Anda di halaman 1dari 3

1.

Aminoglikosida

Mekanisme Kerja : Bentuk double helix DNA harus dipisahkan menjadi 2 rantai
DNA pada saat akan berlangsungnya replikasi dan
transkripsi. Pemisahan ini selalu akan mengakibatkan
terjadinya puntiran berlebihan (overwinding) pada double
helix DNA sebelum titik pisah. Hambatan mekanik ini dapat
diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase
(topoisomerase II) yang kerjanya menimbulkan negative
supercoiling.
Fluorokuinolon bekerja dengan mekanisme yang sama
dengan kelompok kuinolon terdahulu. Fluorokuinolon baru
menghambat topoisomerase II (= DNA girase) dan IV pada
kuman. Enzim topoisomerase II berfungsi menimbulkan
relaksasi pada DNA yang mengalami positive supercoiling
(pilihan positif yang berlebihan) pada waktu transkripsi
dalam proses replikasi DNA. Topoisomerase IV berfungsi
dalam pemisahan DNA baru yang terbentuk setelah proses
replikasi DNA kuman selesai.
2. F
luorokuinolon
Mekanisme Kerja : Bentuk double helix DNA harus dipisahkan menjadi 2 rantai
DNA pada saat akan berlangsungnya replikasi dan
transkripsi. Pemisahan ini selalu akan mengakibatkan
terjadinya puntiran berlebihan (overwinding) pada double
helix DNA sebelum titik pisah. Hambatan mekanik ini dapat
diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase
(topoisomerase II) yang kerjanya menimbulkan negative
supercoiling.
Fluorokuinolon bekerja dengan mekanisme yang sama
dengan kelompok kuinolon terdahulu. Fluorokuinolon baru
menghambat topoisomerase II (= DNA girase) dan IV pada
kuman. Enzim topoisomerase II berfungsi menimbulkan
relaksasi pada DNA yang mengalami positive supercoiling
(pilihan positif yang berlebihan) pada waktu transkripsi
dalam proses replikasi DNA. Topoisomerase IV berfungsi
dalam pemisahan DNA baru yang terbentuk setelah proses
replikasi DNA kuman selesai.

3. Ketolide (Telitromisin)
Mekanisme Kerja : Telitromisin adalah antibiotik baru dari golongan ketolid
yang bekerja pada 2 site of action di ribosom 23S bakteri.
Kuman yang peka terhadap obat ini ialah S. pneumoniae,
H. influenzae, dan S. aureus.

4. Penisilin
Mekanisme Kerja : Penisilin menghambat pembentukan mukopeptida yang
diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Terhadap
mokroba yang sensitif, penisilin akan menghasilkan efek
bakterisid. Mekanisme kerja antibiotik beta laktam dapat
diringkas dengan urutan sebagai berikut:
1. Obat bergabung dengan penicilin-binding protein
(PBPs) pada kuman
2. Terjadi hambatan sintesa dinding sel kuman karena
proses transpeptidasi antar rantai peptidoglikan
terganggu
3. Kemudian terjadi aktivasi enzimproteolitik pada
dinding sel
Bekerja aktif terutama pada bakteri gram (+) dan beberapa
gram (-)

5. Sefalosporin
Mekanisme Kerja : Seperti halnya antibiotik betalaktam lain, mekanisme kerja
antimikroba sefalosporin ialah menghambat sintesis
dinding sel mikroba. Yang dihambat ialah reaksi
transpeptidase tahap ketiga dlam rangkaian pembentukan
dinding sel.
Sefalosforin aktif terhadap kuman Gram positif maupun
Gram negatif, tetapi spektrum antimikroba masing-masing
derivat bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai