1 Kadar Glukosa
1 Kadar Glukosa
1. Tujuan Percobaan
1.1.Untuk mendapatkan keterampilan dalam memeriksa kadar kolesterol total
dalam sampel
1.2.Untuk dapat memahami metode penentuan kadar kolestrol total
1.3.Untuk dapat memahami peranan pemeriksaan kadar kolesterol
2. Teori Dasar
2.1. Kolesterol
Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol
merupakan komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga
merupakan bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Sterol
dan derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik,
terutama alkohol. Sehingga senyawa ini dimasukkan kedalam golongan lipid.
Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengankutan kolesterol lewat plasma
rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan perkembangan arterosklerosis. Selain
itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama dari kolesterol (Montgomery,
1993).
Kolesterol merupakan steroida penting, bukan saja karena merupakan
komponen membran tetapi juga karena merupakan pelopor biosintetik umum untuk
steroida lain termasuk hormon steroida dan garam empedu (Page, 1985).
Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan merupakan sumber
untuk sintesa hormon steroid. Kolesterol dieksresikan ke dalam empedu sebagai
kolesterol yang tak berubah atau asam empedu, kolesterol dipertahankan dalam
bentuk larutan didalam empedu oleh garam-garam empedu dan fospolipid.
Kolesterol yang dilepaskan dari jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma dengan
asam lemak yang berasal dari lesitin oleh lesistin kolesterol asiltransferase (LCAT)
dan diangkut sebagai HDL ke hepar. Ester kolesterol ini bias diangkut ke
lipoprotewin lain oleh penukaran dengan trigliserida.
Penurunan ester kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel
parenkim hepar, karena defesiensi LCAT yang berasal dari hepar. Terdapat
defisiensi LCAT yang jarang, pada mana terjadi akumulasi kolesterol bebas di
dalam plasma dan jaringan (Baron, D.N 1990).
Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter darah yang biasa disingkat mg/dL
atau milimol per liter darah yang disingkat mmol/L. Di dalam hasil pemeriksaan yang
diberikan laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan disajikan informasi mengenai 4
komponen lemak utama dalam darah yakni total kolesterol, HDL kolesterol, LDL
kolesterol, dan trigliserida.
Total Kolesterol
Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan
trigliserida. Jika kadar total kolesterol melebihi 240 mg/dL (6,21 mmol/L), pasien harus
waspada terhadap resiko penyakit jantung. Dalam melihat hasil pemeriksaan kolesterol,
nilai dari masing-masing jenis kolesterol perlu diperhatikan karena kadar kolesterol yang
tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi
adalah HDL kolesterol (kolesterol baik) yang justru bermanfaat bagi kesehatan.
HDL Kolesterol
Kadar HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang terdapat dalam darah
karena HDL berperan dalam tubuh untuk membawa kolesterol dalam darah menuju hati
Kolesterol HDL
.< 40 mg/dL (1,04 mmol/L) Rendah
Semakin tinggi kadar HDL dalam darah maka akan semakin baik. Jika sebaliknya, maka
patut diwaspadai adanya resiko penyakit jantung.
LDL Kolesterol
Kadar LDL menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik yang terdapat dalam
darah. Bila jumlahnya ditemukan berlebih dalam darah, maka akan menumpuk pada
saluran pembuluh darah dan dapat membahayakan tubuh.
Kolesterol LDL
<100 mg/dL (2,6 mmol/L) Optimal
100-129 mg/dL (2,6-3,34 mmol/L) Mendekati optimal
130-159 mg/dL (3,34-4,13 mmol/L) Batas normal tertinggi
160-189 mg/dL (4,14-4,90 mmol/L) Tinggi
> 190 mg/dL (4,91 mmol/L) Sangat tinggi
Semakin tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin
tinggi pula resiko yang dimiliki seseorang terkena penyakit jantung. Bila seseorang
memiliki penyakit jantung dan kolesterol, sebaiknya kolesterol LDL selalu dijaga
dalam batas 100 mg/dL.
Trigliserida
Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang terhadap
penyakit jantung.
Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang
rendah ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang rendah
dapat menjadi salah satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti adanya
gangguan kekurangan energi yang berat, radang hati, infeksi hati, gangguan fungsi
ginjal.
Alat Bahan
Tabung Serum/plasma EDTA
Makropipet/dispenser 1,0 mL Enzim (kolesterol esterase,
Mikropipet 0,01 mL (10𝜇L) kolesterol oksidase, peroksidase)
Kolorimeter dengan panjang Pelarut
gelombang 492-546 nm Standar
4. Prosedur
10𝜇L serum/plasma
4 0,252 - -
6 - 0,336 0,198
c. Perhitungan
i. Shift A
0,247
Kadar Kolesterol total (mg/dl) = 0,422 x 300 mg/dl = 175,7 mg/dl
√Ʃ (𝑋𝑛 –𝑋)2
Standar Deviasi = 𝑛−1
0,000119
=√ = 0,000629
3
0,238
Kelompok 1 = 0,422 x 300 mg/dl = 169,19 mg/dl
0,250
Kelompok 2 = 0,422 x 300 mg/dl = 177,72 mg/dl
0,249
Kelompok 3 = 0,422 x 300 mg/dl = 177,01 mg/dl
0,252
Kelompok 4 = 0,422 x 300 mg/dl = 179,14 mg/dl
169,19+177,72+177,01+179,14
Kadar Kolesterol Rata-Rata (mg/dl) = = 175,765 mg/dl
4
SD Kadar Kolesterol=
√(169,19−175,765)2 + (177,72−175,765)2 + (177,01−175,765)2 + (179,14−175,765)2
4−1
√59,99
= = 4,47
3
ii. Shift B
absorbansi standar
0,215
Kadar Kolesterol total (mg/dl) =0,308 x 300 mg/dl = 209,4 mg/dl
0,004666
=√ = 0,0483
2
0,038
=√ = 0,139
2
0,182
Kelompok (1 & 4) = 0,156 x 300 mg/dl = 350 mg/dl
0,194
Kelompok (2 & 5) = 0,432 x 300 mg/dl = 134,72 mg/dl
0,271
Kelompok (3 & 6) = 0,336 x 300 mg/dl = 241,96 mg/dl
350+134,72+241,96
Kadar Kolesterol Rata-Rata (mg/dl) = = 242,22 mg/dl
3
iii. Shift C
absorbansi standar
0,093
Kadar Kolesterol total (mg/dl) =0,181 x 300 mg/dl = 154,14 mg/dl
√Ʃ (𝑋𝑛 –𝑋)2
Standar Deviasi = 𝑛−1
0,000038
=√ = 0,00435
2
√0,000745
= = 0,0193
2
0,090
Kelompok (1 & 4) = 0,159 x 300 mg/dl = 169,81 mg/dl
0,098
Kelompok (2 & 5) = 0,187 x 300 mg/dl = 157,22 mg/dl
0,091
Kelompok (3 & 6) = 0,198 x 300 mg/dl = 137,87 mg/dl
169,81+157,22+137,87
Kadar Kolesterol Rata-Rata (mg/dl) = = 154,97 mg/dl
3
√517,69
= = 16,088
2
√1551,396
= = 27,85
2
Pada data pengamatan yang didapat, tidak ada peningkatan kolesterol total (karena
hasil yang didapatkan dari pemeriksaan kolesterol total), karena hasil yang didapatkan
tidak melebihi batas maksimal kadar normal kolesterol dalam darah.
Pada pemeriksaan hasil yang di dapat hasil yang didapatkan berbeda – beda meskipun
hasil yang didapat kadarnya tidak kurang atau lebih dari batas normal, padahal sampel
yang dipakai berasal dari 1 sumber, hanya pemeriksaan sampel uji dilakukan pada
waktu yang berbeda sehingga sampel mungkin tidak fresh karena dalam penyimpanan
tidak baik sehingga menjadi kotor atau ada enzim yang mereduksi kolesterol pada saat
sampel disimpan atau kemungkinan ada kesalahan teknis, pada saat pengambilan
reagen; sambungan kuvet tidak rapat (kendor) sehingga ukuran kurang akurat.
7. Kesimpulan
1. Dari hasil pemeriksaan kolesterol total pada praktikum kali ini :
- Shift A : normal
- Shift B : normal
- Shift C : normal
2. Kadar kolesterol total berhubungan dengan resiko PJK (Penyakit Jantung
Koroner).