Anda di halaman 1dari 11

BAB VIII

LUAS LANTAI

8.1. Luas Lantai


8.1.1. Teori Tentang Luas Lantai Bagian Produksi
Dalam melakukan Perencanaan Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan,
dibutuhkan beberapa kebutuhan lahan atau luas lantai untuk kegiatan produksi pabrik yang
akan didirikan, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Dengan demikian perlu dihitung
berapa luas lahan yang disiapkan, terutama untuk kegiatan bagian produksi. Perhitungan luas
lantai ini didasarkan pada bahan baku yang akan disiapkan, mesin atau peralatan yang
digunakan dan barang jadi yang dihasilkan. Bedasarkan hal tersebut, maka akan didapat luas
lantai receiving model tumpukan dan rak, luas lantai pabrikasi dan assembling, serta luas
lantai shipping.
Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas lahan yang digunakan dalam
perencanaan tata letak pabrik dan perusahaan yang akan didirikan .Perhitungan luas lantai
produksi dimulai dari luas kebutuhan lahan produksi sampai lahan perkantoran dengan
memperhatikan segala fasilitas pendukungnya.
Didalam menghitung kebutuhan luas lantai ini, dilibatkan pula masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan lainnya yang akan mempengaruhi terhadap lahan atau luas lantai
tersebut, yaitu: Alat angkut, Cara pengangkutan, Cara penyimwpanan bahan baku, Aliran
bahan, yang kesemuanya harus diperhitungkan dalam penentuan luas lantai dengan
menambah allowance (kelonggaran) yang diberikan terhadap perhitungan luas lantai tersebut.
Dengan demikian perlu dihitung berapa luas lahan yang disiapkan, terutama untuk kegiatan
bagian produksi ini, yang didasarkan pada :
1. Bahan baku yang akan disiapkan

2. Mesin atau peralatan yang digunakan

3. Barang yang dihasilkan


Berdasarkan jumlah diatas, maka akan diperoleh data kebutuhan luas lantai untuk:
a. Luas lantai receiving (bahan baku).

b. Luas lantai pabrikasi dan assembling.

c. Luas lantai shipping (barang jadi).


Kegunaan luas lantai adalah untuk memperhitingkan kebutuhan ongkos material
handling (OMH) antar departemen, sesuai dengan luas lantai hasil perhitungan.
8.1.2. Luas Lantai Gudang Bahan Baku (Receiving)
Luas lantai receiving adalah luas lantai yang digunakan untuk menyimpan bahan baku
atau material yang akan digunakan dalam produksi. Luas lantai gudang bahan baku digudang
(receiving) ini terdiri dari model tumpukan dan rak. Untuk memberi gambaran dari cara
penyimpanan bagan baku digudang, maka perlu digambarkan bagaimana cara penyimpanan
material tersebut (baik model tumpukan maupun model rak), sehingga luas lantai yang
dipakai sesuai dengan hasil perhitungan. Gambaran yang dibuat harus memberi penjelasan
mengenai :
1. Tinggi memuat berapa tumpuk

2. Lebar memuat berapa baris

3. Panjang memuat berapa baris


Sehingga jika dijumlahkan, material yang tergambar sesuai dengan material persatu
periode yang akan disimpan. Demikian juga untuk model rak, luas lantai yang dibutuhkan
adalah lahan yang diperlukan berdasarkan kebutuhan hasil perhitungan setelah disimpan
dalam rak sesuai dengan tinggi dan lebar maksimum dari rak serta cara penyimpanan dalam
rak.
8.1.3. Luas Lantai Mesin
Luas lantai mesin perlu diperhitungkan dalam mencari tata letak pabrik dan
pemindahan bahan. Data-data yang diperlukan untuk menghitung luas lantai mesin
departemen pabrikasi adalah sebagai berikut :
Deskripsi.

Nama mesin atau peralatan.

Jumlah mesin atau peralatan .

Ukuran mesin atau peralatan.

Tipe bahan atau material.

Luas mesin.

Luas seluruh mesin.

Toleransi.

Luas toleransi..
Allowance.

Luas Allowance.

Total Luas lantai.

Langkah –langkah perhitungan luas lantai mesin adalah :


1) Tentukan jumlah mesin yang digunakan (dapat diperoleh dari Routing sheet)

2) Tentukan luas lantai mesin, yaitu kebutuhan lahan untuk meletakkan sejumlah mesin
pada pabrikasi.

3) Tentukan luas seluruh mesin yaitu luas yang diperlukan secara keseluruhan dengan
memperhatikan jumlah mesin yang digunakan.

4) Tentukan toleransi bahan, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk menyimpan


sementara bahan yang akan diproses.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan besarnya toleransi bahan adalah :

Ukuran material atau bahan.

Karakteristik material atau bahan.


5) Tentukan allowance, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk material handling .

6) Tentukan total luas lantai mesin, yaitu kebutuhan lahan untuk menetapkan mesin atau
peralatan setelah ditambah toleransi bahan dan allowance.

Untuk deskripsi dan nama mesin dilihat dai OPC dimana jumlah mesinnya diperoleh dari
perhitungan Routing sheet. Untuk ukuran sudah diketahui yaitu panjang dan lebarnya. Dan
untuk luas mesin diperoleh dari perkalian ukuran mesin yaitu panjang kali lebar. Untuk Luas
Seluruh diperoleh dari perkalian jumlah mesin dengan luas mesin.

8.1.4. Luas Lantai Shipping (Gudang Barang Jadi)

Data-data yang diperlukan untuk menghitung luas lantai barang jadi adalah
Nomor komponen

Nama komponen

Tipe barang jadi

Langkah-langkah untuk menghitung luasa lantai barang jadi adalah sebagai berikut:
1. Tentukan ukuran kemasan, yaitu ukuran atau dimensi dari kemasan untuk tempat produk
jadi perusahaan. Ukuran kardus atau kemasan ditentukan oleh :

Ukuran produk jadi

Jumlah produk jadi dalam satu kemasan

Allowance
2. Tentukan produk jadi per satu produk, yaitu produk yang dihasilkan untuk periode, yaitu
berdasarkan produk perjam dari perusahaan. Penentuan periode didasarkan pada:
Periode pengiriman produk jadi ke pasaran

Kapasitas maksimum bahan

Karakteristik produk jadi


3) Tentukan volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi per periode
tertentu.

4) Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume kemasan total,
setelah ditumpuk sesuai dengan tinggi maksimum tumpukan yang diizinkan dan cara
penumpukannya.

5) Tentukan allowancenya yaitu kelonggaran yang diberikan untuk kelancaran dalam


menentukan barang jadi.

6) Tentukan total luas lantai keseluruhan yang diperlukan untuk penyimpanan barang jadi
(shipping) dalam suatu gudang.

7.1.5. Luas Lantai Perkantoran

Dalam perhitungan luas lantai, terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian dari
perkantoran dan pelayanan pabrik, yaitu :
Bagian umum, merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik, misalnya Tool room
(tempat penyimpanan peralatan), Tool crib (tempat menyimpan atau memperbaiki
peralatan yang rusak), ruang rapat, ruang tunggu dan sebagainya.

Bagian produksi, merupakan bagian yang melayani organisasi produksi, misalnya


Teknik Industri (standar kerja,metode, material handling, proses), Quality control
(receiving, in process, finished good), plan engineering.
Bagian personil, merupakan fungsi yang melayani atau menangani kebutuhan orang
misalnya, fasilitas kesehatan, kantin, WC atau toilet, daerah rekreasi atau taman,
lapangan parkir, telepon umum dan lain-lain.

Bangunan fisik, merupakan bagian yang berhubungan dengan kebutuhan fasilitas fisik
bangunan, peralatan, utilitas dan juga fasilitas pemasaran, pembangkit tenaga, garasi,
pemadam kebakaran, bengkel peralatan, dan sebagainya.
Yang harus diperhatikan dalam menyusun perkantoran :
Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu sama lain.

Lebar lubang minimal 0,9 meter.

Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan dasar departementasi.

Tiap pekerja membutuhkan minimal kira-kira 4,5 sampai 25 m2.

Cahaya yang datang dari kiri dan atau dari belakang lebih baik.

Bila pekerja harus duduk saling membelakangi maka harus dipisahkan minimal
melebar 1 meter diantara kursi.

Persyaratan Umum Perkantoran


Satu kantor yang luas merupakan unit kerja yang efisien daripada sejumlah ruangan-
ruangan kecil dengan luas yang sama, karena memudahkan pengawasan, komunikasi
bias lebih lancar, cahaya dan ventilasi bias lebih baik.

Lebar lorong untuk sirkulasi utama 1,5 sampai 2,5 m, jika tidak seberapa penting
cukup 1 sampai 1,5 m.

Jarak meja dengan kursi minimal 45 cm.

Jarak antara meja atau dengan tembok berkisar antara 60 sampai 90 cm.

Untuk menghindari kebisingan, maka peralatan seperti mesin tik dan mesin stensil
sebaiknya diletakkan terpisah.

Perkantoran diperlukan oleh banyak orang baik dari dalam maupun dari luar orang pabrik
dengan berbagai maksud dan tujuan. Pada pabrik yang kecil umumnya kantor digabung
menjadi satu tempat untuk memudahkan komunikasi antar pegawai. Tempat ini sering
terletak dibagian depan bangunan pabrik untuk memudahkan para pengunjung. Pada pabrik
agar besar pada umumnya, kantor umum atau administrasi mungkin dibagian depan
bangunan pabrik dan kantor pelayanan produk dan pegawai dapat ditempatkan dalam daerah
produksi.

