Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KIMIA ORGANIK III

“REAKSI ADISI PADA GUGUS KARBONIL”

DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. rer. nat. Muhaimi, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Pebriana ( A1C119072 )
2. Winda Try Wahyuni ( A1C119074 )
3. Bintang Nugraha ( A1C119079 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Reaksi Adisi pada gugus kabonil”. Makalah ini
ditulis dari hasil pengumpulan data-data yang diperoleh dari buku panduan yang
berkaitan, serta informasi dari media massa yang berhubungan. Dengan adanya makalah
ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi mahasiswa untuk memahami lebih jauh
mengenai Reaksi Adisi pada Alkena.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Dosen
Pengampu mata kuliah Kimia Organik III, Bapak Prof. Dr. rer.nat. Muhaimin, S.Pd.,
M.Si., yang membimbing dan memberikan kesempatan kepada kami sehingga kami dapat
menyusun makalah ini. Dan kami juga berterima kasih kepada rekan-rekan yang ikut
berperan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Reaksi Adisi pada Alkena
khususnya bagi kami penulis.Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca/audiens demi perbaikan menuju arah
yang lebih baik.

Jambi, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
Aldehid........................................................................................................................................................6
Reaksi Adisi Nukleofilik............................................................................................................................6
Adisi Air(Hidrasi)......................................................................................................................................8
Adisi Alkohol............................................................................................................................................9
Adisi Hidrogen Sianida...........................................................................................................................11
Adisi dari Reagen Grignard....................................................................................................................12
Adisi Nukleofilik Nitrogen......................................................................................................................13
Adisi Nukleofilik Hidrazina (Reaksi Wolff-Kishner).................................................................................15
Adisi Ylida Fosforus (Reaksi Wittig)........................................................................................................16
Keton.........................................................................................................................................................17
Reaksi Adisi Nukleofilik..........................................................................................................................17
Adisi Hidrasi...........................................................................................................................................19
Adisi Alkohol..........................................................................................................................................20
Adisi Hidrogen Sianida...........................................................................................................................21
Adisi dari Reagen Grignard....................................................................................................................22
Adisi Nukleofilik Nitrogen......................................................................................................................23
Adisi Ylide Fosforus (Reaksi Wittig)........................................................................................................24
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung
guguskarbonil , gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa
karbonilada di mana-mana. Sebagian besar senyawa-senyawa yang penting secara
biologis,seperti zat-zat farmasetis dan senyawa-senyawa sintetik yang kita gunakan sehari-
harimempunyai gugus karbonil, Glisin, adalah suatu asam amino yang menyusun banyak protein,
fenasetin, suatu obat penghilang sakit pahala, dan Dakron, suatu senyawa polyester yang
digunakan untuk pembuatan kain/pakaian.
Struktur dari senyawa karbonil, dapat dilihat dari ikatan rangkap karbon-oksigen pada
gugus karbonil, dalam beberapa hal sama dengan ikatan rangkap karbon-karbon pada alkena.
Atom karbon karbonil terhibridisasi sp2 dan membentuk tiga ikatansigma. Elektron valensi yang
ke empat tetap tinggal dalam orbital p karbon danmengadakan tumpang tindih (overlap) dengan
orbital p oksigen membentuk ikatan pi.Atom oksigen karbonil juga mempunyai dua pasang
elektron yang tidak berikatan yangmenempati dua orbital yang tersisa.
Seperti halnya alkena, senyawa karbonil adalah planar di sekitar ikatan rangkapdan
mempunyai sudut ikatan kira-kira 120°. Ikatan rangkap karbon-oksigen lebih pendek(1.22 A
versus 1.43 A) dari pada ikatan tunggal karbon-oksigen dan juga lebih kuat (175kkal/mol versus
92 kkal/mol).Ikatan rangkap karbon-oksigen terpolirisasi Cδ+- Cδ- karena elektronegativitas
yangtinggi dari oksigen relatif terhadap karbon. Oleh karena itu, senyawa-senyawa
karbonilmempunyai momen dipol yang besar. Memperlihatkan momen dipol dari berbagai
tipesenyawa karbonil dan menunjukkan bahwa semuanya terpolarisasi secara kuat
senyawa-senyawa karbonil mengalami empat tipe reaksi yang pokok, yaitu;
adisinukleofilik, substitusi asil nukleofilik, substitusi alfa ( ), dan kondensasi
karbonil.Reaksi-reaksi tersebut memiliki banyak variasinya, tapi mekanisme dasarnya
adalahsama. Namun, pada makalah ini kita hanya membahas tentang reaksi adisi
nukleofilik.Reaksi adisi nukleofilik merupakan reaksi yang khas utuk golongan aldehid-keton
dantidak terjadi pada golongan asam karboksilat dan turunannya. Semua reaksi
adisinukleoflik diawali oleh serangan nukleofil pada atom karbon karbonil yang
elektrofilik,meghasilkan intermediet tetrahedral. Nukleofil menyerang karbon
karbonilmenggunakan pasangan elektronnya dan dua elektron dan ikatan rangkap karbon-
oksigenakan berpindah ke atom oksigen fang elektronegatif di mana mereka dapat
distabilkansebagai anion alkoksida. Karbon karbonil akan mengalami rehibridisasi dari sp2
menjadisp3 selama reaksi tersebut berlansung dan produk awal yang dihasilkan
mempunyaikonfigurasi tetrahedral
BAB II
PEMBAHASAN

