Anda di halaman 1dari 3

Mentoring AEI

Tahun Ajaran. 2015/2016

Term of Reference #1

Urgensi Mentoring

Mentoring merupakan lingkaran pertemuan berbalut keberkahan untuk saling berbagi cerita, demi
mendapatkan sakiinah, rahmat, dikelilingi malaikat yang mulia hingga disebut-sebut Allah di hadapan
para malaikat yang berada di sisi-Nya

 Berkumpul dengan orang saleh dalam rangka membaca dan mempelajari Al-Qur’an
merupakan sebab turunnya ketenangan hati bagi kita

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫علَ ْي ِه ُم‬ ْ َ‫سونَهُ َب ْينَ ُه ْم ِإاله نَزَ ل‬


َ ‫ت‬ ُ ‫ار‬َ َ‫َّللاِ َو َيتَد‬
‫َاب ه‬ َ ‫َّللاِ َيتْلُونَ ِكت‬ ‫ت ه‬ ِ ‫ت ِم ْن بُيُو‬ ٍ ‫َو َما اجْ ت َ َم َع قَ ْو ٌم ِفى َب ْي‬
‫الرحْ َمةُ َو َحفهتْ ُه ُم ْال َمالَ ِئ َكةُ َوذَ َك َر ُه ُم ه‬
‫َّللاُ فِي َم ْن ِع ْندَه‬ َ ‫س ِكينَةُ َو‬
‫غ ِش َيتْ ُه ُم ه‬ ‫ال ه‬
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling
mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan
dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi
makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.”
(HR. Muslim, no. 2699)

 Berkumpul dengan orang saleh menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang teman yang baik,

‫ الَ َي ْعدَ ُمكَ ِم ْن‬، ‫ير ْال َحدها ِد‬ ِ ‫ َو ِك‬، ‫ْك‬ ِ ‫ب ْال ِمس‬ ِ ‫اح‬
ِ ‫ص‬ َ ‫س ْو ِء َك َمث َ ِل‬
‫يس ال ه‬ ِ ‫صا ِلحِ َو ْال َج ِل‬‫يس ال ه‬ِ ‫َمث َ ُل ْال َج ِل‬
ُ‫ير ْال َحدها ِد يُحْ ِر ُق َبدَنَكَ أ َ ْو ث َ ْو َبكَ أ َ ْو ت َِجد ُ ِم ْنه‬ ِ ‫ب ْال ِمس‬
ُ ‫ َو ِك‬، ُ‫ أ َ ْو ت َِجدُ ِري َحه‬، ‫ْك ِإ هما ت َ ْشت َِري ِه‬ ِ ‫اح‬ ِ ‫ص‬ َ
ً‫ِري ًحا َخبِيثَة‬
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan
berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk
olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai
besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat
baunya yang tidak enak.”
(HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

 Berkumpul dengan orang saleh merupakan kesempatan besar untuk senantiasa menjaga
iman

Sahabat Abu ad-Darda` Uwaimir al-Anshaari rahimahullah berkata,

ُ ُ‫ان َي ْزدَادُ َو َي ْنق‬


‫ص‬ ُ ‫اإلي ِْم‬
ِ
Notes : Gunakan materi ini sebagai pembuka pertemuan mentoring
setelah ta’aruf dengan para mentee dilakukan
Mentoring AEI
Tahun Ajaran. 2015/2016

“Iman itu bertambah dan berkurang.”


(Diriwayatkan Abdullah bin Ahmad dalam kitab as-Sunnah 1/314)

ُ ‫ِين َخ ِلي ِل ِه فَ ْل َي ْن‬


‫ظ ْر أ َ َحدُ ُك ْم َم ْن يُخَا ِل ُل‬ ِ ‫علَى د‬
َ ‫الر ُج ُل‬
‫ه‬

“Seorang itu berada di atas agama kekasihnya (teman dekatnya), maka hendaknya salah seorang
kalian melihat siapa yang menjadi kekasihnya.”
(HR. at-Tirmidzi 4/589 dan dinilai hasan oleh iman al-Albani)

 Berkumpul dengan orang saleh merupakan kesempatan besar untuk saling menasihati

)٢( ‫سانَ لَ ِفي ُخس ٍْر‬ ْ َ‫َو ْالع‬


َ ‫) إِ هن اإل ْن‬١( ‫ص ِر‬
)٣( ‫صب ِْر‬
‫ص ْوا ِبال ه‬ ِ ِّ ‫ص ْوا ِب ْال َح‬
َ ‫ق َوت ََوا‬ َ ‫ت َوت ََوا‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫ِإال الهذِينَ آ َمنُوا َو‬
‫ع ِملُوا ال ه‬
“Demi masa (1). Sungguh, manusia berada dalam kerugian (2), kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling
menasihati untuk kesabaran (3)”. (Q.S. Al-Ashr : 3)

“Sepotong Nasihat”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lihatlah Siapa Temanmu

 "Bergaul dengan orang saleh merupakan keutamaan, sedangkan mengikuti jejak langkah
mereka adalah suatu kewajiban." (Khalifah Ustman bin Affan radhiallahu 'anhu).
 Seseorang bertanya: “Kepada siapa kami harus bergaul, wahai Syaikh?”
Sufyan Ats Tsauri rahimahullah menjawab: “Dengan orang-orang yang senantiasa
mengingatkanmu untuk berdzikir kepada Allah, dengan orang-orang yang membuatmu gemar
beramal untuk akhirat. Dan, dengan orang-orang yang akan menambah ilmumu ketika kamu
berbicara kepadanya.”
 Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Dan ketahuilah bahwasanya Allah apabila
menghendaki kebaikan pada seseorang, maka dia akan dibuat mengetahui aibnya.
Barangsiapa yang mempunyai mata hati yang tajam, maka tidak akan tersembunyi baginya
aib-aib dirinya, dan apabila dia telah mengenali aib-aibnya, maka memungkinkan baginya
untuk mengobatinya penyakit-penyakit tersebut. Sayangnya, kebanyakan manusia tidak
mengenal aib-aib dirinya sendiri. Mereka bisa melihat kotoran yang ada di mata saudaranya,
tetapi tidak bisa melihat anak sapi yang ada di matanya sendiri.”
Notes : Gunakan materi ini sebagai pembuka pertemuan mentoring
setelah ta’aruf dengan para mentee dilakukan
Mentoring AEI
Tahun Ajaran. 2015/2016

Semoga Allah memberi kelembutan pada hati kita, sehingga kita senantiasa di beri hati yang mudah
untuk memperbaiki dari menuju hati yang bersih...Aamiin.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Referensi

https://muslim.or.id/1998-sebab-bertambah-dan-berkurangnya-iman.html

https://rumaysho.com/1800-keutamaan-mengunjungi-teman-dan-orang-sholeh.html

Notes : Gunakan materi ini sebagai pembuka pertemuan mentoring


setelah ta’aruf dengan para mentee dilakukan

Anda mungkin juga menyukai