Anda di halaman 1dari 5

Padatan digolongkan dalam dua golongan, padatan kristalin yang

partikel penyusunnya tersusun teratur, dan padatan amorf yang partikel

penyusunnya tidak memiliki keteraturan yang sempurna. Padatan amorf

mempunyai titik lebur yang tidak tegas (melebar). Sedangkan kristal

memiliki susunan yang teratur dan titik lebur yang tegas.Studi bahan

kristalin mempunyai sejarah yang jauh lebih panjang karena kristal lebih

mudah dipelajari daripada bahan amorf. Perkembangan paling penting

dalam studi bahan kristalin adalah perkembangan analisis kristalografi

sinar-X. Awalnya teknik ini hanya dapat digunakan untuk struktur yang

sangat sederhana seperi garam (NaCl). Namun dalam 80 tahun terakhir

analisis kristalografi telah berkembang dengan demikian cepat sehingga

protein dengan massa molekul yang sangat besar kini dapat dipelajari

dengan teknik ini.

Terdapat berbagai cara untuk mengklasifikasikan padatan, yang meliputi

berbagai bahan. Namun, klasifikasi yang paling sederhana adalah

membaginya menjadi dua golongan: padatan kristalin yang partikelnya

tersusun teratur dan padatan amorf yang keteraturannya kecil atau tidak

ada sama sekali.

Amorf (Amorphous), merupakan defenisi struktural dari suatu

material, dimana atom-atomnya tersusun secara tidak teratur, sehingga


panjang dan sudut ikatan antar atom juga tidak teratur. Kasus inilah yang

diketahui sebagai bentuk penyimpangan struktural.

Susunan partikel dalam padatan amorf sebagian teratur dan sedikit agak

mirip dengan padatan kristalin. Namun, keteraturan ini, terbatas dan tidak

muncul di keseluruhan padatan. Banyak padatan amorf di sekitar kita-

gelas, karet dan polietena memiliki keteraturan sebagian.

Pada saat ini para pakar menyadari bahwa efek obat tidak semata-
mata tergantung pada factorzat aktif yang berkhasiat saja, tetapi juga
tergantung pada bentuk sediaan terutama formulasinya. Salahsatunya
yaitu bentuk kristal zat aktif. Namun demikian, tidak semua zat padat
dapat membentuk Kristal.Zat padat yang tidak mempunyai struktur
Kristal dikenal dengan zat

amorphous

atau

zat amorf

(a:tidak,morf:bentuk). Partikel-partikel dari zat amorf tersebut tidak


mempunyai bentuk tertentu danpermanen. Bentuk amorf yang merupakan
yang akan lebih cepat pada saat proses absorbsi berlangsung.(Partana,
2008)Beberapa sifat amorf:a.
Absorbsi zat berbentuk amorf lebih besar daripada bentuk Kristal karena
zat yang amorf lebihmudah larut. Sebagai contoh, kloramfeikol palmitat
dan novobiosin akan tidak aktif apabiladiberikan dalam bentuk Kristal.
Contoh lainnya, insulin. Insulin (hormone kelenjar
pancreassapi/kambing) yang penting untuk metabolism glukosa memiliki
tiga bentuk, yaitu :1.

amorf (semilente): cepat diabsorbsicontoh: prompt Insulin zinc. Susp.


USP2.

krislat (ultralente): lambat diabsorbsicontoh: Extended Insulin Zinc.


Susp. USP3.

campuran 70% Kristal dan 30% amorf (lente)contoh: Insulin Zinc. Susp.
USPb.

stabilitas produk berbentuk amorf lebih kecil daripada bentuk


Kristal.Contoh: penisilin G natrium(Syamsuni, 2006)
Atwood,David and A.T. Florence. 2008. Physical Pharmacy. London:
Pharmaceutical Press.

Di samping bentuk-bentuk polimorfisme dimana senyawa-senyawa


mungkin ada, mereka juga dapat terjadi dalam bentuk non-kristal atau
bentuk

amorf

. Energi yang dibutuhkan untuksuatu molekul obat untuk bebas dari suatu
serbuk

amorf

. Oleh karena itu bentuk

amorf

darisuatu senyawa selalu lebih mudah larut dibandingkan dengan bentuk


kristalnya yg sesuai(Ansel, C. H. 1989 .

Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi Keempat

. Jakarta : UI-Pres

Anda mungkin juga menyukai