Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KARYA WISATA

KELAS XI IPA

BIOLOGI & KIMIA

DIBUAT OLEH:

FIDELIA FARREN / XI IPA III / 14

KERYN BOER / XI IPA III / 22

MELICIANA BUNAWAN / XI IPA III / 29

SMAK IPEKA PURI INDAH

KEMBANGAN

JAKARTA BARAT
LAPORAN KARYA WISATA KIMIA

PENGAMATAN FENOMENA KEMBANG API DAN PETASAN DI TANJUNG LESUNG

KEMBANG API DAN PETASAN

Kembang api adalah sesuatu yang marak kita jumpai pada perayaan-perayaan tertentu. Bahan
peledak kembang api merupakan salah satu hasil produk dari berbagai macam reaksi kimia.
Pada kembang api, terjadi berbagai macam reaksi yang disusun sedemikian rupa agar bisa
menimbulkan efek gemerlap yang indah.Namun dalam pembuatannya, terdapat segelintir
proses yang rumit juga tidak main-main, cabang ilmu yang mempelajari proses pembuatan
kembang api dan perkembangannya adalah pyrotechnics.

Kembang api merupakan salah satu hasil dari bahan peledak kimia, yang terdiri atas bahan-
bahan berbentuk padat atau cair atau campuran keduanya. Sehingga apabila terkena aksi
(misalnya benturan, panas, dan gesekan) dapat mengakibatkan reaksi berkecepatan tinggi.

Mereka terdiri dari zat-zat yang mudah terbakar untuk meningkatkan fungsi kerjanya. Selain
itu, diberi juga beberapa komposisi tambahan, yang membuat kembang api supaya bisa
meledak dengan indah, atau menghasilkan cahaya-cahaya. Warna pada kembang api
dihasilkan dari pemanasan senyawa logam tertentu, setissp logam memiliki efek warna yang
berbeda. Misalnya logam tembaga untuk menghasilkan warna Biru.

Oleh karena daya ledaknya yang tidak besar, kembang api termasuk kedalam peledak low
explosive. Bahan peledak low explosive adalah bahan peledak berdaya ledak rendah yang
mempunyai kecepatan detonasi (velocity of detonation) antara 400 dan 800 meter per sekon.

Petasan dan kembang api memiliki komposisi yang beragam


1. Binder
Binder berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh bahan pembuat kembang api
dapat dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan adalah
dextrin.
2. Regulator
Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada
kembang api. Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan
berlangsung.
3. Fuel
Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada kembang api. Fuel akan
melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi, selama proses
ini berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk produk
yang lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi agar
reaksinya berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan
energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain sehingga
terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya kembang api.
4. Oksidator
Oksidator diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran.
Bahan oksidator yang dipakai biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat.
Proses meledaknya kembang api melibatkan
reaksi kimia. Seperti yang kita ketahui, reaksi
kimia berdasarkan kecepatannya dibagi menjadi
dua jenis, yaitu reaksi yang berlangsung cepat
dan reaksi yang berlangsung lambat. Namun,
proses meledaknya kembang api sukar diamati
karena berlangsung sangat cepat, oleh karena itu,
kembang api termasuk kedalam reaksi yang
berlangsung cepat. Oleh karena itu, laju reaksi pada kembang api diukur dalam satuan
detik.

Foto diambil dari http://921fmthewolf.com

Kembang api merupakan reaksi kimia dimana terdapat reaksi atom dan reaksi suara daya,
asap dan cahaya yang dikeluarkannya. Selain itu saat meledak, kembang api melepaskan
energi, sehingga tergolong reaksi eksoterm. Energi yang dihasilkan dalam proses
peledakan kembang api berupa panas dan cahaya.

Jumlah energi yang dilepaskan selama proses ini tergantung pada elemennya . Biasanya
berkaitan dengan warna cahaya yang kita lihat. Energi yang lebih tinggi, seperti yang terbuat
dari atom tembaga, kita akan melihat kembang api berwarna biru. Cahaya merah dari atom
strontium memiliki energi gelombang lebih rendah. (Proses yang sama terjadi pada lampu
neon warna- Listrik memberi energi pada neon, karena adanya xenon atau argon di lampu).

Berikut adalah cara kerja kembang api:

Secara sederhana, wadah kembang api terdiri atas sebuah tabung kertas yang diisi dengan
bintang dan bubuk hitam. Bintang yang diisikan ke dalam wadah kembang api memiliki
beragam bentuk dan ukuran. Bintang-bintang ini dituangkan ke dalam tabung kertas
kemudian di sekitarnya dilapisi dengan bubuk mesiu (bubuk hitam). Saat sumbu kembang api
yang terbakar menjalar ke tabung, peledak yang berisi bubuk hitam yang ada dalam tabung
akan terbakar dan meledak.

