B.OBAT
B.1. Penggolongan Obat
a. Loratadin : Antihistamin (AH1) (F&T : 278)
b. Pseudoefedrin : Decongestan (F&T : 81)
B.6. Farmakokinetik
a. Loratadine (F&T : 2007, hal. 279)
Absorbsi : setelah pemerian oral atau parenteral, AH1 diabsorbsi secara
baik. Efeknya timbul 15-30 menit setelah pemerian oral dan maksimal
setelah 1-2 jam.
Ekresi : melalui urin setelah 24 jam, terutama dalam bentuk
metabolitnya.
b. Pseudoefedrin
B.7. Farmakodinamik
a. Loratadin : mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang
disertain pengelepasan histamine endogen (F&T : 2007, hal. 278).
b. Pseudoefedrin :
B.8. Kontra Indikasi
a. Loratadin : hipersensitifitas terhadap loratadin (ISO vol. 50 : 2015, hal.
74).
b. Pseudoefedrin :
Decongestan.
Dekongestan topikal dan sistemik adalah agen simpatomimetik yang
bekerja pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung untuk menghasilkan
vasokonstriksi, mengecilkan mukosa bengkak, dan memperbaiki ventilasi.
Dekongestan bekerja dengan baik dalam kombinasi dengan antihistamin
saat hidung tersumbat adalah bagian dari gambaran klinis.
C.2 Kesimpulan