Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN RUMUS DAUN

Umumnya daun-daun pada batang terpisah-pisah dengan suatu jarak yang nyata. Jika untuk
mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang a kali,
dan jumlah daun yang dilewati selama itu adalah b. Pecahan a/b selanjutnya dapat menunjukan
sudut antara dua daun berturut-turut, jika diproyeksikan pada bidang datar.jarak antara kedua daun
berturut-turut pun tetap dan besarnya adalah a/b x 3600, yang disebut sudut divergensi, ternyata
didapati pecahan a/b dapat terdiri dari pecahan 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21, dan seterusnya. Deretan
rumus-rumus daun yang memperlihatkan sifat yang begitu karakteristik ini menurut nama yang
menemukannya dinamakan: deret Fibonacci.
Diatas telang diterangkan, bahwa untuk mencapai dua daun yang tegak lurus satu sam lain telah
dilewati sejumlah b daun ,berarti pada batang terdapat pula sejumlah b garis-garis tegak lurus (garis
vertikal) yang dinamakan ortosti

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu


Bagaimana Untuk mengetahui pengertian rumus daun dan untuk mengetahui rumus –rumus daun
yang ada pada tumbuhan maupun tanaman sekitar .

1.3 MANFAAT

Adapun Manfaat yang dapat diambil bagi pembaca yaitu bagaimana cara untuk menentuan rumus
daun
BAB ll

ISI
1.3 RUMUS DAUN

Jika kita memeriksa berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar.akan ternyata
bahwa pecahan a/b .dapat terdiri atas pecahan –pecahan :1/2.1/3.2/5.3/8.5/13.8/31 dst. Jika kita
amati dengan saksama angka-angka yang membentuk pecahan- pecahan tadi,maka deretan angka-
angka pecahan yang masing-masing apat merupakan rumus daun suatu jenis tumbuhan tumbuhan
itu memperlihatkan sifat berikut :
1. Tiap suku dibelakang suku kedua (jadi suku ketiga dst) merupakan suatu pecahan, yang
pembilangnya dapat diperoleh dengan menjumlahkan kedua pembilang dua suku yang ada
didepanya.demikian pula dengan penyebutnya, yang merupakan hasil penjumlahan kedua penyebut
dua suku yang didepan yang tadi atau
2. Tiap suku dalam deret itu merupakan suatu pecahan yang penyebutnya merupakan selisi antara
penyebut dan pembilang suku yang didepanya , sedangkan penyebutnya adalah jumlah penyebut
suku didepanya dengan pembilang suku itu sendiri.

Deratan rumus-rumus daun yang memperlihatkan sifat yang begitu karakterristik ini menurut
nama yang menemukanya dinamakan : Deret Fibonacci .
Pada berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar ,kadang-kadang kelihatan daun-daun
yang dudukya rapat berjejal-jejal,yaitu jika ruas –ruas batang amat pendek. Sehungga duduk daun
pada batang tampak hampir sama tinggi, dan sangat sukar untuk menentukan urutan-urutan tua
mudahya. Daun –daun yang memepunyai sususanan demikian disebut suatu : roset (rosula).
1.4 Macam-macam Bunga dan Rumusnya

1. kembang sepatu(Hibiscus rosa-sinensis)

Pada ranting kembang sepatu memiliki susunan daun tunggal dengan tata letak daun tersebar.
Tumbuhan ini memiliki bentuk batang bulat,upih daun tidak ada,tangkai daun silindris,sisi atas
tegak pipih dan menebal pada pangkalnya.
Arah tumbuh batang tegak menuju ke atas .
 Rumus tata letak daun: 2/5 rurmus daun merupakan perbandingan banyaknya daun yang
tegak lurus yang dikelilingi garis spiral pada batang (a) dan jumlah daun yang dilewati (b) = a/b .
rumus ini diperoleh dengan menentukan daun pertama sebagai patokan (delta o), kemudian
menentukan daun diatasnya yang persis tegak lurus dengan daun pertama tadi,setelah dapat baru
hitung jumlah daun pertama sampai daun yang tegak lurus tadi,pada bayam terdapat 5 daun yang
melingkari batang sebanyak 2 kali sehingga ditemukan rumus daunya 2/5 .
sudut devergensi: 2/5 x 360 derajat = 144 derajat.
Dengan menggunakan rumus daun dapat menggunakan jarak sudut antara 2 daun yang berturut-
turut yaitu dikali besarnya lingkaran = a/b x 360 derajat. Sudut yang berdekatan antara dua daun ini
disebut dengan sudut divergensi.pada ranting kembang sepatu sudut yang di bentuk antara dua daun
yang berdekatan yang besarnya selalu sama yaitu 144 derajat .
2. Tanaman alamanda memiliki daun yang ujungnya meruncing.pangkal daun tumpul,tepi daun
rata dan pada permukaan daunya licin .tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu
berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter .tanaman ini bersifat evergrren (hijau
sepanjang tahun ).batang yang sudah tua akan berwarna coklat karena pembentukan kayu
sementara tunas mudanya berwarna hijau .daunya memiliki bentuk melancip di ujung dengan
permukaan yang kasar dengan panjang 6 sehingga 16 cm.selain itu daun alamanda pada umumnya
berkumpul sebanyak tiga atau empat helai.bunga alamanda empat helai.bunga alamnda berwarna
kuning dan berbentuk seperti terompet dengan ukuran diameter 5-7,5 cm.tanaman ini memiliki
bunga yang harum
Pada tiap-tiap batang tanaman Allamanda cathartica L.terdapat empat daun yang demikian
tata letak daun berkarang .oleh karenanya tidak dapat manentukan
 Rumus daun alamanda ini.menurut (Gembong Tjitrosoepomo:11),tata letak daun yang demikian ini
dinamakan:berkarang (folia verticillata),dapat ditemukan pada pohon pulai(Alstonia scholaris
R.Br.),alamanda (Allamanda cathartika ),oliander (Nerium oleander ).pada tumbuhan yang tata
letak daunya berkarang tidak dapat ditentukan rumus daunya,tetapi pada duduk batang yang seperti
ini memperlihatkan adanya ortostik-ortosik yang menghubungkan daun-daun yang tgak lurus satu
sama lain.
3. Tanaman daun pandan yaitu daun dengan ujung segitiga lanci,tepi daun dan lapisan bawah
dari pada ibu tulang daun berduri tempel (emergensia),berlilin dan hijau tua,daun bentuk pita
pelepah.pandan merupakan segolongan monokotil dari genus padanus sebagian besar
anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika. Akarnya besar dan memiliki
akar tunjang yang menopang tumbuhan ini.
Tata letak daun tanaman pandan mengikuti garis-garis ortostik yang telah berubah menjadi
garis spiral yang melingkari batang. Oleh karena itu,tanaman pandan tidak dapat ditentukan rumus
daunya.

