Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Lemlit UHAMKA

ANALISA PEMANIS BUATAN (SAKARIN, SIKLAMAT DAN


ASPARTAM) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PADA
JAMU GENDONG KUNYIT ASAM
DI WILAYAH KELAPA DUA WETAN JAKARTA TIMUR

Oleh:

Yusnidar yusuf dan Fatimah Nisma


ABSTRACT

All sorts of jamu carry on shoulder, in the meanwhile is jamu kunyit asam. The revolve
composition of jamu kunyit asam estimation have whitin it food aditive like artificial sugar. Cost
of jamu kunyit asam in the market so very cheap and reach to much for inhabitants or deeply
enjoyable jamu community.The problem is make distrusful, that jamu kunyit asam temporary
estimate to added artificial sugar. These research make analysis about artificial sugar in the
jamu kunyit asam. Five specimen or sample take in / have found from Pedagang Jamu Gendong
at Kelapa Dua Wetan region. Analysis with TLC (Thin Layer Chromatography) and with HPLC
(High Performance Liquid Chromatography) give a spot therewere same hRf performance or
rather. From the research gave a result that negative sample for sacharin and aspartam, and
gave positive about siclamate.

Keyword : Jamu Gendong, TLC

tersebut diolah dari simplisia yang tertera


PENDAHULUAN dalam formulir pendaftaran, serta tidak

O
bat tradisional oleh masyarakat lebih disisipkan zat berkhasiat lain seperti zat/bahan
dikenal dengan nama jamu. kimia (1).
Pemanfaatan obat tradisional pada Komposisi jamu kunyit asam yang
umumnya lebih diutamakan sebagai beredar mengandung zat tambahan gula
pencegahan dan menjaga kesehatan, juga
dipakai untuk mengobati penyakit. Pesatnya sebagai pemanis, seperti diketahui harga jamu
perkembangan obat tradisional, dan himbauan kunyit asam di pasaran sangat murah dan
kepada masyarakat untuk kembali ke alam terjangkau bagi kalangan masyarakat penikmat
(back to nature), telah meningkatkan jamu, karena hal itu penulis menduga apakah
popularitas obat tradisional. Salah satu ada penambahan pemanis buatan untuk
kelompok obat tradisional adalah jamu. penekanan biaya produksi pada jamu tersebut.
Jamu yang terdapat di Indonesia sangat Pada kasus ini akan dibahas apakah jamu
beragam, salah satunya jamu kunyit asam. kunyit asam terdapat bahan tambahan pangan
Jamu kunyit asam berkhasiat untuk (food additive) seperti pemanis buatan.
menyegarkan tubuh terutama pada masa haid, Pemanis buatan (artificial sweeteners)
serta dapat mengobati panas dalam dan merupakan bahan tambahan yang dapat
sariawan. menyebabkan rasa manis dalam makanan
Mutu jamu ditentukan oleh sederetan tetapi tidak memiliki nilai gizi, sesuai dengan
persyaratan pokok, yaitu komposisi yang peraturan Menteri kesehatan Republik
benar, tidak mengandung perubahan fisika- Indonesia No.722/Menkes/Per/IX/1988.
kimia, tidak tercemar bahan asing. Ini berarti Senyawa yang secara substansial memiliki
bahwa secara kualitatif dan kuantitatif jamu tingkat kemanisan lebih tinggi, yaitu berkisar

137
antara 30 sampai dengan ribuan kali lebih Sub Divisi : Angiospermae
manis dibandingkan pemanis alami. Karena Clasis : Monocotyledoneae
tingkat kemanisannya yang tinggi, penggunaan Ordo : Zingiberales
pemanis buatan dalam produk pangan hanya Famili : Zingiberaceae
dibutuhkan dalam jumlah kecil sehingga dapat Marga : Curcuma
dikatakan rendah kalori atau tidak Spesies : Curcuma domestica
mengandung kalori. Selain itu penggunaan Val.
pemanis buatan untuk memproduksi minuman Nama Daerah : Kunir (Jawa)
atau makanan jauh lebih murah dibanding Nama Umum : Kunyit (5
penggunaan pemanis alami (2). b. Morfologi tanaman kunyit
Konsumsi makanan dan minuman dengan Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan
kandungan gula tinggi secara berlebihan dan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang
tanpa diimbangi dengan asupan gizi lainnya semu, tegak, bulat, membentuk rimpang
dapat menimbulkan gangguan metabolisme dengan warna hijau kekuningan dan tersusun
dalam tubuh, dimana kalori berubah menjadi dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal,
lemak sehingga menyebabkan gangguan bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga
kesehatan (3). 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan
Pemanis buatan diperoleh secara sintetis menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga
melalui reaksi-reaksi kimia di laboratorium majemuk yang berambut dan bersisik dari
maupun skala industri. Karena diperoleh pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan
melalui proses sintetis dapat dipastikan bahan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm,
tersebut mengandung senyawa-senyawa berwarna putih/kekuningan. Ujung dan
sintetis. Penggunaan pemanis buatan perlu pangkal daun runcing, tepi daun yang rata.
diwaspadai karena dalam takaran yang Kulit luar rimpang berwarna jingga
berlebih dapat menimbulkan efek samping kecoklatan, daging buah merah jingga
yang merugikan kesehatan manusia. kekuning-kuningan (6).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tanaman kunyit tumbuh dan ditanam di
beberapa jenis pemanis buatan berpotensi Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia
menyebabkan migrain dan sakit kepala, dan Filipina. Tumbuh dengan baik di tanah
kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, yang curah hujannya cukup banyak sekitar
iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, 2000 mm sampai 4000 mm tiap tahunnya dan
alergi, impotensi dang gangguan seksual, butuh tempat yang sedikit terlindung dari
kebotakan, tumor bersifat karsinogenik seperti matahari.
kanker otak dan kanker kantung kemih (4) . Kandungan rimpang kunyit terdiri dari
Oleh karena itu penulis tertarik untuk minyak atsiri sekitar 3%,furmerol, sineol,
melakukan penelitian jamu kunyit asam zingiberin, borneol, karvon, dan kurkumin.
terhadap tingkat kadar pemanis buatan jamu. Senyawa-senyawa tersebut,seperti kunyit
Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan dapat dipakai untuk mengobati penyakit cacar,
pemanis buatan dalam sediaan jamu kunyit luka, eksim, sampai otorrhoea (telinga
asam yang diperdagangkan di sekitar kelapa bernanah), sebagai inhaler, kunyit dalam
dua wetan. bentuk uap rebusan rimpang kunyit dapat
menyembuhkan radang selaput hidung atau flu
(7).
KAJIAN TEORI
A. Teori Bila diminum air rebusannya, bisa
a. Klasifikasi tanaman kunyit ( Curcuma berfungsi diuretikum (memperlancar aliran air
domestica Val ) seni), obat diare, serta penambah nafsu makan.
Klasifikasi tanaman kunyit ( Curcuma Bahkan, untuk mengatasi gangguan penyakit
domestica Val.) secara taksologi maag, perut kembung, sampai hipertensi
diklasifikasikan sebagai berikut: (tekanan darah tinggi) (8).
Divisi : Spermatophyta

138
Jurnal Lemlit UHAMKA

c. Klasifikasi tanaman Asam jawa ( malic acid, tannin, glikosida dan peroksidase.
Tamarindus indica L. ) Kulit kayu mengandung tannin, saponin,
Klasifikasi tanaman asam jawa glikosida, peroksidase dan lemak (9) . Daging
(Tamarindus indica L.) secara taksologi buah Tamarindus indica berkhasiat sebagai
diklasifikasikan sebagai berikut: obat batuk, sariawan, jerawat, bisul, borok dan
Divisi : Spermatophyta eksim. Kandungan kimia asam jawa
mengandung saponin, flavanoid dan tannin (6).
Sub Divisi : Angiospermae
B. Jamu
Clasis : Dicotyledoneae Jamu (Obat tradisional) adalah obat jadi
Ordo : Fabales atau obat berbungkus yang berasal dari bahan
tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, atau
Famili : Caesal piniaceae sediaan galeniknya atau campuran dari bahan-
Marga : Tamarindus bahan tersebut, yang belum mempunyai data
klinis dan dipergunakan dalam usaha
Spesies : Tamarindus indica L. pengobatan berdasarkan pengalaman (10)
Nama Daerah : Witasem (Jawa) a. Jenis Obat Tradisional
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan POM
Nama Umum : Asam jawa (5)
RI No. HK. 00.05.4.2411 tentang Ketentuan
d. Morfologi tanaman asam jawa Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat
Tanaman asam jawa tumbuh habitus Bahan Alam Indonesia.
berupa pohon dengan tinggi 15 sampai 25 m. Obat Bahan Alam Indonesia
Batang merupakan batang tegak bulat, dikelompokkan menjadi tiga yaitu jamu, obat
berkayu, warnanya coklat muda, percabangan herbal terstandar, dan fitofarmaka (11) . 1) Jamu
simpodial, permukaan batang banyak lentisel. merupakan obat tradisional yang berisi seluruh
Daun majemuk tunggal berhadapan, bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu
bentuknya lonjong dengan panjang 1-2,5 cm, tersebut. Jamu disajikan secara tradisional
lebarnya 0,5-1 cm, tepi daun rata, ujungnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil atau cairan.
tumpul dan pangkal membulat, pertulangan Satu jenis jamu disusun dari berbagai tanaman
menyirip, halus, berwarna hijau, panjang obat yang jumlah antara 5-10 macam, bahkan
tangkai daun ± 0,2 cm, warnanya hijau. bisa lebih. Jamu tidak memerlukan
Bunga majemuk berbentuk tandan, pembuktian ilmiah sampai uji klinis, tetapi
terdapat di ketiak daun, panjang tangkai ± 0,6 cukup dengan bukti empiris.
cm, warnanya kuning. Kelopak bunga 2) Obat herbal terstandar merupakan obat
berbentuk tabung, warnanya hijau kecoklatan, tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi
benang sari berjumlah banyak, berwarna putih, atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat,
putik berwarna putih, mahkota bunga kecil, binatang maupun mineral. Dalam proses
berwarna kuning. Buah berbentuk polong pembuatannya dibutuhkan peralatan moderen
dengan panjang ± 10 cm dan lebar ± 2 cm, dibanding jamu yang lebih kearah sederhana.
warnanya hijau kecoklatan. Bentuk biji kotak Obat herbal umumnya ditunjang oleh
pipih, berwarna coklat, akar tunggang dan pembuktian ilmiah berupa penelitian pra
berwarna coklat kotor(6). klinis.
Daging buah Tamarindus indica 3) Fitofarmaka merupakan obat tradisional
mengandung gula invert, tartaric acid, citric yang sejajar dengan obat modern. Proses
acid, nicotinic acid, 1-malic acid, pipecolic pembuatannya telah terstandar dan ditunjang
acid, vitexin, isivitexin, orientin, isoorientin, bukti ilmiah sampai uji klinis pada manusia.
vitamin B, minyak menguap (geranial, Karena itu dalam pembuatannya diperlukan
geraniol, limonene), cinnamates, serine, β- peralatan berteknologi modern, tenaga ahli dan
alanine, pectin, proline, phenylalanine, biaya yang tidak sedikit.
leucine, kalium dan lemak. Daun mengandung b. Persyaratan Obat Tradisonal
sitexin, isovitexin, orientin, isoorientin, 1-

139
Dalam PERMENKES No. sedangkan kalori yang dihasilkannya jauh
246/MENKES/Per/V/1990 tentang Izin Usaha lebih rendah dari pada gula(3).
Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Pemanis merupakan senyawa kimia yang
Obat Tradisional dalam pasal 3 ayat 1 sering ditambahkan dan digunakan untuk
disebutkan bahwa obat tradisional yang keperluan produk olahan pangan, industri,
diproduksi, diedarkan di wilayah Indonesia serta minuman dan makanan kesehatan.
maupun di eksport terlebih dahulu harus Pemanis berfungsi untuk meningkatkan cita
didaftarkan dan melalui persetujuan menteri rasa dan aroma, serta memperbaiki sifat-sifat
kesehatan, untuk pendaftaran obat tradisional makanan.
yang dimaksud pada pasal 23 harus memenuhi Rasa manis dihasilkan oleh berbagai
persyaratan yang tertera pada pasal 23 bahwa : senyawa organik, termasuk alkohol, glikol,
(11)
gula, dan turunan gula. Sukrosa adalah bahan
1) Secara empirik terbukti aman dan pemanis pertama yang digunakan secara
bermanfaat untuk digunakan manusia. umum karena pengusahaannya paling
2) Bahan obat tradisional dan produksi yang ekonomis.
digunakan memenuhi persyaratan yang Bahan pemanis golongan karbohidrat
ditetapkan. maupun senyawa sintetis yang bermolekul
3) Tidak mengandung bahan kimia sintetik. sederhana dan tidak mengandung kalori seperti
4) Tidak mengandung bahan yang tergolong bahan pemanis alami dikenal dengan nama
obat keras atau narkotika. pemanis buatan. Bahan pemanis sintetis adalah
Mutu jamu ditentukan oleh persyaratan hasil rekaan manusia, oleh karena itu bahan
pokok, yaitu komposisi yang benar, tidak pemanis tersebut tidak terdapat di alam.
mengandung perubahan fisika-kimia, tidak Perkembangan industri pangan dan
tercemar bahan asing. Dari 3 syarat pokok ini minuman membutuhkan pemanis dalam
yang pertama kali perlu dipatuhi ialah yang jumlah besar, dari tahun ke tahun semakin
pertama, komposisi yang benar. Berarti secara meningkat dan lebih menyukai menggunakan
kuantitatif dan kualitatif jamu tersebut diolah pemanis sintesis selain harganya relatif murah,
dari simplisia sebagaimana yang tertera pada tingkat kemanisan pemanis sintetis jauh lebih
formulir pendaftaran, serta tidak disisipkannya tinggi dari pemanis alami (250 kali) dari gula
zat berkhasiat lain seperti zat/bahan kimia(11). alami.
c. Sumber perolehan obat tradisional (11) a. Jenis Pemanis
1) Obat tradisional buatan sendiri Pada zaman Pemanis dapat dikelompokkan menjadi
dahulu nenek moyang kita mempunyai pemanis alami dan pemanis buatan (sintetis).
kemampuan untuk menyediakan ramuan obat Contoh pemanis alam sebagai berikut : 1)
tradisional untuk mengobati keluarga sendiri Berasal dari tanaman yaitu : gula tebu
dari (sukrosa) yang diekstrak dari tebu (Saccharum
bahan alam. Oleh pemerintah cara tradisional officinarum L.) dan gula bit (sukrosa) yang
ini selanjutnya dikembangkan dalam program diekstrak dari Bit (Beta vulgaris). 2) Berasal
tanaman obat keluarga (TOGA). dari penguraian (hidrolisis) karbohidrat, antara
2) Obat tradisional buatan industri lain :glukosa, dekstrosa, laktosa, fruktosa,
Departemen Kesehatan membagi industri obat galaktosa, sorbitol, manitol, gliserol,dan
tradisional menjadi dua kelompok, yakni : glisina (3).
industri kecil obat tradisional (IKOT) dan Pemanis buatan (sintetis) merupakan bahan
industri obat tradisional (IOT). Bentuk sediaan tambahan yang menyebabkan rasa manis pada
obat tradisional buatan industri berupa serbuk, pangan tetapi tidak memiliki nilai gizi.
pil, tablet, kapsul dan sirup. Beberapa pemanis sintetis yang telah dikenal
C. Bahan Pemanis dan banyak digunakan adalah sakarin,
Pemanis sintetis merupakan zat yang dapat siklamat, aspartam.
menimbulkan rasa manis atau mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut,

140
Jurnal Lemlit UHAMKA

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk 4. Persyaratan dan efek terhadap


mengetahui hubungan strukur kimia bahan kesehatan
pemanis dengan rasa manis antara lain (3): Di Indonesia penggunaan bahan tambahan
1. Mutu Rasa Manis pangan pemanis, baik jenis maupun jumlahnya
Bahan alami yang mendekati rasa manis, diatur dengan peraturan Menteri Kesehatan
seperti kelompok gula, banyak dipakai sebagai Republik Indonesia Nomor
dasar pembuatan bahan pemanis sintetis 722/Menkes/Per/IX/88.
seperti asam-asam amino. Salah satu dipeptida Menurut Permenkes tersebut, pemanis pada
seperti aspartam memiliki rasa manis dengan pangan, yang tidak atau hampir tidak
mutu yang serupa dengan kelompok gula dan mempunyai nilai gizi (2). Bahan pemanis
tidak memiliki rasa pahit. Sedangkan pada sintetis yang diperbolehkan menurut
sakarin dan siklamat menimbulkan rasa pahit Permenkes tersebut adalah
yang semakin terasa bila digunakan dalam sakarin, siklamat dan aspartame (3).
jumlah banyak. Masih banyak pemanis sintetis yang
Rasa pahit tersebut diduga terkait dengan beredar dan digunakan sebagai pemanis dalam
struktur molekulnya, dengan pemurnian secara berbagai produk makanan dan minuman
apapun tidak dapat menghilangkan rasa pahit. termasuk yang digunakan dalam beberapa
2. Intensitas Rasa Manis produk minuman berenergi, merupakan contoh
Intensitas rasa manis menunjukkan kasus penggunaan bahan kimia yang belum
kekuatan atau tingkat kadar kemanisan suatu diawasi secara penuh.. Penggunaan pemanis
bahan pemanis. Intensitas rasa manis berkaitan sintetis dalam jumlah besar, bersifat
dengan nilai relatif rasa manis yang sama karsinogenik. Pemanis alternatif dengan nilai
maupun yang berbeda antara masing-masing kalori rendah sangat dibutuhkan karena harga
bahan pemanis. Harga intensitas rasa manis relatif murah (3).
biasanya diukur dengan membandingkan Di Indonesia, meskipun ada beberapa
kemanisan sukrosa. Beberapa contoh jenis rasa batasan dalam peredaran dan produksi
manis suatu pemanis sintetis relatif terhadap siklamat, tetapi belum ada larangan dari
sukrosa dapat dilihat dalam tabel di bawah ini pemerintah mengenai penggunaannya.
Tabel 1 . Intensitas beberapa pemanis Beberapa pemanis buatan yang beredar di
dibandingkan dengan sukrosa pasaran di antaranya adalah sebagai berikut :
1) Sakarin
Pemanis Kemanisan relatif Sakarin ditemukan dengan tidak sengaja
oleh Fahbelrg dan Remsen pada tahun 1897,
Sukrosa 1 digunakan sebagai antiseptik dan pengawet,
Na-siklamat 15 – 31 namun sejak tahun 1900 digunakan sebagai
Sakarin 240-350 pemanis. Sakarin sebagai pemanis buatan
Aspartam 250 biasanya dalam bentuk garam berupa kalsium,
kalium, dan natrium sakarin. Secara umum,
3. Kenikmatan Rasa Manis garam sakarin berbentuk kristal putih, tidak
Bahan pemanis ditambahkan dengan tujuan berbau atau berbau aromatik lemah, dan
memperbaiki rasa dan bau pangan sehingga mudah larut dalam air, serta berasa manis.
rasa manis yang timbul dapat meningkatkan Kombinasi penggunaannya dengan pemanis
kelezatan. buatan rendah kalori lainnya bersifat sinergis
Pada pemanis sintetis seperti sakarin tidak
(12)
.
dapat menimbulkan rasa nikmat dan Intensitas rasa manis garam natrium sakarin
sebaliknya memberikan rasa yang tidak enak. cukup tinggi, yaitu kira-kira 200-700 kali
Namun penggunaan campuran sakarin dan sukrosa 10 %. Di samping rasa manis, sakarin
siklamat pada bahan pangan dapat juga mempunyai rasa pahit yang disebabkan
menimbulkan rasa manis tanpa menimbulkan oleh kemurnian yang rendah dari proses
rasa pahit. sintetis (1).

141
Sakarin tidak dimetabolisme oleh tubuh, Kelarutan : Agak sukar larut dalam air,
lambat diserap oleh usus, dan cepat dalam kloroform dan dalam eter, larut dalam
dikeluarkan melalui urin tanpa perubahan. air mendidih; sukar larut dalam etanol, mudah
Pada suatu penelitian diperoleh penggunaan larut dalam larutan amonia encer, dalam
sakarin dalam tikus dapat merangsang larutan alkali hidroksida dan dalam alkali
terjadinya tumor di kandung kemih, penelitian karbonat dengan pembentukan
yang lebih ektensif dilakukan pada populasi karbondioksida.
manusia tidak menunjukkan terjadinya tumor. c) Identifikasi (14)
Sejak bulan Desember 2000, FDA (Food Asamkan kurang lebih 100 ml contoh (bila
and Drug Administration) telah berupa cairan) dengan 10 ml H2SO4 10%.
menghilangkan kewajiban pelabelan pada Ekstrak dengan 50 ml etil asetat dalam corong
produk pangan yang mengandung sakarin, dan pisah. Saring lapisan etil asetat dengan
100 negara telah mengijinkan penggunaannya. Na2SO4 anhidrat untuk menghilangkan air.
CAC (Codex Alimentarius Commission) Uapkan etil asetat hinga mencapai 2 ml.
mengatur maksimum penggunaan sakarin pada Totolkan lebih kurang 5 μl pada lapisan tipis
berbagai produk pangan berkisar antara 80 – silica gel 60 GF 254 pada lempeng, dengan
5.000 mg/kg produk. Saat ini, meskipun jarak 1 – 1,5 cm dari tepi lempeng.
sakarin telah dinyatakan aman untuk Rendam lempeng, dalam bejana yang jenuh
dikonsumsi, namun di USA sendiri dengan uap fase gerak (90 ml aseton – 10 ml
penggunaannya dalam produk pangan masih amonia), hingga mencapai jarak 15 cm dari
sangat dibatasi (12). tepi lempeng. Kemudian semprot dengan
Pemerintah Indonesia mengeluarkan larutan alfa naftilamin 1%, keringkan dan
peraturan melalui Menteri Kesehatan RI No. biarkan di bawah sinar ultra violet selama 1
208 / Menkes / Per /IV/1985 tentang pemanis menit, warna ungu muda menunjukkan adanya
buatan dan No. 722/Menkes/Per/IX/1988 sakarin.
tentang bahan tambahan pangan, bahwa pada 2) Siklamat
pangan dan minuman olahan khusus yaitu Siklamat pertama kali ditemukan dengan
berkalori rendah dan untuk penderita penyakit tidak sengaja oleh Michael Sveda pada tahun
diabetes mellitus kadar maksimum sakarin 1937. Sejak tahun 1950 siklamat ditambahkan
yang diperbolehkan adalah 300 mg/kg (4). ke dalam pangan dan minuman (3).
Siklamat (C6H11NHSO3Na) umumnya
a) Struktur Kimia (3,13) dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan
natrium siklamat. Garam siklamat berbentuk
kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, dan
mudah larut dalam air dan etanol, intensitas
kemanisannya ± 30 kali kemanisan sukrosa.
Kombinasi penggunaan siklamat dengan
sakarin bersifat sinergis, dan kompatibel
Gambar I. Rumus bangun sakarin dengan pencitarasa dan sebagai bahan
pengawet (12).
Rumus Molekul : C7H5NO3S Sifat fisik siklamat tahan panas, sehingga
Nama kimia : 1,2-benzisotiazolin-3-on- sering digunakan dalam pangan yang diproses
1-1-dioksida dalam suhu tinggi misalnya pangan dalam
Berat Molekul : 183,18 kaleng. Meskipun memiliki tingkat kemanisan
b) Sifat Kimia (13) yang tinggi dan rasanya enak (tanpa rasa pahit)
Pemerian : Berupa serbuk atau hablur tetapi siklamat dapat membahayakan
putih, tidak berbau atau berbau aromatik kesehatan.
lemah, larutan encer sangat manis, larutan Hasil penelitian menunjukan bahwa tikus
bereaksi asam terhadap lakmus. yang diberikan siklamat dapat menimbulkan
kanker kantong kemih. Hasil metabolisme dari

142
Jurnal Lemlit UHAMKA

siklamat yaitu senyawa sikloheksamina kali sukrosa (3). Aspartam merupakan


merupakan senyawa karsinogen, pembuangan senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung
sikloheksamina melalui urin dapat merangsang kristal berwarna putih, sedikit larut dalam air,
tumbuhnya tumor kandung kemih (3). dan berasa manis. Aspartam tidak cocok untuk
a) Struktur kimia (3) produksi makanan kering, roti dan lain-lain.
Kelarutannya dalam air memberikan suasana
asam cukup besar.
Rasa manisnya 150-200 x gula, hal ini
mengherankan karena baik L- aspartil maupun
L-fenilalanin tidak ada yang manis.
Kenyataannya sejumlah kecil peptida
Gambar 2. Rumus bangun siklamat menyebabkan pahit, stabilitas maksimal
Rumus molekul : C6H11NHSO3Na aspartam dalam pelarut cair sekitar Ph 4-5
Nama kimia : natrium sikloheksilsulfamat (15). Aspartam dimetabolisme dan terurai
Berat molekul : 179,24 secara cepat menjadi asam amino, asam
Ph : larutan siklamat 10% terletak antara 5,5 – aspartat, fenilalanin, dan metanol, sehingga
7,5 dapat meningkatkan kadar fenilalanin dalam
b) Sifat Fisika (3) darah. Oleh karena itu, pada label perlu
Pemerian : berbentuk kristal putih, tidak dicantumkan peringatan khusus bagi penderita
berbau, tidak berwarna kelemahan mental (fenilketonuria) (12).
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam Fenilketonuria atau PKU (Phenylketonuria)
air,etanol, dan praktis tidak larut dalam eter , adalah kelainan genetis pada orang-orang
benzene, dan kloroform. tertentu dimana tubuhnya tidak dapat
memetabolisme asam amino fenilalanin secara
c) Identifikasi (14) efektif. Hal ini menyebabkan akumulasi
Asamkan kurang lebih 100 ml contoh (bila fenilalanin dalam tubuh hingga berapa kadar
berupa cairan) dengan 10 ml H2SO4 10%. yang dapat membahayakan dan apabila tidak
Ekstrak dengan 50 ml etil asetat dalam corong ditangani dengan tepat dapat menyebabkan
pisah. Saring lapisan etil asetat dengan kerusakan otak dan pada akhirnya dapat
Na2SO4 anhidrat untuk menghilangkan air. mengakibatkan cacat mental.
Uapkan etil asetat hinga mencapai 5 ml. Penderita PKU hanya satu dari sepuluh ribu
Totolkan lebih kurang 5 μl dan standar pada orang yang biasanya dapat diketahui segera
lapisan tipis silica gel 60 GF 254 pada setelah lahir, melalui pemeriksaan darah rutin
(16)
lempeng, dengan jarak 1 – 1,5 cm dari tepi . Penderita PKU diharuskan mematuhi
lempeng. Rendam lempeng, dalam bejana aturan diet yang ketat untuk membatasi asupan
yang jenuh dengan uap fase gerak (90 ml fenilalinin. Kadar fenilalanin yang tinggi dapat
etanol – 10 ml amonia), hingga mencapai jarak membahayakan janin yang dikandung oleh
15 cm dari tepi lempeng. Selanjutnya wanita hamil yang menderita PKU, oleh
dimasukkan ke dalam bejana yang telah diisi karenanya wanita penderita PKU yang
aqua brom selama 30 menit, keringkan dan berencana untuk hamil diharuskan juga
biarkan di bawah sinar ultra violet selama 1 menerapkan pola makan dengan kadar
menit, warna total putih menunjukkan adanya fenilalanin yang terkontrol (preconception
siklamat. phenyalanin-controlled diet).
3) Aspartam Asam amino sebagai penyusun aspartam
Aspartam ditemukan secara kebetulan oleh memiliki nilai energi 4 kkal/g. Pada
James Schulter pada tahun 1965, ketika penggunaannya 100 g sukrosa dapat diganti
mensintesis obat-obat untuk bisul atau borok. dengan 1 g aspartam, dapat dikatakan bahwa
Aspartam senyawa metil ester dipeptida yaitu aspartam merupakan bahan pemanis nonkalori.
L-aspartil-L-alanin-metilester dengan rumus Aspartam dapat menimbulkan gangguan
C14H16N2O5 memiliki daya kemanisan 250 tidur dan migrain bagi yang sensitif.

