History Taking :
Dialami sejak tanggal 10 April 2018 sebelum masuk RS Wahidin akibat kecelakaan lalu
lintas ada riwayat pingsan , tidak ada muntah, tidak ada kejang. Mekanisme trauma
pasien mengendarai motor , tidak memakai helm. . Setelah itu, pasien tidak ingat lagi
kejadiannya. Pasien sudah berada di RSUD Sidrap
Inspeksi :
Pasien tidur terlentang di atas bed dengan wajah pucat dan lemas,Kedua
kaki tidak bisa digerakkan dan Pasien menggunakan neck chollar
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
CT kepala, radiologi leher AP
Diagnosa ICF :
Gangguan Motor Function Tetraparese Et Causa Spinal Cord Injury
Makassar
Clinical Educator
LEMBAR ALGORHITMA ASSESSMEN
Nama : Tn. A Umur : 35 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki
Kondisi/penyakit : Gangguan Aktivitas Fungsional Ekstremitas Inferior et causa spinal cord injury
History Taking :
awalnya Pasien merasakan nyeri pinggang bawah bagian kiri setelah itu
nyerinya berpindah ke bagian kanan lalu menjalar kekaki lalu pasien mengalami
kelumpuhan di kedua tungkainya setelah itu pasien dirujuk untuk di ofname di
RSUP.Wahidin Sudiro Husodo.
Inspeksi :
Tanda-tanda inflamasi (-)
Pasien memakai thoraco-lumbo ortose
Pasien datang menggunakan kursi roda
Pemeriksaan Penunjang
Foto rontgen,Elektromiografi, Lumbal
Pungsi,CT – Scan dan MRI
Kondisi/Penyakit :
: Gangguan Motor Function Tetraparese Et Causa
Spinal Cord Injury
Clinical Educator
LEMBAR INTERVENSI FISIOTERAPI
Nama Pasien : Tn. H
Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa Fisioterapi : Gangguan Motor Function Tetraparese Et Causa Spinal Cord Injury
Jenis Intervensi Tujuan Intervensi Alasan Klinis
Komunikasi untuk memperjelas dan mengurangi Dapat memberikan motivasi dan
beban persaan dan pikiran pada penjelasan mengenai pengobatan
Terapeutik
pasien yang bisa diberikan untuk
penyembuhan pasien.
Positioning untuk mencegah dekubitus Dengan melakukan positioning maka
resiko akan terkena komplikasi akibat
berbaring lama menjadi berkurang
Passive exercise upaya memelihara sifat fisiologis otot Dengan melakukan passive Exercise,
dapat memelihara fisiologis otot dan
mencegah terjadinya kontraktur
Breathing Exercise Meningkatkan efektivitas Suatu intervensi mendasar untuk
mekanisme batuk dan membantu pencegahan atau penanganan yang
dalam pembersihan jalan nafas, komprehensif pada impairment yang
meningkatkan kekuatan, daya berhubungan dengan gangguan
tahan, dan koordinasi dari otot- pernafasan akut maupun kronis.
otot pernapasan, mempertahankan Breathing exercise merupakan satu
atau meningkatkan mobilitas dada, aspek manajemen untuk memperbaiki
memperbaiki pola pernapasan status paru dan meningkatkan daya
yang tidak efisien atau abnormal tahan tubuh secara keseluruhan.
dan mengurangi kerja pernapasan,
meningkatkan kapasitas
fungsional klien dalam kehidupan
sehari-hari, pekerjaan dan rekreasi.
Stretching mencegah kontraktur sekaligus Dengan menggunkan stretching akan
koreksi postur membantu meningkatkan fleksibilitas
factor penting untuk melakukan suatu
gerakan
Clinical Educator