Ledakan ini selanjutnya menyalakan lapisan luar bintang dan membakarnya sehingga
menghasilkan percikan-percikan bunga api yang terang. Karena ledakan tabung kembang api
melontarkan bintang-bintang petasan ke udara dalam berbagai arah, dan memicu bintang
menyala serta memancarkan percik-percik api, maka efeknya adalah kita melihat sebuah
percikan-percikan cahaya yang membentuk pola bola besar yang indah seperti yang sering
kita lihat

Kembang api dan petasan tidak memiliki fungsi spesifik bagi kehidupan manusia, kedua
produk ini hanya digunakan sebagai hiasan. Biasanya saat perayaan tahun baru, imlek, dan
tahun baru lebaran, kita banyak menemui benda ini dijual di pinggir jalan. Harganya juga
tidak terlalu mahal masih ekonomis di dompet masyarakat.

Kembang api dan petasan adalah salah satu cara orang-orang merayakan kebahagiaan di hari
spesial, juga untuk mengekspresikan kebahagian mereka. Kembang api yang menghiasi langit
malam, menimbulkan efek keindahan yang dapat membuat
hari kita semua menjadi lebih berkesan. Dengan menyalakan
kembang api, bisa menghibur orang-orang.

 FIDELIA FARREN & KEMBANG API NYA

Foto diambil oleh


Fidelia Farren

DAFTAR PUSTAKA:

http://sainskimia.com/2016/07/08/ilmu-kimia-dalam-warna-kembang-api/

http://www.asalasah.com/2013/03/cara-kerja-kembang-api-hingga-bisa.html

http://www.viva.co.id/blog/lainnya/379169-cara-kerja-kembang-api-hiasi-malam-perayaan
LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI
ANCAMAN TERHADAP KEANEKA RAGAMAN HAYATI DI TANJUNG LESUNG