143
Penggunaan aspartam sesuai dengan petunjuk d) Penetapan kadar pemanis aspartam
FDA dinilai aman bagi wanita hamil. FDA dengan metode kromatografi cair
menerbitkan ADI (Acceptable Daily Intake) kinerja tinggi (14)
atau batas aman penggunaan yaitu 50 mg/kg Pengkondisian alat kromatografi cair
BB. Misalnya orang dewasa 68 kg butuh 97 kinerja tinggi, kondisi optimum adalah sebagai
sachet gula meja pemanis untuk mencapai berikut ;
tingkat ADI. Sementara CAC Komposisi fase gerak : Air – Acetonitril
mengatur maksimum penggunaan aspartam (80:20)
pada berbagai produk pangan berkisar antara Kolom : C-18
500 sampai dengan 5500 mg/kg produka) Dimensi Kolom : 250 X 4,6 mm
Laju Alir : 1,0 ml/menit
Detektor : ultraviolet 220 nm
Sampel disaring dengan filter 0,45 μm,
kemudian diinjeksikan ke dalam kromatografi
Struktur kimia (3,17) cair kinerja tinggi.
D. Kromatografi Lapis Tipis (18)
Kromatografi lapis tipis adalah metode
pemisahan fitokimia. Lapisan yang
memisahkan, yang terdiri atas bahan butir-
butir (fase diam), ditempatkan pada penyangga
berupa alat gelas, logam atau lapisan yang
cocok. Campuran yang akan dipisah, berupa
larutan, ditotolkan berupa bercak
atau pita (awal). Setelah pelat atau lapisan
Gambar 3. Rumus bangun aspartam ditaruh di dalam bejana tertutup rapat yang
berisi larutan pengembang yang cocok (fase
Rumus molekul : C14H18N2O5 gerak), pemisahan terjadi selama perambatan
Nama kimia : N-(L-α-Aspartil)-L- kapiler (pengembangan). Selanjutnya,
fenilalanin-1-metilester senyawanyang tidak berwarna harus
Berat molekul : 294,3 g/mol ditampakkan (dideteksi).
Kerapatan : 1,347 g/cm3 Bahan penyerap ini disebut juga
(3)
b) Sifat Fisika sebagai fase diam, fase stasioner atau fase
Pemerian : Senyawa yang tidak berbau, tidak bergerak. Larutan cuplikan yang akan
berbentuk tepung Kristal berwarna putih digunakan pada analisis KLT dibuat saat akan
Kelarutan : Sedikit larut dalam air dan etanol digunakan. Jumlah cuplikan yang ditotolkan
c) Identifikasi (14) biasanya 1 – 10 μ. Penotolan dilakukan dengan
Aspartam dapat ditentukan secara kualitatif menggunakan mikropipet dengan ujung yang
dengan kromatografi lapis tipis. Fase diam runcing.
untuk penentuan aspartam adalah silica gel 60 Fase gerak disebut juga sebagai cairan
GF 254, sedangkan fase geraknya adalah rambat karena perambatannya secara perlahan-
sistem pengembang n-butanol, asam asetat lahan dari salah satu ujung lempeng menuju ke
glacial, dan air dengan pembanding 2 : 1 : 1. ujung lempeng lainnya. Penggunaan fase gerak
Untuk menampakkan bercak (noda) dapat dapat dipilih dari pelarut yang besifat non
digunakan larutan ninhidrin 0,2 % dalam air polar sampai polar. Fase gerak merupakan
yang dipanaskan selama 30 menit dan larutan campuran beberapa pelarut, biasanya berupa
brom 1% dalam CCl4. Noda dilihat di bawah zat organik yang mudah menguap. Pelarut
lampu UV pada panjang gelombang 254 nm. yang digunakan hanya pelarut analitik.
Warna total coklat kemerahan menunjukkan Fase diam atau bahan penjerap yang sering
adanya aspartam. digunakan adalah silika gel, meskipun ada
bahan penjerap lain yang dapat digunakan

144
Jurnal Lemlit UHAMKA

seperti magnesium karbonat, talk, pati, 1. Uji pendahuluan dengan karamelisasi


alumina, kalsium karbonat, bentonit dan Dari kelima sampel jamu kunyit asam yang
kalsium fosfat. Pendukung ini dapat berupa diuji dengan karamelisasi, tidak ada yang
lempeng kaca, alumunium ataupun menunjukkan hasil berbeda dari baku
plastik.Pengembang adalah suatu proses pembanding untuk sakarin dan aspartam.
pemisahan campuran cuplikan yang Kelima sampel tersebut ada yang
diakibatkan karena pelarut pengembang mengandung pemanis buatan yaitu
merambat naik dalam lapisan KLT. Proses siklamat, sedangkan untuk sakarin dan
pengembang akan lebih baik bila ruangan aspartam tidak terdeteksi karena dengan
pengembang telah jenuh dengan uap sistem menggunakan HPLC sekalipun juga tidak
pelarut. Jarak bercak merupakan jarak antara tampak untuk pemanis buatan aspartam.
titik penotolan dengan suatu bercak Biasanya Sedangkan untuk sakarin secara manual
digunakan metode dengan melihat juga tidak terdeteksi. Hasil dapat dilihat
kromatogram di bawah lampu UV dengan pada lampiran7
panjang gelombang 254 nm atau 366 nm. Jika 2. Identifikasi Sakarin
tidak terdeteksi, maka disemprotkan dengan a. Analisis Sampel dengan Kromatografi
pereaksi warna sehingga dapat menghasilkan Lapis Tipis
suatu warna atau berfluoresensi. Analisis secara kromatografi lapis tipis,
Pengukuran bercak pada kromatogram diperoleh hasil kromatogram seperti yang
dinyatakan dengan angka Rf (Retention terlihat pada lampiran.5.Pada kromatogram
Factor). 2- 6 fase gerak (aseton : Amonia) tidak
Rf adalah jarak rambat dari titik penotolan. terlihat adanya bercak pada sampel jamu
Angka Rf berjarak antara 0,00 – 1,00, hanya kemasan yang sejajar dengan bercak baku
dapat ditentukan 2 desimal. HRf adalah angka pembanding sakarin. Dan berdasarkan dari
Rf dikalikan dengan faktor 100 (h) harga Rf tidak terdapat sampel jamu yang
menghasilkan nilai berjarak 0 – 100.00. memilki harga Rf sama dengan harga Rf
Rf = Jarak titik pusat bercak dari titik awal baku pembanding sakarin. Harga Rf dari
......................... (1) kromatogram 2,3,4,5 dan 6 terdapat pada
Jarak rambat cairan pengembang dari tabel I. Hal ini menunjukkan bahwa jamu
titik awal kunyit asam yang dianalisis tidak
KCKT – Kromatografi Cair Kinerja Tinggi mengandung bahan pemanis buatan
(HPLC) sakarin.
Suatu sistim kromatografi cair kinerja
tinggi yang sudah dikondisikan sedemikian Tabel 2. Harga Rf dari sampel jamu kunyit
rupa untuk dapat melakukan elusi dengan satu asam dengan baku pembanding sakarin
atau lebih macam pelaru.Menggunakan dua
sistim pompa pada kromatografi yaitu sistem No Kode Kode Analisa secara
elusi isokratik (larutan pengembang atau Pedagang Sampel KLT (hRf)
pelarut pengembang campur) dan sistem elusi Jamu Fase gerak
gradien (pelarut pengembang campur yang Gendong aseton :
perbandingannya berubah dalam waktu ammonia (9 :
tertentu). 1)
KCKT, merupakan analisis kromatografi 1 A H -
yang kepekaannya sensitif dan hasil yang 2 B K -
diperoleh lebih akurat, dikhususkan kepada 3 C M -
sampel yang secara kromatografi sederhana 4 D N -
sulit untuk dapat dideteksi. 5 F P -
Baku Pembanding 0,65
Sakarin
HASIL DAN PEMBAHASAN

145
3. Identifikasi Siklamat 5 E P -
a. Analisis Sampel dengan Kromatografi Baku Pembanding 0,4375
Lapis Tipis dan Uji Pengendapan Aspartam
Pada kromatogram baku pembanding dan
sampel tidak terlihat adanya bercak noda Penelitian ini dilakukan untuk menguji
warna putih total di bawah UV 254 nm, maka apakah pada jamu gendong kunyit asam
dilakukan uji pengendapan yaitu terbentuknya dalam kemasan plastik tanpa label terdapat
endapan putih dari reaksi antara BaCl2 dengan pemanis buatan seperti, sakarin, siklamat serta
Na2SO4 seperti yang terlihat pada lampiran... aspartam. Proses analisis sakarin, siklamat dan
Berdasarkan hasil tersebut sampel jamu kunyit aspartam dalam jamu kunyit asam diawali
asam terbentuk endapan putih. Hal ini dengan karamelisasi. Uji pembentukan
menunjukkan bahwa jamu kunyit asam karamel dengan pemanasan larutan sampel
mengandung bahan pemanis buatan siklamat. dalam cawan uap, untuk sampel yang tidak
4. Identifikasi aspartam mengandung pemanis buatan didapat hasil
a. Analisis Sampel dengan Kromatografi karamel dengan warna, bentuk dan bau khas
Lapis Tipis gula.
Dari analisis kromatografi lapis tipis, Untuk sampel yang mengandung pemanis
diperoleh hasil kromatogram seperti yang buatan tidak terbentuk karamel serta tidak
terlihat pada lampiran 8. Pada kromatogram 2- berbau khas gula. Timbang sampel jamu
6 fase gerak n-butanol : asam asetat glacial : kunyit asam, larutkan dalam air, asamkan
air dengan asam sulfat
(2 : 1 : 1) tidak terlihat adanya menggunakan ( karena sifat ke tiga pemanis tersebut basa )
kromatografi cair kinerja tinggi, resolusi tidak untuk menarik sakarin, siklamat dan aspartam,
tampak adanya pemanis buatan dalam jamu selain itu guna asam sulfat untuk memisahkan
gendong kunyit asam. Bercak pada sampel komponen lain sebagai pengotor.
jamu yang sejajar dengan bercak baku Ekstraksi dengan etil asetat, dilanjutkan
pembanding aspartam. Dan berdasarkan dari dengan menganalisis menggunakan
harga Rf tidak kromatografi lapis tipis, sebelum proses elusi,
terdapat sampel jamu yang memiliki harga Rf dilakukan penjenuhan eluen dalam bejana
sama dengan harga Rf baku pembanding kromatografi.
aspartam. Hal ini menunjukkan bahwa jamu Untuk mengetahui kejenuhan eluen dalam
kunyit asam tidak mengandung bahan pemanis bejana, kertas saring ditempatkan menempel
buatan aspartam. Untuk aspartam dilakukan pada dinding dalam bejana yang berisi eluen
pembuktian lebih akurat dengan menggunakan kemudian ditutup rapat ditunggu beberapa
KCKT disebut kromatografi cair kinerja tinggi waktu. Proses selanjutnya adalah pemisahan
(HPLC = High Performance Liquid secara KLT. Penotolan zat dilakukan secara
Chromatography) manual dengan mikro syringe. Hasil analisis
dengan KLT berupa bercak noda yang
Tabel 3. Harga Rf dari sampel jamu kunyit kemudian di bawah UV 254 nm.
asam dengan baku pembanding aspartam Bercak yang mengandung sakarin akan
No Kode Kode Analisa secara terlihat warna ungu muda, siklamat warna total
Pedagang Sampel KLT (hrf) Fase putih dan aspartam terlihat warna coklat muda
Jamu gerak di bawah lampu UV 254 nm. Hasil analisis
n-butanol:asam dengan kromatografi lapis tipis untuk sakarin
asetat glacial:air dengan fase gerak aseton : ammonia (90 : 10)
(2 : 1 : 1) menunjukkan bahwa sampel jamu kunyit asam
1 A H - tanpa label, pada kromatogram 2-6 hasilnya
2 B K - adalah negatif. Pada aspartam dengan
3 C M - menggunakan fase gerak nbutanol, asam asetat
4 D N - glacial, dan air (2 :1 : 1) menunjukkan hasil

