Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR ALGORHITMA ASSESSMEN (KASUS)

Nama : Tn.H Umur : 29 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

Kondisi/penyakit : Gangguan Motor Function Tetraparese Et Causa Spinal Cord Injury

History Taking :
Dialami sejak tanggal 10 April 2018 sebelum masuk RS Wahidin akibat kecelakaan lalu
lintas ada riwayat pingsan , tidak ada muntah, tidak ada kejang. Mekanisme trauma
pasien mengendarai motor , tidak memakai helm. . Setelah itu, pasien tidak ingat lagi
kejadiannya. Pasien sudah berada di RSUD Sidrap

Inspeksi :
Pasien tidur terlentang di atas bed dengan wajah pucat dan lemas,Kedua
kaki tidak bisa digerakkan dan Pasien menggunakan neck chollar

Pemeriksaan fisik

Skala Palpasi Pemeriksa Tes Refleks : Tes sensorik : Tes Tes


Koma a. Refleks Fisiologis : Tes tajam kekuatan kemampuan
Suhu : an Nyeri biceps, triceps, APR tumpul : eks. otot fungsional
Glasgow :
normal dengan dan KPR semuanya Superior dengan ADL: jumlah
E4M6V5 Hyporeflex terasa, MMT skor 4
Nyeri tekan : VAS b. Reflex patologis : eks.inferior Hasil : (ketergantun
babinsky dan Schaefer tidak terasa ekstremita gan total)
Ada Hasil : 5 chaddock dan gordon Tes rasa sakit : s inferior
Atropi Otot : (nyeri (tidak ada respon) eks. Superior nilainya 1
terasa,
Tidak ada ringan) eks.inferior
tidak terasa

Pemeriksaan Penunjang
CT kepala, radiologi leher AP

Diagnosa ICF :
Gangguan Motor Function Tetraparese Et Causa Spinal Cord Injury

Makassar

Clinical Educator
LEMBAR ALGORHITMA ASSESSMEN
Nama : Tn. A Umur : 35 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

Kondisi/penyakit : Gangguan Aktivitas Fungsional Ekstremitas Inferior et causa spinal cord injury

History Taking :
awalnya Pasien merasakan nyeri pinggang bawah bagian kiri setelah itu
nyerinya berpindah ke bagian kanan lalu menjalar kekaki lalu pasien mengalami
kelumpuhan di kedua tungkainya setelah itu pasien dirujuk untuk di ofname di
RSUP.Wahidin Sudiro Husodo.

Inspeksi :
Tanda-tanda inflamasi (-)
Pasien memakai thoraco-lumbo ortose
Pasien datang menggunakan kursi roda

Dinamis : pasien tidak bisa berjalan


Pemeriksaan fisik

Palpasi : Auskultasi : Tes gerak dasar : Kekuatan otot


 Spasme pada otot Ada sputum Gerak aktif  dengan MMT :
punggung AGA, AGB skor 3
pada paru-paru Gerak Pasif 
 gangguan sensasi
pada daerah AGA, AGB
umbilicus Isometrik 
 Tungkai bawah AGA
hipotonus

Pemeriksaan Penunjang
Foto rontgen,Elektromiografi, Lumbal
Pungsi,CT – Scan dan MRI

Gangguan Aktivitas Fungsional Ekstremitas Inferior et causa spinal cord


injury

Makassar, 27 April 2018

Clinical Educator Preceptor


LEMBAR INTERVENSI FISIOTERAPI
Nama Pasien : Tn.A
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Fisioterapi : Gangguan Aktivitas Fungsional Ekstremitas Inferior et causa spinal cord
injury

Rekomendasi Internvensi Fisioterapi Berdasarkan EBP dan CR


Jenis Intervensi Tujuan Intervensi Alasan Klinis
TENS mengurangi nyeri Agar mengurangi nyeri yang
dirasakan oleh pasien

.Strengthening meningkatkan kekuatan dan Dengan pemberian strengthening


Exercise exercise dapat meningkatkan
meningkatkan daya tahan otot
kekuatan otot dan daya tahan otot

Breathing Exercise Meningkatkan efektivitas mekanisme Suatu intervensi mendasar untuk


batuk dan membantu dalam pencegahan atau penanganan yang
pembersihan jalan nafas, komprehensif pada impairment
meningkatkan kekuatan, daya tahan, yang berhubungan dengan
dan koordinasi dari otot-otot gangguan pernafasan akut
pernapasan, mempertahankan atau maupun kronis. Breathing exercise
meningkatkan mobilitas dada, merupakan satu aspek manajemen
memperbaiki pola pernapasan yang untuk memperbaiki status paru dan
tidak efisien atau abnormal dan meningkatkan daya tahan tubuh
mengurangi kerja pernapasan, secara keseluruhan.
meningkatkan kapasitas fungsional
klien dalam kehidupan sehari-hari,
pekerjaan dan rekreasi.
PNF untuk mengembalikan fleksibilitas dan Dengan pemberian PNF dapat
mobilitas otot meningkatkan fleksibilitas dan
mobilitas otot.

Makassar, 27 April 2018


Clinical Educator Proceptor
LEMBAR BAGAN ICF

Nama Pasien : Tn. H


Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki

Kondisi/Penyakit :
: Gangguan Motor Function Tetraparese Et Causa
Spinal Cord Injury

Impairment 1. Acivity Limitation Participation Restriction


(Body structure and 1. Sulit melakukan
2. Tidak mampu balik
function) aktivitas sehari-hari
kanan atau kiri
1. Terjadi kelumpuhan 2. Adanya hambatan dalam
secara mandiri
pada ekstremitar melakukan aktivitas
3. Tidak mampu duduk
inferior social antara pasien dan
secara mandiri
2. Gangguan ADL masyarakat
4. Tidak mampu berdiri

Makassar, 27 April 2018

Clinical Educator
LEMBAR INTERVENSI FISIOTERAPI
Nama Pasien : Tn. H
Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa Fisioterapi : Gangguan Motor Function Tetraparese Et Causa Spinal Cord Injury
Jenis Intervensi Tujuan Intervensi Alasan Klinis
Komunikasi untuk memperjelas dan mengurangi Dapat memberikan motivasi dan
beban persaan dan pikiran pada penjelasan mengenai pengobatan
Terapeutik
pasien yang bisa diberikan untuk
penyembuhan pasien.
Positioning untuk mencegah dekubitus Dengan melakukan positioning maka
resiko akan terkena komplikasi akibat
berbaring lama menjadi berkurang
Passive exercise upaya memelihara sifat fisiologis otot Dengan melakukan passive Exercise,
dapat memelihara fisiologis otot dan
mencegah terjadinya kontraktur
Breathing Exercise Meningkatkan efektivitas Suatu intervensi mendasar untuk
mekanisme batuk dan membantu pencegahan atau penanganan yang
dalam pembersihan jalan nafas, komprehensif pada impairment yang
meningkatkan kekuatan, daya berhubungan dengan gangguan
tahan, dan koordinasi dari otot- pernafasan akut maupun kronis.
otot pernapasan, mempertahankan Breathing exercise merupakan satu
atau meningkatkan mobilitas dada, aspek manajemen untuk memperbaiki
memperbaiki pola pernapasan status paru dan meningkatkan daya
yang tidak efisien atau abnormal tahan tubuh secara keseluruhan.
dan mengurangi kerja pernapasan,
meningkatkan kapasitas
fungsional klien dalam kehidupan
sehari-hari, pekerjaan dan rekreasi.
Stretching mencegah kontraktur sekaligus Dengan menggunkan stretching akan
koreksi postur membantu meningkatkan fleksibilitas
factor penting untuk melakukan suatu
gerakan

Makassar, 27 April 2018

Clinical Educator

Anda mungkin juga menyukai