REAKSI ADISI PADA GUGUS KARBONIL


Struktur dari senyawa karbonil, dapat dilihat dari ikatan rangkap karbon-oksigen pada gugus
karbonil, dalam beberapa hal sama dengan ikatan rangkap karbon-karbon pada alkena. Atom
karbon karbonil terhibridisasi sp2 dan membentuk tiga ikatan sigma, gugus karbonil terdapat
dalam senyawa aldehid dan juga keton secara umum

Aldehid
Reaksi Adisi Nukleofilik
Suatu pereaksi dapat masuk ke dalam ikatan rangkap karbonil.Pada senyawa karbonil dapat
terjadi hidrogenasi yang menyebabkan aldehida direduksi menjadi alcohol primer.

Reaksi adisi nukleofilik merupakan reaksi yang paling banyak terjadi pada senyawa
aldehida.serangan nukleofil pada atom karbon dari ikatan rangkap karbon oksigen terjadi karena
karbon mempunyai muatan positif parsial. Adisi nukleofilik (H-Nu) mengarah pada ikatan
rangkap dua karbon oksigen.
Gugus karbonil bersifat polar.gugus ini dapat dimasuki suatu nukleofil pada karbon
karbonil, dan dapat dimasuki suatu elektrofil pada oksigen karbonil.
Arah serangan reaksi nukleofil terhadap elektrofil atom C gugus karbonil adalah tegak lurus
terhadap bidang gugus karbonil.pada reaksi ini terjadi hibridisasi karbon karbonil dari Sp 2 yang
berbentuk trigonal menjadi Sp3 yang membentuk suatu intermediate ion alkoksida tetrahedral.
Reaksi adisi dengan elektrofil (H+) dilanjutkan dengan reaksi dengan suatu nukleofil lemah:

Suatu netrofil dapat bermuatan negatif (Nu-) atom netral (Nu-H).Jika tidak
bermuatan atau netral, biasanya mempunyai atom hidrogen dan dapat terjadi reaksi
eliminasi.nukleofil yang bermuatan negatif biasanya lebih reaktif dari nukleofil yang
netral.
Adisi nukleofilik pada aldehida maupun keton terdapat dua kemungkinan hasil reaksi:
 Intermedia tetrahedral yang dapat diperoleh nasi dengan asap atau air menghasilkan
alkohol.
 Atom oksigen karbonil dapat dieliminasi sebagai oh atau H2O menghasilkan ikatan
rangkap C=Nu.
Pada reaksi ini, aldehid bereaksi lebih cepat dan lebih sempurna dibandingkan
keton.Perbedaan kereaktifan disebabkan karena keton lebih stabil daripada aldehida.stabilitas
keton yang lebih besar disebabkan oleh adanya dek lokalisasi muatan positif karbon karbon
secara induksi.

Karbon karbonil aldehida lebih terbuka dan hasil dari reaksi adisi yang memiliki hambatan
sterik yang lemah.

Adisi Air(Hidrasi)
Adisi nukleofilik air pada aldehida dapat dikatalisis dengan asam maupun basa.Air
merupakan nukleofil yang lemah, oleh karena itu diperlukan sedikit asam atau basa
sebagaikatalis agar terjadi adisi pada gugus karbonil.Reaksi adisi ini bersifat reversible.hanya
aldehida yang paling reaktif yang dapat membentuk hidrat yang stabil, misalnya formaldehida
dan kloral.
Air bereaksi dengan aldehida membentuk hidrat RCHO.H2O atau RC(OH)2H. Hidrat ini
merupakan geminal (gem) diol, artinya kedua gugus hidroksil berada pada atom karbon yang
sama. gem-diol dapat mengeluarkan molekul air menjadi aldehida atau keton. Gem-diol lebih
banyak disukai pada aldehida yang sederhana. Sebagai contoh, larutan formaldehida
mengandung 99,9% gem-diol dan 0,1% aldehida. Hal ini berbeda dengan senyawa keton yang
mengandung sedikit gem-diol.

Pada reaksi adisi nukleofilik air tersebut, senyawa aldehida dikatalisis oleh asam.Selain
dengan senyawa asam, reaksi adisi nukleofilik air pada senyawa karbon dan juga dapat dikatalis
oleh basa.

Adisi Alkohol
Adisi alkohol pada aldehida juga menggunakan asam sebagai katalis karena alkohol
merupakan dokumen yang lemah. Hasil dari adisi satu molekul alkohol ke dalam satu molekul
aldehida adalah hemiasetal, yaitu suatu senyawa yang mempunyai gugus -OH dan -OR dalam
satu karbon.
Hemiasetal yang dihasilkan dapat bereaksi lagi dengan alkohol menghasilkan asetal, suatu
senyawa dengan dua gugus -OR terikat pada satu karbon.

Aldehida yang mempunyai gugus hidroksi yang terletak dalam molekul yang sama dapat
melakukan keseimbangan dengan hemiasetal siklik. Hemiasetal siklik terbentuk melalui adisi
nukleofilik intramolekul, misalnya 5 hidroksi pentanal.
Gugus hidroksil yang letaknya tepat akan bertindak sebagai nukleofil terhadap karbon
karbonil. Siklinasi(pembentukan gugus siklik) terjadi melalui reaksi berikut:

Senyawa aldehida dengan 4 atau 5 atom karbon dan mengandung gugus hidroksil
cenderung membentuk hemiasetal dan aseton siklik karena ukuran cincin (mengandung 5 atau 6
atom karbon) relatif bebas dari regangan. Misalnya, glukosa merupakan karbohidrat penting
yang berada dalam bentuk hemiasetal siklik.

Adisi Hidrogen Sianida


Hidrogen sianida merupakan asam lemah, berwujud cairan atau gas yang beracun pada
temperatur kamar.Titik didih hidrogen sianida adalah 26 derajat Celcius. Senyawa aldehida dapat
bereaksi dengan HCN menghasilkan senyawa sianohidrin, suatu senyawa dengan -OH dan -CN
terikat pada 1 atom karbon yang sama. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis basa.

Toksisitas dan titik didih hidrogen sianida relatif rendah, sehingga dalam pembuatannya
biasanya ditambahkan asam H2SO4 atau HCL ke dalam NaCl atau KCN.
Adisi dari Reagen Grignard
Suatu senyawa aldehida yang direaksikan dengan pereaksi grignard (RMgX) akan
menghasilkan alkohol. reagen grignard adalah suatu klorofil kuat yang apabila direaksikan
dengan aldehida atau keton akan menghasilkan oksida. Selanjutnya penambahan asam pada
oksida akan menghasilkan alkohol.

Reagen grignard bereaksi dengan formaldehida menghasilkan alkohol primer sedangkan


jika bereaksi dengan orang lain akan menghasilkan alkohol sekunder.
Selain reagen grignard, reagen organologam lain seperti organo litium dan asetilida juga
bereaksi dengan senyawa karbonil. Reaksinya mirip dengan reagen grignard.
Reagen organik litium adalah suatu pereaksi yang sama dengan reagen grignard, namun
litium lebih elektropositif daripada magnesium. Pereaksi ini juga lebih reaktif daripada reagen
grignard sehingga sangat berguna sebagai pereaksi untuk sintesis.

Adisi Nukleofilik Nitrogen


Amina, amonia, dan senyawa tertentu lain mempunyai pasangan elektron bebas pada
atom nitrogen yang bertindak sebagai dan klorofil nitrogen terhadap atom karbon karbonil.
Amina primer dan amenore sekunder dapat bereaksi dengan aldehida melalui reaksi adisi
nukleofilik. Reaksi adisi nukleofilik Amina primer dengan aldehida atau keton
akanmenghasilkan senyawa imina, R2C=NR; sedangkan reaksi adisi Amina sekunder dengan
aldehida atau keton akan menghasilkan senyawa enamina R2N-CR=CR2.

Senyawa yang mengandung gugus -NH2 seperti Amina primer (RNH2 atau ArNH2) dan
hidrazin (NH2NH2, ArNH2NH2), hasil adisi nya biasanya tidak stabil. Sehingga, produk hasil
adisi ini kemudian akan melepas air dan membentuk produk dengan ikatan rangkap karbon
nitrogen.
Senyawa lain turunan amonia yang mengandung gugus -NH2 juga bereaksi dengan senyawa
karbon dan seperti apa guna primer.

Adisi Nukleofilik Hidrazina (Reaksi Wolff-Kishner)


Jika aldehida atau keton direaksikan dengan hidrogen atau koh pada suhu 240 derajat
Celcius, maka akan menghasilkan alkane.

Reaksi wolff kisner terjadi melalui pembentukan intermediet hidrazon, diikuti perpindahan
ikatan rangkap dengan melepas gas N2 dan menghasilkan alkana. Perpindahan ikatan rangkap
terjadi jika basa menarik 1 Proton dari NH menghasilkan anion hidrazon.Anion hidrazon
merupakan suatu struktur resonansi alilik, sehingga protonasi dapat berlangsung pada atom
karbon karena antara nitrogen dan karbon yang bermuatan negatif dapat terjadi ikatan rangkap.
Adisi Ylida Fosforus (Reaksi Wittig)
Aldehida dapat diubah menjadi alkena melalui reaksi wittig. Reaksi wittig adalah metode
pembuatan ikatan karbon-karbon dengan cara mengubah suatu ikatan rangkap dua karbon
oksigen menjadi ikatan rangkap dua karbon karbon.
Reaksi wittig merupakan senyawa yang mengandung fosfor yang disebut Ylida fosforus.
Ylida bereaksi dengan gugus karbonil menghasilkan betaine.betain merupakan suatu spesi yang
dengan 1 atom fosfor bermuatan positif dan 1 atom oksigen bermuatan negatif yang terikat pada
atom karbon yang letaknya bersebelahan.
Keton
Reaksi Adisi Nukleofilik
Pada senyawa karbonil dapat terjadi reaksi hidrogen nasi yang menyebabkan keton direduksi
menjadi alkohol sekunder. Reaksi umum yang terjadi yaitu:

Selain pada senyawa aldehida, reaksi adisi nukleofilik juga banyak terjadi pada senyawa
keton.serangan yang berdiri pada atom karbon dari ikatan rangkap karbon oksigen terjadi karena
karbon mempunyai muatan positif parsial. Adisi nukleofilik (H-Nu) mengarah pada ikatan
rangkap 2 karbon oksigen.
Gugus karbonil bersifat polar, gugus ini dapat dimasuki suatu nukleofil pada karbon
karbonil dan suatu elektrofil pada oksigen karbonil.

Pada reaksi ini, karbon karbonil pada aldehid dan keton yang awalnya berbentuk trigonal
akan terhibridisasi SP2 berubah menjadi tetrahedral dan hibridisasi SP3 pada produk reaksinya.
Suatu nukleofilik dapat bermuatan negatif atau netral jika tidak bermuatan atau netral,
biasanya mempunyai atom hidrogen dan dapat terjadi reaksi eliminasi.nukleofil yang bermuatan
listrik negatif biasanya lebih reaktif dari nukleofil yang netral.
Adisi nukleofilik pada keton juga terdapat dua kemungkinan hasil reaksi
 Intermediet tetrahedral yang dapat diperoleh nasi dengan asam atau air menghasilkan
alcohol
 Atom oksigen karbon dapat dieliminasi sebagai oh atau H2O menghasilkan ikatan
rangkap C=Nu

