan krtik para ahli terhadap produk dan paket
pelatihan.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket skala


Likert, angket terbuka, format/rubrik skor hasil diklat, format observasi dan format
cacatan diskusi terfokus.

Pada instrumen kinerja menggunakan data dan menggunakan tes sebelum


penggunaan Simpeg dan sesudah penggunaan Simpeg mengiakan angket skala
Linkert.

Pada instrumen kecepatan operasional juga diuji menggunakan tes skala linkert
pada saat sebelum dan sesudah Simpeg digunakan.

1. Angket skala Likert digunakan untuk mengumpulkan data tentang evaluasi ahli isi,
ahli pelatihan, dan mencermati produk yang dikembangkan, berupa kriteria jawaban:
4 berarti baik; jawaban 3 berarti cukup baik; 2 berarti kurang baik; 1 yang berarti
tidak baik. Rumusan kriteria jawaban kalimatnya menyesuaikan jenis pertanyaan.

2. Angket terbuka digunakan untuk mengumpulkan data tentang: (1) analisis


kebutuhan pelatihan; (2) kritik dan saran-saran ahli isi, ahli pelatihan.

3. Angket tertutup digunakan untuk mengumpulkan data tentang; (1) analisis


kebutuhan pelatihan; (2) kritik dan saran dari ahli isi, ahli manajemen, dan dosen
seni, dalam bentuk lembr kosong yang dapat diisi dengan komentar, saran dan kritik.

Instrumen yang dikembangkan divalidasi dengan menggunakan dua cara yaitu:


ANGGA DEBBY FRAYUDHA

1. Validitas Prediksi (predictive validity) adalah validitas perkiraan yang berkenaan


dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja atau seseorang di masa
mendatang berdasarkan pengukuran awal. Validitas prediksi adalah validitas
instrumen yang diharapkan bisa memiliki hubungan dengan hasil yang diharapkan
dari instrumen yang dibuat. Biasanya dengan cara mengonsultasikan konsep model
aplikasi dan tutorial cara menggunakan.

2. Validasi Isi (Content Validity) adalah validitas instrumen yang memiliki


kandungan isi butir-butir item pertanyaan yang dibuat sesuai dengan topik penelitian
dan bisa menggali jawaban responden sesuai dengan permasalahan yang sudah
dirumuskan oleh peneliti. Biasanya dengan cara mengkonsultasikan instrumen yang
telah dibuat peneliti kepada pakar/ahli di bidang yang sesuai dengan tujuan peneliti.

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan teknik wawancara dalam


mendapatkan informasi dan data. Berdasarkan hal tersebut maka akan dilakukan
wawancara terhadap beberapa narasumber yang memiliki pengetahuan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan SIMPEG di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang,
narasumber tersebut antara lain:

1. Operator data pegawai (Subbagian Data dan Dokumentasi Pegawai). Narasumber


tersebut dipilih karena operator data pegawai yang mengelola secara langsung Sistem
kepegawaian di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang walaupun masih secara
manual.

2. Kepala Subbagian Perencanaan dan Pengadaan Pegawai. Narasumber tersebut


dipilih karena narasumber memiliki tugas untuk menyusun perencanaan dan
pengadaan pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang

3. Bagian Penempatan dan Mutasi Pegawai. Narasumber tersebut dipilih karena


narasumber memiliki tugas untuk menentukan dan melaksanakan pengelolaan
penempatan dan mutasi pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang.

Email : mpyenk@gmail.com
37

5. Konsultan SIMPEG BKD Rembang. Narasumber dipilih karena memiliki tugas


dan berkaitan langsung dengan pegawai negeri di Dinas Pendidikan Kabupaten
Rembang ataupun Guru PNS.

3.7 Teknik Analisis Data

Data terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif. Pada data kuantitatif
menggunakan skor yaitu berupa kinerja dan kecepatan operasional. Pada data
kualitatif menggunakan hasil persepsi atasan atau teman sejawat, Data berupa
komentar dan saran dideskripsikan secara kualitatif, sedangkan tentang ketepatan,
kejelasan dan kegunaan model digunakan analisis statistik deskriptif persentase. Data
kuantitatif diperoleh dari persentase jawaban kuesioner analisis kebutuhan dan skor
jawaban evaluator dalam angket skala Likert terhadap draf produk berupa skor angka.
Data mengenai kondisi dan kebutuhan sistem model draf dianalisis dengan teknis
persentase, evaluasi melalui angket skala Likert. Angket tertutup akan dianalisis
menggunakan teknik analisis rata-rata.

Uji validitas dibagi menjadi dua yaitu uji kepraktisan dan uji keefektifan yang
dinilai dengan skala baik, cukup atau kurang. Dalam hal validitas dinilai oleh ahli
mulai dari rancangan hingga ke model simpeg, yang menilai diantaranya ahli IT, ahli
manajemen. Sedangkan uji praktis menggunakan skala Linker yang berupa persepsi
pengguna bisa dari masyarakat, pegawai dan pimpinan.

Data hasil angket terbuka dan rekaman diskusi terfokus FGD akan dianalisis
dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Kriteria nilai rata-rata evaluasi draf
produk pengembangan yaitu: (1) 3,20-4,00 baik, (2) 2,20-3,19 cukup baik, (3) 1,20-
2,19 kurang baik, (4) 0,00-1,19 tidak baik.
ANGGA DEBBY FRAYUDHA

DAFTAR PUSTAKA

Borg, Walter R. dan Meridith, D. 1983. Education Research: An Introduction. New


York dan London: Logman.

Siagian, Sondang. 2007. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Rivai, Veithzal. dan Murni, Sylviana. 2009. Education Management. Jakarta:


Rajawali Pers

Rochaety Eti, Rahayuningsih Pintjorini, Gusti Yanti Prima, 2008. Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Gordon, Davis. 1999. Manajemen Information System. Seventh Edition. New York:
MCGraw-Hill Book Company.

Onong, Uchyana Effendy. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Cetakan Keempat,


Bandung: CV Mandar Maju.

Raymond, McLeod. 2001. Management Information System. Eight Edition.


NewJersey: Prentice-Hall International, Inc.

Yeyep Oesman, 2005. Cara membangun Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.

Andi, 2005. Membuat Aplikasi Database Karyawan Online Berbasis WEB dengan
PHP dan MySQL, Madiun.

Cook, C, C. 1977. The Ages of Mathematics. New York:Doubleday &Company,Inc

Amsyah, Zulkifli. 1997. Manajemen Sistem Informasi, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Buchari, Zainun. 2000. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.

Azizy, Q. Qodri, 2007. Change Management dalam Reformasi Birokrasi. Jakarta:


Gramedia.

Email : mpyenk@gmail.com
39

Thoha. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi 12, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Rivai, Veithzal. & Sagala, E.J. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Edwards, J. R. 2001. Multidimensional constructs in organizational behavior


research: An integrative analytical framework.

Robert G. Murdick; Published: 01 Jun 1984; Format: Paperback

Moekijat. 1991. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosda


Karya.

Davis, Gordon B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Struktur dan
Pengembangannya. Jakarta : Pustaka Binaman Pessindo.

Walter R. Borg, Meredith Damien Gall Longman, 1983. Educational Research. 4th
Edition, New York, Longman.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja


Rosda Karya

Abdullah. 2001. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan


Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Edisi 1. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai