Anda di halaman 1dari 33

BAB III MEKANISME KERJA REDAKSI

A.PENGERTIAN JURNALISTIK

Istilah Pers berasal dari bahasa Inggris press, yang


pada awalnya berarti mencetak untuk menghasilkan
barang cetakan seperti surat kabar, majalah, tabloid.
Pekerjaan wartawan pada mulanya dalam menulis
berita adalah dengan menggunakan mesin ketik atau
mesin cetak yang masih sangat sederhana dengan cara
menekan-nekan huruf keatas kertas. Proses menekan
huruf dengan mesin cetak tersebut dinamakan press.
Dari situlah akhirnya muncul kata press, dan berubah
menjadi pers dalam bahasa Indonesia. Dengan semakin
majunya perkembangan teknologi, pengertian pers
terus meluas tidak hanya bagi wartawan media cetak.
Tapi istilah pers juga digunakan untuk wartawan media
elektronika. Padahal pekerjaan wartawan elektronik,
tidak ada hubunganya dengan pekerjaan cetak
mencetak. Karena hasil seluruh pekerjaan jurnalistik,
disiarkan kepada khalayak melalui saluran televisi atau
radio.
Istilah pers akhirnya menjadi satu kesatuan dengan
aktivitas media massa. Berbagai kegiatan yang
menyangkut penyebaran informasi melalui media
komunikasi, selalu menggunakan atribut pers. Contoh
konprensi pers (press conference) adalah aktivitas
untuk menyampaikan suatu informasi dengan
mengundang para wartawan media massa di satu
tempat pada waktu tertentu. Tujuan konferensi pers
adalah agar informasi yang disampaikan pada acara
tersebut yang diliput para wartawan dapat ditulis di
media cetak dan media online, ditayangkan oleh media
televisi, dan disiarkan oleh media radio.
Press Release adalah informasi, berita, data
yang dibuat oleh suatu lembaga atau institusi
mengenai sesuatu hal, yang dikirimkan ke media
massa. Tujuan membuat press release adalah agar
informasi, berita, data yang dibuat dan dikirim ke
media massa dapat dimuat.
Aktivitas menjalankan komunikasi dalam
menyebarkan gagasan, pikiran, berita, informasi, data,
melalui media massa dikenal dengan sebutan
jurnalistik. Istilah jurnalistik pun pada akhirnya terbagi
menjadi jurnalistik media cetak, jurnalistik radio,
jurnalistik televisi, dan jurnalistik internet. Jurnalistik
dilihat dari asal katanya berasal dari Bahasa Inggris
Journalism atau bahasa Belanda Journalistiek. Kedua
bahasa itu mengambil dari kata Journal yang berarti
catatan harian. Sementara itu, kata journal sendiri bila
disimak dari sejarah pertumbuhannya bersumber dari
kata Acta Diurna yang berarti segala kegiatan yang
dilakukan dari hari ke hari.
Pengertian jurnalistik adalah kegiatan mencari,
menulis, dan menyebarkan informasi melalui sarana
media cetak (surat kabar, majalah, buletin, tabloid) dan
media elektronik (televisi, radio, internet). Ketiga
tahapan tersebut harus dilakukan secara bertahap.
Bisa saja seseorang hanya melakukan tahap mencari
dan menulis saja, tapi hasilnya tidak ditulis oleh media
massa. Maka pekerjaan itu, tidak dapat dikatakan
sebagai pekerjaan jurnalistik. Karena hasil
pekerjaannya, hanya dinikmati untuk diri sendiri. Bila
naskah tersebut dimuat dalam sebuah buku, maka
kegiatan itu pun bukan aktivitas jurnalistik. Orang
yang melakukan pekerjaan itu, disebut penulis bukan
wartawan. Karena syarat sebuah penerbitan disebut
media massa bila memenuhi persyaratan seperti terbit
berkala, disiarkan kepada masyarakat umum, dan
memiliki organisasi yang dipimpin Pemimpin Umum
atau Pemimpin Redaksi.
Orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik secara
umum disebut wartawan atau reporter. Maka tugas
seorang wartawan adalah memberikan informasi
kepada masyarakat dengan cara mengemukakan
sebuah fakta, opini, pendapat, atau gagasan.
Selanjutnya, fakta, opini, pendapat, atau gagasan yang
didapat diperkaya dengan berbagai bahan lain yang
didapat dari berbagai sumber berita sehingga menjadi
sebuah tulisan yang lengkap, dalam, cover both side,
dan akurat.
Tahap pertama pekerjaan jurnalistik adalah
mencari berita, data, dan informasi melalui berbagai
cara seperti melakukan wawancara, riset, liputan
perjalanan, dan acara konferensi pers.
Tahap berikutnya adalah menulis berita yang
bahannya berasal dari berbagai sumber. Untuk
memperkaya isi naskah tersebut, wartawan akan
melengkapinya dengan data sekunder lainnya.
Tahap ketiga, naskah yang sudah dibuat dan disetujui
oleh pemimpin redaksi, siap untuk dimuat di media
cetak atau elektronika untuk disebarkan ke
masyarakat.