Namun, keton kurang reaktif terhadap nukleofilik jika dibandingkan aldehida.terdapat dua
alasan utama yang menyebabkan perbedaan reaktivitas oleh aldehida dan keton. Alasan pertama
yaitu hambatan sterik.
Atom karbon karbonil pada karton lebih tertutup atau sesak karena adanya dua gugus
organik, sedangkan pada aldehida lebih terbuka karena terdapat 1 gugus organik atau 1 atom
hidrogen. Pada saat terjadi reaksi adisi nukleofilik, kedua gugus pada aldehida (satu bungkus
organik dan 1 atom hidrogen) maupun keton (dua gugus organik) di dekat kan karena adanya
perubahan hibridisasi dari SP2 menjadi aspek 3 dan sudut ikatan menurun dari 120 derajat
menjadi 109,5 derajat. Dalam keadaan teregang, waktu yang digunakan untuk reaksi adisi pada
aldehid lebih sedikit dibandingkan keton karena salah satu gugus pada aldehida atom H
berukuran kecil.

Alasan kedua yaitu elektronik.gugus alkil biasanya bersifat pendonor elektron dibandingkan
hidrogen. sehingga gusau cenderung lebih menetralkan muatan positif parsial pada karbon
karbonil, kemudian menurunkan reaktivitasnya terhadap nukleofil. keton mempunyai dua gugus
alkil sedangkan aldehida hanya mempunyai satu gugus alkil.

Adisi Hidrasi
Keton mengalami reaksi hidrasi yang akan membentuk hidrat RC(O)R•H2O atau
RC(OH)2R. Hidrat ini merupakan geminal diol.Reaksi yang terjadi bersifat reversibel, dan gem-
diol dapat mengeluarkan molekul air menjadi keton atau aldehida.Jika gem-diol banyak disukai
pada aldehida yang sederhana, maka berbeda dengan karton yang hanya mengandung sedikit
gem-diol. Contohnya larutan aseton mengandung 0,1% gem-diol, dan 99,9% keton.

Adisi nukleofilik air pada keton aldehida dapat dikatalisis dengan asam maupun basa.Asam
dan basa tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan reaksi, tetapi hanya mempengaruhi
kecepatan terjadinya reaksi hidrasi.
Pada reaksi dengan katalis basa, air diubah terlebih dahulu menjadi ion alkoksida, sehingga
reaksi dapat berlangsung.ion alkoksida ini merupakan donor nukleofil yang baik. Sedangkan
pada reaksi dengan katalis asam, reaksi dapat berlangsung karena senyawa karbonil di protonasi
menjadi akseptor elektron yang lebih baik.

Adisi Alkohol
Apabila senyawa keton atau aldehida direaksikan dengan alkohol, maka akan menghasilkan
produk yang disebut asetal, yang dahulu lebih dikenal dengan nama ketal. Alkohol merupakan
basa lemah, sehingga diperlukan asam sebagai katalis. Dengan adanya asam, rek aktivitas gugus
karbonil akan meningkat sehingga adisi alkohol dapat terjadi dengan cepat.

Pertama-tama, reaksi adisi alkohol pada gugus karbonil akan menghasilkan hemiasetal, yang
mengandung gugus alkohol dan eter pada atom karbon yang sama. Reaksi ini bersifat
reversibel.Mekanisme pembentukan hemiasetal melibatkan 3 langkah.Mula-mula oksigen gugus
karbonil di protonasi oleh katalis asam.kemudian oksigen pada gugus alkohol menyerang karbon
pada gugus karbonil, lalu Proton dilepaskan dari oksigen positif yang dihasilkan.
Langkah selanjutnya, hemiasetal akan bereaksi dengan alkohol menghasilkan asetal. Suatu
asetat mempunyai dua gugus fungsi eter pada atom karbon yang sama.

Aseton sangat bermanfaat karena kehadirannya bisa digunakan sebagai pelindung gugus
aldehida atau keton dalam reaksi sintesis senyawa organik.Ketan dapat menghasilkan asetal
siklik jika alkohol diganti glikol.

Adisi Hidrogen Sianida


Keton mengalami reaksi adisi dengan hidrogen sianida menghasilkan sianohidrin, yaitu suatu
senyawa dengan gugus hidroksil dan gugus siano yang melekat pada atom karbon yang sama.
Reaksi ini berlangsung dengan katalis basa.

Hidrogen sianida tidak mempunyai pasangan elektron bebas pada atom karbonnya, sehingga
tidak dapat berfungsi sebagai karbon nukleofil.Bahasa mengkonversi sebagian dari hidrogen
sianida menjadi ion sianida, yang kemudian bertindak sebagai karbon nukleofil.
Tahap pembuatan cyanohydrin pada keton sama seperti pembuatan sianohidrin pada
aldehida.