8.1.6. Luas Lantai fasilitas


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan fasilitas yaitu :
1. Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu dengan yang lainnya.
2. Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan dasar departementasi.
3. Cahaya yang datang yang baik dari sebelah kiri atau dari belakang.
4. Lebar lorong minimal 0,9 meter.
5. Lebar jarak antar kursi dengan kursi lainnya minimal satu meter.

Ketentuan dalam pemilihan fasilitas


Dalam memilih fasilitas pelayanan harus disesuaikan dengan kondisi manajemen
perusahaan yang direncanakan. Dalam arti bahwa dalam perusahaan besar jelas memiliki
jenis dan ukuran fasilitas yang berbeda dengan perusahaan kecil.
Ketentuan Khusus dalam luas lantai kantor
Kondisi ideal untuk perbandingan tenaga kerja tak langsung dengan tenaga kerja
langsung berkisar antara 1 : 6 sampai 1:10. Untuk ukuran luas lantai pada level organisasi
pertama 5 x 5 m, level organisasi ketiga 3x3 m, level organisasi keempat dibuat dalam satu
ruangan dengan luas perorang 2x2 m.
LUAS LANTAI FASILITAS

No. Nama Ruangan Jumlah Ukuran Total luas (m2) Allowance Total Luas +
(meter) 150% Allowence (m2)
1. Kantin 1 4X5 20 30 50
2. Toilet karyawan pria 2 2X2 8 12 20
3. Toilet karyawan wanita 2 2X2 8 12 20
4. Toilet Direktur 1 2X2 4 6 10
5. Mushola 1 5X5 25 37.5 62.5
6. Tempat Wudhu 2 2X2 4 6 10
7. Lapangan parkir Depan 1 7X8 56 84 140
8. Ruang ganti baju pria 1 2X2 4 6 10
9. Ruang ganti baju wanita 1 2X2 4 6 10
10. Tempat sampah 4 2X2 4 6 10
11. Ruang Meeting 1 5 X4 20 30 50
12. Pos Satpam 1 2X2 4 4 8
Jumlah 400,5m2
LUAS LANTAI KANTOR

No. Nama Ruangan Jumlah Ukuran Total Luas Allowance Total Luas +
(meter) (m2) 150% Allowence (m2)
1. Direktur 1 4X4 16 24 40
2. Manajer Marketing 1 4X4 16 24 40
3. Manajer Kepegawaian dan Bagian 1 3X3 9 13.5 22,5
Umum
4. Manajer Accounting dan Administrasi 1 3X3 9 13,5 22,5
5. Manajer Staf Produksi 1 3X3 9 13,5 22,5
5. Bag. Produksi 1 2X3 6 9 15
6. Bag. Pemasaran 1 2X3 6 9 15
7. Bag. Administrasi 1 2X3 6 9 15
8. Bag. Gudang 1 2X3 6 9 15
9. Bag. Pengamanan 1 2X3 6 9 15
Jumlah 222,5 m2
LUAS LANTAI MESIN

Nama Alat Spesifikasi Alat Luas Allowance Luas Alat Jumlah Total Luas (m2)
P (m) L (m) T (m) Alat 150% + Alat
(m2) Allowance
150%
Timbangan 0,385 0,355 0.190 0,136 0,204 0,34 2 0,68
Pengayak 0,24 0,12 0,15 0,028 0,042 0,07 1 0,07
Tepung Getar
Mixer 1,2 1,2 1,1 1,44 2,16 3,6 1 3,6
Oven 0,95 0,76 0,53 0,722 1,083 1,805 5 9,025
Cooler Rack 0,35 0,24 0,20 0,084 0,126 0,21 5 1,05
Automatic 1,05 0.7 1,8 0,735 1,103 1,838 1 1,838
Packaging
Machine
Metal 1,6 0,9 0,1 1,44 2,16 3,6 1 3,6
Detector
Total 19,863 m2
LUAS LANTAI GUDANG BAHAN BAKU

Ukuran Terima Luas Unit Luas Total


Banyak Allowence
Bahan Baku Penampung /unit Kebutuha Lantai Luas
P(m) L (m) T (m) Susunan 150 %
(m2) n/hari (m2) (m2)

Total

LUAS LANTAI GUDANG PRODUK JADI

Nama Ukuran Luas Kapasitas Banyak Luas Lantai Allowence Total


Produk /unit (m2) Maximum Susunan (m2) 150 % Luas
P (m) L (m) T (m) (unit) (m2)
I unit rak
Mou Bit 0,2 0,1 0,15 0,02 1000 4x3 =0,625 18,75 18,75
Dibutuhkan
20 rak =
12,5

Luas tanah yang dibutuhkan untuk mendirikan Pabrik Mou Bit adalah m2.

Anda mungkin juga menyukai