Anda di halaman 1dari 1

Algoritma Gajah Mada dan Skor Siriraj

Untuk membedakan jenis atau penyebab stroke bisa menggunakan algoritma stroke Gadjah
Mada (ASGM) dan penilaian skor Siriraj. Pada ASGM hal yang dinilai adalah penurunan
kesadaran, nyeri kepala dan reflek babinski.
Menurut ASGM, jika terdapat 2 atau 3 dari ketiga kriteria tersebut, maka dapat ditegakkan
diagnosis stroke perdarahan. Jika ditemukan 1 kriteria yaitu penurunan kesadaran atau nyeri
kepala saja, maka dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan. Jika hanya didapatkan uji
babinski positif atau dari ketiga kriteria tidak ada yang terpenuhi, maka dapat ditegakkan
diagnosis stroke iskemik. Jadi pada pasien stroke jika terjadi penurunan kesadaran atau
nyeri kepala, maka dapat ditegakkan stroke perdarahan. Jika tidak didapatkan kedua gejala
tesebut dan hanya terdapat reflek babinski yang positif ataupun negatif, maka diagnosisnya
adalah stroke iskemik. Berdasarkan ASGM, maka pasien
diatas dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan.

Sedangkan Siriraj stroke score dapat dihitung menggunakan rumus berikut:(2.5 x tingkat
kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x pusing) + (0.1 x tekanan darah diastolik) - (3
x atheroma markers) - 12.
Keterangan:
• Derajat kesadaran: Sadar penuh = 0, Somnolen = 1, Koma = 2
• Nyeri kepala: Tidak ada = 0, Ada = 1
• Vomitus: Tidak ada = 0, Ada = 1
• Ateroma : Tidak ada penyakit jantung, DM = 0, Ada = 1
Dengan hasil sebagai berikut:
• SS > 1 = Stroke Hemoragik
• -1 > SS > 1 = Perlu pemeriksaan penunjang (Ct- Scan)
• SS < -1 = Stroke Non Hemoragik

Anda mungkin juga menyukai