4.Tanaman daun bayam letaknya berselang- seling dan pada tiap buku-buku batang tanaman
inihanya tedapat satu daun.sehingga tataletak daun bayam adalah tunggal tersebar (folia
sparsa).batang basah dan berair berbentuk bulat dan mempunyai permukaan batang yang
licin,tangkai daun selinder,sisih agak pipih,daun menebal pada tangkainya.helain daun bulat telur
dengan susunan tulang daun menyiri,pangakal daun tumpul dengan ujung daun agak membulat
sedangkan tepi daunya rata.
Oleh karena itu rumus daun tanaman ini dapat dicari.untuk mengetahui
 Rumus daun bayam ambilah satu daun sebagai titi tolak,bergerak mengikiti garis yang mengikuti
garis yang menuju ketitik daun pada buku-buku batang di atasnya dengan mengambil jarak
terpendek,demikian seterusnya,hingga sampai pada daun yang letaknya tepat pada garis
vertikal(sejajar)di atas daun pertama yang dipakai sebagai titik tolak.

5.Tanaman pepaya merupakan semak berbentuk pohon dengan tipe batang herba.lurus,bulat selinder
dengan permukaan batang memperlihatkan adanya berkas-berkas daun dan pada sebelah dalam terdapat
spons dan memiliki rongga.arah tumbuh batang adalah memanjat dengan tipe percabangan.pohon
pepaya pada umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit,tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan
daun-daun yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas.daunya menyirip lima dengan
tangkai yang panjang danberlubang di bagian tenga.
 Rumus tumbuhan pepaya (Carica papaya)
Rumus daunya a/b =2/5 sudut desvergensinya 2/5x 360 derajat =144 derajat.
BAB lll PENUTUP

A. KESIMPULAN
Untuk mencari rumus daun dapat di lakukan degan perbandingan berapa kali daun yang tegak lurus
dengan daun permulaan garis spiral mengelilingi batang (a)dibandingkan jumlah daun yang dilewati
semala itu(b).rumus daun =a/b.
1. Tumbuhan bayam ( Amaranthus spinosus ) rumus daunya a/b = 2/5 ,sudut disvergensinya 2/5 x
360 derajaat =144 derajat
2. Tumbuhan pepaya (Carica papaya)rumus daunya a/b =3/8 ,sudut disvergensinya 3/8 x 360
=144 derajat
3. Tumbuhan alamanda (Allmanda cathartica) letak dauha berkarang atau tersusun dalam satu
lingkaran sehingga sulit ditentukan rumus daunya.
4. Tumbuhan pandan (Pandanus sp) letak daunya tersusun dalam spiral yang memperlihatkan 3
spirostik sehingga tidak dapat ditentukan rumus daunya
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, 1985. Morfology Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Anonim


http://choichairinnajemi.blogspot.com/2011/04/filotaksis.html

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP
UNLAM.
Anonim a. 2014. Forum. http://community.breastcancer.org(online). Diakses 14 Maret 2014.
Anonim b. 2014. http://www.photomazza.com/?Allamanda-cathartica (online). Diakses 14 Maret
2014.
Anonim c. 2014. Pandanus. http://www.peakoil.org.au (online). Diakses 14 Maret 2014.
Anonim d. 2014. Plant. http://www.hear.org (online). Diakses 14 Maret 2014.
Anonim e. 2014. http://www.agroprima.com/tabulakar/100109-01.jpg (online).
.

Anda mungkin juga menyukai