Tanjung Lesung adalah semenanjung yang belum terjamah dan tenang dengan beberapa
pantai terindah yang ditawarkan pulau Jawa. Kedekatannya dengan Jakarta membuat Tanjung
Lesung menarik bagi orang-orang Jakarta dan turis. Selain itu, tanjung lesung menawarkan
pemandangan indah yang tidak bisa kita temui di kota metropolitan Jakarta dan sensasi
berlibur yang istimewa. Di Tanjung Lesung anda tidak hanya bisa melihat pantai namun anda
akan disuguhi pemandangan Anak Gunung Krakatau juga.
Selain menjadi tempat wisata, Tanjung Lesung merupakan habitat bagi banyak organisme
hidup, baik binatang,tumbuhan,dan lain-lain. Keanekaragaman hayati didalamnya
menjadikan Tanjung lesung vital bagi rakyat disekitarnya, kita, juga Indonesia. Oleh karena
itu kita diharapkan dengan sangat dapat menjaga kelestariannya, agar tidak mengganggu
keseimbangan ekosistem.
Seperti lautan pada umumnya, Tanjung Lesung juga rentan dan mudah terancam keaneka
ragaman hayatinya. Hal ini bisa disebabkan oleh aktivitas manusia disekitarnya, maupun
faktor lingkungan yang sudah rusak dan mempengaruhi lingkungan lainnya. Beberapa
kerusakan tidak dapat kita cegah karena merupakan akibat gejala alam, namun ada beberapa
yang masih bisa kita cegah karena disebabkan oleh manusia. Dengan mencegahnya, kita bisa
membantu mengurangi kerusakan di Tanjung Lesung.
Ancaman bahaya yang pertama adalah Kerusakan Habitat. Masalah ini cukup serius di
dunia perlautan Indonesia. Ekosistem pantai memiliki habitat terumbu karang sebagai tempat
tinggal dari kebanyakan ikan didalamnya. Terumbu karang banyak mengundang turis untuk
menyelam, namun jarang para turis malah egois, mereka ada yang dengan sengaja
memegang terumbu karang bahkan membawanya pulang karena dianggap indah sebagai
pajangan. Tanpa kita sadari, justru hal ini dapat merugikan penghuni laut seperti ikan.
Kelompok vertebrata, invertebrata, tumbuhan dan jamur akan kehilangan tempat jika habitat
rusak atau hilang.
Selain itu, diwilayah pesisir banyak warga yang berprofesi sebagai nelayan, pengepul ikan,
pembuat jaring untuk mengkap ikan, pembuat bom ikan, dan masih banyak lagi profesi yang
ada. Namun ada nelayan di beberapa wilayah di Indonesia yang tidak bijak dalam mengkap
ikan. Mereka menggunakan bom ikan. Cara tersebut dianggap lebih praktis, namaun akibat
yang ditimbulkan sangat merugikan bagi ikan, terumbu karang dan juga bagi mereka
sendiri. Selain merusak terumbu karang, juga akan membuat banyak ikan disekitarnya yang
tidak ditangkap menjadi mati.
Padahal keberadaan terumbu karang memberikan ketersediaan makanan bagi beragam jenis
mahluk laut. Selain itu terumbu karang juga dapat membantu mengurangi abrasi dan
kerusakan pantai karena kemampuannya untuk bisa menahan gelombang ombak. Namun data
yang kami dapatkan dari warga setempat, mereka berkata bahwa tahun lalu terumbu karang
di seluruh dunia terkena bleaching termasuk Indonesia. Bleaching bisa mengakibatkan
kerusakan dan kepunahan ekosistem bawah laut. Hal ini akan dengan sangat dapat
menganggu keseimbangan dunia. Bila terumbu karang hilang, tidak ada yang menahan
ombak laut, gelombang ombak akan menjadi semakin besar dan bisa membahayakan nyawa
kita, manusia itu sendiri.
Ancaman yang kedua adalah, berkurangnya hutan Mangrove di daerah pantai. Indonesia
memiliki ekosistem mangrove terbesar di dunia. Dengan 48 spesies mangrove yang ada,
Indonesia menjadi pusat dari keanekaragaman hayati mangrove dunia.Namun lama-kelamaan
data menyatakan mangrove di indonesia telah kehilangan lebih dari setengah hutan
mangrove nya, dari 4,2 juta hektar menjadi hanya 2 juta hektar.
Mangrove sebagai salah satu sumber daya alam yang tumbuh di kawasan pantai, merupakan
ekosistem unik. Ekosistem hutan mangrove menjadi ekosistem penyambung
atau interface antara daratan dan lautan. Hutan mangrove tak cuma memiliki fungsi ekologis,
melainkan juga fungsi ekonomis. Jika mangrove berkurang drastis, tangkapan ikan, kepiting,
serta kerang pun berkurang.
Ketiga, kita terlalu banyak meng eksplotasi spesies di laut. Jumlah yang dieksploitasi pun
tidak seimbang, sehingga ada kecenderungan kelangkaan spesies pada waktu-waktu tertentu.
Bila hal ini terus berlanjut, tidak dipungkiri kita mungkin bisa kehilangan beberapa spesies
vital di laut, apalagi yang langka. Misalnya ikan, bila ikan terus menerus dieksploitasi tanpa
henti, bisa saja suatu hari nanti kita tidak lagi bisa makan ikan. Selain itu ada hewan penyu
yang paling sering dieksploitasi karena kelangkaannya dan keunikannya. Padahal sudah tahu
langka, harusnya kita lestarikan. Namun di Tanjung Lesung, paling banyak terjadi
eksploitasi terumbu karang, dan ini juga dengan sangat bisa merusak ekosistem bawah laut.
Terakhir, ancaman yang tidak bisa kita cegah adalah kenaikan iklim global. Efeknya tidak
dapat kita cegah, namun bisa minimalisir hasilnya. Untuk itu pemerintah beserta warga
penghuni pesisir dapat bekerja sama untuk meminimalkan efeknya terhadap kelangsungan
hidup bawah laut di Indonesia yang melimpah ini.
Sebagai warga Indonesia, hal termudah yang dapat kita lakukan adalah memperhatikan
pembuangan limbah kita. Jangan membuang limbah sembarangan terlebih lagi ke laut.
Pembuangan kotoran ke laut dapat mengancam habitat laut beserta spesies didalamnya. Hal
ini juga dapat mematikan ekosistem di mangrove yang bisa mengakibatkan
ketidakseimbangan ekosistem.
Adanya kesadaran mulai dari diri sendiri untuk menjaga lingkungan juga dapat mengurangi
dampak ancaman. Dengan dimulai dari atur diri sendiri akan bersifat fleksibel terhadap
pelestarian keanekaragaman hayati. Manfaat keanekaragaman hayati itu sangat banyak. oleh
karena itu perlu dilestarikan. Ingatlah ketika berkunjung ke daerah terumbu karang, jangan
merusaknya.
Pemerintah juga dapat membangun agrowisata atau cagar alam di wilayah pantai yang rentan
terancam. Dengan melakukan ini, pemerintah dengan tidak langsung memberikan edukasi
mengenai pentingnya laut Indonesia. Dengan begitu, dapat mengubah pikiran sejumlah orang,
lalu lebih banyak orang lagi bila programnya berlangsung dengan baik dan berhasil.
Untuk itu, jagalah kekayaan alam laut kita karena itulah kebanggaan kita.

Kondisi pantai di Tanjung Lesung

https://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/marine/howwework/endangeredmarinespecies/

http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/hutan-mangrove-indonesia-terus-berkurang

Anda mungkin juga menyukai