Adisi dari Reagen Grignard


Adisi pereaksi grignard dengan senyawa aldehida atau keton akan menghasilkan alkohol.
Reaksinya terdiri dari dua langkah.langkah pertama pereaksi grignard mengadisi senyawa
karbonil dan akan menghasilkan alkoksida. Langkah kedua alkoksida dihidrolisis dalam suasana
asam menghasilkan alkohol.
Senyawa keton yang direaksikan dengan pereaksi grignard akan menghasilkan alkohol
tersier.

Adisi Nukleofilik Nitrogen


Imina merupakan zat antara yang penting dalam beberapa reaksi biokimia, terutama
dalam pengikatan senyawa karbon dengan gugus amino bebas yang terdapat dalam kebanyakan
enzim.

Imina dihasilkan dari adisi nukleofilik Amina primer dengan aldehida atau
keton.sedangkan reaksi adisi nukleofilik Amina sekunder dengan aldehida atau keton akan
menghasilkan enamina.

1) Adisi Nukleofilik Hidrazina ( Reaksi Wolff-Kishner)


Metode Wolff-Kishner juga dapat digunakan untuk senyawa Ariel keton.Selain
menggunakan metode Wolff-Kishner untuk mengubah gugus aldehida atau keton menjadi suatu
alkana, juga dapat digunakan Reaksi reduksi dengan metode Clemmensen.Namun metode Wolff-
Kishner lebih umum digunakan karena metode ini dapat diterapkan untuk senyawa alkil maupun
Aril keton.

Adisi Ylide Fosforus (Reaksi Wittig)


Reaksi wittig adalah metode pembuatan ikatan karbon-karbon dengan cara mengubah
suatu ikatan rangkap dua karbon oksigen menjadi suatu ikatan rangkap dua karbon karbon
dengan peristiwa yaitu senyawa yang mengandung fosfor disebut ylide fosforus. Keton dapat
diubah menjadi alkena melalui reaksi.
Reaksi wittig sangat umum digunakan untuk menghasilkan alkena. Alkena dengan mono,
di dan Tri subtitusi dapat dibuat dari kombinasi senyawa organik fosfor yang sesuai dengan
senyawa aldehida atau keton.Alkena Tetra subtitusi tidak dapat dibuat dengan adanya faktor
sterik.
Reaksi wittig sangat bermanfaat untuk semua senyawa alkena murni, karena jika
menggunakan pereaksi lain hasilnya dapat berupa campuran. contohnya yaitu reaksi pada
sikloheksanon dengan metilen trifenil fosfor and hanya akan menghasilkan 1 produk
metilsikloheksana, sedangkan jika direaksikan dengan metanol magnesium bromida dan POCl3
akan menghasilkan produk campuran.
CH

sikIrhekaoo«

“ + (Ct Ht )3 P=O

metileusiklohekmna
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Struktur dari senyawa karbonil, dapat dilihat dari ikatan rangkap karbon-oksigen pada
gugus karbonil, dalam beberapa hal sama dengan ikatan rangkap karbon-karbon pada
alkena. Atom karbon karbonil terhibridisasi sp2 dan membentuk tiga ikatan sigma, gugus
karbonil terdapat dalam senyawa aldehid dan juga keton secara umum.
Reaksi yang terjadi pada karbonil aldehid adalah
• Reaksi Adisi Nukleofilik
• Adisi Air(Hidrasi)
• Adisi Alkohol
• Adisi Hidrogen Sianida
• Adisi dari Reagen Grignard
• Adisi Nukleofilik Nitrogen
• Adisi Nukleofilik Hidrazina (Reaksi Wolff-Kishner)
• Adisi Ylida Fosforus (Reaksi Wittig)

Reaksi yang terjadi pada karbonil keton adalah


• Reaksi Adisi Nukleofilik
• Adisi Hidrasi
• Adisi Alkohol
• Adisi Hidrogen Sianida
• Adisi dari Reagen Grignard
• Adisi Nukleofilik Nitrogen
• Adisi Ylide Fosforus (Reaksi Wittig)
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, L. A, dan Ikhsan, J. 2016. Augmented Chemistry Aldehida & Keton (Buku
Pengayaan Berbasis Augmented Reality Dengan Sistem Operasi Android). Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai