Anda di halaman 1dari 71

Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan

Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

1.1. Data Organisasi Perusahaan


Suksesnya pembangunan, tidak terlepas dari keberadaan dan partisipasi konsultan dan
kontraktor nasional yang mempunyai kualifikasi baik, dalam rangka membantu
pemerintah untuk melaksanakan proyek-proyek.

PT. Siarplan Utama Consultan adalah salah satu konsultan nasional yang didirikan pada
tahun 1989 berkantor di Manggarai, propinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam upaya
memperluas jangkauan pelayanan di seluruh NTT, sejak tahun 1997 PT. Siarplan Utama
telah membuka kantor perwakilan di tiap kabupten di propinsi NTT. Namun dengan
meningkatnya kebutuhan/permintaan akan jasa layanan konsultan untuk berbagai
bidang pekerjaan, maka pada tahun 1999 PT. Siarplan Utama telah membuka kantor
cabang tetap di kabupaten Lembata, yang akan diikuti dengan kabupaten lain di seluruh
NTT dan tidak tertutup kemungkinan di Timor Leste sebagai Negara tetangga terdekat.

PT. Siarplan Utama telah melaksanakan berbagai jasa konsultasi dan memperluas
bidang jasa konsultasinya dengan ikut serta dalam pekerjaan-pekerjaan pengawasan
dan perencanaan teknik jalan dan jembatan serta analisa mengenai dampak lingkungan
(Amdal), perencanaan dan pengawasan pekerjaan embung, bangunan irigasi dan
jaringan irigasi di propinsi NTT serta pekerjaan tata ruang kawasan permukiman,
termasuk pekerjaan seperti sekarang ini.

Rincian lengkap mengenai data perusahaan disajikan pada table berikut:

1
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

1. Umum
:
Nama PT. Siarplan Utama Konsultan
Perusahaan
Alamat : Jl. Dr. Samratulangi V / 11 Kupang – NTT
Telp. (0380) 832771

2. Pengurus Perusahaan
:
Direktur Utama Ir. Rani Hendrikus, MS
Direktur : Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng
Direktur : Ir. Aleksius Richardson
Komisaris : Ir. M. Sriwahyuni Mulyati

3. Akte Perusahaan
:
Nomor dan 039, tanggal 13 September 1989
Tanggal Akte
Notaris : Silvester J. Mambaitfeto, SH

4. Pendaftaran di Pengadilan Negeri Akte (Perubahan)


Nomor : 15, tanggal 4 Agustus 1990
Notaris : Silvester J. Mambaitfeto, SH

5. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Perubahan


Nomor : 1 – 004031 – 2413 2 – 00774.B

6. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konsultan Konstruksi


Nomor : B00805303-4-NTT7176

7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Nomor : 1.475.355.2 – 922

8. Bank
Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur
Bank Rakyat Indonesia Cabang Kupang

9. Keanggotaan Profesi
Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO)

1.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Peralatan

2
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

PT. Siarplan Utama sampai saat ini memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 48 (empat
puluh delapan) orang tenaga tetap yang terdiri dari :
 33 orang tenaga ahli
 7 orang staf asisten
 8 orang tenaga teknik dan administrasi
Sedangkan peralatan yang dimiliki antara lain :
 Peralatan penyelidikan tanah sederhana
 Peralatan survey topografi dan pemetaan
 Peralatan hidrologi
 Peralatan gambar dan studio
 Peralatan kantor.
Jumlah dan Kondisi peraltan disajikan pada table terlampir.

Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus, PT. Siar Plan mengadakan kerja sama dengan
laboratorium yang berpengalaman, seperti Laboratorium Tanah Universitas Nusa Cendana
Kupang dan Laboratorium Kelautan ITS Surabaya.

1.3. Lingkup Layanan

1. HIDRO OCEANOGRAFI 0 Studi potensi sumber daya Laut


DAN BANGUNAN 1 Studi hidro oceanografi
PANTAI 2 Studi kelayakan
3 Rekayasa bangunan laut
4 Detail engineering desain bangunan laut
5 Manajemen Konstruksi & pengendalian
mutu
2. SUMBER DAYA ALAM 0 Tata air
& PENINGKATAN 1 Tata guna lahan & kemampuan lahan
PRODUKSI 2 Agronomi
3 Kehutanan
4 Peternakan
5 Studi kelayakan & perencanaan hutan
industri
6 Studi Pengembangan hutan industri
7 Studi Kelayakan pengembangan produksi
ternak
8 Studi pengembangan potensi peternakan
3. TATA LINGKUNGAN 0 Penyajian informasi lingkungan
1 Studi evaluasi Lingkungan

3
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

2 Analisa Dampak Lingkungan


3 Studi evaluasi dampak lingkungan
4 Studi Pengembangan Kota & Wilayah
5 Kepariwisataan
4. PEMUKIMAN & 0 Studi pengembangan wilayah
TRANSMIGRASI 1 Studi Kelayakan
2 Perencanaan Pemukiman
5. STUDI PERENCANAAN3 Studi Perencanaan strategis keruangan
TATA RUANG 4 Tata ruang Kota & Daerah
5 Tata ruang Kawasan
6 Masterplan Kawasan
6. SURVEY PEMETAAN 7 Pemetaan Tematik
8 Pemetaan Teristris
9 Reproduksi Peta
7. STRUKTUR 10 Jasa Survey
BANGUNAN 11 Studi Kelayakan
12 Studi Perencanaan Umum & studi
micro
13 Studi Perencanaan Teknik, Operasi &
Pemeliharaan
14 Jasa Penelitian
15 Jasa Inspeksi & Supervisi
8. BIDANG 16 Jasa Survey
TRANSPORTASI 17 Studi Kelayakan
18 Studi Perencanaan Umum & studi
micro
19 Studi Perencanaan Teknik, Operasi &
Pemeliharaan
20 Jasa Penelitian
21 Jasa Inspeksi & Supervisi
9. BIDANG ARSITEKTUR 22 Jasa Survey
23 Studi Kelayakan
24 Studi Perencanaan Umum & studi
micro
25 Studi Perencanaan Teknik, Operasi &
Pemeliharaan
26 Interior dan Exterior
27 Jasa Penelitian
28 Jasa Inspeksi & Supervisi

Dalam melaksanakan proyek-proyek dari berbagai Departemen selain yang dilakukan


sendiri, juga mengadakan kerja sama dengan Konsultan Nasional (foreign consultant)
yang mempunyai pekerjaan di Propinsi Nusa Tenggara Timur, begitu juga dengan
Konsultan dalam negeri (local consultant).

4
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Adapun Instansi Pemerintah dan Konsultan Nasional yang pernah bekerja sama
dengan PT. Siarplan Utama adalah sebagai berikut:

A. INSTANSI PEMERINTAH:
 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
 DEPARTEMEN KELAUTAN & PERIKANAN
 DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
 DEPARTEMEN PERTANIAN
 DEPARTEMEN TRANSMIGRASI Dit, Jen Bina Program
 DEPARTEMEN TENAGA KERJA
 BAPPEDA DAERAH
 DINAS PERMUKIMAN & PRASARANA WILAYAH
 DINAS KEHUTANAN
 BAPPEDAL DAERAH
 DINAS PARIWISATA DAERAH
 DINAS PETERNAKAN DAERAH
 DINAS PERTAMINA & TANAMAN PANGAN DAERAH
 DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
 DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI
 DINAS KESEHATAN DAERAH
 PEMDA DATI II TIMOR TENGAH SELATAN
 PEMDA DATI II BELU
 PEMDA DATI II SUMBA TIMUR
 PEMDA DATI II NGADA
 PEMDA DATI II TIMOR TENGAH UTARA
 PEMDA DATI II PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR
 BAPPENAS

B. KONSULTAN :
 PT. BINA KARYA, (BUMN)
 PT. WIRANTA BUANA,
 PT. TATA GUNA PATRIA,
 PT. INDRA KARYA, (BUMN)
 PT. BHUANA ARCHICON,
 PT. DELTA TAMA WAJA Corp,
 PT. VIRAMA KARYA, (BUMN)
 PT. QUALITEC GRAHA,

C. LEMBAGA / BADAN NASIONAL / INTERNATIONAL


 WWF INTERNATIONAL, Kupang
 PLAN INTERNATIONAL, Kupang
 PCI – APD International Consultant
 PUSLIT UNWIRA Kupang.

1.4. Pengalaman

5
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

PT. Siarplan Utama Konsultan telah mengerjakan berbagai macam pekerjaan


Perencanaan, Pengawasan dan Pembuatan Dokumen Tender dari berbagai
Departemen, baik yang ditangani sendiri maupun dalam bentuk kerja sama
(Associated). Untuk bidang-bidang Tata Lingkungan, pekerjaan yang telah dikerjakan
oleh PT. Siarplan Utama Konsultan antara lain Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan Kawasan Civic centre Ibukota Kabupaten Kupang di Oelamasi Kabupaten
Kupang, Siteplan Kota Borong Ibukota Kabupaten Manggarai TImur, Masterplan
Markas Besar UIR di Timor Leste. Lebih lengkap mengenai pengalaman kerja
perusahaan dapat dilihat pada tabel terlampir.

6
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

PT. Siarplan Utama Konsultan telah mengerjakan berbagai macam pekerjaan Perencanaan,
Pengawasan dan Pembuatan Dokumen Tender dari berbagai Departemen/instansi baik
pemerintah maupun swasta, baik yang ditangani sendiri maupun dalam bentuk kerja sama
(Associated). Untuk bidang-bidang Tata Lingkungan, pekerjaan yang telah dikerjakan oleh
PT. Siarplan Utama Konsultan selam sepuluh tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut
ini.

7
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Uraian mengenai pengalaman pekerjaan sejenis yang telah dilaksanakan oleh PT Siarplan
Utama Consultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

8
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

D.1Isu-isu Strategis

P
ertanyaan utama yang perlu dijawab melalui Perencanaan Master Plan
Pembangunan Gedung Kantor Pemerintah Kabupaten Malaka di Malka
ini adalah bagaimana menemukenali masalah, potensi dan peluang
pengembangan bangunan dan tata ruang kawasan pusat pemerintahan
sedemikian rupa sehingga dapat dirumuskan suatu strategi penataan yang
tepat sesuai dengan kemampuan, keterbatasan dan kesempatan ekonomi
ruang serta arah pembangunan yang dituju. Sehubungan dengan pertanyaan
tersebut, berikut ini disajikan beberapa isu penting dan strategis yang perlu
di sikapi labih lanjut:

 NTT merupakan wilayah geologi dengan resiko gempa tinggi (yakni


berada pada wilayah 5 dan 6 menurut Prof. Wiratman). Maka
pertanyaannya adalah bagaimana rekayasa struktur bangunan sedemikian
rupa sehingga dapat menjamin ketahanan bangunan terhadap ancaman
bahaya gempa bumi
 Kawasan perencanan memiliki permukaan yang relatif berkontur dan
terletak pada bukit, di mana Kota Betun terletak pada sisi datarnya. Maka
pertanyaannya adalah bagaimana sistem drainase dan pengendalian banjir
serta bagaimana rekayasa struktur pondasi yang tepat sedemikian rupa
sehingga dapat menjamin kemanan dan keselamatan bangunan dan
lingkungan baik kawasan pusat pemerintahan maupun terhadap Kota
Betun pada sisi lainya.

9
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Kawasan perencanaan, secara keruangan merupakan bagian dari,


atau berhimpitan dengan kawasan Agropolitan Malaka (menurut RTRW
Kabupaten Belu), maka pertanyaannya adalah bagaimana mengarahkan
dan/atau mengendalikan pertumbuhan fisik kawasan sedemikian rupa
sehingga tidak menjadi ancaman bagi kawasan Agropolitan Malaka.
 Struktur perekonomian kota di Indonesia sesungguhnya masih
bersifat duallistis, ditandai dengan kehadiran sektor informal secara
mencolok. Maka pertanyaannya adalah bagaimana strategi perencanaan
yang tepat dan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan
kesempatan ekonomi ruang bagi kegiatan ekonomi formal di satu sisi,
tetapi sekaligus juga memberikan kesempatan yang luas bagi sektor
informal untuk mendapatkan akses pada kehidupan ekonomi kota.
 Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan merupakan isu
global yang perlu mendapat perhatian dalam setiap keputusan
perencanaan fisik keruangan. Pertanyaannya adalah bagaimana
mengembangkan strategi perencanaan yang tepat sehingga tidak saja
diorientasikan pada upaya menjawab kebutuhan nyata saaat ini tetapi
sekaligus dapat menjamin keberlanjutan sediaan sumber daya untuk
kebutuhan masa depan
 Kota sebagai kesatuan ruang fisikal, seharusnya memiliki keunikan
karakteristik fisik yang khas yang menjadikan citra kota dan dapat dikenali
sebagai bagian dari jati diri atau identitas kota yang membedfakannya
dengan kota lainnya. Pertanyaannya adalah bagaimana memelihara dan
mengembangkan unsur-unsur lokal yang khas sedemikian rupa sehingga
dapat menjadi bagian dari identitas atau jati diri Kawasasan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Malaka secara khusus dan secara umum
Kabupaten Malaka.
 Fenomena pembangunan dewasa ini ditandai dengan pergeseran
peran pemerintah dari menyedia menjadi memampukan. Maka
pertanyanyaannya adalah bagaimana mengembangkan strategi

10
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

perencanaan yang berbasis pemberdayaan sedemikian rupa sehingga,


yang memberikan kesempatan bagi swasta dan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pembangunan.

D.2 Pendekatan Analisis


Untuk menjawab pertanyaan di atas maka akan digunakan pendekatan
normatif dengan mengadopsi model analisis SWOT, yakni dengan melakukan
audit lingkungan internal dan eksternal untuk mengetahui atau mengenali
kekuatan, keterbatasan, kendala keruangan serta peluang pengembangan
kawasan pusat pemerintahan Kabupetan Kupang, untuk selanjutnya
merumuskan strategi penataan yang tepat. Model pendekatan dimaksud
digambarkan pada bagan 3 – 1. Berdasarkan model pendekatan tersebut
diharapkan dapat diperoleh gambaran analitis menyeluruh mengenai semua
aspek yang diperlukan untuk memperkuat pengambilan keputusan
perencanaan.

11
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Tabel 3.1
Model Pendektan Analisis SWOT

INTERNAL FACTOR
Strength - S Weakness - W
(Kekuatan) (Kelemahan)

EXTERNAL FACTOR
SO - Strategies WO - Strategies
Oportunities - O (Menggunakan Kekuatan Meningkatkan peluang
(Peluang) untuk memperbesar untuk mengatasi
peluang) kelemahan
ST - Strategies WT - Strategies
Threats - T (Memanfaatkan kekuatan Meminimalisir kelemahan
(Ancaman) untuk menghindari dan
ancaman) menghindari ancaman

D.3 Pendekatan Konseptual


Hasil temuan pada tahapan analisis, selanjutnya perlu diterjemahkan menjadi
gagasan konseptual pemecahan fisik terhadap permasalahan yang
ditemukan. Untuk itu maka hasil analisis SWOT dikombinasikan dengan
beberapa pendekatan berikut:

a. Pendekatan Strategis - Kewilayahan


Bahwa kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Malaka yang akan
direncanakan pada dasarnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kesatuan ruang wilayah yang lebih luas. Pada sisi lain, Master Plan merupakan
penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis -Tata Ruang Wilayah (RTRW),
Rencana Umum dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RUTRK dan RDTRK) dan
Rencana Tata Ruang Agropolitan Malaka. Karena itu kebijaksanaan penentuan
fungsi kawasan/bagian kawasan atau blok peruntukan; penentuan besaran
kegiatan dan perencanaan struktur tata ruang kawasan seharusnya dilihat
dan dipetakan sebagai bagian integral yang tak terpisahkan dari tatanan
ruang fisikal yang lebih luas, sebagaimana yang diatur di dalam kebijakan
keruangan makro wilayah (RUTRK, atau RDTRK). Namun mengingat Malaka

12
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

sebagai daerah otonomi baru belum memiliki RTRW dan RDTR, maka acauan
sementara yang di gunakan adalah RTRW Kabupaten Belu sedangkan RDTR
karena waktu penyusunanya bersamaan waktu dengan penysusn Maser Plan
ini maka sinkronisasi/penyelarasan ruang menjadi sangat penting.

b. Pendekatan Teknis-Teknologis
Bahwa pada dasarnya Master Plan merupakan rencana teknis kawasan yang
memuat ketentuan teknis sebagai panduan perancangan lingkungan binaan.
Pada sisi lain, sebagai wadah kehidupan, setiap satuan ruang kota/bagian kota
atau kawasan memiliki kemampuan, keterbatasan serta kesempatan
ekonomis, serta daya dukung lingkungan yang tidak sama. Karena itu Master
Plan yang akan disusun harusnya mempertimbangkan katentuan dan
persayaratan teknis bangunan dan lingkungan, persyaratan teknis khusus
yang dikehendaki pemilik, dukungan teknologi, kemampuan dan ketrampilan
tenaga kerja lokal, kemudahan pelaksanaaan dan efieisiensi penggunaan
biaya serta berbagai acuan konstekstual lainnya yang secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.

c. Pendekatan Estetika
Bahwa Master Plan pada dasarnya merupakan dasar pijakan bagi
pengembangan rancangan arsitektur bangunan dan lingkungan yang
mencakup ketentuan mengenai kerangka materi pokok bagi desain arsitektur
bangunan dan lingkungan binan. Karena itu maka Master Plan yang
direncanakan seharusnya mempertimbangkan aspek estitika keruangan yang
diwujudkan dalam pengaturan pola tata letak dan gubahan massa bangunan,
bentuk dan tampilan bangunan, ketinggian dan pemunduran bangunan, ruang
luar dan tata hijau, serta street scape

d. Pendekatan Ekonomi
Bahwa tapak kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Malaka yang akan
dikembangkan mengandung dalam dirinya kemampuan, keterbatasan serta

13
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

kesempatan ekonomi tertentu. Pengembangan kawasan tersebut untuk


kegiatan pelayanan pemerintahan Kabupaten Kupang karena itu perlu
mempertimbangkan the highest and the best uses dari lahan yang ada
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan hasil guna optimal.
Pertimbangan efisiensi ekonomis dalam pengambilan keputusan desain
karena itu juga menjadi perhatian utama.

e. Pendekatan Kontekstual
Bahwa Rencana Master Plan merupakan rencana teknis kawasan yang
bermuara pada tujuan penciptaan ruang/lingkungan binaan untuk mewadahi
aktifitas pelayanan kepemerintahan bagi masyarakat Kabupaten Malaka, yang
memiliki karakteristik tertentu yang khas. Karena itu tatanan fisik keruangan
maupun bangunan yang akan dikembangkan seharusnya mempertimbangkan
konteks lokalitas; baik konteks dalam pengertian fisik-arsitektural maupuan
tata nilai dan perilaku sosial masyarakat Kabupaten Malaka.

f. Pendekatan Ekologi
Bahwa kegiatan pembangunan apapun bentuknya akan memberikan dampak
pada lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu maka tatanan fisik keruangan
maupun bangunan yang direncanakan sedapat mungkin mempertimbangan
keseimbangan ekologis serta hubungan timbal balik dengan lingkungan fisik
maupun sosial sekitarnya. Panduan rancang bangun lingkungan binaan yang
akan diatur melalui RTBL, karena itu tidak saja diorientasikan pada upaya
penanggulangan jangka pendek terhadap kebutuhan nyata saat ini, tetapi
sekaligus pengendalian konsekuensi jangka panjang dari keputusan yang
diambil sat ini. Artinya Master Plan tidak saja diorientasikan pada upaya
mendorong pemanfaatan ruang secara optimal bagi area yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan sebagai build up area tetapi sekaligus
memberikan perlindungan bagi area yang dinilai harus dikonserasi karena
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

14
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

g. Pendekatan Kelembagaan dan Pengelolaan Pembangunan

Bahwa Pemerintahan Kabupaten pada dasarnya adalah: Penyelenggaraan


pemerintahan daerah Otonom oleh Pemerintah Daerah – dalam hal ini bupati
dan perangkat daerah serta DPRD Kabupaten Malaka menurut asas
Desentralisasi. Pengembangan kebijakan perencanaan Master Plan
Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Kabupaten Malaka, karena itu
perlu mempertimbangkan sistem organisasi dan kelembagaan pemerintahan
Kabupaten Malaka, termasuk di dalamnya mempertimbangkan kemampuan
keuangan dan pengelolaan pembangunan oleh pererintah daerah dalam
semangat otonomi daerah.

D.4 Metodologi dan Prosedur Pelaksanaan


Untuk mengoptimalkan pelaksanaan penyusunan Master Plan Pembangunan
Gedung Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Malaka ini maka diusulkan
kerangka alur pikir dan kerangka konsep/prosedur pelaksanaan pekerjaan
seperti disajikan pada bagan bagan 3.1 dan tabel 3 - 2. Penjabaran lebih lanjut
dari kerangka alur pikir dimaksud pada setiap tahapan proses dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Peninjauan Terhadap Rencana dan Kebijakan Makro Wilayah
Sesuai dengan kedudukan dan fungsinya, Master Plan merupakan penjabaran
lebih lanjut dari Rencana Detail Tata Ruang Wilayah/Kota, serta kebijakan
keruangan lainnya. Peninjauan terhadap berbagai kebijakan umum yang telah
diatur di dalam Rencana Umum dan rencana Datail Tata Ruang Wilayah/Kota
baru sebagai acuan dasar bagi penentuan berbagai kebijakan operasional
Master Plan, dengan demikian mutlak perlu. Beberapa aspek kebijakan tata
ruang wilayah yang perlu ditinjau dalam hal ini adalah:
 Strategi pengembangan tata ruang kota umumnya dan kawasan
perencanaan khususnya
 Rencana struktur tata ruang wilayah/kota Betun

15
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Rencana pengembangan kawasan prieoritas


 Rencana tata ruang kawasan Agropolitan Malaka dan sekitarnya

b. Peninjauan Terhadap Aturan Tata Bangunan dan Lingkungan Terkait


Mengingat Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada dasarnya
merupakan rencana teknis kawasan yang memuat ketentuan teknis sebagai
panduan perancangan lingkungan binaan peninjauan terhadap berbagai
aturan perundang-undangan dan ketentuan teknis mengenai tata bangunan
dan lingkungan yang ada adalah perlu. Peratuaran/pedoman atau kententuan
teknis yang perlu dipelajari antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Nomor 115 Tahun 1992, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3501);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Nomor 12
Tahun 1982, Tambahan Lembaran Negara 3215);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Nomor 49
Tahun 1990, TambahanLembaran Negara Nomor 3419);
4. Kepmen Kimpraswil nomor 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman
Penyusunan dan Peninjuan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayaah
dan Kota
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air (Lembaran Negara Nomor 34, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3409);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Nomor 84 Tahun
1993, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3538);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Nomor 26

16
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Tahun 1994, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3551) juncto


Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Nomor 24
Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3595);
8. Keputusan Presiden RI Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung;
9. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3839);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838)
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolan
Barang Milik Negara (Lembaran Negara Lembaran Negara Tahun
2006 Nomor 20 );
12. Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang : Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara tahun 1997 nomor 68 ;
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699

c. Survei dan Pengukuran


Survei dan pengukuran diperlukan untuk mendapatkan gambaran secara
terinci dan menyeluruh mengenai rona kawasan perencanaan. Untuk
keperluan penyusunan Master Plan ini, data–data yang diperlukan antara lain
meliputi:
 Keadaan Iklim dan Curah Hujan
Meliputi keadaan suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, jumlah
curah hujan dan hari hujan, serta keadaan air permukaan pada kawasan
perencanaan dan darerah sekitarnya. Data ini akan diperoleh dari hasil

17
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

pengukuran dan observasi instansi teknis terkait, dan disajikan dalam


bentuk uraian tekstual, tabelaris dan grafis.

 Keadaan Permukaan Tanah


Meliputi bentuk dan karakteristik permukaan tanah tapak perencanaan.
Kondisi tersebut akan didapatkan dengan cara interpretasi peta rupa bumi
dan didalami secara lebih detail dengan pengukuran langsung dilapangan,
menggunakan alat bantu ukur Teodolit.

 Kedaanaan Tanah dan Bebatuan Bawah Permukaan


Meliputi data dan informasi teknis (parameter teknis tanah) yang berguna
untuk kegiatan rekayasa pondasi.
Kegiatan penyelidikan tanah bawah permukaan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
1) Pemboran inti (core drill)
Kegiatan pemboran inti bermanfaat untuk mendapatkan:
 Deposit tanah yang dapat menberikan informasi terhadap riwayat
geologi pembentukan tanahnya (proses konsolidasi tanah).
 Mendapatkan kedalaman, ketebalan dan komposisi dari tiap
stratum tanah, serta mengetahui letak ground water tabel.
 Mengetahui kedalaman tanah sampai dengan lapisan tanah yang
keras.
 Mengetahui sifat fisik dan teknis tanah/batuan (indeks properties
& engineering properties) tiap lapisan tanah.
 Pengambilan sample tanah (disturb dan undisturb) yang dipelukan
untuk penyelidikan lanjutan di laboratorium.

2) Pengambilan Sample Tanah


Untuk kegiatan identifikasi dan justifikasi jenis tanah maka dilakukan
pengambilan sample tanah dari hasil pemboran ini.

18
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Pengambilan sample terdiri dari 2 (dua) jenis yakni sample yang


terganggu (Disturbed soil samples) dan sample yang tidak terganggu
(undisturbed soil samples).
Hasil pengambilan sample dapat dilakukan untuk identifikasi jenis
tanah disetiap lapisan yang dijumpai serta untuk bahan pengujian
sifat-sifat lain dari tanah melalui laboratorium mekanika Tanah.

3) Pengujian Penetrasi Dinamis.


Pengujian Penetrasi dinamis (SPT) dapat dilakukan disetiap strata
tanah yang dijumpai pada saat pemboran inti.
Tujuan dari pengujian lapangan ini adalah:
 Untuk mendapatkan nilai N-SPT dari Dynamic Penetration Test,
yang mengindikasikan nilai daya dukung dinamis di setiap strata
tanah yang berguna untuk rekayasa pondasi
 Hubungan antara N-SPT dengan strata lapisan tanah
 Nilai daya dukung tanah disetiap strata yang dijumpai.
 Analisa daya dukung tanah.
4) Pengujian Laboratorium
Pengujian laboratoium di gunakan untuk mengetahui secara detil
karakteristik fisik dan teknis tanah yang diperlukan dalam
perekayasaan pondasi.
Pengujian teknis maupun fisik tanah yang penting untuk perekaysaan
pondasi meliputi;
 Nilai kuat geser tanah, parameter () dan (c)
 Sifat compresibilitas tanah (Cv, mv, av)
 Nilai fisik antara lain; berat satuan tanah (s), berat jenis tanah (g),
kadar air tanah (w), Porisitas tanah (n), Diameter butiran efectiv
(D10)

 Keadaan Flora dan Fauna

19
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Meliputi karakteristik flora dan fauna pada kawasan perencanaan, antara


lain meliputi jenis dan populasi serta pesebaran flora dan fauna pada
kawasan perencanaan. Data tersebut diperoleh melalui talaah literatur
serta observasi lapangan dan disajikan dalam bentuk uraian deskriptif dan
tabelaris.

 Keadaan Pemanfaatan Ruang


Meliputi karakteristik dan pesebaran elemen-elemen fisik buatan manusia
antara lain berupa jenis dan penggunaan ruang, struktur dan kualitas
masing-masing, intensitas masing-masing jenis penggunaan, serta
kontribusi masing-masing penggunaan terhadap kawasan perencanaan.
Data tersebut diperoleh melalui observasi dan pengukuran lapangan dan
disajikan dalam bentuk peta dilengkapi dengan tabel dan uraian deskriptif.

 Keadaan Jaringan Jalan


Meliputi gambaran mengenai pola dan kualitas jaringan jalan yang ada di
kawasan perencanan, yakni meliputi lebar badan jalan, kondisi permukaan
sert tingkat pemanfaatannya. Data tersebut diperolah dengan cara
observasi dan pengukuran dan disajikan dalam bentuk peta dan rekaman
fisual lainnya serrta uaraian deskriptif.

 Keadaan Bangunan dan Prasarana Lingkungan


Meliputi gambaran mengenai tata letak, bentuk, luasan, konstruksi,
tampilan bangunan, tata hijau serta jaringan utilitas ingkungan yang sudah
ada dalam kawasan perencanan. Termasuk di dalamnya jumlah dan
pesebaran banguanan perumahan, sarana umum dan sosial, (seperti
pendidikan, perbelanjaan, peribadatan, kesehatan, rekreasi dan lain-lain);
kondisi jaringan air minum, jaringan listrik, dan telekomunikasi, sistem
pembuangan air permukaan dan sistem pembuangan sampah domestik.
Data tersebut diperoleh dengan cara observasi lapangan, dan disajikan
dalam bentuk peta, rekaman visual dan uraian deskriptif

20
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Bentuk Arsitektur dan Budaya Permukiman


Meliputi gambaran mengenai bentuk dan tampilan arsitektur vernakuler,
pola tata ruang perkampungan tradisional setempat , serta tata nilai yang
melarati produk arsitektur vernakuler setempat, termasuk arsitektur
bangunan modern yang ada di sekitar kawasan perencanaan. Data
tersebut akan diperoleh dengan cara observasi lapangan dan telaah data
pustaka dan studi-studi arsitektur oleh lembaga-lembaga terkait, dan
disajikan dalam bentuk rekaman fisual dan uraian deskriptif.
 Kedaanaan Kependudukan
Meliputi gambaran mengenai jumlah dan pesebaran penduduk, penduduk
usia kerja, struktur dan distribusi tenaga kerja, diuraikan menurut unit
wilayah adminstrasi terkecil. Data tersebut diperoleh melalui interpretasi
data statistik pada tingkat kelurahan dan kecamatan, dan disajikan dalam
bentuk tabel.
 Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kabupaten Kupang
Meliputi gambaran mengenai struktur organisasi dan tata kerja lembaga
skretriat daerah, dinas-dinas daerah, lembaga teknis/kantor, instansi
vertikal di daeraah serta lembaga non departemen yang ada di kabupaten
Kupang, termasuk jumlah dan distrubusi pegawai menurut unit kerja. Data
tersebut akan diperoleh melalui telaah data pustaka mengenai Pertauran
daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Kupang serta data sekunder lainnya , dan
disajikan dalam bentuk uraian deskriptif dan tebelaris.

d. Analisis
Analisis yang dilakukan dalam kegiatan penyusunan Master Plan
Pembangunan Gedung Pemerintahan Kabupate Malaka akan dilakukan
sebagai berikut:
 Identifikasi Masalah, Potensi dan Peluang Pengembangan Kawasan
 Analisis Aktifitas dan Kebutuhan Faslitas

21
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Analisis Geoteknik
 Analisis Tata Bangunan
 Analisis Tata Ruang Kawasan
 Analisis Dampak laingkungan
 Analisis Pembiayaan

a. Identifikasi Masalah, Potensi dan Peluang Pengembangan


Identifikasi masalah, potensi dan peluang pengembangan dimaksudkan untuk
melakukan audit lingkungan internal dan eksternal untuk mengetahui atau
mengenali kekuatan, keterbatasan, kendala keruangan serta peluang
pengembangan kawasan pusat pemerintahan Kabupetan Malaka.
Sehubungan dengan itu maka akan diadopsi model pendekatan analisis
SWOT.
b. Analisis Kependudukan dan Tenaga Kerja Sektor
Pemerintahan
Analisis kependudukan dan tenaga kerja dilakukan untuk memperkirakan
jumlah dan distribusi penduduk dan tenaga kerja sektor pemerintahan yang
ada pada saat ini dan pada akhir tahun perencanaan. Prakiraan jumlah
penduduk dan tenaga kerja dimasud akan didasari pada trend pertumbuhan
penduduk dan tenaga kerja pada tiga hingga 5 tahun terkahir dan
diproyeksikan dengan menggunakan model proyeksi regresi linier. Untuk
kebutuhan tersebut data pendukung yang akan digunakan adalah:
 Jumlah dan persebaran penduduk lima tahun terakhir
 Struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan kabupaten Kupang
 Jumlah pegawai menurut unit kerja lima tahun terakhir
c. Analisis Aktifitas dan Kebutuhan Fasilitas
Analisis aktifitas dan kebutuhan fasilitas dimaksudkan untuk menentukan pola
akatifitas pemerintahan kabupaten Kupang dan menentukan jenis, jumlah dan
besaran fasilitas yang perlu diadakan atau diwadahi pada kawasan

22
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

perencanaan. Untuk maksud ini maka data dan informasi yang diperlukan
antara lain:
 Struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan kabupaten Kupang
 Jumlah pegawai menurut unit kerja dan eselonering
 Bentuk dan luas kawasan perencanaan
 Standarad kebutuhan ruang per-orang untuk berbagai aktifitas
d. Analisis Geoteknik
Analisis Geoteknik didasari pada hasil survei dan penyeledikan tanah melalui
pengujian laboratoium, untuk selanjutnya di gunakan untuk mengetahui
secara detil karakteristik fisik dan teknis tanah yang diperlukan dalam
perekaysaan pondasi.
Pengujian teknis maupun fisik tanah yang penting untuk perekaysaan pondasi
meliputi;
 Nilai kuat geser tanah, parameter () dan (c)
 Sifat compresibilitas tanah (Cv, mv, av)
 Nilai fisik antara lain; berat satuan tanah (s), berat jenis tanah (g), kadar
air tanah (w), Porisitas tanah (n), Diameter butiran efectiv (D10)

Berdasarkan data yang diperoleh dari penyelidikan lapangan dan pengujian


laboratorium, maka dilakukan validasi serta uji balistik dengan informasi
geologis dilapangan. Hasil evaluasi antara lain;
 Memberikan informasi penting kepada pihak stake holder tentang
kondisi geologi tanah/batuan lokasi rencana.
 Strata tanah, tingkat penyebaran baik vertikal maupun horisontal
 Parameter teknis dan fisik (indeks) tanah/batuan dilokasi rencana
 Daya dukung tanah (Qult) dan nilai N-SPT
 Masukan teknis untuk kegiatan perekayasaan pondasi.

23
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Berdasarkan data hasil pengujian lapangan dan laboratorium tahap lanjutan


adalah melakukan evaluasi guna mendapatkan pemilihan bentuk pondasi
yang sesuai dengan daya dukung tanah setempat.
Pendekatan analisis daya Dukung sesuai Persamaan Terzaghi,(1968)dengan
pendekatan pada nilai N-SPT yang diperoleh dari pengujian Lapangan, sbb:

1 1
Qu  30 NA p  N s As  N c Ac ; Untuk Lapisan tanah variabel
5 2
1
Qu  30 NA p  N s As ; Untuk lapisan tanah Pasir (Nc, Ac = 0)
5

Dengan ketentuan :
 Faktor keamanan untuk beban gempa SF > 1,50
 Faktor keamanan untuk beban tetap SF > 2,50

e. Analisis Tata Ruang Kawasan


Analisis tata ruang kawasan dimaksudkan untuk menentukan struktur dan
pola tata ruang kawasan perencanaan yang berkualitas, baik kualitas dalam
pengertian Fungsional, Visual maupun kualitas dalam pengertian Ekologis.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas ruang kota, yang karenanya
akan dijadikan unit analisis adalah:
 Guna lahan dan Intensitas Pembangunan
 Sistem Sirkulasi dan Parkir
 Ruang Terbuka
 Jalur Pejalan Kaki
 Tata Bangunan
 Aktifitas Pendukung
 Petanda
 Jaringan Utilitas

Analisis tata ruang kawasan ini akan dilakukan dengan metoda Superimpose
atau Tumpang Tindih Peta.

