Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

1. Tujuan Percobaan
1.1.Untuk mendapatkan keterampilan dalam memeriksa kadar kolesterol total
dalam sampel
1.2.Untuk dapat memahami metode penentuan kadar kolestrol total
1.3.Untuk dapat memahami peranan pemeriksaan kadar kolesterol

2. Teori Dasar
2.1. Kolesterol
Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol
merupakan komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga
merupakan bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Sterol
dan derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik,
terutama alkohol. Sehingga senyawa ini dimasukkan kedalam golongan lipid.
Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengankutan kolesterol lewat plasma
rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan perkembangan arterosklerosis. Selain
itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama dari kolesterol (Montgomery,
1993).
Kolesterol merupakan steroida penting, bukan saja karena merupakan
komponen membran tetapi juga karena merupakan pelopor biosintetik umum untuk
steroida lain termasuk hormon steroida dan garam empedu (Page, 1985).
Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan merupakan sumber
untuk sintesa hormon steroid. Kolesterol dieksresikan ke dalam empedu sebagai
kolesterol yang tak berubah atau asam empedu, kolesterol dipertahankan dalam
bentuk larutan didalam empedu oleh garam-garam empedu dan fospolipid.
Kolesterol yang dilepaskan dari jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma dengan
asam lemak yang berasal dari lesitin oleh lesistin kolesterol asiltransferase (LCAT)
dan diangkut sebagai HDL ke hepar. Ester kolesterol ini bias diangkut ke
lipoprotewin lain oleh penukaran dengan trigliserida.
Penurunan ester kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel
parenkim hepar, karena defesiensi LCAT yang berasal dari hepar. Terdapat
defisiensi LCAT yang jarang, pada mana terjadi akumulasi kolesterol bebas di
dalam plasma dan jaringan (Baron, D.N 1990).

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |1


2.2. Jenis-jenis kolestrol
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnyayang
dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi. Kelima fraksi tersebutadalah kilomikron,
very low density lioprotein (VLDL), intermediatedensity lipoprotein (IDL), low
density lipoprotein (LDL), dan high density lipoproteinhigh (HDL).
1. Kilomikron merupakan lipoprotein dengan berat molekul terbesar danmengandung
Apo-B48. Kandungannya sebagian besar trigliserida (80-95%) untuk dibawa ke
jaringan lemak dan otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol (2-7%)
untuk dibawa ke hati. Setelah 8-10 jamsejak makan terakhir, kilomikron tidak
ditemukan lagi di dalam plasma.Adanya kilomokron sewaktu puasa dianggap
abnormal (Dalimartha,2008).
2. Low Density Lipoprotein (LDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol jahat
adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dan lemak di dalam
darah. Kadar LDL yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan kolesterol lebih
banyak melekat pada dinding-dinding pembulu darah pada saat transportasi
dilakukan. Kolesterol yang melekat itu perlahan-lahan akan mudah membentuk
tumpukan-tumpukan yang mengendap, seperti plak pada dinding-dinding pembulu
darah. Akibatnya saluran darah terganggu dan ini bisa meningkatkan resiko penyakit
pada tubuh seseorang seperti stroke, jantung koroner, dan lain sebagainya (Graha,
2010).
3. High Density Lippoprotein (HDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol baik.
Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mengandung banyak
protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang dibawa oleh LDL
dengan membawanya kembali kehati dan kemudian diurai kembali. Dengan
membawa kelebihan koletserol yang dibawa oleh LDL tadi, maka HDL membantu
mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi terjadinya plak dipembulu darah
yang dapat mengganggu peredaran darah dan membahayakan tubuh. Karena itu
kolesterol HDL ini disebut kolesterol baik (Graha, 2010).
4. Very Low Density Lioprotein (VLDL)
Dibentuk dari asam lemak bebas di hati dengan kandungan Apo-B100. VLDL
mengandung 55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol(Dalimartha, 2008).
5. Intermediate Density Lipoprotein (IDL)

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |2


Juga mengandung trigliserida (20-50%) dan kolesterol (20-40%).IDL merupakan zat
antara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. IDL disebut juga
VLDL sisa (Dalimartha, 2008).
2.3. Pembentukan Kolesterol

Kolesterol merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.


Kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh
dalam jumlah yang tepat. Tetapi kolesterol bisa meningkat jumlahnya karena asupan
makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan
sampah ( junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam
dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis
yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal
bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke(Indica, 2010). Dari hati, kolesterol
diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL( Low Density Lipoprotein) untuk dibawa
ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkutkembali
oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali
ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu
sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak daripada HDL
sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL
adalahApo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat"karena
dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluhdarah. Sebaliknya,
HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan
kelebihan kolesterol dari dinding pembuluhdarah dengan mengangkutnya kembali ke
hati. Protein utama yangmembentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini
mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga
lebih berat (Parker, 2010).

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |3


Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan utama, antara lain:
1. Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA).
2. Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate
3. Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene, isopentenyl pyrophosphate (IPP),
bersamaan dengan hilangnya CO2.
4. IPP diubah menjadi squalene
5. Squalene diubah menjadi kolesterol.

(Gambar 2) Biosintesis Kolesterol


2.4. Penyakit dan Gejala Kolesterol
2.4.1. Penyakit kolesterol
a. Pengertian Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid
/ lemak di darah melewati batas normal.
Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini
ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada
umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak
adanya Xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
2. Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit
tertentu, misal : diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit
ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversible ( berulang ).

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |4


b. Etiologi Hiperlipidemi
Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik), penyebab sekunder, seperti :
1) Usia --> kadar lipoprotein, terutama LDL, meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia
2) Jenis kelamin pria memiliki kadar LDL lebih tinggi dalam keadaan
normal, tetapi menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
3) Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4) Obesitas
5) Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh, seperti : mentega,
margarin, whole milk, es krim, keju, daging
6) Kurang melakukan olahraga
7) Penggunaan alkohol
8) Merokok
9) Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10) Gagal ginjal
11) Kelenjar tiroid yang kurang aktif
12) Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti
estrogen, pil KB, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu)
c. Gejala Hiperlipidemia
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-kadang,
jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan
yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam kulit. Kadar
trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg / dl atau lebih ) bisa
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gajala dari pankreatitis
(misalnya nyeri perut yang hebat).
d. Faktor Resiko
- Aterosklerosis
- Penyakit jantung koroner
- Pankreatitis (peradangan pada organ pankreas)
- Diabetes melitus
- Gangguan tiroid
- Penyakit hepar dan penyakit ginjal
- Penyakit jantung

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |5


e. Diagnosa
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk
mengukur kadar kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida sebaiknya perderita
berpuasa dulu minimal selam 12 jam.
Kadar Lemak Darah

Pemeriksaan Laboratorium Kisaran yang Ideal ( mg/dl darah )

Kolesterol total 120 – 200

Kilomikron Negatif (setelah berpuasa selama 12


jam)
VLDL
1 – 30
LDL
60 – 160
HDL
35 – 65
Perbandingan LDL dengan HDL
< 3,5
Trigliserida
10 – 160

Seorang pasien dinyatakan hiperlipidemia apabila kadar lemak dalam darah


menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari yang tertulis di atas.

2.5. Manifestasi Klinik Hiperlipidemia

Hiperlipidemia atau hiperlipoproteinemia merupakan suatu kondisi, bukan


merupakan suatu penyakit sehingga tidak ada gejala-gejala klinisnya.
Manifestasi klinik dapat terllihat setelah pemeriksaan klinik di laboratorium. Pada
tahap lebih lanjut, beberapa simptom yang mungkin timbul antara lain: terjadinya
pengendapan lemak pada otot dan kulit (xanthoma). Pada kondisi kadar
trigliserida yang sangat tinggi (800 mg/dl atau lebih) dapat menyebabkan pembengkakan
hati dan limpa serta simptom pankreatitis seperti sakit perut.

