Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

MODUL 14

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR DALAM AGREGAT


HALUS

1. Dasar Teori

Pasir adalah batuan berbutir halus yang terdiri atas butiran sebesar 0,15 mm
sampai 4,75 mm. Pasir merupakan bahan bangunan yang berfungsi antara lain
sebagai bahan campuran adukan. Maka dari itu mutu dari pasir sangat perlu
diperhatikan. Sedangkan lumpur adalah bagian-bagian butiran yang dapat melewati
ayakan 0,063 mm.

Kandungan lumpur dalam pasir diwajibkan tidak lebih dari 3% dari berat kering
pasir. Apabila terjadi akan mengakibatkan kekuatan dan ketahanan beton dapat
menurun. Karena pengaruh buruk tersebut, maka jumlahnya dalam agregat dibatasi
yaitu tidak boleh lebih dari 3% menurut ASTM C-33-2003. Bila ternyata
kandungan lumpur lebih dari 3% maka agregat halus tersebut harus dicuci sebelum
digunakan sebagai bahan campuran.

2. Maksud
Maksud dari praktikum ini yaitu untuk menentukan persentasi kadar lumpur
dalam agregat halus. Kandungan lumpur seharusnya < 3% berdasrkan ketentuan
dalam ASTM C-33-2003 untuk penggunaan agregat halus.

3. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Gelas ukur ukuran 1000 ml
Digunakan sebagai wadah/tempat untuk melakukan pengujian

Gambar 3.1 Gelas ukur dengan kapasitas 1000 ml

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

2. Gelas ukur 100 ml


Digunakan sebagai tempat air saat akan dituangkan ke dalam gelas ukur
kapasitas 1000ml

Gambar 3.2 Gelas ukur dengan kapasitas 100 ml


4. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Pasir
Digunakan sebagai bahan untuk melakukan pengujian kadar lumpur

Gambar 3.3 Pasir secukupnya dalam kondisi lapangan dengan pelarut air biasa

5. Prosedur Praktikum
Prosedur dalam praktikum ini yaitu :
1. Masukkan agregat halus yang telah diambil ke dalam agregat halus
sebanyak 400 ml.
2. Tambahkan air ke dalam gelas ukur yang sudah terisi agregat halus
menggunakan gelas ukur 100 ml hingga 1060 ml untuk melarutkan lumpur.
3. Setelah itu, tutup gelas ukur lalu guncangkan (kocok) agar air dan
agregatnya (pasir) tercampur.
4. Simpan gelas ukur tersebut selama ±24 jam di tempat yang datar.

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

5. Setelah ±24 jam ukur tinggi pasir dan tinggi lumpur yang terdapat di gelas
ukur tersebut.

6. Pelaporan

LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN


KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
(UNJANI)
PENGUJIAN INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT
No. contoh : 19 Tanggal Praktikum : 27 November 2017
Kelompok : 19 Asisten : Sony Faturochman
Tinggi Pasir (V1) 375 ml
Tinggi Lumpur (V2) 20 ml
Kadar Lumpur 5,063 %

7. Perhitungan
V2
Kadar Lumpur = 𝑉1+𝑉2 x 100%

V2
Kadar lumpur = 𝑉1+𝑉2 x 100%

20
= 375+20 x 100%

= 5,063 %

8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, benda uji yang telah
didiamkan selama ±24 jam memiliki ketinggian total sebesar 400 ml, dengan tinggi
lupur 375 ml dan tinggi pasir 20 ml. Dengan perhitungan kadar lumpur di atas,
diperoleh persentasi kadar lumpur sebesar 5,063 %. Hal ini berarti kadar lumpur
tersebut tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN


KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
(UNJANI)
PENGUJIAN INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT
No. contoh : 19 Tanggal Praktikum : 27 November 2017
Kelompok : 19 Asisten : Sony Faturochman
Tinggi Pasir (V1)
Tinggi Lumpur (V2)
Kadar Lumpur

Asisten Laboratorium,

Sony F

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19

Anda mungkin juga menyukai