24
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Adapaun tujuan dan komponen yang akan dianalisis menurut masing-masing


unit analisis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Pemanfataan Lahan dan Intensitas Pembangunan
Analisis mengenai pemanfaatan ruang dimaksudkan untuk menentukan 1)
Tingkat kesesuaian lahan dengan tuntutan kebutuhan pengembangan; 2)
Struktur dan pola pemanfaatan lahan makro kawasan; 3) Tata letak blok
peruntukan dan perpetakan lahan (kaveling); 4)Tata letak bangunan dan
pemanfaatan bangunan; 5) Koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien
lantai bangunan (KLB). Analisis dimaksud akan didasarkan pada
pertimbangan pertimbangan tata hubungan fungsional ruang,
pertimbangan efisiensi, ekonomis dan pertimbangan kontekstual.
2) Sietem Sirkulasi dan Parkir
Analisis sirkulasi dan parkir dimaksudkan untuk menentukan 1) Struktur
dan pola tata letak jaringan jalan; 2) Pola geometri jalan; 3) Pola
pergerakan kendaraan; 4) Pola peralihan moda transposrtasi. Kriteria dan
pertimbangan dalam analisis sirkulasi dan parkir ini antara lain:
Kelancaran arus pergerkaan orang/barang; Keamanan dan kenyamanan
berkendara; serta Daya capai dari dan ke luar kawasan

3) Ruang Terbuka, Tata Hijau dan Street Scape


Analisis Ruang terbuka, tata Hijau dan Street Scape dimaksudkan untuk
menentukan 1) Struktur dan pola tata letak ruang terbuka; 2) Pola
geometri ruang terbuka; 3) Pola hijauan; 4) bentuk perabot jalan. Kriteria
analisis dan pertimbangan yangv digunakan dalam analisis ini antara lain:
Pertimbangan ekologi, Pertimbangan estetika keruangan dan Pertimbangan
perilaku sosial budaya dalam kaitan pemanfaatan ruang luar.
4) Tata Bangunan

25
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Analisis tata bangunan dimaksudkan untuk menentukan: 1) Pola padat


rongga; 2) Pola pemunduran dan ketinggian bangunan; 3) Bentuk dan
tampilan bangunan; 4) Sistem struktur bangunan; 5) Sistem pengamanan
bangunan. Analisis ini akan didasarkan pada pertimbangan: Tuntutan
fungsional bangunan, Keselamatan bangunan, Kekokohan/ketahanan
struktural, Keindahan tampilan , Keteraturan tata letak.
5) Aktifitas Pendukung
Analisis aktifitas pendukung dimaksudkan untuk menentukan Jenis dan
pola persebaran aktifitas pendukung.
6) Sistem Petanda (Signage)
Analisis sistem petanda (signage) dimaksudkan untuk menentukan: jenis,
tata letak serta pola perancangan petanda, baik sebagai pusat orientasi
kawasan, petanda yang mengarahkan (rambu) serta papan nama dan
iklan

f. Analisis Sistem Jaringan Utilitas


Analisis jaringan utilitas untuk menentukan 1) Sistem jaringan air bersih; 2)
Sistem jaringan listrik; 4) Sistem jaringan telekomunikasi; 5) Sistem jaringan
drainase 6) Sistem pengelolaan sampah/Limbah (disposal padat dan cair).
Analisis ini akan dilakukan dengan metoda Superimpose.

g. Analisis Pembiayaan
Dimaksudkan untuk meperkirakan biaya yang diperlukan dalam kaitan
pengembangan kawasan, termasuk prakiraan mengenai sumber pembiayaan
yang dapat dimobilisasikan untuk pengembangan kawasan Pusat
Pemerintahan kabupaten Malaka.

h. Analisis Lingkungan
Dimaksudkan untuk meperkirakan dampak lingkungan yang akan terjadi pada
tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan pasca konstruksi dan menentukan

26
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

model penanganan dampak tersebut. Data dan informasi yang diperlukan


untuk kebutuhan ini adalah antara lain:
 Rona fisik kawasan perencanaan
 Rona sosial kawasan perencanaan

D.6 Perumusan Rencana


Perumusan konsep perencanaan pada hakekatnya merupakan proses
kristalisasi gagasan sebagai pemecahan fisik terhadap masalah-masalah
keruangan dan tata bangunan. Elemen fisik yang perlu direncanakan berikut
sub elemen dan kedalaman substansinya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Pusat


Pemerintahan
Meliputi arahan secara makro mengenai karakteristik dan hierarkhi keruangan
yang antara lain meliputi :

 Rencana tata jenjang peruntukan makro dan blok peruntukan


 Rencana tata jenjang jaringan sirkulasi, dan peralihan moda transportasi
 Rencana tata jenjang jaringan pejalan kaki
 Rencana tata jenjang ruang terbuka hijau dan hijauan
 Rencana tata jenjang petanda dan pusat orientasi keruangan

b. Rencana Pemanfaatan Ruang dan Intensitas


Pembangunan
Meliputi arahan pola pemanfataan ruang yang antara lain meliputi :
 Tata letak blok peruntukan
 Tata letak perpetakan lahan (kaveling)
 Tata letak bangunan dan pemanfaatan bangunan
 Intensitas pembangunan pada setiap blok peruntukan

27
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

c. Rencana Jaringan Pergerakan


Meliputi arahan sistem sirkulasi dan parkir yang antara lain meliputi :
 Struktur dan pola dan tata letak jaringan jalan
 Penampang dua/tiga dimensi jalan
 Dareah milik jalan
 Daerah manfaat jalan
 Daerah pangawasan jalan
 Peralihan moda transportasi (terminal, halte dan parkir)
 Jalur pejalan kaki

d. Rencana Ruang Terbuka dan Tata Hijau


Meliputi arahan pola ruang terbuka dan tata hijau yang antara lain meliputi :
 Pola dan tata letak dan pemanfaatan ruang terbuka
 Penampang dua/tiga dimensi ruang terbuka
 Perabot taman
e. Rencana Tata Bangunan
Meliputi arahan pola tata bangunan yang antara lain meliputi :
 Pola dan tata letak dan pemanfaatan bangunan
 Penampang dua/tiga dimensi bangunan
 Ketinggian dan pemunduran bangunan
 Elevasi/peil bangunan
 Orientasi bangunan
 Bentuk dasar bangunnan
 Selubung bangunan
 Tampilan bangunan

f. Rencana Sistem Petanda


Meliputi arahan mengenai sistem petanda yang antara lain meliputi : Bentuk
dan pola dan tata letak petanda, antara lain meliputi:
 Tengaran/Landmark kawasan
 Rambu jalan
28
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Papan nama dan iklan

g. Rencana Sistem Utilitas


Meliputi arahan mengenai sistem jaringan utilitas yang antara lain meliputi :
 Jaringan listrik
 Jaringan air bersih
 Jaringan drainase
 Jaringan kabel telepon
 Pengelolaan sampah

h. Indikasi Program Jangka Menengah


Meliputi arahan mengenai mengenai indikasi program yang antara lain
meliputi :
 Rencana pentahapan pembangunan
 Rencana program operasional
 Rencana investasi
 Rencana pembiayaan pembangunan
 Instansi penanggung jawab

i. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan


Pembangunan
Meliputi arahan mengenai :
 Ketentuan adminstrasi pengendalian pelaksanaan rencana da nprogram
 Ketentuan pengaturan operasionalisasi penerapan pola insentif dan dis-
insentif
 Arahan pengendalian pelaksanaan
 Mekanisme pelaporan, pemantauan dan evaluasi program
D.7 Konsep Pengukuran Topografi
a) Ruang lingkup Kegiatan
Cakupan pekerjaan sebagaimana yang di isyaratkan dalam KAK, dapat dikelompokkan
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

29
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

a. Pengumpulan data lapangan


1. Inventarisasi batas-batas lokasi penyelidikan.
2. Pemetaan situasi dan Pengukuran profil memanjang dan melintang lokasi
rencana.
3. Menghitung elevasi awal, menentukan elevasi rencana sesuai kebutuhan,
membuat peta situasi.
4. Mengumpulkan data instansional, peta lokasi pekerjaan, harga satuan setempat
dan data-data lain yang perlu untuk pembuatan desain.
b. Analisa data lapangan, perhitungan perencanaan dan membuat gambar rencana :
1. Menghitung elevasi awal, menentukan elevasi rencana sesuai kebutuhan.
2. Membuat peta Situasi Skala 1 : 5000, dan 1: 2000
3. Membuat gambar rencana khusus (long section, cross section)
Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai dengan
lingkup tugasnya harus dilaporkan kepada Pengguna Jasa dalam bentuk laporan
kemajuan pekerjaan

b) Penjelasan Lingkup Pekerjaan Pengukuran Topografi


1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dimulai segera setelah menerima Surat Perintah Kerja. Tahapan
pekerjaan ini merupakan kegiatan awal yang sangat penting untuk dapat melaksanakan
tahap pelaksanan konstruksi dengan baik. Secara umum Konsultan akan melakukan detil
aktivitas sesuai dengan Rencana Kerja.
Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih
dahulu dengan Pihak Satuan Kerja Proyek Perencanaan Master Plan Pembangunan
Gedung Perkoantoran Pemerintah Kabupaten Malaka atau Dinas Teknis Terkait, yaitu
untuk mendapatkan data mengenai Status lokasi peruntukan serta batas-batas lokasi.

2. Pengumpulan data lapangan


Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini melipti sbb:
a. Pemeriksaan Lokasi Sumber Material
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai bahan-bahan
perkerasan yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada ruas-
ruas jalan yang dikerjakan.

30
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :


1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah
timbunan, batu.
2. Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah yang
ada.
3. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan perkerasan.
4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan dari quarry ke base camp kegiatan.
5. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang
ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
6. Data yang diperoleh dicatat di dalam formulir dilengkapi dengan foto-foto.
7. Harga satuan dasar tenaga, bahan, alat pada daerah setempat.
b. Survey Topografi / Pengukuran.
Pengukuran topografi ini dimaksudkan mengumpulkan data koordinat dan ketinggian
permukaan bumi sepanjang existing /rencana trase jalan dalam koridor yang
ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1: 1.000, pengukuran
dilakukan pada as jalan sepanjang jalan dari kiri jalan dan kanan jalan sampai pada
daerah manfaat jalan atau pada daerah relokasi atau pada jalan yang baru terbuka.

c. Pekerjaan Pengukuran
- Pekerjaan Pengukuran topografi sedapat mungkin dilakukan sepanjang
existing/rencana as jalan (mengikuti koridor as jalan yang ada) dengan
mengadakan pengukuran-pengukuran tambahan pada daerah manfaat jalan
(jembatan, gorong-gorong, saluran samping).
- Awal pengukuran dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman. Pada
pengukuran lanjutan harus dimulai dari titik poligon, dan untuk kontrol tinggi dari
patok beton (BM) ,yang masih baik, belum berubah keadaannya dan diketahui
koordinatnya /ketinggiannya.
- Awal dan akhir proyek hendaknya diikatkan pada titik-titik tetap.

i. Pengecekan dan kontrol alat ukur


-Sebelum dilakukan pengukuran, harus dilakukan pengecekan dan koreksi alat-alat
ukur yang akan digunakan. Pengecekan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.
-Pengecekan waterpass harus memenuhi syarat-syarat :

31
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

a. Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.


b. Sumbu II tegak lurus sumbu I
c. Kesalahan koliminasi horisontal = 0
d. Kesalahan kolimasi vertikal = 0
e. Cara pengecekan dan koreksi alat sesuai dengan standart teori ilmu ukur
tanah, atau buku petunjuk pemakaian alat.
f. Hasil pengecekan dan koreksinya serta hasilnya setelah dikoreksi harus
dicatat dalam buku ukur sesuai pekerjaannya, dan dilampirkan dalam laporan.
j. Pemasangan Patok-Patok
Patok-patok dibuat dengan ukuran 10 x 10 x 75 dan harus di pasang pada tempat
yang cukup aman dengan jarak setiap 1 Km dan pada perpotongan rencana jalan
dengan sungai (2 buah seberang menyeberang ). Patok-patok beton tersebut
ditanam kuat-kuat ke dalam tanah sepanjang kurang lebih 65 cm (yang kelihatan
diatas tanah kurang lebih 10 cm).
a. Patok-patok kayu digunakan untuk pengukuran polygon, sipat datar dan
detail-detail situasi, harus dipilih kayu yang cukup keras, lurus, dengan diameter
sekitar 5 cm, bagaian bawahnya diruncingkan bagian atasnya dan tengahnya
diratakan untuk penulisan nomor patok. Patok harus ditanam cukup untuk
sedalam lebih kurang 30 cm.
b. Baik patok-patok beton (BM) maupun patok-patok kayu diberi tanda cat
kuning dan diberi nomor urut. Patok kaya diberi nomor urut dengan tulisan
hitam yang diletakkan disebelah kiri kearah jalan pengukuran.
c. Untuk memudahkan pencarian patok-patok sebaiknya pada pohon-pohon di
sekitar patok diberi cat atau pita atau tanda-tanda tertentu.
d. Khusus untuk profil memanjang yang titik-titiknya terletak disumbu jalan,
diberi paku dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda dan nomor urut /STA.
k. Pengukuran Titik Kontrol Horisontal
a. Pengukuran titik horisontal dilakukan dalam bentuk dalam polygon
b. Sisi polygon atau jarak antar titik polygon maksimal 100 m, diukur dengan
pegas ukuran (meteran ), atau alat ukur jenis elektronik.
c. Patok –patok untuk titik polygon adalah patok kayu,sedang untuk patok-
patok titik ikat adalah dari beton.

32
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

d. Sudut-sudut polygon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian


dalam secon (yang mudah /umum dipakai adalah theodolit jenis T2 Wild atau
yang setingkat ).
e. Titik-titik ikat (BM) harus diukur dengan pegas ukuran (meteran).
f. Ketelitian untuk pengukuran polygon sebagai berikut :
g. Kesalahan sudut yang diperoleh adalah 10” (sepuluh) kali akar jumlah titik
polygon.
h. Kesalahan asimuth pengontrol tidak lebih dari 5”.
i. Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal proyek ,dan setiap jarak 1.500
m (kurang lebih 60 titik polygon) serta pada titik akhir pengukuran.

l. Pengukuran Titik Kontrol Vertikal


a. Jenis alat yang dipergunakan untuk keperluan ketinggian adalah water pass orde II
b. Untuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand 2 kali berdiri alat.
c. Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dalam arti pembagian
skala jalas dan sama.
d. Setiap`kali pengukuran dilakukan pembacaan ketiga benangnya dalam satuan
milimeter ,yaitu benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang bawah(BB)
sebagai kontrol pembacaan adalah : 2BT = BA + BB
m. Pengukuran Situasi
a. Pengukuran Situasi dilakukan dengan sistem Tachymetri.
b. Ketelitian alat yang dipakai adalah 30” (sejenis dengan Theodolit-TO).
c. Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana jalan harus mencakup
semua detail topografi dan keterangan-keterangan yang ada di daerah sepanjang
rencana jalan tersebut.
d. Untuk tempat-tempat jembatan atau perpotongan dengan jalan lain
pengukuran harus diperluas (lihat pengukuran khusus).
e. Tempat-tempat sumber material jalan yang terdapat di sekitar jalur, jalan
perlu dicat, diberi tanda di atas peta dan difoto (jenis dan lokasi material).
n. Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang
Pengukuran penampang memanjang dan melintang dimaksudkan untuk menentukan
volume penggalian dan penimbunan.
a. Pengukuran Penampang Memanjang

33
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

- Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang sumbu rencana jalan.


- Peralatan yang dipakai untuk pengukuran penampang memanjang sama
dengan yang dipakai untuk pengukuran titik kontrol vertikal.
b. Pengukuran Penampang Melintang
- Pengukuran penampang melintang pada daerah-daerah yang datar dan landai
dibuat setiap interval 25 m dan pada daerah-daerah berbukit dibuat setiap
interval sesuai kebutuhan.
- Peralatan yang dipergunakan untuk pengukuran penampang melintang sama
dengan dipakai pengukuran situasi.

o. Perhitungan dan Penggambaran


a. Perhitungan Koordinat
Perhitungan koordinat polygon dibuat setiap seksi, antara lain pengamatan
matahari yang satu dengan pengamatan berikutnya, dan diikatkan pada titik-titik
ikat (BM) yang ada. Koreksi sudut diberikan tidak sama rata, melainkan pada sisi
yang lebih pendek diberikan koreksi yang lebih besar.
b. Perhitungan Sipat Datar/Waterpass
Perhitungan sipat datar/waterpass dengan 4 desimal harus dilakukan kontrol pada
setiap halaman, yaitu jumlah beda tinggi harus sama dengan jumlah pembacaan
benang tengah rambu muka.
c. Perhitungan Ketinggian Detail
Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok yang dipakai sebagai titik
pengukuran detail dihitung secara tachymetris.
d. Penggambaran Titik-titik Polygon
Penggambaran titik-titik polygon harus digambar pada kertas milimeter, dengan
skala 1 : 100. Garis-garis grade harus digambar pada setiap jarak 10 cm pada
gambar, yang diberi angka absis (x) maupun ordinat (y) yang benar serta
dicantumkan arah utara pada jarak-jarak tertentu (kira-kira 2 meter di gambar).
Penggambaran titik-titik polygon didasarkan pada hasil perhitungan koordinat,
tidak boleh secara grafis. Untuk titik-titik ikat (BM), titik mati atau baru harus
dicantumkan pada koordinat lengkap (X, Y, Z) dan diberi tanda yang sesuai.
e. Penggambaran Khusus

34
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus digambarkan berdasarkan titik-
titik polygon dengan skala 1 : 100 dan interval kontur 1 m. Ketinggian titik-titik
detail harus tercantum dalam gambar ukur, begitu pula semua keterangan-
keterangan yang penting. Penulisan data ketinggian cukup dengan dua desimal
(sampai dengan cm).

D.8 Methode Pelaksanaan Penyelidikan Geotek dan


Mektan
a) Ruang lingkup Kegiatan
Cakupan pekerjaan sebagaimana yang di isyaratkan dalam KAK, dapat dikelompokkan
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Pengumpulan data lapangan
 Inventarisasi batas-batas lokasi penyelidikan.
 Penyelidikan tanah dengan boring dan Sondir dan pengambilan sample tanah
untuk penyelidikan laboratorium.
 Inventarisasi geologi permukaan berikut foto dokumentasi
 Inventarisasi sumber material di sekitar lokasi proyek
 Mengumpulkan data instansional, peta lokasi pekerjaan, harga satuan setempat
dan data-data lain yang perlu untuk pembuatan desain.

b. Analisa data lapangan, perhitungan perencanaan :


4. Analisa data geologi permukaan maupun bawah permukaan.
5. Analisa dan deskripsi jenis tanah dan gambar stratigrafi penampang tanah
6. Analisa data parameter desain yakni index properties dan engineering
properties tanah.
7. Analisa dan perencanaa daya dukung tanah serta design pondasi.

Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai dengan


lingkup tugasnya harus dilaporkan kepada Pengguna Jasa dalam bentuk laporan
kemajuan pekerjaan

b) Persiapan

35
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Pengumpulan dan mempelajari data yang telah ada dalam daerah sekitar calon lokasi
rencana. Data tersebut misalnya : Peta Topografi, Peta Geologi, dan Literatur yang telah
ada.
c) Pemetaan Geologi permukaan
a. Pemetaan Geologi Singkapan.
Pemetaan Geologi singkapan disini terutama ditujukan untuk keperluan Geologi
Teknik, Pemetaan Geologi ini terdiri dari :
1. Pembahasan keadaan geomorfologi.
2. Penyebaran satuan-satuan batuan termasuk tanah pelapukannya.
3. Struktur geologi strike dan dip dari perlapisan sistim joint (kekar), patahan dan
lain - lain.
4. Stratigrafi : urutan-urutan dari satuan batuan secara vertikal berdasarkan
sejarah geologinya.
b. Pendugaan keadaan bawah permukaan.
Dari pemetaan geologi tersebut diatas maka dapat dianalisa keadaan geologi
bawah permukaan secara umum dari daerah rencana .
d) Perencanaan Pondasi
Pondasi, termasuk balok pengikat, harus direncanakan terhadap gaya aksial, gaya geser
dan momen lentur yang yang diperoleh dari perhitungan, dimana beban gravitasi dan
beban gempa ditinjau bekerja dalam kedua arah sumbu utama gedung secara
bersamaan.
Pondasi harus dapat menahan gaya angkat bersih yang terjadi akibat beban-beban
lateral rencana pada taraf itu. Ketahanan ini harus dihasilkan oleh beban mati dari
Pondasi yang dapat
dibantu oleh tahanan gesek dari tiang Pondasi.

36
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Gambar 14 Pondasi Pasangan & Pondasi Setempat

Tiga alternatip pembuatan Pondasi ditunjukkan dalam Gambar 14. dan Gambar 15.
Pondasi-Pondasi setempat dari suatu gedung harus saling berhubungan dalam dua
arah yang pada umumnya saling tegak lurus oleh unsur-unsur penghubung yang
direncanakan terhadap gaya aksial tarik dan tekan sebesar 10 prosen dari beban
vertikal maksimum pada pembebanan gempa pada salah satu Pondasi yang
dihubungkan. Apabila beban vertikal pada salah satu Pondasi yang dihubungkan adalah
kurang dari 20 prosen dari beban Pondasi lainnya, maka gaya aksial rencana tersebut
harus diambil sebesar 10 prosen dari nilai rata-rata kedua beban Pondasi tersebut pada
pembebanan gempa.

Pondasi batu kali harus dibuat dari pasangan batu yang bermutu baik, dan tidak mudah
retak atau hancur. Adukan yang dipakai harus terbuat dari paling sedikit 1 bagian
semen dan 6 bagian pasir dan harus mempunyai kekuatan tekan pada umur 28 hari
minimum 30 kg/ cm2, bila diuji dengan menekan benda uji berupa kubus dengan
ukuran sisi 5 cm. Lebar dasar pondasi tidak boleh diambil kurang dari 2 kali tebal
tembok, dan dalam segala hal tidak boleh kurang dari pada yang diperlukan

37
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

sehubungan dengan pemenuhan daya dukung tanah. Kedalaman dasar pondasi tidak
boleh kurang dari 45 cm diukur dari muka tanah yang sudah diselesaikan.

Gambar 15. Pondasi Tiang Beton Bertulang


Apabila perbandingan antara panjang tiang dan lebarnya atau diametemya adalah
kurang dari 4, dan besamya momen lentur dan gaya aksial yang dipikulnya adalah
sedemikian rupa sehingga penampangnya tidak mengalami tegangan tarik, dan
tegangan gesernya dalam keadaan batas adalah kurang dari 2 kg/cm 2, maka tiang
atau sumuran tersebut dapat dibuat dari beton tidak bertulang. Dalam hal ini, bila
keadaan tanah memungkinkan maka sumuran yang ditunjukkan dalam Gambar 15.
dapat dibuat dari beton siklop atau tiang pancang dengan syarat bahwa bagian
teratas setinggi 1 m harus tetap dibuat dari beton biasa. Apabila perbandingan
antara panjang tiang atau sumuran dan lebannya atau diameternya adalah lebih dari
4, maka perencanaan tulangannya harus dilakukan dengan cana-cara rasional.

e) Analisa Daya dukung tiang


1. Kondisi Beban Axial Tekan.
Pendekatan analisis daya dukung ultimit tiang pancang dengan methode empiris Vesic
(1977) dan Meyerhof (1976) dengan pendekatan nilai N-SPT maupun methode empiris
lainnya yakni hasil pengujian sondir dilokasi rencana sbb:

38
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Dari hasil identifikasi dan klasifikasi jenis tanah hasil boring, dapat diketahui tanah
dasar di Lokasi rencana dalam bentuk Soil profil dan Grafik SPTmaupun data empirik
hasil uji tanah di laboratorium). Berdasarkan data grafik hasil analisis data lapangan,
maka daya dukung tanah didekati dengan Persamaan sbb:

a. Based on Dinamyc Penetration Test.


1. End Bearing capacity (Qp)
Untuk tanah berpasir: Qp = 40 N*Ap
Untuk tanah cohesionless (non plastic): Qp = 30N*Ap
2. Friction Capacity (Qf) =

L L
Qf  p  f s L
L 0

3. Qs(Ult) = Qp + Qf
4. Qs(all) = Qs(ult)/Fs
Keterangan:
Qs(Ult) = Daya dukung ultimit tiang individu
Qs(p) = Daya dukung ujung bawah tiang
Qf = Daya dukung keliling tiang (shaft)
Fs = Faktor keamanan daya dukung ( 2,5 – 3,5)
N* = N x CN Harga N-SPT terkoreksi di ujung tiang
N = Harga N-SPT Lapangan
CN = 0,77log10(20/v’) Factor koreksi (Peck et al, 1974)
v ’ = Efectif overburden pressure (t/m2)
Ap = Circular pile section (m2)
P = Perimeter (m)
Fs = Navg/5 (shaft friction ) Untuk tanah pasir t/m2
Navg = Nilai N-SPT rata-rata sepanjang tiang
L = pile length (m)
L = Unit length friction (m)

Dengan persamaan diatas selanjutnya analissis dilakukan secara simultan untuk


setiap penampang tiang pancang. Dari hasil analisa di peroleh variasi daya dukung

39
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

ijin (Qs(all) tiang pancang untuk berbagai ukuran serta korelasinya dengan harga N-
SPT pada berbagai kedalaman, seperti contoh grafik dibawah ini:

Grafik korelasi antara nilai N-SPT dan daya dukung ijin (Qs(all) tiang pancang untuk
berbagai kedalaman pemancangan.

b. Based on Static Penetration Test (Sondir)


Pendekatan analisis didasarkan pada methode yang dikembangkan oleh (Meyerhof,
1976), dengan persamaan sbb :

(Qs)ult = Qp + Qf
Qp = Ap x qc
LL
Qf  p  fsL
L0

Dimana:
Qs(ult) = Daya dukung ultimit tiang individu
Qp = Daya dukung ujung tiang
Qf = Daya dukung selimut (Shaft) tiang
Ap = Luas permukaan ujung tiang (cm2)
Qc = Nilai penetrasi conus (kg/cm2)
P = Perimeter/keliling tiang (cm)
fs = hambatan setempat tanah/local friction (kg/cm2)

40
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

L = satuan panjang setempat


L = Panjang total tiang (m)
Hitungan selanjutnya dilakukan secara simultan untuk setiap penampang tiang
persegi coba-coba masing-masing ukuran 20x20 cm, 25x25 cm, 30x30 cm
Dari hasil analisa di peroleh variasi daya dukung ijin (Qs(all) tiang pancang untuk
berbagai ukuran serta korelasinya dengan harga qc dan fs pada berbagai
kedalaman, seperti grafik dibawah ini

Qc, fs dan Qs(all)


1

5
0

0
0

0
0
1
2
3
4
5
6
K

7
edalam

8
an(m)

9
1
1
10
1
2

Q
s(
all
Q ) 3
s(
1

all 0x
3

) 2 30
Q

5x
s
(a

25
T

ll
)
a

2
1

0
a

x
4

2
nako
F

0
rictio

n
n
1

us
5

Grafik korelasi antara tanahan conus (qc) shaft friction (fs) dan Daya dukung ijin
(Qs(all)
c. Kondisi Beban axial Tarik (Pullout)
Pendekatan analisis kapasitas tiang pancang pada kondisi beban tarik axial (pullout)
mengikuti methode dalam (Foundation and Manual Structures Design Manual DM-
72, 1982). Yang mana daya dukung ultimit tiang sangat tergantung pada shaft

41
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

friction serta berat sendiri tiang, sesuai skematisasi model analisis pada gambar

Pu (Tensile Loads)

 = 1,85 t/m3

20B
 = 33o

'vl =  20B (Overburden pressure)


soil layered system
Shaft friction

'vl

dibawah in Wp (Berat Tiang)

Gaya Perlawan tanah (shaft friction) dihitung dengan persamaan sbb:


Pu  Q fp  W p
LL
Q fp  2 / 3 pK s tan    'vl l
L0

Pall = Pu/Fs
Dimana :
Pu = Ultimate pullout capacity
Qfp = Ultimate shaft friction in pullout
Wp = Pile weight
P = Keliling tiang
Ks = Coef. Tekanan tanah (tergantung dari type tiang)
Utk jenis tiang yang dipancangan Ks berkisar antara 1,0 – 2,0 (Meyerhof,
1976)
  ( nilai gesekan antara tiang dgn tanah,)
 = Sudut geseka dalam
42
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

L = Panjang pemancangan
’vl = Tekanan efectiv vertikal sepanjang tiang
Fs = factor keamanan (2,5 – 3,5)
Model analisa Gaya tarik untuk tiang mengikuti methode Shamer Prakash dalam ,
(Pile foundation engineering)
(Pg)u Pu (Tensile
Loads)

b y
x Pile
h

cap
c
c
 = 1,85 t/m3
b' 20B  = 33o
h1
Df 'vl =  20B (Overburden
s s pressure)
s
' '

Shaft friction

soil layered
system
h

75o

'vl
h2

B
Wp (Berat
z Tiang)
Gambar skematis analisis pull out capacity of single and group pile.

b.3.8 Hasil Analisa


a. Hasil Analisa Pondasi
Dari hasil analisis daya dukung yang dilakukan untuk berbagai jenis penampang pondasi
maupun berbagai konfigurasi group tiang rencana sesuai beban kerja kolom, di lakukan
evaluasi untuk mendapatkan layout desain tiang pancang maupun bentuk pondasi yang
mampu mendukung beban kerja kolom rencana sesuai dengan data beban upper structure
nya.

b. Pendekatan dan Methode Survey Lingkungan


Karena berorientasi ruang maka cakupan spasial kegiatan survey tidak dibatasi oleh
wilayah pembangunan melainkan dibatasi oleh kawasan aktivitas yang berpeluang terkena
dampak.

43
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Sedangkan cakupan materi pekerjaan ini terutama melingkupi analisis dampak lingkugan
akibat Pembangunan dan rehabilitasi aliran sungai yang intinya diarahkan untuk :
1. Melihat kemungkinan peningkatan interaksi dampak antar komponen fisik dan social
dengan arah dan tahapan pembangunan.
2. Menganalisis dampak penting yang terjadi baik masa pra, konstruksi, dan pasca
konstruksi pembangunan.
3. Rekomendasi cara pemantauan maupun penanganan lingkungan
Metode pengumpulan data biasanya dibedakan atas komponen yang didata yaitu
komponen fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi-budaya, kesehatan masyarakat, dll. Sebagian
besar data bersifat data sekunder. Selanjutnya berdasarkan data-data tersebut dilakukan
identifikasi dampak besar dan penting dengan menggunakan model-model tertentu.
Ketergantungan akan data sekunder seringkali cenderung menjebak karena dinamika
sosial-ekonomi seringkali sangat rentan terhadap pengaruh dari luar lingkungan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, pertimbangan-pertimbangan yang seharusnya
dimasukkan dalam kegiatan penyusunan Studi Dampak Lingungan antara lain :
a. Komponen utama yang diperkirakan akan terkena dampak antara lain : tingkat
pendapatan, kesempatan kerja, tingkat kenyamanan, kesehatan masyarakat dan
pola hubungan sosial
b. Karakteristik sumber data : ciri-ciri responden seperti tingkat pendidikan,
status/strata sosial-ekonomi, jenis pekerjaan (homogen atau heterogen).
Pertimbangan ini mempengaruhi teknik pengumpulan data.
Dengan pertimbangan tersebut, metoda-metoda pengumpulan data yang digunakan
antara lain metoda wawancara 1 arah (kuesioner), wawancara 2 arah (langsung),
observasi, Delphi, Focus Group Disccussion (FGD), ethnography, triangulasi, dll.
c. Metoda Prakiraan Dampak Besar dan Penting
Metoda prakiraan dampak yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan Model
Matematik, dan metoda Analogi dan Proffesional Judgment. Isu kriteria dampak besar
dan penting yang menjadi focus kajian pada survey ini adalah sebagaimana tertera dalam
Tabel

N
Ukuran Dampak Penting Kriteria Dampak Penting
o

44
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Kegiatan proyek menimbulkan dampak sekunder dan


Banyaknya komponen
dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih
lingkungan lain yang
atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena
terkena dampak
dampak primer
 Dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan
terus-menerus, sehingga pada kurun waktu tertentu tidak
dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang
menerimanya
1
Sifat kumulatif dampak  Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam satu
ruang tertentu, sehingga tidak dapat diasimilasi oleh
lingkungan alam atau sosial yang menerimanya
 Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan
menimbulkan efek yang saling memperkuat (sinergetik)
Perubahan yang akan dialami oleh komponen lingkungan
Berbalik atau tidak
tidak dapat dipulihkan kembali walaupun dengan investasi
berbaliknya dampak
manusia
Manusia di lingkungan studi yang terkena dampak
Jumlah manusia yang lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat proyek,
terkena dampak jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang
menikmati manfaat
Kegiatan proyek mengakibatkan adanya wilayah yang
Luas wilayah persebaran mengalami perubahan mendasar dari segi intensitas dampak
dampak atau tidak berbaliknya dampak atau segi kumulatif
dampaknya