2.6. Pengobatan Hiperlipidemia


Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan kadar lemak darah yaitu :

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |6


Jenis Obat Contoh Cara Kerja
Penyerap Asam Kolestiramin Mengikat asam empedu di usus
empedu Kolestipol Meningkatkan pembuangan LDL
dari aliran darah
Penghambat Niasin Mengurangi kecepatan
sintesa pembentukan VLDL (merupakan
Lipoprotein prekursor dari LDL)
Penghambat -Adrenalin, - Menghambat pembentukan
Koenzim A Fluvastin kolesterol
reduktase -Lovastatin - Meningkatkan pembuangan LDL
-Pravastatin dari aliran darah
-Simvastatin
Derivat asam Klofibrat Belum diketahui, mungkin
fibrat Fenofibrat meningkatkan pemecahan lemak.
Gemfibrosil

2.7. Pemeriksaan Kolesterol

Pemeriksaan kolesterol dapat dilakukan dengan 2 cara yakni melalui pemeriksaan


darah di laboratorium oleh tenaga medis atau pemeriksaan sendiri dengan alat pemeriksa
kolesterol yang mudah didapatkan di apotek atau toko perlengkapan alat kesehatan.
Meskipun pemeriksaan sendiri dengan alat yang dijual bebas di apotek lebih praktis,
namun, tidak sedikit terjadi ketidakcocokan hasil dengan pemeriksaan yang dilakukan di
laboratorium kesehatan. Hal ini sering membingungkan pasien. Biasanya, hal tersebut
terjadi karena bisa saja pasien tidak melakukan puasa terlebih dahulu sebelumnya.
Pemeriksaan kolesterol di laboratorium menghasilkan hasil pemeriksaan yang lebih
spesifik dan akurat karena pemeriksaan yang dilakukan terhadap kadar trigliserida, LDL,
dan HDL dilakukan secara terpisah dan juga bersamaan dalam bentuk total kolesterol.
Sedangkan pada alat periksa praktis, hanya menyajikan hasil akhir berupa total kolesterol.
Padahal total kolesterol biasanya terdiri atas 2 faktor penting yaitu LDL dan HDL yang
memiliki fungsi serta pengaruh yang berbeda pada tubuh. Oleh karena itu, banyak dokter
menyarankan pasien untuk memeriksakan kolesterolnya di laboratorium kesehatan.

Proses pemeriksaan dilakukan dengan cara:

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |7


Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, pasien biasanya dianjurkan untuk puasa
sepanjang malam, kurang lebih 9-12 jam. Tujuannya, agar tidak terjadi kesalahan
pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi. Selain itu, 24 jam
sebelum melalukan pemeriksaan kolesterol sebaiknya pasien juga tidak melakukan
aktivitas berat karena kelelahan yang amat sangat dapat berpengaruh pada hasil
pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, darah akan diambil untuk kemudian diukur kadar
kolesterolnya. Hasil pemeriksaan akan menyajikan informasi akurat mengenai kadar
kolesterol dalam tubuh seseorang. Hasil pemeriksaan tersebut akan dibandingkan dengan
tabel klasifikasi kadar kolesterol standar dalam dunia kedokteran sehingga kadar
kolesterol seseorang dapat dianalisis berdasarkan tabel tersebut. Hasil pemeriksaan
tersebut akan menjadi salah satu dasar diagnosis bagi dokter selain wawancara yang
dilakukan terhadap pasien mengenai riwayat kolesterol tinggi pada keluarga atau
mengenai penyakit-penyakit lain yang pernah diderita pasien.

Cara Mengetahui Hasil pemeriksaan:

Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter darah yang biasa disingkat mg/dL
atau milimol per liter darah yang disingkat mmol/L. Di dalam hasil pemeriksaan yang
diberikan laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan disajikan informasi mengenai 4
komponen lemak utama dalam darah yakni total kolesterol, HDL kolesterol, LDL
kolesterol, dan trigliserida.

Total Kolesterol

Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan
trigliserida. Jika kadar total kolesterol melebihi 240 mg/dL (6,21 mmol/L), pasien harus
waspada terhadap resiko penyakit jantung. Dalam melihat hasil pemeriksaan kolesterol,
nilai dari masing-masing jenis kolesterol perlu diperhatikan karena kadar kolesterol yang
tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi
adalah HDL kolesterol (kolesterol baik) yang justru bermanfaat bagi kesehatan.

HDL Kolesterol

Kadar HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang terdapat dalam darah
karena HDL berperan dalam tubuh untuk membawa kolesterol dalam darah menuju hati

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |8


untuk diproses lebih lanjut guna menghindari terjadinya penumpukan kolesterol pada
saluran darah.

Kolesterol HDL
.< 40 mg/dL (1,04 mmol/L) Rendah

>60 mg/dL (1,56 mmol/L) Tinggi

Semakin tinggi kadar HDL dalam darah maka akan semakin baik. Jika sebaliknya, maka
patut diwaspadai adanya resiko penyakit jantung.

LDL Kolesterol

Kadar LDL menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik yang terdapat dalam
darah. Bila jumlahnya ditemukan berlebih dalam darah, maka akan menumpuk pada
saluran pembuluh darah dan dapat membahayakan tubuh.

Kolesterol LDL
<100 mg/dL (2,6 mmol/L) Optimal
100-129 mg/dL (2,6-3,34 mmol/L) Mendekati optimal
130-159 mg/dL (3,34-4,13 mmol/L) Batas normal tertinggi
160-189 mg/dL (4,14-4,90 mmol/L) Tinggi
> 190 mg/dL (4,91 mmol/L) Sangat tinggi

Semakin tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin
tinggi pula resiko yang dimiliki seseorang terkena penyakit jantung. Bila seseorang
memiliki penyakit jantung dan kolesterol, sebaiknya kolesterol LDL selalu dijaga
dalam batas 100 mg/dL.

Trigliserida

Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang terhadap
penyakit jantung.

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C |9


Trigliserida
< 150 mg/dL (1,69 mmol/L) Normal
150-199 mg/dL (1,69-2,25 mmol/L) Batas normal tertinggi
200-499 mg/dL (2,26-2,65 mmol/L) Tinggi
>500 mg/dL (5,64 mmol/L) Sangat tinggi

Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang
rendah ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang rendah
dapat menjadi salah satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti adanya
gangguan kekurangan energi yang berat, radang hati, infeksi hati, gangguan fungsi
ginjal.

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 10


3. Alat dan Bahan

Alat Bahan
 Tabung  Serum/plasma EDTA
 Makropipet/dispenser 1,0 mL  Enzim (kolesterol esterase,
 Mikropipet 0,01 mL (10𝜇L) kolesterol oksidase, peroksidase)
 Kolorimeter dengan panjang  Pelarut
gelombang 492-546 nm  Standar

4. Prosedur

10𝜇L serum/plasma

Dimasukkan kedalam tabung uji

Dilarutkan dengan 10 𝜇L larutan standar

Dicampurkan sampai merata

Dibiarkan pada suhu kamar selama 20 menit

Dibaca absorbansi larutan standar yang telah didiamkan selama 20 menit

Terhadap blangko pada panjang gelombang 492-546 nm

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 11


5. Data Pengamatan

a. Tabel Pengamatan Uji/Sampel

KELOMPOK SHIFT A SHIFT B SHIFT C


1 0,238 0,182 0,090

2 0,250 0,194 0,098

3 0,249 0,271 0,091

4 0,252 - -

Rata-rata 0,247 mg/dl 0,215 mg/dl 0,093mg/dl

b. Tabel Pengamatan Standar

KELOMPOK SHIFT A SHIFT B SHIFT C


4 - 0,156 0,159

5 0,422 0,432 0,187

6 - 0,336 0,198

Rata-rata 0,422 mg/dl 0,308 mg/dl 0,181mg/dl

c. Perhitungan
i. Shift A

Rata-Rata Standar = 0,422 mg/dl

0,238 + 0,250 + 0,249 + 0,252 = 0,247 𝑚𝑔/𝑑𝑙


Rata-Rata Sampel = 4

𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟


Kadar kolesterol total (mg/dl) = 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 12


Dik: Kadar standar = 300 mg/dl

0,247
Kadar Kolesterol total (mg/dl) = 0,422 x 300 mg/dl = 175,7 mg/dl

√Ʃ (𝑋𝑛 –𝑋)2
Standar Deviasi = 𝑛−1

√(0,238−0,247)2 + (0,250−0,247)2 + (0,249−0,247)2 + (0,252−0,247)2


SD Sampel = 4−1

0,000119
=√ = 0,000629
3

Kadar Kolesterol (mg/dl) :

0,238
 Kelompok 1 = 0,422 x 300 mg/dl = 169,19 mg/dl
0,250
 Kelompok 2 = 0,422 x 300 mg/dl = 177,72 mg/dl
0,249
 Kelompok 3 = 0,422 x 300 mg/dl = 177,01 mg/dl
0,252
 Kelompok 4 = 0,422 x 300 mg/dl = 179,14 mg/dl
169,19+177,72+177,01+179,14
Kadar Kolesterol Rata-Rata (mg/dl) = = 175,765 mg/dl
4

SD Kadar Kolesterol=
√(169,19−175,765)2 + (177,72−175,765)2 + (177,01−175,765)2 + (179,14−175,765)2
4−1

√59,99
= = 4,47
3

ii. Shift B

0,156 + 0,432 + 0,336


Rata-Rata Standar = = 0,308 mg/dl
3

0,182 + 0,194 + 0,271


Rata-Rata Sampel = = 0,215 mg/dl
3

Kadar kolesterol total (mg/dl) = absorbansi sampel x kadar standar

absorbansi standar

Dik: Kadar standar = 300 mg/dl

0,215
Kadar Kolesterol total (mg/dl) =0,308 x 300 mg/dl = 209,4 mg/dl

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 13


√Ʃ (𝑋𝑛 –𝑋)2
Standar Deviasi = 𝑛−1

√(0,182−0,215)2 + (0,194−0,215)2 + (0,271−0,215)2


SD Sampel = 3−1

0,004666
=√ = 0,0483
2

√(0,156−0,308)2 + (0,432−0,308)2 + (0,336−0,308)2


SD Standar = 3−1

0,038
=√ = 0,139
2

Kadar Kolesterol (mg/dl) :

0,182
 Kelompok (1 & 4) = 0,156 x 300 mg/dl = 350 mg/dl
0,194
 Kelompok (2 & 5) = 0,432 x 300 mg/dl = 134,72 mg/dl
0,271
 Kelompok (3 & 6) = 0,336 x 300 mg/dl = 241,96 mg/dl
350+134,72+241,96
Kadar Kolesterol Rata-Rata (mg/dl) = = 242,22 mg/dl
3

√(350−242,22)2 + (134,72−242,22)2 + (241,96−242,22)2


SD Kadar Kolesterol =
3−1
23172,83
=√ = 107,64
2

iii. Shift C

0,159 + 0,187 + 0,198


Rata-Rata Standar = = 0,181 mg/dl
3

0,090 + 0,098 + 0,09


Rata-Rata Sampel = 1 = 0,093 mg/dl
3

Kadar kolesterol total (mg/dl) = absorbansi sampel x kadar standar

absorbansi standar

Dik: Kadar standar = 300 mg/dl

0,093
Kadar Kolesterol total (mg/dl) =0,181 x 300 mg/dl = 154,14 mg/dl

√Ʃ (𝑋𝑛 –𝑋)2
Standar Deviasi = 𝑛−1

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 14


√(0,090−0,093)2 + (0,098−0,093)2 + (0,091−0,093)2
SD Sampel = 3−1

0,000038
=√ = 0,00435
2

√(0,159−0,181)2 + (0,187−0,181)2 + (0,196−0,181)2


SD Standar = 3−1

√0,000745
= = 0,0193
2

Kadar Kolesterol (mg/dl) :

0,090
 Kelompok (1 & 4) = 0,159 x 300 mg/dl = 169,81 mg/dl
0,098
 Kelompok (2 & 5) = 0,187 x 300 mg/dl = 157,22 mg/dl
0,091
 Kelompok (3 & 6) = 0,198 x 300 mg/dl = 137,87 mg/dl
169,81+157,22+137,87
Kadar Kolesterol Rata-Rata (mg/dl) = = 154,97 mg/dl
3

√(169,81−154,97)2 + (157,22−154,97)2 + (137,87−154,97)2


SD Kadar Kolesterol = 3−1

√517,69
= = 16,088
2

iv. Kadar Kolesterol Total (shift A, B dan C)


1. Kadar Kolesterol Total Shiff A : 175,7 mg/dl
2. Kadar Kolesterol Total Shiff B : 209,4 mg/dl
3. Kadar Kolesterol Total Shiff C : 154,14 mg/dl
175,7+209,4+154,14
Rata-Rata Kolesterol Total (Shiff A, B dan C) = = 179,746 mg/dl
3