A.1.Bahasa Jurnalistik

Naskah yang ditulis untuk sebuah berita harus


menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Konsep bahasa Indonesia yang baik
berhubungan dengan pemilihan ragam bahasa yang
sesuai dengan konteks, situasi, dan kondisi pada
saat berlangsungnya suatu komunikasi. Maka ada
perbedaan antara penggunaan bahasa dalam
konteks yang resmi dan tidak resmi. Penggunaan
ragam bahasa ini akan tercermin pada setiap
rubrik. Untuk rubrik yang menggunakan bahasa
resmi adalah rubrik kesehatan, teknologi, dan
hukum. Karena istilah-istilah yang dipakai dalam
lingkungan tersebut, harus ditulis sesuai dengan
fungsinya. Sedangkan rubrik yang dapat
menggunakan ragam bahasa tidak resmi adalah
politik, olahraga, hiburan, masakan, serta anekdot.
Bahasa Indonesia yang benar berkaitan dengan
aturan dan norma penggunaan tata bahasa
Indonesia yang sudah baku. Yaitu yang berkaitan
dengan ejaan, penggunaan istilah, struktur kalimat,
pembagian alinea, serta logika bahasa.
Selain harus menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, wartawan juga harus menulis
berita dengan menggunakan bahasa jurnalistik.
Munculnya istilah bahasa jurnalistik untuk
membedakan tulisan yang dipersiapkan untuk
media cetak dengan penulisan untuk jurnal ilmiah,
buku, laporan tertulis, pidato, notulen, proposal,
skripsi, serta thesis. Karena masing-masing
penulisan tersebut berbeda cara dan ragamnya.
Perbedaan Bahasa Indonesia dan Bahasa
Jurnalistik adalah pada masalah gaya bahasa, style
penulisan, dan pemilihan kata-kata yang
digunakan. Penulisan suatu berita dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang resmi atau
formal, hanya menghasilkan suatu tulisan yang
datar, membosankan, kurang menarik, dan tidak
spontan.
Adapun kriteria bahasa jurnalistik adalah

1.Lugas
Menggunakan bahasa yang sudah populer di
masyarakat, mudah dimengerti, serta gaya
penuturannya enak dibaca. Bila kata tersebut
berasal dari bahasa asing atau daerah yang belum
dikenal, maka ada penjelasan pada kalimat
berikutnya mengenai pengertian kata asing
tersebut. Atau penulisan yang berasal dari bahasa
asing atau daerah harus dimiringkan atau diberi
tanda khusus.

2. Sederhana
Penggunaan struktur bahasa lebih
menggunakan kalimat tunggal dan menghindari
kalimat majemuk. Meski pun tetap menggunakan
kalimat majemuk, tapi pengertiannya tidak berbelit-
belit. Cukup menggunakan dua klausa, sehingga
mudah dimengerti.

3. Padat
Penggunaan bahasa tidak terlalu bertele-tele
dan menghilangkan kata-kata yang tidak penting.
Umumnya kata penghubung seperti maka, oleh,
atau penggunaanya dikurangi. Penulisan naskah
harus ringkas dan singkat. Sehingga informasi yang
disampaikan dalam satu alinea memuat cukup
banyak informasi. Kewajiban menulis naskah harus
padat, berkaitan dengan keterbatasan halaman
yang tersedia. Belum lagi bila halaman tersebut
tersita untuk pemuatan iklan yang membutuhkan
halaman cukup besar.

4.Menarik
Menarik yang dimaksud adalah judul, teras
berita, atau awal kalimat harus membuat pembaca
ingin terus membaca hingga naskah selesai.
Tulisan yang menggoda keingintahuan pembaca,
peristiwa yang aneh, skandal pejabat, sisi
kehidupan selebritis merupakan bahan tulisan yang
paling mudah dibuat dengan menarik.

5.lengkap
Naskah yang dibuat harus menggunakan
rumus penulisan berita yaitu 5 W+ 1 H (what, when,
who, why, where+ how). Selain itu, wartawan harus
menulis fakta-fakta yang ditemui dilapangan,
kronologis cerita, pihak-pihak yang terlibat, awal
mula konflik, serta prediksi tema naskah tersebut.

Perlunya menggunakan bahasa Jurnalistik,


karena pembaca media cetak adalah masyarakat
umum yang tingkat usia, pendidikan, pekerjaan,
dan pengetahuan tidak sama. Karena itu,
penerbitan pers harus memikirkan betul, bagaimana
agar setiap tulisan benar-benar mudah dicerna oleh
setiap golongan pembaca.
Berbeda dengan jurnal ilmiah, bahasa
Indonesia yang digunakan tidak perlu menggunakan
bahasa Jurnalistik. Tapi lebih sesuai menggunakan
bahasa Ilmiah yang hanya dapat dimengerti oleh
kalangan mereka sendiri seperti dokter, dosen,
peneliti, atau lingkungan universitas.
Bahasa Indonesia Jurnalistik memiliki
keterkaitan dengan perkembangan yang ada
dimasyarakat. Dinamika yang terjadi pada suatu
masyarakat, akan mempengaruhi penggunaan
bahasa dalam media cetak. Pada tahun 1990
pengembang perumahan realestate menggunakan
nama-nama asing untuk proyek perumahan atau
realestate yang mereka buat. Dengan tujuan agar
nama perumahannya memiliki nilai jual tinggi.
Nama berbau internasional, dapat dianggap
menaikan citra atau gengsi penghuni perumahan
tersebut. Maka lahirlah perumahan dengan nama
Green Garden, Lippo City, dan Legenda City.
Media cetak dalam menulis nama perumahan
tersebut, menulis sesuai dengan namanya. Seiring
dengan penertiban penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi negara, pemerintah
mengharuskan nama perumahan harus
menggunakan nama Indonesia. Maka sejak 1995,
pengembang patuh terhadap imbauan pemerintah
dengan melakukan dua cara yaitu meng-
Indonesiakan nama asing seperti Legenda City
menjadi Kota Legenda. Kedua mengubah nama
asing sesuai dengan cara membaca atau melafalkan
seperti Green Garden menjadi Gren Gaden. Pada
saat bersamaan, wartawan pun menulis proyek-
proyek perumahan dengan nama yang sudah di
Indonesia-kan. Pada sisi ini, pers telah membantu
pemerintah untuk mensosialiasikan perubahan
nama-nama asing yang dilakukan para pengembang
ke dalam bahasa Indonesia.
BAGAN II
ORGANISASI PERS