45
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Kegiatan proyek mengakibatkan timbulnya perubahan


mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak
berbaliknya dampak atau segi kumulatif dampak yang
berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan kegiatan
 Kegiatan proyek akan menyebabkan perubahan sifat-
sifat fisik atau hayati lingkungan yang melampaui baku
mutu lingkungan menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku
 Kegiatan proyek akan menyebabkan perubahan
mendasar pada komponen lingkungan yang melampaui
kriteria yang diakui, berdasarkan pertimbangan ilmiah
 Kegiatan proyek akan mengakibatkan spesies-spesies
langka dan/atau endemik dan/atau dilindungi menurut
Lamanya dampak
perturan perundang-undangan yang berlaku terancam
berlangsung dan intensitas
punah atau habitatnya mengalami kerusakan
dampak
 Kegiatan proyek menimbulkan kerusakan atau
gangguan terhadap kawasan lindung (hutan lindung,
cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa dan
sebagainya) yang ditetapkan menurut peraturan
perudang-undangan yang berlaku
 Kegiatan proyek akan merusak atau memusnahkan
benda-benda dan bangunan peninggalan sejarah bernilai
tinggi
 Kegiatan proyek akan menimbulkan konflik atau
kontroversi di kalngan masyarakat, pemerintah daerah
atau pemerintah pusat
 Kegiatan proyek mengubah atau memodifikasi areal
yang mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi

d. Metoda Prediksi dan Assessment Dampak Penting


Untuk tujuan ini pola yang serring digunakan adalah dengan menggunakan
kuesioner (check list) untuk selanjutnya dilakukan prediksi dan/atau
assessment dampak besar dan penting dari tiap aktivitas sosial-ekonomi
akibat pembangunan tanggul penahan banjir di setiap lokasi perencanaan
46
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

dengan menggunakan salah satu dari model pendekatan-pendekatan berikut


(sejauh menungkinkan/sesuai dengan karakter data) :
a. Pendekatan Mass-Balance
b. Pendekatan Mathematic Modeling
c. Pendekatan Aquatic-Ecosystem Modeling

e. Metoda Analisis Dampak Penting

Tabel 2 Metoda Analisis Komponen Fisik/Kimia, Biologi,

Kompone Sub
Metoda Analisis Keterangan
n Komponen
Kualitas Air
(fisik, kimia, Data Lapangan dibandingkan
Fisik Kimia Komparasi
suhu, warna, Terhadap Standar Baku Mutu
bau, rasa)
Biologi Luas Persebaran terhadap Luas
Vegetasi Komparasi
Tipe Habitat yang ditemui
Deskriptif kuantitatif
tentang kepadatan relatif Pertimbangan akan nilai penting
Fauna Darat
jenis, populasi jenis hewan, suatu spesies (NP)
dll
Biota Kelimpahan Jenis, Indeks
Perairan/Akuati Keanekaragaman Jenis
k (Shanon Diversity Index),
Kemerataan/Ekuitabilias/Kes
eragaman (Wiener), Indeks
Dominasi/Nilai Ekologis dan
Ekonomis

47
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Karakter
Kesehatan
Masyarakat
(insidential,
prevalensi,
layanan
kesehatan,
angka
kematian)

Tabel 3. Metoda Analisis Komponen Tanah, Lahan dan Ruang

Kompone Sub Keterangan


Metoda Analisis
n Komponen
Klasifikasi
Tata Guna kemampuan lahan,
Tapak kawasan
Lahan pola dan struktur
pemanfaatan lahan
Tinjauan terhadap interaksi dan
Tanah, Statistik, modeling interelasi antar sub sistem tata
Sistem
Lahan dan struktur dan pola guna lahan – sub sistem jaringan –
Transportasi
Ruang jaringan sub sistem aktivitas sosek antar
kawasan
Pertimbangan akan kemudahan
kendali sistem utilitas (banjir,
Topografi Studi peta
longsor, erosi, kesehatan
lingkungan)

Tabel 4. Metoda Analisis Komponen Sosial-Ekonomi-Budaya

Kompone Sub Keterangan


Metoda Analisis
n Komponen
Matrix Model, regresi Pertumbuhan, Jumlah dan Kepadatan
Kependudukan
(trend analysis), Penduduk, struktur usia kerja,

48
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Mata pencaharian, pendapatan (per


capita, dll), jumlah angkatan kerja
deskriptif kualitatif
Sosial-Ekonomi produktif, pengangguran, rasio
(penilaian
beban tanggungan, tingkat
pakar/proffessional
partisipasi angkatan kerja
Sosial- Sosial-Budaya judgement), Delphi, tingkat pendidikan ,
Ekonomi- (dimensi statis Argumen dengan Keanekaragaman suku bangsa,
Budaya dan dinamis) Analogi, Field Visit, agama, nilai tradisional, nilai modern
Pola pikir, perilaku sosial dan
Persepsi Nominal Group
pengaruh produk material terhadap
Masyarakat Process, Focus Group
lingkungan hidup, terhadap rencana
(perspektis Disscussion
pembangunan dan/atau
sosial-budaya)
pengembangan jaringan jalan

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, nantinya dominasi salah satu model pendekatan
terhadap model lainnya sangat ditentukan oleh karakteristik data, bahkan tidak tertutup
kemungkinan untuk dilakukannya pendekatan kombinasi model-model tersebut, sejauh
memungkinkan dan menjamin optimalisasi produk analisis dampak fisik dan lingkungan
yang ditimbulkan adanya pembangunan gedung kantor perkantoran pemerintah Kabupaten
Malaka dimasa datang.

D.9 TANGGAPAN TERHADAP KAK

Secara umum Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disampaikan kepada pihak
konsultan telah memberi gambaran serta arahan yang cukup jelas dan terperinci
mengenai tugas pekerjaan Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung
Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014. Setelah mempelajari secara
mendalam terhadap isi Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta penjelasan dari
pemberi pekerjaan yang tertuang dalam berita acara penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing) kantor, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
 Pada prinsipnya pihak pemberi tugas dalam hal ini Pemerintah Daerah
Kabupaten Malakasangat memperhatikan dan memandang penting untuk

49
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

segera melaksanakan pekerjaan Perencanaan Master Plan Pembangunan


Gedung Perkantoran Pemerintah ini, sebagai bagian dari upaya
meningkatkan tertib membangun bagi masyarakat. Bahwa sebagai
pedoman dalam melaksanakan tertib membangun, maka Perencanaan
Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah merupakan
kebutuhan nyata yang mendesak.
 Bahwa pihak pemberi tugas dalam hal ini Pemda Kabupaten
Malakamemahami substansi permasalahan Studi Kelayakan (Feasibility
Study) dan sangat berkepentingan dengan mutu yang tinggi dari input,
proses dan output atau hasil kerja konsultan yang akan menangani
pekerjaan Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran
Pemerintah ini.
Namun demikian, untuk mencapai tujuan pemberi tugas sebagaimana
digariskan dalam KAK, dianggap perlu ditambahkan beberapa hal sebagai
masukan demi memperjelas atau mempertajam substansi materi yang terkait
langsung dengan pekerjaan ini. Adapun tangapan tersebut diuraikan secara lebih
lengkap pada bagian seanjutnya.

D.10 TANGGAPAN KHUSUS (SARAN TERHADAP KAK)

a. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Kegiatan

Arahan mengenai tujuan Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung


Perkantoran Pemerintah Kabupaten Malaka ini telah diuraikan secara cukup
jelas, yakni secara strategis fungsional diarahkan pada tujuan:
Pendayagunaan segenap potensi sumber daya yang ada secara optimal
dalam kerangka kaitan penciptaan lingkungan binaan yang aman, nyaman,
tertib, serasi dan harmonis.
Sedangkan secara taktis operasional diarahkan pada sasaran:
 Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan dengan
mengatur sistem Ruang Kawasan Pusat Pemerintahan yang

50
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

mempertimbangkan kemampuan daya dukung lingkungan baik dalam satu-


satuan unit lingkungan maupun antar sub unit lingkungan/blok peruntukan.
 Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan yang merupakan
upaya pemanfaatan ruang secara optimal yang tercermin dalam
penentuan jenjang fungsi pelayanan/sistem Ruang Kawasan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Malaka.
 Mengarahkan pengembangan unit-unit fungsional taman kota secara
tegas dalam rangka upaya pengendalian, pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik secara terukur baik kualitas maupun kuantitasnya.
 Membantu mempermudah penyusunan rencana terinci (Detail
Engineering) pengembangan blok-blok peruntukan taman kota dan
menyusun program-program pembangunan jangka pendek dan menengah
pada setiap blok peruntukan untuk fasilitas pemerintahan Kabupaten
Malaka .
Sedangkan maskud yang ingin dicapai adalah percepatan
tersusunya dokumen Masterplan Pembangunan Gedung Perkantoran
Pemerintahan Kabuaten Malaka.
Hemat kami maksud dan tujuan yang diuraikan dalam KAK sudah
tegas mengarahkan konsultan mengenai keinginan spesifik dari pemilik
mengenai substansi Masterplan Pembangunan Gedung Perkantoran
Pemerintahan. Demikian juga penekanan terhadap aspek teknis dari
isi/materi studi.

b. Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup Pekerjaan


Arahan mengenai lingkup wilayah kegiatan sudah sangat jelas yakni pada
lokasi rencana pembangunan perkantoran pemerintah Kabupaten Malaka .
Sedangkan arahan mengenai lingkup substansi kegiatan lebih difokuskan
pada produk yang mengarahkan substansi materi/substansi

51
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Masterplan/Rencana Induk Pengembangan namun tidak diuraikan variabel


studi kelayakan yang secara substansial memuat arahan mengenai:
a. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
b. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem
perkotaan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan
system jaringan prasarana wilayah kabupaten;
c. Rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung
kabupaten dan kawasan budi daya kabupaten;
d. Penetapan kawasan strategis kabupaten;
e. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi indikasi
program utama jangka menengah lima tahunan; dan
f. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang
berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan,
ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.

c. Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Alokasi waktu pelaksanaan pekerjaan sangat menentukan kualitas produk
dan pencapaian tujuan pekerjaan. Seperti ditegaskan di dalam KAK bahwa
seluruh rangkaian kegiatan Perencanaan Master Plan Pembangunan
Gedung Perkantoran Pemerintah ini harus diselesaiakan dalam jangka
waktu 120 (Seratus Dua puluh ) hari kalender. Hemat kami alokasi waktu
ini sangat pendek untuk menyelesaikan semua tugas pekerjaan sesuai
dengan tuntutan KAK. Karena itu sebagai penyedia jasa profesional, kami
akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan ini
tepat pada waktunya.

d. Tanggapan Terhadap Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


Komposisi tenaga ahli yang dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan ini,
sebagaimana dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja nampak jelas

52
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

menekankan pentingnya kualifikasi keahlian dan pengalaman atau layanan


tenaga ahli, demi menjamin kualitas produk yang dihasilkan.
Kualifikasi keahlian yang diarahkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
adalah Leader (Ahli Kesehatan Masyarakat), ahli Arsitektur, ahli kesehatan
lingkungan, ahli perencanaan wilayah dan kota, ahli social masyarakat
masing-masing satu orang.

e. Tanggapan Terhadap Keluaran Yang Dihasilkan


Arahan mengenai keluaran yang dihasilkan cukup jelas dan dapat dipahami
secara baik, tanpa memberikan peluang penafsiran ganda.

D.11 PENGENALAN TERHADAP RUANG LINGKUP KEGIATAN

A. Latar Belakang

Sebagai daerah otonomi baru ruang wilayah kabupaten Malaka, sebagai


kesatuan wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi, perlu dikendalikan dan ditingkatkan
pengelolaannya secara bijaksana, berdaya guna, dan berhasil guna dengan
berpedoman pada kaidah penataan ruang sehingga kualitas ruang dapat
terjaga keberlanjutannya. Mengacu pada Undang-undang nomor 24 tahun
1992 maupun Undang-Undang 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota dilaksanakan
dengan berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.
Pada dasarnya Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah strategi dan
arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten yang berfokus
serta berkaitan antara kawasan perkotaan dan perdesaan. Sebagai daeran
otonomi baru dan dalam rangka pemenuhan syarat otonomi daerah sesuai
undang-undang otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Malaka harus
segerah menyusun Rencana Umum Tata Ruang Wilayah dengan melakukan
53
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

review terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten induk. Sebagai


upaya percepatan pengisian ruang dan rencana pembangunan daerah
otonomi baru ini pada waktu yang bersamaan pula pemerintah kabupaten
Malaka berkeinginan melakukan beberapa kegiatan simultan bersamaan
dengan beberapa kegiatan lain.

Untuk itu pemerintah Kabupaten Malaka, melalui RKPD Dinas Pekerjaan Umum
tahun anggaran 2014 ini mengalokasikan dana untuk membiayai pekerjaan
Penyusunan Masterplan Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Malaka, yang
pelaksanaanya diberikan kepada pihak ke tiga. Untuk mewujudkan pekerjaan
Penyusunan Masterplan Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Malaka yang
bermutu maka dianggap penting melakukan proses seleksi yang ketat untuk
memilih kosultan perencana yang profesional, yang mampu mengembangkan
analisis mendalam guna memperoleh produk Masterplan Kawasan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Malaka yang bermutu.