SD Kolesterol Total (Shiff A, B dan C) =


√(175,7−179,746)2 + (209,4−179,746)2 + (154,14−179,746)2
3−1

√1551,396
= = 27,85
2

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 15


6. Pembahasan
Pada praktikum ini, hasil yang diperoleh yaitu shift a didapatkan hasil kadar
kolesterol darahnya 175,7 mg/dl ,shift b 209,4 mg/dl dan shift c 154,14 mg/dl ini
menunjukan bahwa kadar kolesterolnya normal, meskipun hasilnya bervariasi tetapi
tetap berada pada kisaran kadar kolesterol normal yaitu 140 – 250 mg/dl. Jika kadar
kolesterol darah rendah maka keadaannya disebut hipolipidemia. Hipolipidemia /
hipoproteinemia adalah rendahnya kadar lipoprotein dalam darah atau plasma darah
yang dapat menyebabkan ganguan sekunder hipertiroidisme karena kurangnya
hormon pertumbuhan di dalam tubuh karena tubuh tidak mendapat asupan lemak
untuk membuat hormon- hormon, salah satunya hormon tiroid. Hipolipidemia juga
disebabkan oleh malabsorcion dan kekurangan gizi. Rendahnya tingkat lipoprotein
juga dapat di temukan pada penderita AIDS, pada pasien kanker hati yang ganas, pada
penderita leukimia mielocitica akut dan kronis serta pada gangguan esplenomegalia
seperti pada penyakit Gaucher. Jika pada keadaan normal kadar kolesterolnya disebut
normolipidemic, jumlah HDL biasanya lebih banyak atau setara dengan LDL.

Keadaan seseorang yang kadar kolesterolnya tinggi disebut dengan hiperlipidemia.


Pada hiperlipide kadar lemak (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah
meningkat sebagai manivestasi kelainan metabolisme atau transportasi lemak/lipid.
Lipid atau lemak adalah zat yang kaya akan energi, yang berfungsi sebagai sumber
utama dalam proses metabolisme.
Untuk mengetahui adanya gangguan hiperlipidemia dalam diri seseorang maka perlu
dilakukan pengukuran profil lemak darah. Profil lemak darah diperoleh melalui
pengukuran level lipoprotein darah. Lipoprotein terdiri dari trigliserida, kolesterol,

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 16


dan phospholipida. Seseorang dapat dikatakan mengalami hiperlipidemia memiliki
lebih dari satu kriteria berikut:
1. Peningkatan kolesterol total (TC : Total Cholesterole)
2. Peningkatan low density lipoprotein (LDL)
3. Peningkatan trigliserida (TG)
4. Penurunan High density lipoprotein (HDL)

Pada data pengamatan yang didapat, tidak ada peningkatan kolesterol total (karena
hasil yang didapatkan dari pemeriksaan kolesterol total), karena hasil yang didapatkan
tidak melebihi batas maksimal kadar normal kolesterol dalam darah.

Pada pemeriksaan hasil yang di dapat hasil yang didapatkan berbeda – beda meskipun
hasil yang didapat kadarnya tidak kurang atau lebih dari batas normal, padahal sampel
yang dipakai berasal dari 1 sumber, hanya pemeriksaan sampel uji dilakukan pada
waktu yang berbeda sehingga sampel mungkin tidak fresh karena dalam penyimpanan
tidak baik sehingga menjadi kotor atau ada enzim yang mereduksi kolesterol pada saat
sampel disimpan atau kemungkinan ada kesalahan teknis, pada saat pengambilan
reagen; sambungan kuvet tidak rapat (kendor) sehingga ukuran kurang akurat.

7. Kesimpulan
1. Dari hasil pemeriksaan kolesterol total pada praktikum kali ini :
- Shift A : normal
- Shift B : normal
- Shift C : normal
2. Kadar kolesterol total berhubungan dengan resiko PJK (Penyakit Jantung
Koroner).

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 17


8. Daftar Pustaka
Kimball, John W. 1983. Biologi, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Nogrady, Thomas. 1992. Kimia Medisinal Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB
Villee, Claude A. 1999. Zoologi Umum Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga

Laporan Praktikum Kimia Klinik - Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total – Kelompok 5C | 18

Anda mungkin juga menyukai