PEMIMPIN UMUM

PEMIMPIN REDAKSI PEMMIPIN PERUSAHAAN

SEKRETARIS REDAKSI

REDA DO A P KE P S SD
KU
K ME R RA UA EM IRK M
TUR NTA TI CE NG ASA ULA
PELA SI
S TA AN RA SI
K TI K
N
SANA K

A A K P PE DI PE PE R
R RE K T DE U K
ST LA L E
A A A NA
ED O
T
SAI D U
RI
YA
A T
A RE N I N SI J GI N
DK K A T T B A N U
L G R A HA U G R
AT T RA
O I N
E R N K N SI G
KU O T FIS G
R R A
T FO A
K N
UT
RO
R FO IK BI H
EP TO LA S U
GR N NI M
O AF S A
R ER S
T
E
R
BAGAN II
PERJALANAN NASKAH

USULAN BERITA RAPAT PERENCANAAN REDAKSI

SEKRETARIS REDAKSI LEMBAR PENUGASAN (TERM OF


REFERENCE) DIBUAT REDAKTUR

SUMBER BERITA REPORTER/FOTOG RISET &


RAFER DOKUMENT
ASI

RAPAT CHEKING/ REDAKTUR


PENEMPATAN HALAMAN

REDAKTUR FOTO
REDAKTUR PELAKSANA/
PEMIMPIN REDAKSI

REDAKTUR BAHASA/
KOREKTOR BAHASA

DESAIN GRAFIS

PRACETAK: FILM SPARASI/ OPTIK


PERCETAKAN

SIRKULASI

AGEN

PEMBACA
BAGAN IV
LINGKUNGAN BISNIS PERS

Bank

INVESTOR Lembaga Keuangan

Pasar modal

PERCETAKAN

PERUSAHAAN PERS

PEMASOK KERTAS

PEMASOK ALAT TULIS KANTOR

PLN, PT TELEKOM,PENGELOLA
GEDUNG, INTERNET

EKSPEDISI/PENGIRIMAN
DISTRIBUSI/SIRKULASI

TRANSPORTASI

AGEN
PENGECER LAPAK TOKO BUKU

PEMBACA

B.FUNGSI DAN TUGAS REDAKSI

B.1.Pemimpin Redaksi

Tugas
 Bertanggungjawab terhadap isi redaksi penerbitan
 Bertanggungjawab terhadap kualitas produk
penerbitan
 Memimpin rapat redaksi
 Memberikan arahan kepada semua tim redaksi
tentang berita yang akan dimuat pada setiap edisi.
 Menentukan layak tidaknya suatu berita, foto,
dan desain untuk sebuah penerbitan
 Mengadakan koordinasi dengan bagian lain
seperti Pemimpin Perusahaan untuk
mensinergikan jalannya roda perusahaan
 Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber penting di
pemerintahan, dunia usaha, dan berbagai instansi
 Bertanggung jawab terhadap pihak lain, yang
karena merasa dirugikan atas pemberitaan yang
telah dimuat, sehingga pihak lain melakukan
somasi, tuntutan hukum, atau menggugat ke
pengadilan. Sesuai aturan, tanggung jawab oleh
Pemimpin Redaksi bila dilimpahkan kepada pihak
lain yang dianggap melakukan kesalahan
tersebut.

II.Syarat Pemimpin Redaksi


 Memiliki jiwa kepemimpinan dan tegas dalam
mengambil keputusan
 Berpengalaman dalam mengelola media cetak
 Menguasai bahasa asing
 Berpendidikan minimal S1
 Memiliki relasi yang luas baik dikalangan swasta
maupun pemerintah
 Memiliki integritas terhadap pekerjaan
 Menguasai teknis dan dasar penulisan jurnalistik
 Mengetahui UU Pokok Pers, UU Penyiaran, dan
Kode Etik Jurnalistik
B.2.Redaktur Pelaksana/Redaktur Eksekutif

Tugas
 Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja
redaksi sehari-hari
 Memimpin rapat perencanaan, rapat cecking, dan
rapat terakhir sidang redaksi
 Membuat perencanaan isi untuk setiap penerbitan
 Bertanggung jawab terhadap isi redaksi
penerbitan dan foto
 Mengkoordinasi kerja para redaktur atau
penanggungjawab rubrik/desk
 Mengkoordinasikan alur perjalanan naskah dari
para redaktur ke bagian setting atau lay out.
 Mengkoordinator alur perjalanan naskah dari
bagian setting atau lay out ke percetakan
 Mewakili Pemred dalam berbagai acara baik
ditugaskan atau acara mendadak
 Mengembangkan, membina, menjalin lobi dengan
sumber-sumber berita
 Mengedit naskah, data, judul, foto para redaktur
 Mengarahkan dan mensuvervisi kerja para
redaktur dan reporter
 Memberikan penilaian secara kualitatif dan
kuantitatif kepada redaktur secara priodik

Syarat Redaktur Pelaksana


 Berpengalaman sebagai redaktur 2-5tahun
 Berpendidikan S1
 Menguasai bahasa asing
 Memiliki jaringan yang luas terhadap sumber-
sumber berita
 Menguasai salah satu disiplin ilmu: ekonomi,
politik, hukum, pendidikan, olahraga, tata boga,
lingkungan.
 Menguasai komputer
 Mengerti alur kerja mekanisme redaksi

B.3.Redaktur
I.Tugas
 Mengusulkan dan menulis suatu berita dan foto
yang akan dimuat untuk edisi mendatang
 Berkoordinasi dengan fotografer dan riset foto
dalam pengadaan foto untuk setiap penerbitan
 Membuat lembar penugasan atau Term Of
Reference (TOR) kepada para reporter dan
fotografer
 Mengarahkan dan membina reporter dalam
mencari berita dan mengejar sumber berita
 Memberikan penilaian kepada reporter baik
penilaian kualitatif maupun kuantitatif.
 Memberikan laporan perkembangan kepada
atasannya yaitu Redaktur Pelaksana

Syarat
 Berpendidikan S1
 Berpengalaman menjadi reporter/wartawan 2-
5tahun
 Menguasai salah satu disiplin ilmu: ekonomi,
politik, hukum, pendidikan, olahraga, tata boga,
lingkungan.
 Menguasai komputer
 Menguasai bahasa asing
 Menguasai bahasa Indonesia dan bahasa
jurnalistik Indonesia

B.4.Koordinator Liputan

Tugas
 Memantau dan mengagendakan jadwal berbagai
acara: seminar, press conference, acara DPR dll
 Membuat mekanisme kerja komunikasi antara
redaktur dan reporter
 Memberikan lembar penugasan kepada
reporter/wartawan dan fotografer
 Mengadministrasikan tugas-tugas yang diberikan
kepada setiap reporter
 Memantau tugas-tugas harian para
wartawan/reporter
 Melakukan komunikasi setiap saat kepada para
redaktur, reporter/wartawan, dan fotografer
 Memberikan penilaian kepada reporter/wartawan
secara kuantitas maupun kualitas
Syarat
 Berpendidikan S1
 Berpengalaman menjadi reporter/wartawan 2-5
tahun
 Menguasai komputer
 Menguasai bahasa asing
 Menguasai administrasi dan pengarsipan

B.5.Reporter:
Tugas
 Mencari dan mewawancarai sumber berita yang
ditugaskan redaktur atau atasan
 Menulis hasil wawancara, investasi, laporan
kepada
 redaktur atau atasannya
 Memberikan usulan berita kepada redaktur atau
atasannya terhadap suatu informasi yang
dianggap penting untuk diterbitkan
 Membina dan menjalin lobi dengan sumber-
sumber penting di berbagai instansi
 Menghadiri acara press conferensi yang ditunjuk
redaktur, atasannya, atau atas inisiatif sendiri.

Syarat
 Berpendidikan S1
 Berminat pada bidang jurnalistik
 Menguasai komputer
 Menguasai bahasa asing
 Siap bekerja dalam tim
 Siap bekerja di bawah tekanan
 Dapat bekerja memenuhi dead line

B.6.Redaktur Bahasa/korektor Naskah

Tugas
 Memeriksa,mengedit, dan menyempurnakan
naskah sesuai dengan penulisan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
 Menyesuaikan naskah yang sudah diedit dalam
bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jurnalistik
 Mengubah pengulangan kata-kata yang sama
dalam satu tulisan, sehingga kalimat dalam
naskah menjadi bervariasi.
 Mengedit penggunaan logika bahasa, alur naskah
 Menyeragamkan style penulisan masing-masing
redaktur, sehingga gaya penulisan seluruh
naskah menjadi sama
 Memeriksa naskah kata per kata, penggunaan
titik, koma, tanda seru, titik dua.
 Mengedit penggunaan kata yang berasal dari
bahasa asing, bahasa daerah, bahasa slank
sehingga mudah dimengerti pembaca.
Syarat
 Berpendidikan S1, terutama jurusan bahasa
 Menguasai Bahasa Indonesia
 Mengerti Bahasa Jurnalistik
 Menguasai bahasa asing
 Siap bekerja dalam tim
 Siap bekerja di bawah tekanan
 Dapat bekerja memenuhi dead line

B.7.Fotografer

Tugas
 Menjalankan tugas pemotretan yang diberikan
redaktur atau atasannya
 Melakukan pemotretan sumber berita, suasana
acara, aktivitas suatu objek, lokasi kejadian,
gedung, dan benda-benda lain
 Mengusulkan konsep desain untuk cover majalah
 Menyediakan foto-foto untuk mendukung naskah,
artikel, dan berita
 Mengarsip foto-foto, filem negatif, atau compact
disk bagi kamera digital
 Melaporkan setiap kegiatan pemotretan kepada
atasan
 Mempertanggungjawabkan setiap penggunaan
filem negatif, baterai, atau compact disk yang
telah digunakan kepada perusahaan

Syarat
 Mengerti dan menguasai teknik fotografi manual,
otomatis, digital.
 Mengerti dan menguasai teknik pengambilan
gambar: pencahayaan, komposisi, warna
 Mengerti dan menguasai teknik mencetak foto
 Mengerti penggunaan scanner
 Mengerti arsip
B.8.Sekretaris Redaksi
Tugas
 Menata dan mengatur undangan dari instansi,
perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan
pemberitaan
 Menghubungi sumber berita atau instansi untuk
pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan
undangan, wawancara, dan kunjungan kerja
 Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk
mensuport kebutuhan kerja para wartawan dalam
meliput satu acara yang mengharuskan membuat
tanda pengenal seperti menyiapkan
 Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape,
batu baterei, kaset, alat tulis, dan note book
 Menata keperluan keuangan redaksi: uang
perjalanan, uang saku, uang rapat.
 Mengatur jadwal rapat redaksi: rapat
perencanaan, rapat cheking, rapat final

B.9.Riset, Pustaka, dan dokumentasi


 Mencari data-data, artikel, tulisan yang
dibutuhkan untuk sebuah penulisan oleh
reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan
Pemimpin Perusahaan.
 Mencari dan menata buku-buku yang berkaitan
dengan tugas dan kerja para wartawan
 Menata majalah, surat kabar, dan tabloid setiap
hari dan menyimpannya dengan baik sesuai
aturan
 Melakukan kerja sama dengan bagian riset dan
dokumentasi perusahaan lainnya seperti barter
majalah, koran, tabloid, dan buku.
 Mengusulkan suatu berita kepada redaksi bila
dalam melaksanaan tugas menemukan data-data
atau informasi penting

Syarat
 Pendidikan D3/S1 perpustakaan, ekonomi
 Menguasai riset, statistik, perpustakaan
 Menguasai teknologi pencarian data: internet, sear
engine
 Menguasai dokumentasi, klipping
 Memiliki hubungan baik dengan lembaga
perpustakaan, lembaga penelitian,

B.10.Desain Grafis
Tugas
 Merancang cover atau kulit muka
 Membuat dummy atau nomor contoh sebelum
produk di cetak dan dijual ke pasa
 Mendesain dan melay out setiap halaman dengan
naskah, foto, dan angka-angka
 Mengatur peruntukan halaman untuk naskah
 Menulis judul berita,anak judul, caption foto,
nama penulis pada setiap naskah
 Menulis nomor halaman, nama rubrik/desk,
nomor volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit
pada setiap edisi

Syarat
 Menguasai Machintos, freehand, Fotoshop.
 Memiliki jiwa seni
 Mampu bekerja sama dalam tim
 Menguasai berbagai tipe dan jenis huruf

B.11.Pracetak

Tugas
 Membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin
redaksi ke percetakan untuk dicetak
 Mengawasi proses pencetakan di percetakan
 Menerima kondisi produk dalam keadaan baik
dari percetakan
 Bersama dengan bagian distribusi, segera
mengedarkan produk tersebut ke pasar

C.LINGKUNGAN KERJA WARTAWAN

Dalam menjalankan pekerjaan, seorang


wartawan akan melakukan interaksi dengan
lingkungan yang ada. Lingkungan yang dimaksud
harus diartikan dalam pengertian yang luas mulai
dari pemerintah, lembaga tinggi negara, organisasi,
pelaku bisnis, hingga aparat penegak hukum. Tanpa
kerja sama dengan lingkungan yang terkait, seorang
jurnalis sulit mendapatkan informasi serta yang
diinginkan.
Ketergantungan media cetak dengan lingkungan
di sekitarnya menjadi begitu kuat. Ada dua
hubungan yang terjadi antara media cetak dengan
lingkungan yaitu sebagai sumber berita dan
sumber pendapatan. Lingkungan sebagai sumber
berita akan dilakukan oleh para wartawan.
Sedangkan lingkungan sebagai sumber pendapatan
akan dilakukan oleh divisi usaha media cetak yaitu
account eksekutif, bagian pemasaran, dan bagian
sirkulasi.

Adapun lingkungan yang begitu dominan terhadap


mekanisme kerja para wartawan adalah:

1.Eksekutif (Presiden, menteri, dirjen, Gubernur,


Camat, Walikota, lurah)

Informasi yang dibutuhkan pers dari pemerintah


 Informasi kebijakan terbaru pemerintah mengenai

berbagai hal yang berdampak terhadap kehidupan


masyarakat. Contoh rencana kenaikan BBM,
Listrik
 Langkah-langkah strategis yang akan dilakukan
pemerintah untuk mencapai tujuan
 Prioritas rencana kebijakan pembangunan yang
akan dilakukan masing-masing departemen
 Profil para pejabat pemerintah mulai dari
Presiden, menteri, gubernur, bupati, kepala
badan, direksi BUMN, hingga lurah.

2. Yudikatif (DPR/MPR,DPRD)

Informasi yang dibutuhkan pers


 Mekanisme kerja lembaga, tata tertib, agenda
kerja, sejarah, dan peranan MPR/DPR/DPRD
dalam konstitusi nasional
 Profil para anggota MPR/DPR/DPRD, asal partai
politik, aktivitas anggota
 Pembagian komisi masing-masing anggota dewan,
jabatan anggota dewan pada masing-masing
komisi, serta ruang lingkup pengawasan komisi
 Tanggapan, sanggahan, usulan, pemikiran, solusi
terhadap masalah-masalah yang muncul di
masyarakat, pemerintahan, dan lembaga lain
 Kinerja anggota MPR,DPR,DPRD dalam
menjalankah hak, kewajiban, dan pembahasan
RUU (rancangan undang-undang)
 Peristiwa-peristiwa yang menjadi agenda
MPR/DPR/DPRD: Sidang Istimewa, Sidang
Tahunan, Sidang Paripurna, Sidang Komisi, dan
kegiatan lobi

3.Legislatif (Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung)

Informasi yang dibutuhkan pers


 Kinerja aparat penegak hukum dalam menangani
berbagai kejahatan di tanah air
 Seluk beluk dan liku-liku mengenai penanganan
suatu perkara atau kasus mulai dari
penyelidikan, penyidikan, pengadilan, hingga
pengambilan keputusan oleh penegakan hukum
 Perkembangan terakhir mengenai penangkapan
atau penanganan para pelaku tindak kejahatan,
korupsi, pembunuhan oleh aparat penegak
hukum
 Sikap, tanggapan, dan tindakan aparat penegak
hukum terhadap pelaku korupsi uang negara
yang melibatkan pejabat tinggi, mantan pejabat,
dan politikus.