146
Jurnal Lemlit UHAMKA

negatif dari sample jamu kunyit asam. Indonesia.


Dilanjutkan menganalisis dengan KCKT untuk Dalimartha S, 2006. Atlas Tumbuhan Obat
akurasi data. Indonesia Jilid 4, Jakarta : Puspa Swara.
Siklamat menggunakan fase gerak etanol : Mulyono, 2002, Khasiat dan Manfaat Jahe
ammonia (90 : 10) terlihat adanya bercak total Merah Si Rimpang Ajaib, Jakarta : Agro
putih di awah UV baik baku pembanding Media
siklamat maupun sampel jamu kunyit asam, Pustaka.
untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat Khomsan A, 2006. Sehat dan Makanan
dilakukan uji pengendapan dengan reaksi Berkhasiat, Jakarta : Kompas.
antara BaCl2 dengan Na2SO4 bila mengandung Anonim, 1994. Kodifikasi Peraturan
Perundang-undangan Obat Tradisional,
siklamat maka akan terbentuk endapan warna
Direktorat
putih. Hasil yang diperoleh adalah sampel
Pengawasan Obat Tradisional.
jamu kunyit asam terbentuk endapan putih, Jakarta: Direktur Jendral Pengawasan Obat dan
positif mengandung siklamat. Makanan, Departemen Kesehatan
KESIMPULAN Republik Indonesia.
Dari hasil analisis pada jamu gendong Suharmiati H, Lestari A. 2006. Cara Benar
kunyit asam dalam kemasan plastik tanpa Meracik Obat Tradisional. Jakarta: PT
label yang beredar di wilayah kelapa dua Agromedia
wetan, tidak ditemukan bahan pemanis buatan Pustaka.
sakarin, dan aspartam secara kromatografi Indrie A, & Qanytah. Penerapan Standar
lapis tipis dan KCKT, sedangkan untuk bahan Penggunaan Pemanis Buatan Pada Produk
pemanis buatan siklamat hasil analisis positif, Pangan,
berarti menunjukan dalam jamu gendong http://www.bsn.or.id/files/348256349/Litbang%
kunyit asam tersebut mengandung pemanis 20200 9/Bab%206.pdf
buatan siklamat. Minggu, 20 maret 2011 Pukul
20.00 WIB.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sutrisno, RB, 1993. Analisis Jamu, Jakarta : Anonim, 1992. Cara Uji
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Pemanis Buatan SNI 01.2893.1992. Jakarta :
Anonim, 1988. Keputusan Menteri Kesehatan SNI
RI No. 722/Menkes/Per/IX/ 1988 tentang Anonim, 2 Oktober 1999. Zigma Majalah Gizi
Bahan Tambahan Makanan, dan Teknologi Pangan Volume 11 No. 2.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Surabaya: Fakultas Teknologi
Indonesia. Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala.
Cahyadi wisnu, 2005. Analisis dan Aspek Anonim. Juli – Agustus 2010. Benarkah
Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Jakarta Aspartam Berbahaya. Jakarta: Info Badan
: PT Pengawasan Obat dan Makanan
Bumi Aksara. Republik Indonesi.
Silalahi R, 2011. Bahan Tambahan Makanan Anonim, 1999. British Pharmacopeia Volume
(BTM) Universitas Sumatera Utara, I. London : The Stationery Office.
Stahl, E. 1985. Analisis Obat secara
http://repository.usu.ac.Id/bitstream/123456789/ Kromatografi dan Mikroskopi. Terjemahan :
21770/4/Chat r%20II.pdf. selasa 21 Kosasih
maret 2011 Pukul 9:11 WIB. Padmawinata dan Iwang Sudiro.
Anonim, 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman ITB, Bandung.
Obat Kebun Tanaman Citeureup. Jakarta:
Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia.
Soesilo S, 1989. Vademicum Bahan Obat
Alam, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

147

Anda mungkin juga menyukai