B. Pengertian Masterplan/Rencana Induk Pengembangan


i. Pengertian
Pada hakekatnya Masterplan Taman Kota merupakan salah satu produk tata
ruang yang menghubungkan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) dan Rencana
Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) dengan perancangan Taman Kota pada skala yang
lebih detail dan bersifat operasional. Sebagai produk penghubung antara rencana
makro kota/bagian kota/kawasan yang lebih luas dengan rencana mikro - maka
Masterplan Taman Kota tidak dapat dipisahkan dan harus mengacu pada kebijakan
pemanfaatan lahan sebagaimana diatur di dalam RUTRK maupun RDTRK.
Masterplan juga bukanlah merupakan produk hilir dalam arti rancang-bangun detail
desain engineering yang dapat digunakan untuk kebutuhan pembangunan. Namun
kualitas produk hilir atau produk akhir berupa perancangan Detail Desain sangat
ditentukan oleh Panduan Rancang Bangun (Guidelines) yang diatur di dalam
Masterplan.
54
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Uraian berikut ini kiranya dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih
terinci mengenai Masterplan Taman Kota:
 Masterplan merupakan pendalaman materi RUTRK agar lebih
operasional dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik, antara lain meliputi materi dan ketentuan-ketentuan
teknis mengenai struktur tata ruang kawasan dan jenjang pelayanan
fasilitas dan prasarana kawasan.
 Masterplan merupakan rencana teknis kawasan yang memuat
ketentuan teknis sebagai panduan perancangan kawasan yang meliputi:
 Hierarkhi Konsep Penataan Ruang Kawasan
 Bentuk dan Pola Pemanfaatan RuangcKawasan
 Tata Hijau
 Petanda (signed)
 Sistem Utilitas Lingkungan
 Kegiatan Pendukung

 Masterplan pada dasarnya merupakan dasar pijakan bagi


pengembangan rancang bangun yang mencakup ketentuan mengenai
kerangka materi pokok berupa model simulasi bagi desain taman yang
mencakup bentuk dan pola tata letak taman, gubahan massa bangunan
dalam taman, bentuk dan pola perkerasan, tata hijau, perabot taman,
sistem utilitas dalam taman.

ii. Tujuan Penyusunan Masterplan Kawasan Pusat Pemerintahan


Penyusunan Masterplan Kawasa Pusat Pemerintahan Kabupaten Malaka
secara strategis fungsional diarahkan pada tujuan: Pendayagunaan segenap
potensi sumber daya yang ada secara optimal dalam kerangka kaitan
penciptaan lingkungan binaan yang aman, nyaman, tertib, serasi dan
harmonis.

55
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Sedangkan secara taktis operasional diarahkan pada sasaran:


 Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan dengan
mengatur sistem Ruang Kawasan Pusat Pemerintahan yang
mempertimbangkan kemampuan daya dukung lingkungan baik dalam satu-
satuan unit lingkungan maupun antar sub unit lingkungan/blok peruntukan.
 Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan yang merupakan
upaya pemanfaatan ruang secara optimal yang tercermin dalam
penentuan jenjang fungsi pelayanan/sistem Ruang Kawasan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Malaka.
 Mengarahkan pengembangan unit-unit fungsional taman kota secara
tegas dalam rangka upaya pengendalian, pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik secara terukur baik kualitas maupun kuantitasnya.
 Membantu mempermudah penyusunan rencana terinci (Detail
Engineering) pengembangan blok-blok peruntukan taman kota dan
menyusun program-program pembangunan jangka pendek dan menengah
pada setiap blok peruntukan untuk fasilitas pemerintahan Kabupaten
Malaka

iii. Manfaat Penyusunan Masterplan Kawasan Pusat Pemerintahan


Kabupaten Malaka

Kegunaan praktis Penyusunan Masterplan Kawasan Pusat Pemerintahan


Kabupaten Malaka antara lain:

 Sebagai pedoman untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan


pemanfaatan dan pengelolaan taman kota oleh berbagai sektor.
 Sebagai pedoman untuk mendorong pemanfaatan ruang secara optimal
terutama bagi area yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai
taman kota dan memberikan perlindungan bagi area yang dinilai harus
dikonservasi karena dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

56
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Sebagai acuan bagi proses perancangan teknis bangunan dan


lingkungan taman kota

C. Pemberi Tugas
Pemerintah Kabupaten Malaka melalui Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Malaka.

D. Biaya Pekerjaan
 Untuk menyelesaikan pekerjaan ini Konsultan wajib mengusulkan
perhitungan rencana anggaran biaya yang didasari pada kebutuhan tenaga
dan waktu yang tersedia untuk penyelesaian pekerjaan tersebut
 Biaya tersebut pada butir satu bersumber dari APBD Kabupaten Malaka
tahun 2014.
 Termasuk di dalam biaya tersebut di atas antara lain:
a.Biaya layanan keahlian
b.Biaya penyelenggaraan Workshop/seminar dan penggandaan produk

D.12 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Masterplan Pembangunan Gedung


Perkantoran Pemerintah Kabupaten Malaka ini dijadualkan berlangsung selama
120 (seratus dua puluh) hari kalender, terhitung sejak penandatanganan
kontrak.

Alokasi waktu untuk setiap tahapan proses dapat dilihat pada table di bawah ini.

57
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

58
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

JADAWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

59
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

60
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

61
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

D.10 KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

i. Kebutuhan Tenaga Ahli


Untuk meyelesaikan pekerjaan Perencanaan Masterplan Pembangunan
Gedung Perkantoran Kabupaten Malaka ini diusulkan organisasi kerja
dengan tim ahli utama dan pendukung, masing-masing sebagai
berikut:

1. Ketua Tim : Ahli Urban Design/ Perancangan


Kota

2. Tenaga Ahli :
1 Ahli Planalogi
2 Ahli Arsitektur
3 Ahli Teknik Sipil (Struktur)
4 Ahli Geodesi/Pemetaan
5 Ahli Geologi
6 Ahli Lingkungan

3. Tenaga Pendukung :
1 Drafter/juru gambar
2 Surveyor/juru ukur
3 Administrasi

ii. Layanan Keahlian Tenaga

Untuk mendapatkan hasil kerja yang bermutu maka disediakan tim


konsultan sesuai keahlian tersebut di atas dengan kualifikasi keahlian
dan pengalaman kerja profesional yang memadai, minimal sebagai
berikut

62
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Tabel
Kebutuhan Tenaga Ahli Menurut Spesifikasi Keahlian

No. Jenis Tenga Ahli Spesifika Pengalam Jml. Keterangan


si an Kerja
Keahlian
01 02 03 04

A Ketua Tim – Ahli S2 10 tahun 1


Arsitektur Perancangan
Kota

B Tenaga Ahli
1 Ahli Planalogi S2 8 tahun 1
2 Ahli Arsitektur S1 8 tahun 1
3 Ahli Teknik Sipil (Struktur) S1 8 tahun 1
4 Ahli Geodesi/Pemetaan S1 8 tahun 1
5 Ahli Geologi S1 8 tahun 1
6 Ahli Lingkungan S1 8 tahun 1

D Tenaga Pendukung
1 Drafter/juru gambar D3 7 tahun 1
2 Surveyor/juru ukur D3 7 tahun 1
3 Administrasi D3 7 tahun 1

iii. Tugas dan Tanggungjawab Tenaga Ahli

a. Ahli Urban Design sebagai Team Leader


Bertanggung jawab atas tugas pekerjaan yang berkaitan dengan :
 Pengelolaan seluruh proses dan hasil pelaksanaan pekerjaan
penyusunan Perencanaan Pembangunan Gedung Perkantoran
Pemerintahan Kabupaten Malaka.
 Pengkoordinasian dan pemantauan seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh anggota tim pelaksana.
 Koordinasi dan konsultasi dengan pihak pemberi tugas dan
isntansi teknis terkait

63
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Koordinasi kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan Rencana


Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Kupang baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
 Koordinasi pembuatan laporan-laporan yang diminta oleh pihak
pemberi
b. Ahli Arsitektur
Bertanggung jawab atas tugas pekerjaan yang berkaitan
dengan :
 Penyusunan konsep Arsitektural pengembangan fisik
bangunan perkantoran dan bangunan lainya
 Penataan sarana dan prasarana lingkungan
 Pembuatan model simulasi desain bangunan gedung
 Kajian teknis mengenai kualitas lingkungan arsitektural
c. Ahli Planologi
Bertanggung jawab atas tugas pekerjaan yang berkaitan
dengan :
 Kajian teknis mengenai pola pemanfaatan ruang makro kota
maupun mikro kawasan perencanaan
 Kajian teknis mengenai kebutuhan pengembangan tata tuang
mikro kawasan perencanaan
 Penyusunan konsep struktur tata ruang serta penyusunan
pola pemanfaatan ruang dan instensitas pembangunan
d. Tenaga Ahli Teknik Sipil Drainase
Bertanggung jawab atas tugas pekerjaan yang berkaitan
dengan :
 Kajian teknis menegenai kondisi tanah, curah hujan dan pola
pengeliran air permukaan pada kawasan perencanaan
 Kajian teknis mengenai kualitas pekerjaan sipil yang berkaitan
dengan sistem drainase pada kawasan perencanaan
64
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

 Penyusunan konsep perencanaan sistem drainase kawasan


 Penataan sistem jaringan drainase pada kawasan
perencanaan
e. Tenaga Ahli Teknik Sipil Struktur
Bertanggung jawab atas tugas pekerjaan yang berkaitan
dengan :
 Kajian teknis mengenai kualitas pekerjaan yang berkaitan
dengan struktur bangunan dan prasarana sipil lainnya
 Penyusunan konsep pengembangan sistem struktur
bangunan gedung dan prasarana sipil lainnya
f. Ahli Geologi Teknik
Bertanggung jawab atas tugas pekerjaan yang berkaitan
dengan :
 Kajian teknis mengenai kondisi tanah dan batuan pada
kawasan perencanaan, dengan melakukan boring dan sondir
 Masukan teknis mengenai sifat dan daya dukung tanah pada
kawasan perencanaan
g. Ahli Teknik Lingkungan
Bertanggung jawab atas tugas pekerjaan yang berkaitan
dengan :
 Kajian teknis mengenai dampak dan/atau prakiraan dampak
lingkungan
 Penyusunan konsep perencanaan teknik penyehatan
lingkungan
 Penataan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan

D.13 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

65
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Jadwal penugasan tenaga ahli dan tenaga pendukungnya beserta jangka


waktu penugasan dalam kegiatan Perencanaan Master Plan
Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Kabupate Malaka ni
disajikan pada tabel di bawah ini.

66
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Tabel

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Tabel
67
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Usulan
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014 Teknis

Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung

68
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah
Usulan Teknis
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014

D.14 Organisasi Pelaksana Pekerjaan


Susuan organisasi personil yang terlibat dalam pekerjaan Perencanaan Master Plan
Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Kabupaten Malaka ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

1. Ketua Tim : Ahli Kesehatan Masyarakat


2. Tenaga Ahli :
1 Ahli Planalogi
2 Ahli Arsitektur
3 Ahli Teknik Sipil (Struktur)
4 Ahli Geodesi/Pemetaan
5 Ahli Geologi
6 Ahli Lingkungan

3. Tenaga :
Pendukung
1 Drafter/juru gambar
2 Surveyor/juru ukur
Administrasi

.
Secara diagramatis susunan organisasi pelaksana pekerjaan ini disajikan pada
bagan terlampir.

69
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah
Usulan Teknis
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014

Kualifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan penyusunan


Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Malaka ini dapat diuraikan sebagai berikut:

E.1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

70
Perencanaan Master Plan Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah
Usulan Teknis
Kabupaten Malaka - Tahun Anggaran 2014

E.2 SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN

71

Anda mungkin juga menyukai