Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK INSTRUMENTASI CRANIOTOMI DENGAN MENINGIOMA

A. Definisi
Eksisi adalah suatu prosedur pembedahan untuk mengambil tumor beserta jaringan
disekitarnya. Dalam hal ini tumor terletak pada selaput meningen otak/meningen dura.
(Doengoes, 1999)
Cranioplasty tindakan penutupan defek pada tulang kranium / tengkorak dengan cara
merekondisi tulang yang mengalami defek tersebut atau dengan cranium buatan/acrylic
(bone semen) beserta teknik instrumentasinya. (Brunner & Sudarth, 2002)
Cranioplasty adalah memperbaiki kerusakan tulang kepala dengan menggunakan bahan
plastic atau metal plate.

B. Indikasi
1. Adanya tumor intra kranial
2. Pasien kelainan intrakranial oleh karena post trauma
3. Adanya perdarahan pada intra kranial (EDH, SDH, SAH)

C. Tujuan
1. Mengatur alat secara sisternatis di meja instrumen
2. Memperlancar handling instrumen
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen selama operasi.

D. Persiapan
1. Persiapan pasien
a. Pasien harus menanggalkan semua perhiasan dan gigi palsu, informed consent
harus terisi/disetujui, dan pasien dipuasakan.
b. Pasien dibaringkan di meja operasi dan dibaringkan dengan posisi supine. Pasien
dilakukan general anestesi, dipasang alat pengukur vital sign dan oksigen.
c. Pasien dipasang negative cauter dibawah kaki (daerah banyak lemak)
d. Posisi supine dengan kepala menghadap ke lateral dextra, bantal cincin dan under
pad on
e. Pasang sabuk pengaman.
2. Persiapan lingkungan
a. Menata ruangan dengan mengatur penempatan kursi, mesin suction, mesin cauter
disebelah kiri meja operasi, meja instrument,troli waskom dan meja mayo sesuai
dengan kebutuhan dan luas kamar operasi
b. Memberi alas perlak,linen dan under pad pada meja operasi
c. Menempatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah penggunaannya
3. Persiapan alat
Sebelum mempersiapkan alat, sebaiknya cek apakah alat sudah disterilakan atau
belum dengan melihat indikator sterilisasi.
a. Meja mayo
1) Desinfeksi klem : 1 buah
2) Doek klem : 4 buah
3) Pinset chirugis : 2 buah
4) Pinset anatomis : 2 buah
5) Pinset dura : 1 buah
6) Gunting jaringan kasar : 1 buah
7) Gunting metzenbaum : 1 buah
8) Gunting kasar lurus : 1 buah
9) Gunting dura : 1 buah
10) Handvat mess no.3/ no. 4/ no.7 : 1/1/1 buah
11) Mosquito klem : 2 buah
12) Dendy klem : 5 buah
13) Needle holder : 2 buah
14) Canul suction : 2 buah
15) Hak tajam : 2 buah
16) Langenbeck : 2 buah
17) Raspatorium besar/kecil : 1/1 buah
18) Desektor : 1 buah
19) Elevator : 1 buah
20) Knable tang : 1 buah
21) Spatel dura : 1 buah
22) Rounger no 2/3/4 : 1/1/1 buah
23) Spring haak : 2 buah
24) Plat dan screw : 3/3 buah
25) Screw driver :1 buah
26) Kom berisi NS : 1 buah

b. Meja instrumen
1) Schort : 6 buah
2) Duk kecil : 4 buah
3) Duk sedang : 2 buah
4) Kom besar : 1 buah
5) Cucing : 1 buah
6) Couter bipolar dan monopolar : 1/1 buah
7) Connector suction :1
8) Set instrument sisa : 1 set
9) Bor craniotom : 1 set

c. Bahan habis pakai


1. Handscoon 6,5/ 7 / 7,5 : secukupnya
2. Kassa Kecil : 7 bendel
3. Deppers : 9 buah
4. Under Pad on / steril : 1/3 buah
5. Mess no. 11 / 15 / 22 : 1/1/1
6. Cairan NS 0,9% : 1 lt
7. Spuit 20 cc, 10 cc, dan 3 cc : 1/2/1 buah
8. Bonewax/surgicel : 2/2 buah
9. Adrenalin/lidocain : 1/2 buah
Cara membuat larutan adrenalin 1/200.000 :
- Adrenalin : l amp oplos dengan NS 9 cc dalam Spuit 10 cc, ambil 3 cc masukkan dalam
spuit 3 cc, sisakan 1 cc dalam Spuit 10 cc.
- Lidocain HCL : 2 amp oplos dengan Spuit 10 cc dan sisa adrenalin oplos dengan NS 20
cc, bagi 2 di Spuit 10 cc.
10. Opsite jumbo (45x55 cm) : 1 buah
11. Antibiotik (gentamicin) : 2 vial
12. Betadine 10% : secukupnya
13. Alkohol : secukupnya
14. Redon drain no 14 : 1 buah
15. Benang absorbable2.0 : 2 buah
16. Benang non absorbable 2.0 cutting/ 3.0 round : 1/2 buah
17. Benang non absorbable 3 – 0 : 2 buah
18. Sufratule :1
19. Hipafix : secukupnya
20. Elastomul/Softband : 1/1 buah
21. Catheter no 16/ urobag : 1/1 buah

d. Alat non steril


1) Meja instrument : 1 buah
2) Meja mayo : 1 buah
3) Meja operasi : 1 buah
4) Mesin couter : 1 buah
5) Mesin suction : 1 buah
6) Mesin anestesi : 1 buah
7) Standart infuse : 1 buah
8) Gunting verban : 1 buah
9) Arde : 1 buah
10) Trolly waskom : 2 buah
11) Viewer Rontgen : 2 buah
12) Tempat sampah : 2 buah

E. Tehnik Instrumentasi
1. Sign In
2. Pasien dilakukan pembiusan dengan general anastesi kemudian pasang PVC oleh
dokter anastesi.
3. Perawat sirkuler memasang kateter dan urobag, kemudian mengatur posisi supinasi
dengan kepala miring penuh ke arah kanan diganjal dengan bantal donat serta
memasang underpad on steril dibawah kepala. Memasang plat diatermi pada paha
kanan.
4. Perawat sirkuler melakukan cuci araea opearasi menggunakan savlon kemudian
dikeringkan dengan kassa kering.
5. Lakukan scrubbing, gowning, gloving kemudian membantu gowning dan gloving
kepada operator dan asisten tetapi sebelumnya memberikan kassa alkohol.
6. Berikan desinfeksi klem serta kom berisi deppers yang berisi betadine kepada asisten
untuk melakukan desinfeksi lapang operasi. Bersihkan menggunakan deppers alkohol
kemudian keringkan menggunakan deppers kering.
7. Lakukan drapping area operasi, perawat sirkuler mengangkat kepala, kemudian
perawat instrumen serta asisten dengan memberikan underpad steril serta duk kecil 2
lapis bagian bawah kepala, lapis paling atas dibentuk segitiga kemudian pasang duk
klem
8. Pasang underpad steril serta duk kecil pada bagian bawah hidung kemudian fiksasi
dengan duk klem
9. Pasang duk sedang pada bagian atas bentuk melingkar ke bagian bawah, duk klem
10. Pasang duk besar pada bagian bawah sampai kaki, duk besar untuk menutup mesin
anastesi
11. Pasang opsite jumbo yang sebelumnya telah ditempel lipatan kertas opsite pada area
operasi pada bagian atas sebagai menampung cairan dan darah pada saat operasi
12. Pasang duk pelana untuk tempat monopolar, bipolar, suction, boor
13. Pasang dan letakkan suction, monopolar, bipolar, boor pada duk pelana fiksasi
menggunakan duk klem.
14. Time Out
15. Berikan spuit 10 cc yang berisi oplosan adrenalin 1/200.000 pada operator untuk
infiltrasi pada daerah operasi dan ditunggu ± 2 menit..
16. Berikan handvat mess 1 (handle mess no.4 dan paragon mess no.22), pinset chirugis
kepada operator untuk insisi kulit kemudian beri asisten mosquito dan kassa kering
untuk rawat perdarahan.
17. Berikan handvat mess 2 (handle mess no.3 dan paragon mess no.10) kepada operator
untuk perdalam insisi sampai galea. Kemudian berikan hak tajam kepada asisten untuk
memperjelas area operasi.
18. Berikan bipolar serta spooling NS, pinset chirugis kepada operator dan pean serta
suction kepada asisten untuk rawat perdarahan.
19. Berikan dandy klem pada sepanjang insisi untuk kontrol perdarahan.
20. Berikan kassa basah pada operator untuk bungkus scalp serta kassa kering untuk
ganjal kemudian berikan spring hak pada asisten untuk mempertahankan scalp
terbuka.
21. Berikan raspatorium atau disector kepada operator untuk memisahkan lapisan
periosteum dengan tengkorak kemudian berikan kassa basah untuk membungkus.
22. Berikan monopolar pada operator untuk marking tulang kemudian bor menggunakan
bor, spool dengan NS dan siap suction. Rawat perdarahan menggunakan bonewax.
23. Berikan desector pada operator untuk mengambil sisa tulang (tabula interna), asisten
berikan mosquito untuk mengambil lamela.
24. Berikan bor craniotom pada operator untuk memotong tulang tengkorak. Kemudian
elevator untuk mengambil tulang.
25. Berikan watches untuk melindungi pada saat suction dan surgicel untuk rawat
perdarahan.
26. Setelah dura terlihat berikan benang non absorbable 3-0 round kepada operator untuk
jahit durameter dengan kulit kepala (high stich).
27. Berikan operator pinset dura, mess 3 (handvat mess no 7 dan paragon mess no 11),
berikan sonde dura , gunting menggunakan metzenbaum untuk bagian dura disekitar
tumor sehingga tumor terangkat.
28. Setelah tumor terangkat, ambil periosteum menggunakan metzenbaum untuk graf
bagian dura yang terpotong, jahit menggunakan benang absorbable 3-0 (round
needle).
29. Berikan bor, tatah, dan palu kepada operator untuk membuka tulang supra orbita
lateral sinistra. Berikan kanable tang kepada operator untuk merapikan bentuk tulang
yang terbuka tersebut. Berikan rounger untuk mengambil serpihan-serpihan tulang.
30. Setelah tulang supra orbita terbuka berikan pinset chirugi, gunting metzemboum, dan
pinset bipolar kepada operatur untuk mengatasi perdarahan.
31. Eksisi tumor yang ada pada di supraorbita lateral sinitra.
32. Berikan bipolar dan suction pada operator serta spooling pada asisten untuk rawat
perdarahan surgicel dengam pinset chirugis.
33. Berikan desector pada operator untuk mengambil sisa tulang (tabula interna), dan
berikan pinset dan kassa basah kepada asisten untuk menerima serpihan tulang tsb.
34. Berikan kassa basah dan parafin kepada operator untuk melindungi dura yang akan
diberi cetakan acrylic
35. Perawat instrumen membuat adonan acrylic, kemudian meletakkan pada tulang
tengkorak yang lubang menggunakan brain spatula dan diratakan. Ditunggu sampai
adonan acrylic mengeras sambil siram menggunakan NS.
36. Acrylic yang sudah mengeras diberi batas menggunakan metiline blue dan mosquito
pada 3 area yang akan dipasang plate screw serta titik tengah yang akan diboor.
37. Berikan needle holder+pinset chirugis dengan benang non absorbable 3.0 pada
operator serta gunting kasar pada asisten untuk tagel dua titik tengah dura dan klem
menggunakan mosquito.
38. Acrylic yang sudah diberi tanda bagian tengah kemudian diboor pada 2 titik.
39. Pasang plat pada ketiga sisi dan fiksasi menggunakan screw dengan bantuan screw
driver.
40. Letakkan acrylic yang sudah dibor dan dipasang plat pada tulang tengkorak kemudian
fiksasi bagian tengah menggunakan teugel benang mersilk 3.0 panjang serta fiksasi
ketiga sisi pada tulang tengkorak menggunakan screw.
41. Setelah acrylic terpasang, kemudian cuci kepala menggunakan NS.
42. Sign Out
43. Berikan selang redon drain kepada operator dan fiksasi menggunakan benang non
absorbable 2-0.
44. Jahit lapis demi lapis. Galea menggunakan benang absorbable 2-0 sedangkan kulit
dengan benang non absorbable 3-0.
45. Ketika tindakan telah selesai bersihkan bekas jahitan dengan kassa basah dan kassa
kering. Pasang supratul dan tutup menggunakan kassa dan hypafix. Kemudian balut
verban tsb dengan elastomul
46. Operasi selesai, lakukan inventarisasi alat kemudian rapikan pasien.

F. Evaluasi
Operasi selesai, rapikan pasien, inventaris alat, dokumentasikan bahan habis Perawat
instrument menginventarisasi alat – alat dan bahan habis pakai, kemudian mencuci dan
menata kembali alat – alat pada instrument set (yang akan disterilkan), serta merapikan
ruang operasi.

Anda mungkin juga menyukai