4.Masyarakat

Yang termasuk dalam kelompok masyarakat:


 Profesional: Pengacara, akuntan, public relation,
konsultan, wartawan, notaris, pialang, investor
saham
 Organisasi: sosial lingkungan (Walhi, Yayasan
Kehati). Olahraga (PSSI, PBSI), ekonomi (ISEI, IAI,
DAI-dewan Asuransi Indonesia, Perbanas
(Persatuan Perbankan Nasional), Partai Politik
(Golkar, Partai Persatuan Pembanguna, Partai
Demokrasi Indonesia Perjungan, Partai Bulan
Bintang, Partai Kebangkitan Bangsa, Pertai
Amanat Nasional).
 Lembaga Penelitian: LIPI (lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia), CSIS (Central Strategis
Of Information ), CIDES (Central Information
Develovment Staregis).

Informasi yang dibutuhkan pers dari kelompok


masyarakat
 Penilaian, sikap, analitis terhadap berbagai
kebijakan pemerintah, DPR/MPR, MA, Kejaksaan
Agung yang akan dikeluarkan atau yang sudah
ditetapkan
 Memberikan pandangan terhadap persoalan-
persoalan yang menjadi perhatian dan
mengundang kontroversial masyarakat
 Infomasi mengenai rencana-rencana, aktivitas,
perkembangan organisasi , profesional terakhir
 Menilai kinerja berbagai kebijakan yang
dikeluarkan oleh berbagai lembaga yang terkait
dengan profesi dan kepentingannya.

5.Pengusaha (Swasta, BUMN, BUMD, koperasi)

Informasi yang dibutuhkan dari pengusaha


 Perkembangan terakhir dunia bisnis masing-
masing sektor
 Rencana-rencana, langkah-langkah, strategi, dan
kiat dalam mendirikan perusahaan, mengelola
perusahaan, dan ekspansi usaha
 Mengetahui peta persaingan bisnis masing-masing
sektor usaha
 Kinerja keuangan, kualitas produk, pengusahaan
pasar, managemen perusahaan, dan sumber daya
manusia
 Pandangan kalangan dunia bisnis terhadap
berbagai kebijakan domestik dan mancanegara
yang mempengaruhi kinerja dunia usaha
 Penemuan-penemuan inovatif dalam berbagai
sektor yang memiliki dampak secara komersial:
komputer, elektronika, mesin, rekayasa
enginering, farmasi.
 Profil para pengusaha kecil, menengah, besar
dalam skala daerah, nasioanal, dan internasional.

6.Lingkungan Media Massa (pers, televisi, radio,


internet)

Informasi yang dibutuhkan dari lingkungan media


massa
 Sikap dan kebijakan lembaga/instansi terhadap
berbagai masalah kemasyarakatan
 Menyikapi berbagai kebijakan pemerintah yang
menyangkut kemerdekaan menyampaikan
pendapat, kebijakan terhadap pengusaaan
investor asing terhadap media massa dalam
negeri.
 Menyikap berbagai kebijakan pemerintah yang
menyangkut bahan baku pembuatan media
massa: frekuensi, antena, satelit, kertas.
BAGAN III
MITRA KERJA PERS

Masyaraka
t

Pengus Pers Eksekutif,


aha Yudikatif,
Legislatif

Media
massa
BAGAN IV
LINGKUNGAN BISNIS PERS

Bank

INVESTOR Lembaga Keuangan

Pasar modal

PERCETAKAN

PERUSAHAAN PERS

PEMASOK KERTAS

PEMASOK ALAT TULIS KANTOR

PLN, PT TELEKOM,PENGELOLA
GEDUNG, INTERNET

EKSPEDISI/PENGIRIMAN
DISTRIBUSI/SIRKULASI

TRANSPORTASI

AGEN

PENGECER LAPAK TOKO BUKU

PEMBACA

Anda mungkin juga menyukai